Anda di halaman 1dari 43

BAB 1

FUNGSI EKSPONEN

Indikator Hasil Belajar


Melalui kegiatan pengamatan, percobaan, diskusi, dan proyek, diharapkan Anda mampu:
1. menjelaskan definisi fungsi;
2. menjelaskan jenis-jenis fungsi;
3. menyajikan grafik fungsi eksponensial;
4. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan eksponensial; dan
5. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan eksponensial.

“Dan (Dia telah menciptakan) kuda, baghal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan
(menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. An-Nahl
ayat 8)
Ilmuwan menggunakan eksponen dalam perhitungan
penelitiannya, salah satunya untuk menghitung laju A. Fungsi

pertumbuhan bakteri atau laju peluruhan zat radioaktif. B. Fungsi Eksponensial

Bisakah Anda menyebutkan penerapan eksponen lainnya? C. Persamaan dan

Penerapan eksponen dalam kehidupan manusia secara pertidaksamaan

langsung mungkin jarang kita temui, tetapi bukan berarti


eksponen tidak ada gunanya untuk dipelajari. Kita dapat menemukan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari secara tidak langsung. Eksponen lebih banyak digunakan oleh peneliti dan
ilmuwan dalam menyederhanakan penulisan bilangan yang sangat besar atau bilangan yang
sangat kecil..
Pada bab ini akan dipelajari mengenai fungsi eksponen dan bagaimana cara menggambar
grafiknya dan penerapan fungsi eksponen dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, akan
dijelaskan pula mengenai persamaan dan pertidaksamaan eksponen serta cara penyelesaiannya.
Mari simak uraian tentang eksponen pada bab ini dengan saksama.
PETA KONSEP

Kata Kunci
fungsi(function) daerah hasil (range)
eksponen (exponent) grafik (graphics)
daerah asal (domain) persamaan (equations)
daerah kawan (codomain) Pertidaksamaan (inequalities)
A. FUNGSI
Pada bab ini Anda akan mempelajari fungsi dan persamaan eksponen. Sebelumnya, Anda
perlu memahami pengertian dan sifat fungsi terlebih dahulu. Materi tersebut sudah Anda pelajari
di tingkat SMP. Untuk mengingat kembali, kerjakanlah kegiatan berikut.
Kegiatan Awal
Amati gambar berikut.

Apakah Anda pernah menemani orang tua belanja ke supermarket. Kamu akan menemukan
bermacam barang yang terpampang. Setiap barang memiliki nama, bentuk dan harga yang
berbeda-beda, mulai dari bentuk yang kecil hingga bentuk yang besar dan dari harga yang murah
hingga harga yang mahal. Antara nama barang dan harga barang terdapat hubungan tertentu.
Coba Anda tulis nama-nama barang yang kamu ingat pada saat di supermarket dan harganya.
Apakah hubungan antara nama barang dan harga barang merupakan sebuah fungsi atau relasi?

1. Definisi Fungsi
Supaya memahami definisi fungsi, perhatikan data harga barang-barang di
supermarket pada tabel berikut. Harga barang ditampilkan dalam bentuk tabel.
Tabel 1.1 Daftar Harga Barang
Nama Barang Harga
Madu A 70.000
Minuman B 10.000
Kripik C 6.000
Roti D 13.000
Bagaimana jika tabel tersebut disajikan dalam bentuk diagram panah? Nama-nama
barang dimisalkan sebuah himpunan A dan harga barang dimisalkan himpunan B.
Hubungkan anggota-anggota himpunan A dan anggota himpunan B menggunakan anak
panah, sehingga terbentuk diagram panah seperti berikut.

Gambar 1.1 Diagram Panah


Gambar tersebut merupakan diagram panah yang menunjukkan relasi nama
barang dan harganya. Apakah relasi tersebut merupakan fungsi? Untuk dapat menjawab
pertanyaan tersebut, perhatikan gambar diagram panah di atas. Jika setiap anggota
himpunan A memiliki pasangan anggota himpunan B dan anggota himpunan A
berpasangan tepat satu pada anggota himpunan B, maka diagram panah tersebut termasuk
fungsi. Jadi Apa yang dimaksud dengan fungsi?

Fungsi atau pemetaan adalah relasi khusus yang memetakan setiap anggota
himpunan A tepat satu ke anggota himpunan B.

Relasi dan fungsi membuat anggota pada himpunan A berpasangan dengan


anggota himpunan B. Dalam kehidupan sehari-hari, segala sesuatu di dunia pun Allah
ciptakan berpasang-pasangan, siang dan malam, bulan dan matahari, serta laki-laki dan
perempuan, sebagaimana yang tercantum dalam ayat Al-Qur’an berikut.

