Anda di halaman 1dari 10

Hand Out Fisika XI IPA

Kita mengasosiasikan gaya dengan gerakan otot atau perubahan keadaan benda. Umumnya benda-benda yang memperoleh gaya akan mengalami perubahan bentuk atau ukuran dan juga perubahan tempat. Namun dalam beberapa hal ada juga benda yang mengalami gaya tetapi tidak mengalami perpindahan tempat dan bentuk. Misalnya ketika kita sedang duduk belajar, gaya gravitasi bekerja pada kita, namun kita tetap diam. Gaya juga dapat membuat suatu benda bergerak dipercepat, namun adakalanya jika pada benda itu beberapa gaya, dan gaya total atau resultan dari gaya-gaya ini nol, maka benda tidak akan dipercepat dengan kata lain benda akan diam atau jikapun bergerak dengan kecepatan tetap. Keadaan ini disebut dengan keadaan kesetimbangan (equilibrium). Di kelas X, kita telah mempelajari hukum-hukum Newton tentang gerak serta penerapannya, dan gaya-gaya yang berkaitan dengan beberapa jenis gaya.

Yaitu gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua zat padat bersentuhan secara fisik, dimana arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan bidang dan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak relatif benda satu terhadap benda lainnya. Ada dua jenis gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda tersebut diam dan diberi gaya F, yaitu:

1. GAYA GESEKAN

1. Gaya gesekan statis, fs

Gaya gesekan statis nilainya mulai dari nol sampai suatu harga maksimum. Jika gaya tariknya lebih kecil dari gaya gesekan statis, maka benda masih dalam keadaan diam dan gaya gesekan yang bekerja pada benda mempunyai besar yang sama dengan nilai gaya tarik tersebut. Besarnya gaya gesekan statis adalah:

fs = s N

(21)

dimana s adalah koefisien gesekan statis dan N adalah gaya Normal

2. Gaya gesekan kinetis, fk

Gaya gesekan kinetis yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda sudah bergerak. Nilai gaya gesekan kinetis selalu tetap, dan dirumuskan dengan

fk = k N
dimana k adalah koefisien gesekan kinetis benda

(22)

Nilai koefisen gesekan baik statis ataupun kinetis tergantung pada sifat antara dua permukaan benda yang bersentuhan, dan umumnya nilai koefisien gesekan statis selalu lebih besar daripada nilai koefisien gesekan kinetis benda.

rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA


Untuk sebuah benda diam yang terletak diatas sebuah bidang kasar, dan diberi gaya F, maka:

fg

Jika F < fs maksimum, maka benda tetap diam, besar gaya gesek yang bekerja : fg = F

Jika F = fs maksimum, maka benda masih dalam keadaan diam (tepat akan bergerak). Besar gaya gesek yang bekerja: fg = fs = F Jika F > fs maksimum, benda dalam keadaan bergerak, gaya gesek yang bekerja : fg = fk

Hukum Newton I : Benda yang diam akan tetap diam selama jumlah gaya yang bekerja padanya sama dengan nol atau benda yang bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap selama resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan nol

2. GAYA GESEKAN DAN HUKUM NEWTON

F=0

a=0

(23)

Hukum Newton II : Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya total pada sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total tersebut pada arah yang sama dan berbanding terbalik dengan massa dari benda

F = m a

(24)

Hukum Newton III : Jika sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda itu akan mendapat gaya dari benda lain itu dengan besar gaya yang sama dan arah yang berlawanan dari gaya pertama

Faksi = Freaksi

(25)

Contoh
Sebuah balok bermassa 4 kg terletak diam pada bidang datar. Hitunglah: Gaya gesekan benda dan percepatan benda jika lantai kasar dengan s = 0,4 dan k = 0, 2 dan a. ditarik dengan gaya F = 10 N b. ditarik dengan gaya F = 16 N c. ditarik dengan gaya F = 20 N

rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA


Jawaban a: Diagram gaya untuk kasus ini adalah sebagai berikut: N

fg
W

Untuk kasus ini (benda pertama kali dalam keadaan diam), maka kita harus menguji besarnya gaya gesekan statis (fs) dan gaya gesekan kinetis (fk). Dari hukum Newton II yaitu F = ma Kearah vertikal (sumbu y), benda diam (a = 0) F = 0 Nw=0 N=w N=mg N = 4 (10) = 40 N Besarnya gaya gesekan kinetis fk adalah fk = k N = (0,2)(40) = 8 N

