F 0
– Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol
maka benda dapat mempertahankan diri.
Contoh soal
1. Sebuah benda bermassa 40 kg ditarik
melalui katrol sehingga memiliki posisi
seperti gambar di samping. Jika sistem itu
diam maka berapakah gaya F!
(g = 10 m/s2)
Penyelesaian
Benda yang bermassa 40 kg memiliki berat.
w = m g = 40 . 10 = 400 N
Karena sistem diam berarti berlaku hukum I Newton.
Pada Sumbu Y:
Σ Fy = 0
T sin 53o − w = 0
T . 0,8 − 400 = 0 berarti T = 500 N
Pada Sumbu X:
Σ Fx = 0
F − T cos 53o = 0
F − 500 . 0,6 = 0
F = 300 N
Hukum II Newton
Hukum Newton II menyatakan bahwa :
a
F
atau F m.a
m
Dengan :
a = percepatan (m/s2)
m = massa benda (kg)
∑F = resultan gaya (N)
1 N = 1 kg.m/s2
Contoh soal
2. Sebuah gaya F dikerjakan pada sebuah benda bermassa m1,
menghasilkan percepatan 10 m/s2. Jika gaya tersebut dikerjakan pada
benda kedua dengan massa m2, percepatan yang dihasilkan 15 m/s2.
Tentukan:
a. perbandingan m1 dan m2
b. percepatan yang dihasilkan gaya F, apabila m1 dan m2 digabung!
Penyelesaian :
a. Pada benda I Pada benda II Perbandingan m1 dan m2 :
dv x (t ) ˆ
Fx m . a x m i
dt
dv y (t )
ˆj
Fy m . a y m
dt
dv z (t ) ˆ
Fz m . az m dt k
Gaya pada arah x : Fx = F cos θ
Gaya pada arah y : Fy = F sin θ
Hukum III Newton
Hukum III Newton menyatakan bahwa :
Ketika suatu benda pertama memberikan gaya pada benda kedua,
benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda pertama.
Faksi Freaksi
w m. g
Dengan :
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2 )
Gaya Normal
• Gaya Normal adalah Gaya kontak yang
arahnya tegak lurus dengan bidang sentuh.
Contoh soal
4. Sebuah balok bermassa 5 kg. Jika percepatan gravitasi ( g ) = 10 m/s2
maka tentukan:
a. Beratnya.
b. Gaya normal jika balok diletakkan di atas bidang datar,
c. Gaya normal yang bekerja pada balok jika diam di atas
bidang miring yang membentuk sudut 30o terhadap horisontal.
Penyelesaian : c. Perhatikan Gambar berikut ini.
m = 5 kg
g = 10 m/s2
a. Berat balok adalah :
w = m g = 5 .10 = 50 N
b. Perhatikan Gambar berikut ini.
Gaya-gaya pada balok dapat di lihat pada
gambar tersebut. Balok dalam keadaan
diam pada arah tegak lurus bidang berarti
berlaku :
Karena balok tidak bergerak berarti berlaku ΣF = 0
Hukum I Newton: N − w cos 30o = 0
ΣF = 0 N = w. cos 30o
N−w= 0 = 50 . 0,87
N = w = 50 N = 43,5 N
Berarti Gaya Normal (N) = 50 Newton Berarti Gaya Normal (N) = 43,5 Newton
Gaya Gesek
Gaya Gesek merupakan gaya kontak yang sejajar bidang sentuh.
Pada gerak translasi arah gaya ini akan berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya gesek dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Untuk keadaan benda yang diam dinamakan gaya gesek statis ( fs ).
Gaya gesek statis maksimum sebanding dengan gaya normal N dan
koefisien gesek statis μs.
Benda diproyeksikan pada Semua gaya yang terlibat Gaya tarik diuraikan
koordinat kartesian menurut pada benda digambarkan sesuai dengan
sumbu X, sumbu Y, Sumbu Z sesuai dengan arahnya. komponen X dan
komponen Y
Contoh soal
6. Sebuah benda dengan massa 300 kg
berada pada suatu bidang miring, seperti
yang terlihat pada gambar di samping.
Jika gaya gesek diabaikan, tentukan
besar gaya yang menyebabkan benda
bergerak ke bawah! (g = 9,8 m/s2)
Penyelesaian:
Gaya-gaya yang bekerja pada sistem tersebut digambarkan
sebagai berikut :
Berdasarkan teorema Pythagoras:
(BC)2 = (AC)2 + (AB)2
= (3 m)2 + (4 m)2
= 25 m2
Jadi : Maka :
BC = 5 m
Jika gaya total yang bekerja pada benda adalah nol maka
benda tersebut akan cenderung diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan.
ΣF = 0
Jenis-jenis Gaya yang bekerja
pada Keadaan Setimbang
Gravitasi
– Setiap benda bermassa yang berada di permukaan bumi
akan selalu dikenai percepatan gravitasi.
– Percepatan gravitasi bumi di semua lokasi di belahan bumi
manapun, bekerja pada arah yang sama (menuju ke pusat
bumi).
Gaya Normal
– Gaya normal selalu muncul jika sebuah benda berinteraksi
dengan suatu permukaan.
– Gaya normal selalu bekerja pada arah yang tegak lurus
dengan bidang kontak dua benda yang saling
bersinggungan.