َ ‫َو ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َخ لَ ْق نَ ا َز ْو َج نْي ِ لَ َع لَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر‬


‫ون‬
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat kebesaran Allah.” (Q.S. Adz-Zariyat ayat 49)
Pada fungsi terdapat sebuah istilah domain yaitu daerah asal, kodomain yaitu
daerah kawan, dan range yaitu daerah hasil. Jika kita mengamati kembali diagram panah
di atas (Gambar 3.1) maka jelas bahwa diagram panah tersebut merupakan sebuah
fungsi dimana domain = {Madu A, Minuman B, Keripik C, Roti D}, kodomain =
{ 6.000, 10.000, 13.000, 70.000}, dan range = {6.000, 10.000, 13.000, 70.000}.
2. Jenis-Jenis Fungsi
Sebuah fungsi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya: fungsi surjektif,
fungsi injektif dan fungsi bijektif.
a. Fungsi Surjektif
Suatu fungsi dikatakan fungsi surjektif atau fungsi onto jika daerah hasilnya atau
sama dengan daerah kawannya. Fungsi surjektif dapat didefinisikan sebagai berikut.

Suatu fungsi f : A → B disebut fungsi surjektif atau fungsi onto jika dan hanya jika
daerah hasil fungsi f sama dengan himpunan B atau R f =B.

Perhatikan contoh berikut:


AB AB

1 a
2 b
3 c
4
(a) (b)
Gambar 1.2
(a) Fungsi surjektif
(b) Bukan fungsi surjektif

b. Fungsi Injektif
Suatu fungsi dikatakan fungsi injektif atau fungsi satu-satu, jika setiap anggota daerah
asal yang berbeda mempunyai pasangan berbeda di daerah kawan. Fungsi injektif
dapat didefinisikan sebagai berikut.

Fungsi f : A → B disebut fungsi injektif (fungsi satu-satu) jika dan hanya jika
untuk tiap a 1 , a2 ∈ A dan a 1 ≠ a2 berlaku f (a1 )≠ f (a2 ).

AB
AB
Perhatikan contoh berikut:
1 a
1 a
2 b
2 b
3 c
3 c
4 a
1 b
2 c
4

(a) (b)
Gambar 1.3
(c) Fungsi injektif
(d) Bukan fungsi injektif

c. Fungsi Bijektif
Fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu dapat didefinisikan sebagai berikut.

Fungsi f : A → B disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika fungsi f


sekaligus merupakan fungsi surjektif dan fungsi injektif

Perhatikan contoh berikut:


AB

1 a
2 b
3 c

Gambar 1.3 Fungsi bijektif

Contoh 1.1

Tentukan himpunan pasangan berurutan berikut yang termasuk fungsi.

Penyelesaian:
bukan fungsi karena terdapat dua pasangn terurut yang unsur pertamanya
sama, yaitu (4,6) dan (4,5).
adalah suatu fungsi karena tidak ada pasangan terurut yang unsur
pertamanya sama.
Tugas 1.1

Qadarullah, beberapa siswa di kelas harus mengikuti remedial ulangan matematika untuk
memperbaiki nilai mereka. Pak guru mengumumkan bahwa pemberian nilai akan berkisar
dari 60-100, dan masing-masing siswa akan mendapat nilai yang berangka bulat. Banyak
siswa yang mengikuti ulangan remedial ini ada 42 orang. Jika  f  memetakan setiap siswa ke
nilai ulangannya, tentukan apakah  f fungsi injektif atau bukan. Berikan alasannya.
Uji Kemampuan
1.1

Diketahui himpunan dan . Jika A direlasikan ke B, maka Apakah relasi-relasi berikut yang
termasuk fungsi ?

Tentukan domain dan range fungsi-fungsi berikut agar terdefinisi pada himpunan bilangan
real.

Perhatikan fungsi-fungsi berikut, tentukan jenis-jenis fungsi berikut

Apakah diagram panah berikut termasuk fungsi dan berilah nama jenis fngsi tersebut!
B. FUNGSI EKSPONENSIAL
1. Definisi Fungsi Eksponensial
Eksponen atau perpangkatan dapat diartikan sebagai bentuk perkalian berulang
sebuah bilangan yang dapat disederhanakan penulisannya dalam bentuk a b. Bilangan
berpangkat a b berarti perkalian berulang bilangan a sebanyak b kali.
a =a⏟
b
x a x… x a
b

Dalam bentuk eksponen, a disebut sebagai bilangan pokok atau basis, sedangkan b
disebut pangkat atau eksponen.

Fungsi eksponen f dengan bilangan pokok a adalah fungsi yang memetakan


setiap x anggota himpunan bilangan real tepat satu ke anggota bilangan real a x
, dengan a adalah suatu konstanta; a> 0 ;a ≠1 .
Bentuk pemetaannya: f : x → ax atau bentuk formulanya : f ( x )=ax
Dengan a> 0 ; a ≠1

Untuk dapat memahami fungsi eksponen, pelajarilah contoh soal berikut.

Contoh 1.2

Diketahui f ( x )=16 x , tentukan nilai dari:


p 1
a. f ( ) b. f ( )
2 √2
Penyelesaian:
p

()
p
p
=16 2 =( 4 ) =4
2 2 p
a. f
2
1 1 4
b. f
( )
1
√2
=16 √ 2 =( 2 4 ) √ 2 =2 √ 2 =22 √ 2,

Tugas Mandiri

2x A 5 x − A−5 x
1. Jika A =2, tentukan nilai dari 3 x −3 x
A +A
2. Diketahui y=3 2 x , nyatakan bentuk berikut dalam bentuk y
a. 32 x +5( 3−2 x )
b. 32 x+2+ 92 x−1
3. Diketahui f ( x )=ax +a− x. Tentukanlah:
2
a. { f ( x)}
2
b. { f (2 x) }
4. Jika a 2 x =√ 2+2. Tentukanlah:
a. a x +a−x
a x + a−x
b.
a x −a−x
2. Grafik Fungsi Eksponen
Grafik fungsi eksponen dapat dibuat dengan melakukan plot titik dan menggeser grafik
(transformasi).
a. Plot titik
Untuk memahami menggambar grafik fungsi eksponen dengan cara plot titik, lakukan
kegiatan berikut.

Kegiatan 1.1

Perhatikan fungsi berikut, fungsi yang mempunyai dan .


Diketahui dan .
Substitusikan nilai ke dalam masing-masing fungsi. Misalkan selang nilainya .
Tuliskan hasil substitusi kedalam tabel berikut.

Sketsa grafik fungsi tersebut dengan meletakkan titik pada diagram Kartesius berikut.

Bandingkan kedua grafik fungsi eksponen tersebut. Analisis persamaan dan perbedaan
kedua grafik fungsi tersebut.
Berdasarkan kegiatan tersebut dapat kita simpulkan sebagai berikut:
a. Grafik fungsi f ( x )=ax tidak mempunyai titik potong terhadap sumbu x
b. Grafik fungsi f ( x )=ax dan f ( x )=a− x berpotongan di titik (0,1)
c. Grafik fungsi f ( x )=ax dan f ( x )=a− x selalu berada di atas sumbu x
x
d. Fungsi f ( x )=a dengan a> 1 dan a ∈ R menunjukan selalu naik dan disebut
pertumbuhan fungsi eksponen. Dalam notasi fungsi dapat ditulis:
jika a> 1 dan a f (x) ≥ ag (x) maka f (x) ≥ g ( x)
jika a> 1 dan a f ( x ) ≤ ag ( x ) maka f ( x ) ≤ g ( x )
e. Fungsi f ( x )=ax dengan 0< a<1 dan x ∈ R menunjukan selalu turun dan disebut
peluruhan fungsi eksponen. Dalam notasi fungsi dapat ditulis:
jika 0< a<1 dan a f (x) ≥ ag (x) maka f ( x) ≤ g (x)
jika 0< a<1 dan a f (x) ≤ ag (x) maka f ( x) ≥ g (x)
b. Transformasi grafik
Selanjutnya kita akan melihat bagaimana menggambar grafik fungsi tanpa melakukan plot
titik, akan tetapi dengan menggunakan grafik dasar fungsi-fungsi eksponensial f ( x )=ax yang
kemudian dikenakan pergeseran dan pencerminan.
1) Fungsi g ( x )=a x + k
Untuk mendapatkan grafik  g( x )=k + a x, kita mulai dengan grafik  f ( x)=a x. Selanjutnya,
grafik fungsi  f  tersebut digeser ke atas sejauh k satuan jika k > 0 dan digeser ke bawah
sejauh k satuan jika k < 0.

Catatan untuk layouter:

Grafiknya tolong digambar ulang

Gambar 1.