Besarnya gaya gesekan statis fs adalah fs = s N = (0,4)(40) = 16 N

a. untuk F = 10 N Karena gaya F < fS maka balok masih dalam keadaan diam, sehingga gaya gesekan yang bekerja pada benda adalah fg = F = 10 N b. untuk F = 16 N Karena F = fs, maka balok masih juga dalam keadaan diam (keadaan ini sering disebut dengan benda tepat saat akan bergerak), maka besarnya gaya gesekan adalah fg = F = fs = 16 N c. untuk F = 20 N Karena F > fs maka balok dapat bergerak, sehingga gaya gesekan yang digunakan adalah gaya gesekan kinetis, yaitu sebesar 8 N. Percepatan untuk benda yang bergerak ini dapat dihitung dengan menggunakan Hukum Newton II, Karena benda bergerak pada arah sumbu x, maka Fx = m a F fk = m a 20 8 = 4a a = 3 m/s2 Dari sini dapat kita lihat, bahwa pada benda bekerja gaya gesekan statis atau dinamis, tergantung pada seberapa besar gaya yang bekerja pada benda. Khusus untuk gaya gesekan statis sebenarnya memiliki nilai dari minimum hingga nilai maksimalnya yaitu fs (ketika benda tepat akan bergerak), sedangkan gaya gesekan kinetis hanya memiliki satu nilai saja. Sehingga grafik hubungan antara gaya luar dan gaya gesekan yang mempengaruhi benda yang dalam keadaan diam, dapat digambarkan sebagai berikut :

f (N)

s N k N

fk fs = F
F (N)

rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA


Sebenarnya penerapan hukum Newton ini tidak jauh berbeda dengan penerapan hukum Newton pada materi kelas X, perbedaannya hanya pada gaya gesekan saja.

3. PENERAPAN HUKUM NEWTON DAN GAYA GESEKAN


3.1. Gaya Gesekan Pada Bidang Miring

Misalkan sebuah benda bermassa m, meluncur pada bidang miring yang kasar dengan sudut kemiringan , seperti diagram berikut ini:
w sin

Diagram gaya pada benda

w cos

Pada sumbu x, karena benda bergerak pada sumbu ini (dan diasumsikan benda bergerak ke bawah), maka:

Fx = ma, w sin fk = ma
Dimana gaya gesekan pada benda, fk = N, Pada sumbu y, benda tidak bergerak pada sumbu ini, maka:

(26a)

Fy = 0, N w cos = 0
3.2. Gaya Gesekan Pada Bidang Datar
Misalkan sebuah benda bermassa m, diam pada bidang datar, dan pada benda tersebut bekerja gaya yang membentuk sudut , seperti diagram berikut

(26b)

N fg

F sin

Diagram gaya pada benda

F
F cos

Pada sumbu y, benda tidak bergerak pada sumbu ini, maka:

Fy = 0, N + F sin w = 0
Pada sumbu x, karena benda bergerak pada sumbu ini, maka:

(27a)

Fx = ma, F sin fg = ma

(27b)

Perlu diingat, jika F cos < fs, maka benda tidak bergerak, dan besarnya gaya gesekan sama besarnya dengan F cos , tapi jika benda bergerak, maka fg pada persamaan (3-2b) diatas adalah gaya gesekan kinetis
rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA

1. Dua buah balok masing-masing m1 = 4 kg dan m2 = 6 kg, seperti gambar berikut:

m2

m1

Tentukanlah besar percepatan benda dan tegangan tali jika lantai kasar dengan s = 0,4 dan k = 0, 2 dan ditarik dengan gaya F = 80 N

2. Sebuah balok bermassa 4 kg terletak diam pada bidang datar. Hitunglah: Gaya gesekan benda dan percepatan benda jika lantai kasar dengan s = 0,4 dan k = 0, 2 dan a. ditarik dengan gaya F = 10 N b. ditarik dengan gaya F = 16 N c. ditarik dengan gaya F = 20 N 3. Sebuah balok bermassa 6 kg terletak pada bidang miring dengan kemiringan 370 seperti pada gambar.Tentukanlah percepatan benda jika lantai kasar dengan k = 0,3

370

4. Benda bermassa masing-masing m1 = 4 kg dan m2 = 6 kg disusun seperti pada gambar. Anggap tali tidak bermssa dan tidak ada gesekan antara tali dan katrol. Tentukanlah percepatan benda dan tegangan tali jika lantai meja kasar dengan s = 0,2 dan k = 0,1

m1

m2

5. Benda bermassa masing-masing m1 = 12 kg dan m2 = 4 kg disusun seperti pada gambar, = 370. Anggap tali tidak bermssa dan tidak ada gesekan antara tali dan katrol. Tentukanlah percepatan benda dan tegangan tali jika lantai meja kasar dengan s = 0,2 dan k = 0,1
rudi sis

m1 m2

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA


6. Dua buah balok m1= 4 kg dan m2 = 8 kg dihubungkan dengan katrol tetap seperti pada gambar. Jika koefisien gesekan antara balok m1 dan permukaan meja adalah 0,25 dan katrol dianggap licin, tentukanlah percepatan yang dialami oleh masing-masing benda

6 m1

m2

7. Balok A massanya 7 kg, balok B massanya 3 kg. Balok mula-mula diam dan bergerak kebawah. Hitung selang waktu sehingga balok B menyentuh lantai !

