Anda di halaman 1dari 5

TK01-1520016-Arifa Rahma Putri

 Penentuan koefisien gesek benda


1. Tuliskan dan jelaskan Hukum Newton 1 dan 2 !
 Hukum Newton 1 (hukum kelembaman atau inersia)
“apabila tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda, maka benda akan tetap diam
atau tetap bergerak lurus beraturan”
 Dapat di rumuskan :
ΣF = 0 ΣFx = 0 ; ΣFy = 0
 Suatu benda akan mempertahankan keadaannya jika tidak diberi gaya.
Contohnya adalah ketika mobil digas tiba-tiba, maka tubuh kita akan terlempar
ke belakang karena tubuh kita berusaha mempertahankan keadaannya (diam).
 Hukum Newton 2
“percepatan benda diakibatkan oleh gaya, dan percepaatan benda itu berbanding lurus
dan searah dengan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”
 Dapat dirumuskan :
F
a= F=m .a
m
 Resulltan gaya : penjumlahan gaya yang sejajar yang dialami suatu benda.
1. Gaya yang mengarah ke kanan dan ke atas diberi tanda positif (+)
2. Gaya yang mengarah ke kiri dan ke bawah diberi tanda negatif (-)
3. Benda akan bergerak ke arah yang nilai gayanya lebih besar.
2. Apa yang dimaksud dengan berat dan massa? Apa perbedaan keduanya?
 Berat (W)
Berat adalah ukuran dari jumlah gaya yang bekerja pada massa karena percepatan
akibat gravitasi. Berat tergantung pada gravitasi suatu tempat, sehingga dapat berubah
tergantung di mana ia di ukur. Berat adalah gaya, maka ia merupakan vektor (memiliki
besaran dan arah).
 Massa (m)
Massa adalah ukuran jumlah materi dalam suatu benda. Massa tidak bergantung pada
gravitasi, sehingga tidak berubah tergantung di mana ia di ukur, karena merupakan nilai
skalar (memiliki besaran, tetapi tidak ada arah yang terkait dengannya).
3. Gaya apa saja yang terjadi pada percobaan “Penentuan koefisien gesek bahan”?
 Gaya gesek
 Gaya gesek statis : bekerja pada benda dalam keadaan diam.
 Gaya gesek kinetis : bekerja pada benda yang bergerak.
 Gaya normal (tegak lurus dengan bidang)
 Gaya berat
4. Benda dengan massa 5 kg berada di atas lantai kasar dan ditarik oleh gaya sebesar 10 N ke arah
kanan. Jika koefisien gesek statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien gesek
kinetis sebesar 0,1, maka tentukan :
a. Gaya normal
b. Gaya gesek antara benda dan lantai
c. Percepatan gerak benda
 Jawaban :

Dik. :

o Massa : 5 kg
o Gaya : 10 N
o Koefisien gesek statis : 0,2
o Koefisien gersek kinetis : 0,1

Dit. :

o Gaya normal (N)


o Gaya gesek dengan lantai
o Percepatan gerak benda ()

Jawab :

a. Gaya Normal

∑ F y =0
N −w=0

N=w
N=m. g

N=5 x 10

N=50 N

b. Gaya gesek
 Mula-mula kita cari nilai dari gesek statis terlebih dahulu, untuk menentukan
keadaan benda.

f s=μ s . N

f s=0,2 x 50

f s=10 N

 Dari hasil di atas dapat kita simpulkan bahwa benda tidak bergerak. Maka gaya
gesek yang bekerja sama dengan gaya tarik yang di berikan.

∑ F X =0
F − f =0

f =F

f =10 N

c. Percepatan gerak
 Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa benda tidak bergerak atau diam maka
percepatannya sama dengan 0 m/s 2.

∑ F X =m. a
F − f =m. a

F −f
a=
m

10 − 10
a=
5
m
a=0
s2

 Hukum hooke
1. Jelaskan mengenai Hukum Hooke!

“jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas tidak melampaui batas elastis bahan maka
pertambahan panjang pegas berbanding lurus/sebanding dengan gaya tariknya”

 Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya yang terjadi karena sifat
elastisitas, besarnya gaya hooke akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari
posisi normalnya, dapat dirumuskan sebagai berikut :

F=− k

Dimana :

F = gaya (Newton)

k = konstanta pegas (Newton/meter)

x = jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (meter)

 Hukum Hooke menjelaskan :


“elastisitas benda hanya berlaku sampai suatu batas yaitu batas elastisitas”
2. Jelaskan hubungan antara Hukum Hooke dengan elastisitas!
 Hubungannya adalah, hukum hooke membahas tentang ketentuan gaya yang terjadi karena
sifat keelastisannya, serta menyatakan hubungan antara gaya yang meregangkan suatu zat
elastis dan pertambahan panjang zat elastis.
3. Bagaimanakah energi potensial dan usaha untuk meregangkan pegas? Tuliskan persamaannya!
 Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :
o Gaya pegas adalah :
F=− k . x
o Untuk mendapat nilai usaha kita dapat menintegralkannya terhadap x.
o Jika pada kondisi awal ujung pegas berada pada x=x i , dan setelah diberi gaya

berubah posisi menjadi x=x f maka :


xf

W =∫ −kx . dx
xi

xf
1
[
W = − k x2
2 ] xi

1 1
W = k x2i − k x 2f
2 2

W =E pi − E pf

o Gaya luar bekerja berlawanan arah gaya pegas, maka dapat ditulis menjadi
persamaan :

W eks =E pf − E pi

Dimana :

W eks =¿ besarnya usaha

E pf =¿ energi potensial saat posisi akhir (setelah diberi gaya)

E pi =¿ energi potensial saat posisi awal

o Berdasarkan persamaan di atas, maka kita dapat menuliskan energi potensial


pegasnya, sebagai berikut :
1
EP= F . ∆ x
2
1 1
EP= ( kx ) x= k x 2
2 2
Dimana :
E p =¿ energi potensial pegas (Joule)
F=¿ gaya pegas (N)
∆ x=¿ pertambahan panjang pegas (meter)
k =¿ konstanta pegas (Newton/meter)

Anda mungkin juga menyukai