Anda di halaman 1dari 7

DILATASI

Pengertian Dilatasi

Dilatasi merupakan suatu transformasi mengubah ukuran (memperbesar atau


memperkecil) bentuk bangun geometri tetapi tidak mengubah bentuk bangun tersebut. Dilatasi
dapat ditentukan oleh titik pusat dilatasi dan faktor skala atau faktor dilatasi. Titik dilatasi
merupakan titik yang menentukan posisi suatu dilatasi. Titik dilatasi menjadi titik pertemuan dari
semua garis lurus menghubungkan antara titik-titik dalam suatu bangun ketitik-titik hasil dilatasi.
Faktor dilatasi merupakan faktor perkalian suatu bangun geometri yang didilatasikan. Faktor ini
menunjukan seberapa besar hasil dilatasi terhadap bangun geometrinya dan dinotasikan dengan
k. Nilai k > 1 atau k < -1 menunjukan hasil dilatasi lebih besar dari geometrinya. Nilai -1 < k < 1
menunjukan hasil dilatasi lebih kecil dari geometrinya. Tanda positif mengartikan geometri dan
hasil dilatasi berdampingan di salah satu sisi titik dilatasi. Sedangkan tanda negatif mengartikan
geometri dan hasil dilatasi saling terbalik dan berlainan sisi di titik dilatasi.

Sifat – Sifat Dilatasi

 Jika k > 1,maka bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi
dan bangun semula.
 Jika 0 < k < 1,maka bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
 Jika -1 < k < 0,maka bangun bayangan diperkecil dan terletak tidak sepihak terhadap
pusat dilatasi dan bangun semula.
 Jika k < -1,maka bangun bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
Faktor Dilatasi Bentuk Dilatasi

k>1

0<k<1

-1 < k < 0

k < -1

Dengan ketentuan:
 k adalah titik dilatasi
 A salah satu titik geometri
 A’ hasil dilatasi titik A
Bentuk – Bentuk Dilatasi

Dalam diagram cartesius, bentuk-bentuk dilatasi sebagai berikut:

contoh soal dilatasi k dengan pusat O (0,0).

Diketahui sebuah segitiga ABC dengan titik sudut A ( 2,3), B ( 7,1) dan C(-2,-5). Jika segitiga
ABC tadi di-dilatasi 3 dengan pusat O (0,0). Tentukan lah bayangan segitiga ABC atau A’B’C’.
Hitung lah luas segitiga yang baru.

Penyelesaian: x’ = kx → k = 3

A’ = 3 ( 2, 3 ) = ( 6,9 )

B’ = 3 ( 7, 1 ) = ( 21, 3 )

C’ = 3 ( -2, 5 ) = ( -6, 15)


KOMPOSISI TRANSFORMASI
Komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dari gabungan dua
transformasi atau lebih. Penyelesaian masalah komposisi transformasi bisa dengan dua cara,
yaitu dengan cara pemetaan dan dengan cara matriks. Penyelesaian komposisi transformasi
dengan cara pemetaan dilakukan langsung secara bertahap berturut-turut terhadap titik yang
ditransformasikan. Misal titik A ditransformasikan pertama oleh T1 dilanjutkan oleh T2 ,
bayangannya diperoleh dengan cara menentukan bayangan A terhadap T1 terlebih dahulu,
misalkan bayangannya adalah A', kemudian menentukan bayangan A' oleh transformasi T2
sehingga menghasilkan bayangan A". Titik A" ini merupakan bayangan dari titik A yang
ditransformasikan oleh T1 dilanjutkan dengan transformasi T2.

Dalam bentuk pemetaan ditulis seperti berikut ini.

Cara lainnya untuk menyelesaikan masalah komposisi transformasi adalah dengan matriks.
Dengan cara ini, bayangan hasil dua transformasi atau lebih dapat diperoleh dengan cara
langsung tanpa harus menentukan bayangan hasil transformasi satu per satu.

Bentuk pemetaan di atas jika dituliskan dalam bentuk matriks akan menjadi seperti berikut.

Komposisi Translasi

Jika titik A(x,y) ditranslasikan berurutan oleh T1=(a,b) dilanjutkan oleh T2=(c,d), kedua translasi
tersebut dapat dinyatakan dalam translasi tunggal sesuai dengan pembahasan di atas.

Dalam bentuk pemetaan dituliskan sebagai berikut.

Sedangkan dalam bentuk matriks dapat dinyatakan sebagai berikut.


Komposisi Transformasi Selain Translasi

Untuk komposisi transformasi selain translasi jika dituliskan dalam bentuk matriks, operasi yang
digunakan adalah operasi perkalian matriks. Dalam menggunakan cara ini, perkalian matriks
tidak boleh terbalik karena pada operasi perkalian matriks tidak berlaku sifat komutatif.
Misalnya titik A(x,y) ditransformasikan oleh transformasi T1 yang diketahui matriks
transformasinya dilanjutkan dengan transformasi T2 yang juga diketahui matriks
transformasinya, penulisan dalam bentuk pemetaannya adalah sebagai berikut.

Komposisi transformasi di atas bila ditulis dalam bentuk matriks akan menjadi seperti berikut.

Contoh soal :

Tentukan bayangan titik B (-2, 3) jika ditranslasikan sejauh (−11 ), yang dilanjutkan dengan
translasi oleh matriks yang bersesuaian dengan (−23 )?
x' x
Penyelesaian : ()
y ()
' = T2 • T1 +
y

= ( M2 + M1 ) + ( xy )
=[ (−23 )+(−11 )] + ( xy )
= (−34 ) + (−23)
4+−2
= (−3+3 )
= (20 )
DILATASI
KOMPOSISI TRANSFORMASI

Disusun Oleh :
Rosari Hotma J. Simbolon

Esra Solagratia Simarmata

Norasi Wita Simanjuntak

Icha Afnestrya Damanik

Ulina Kaspia Sitanggang

Sanni Ferawati Situmorang


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS
MEDAN

Anda mungkin juga menyukai