A
k = 0,2

3,2 m

8. Sebuah peti yang bermassa 50 kg, mula-mula diam di atas lantai horizontal yang kasar, k = 0,1 dan s = 0,4. Jika peti didorong dengan gaya F = 100 N yang membentuk sudut 370 terhadap bidang horizontal, tentukanlah besar gaya gesekan yang dialami benda 9. Sebuah balok 2,52 kg ditarik dengan gaya F = 10 N yang arahnya membentuk sudut 450 terhadap lantai kasar sehingga balok bergerak dengan percepatan tetap sebesar 1,5 m/s2. Tentukan besar koefisien gesekan antara balok dengan lantai 10. Sebuah truk yang sedang melaju dengan kelajuan 72 km/jam pada sebuah jalan yang koefisien gesekan antara ban dan jalannya adalah 0,4. Jika mesin dimatikan, hitunglah jarak terpendek yang dapat ditempuh sehingga truk tersebut berhenti
rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA


3.3. Dua Benda Bertumpuk Pada Bidang Horizontal

Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda, maka besarnya gaya normal dari susunan benda berikut adalah:

N1,2 N2,1
Diagram gaya pada benda

m1 m1g m2 m2g N2,1

m1 m2

Kita tinjau untuk masing-masing benda: Benda m1 : ada dua gaya vertikal yang bekerja pada benda m1 , yaitu: Gaya berat m1g yang arahnya ke bawah Gaya Normal pada m1 yang dikerjakan oleh m2 (N12) berarah ke atas Sehingga pada m1 besarnya gaya normalnya adalah

N12 m1g = 0 N12 = N21 = m1g


Benda m2 : ada tiga gaya yang bekerja pada benda m2, yaitu:
Gaya berat m2g yang arahnya ke bawah Gaya Normal pada m2 yang dikerjakan lantai (N21) berarah ke atas Gaya reaksi dari N12 yang berarah ke bawah Dan Pada m2 besarnya adalah

(28a)

N2 m2g N21 = 0 N2 = m1g + m2g


Percepatan pada benda

(28b)

Jika benda m2 pada diagram di atas digerakkan dengan percepatan tertentu, maka ada dua kemungkinan, yaitu: Kemungkinan pertama, benda m1 akan tetap (tidak bergerak relatif terhadap m2) dan Kemungkinan kedua, benda m2 akan bergeser relatif terhadap benda kedua Kemungkinan pertama: Percepatan maksimum yang dibolehkan yang diberikan pada benda m2 agar benda m1 akan tetap (benda m1 tidak meluncur terhadap m2) yaitu: Satu-satunya gaya horizontal yang bekerja pada sistem adalah gaya gesekan antara m1 dengan m2, sehingga :

fs = m a s m1 g = m1 a s g = a

(29a)

rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA

Kemungkinan kedua: Balok m1 akan bergeser terhadap benda m2 jika percepatan yang diberikan pada m2 telah melewati nilai maksimum dari percepatan yang dibolehkan. Dalam hal ini koefisien gesekan berkurang menjadi k, seperti halnya pada kemungkinan pertama, gaya horizontal yang bekerja hanyalah gaya gesekan kinetik antara m1 dan m2, sehingga akan didapatkan percepatan balok m1 terhadap tanah adalah:

a1 = k g

(29b)

Jarak pergeseran balok m1 terhadap m2 dapat dihitung dengan mencari selisih antara jarak yang ditempuh oleh balok m2 dengan jarak yang ditempuh oleh balok m1 dalam waktu yang sama.

