Anda di halaman 1dari 6

BAB II

GAYA, USAHA, ENERGI DAN DAYA

A. Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dikerjakan pada benda sehingga menyebabkan
benda tersebut berpindah tempat. Tiga Hukum Tentang Gaya :
1) Hukum I Newton
Disebut juga hukum kelembaman atau inersia yang ditemukan oleh ilmuan adal
Inggris bernama Sir Isaac Newton ( 1542 – 1727 ). Hukum I Newton mengatakan
bahwa “ Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol atau
tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda tersebut, maka benda yang mula –
mula diam akan tetap diam, sedangkan benda yang mula – mula bergerak akan terus
bergerak dengan kecepatan tetap “
Contoh Hukum I Newton : seorang naik kendaraan, apabila kendaraan direm
tubuhnya akan terdorong ke depan. Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda sama dengan nol, benda tersebut dapat mengalami hal berikut :
a. Tetap diam jika benda dalam keadaan diam
b. Tetap bergerak lurus beraturan jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan

Secara sistematis Hukum I Newton dirumuskan sebagai berikut :

∑ ,∑ = resultan gaya yang bekerja ( N)

Contoh penerapan Hukum I Newton antara lain :

a. Makanan yang dihidangkan untuk tamu di atas meja dalam keadaan diam tidak
akan jatuh jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja terhadap makanan

b. Seorang pramusaji yang membawa minuman ketika sampai di meja tamu tidak
akan berhenti secara mendadak, tetapi perlahan – lahan. Jika berhenti secara
mendadak minuman akan tumpah.
c. Pengemudi yang baik akan mengerem keadaannya secara perlahan agar tidak
membuat penumpangnya terdorong ke depan.

Contoh soal.

Tiga buah gaya masing – masing F1 = 20 N, F2 = 30 N dan F3 = x N bekerja


terhadap benda seperti pada gambar. Jika benda tetap dalam keadaan diam, hitung
besar gaya yang bekerja pada F3 ?

F1 F3

F2

Jawab :

Diketahui : F1 = 20 N, F2 = 30 N

Ditanya : F3 ?

Penyelesaian : ∑

( F1 + F2 ) – F3 = 0

( 20 + 30 ) – x = 0

50 – x =0
50 =x

Jadi F3 = 50 N

2) Hukum II Newton
Hukum II Newton mengatakan bahwa “ Percepatan suatu benda berbanding lurus
dengan gaya yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik dengan masa benda
tersebut”
Secara matematik, dirumuskan sebagai berikut :

a = percepatan ( m/s² )
∑𝑭
𝒂 ∑ = resultan gaya yang bekerja ( N )
𝒎
m = massa benda ( kg )

Jika memiliki lebih dari dua gaya, maka :

contoh :
𝑭𝟏+𝑭𝟐−𝑭𝟑
a= F3 T T F1
𝒎 𝟏 + 𝒎𝟐
F2

Keterangan :

a = percepatan ( m/s² )

m = massa benda ( kg )

T = tegangan tali ( N )

F = Gaya yang bekerja pada benda

Jika suatu gaya membentuk sudatu sudut ꬰ,

Keterangan: F cos ꬰ

F = gaya ( N )

m = massa benda ( kg )

a = percepatan ( m/s² )

ꬰ = sudut
Penerapan hukum dalam kehidupan sehari – hari :

1. mobil mogok akan lebih ringan di dorong oleh banyak orang, semakin banyak
yang mendorong semakin gaya bekerja pada benda tersebut

2. benda dengan massa yang berat akan lebih ringan jika dipindahkan melaui
lintasan yang miring

3. kendaraan yang bermuatan banyak membutuhkan gaya yang lebih besar untuk
dapat terus bergerak jika dibandingkan dengan kendaraan yang muatannya
sedikit.

Contoh soal :

Seorang pramusaji membawa banyak pesanan makanan yang diletakan pada kereta
dorong. jika massa total makanan dan kereta dorong adalah 20 kg. kereta dorong
tersebut mulanya diam kemudian didorong dengan gaya sebesar 50 N. hitung besar
percepatan yang dialami kereta dorong tersebut.

Jawab :

Diketahui : m = 20 kg

F = 50 N

Ditanya :a?

Penyelesaian : F =mxa

50 = 20 x a

a =

a = 2,5 m/s²
3) Hukum III Newton
Hukum III Newton mengatakan bahwa “ Jika benda pertama melakukan gaya
terhadap benda kedua, benda kedua juga melakukan gaya terhadap benda pertama
yang sma besar tetapi arahnya berlawanan“. Hukum III Newton dikenal juga
dengan hukum aksi reaksi. Penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari –
hari adalah :

1. Seorang petani rumput laut akan memelihara dan memanen rumput laut
menggunakan “Jukung” . Jukung merupakan alat trasnportasi dan alat untuk
mengangkat hasil panen. Ketika dayung dikayuh kebelakang maka Jukung akan
bergerak ke depan. Proses bergeraknya Jukung merupakan reaksi terhadap aksi
gerakan dayaung yang dikayuh kebelakang.

2. Ketika balon ditiup dan terlepas, balon akan bergerak terbang berlawanan arah
dengan udara yang keluar dari mulut balon. Arah gerak balon merupakan reaksi
dadi aksi udara yang keluar dari mulut.

Jenis – jenis gaya :

a. Gaya Berat
Gaya berat adalah gaya yang bekerja pada suatu benda akibat tarikan bumi (
gravitasi ).
Rumus Gaya Berat : W = m x g
Keterangan :
W = berat ( N )
m = massa ( kg )
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2 )
b. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua benda yang
saling bersentuhan. Gaya normal merupakan vektor yang arahnya selalu tegak lurus
terhadap bidang sentuhnya.
c. Gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh, yaitu antara bidang
satu dan bisang lainnya. Berbeda dengan gaya normal yang mempunyai arah vektor
tegak lurus dengan bidang sentuhannya, gaya gesekan mempunyai arah sejajar dan
berlawanan arah dengan bidang sentuhnya. Ciri khasnya lainnya adalah gesekan
mempunyai arah yang berlawanan dengan benda lain yang bergerak.
Jenis – jenis gaya gesekan :
1. Gaya gesek statis, adalah gaya yang timbul antara dua permukaan benda yang
saling diam terhadap benda lainnya.
2. Gaya gesek kinetis, adalah gaya gesekan yang terjadi antara dua permukaan
benda yang saling bergerak relatif terhadap benda lain.
d. Gaya Tegangan Tali
Gaya tegangan tali adalah gaya yang bekerja pada tali, misalnya seseorang sedang
menarik sebuah benda menggunakan tali ketika tali itu ditarik akan mengalami
tegangan.
e. Gaya Sentripetal
Istilah sentripetal berkaitan dengan suatu lingkaran, sebuah benda yang bergerak
melingkar dengan kecepatan yang beraturan akan mengalami percepatan yang
disebut percepatan sentripetal. Kecepatan sentripetal mempunyai arah yang tegak
lurus terhadap vektor kecepatan menuju ke pusat lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai