Hukum II Newton
Gaya Gesekan
“Suatu obyek dalam keadaan diam, akan diam terus, tetapi bila
dalam keadaan bergerak, maka bergerak dengan kecepatan konstan,
jika resultan gaya yang bekerja pada obyek tersebut nol”.
Hukum pertama Newton dikenal pula sebagai Hukum Inersia atau Hukum
Kelembaman, yang menentukan kerangka acuan yang disebut kerangka
inersial. Suatu kerangka acuan merupakan salah satu yang membuat hukum
I Newton valid. Setiap kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan
konstan terhadap suatu kerangka inersial, maka kerangka tersebut
merupakan kerangka inersial. Dalam banyak situasi, kita menganggap
bahwa kerangka pada permukaan Bumi atau dekat dengan permukaan Bumi
merupakan kerangka inersial.
2. Massa Inersia
Ini menunjukan sifat mempertahankan diri pada setiap benda selalu ada.
Dan inilah yang disebut massa inersial, artinya massa digunakan untuk
mengukur inersia, dan satuannya dalam SI adalah kilogram (lihat Bab I).
Semakin besar massa, percepatan geraknya makin kecil bila pada benda
tersebut diberi gaya. Pengukuran massa secara kuantitatif dapat dilakukan
dengan membandingkan percepatan benda yang berbeda yang dihasilkan
oleh gaya terhadap benda-benda tersebut. Misalnya pada benda m1
diberikan gaya sehingga percepatannya a1. Lalu dengan gaya yang sama
bekerja pada m2 dan menghasilkan percepatan a2, maka:
m1 a 2
2
m 2 a1
Bayangkan, anda mendorong sebuah meja di atas lantai datar tanpa gesekan
dengan gaya F, maka percepatannya a. Tetapi bila anda mendorongnya
dengan gaya 3F, maka percepatannya akan menjadi 3a, dan seterusnya.
Dapat disimpulkan bahwa percepatan gerak suatu obyek berbanding lurus
dengan total gaya yang bekerja pada obyek tersebut .
Kini bila dengan gaya yang sama, F, bekerja pada balok dengan massa m,
maka percepatannya a, tetapi bila massanya diduakalikan (2m), maka
percepatannya akan menjadi setengah kali (½a). Dapat disimpulkan bahwa
percepatan gerak suatu obyek berbanding terbalik dengan massa obyek
tersebut. Dapat dirangkum hasil observasi di atas, yang dikenal sebagai
Hukum II Newton,
Hukum II Newton, yakni: “Percepatan gerak suatu benda berbanding
lurus dengan total gaya yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massanya”.
F
dan secara matematika: a
m
F m a 3
* Gaya normal (n) adalah gaya yang bekerja tegak lurus bidang sentuh antar
dua permukaan
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa:
1. Gaya gesekan statik antara dua permukaan benda, selalu berlawanan
arah dengan gaya yang bekerja pada benda, dan dinyatakan dengan:
fs sN 6
s disebut koefisien gesekan statik, dan N = gaya normal.
2. Gaya gesekan kinetik antara dua permukaan benda, selalu berlawanan
arah dengan gaya yang bekerja pada benda, dan dinyatakan dengan:
fk = kN 7
k = koefisien gesekan kinetik,
N = gaya normal.
Fx = 0
Fy = 0
T1 = 75,21 N
T2 = 99,82 N
Contoh 4:
Sebuah balok massanya m ditempatkan pada bidang miring tanpa gesekan
(frictionless) di atas bidang miring dengan sudut kemiringan, , seperti pada
Gambar. Tentukan percepatan luncur balok ketika dilepas
Solusi :
m 2 sin θ m1
a g
m1 m 2
Tegangan tali :
m1m 2 (1 sin θ)
T g
m1 m 2
Note : Jika m2 sin > m1, maka benda akan bergerak sepanjang bidang
miring ke bawah, dan sebaliknya.
Silahkan coba: cari a dan T, bila m1 = 10,00 kg dan m2 = 5,00 kg, dan =
45o.
Contoh 6:
Dua buah balok saling kontak dan
berada pada bidang datar tanpa
gesekan, seperti Gambar. Gaya
konstan F dikerjakan pada m1. (a)
Besarnya percepatan sistem, (b)
besarnya gaya kontak antara kedua
balok.
Solusi :
a) Karena kedua balok saling kontak,
maka percepatan sama, yakni:
F
a
m1 m 2
b) Hanya gaya kontak dari m1
terhadap m2, yakni P, dan menurut
hukum II Newton :
Fx = P = m2a
m2
P F
m1 m 2
Contoh 7 :
Seseorang menimbang ikan yang
massanya m dengan spring scale
(timbangan pegas), yang digantung
pada atap sebuah elevator, seperti
Gambar. Tunjukan bahwa jika elevator
bergerak naik atau turun, timbangan
akan menunjukan hasil yang berbeda
dengan berat ikan sesungguhnya (true
weight).
Solusi :
Pada ikan bekerja dua gaya, yakni
gaya berat (mg) dan gaya tegangan
dalam pegas timbangan. Gaya Dari kedua persamaan ini, tampak
tegangan dalam pegas ditentukan oleh jelas bahwa ketika elevator
penunjukan skala pada timbangan. bergerak naik pembacaan skala
Berlaku Hukum II Newton : lebih besar daripada ketika turun.