3.4. Gaya Gesekan Pada Bidang Vertikal

Misalkan sebuah balok yang mempunyai massa m, ditekan ke dinding dengan gaya F, dan balok tersebut akan digerakkan sebidang dengan dinding dengan gaya P kebawah, maka diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah sebagai berikut:

f12 N21
Diagram gaya pada benda

N12

w f21 P

Keterangan gaya-gaya: F = Gaya tekan yang diberikan pada benda P = Gaya Tarik yang diberikan pada benda agar benda berarah ke bawah (jika gaya tarik ini arahnya keatas, hanya berbeda pada diagram gaya untuk gesekannya saja) N21 = Gaya kontak (normal) benda pada dinding dan N12 = Gaya reaksi dari N12 w = mg = gaya berat yang bekerja pada benda f12 = Gaya gesekan kinetik dinding pada benda (arahnya keatas, karena benda digerakkan kebawah) dan f21 = Gaya reaksi dari f12 yang bekerja pada dinding. Perhatikan diagram gaya pada benda: Untuk sumbu x, karena benda tidak bergerak pada sumbu ini, maka:

Fx = 0, F N12 = 0
Untuk sumbu y,

(210a)

Fy = m ay, w + P f12 = m ay
rudi sis

(210b)

Dimana f12 = N12

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA

11. Sebuah truk membawa sebuah kotak barang di atas baknya. Koefisien gesekan statis dan kinetis antara kotak dan lantai papan truk adalah 0,4 dan 0,1. a. Hitunglah percepatan maksimum yang diperbolehkan untuk truk ini agar kotak tidak meluncur terhadap lantai truk b. Jika percepatan maksimum tersebut pada a) terlampaui berapa jauh pergeseran kotak terhadap lantai dalam waktu 1 detik 12. Sebuah balok m1 = 6 kg diletakkan di atas balok m1 m2 = 10 kg. Tidak ada gesekan antara m2 dengan lantai dan balok m2 tersebut di tarik dengan gaya F m2 F = 30 N, seperti pada gambar a. Agar m1 tidak meluncur terhadap m2, tentukan koefisien gesekan maksimum yang harus dimiliki oleh kedua permukaan tersebut b. Jika F diperbesar menjadi F = 50 N dan k = 0,2, berapakah percepatan tiap balok 13. Perhatikan diagram berikut ini: Jika massa balok A dan B adalah 10 kg dan 5 kg, koefisien gesekan dengan bidang adalah 0,2. Untuk mencegah balok A dan B bergerak diletakkan balok C. Tentukanlah: a. Gaya gesekan antara A dan C b. Tegangan tali c. Massa benda C yang diperlukan d. Besar gaya gesekan antara A dengan lantai

C A

B
14. Perhatikan gambar berikut ini: m1 = 0,2 kg dan m2 = 0,3 kg Hitunglah percepatan kedua benda jika a. gesekan antara balok dan lantai di abaikan dan F = 1,4 N b. koefisien gesekan s = 0,4 dan k = 0,2 dan F = 6 N

M1

m2

15. Koefisien gesekan kinetis antara sebuah kereta luncur yang bermassa 8 kg dan salju adalah 0,1. Berapakah besar gaya horizontal yang diperlukan untuk menarik kereta luncur agar kereta luncur dapat bergerak dengan kecepatan tetap?

rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Hand Out Fisika XI IPA


16. Jika balok-balok A, B dan C masingmasing bermassa 4 kg, 3 kg dan 2 kg terletak pada bidang mendatar yang kasar dengan koefisien gesekan antara permukaan-permukaan yang bersentuhan adalah 0,25, tentukanlah besarnya perbandingan antara tegangan tali antara A dan B dengan tegangan tali antara B dan C

10
F

17. Sebuah balok bermassa 100 kg dari keadaan diam didorong mendatar dengan memberikan gaya horizontal 200 N. Setelah 3 detik pendorongan, balok memiliki kelajuan 1,5 m/s. Berapakah koefisien gesekan kinetis antara balok dengan lantai? 18. Sebuah benda yang massanya 10 kg dari keadaan diam bergeser dari P ke R karena gaya tetap 80 N yang bekerja sepanjang geraknya. Jarak PR = 225 m dan licin, sedangkan RS kasar dengan koefisien gesekan kinetis 0,2. Hitunglah jarak yang ditempuh dihitung dari P setelah 12 detik gaya itu bekerja

m2 P

F R S

19. Dua buah benda m1 dan m2 disusun seperti pada gambar berikut: Jika m1 = 20 kg, koefisien gesekan 0,3, dan tan = , tentukanlah: a. gaya Normal dan gaya gesekan pada m1 m1 b. massa m2 agar m2 tepat akan bergeser ke bawah c. massa m1 agar m2 tepat akan bergeser ke atas

m2

20. Dua benda terletak di atas bidang miring seperti gambar dibawah! Jika m1 = 3 kg, m2 = 2 kg, koefisien gesekan dengan semua bidang , tan = 4/5 dan tan = , hitunglah: a. percepatan benda b. tegangan tali

m1

m2

rudi sis

085265229696

SMAN 8 Pekanbaru

www.sepenggal.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai