Anda di halaman 1dari 9

Hukum Newton

Hukum Newton 1
Bunyi Hukum Newton 1 adalah “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau
bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”.
Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda bernilai 0 maka benda yang awalnya diam
akan tetap diam dan untuk benda yang awalnya bergerak akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan. Dalam persamaan matematika, Hukum Newton I dapat ditulis: 
ΣF=0
Contoh Soal
Benda diam, hitunglah gaya normal yang bekerja pada buku, bila massa buku 6 kg

Pembahasan:
m = 6 kg
g = 10 m/s2
W=m.g
     = 6 x 10
     = 60 N
Dari contoh soal, kita dapat mengetahui bahwa berat (W) berat dipengaruhi oleh gaya gravitasi
dan gaya normal (N) selalu tegak lurus ke permukaan yang bersentuhan dengan benda.
Perhatikan gambar berikut.
N–W =0
N – 60 = 0
       N = 60 N
Hukum Newton 2
Bunyi Hukum Newton 2 adalah “Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya
yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari titik
singgung gaya benda”.
Sebuah benda dengan massa m mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami
percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F
dan berbanding terbalik terhadap M atau bisa dituliskan sebagai :
ΣF=ma
Contoh soal :
1. Sebuah meja dengan massa 10 kg ditarik oleh gaya 100 N, berapa percepatan benda ?
Σ F 100
Σ F = ma , a = = = 10 m/s2
m 10
2. Sebuah benda bermassa 5 kg ditarik oleh gaya F sebesar 20 N membentuk sudut 60 o, besar
percepatan yang dialami benda
adalah :

F cos θ = ma
F cos α 20 cos 60o 20 .1/2
a= = = = 2 m/s2
m 5 5

3. Penerapan Hukum Newton pada gerak benda yang dihubungkan dengan tali

Gambar di atas menunjukkan dua buah balok bermassa m1 dan m2 terletak pada bidang


mendatar yang licin. Kedua balok dihubungkan dengan tali yang massanya diabaikan. Saat gaya
F mendatar dikerjakan pada m2, maka tali memiliki tegangan sebesar T yang bekerja pada balok
dan kedua balok akan bergerak dengan percepatan yang sama sebesar a.
Resultan gaya yang bekerja pada balok m1 pada sumbu x adalah:
∑Fx1 = m1 . a
T = m1 . a   <= (persamaan 1)
Resultan gaya yang bekerja pada balok m2 sumbu x adalah:
∑Fx2 = m2 . a
F – T = m2 . a  <= (persamaan 2)
Jika persamaan 1 disubstitusikan ke persamaan 2 maka:
F – T = m2 . a 
F – m1 . a = m2 . a 
F = m1 . a + m2 . a 
F = (m1 + m2) . a
a = F/(m1 + m2)
dengan:
a = percepatan sistem (m/s2)
F = gaya yang bekerja (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)

Contoh Soal
Dua benda A dan B masing-masing massanya 5 kg dan 10 kg berada di atas bidang datar yang
licin dan dihubungkan dengan sebuah tali seperti gambar di bawah ini. A
B

Jika balok B ditarik oleh gaya F = 30 N, tentukan percepatan benda dan tegangan tali T.
Penyelesaian:
Jika balok B ditarik oleh gaya F maka kedua balok akan begerak ke kanan. Percepatan kedua
balok dapat dicari dengan rumus:
F = (mA + mB) . a
30 N = (5 kg + 10 kg) . a
30 N = 15 kg . a
a = 30 N/15 kg
a = 2 m/s2
Tegangan tali T dapat dicari dengan menggunakan persamaan:
T = mA . a
T = 5 kg . 2 m/s2
T = 10 N
Atau bisa juga dengan menggunakan persamaan:
F – T = mB . a
30 N – T = 10 kg . 2 m/s2
30 N – T = 20 N
T = 30 N – 20 N
T = 10 N
Hukum Newton 3
Bunyi Hukum Newton 3 adalah “Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan
berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan
berlawanan arah”
Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah berkebalikan, dan
segaris. Dalam persamaan matematika, Hukum Newton 3 dapat ditulis: 
F aksi = - F reaksi

Gaya Berat

Massa dan Berat

Massa merupakan ukuran inersia suatu benda. Berat adalah gaya yang bekerja pada benda
akibat pengaruh percepatan bumi. Massa memiliki satuan kilogram, sementara berat memiliki
satuan newton. Massa benda selalu tetap di manapun benda itu berada. Berat benda bisa
berubah-ubah tergantung percepatan gravitasinya. 

Arah dan Rumus Gaya Berat

Seperti terlihat pada gambar, arah gaya berat selalu sama, yaitu ke bawah. Baik benda tersebut
berada di bidang horizontal, bidang miring, bidang vertikal, atau bahkan berada di bawah bidang
horizontal dengan rumus

w = mg dengan w = berat (N)


m = massa (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang tegak lurus bidang. Gaya normal adalah gaya yang menahan
suatu benda agar tidak bergerak menembus bidangnya. Contohnya sebuah ponsel di atas meja,
tidak akan jatuh menembus meja karena ada gaya normal yang menjaganya.

Berbeda dengan gaya berat, arah gaya ini bergantung pada bidangnya. Arahnya selalu berbeda
pada bidang horizontal, bidang miring, atau bidang vertikal. Hal ini bisa dilihat pada gambar
berikut ini:
Gb. A Gb. B

Gaya normal pada bidang datar Gb. A


Jika balok sedang diam atau ti dak bergerak pada arah verti kal maka besar gaya
normal dapat dihitung menggunakan hukum I Newton
ΣF y  = 0
N–w=0
N=w
Gaya normal pada bidang miring
ΣF y  = 0
N – w y  = 0
N = w y  = w cos α
Gaya gesek
Gaya gesek adalah gaya yang melawan Gerakan dari dua permukaan yang

bersentuha. Gaya gesek mengubah energi kineti s menjadi panas atau suara.  
di mana 
f=µN
µ = koefi sien gesekan
N = gaya normal (N)
F = gaya gesek (N)

Jenis-jenis gaya gesek, yaitu :


 gaya gesek stati s, dimiliki oleh benda yang diam
 gaya gesek kineti s. Dimiliki oleh benda yang bergerak

Contoh Soal :
1. Sebuah benda bermassa 4kg berada diatas bidang datar. Beda ditarik oleh gaya
sebesar 40 N, tentukan besar gaya normal, gaya gesek bila benda bergerak
dengan percepatan 2 m/s 2 serta besar koefi sien gesek?
Gaya Normal (N) = W = m.g = 4.10 = 40 N
Untuk mencari gaya gesek (f) menggunakan rumus :
ΣF = m.a
F – f = m.a
F – m.a = f
40 – 4.2 = 40 – 8 = 32 N, f = 32 N
Kefi sien gesek(µ) = f/ N = 32/ 40= 0,8

2. Sebuah benda yang beratnya w meluncur ke bawah dengan kecepatan tetap pada suatu
bidang miring yang kasar. Bidang miring tersebut membentuk sudut 30° dengan bidang
horizontal. Berapa koefisien gesekan antara benda dan bidang tersebut?
 

ΣF = 0
mg sin θ – f k =0
mg sin 30 o = f k
mg sin 30 o = µN, dimana N = mgcosθ
mg sin 30 o = µ mg cos 30 o
µ = tg 30 o = 1/3√ 3
jadi koefisien gesekan antara benda dan bidang tersebut adalah 1/3√ 3

Anda mungkin juga menyukai