Gaya Tegang Tali
Sebuah lampu digantung menggunakan dua tali dalam
keadaan diam. Misalkan massa lampu 5 kg sedangkan
massa tali diabaikan.
Gaya tegang tali T3 sama dengan berat lampu yaitu wlampu
atau Fg.
Gaya pada sumbu x :
ΣFx = 0
T2 cos 53o – T1 cos 37o = 0
T2 cos 53o = T1 cos 37o
Gaya pada sumbu y :
∑Fy = 0
T1 sin 37o + T2 sin 53o – T3 = 0
T1 sin 37o + T2 sin 53o = T3
Dengan mensubstitusikan persamaan-persamaan tersebut, kita peroleh
besar masing-masing tegangan tali adalah:
T1 = 30 N ; T2 = 40 N ; T3 = 50 N
Gambar I Gambar II
Penyelesaian:
Setelah sistem dilepaskan maka benda B bergerak ke bawah dan benda A
bergerak ke atas dengan percepatan sama besar.
= μs . m . g
= (0,2) (0,3 kg) (10 m/s2)
= 0,6 N
Karena F < fs maks , maka buku tidak bergerak atau tetap diam.
14. Seseorang mendorong balok kayu yang beratnya 40 N di atas
lantai. Koefisien gesekan statik (μs) antara balok dengan lantai
adalah 0,5 dan koefisien gesek kinetik (μk) 0,3. Tentukan:
a. besar gaya yang diberikan orang tersebut agar balok tepat akan
bergerak.
b. besar gaya yang diberikan orang tersebut, agar balok bergerak
dengan percepatan 2,5 m/s2 . ( percepatan gravitasi g = 10 m/s2 )
Penyelesaian :
Gaya-gaya yang bekerja pada balok dapat digambarkan sebagai berikut.
Gaya Normal (N) = gaya berat balok = 40 N
a. Agar balok tepat akan bergerak maka balok harus
diberikan gaya sebesar :
F = fs maks = μs . N = (0,5) (40) = 20 N
b. Pada saat balok bergerak, gaya Maka, gaya yang diberikan orang
gesek yang bekerja adalah gaya tersebut agar balok bergerak dengan
gesek kinetis. percepatan 2,5 m/s2 adalah :
f k = μk . N F – fk = ma
= (0,3)(40) F = m a + fk
= 12 N = (4)(2,5) + 12
Gaya gesek pada bidang datar
Sebuah balok dengan massa m1 berada pada
bidang datar dihubungkan dengan tali melalui katrol
yang licin dengan sebuah bola dengan massa m2.
Sebuah gaya F yang membentuk sudut θ dengan
bidang datar bekerja pada benda m2. Koefisien
gesek kinetis antara balok dan permukaan adalah μk.
Hitung percepatan kedua benda tersebut.
Penyelesaian :
Balok m1 : Bola m2 :
ΣFx = m1 a ΣFx = 0
F cos θ – fk – T = m1 a
ΣFy = 0 ΣFy = m2 a
N + F sin θ – m1 g = 0 T – m2 g = m2 a
Dari persamaan fk = μk N, dan N = m1 g – F sin θ , maka :
fk = μk (m1 g - F sin θ)
Substitusikan persamaan-persamaan diatas maka :
F cos θ – μk (m1 g - F sin θ) - m2(a + g) = m1 a
F( cos θ μk sin g(m2 μk m1 )
a
m1 m2
Gaya gesek pada bidang miring
Sumbu x : Sumbu y :
ΣFx = 0 ΣFy = 0
m g sin θ – fs = 0 N – mg cos θ = 0
fs = m g sin θ N = mg cos θ
v2
as
r
Jika menggunakan Hukum Newton II maka besar gaya yang
menyebabkan percepatan sentripetal adalah :
v2
ΣF m as m
r
Contoh
17. Sebuah bola kecil dengan massa m1 digantung
pada atap dengan tali sepanjang L. Bola diputar
secara horisontal dengan kecepatan linier tetap v
membentuk jari-jari lingkaran r. Carilah persamaan v
!
Penyelesaian :
Bola tidak memiliki percepatan arah vertikal (ΣFy = 0)
maka : mg
ΣFy = 0 T
cos θ
T cos θ – mg = 0
Gaya pada bola menyebabkan percepatan sentripetal
adalah :
mv 2 mv 2 mv 2
ΣF T sin θ T
r r r sin θ
Dari kedua persamaan diatas diperoleh :
mg mv 2 sin θ mv 2 v2
tan θ
cos θ r sin θ cos θ r g rg
Maka : v r g tan θ atau v L g sin tan θ
18. Sebuah mobil dengan massa 1500 kg bergerak menikung dengan
jari-jari tikungan 35 m. Koefisien gesek statis antara roda dan jalan
0,5. Berapakah kecepatan maksimum mobil supaya tidak terbalik?
Penyelesaian :
v μs g r
v ( 0 ,5 )( 9,8 )( 35 )
v 13,1 m/s
Jadi, kecepatan maksimum mobil supaya
tidak terbalik adalah 13,1 m/s.
19. Sebuah bola kecil dengan massa m yang
dihubungkan dengan tali diputar vertikal
membentuk jari-jari lingkaran R. Tentukan
kecepatan minimum pada titik tertinggi sehingga
bola tidak jatuh!
Penyelesaian :
Penyelesaian :
Diketahui: m = 100 g = 0.1 kg; r = 50 cm = 0,5 m; v = 5 m/s