Grafik fungsi g ( x )=a x + k


2) Fungsi g ( x )=−a x
Untuk mendapatkan grafik  g ( x )=−a x , kita mulai dengan grafik  f (x)=a x. Selanjutnya,
grafik fungsi  f  tersebut dicerminkan terhadap sumbu X.

Catatan untuk layouter:

Grafiknya tolong digambar ulang

Gambar 1.

Grafik fungsi g ( x )=−a x

3) Fungsi g ( x )=a x−k


Untuk mendapatkan grafik  g ( x )=a x−k , kita mulai dengan grafik  f (x)=a x. Selanjutnya,
grafik fungsi  f  tersebut digeser ke kiri sejauh k satuan jika k > 0 dan digeser ke kanan
sejauh k satuan jika k < 0.

Catatan untuk layouter:

Grafiknya tolong digambar ulang

Gambar 1.

Grafik fungsi g ( x )=a x−k


INFO

Dalam banyak masalah terapan, pilihan basis yang mudah


digunakan adalah bilangan irasional:
e ≈2,718281828 …

Bilangan ini disebut basis natural. Fungsi f ( x )=e x disebut


sebagai fungsi eksponensial natural. Sebagai fungsi variabel
bilangan real x , grafik e x selalu positif (berada di atas
sumbu X) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke
kanan). Grafiknya tidak menyentuh sumbu X namun
mendekati sumbu tersebut secara asimptotik. Invers dari
fungsi ini adalah logaritma natural atau ln ⁡(x), didefinisikan
untuk nilai x yang positif.

3. Penerapan Fungsi Eksponen dalam Kehidupan Sehari-hari


Persamaan eksponen banyak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari,
antara lain untuk menghitung bunga majemuk, masalah pertumbuhan, dan intensitas
cahaya. Perhatikan uraian berikut.
b) Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan kenaikan atau pertambahan nilai suatu besaran terhadap besaran
sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam pertumbuhan adalah pertambahan penduduk
atau suatu organisme dan bunga majemuk.
1) Bunga Majemuk
Misalkan terdapat modal awal sebesar P0 dengan bunga majemuk i , maka jumlah
penerimaan pada periode pertama adalah modal awal ditambah besar bunga, dimana
besar bunga sama dengan modal awal dikali persentase bunga, yaitu:
P1=P0 + P0 . i=P0 (1+i)
Pada periode kedua, P1 dianggap sebagai modal awal, sehingga:
2
P2=P1 ( 1+ i ) =P0 ( 1+i ) ( 1+ i ) =P0 ( 1+i )
Begitupun untuk periode ketiga, P2 dianggap sebagai modal awal, sehingga:
P3=P2 ( 1+i )=P0 (1+i )2 ( 1+i ) =P0 ( 1+i )3
.
.
dst sampai untuk periode ke-n diperoleh:
n
Pn=P 0(1+ i)
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Fungsi bunga majemuk dinyatakan oleh:


n
Bn=B0 (1+i)

Dimana, Bn=¿ jumlah penerimaan


B0=¿ modal awal (tabungan pokok)

i=¿ tingkat bunga


n=¿ periode waktu
Agar dapat memahami penerapan fungsi eksponensial dalam menghitung bunga
majemuk, perhatikanlah contoh soal berikut.

Contoh Soal 1.

Bapak Ilham meminjamkan uang sebesar Rp1.000.000,00 dengan tingkat bunga majemuk
10%. Berapakah uang yang akan diterima orang tersebut jika dimajemukkan setiap enam
bulan selama dua tahun?
Pembahasan:
Dari keterangan di atas, diketahui B0=1.000 .000 dan i=10 %=0,1.
Bunga dimajemukkan setiap 6 bulan selama 2 tahun (24 bulan), sehingga diperoleh
24
periode waktunya, yaitu n= =4 .
6
Jadi, jumlah penerimaan pada periode ke-4 adalah sebagai berikut.
4
B4 =1.000.000 (1+ 0,1)
4
B4 =1.000.000 (1,1)
B4 =1.464 .100❑
Jumlah penerimaan adalah Rp1.464 .100 ,00.
Adanya bunga majemuk dalam Islam tidak dibenarkan karena konsep bunga
merupakan bentuk dari riba yang diharamkan. Meskipun demikian, penjabaran mengenai
perhitungan bunga majemuk ini semata-mata untuk menambah wawasan Anda. Adapun
pelarangan bunga atau riba sendiri secara jelas tercantum dalam Al-Qur’an sebagai
berikut.

‫ َوات َّ ُقو ْا ال َّنا َر الَّتِي‬. َ‫حون‬ ْ ‫ه ل َ َعلَّك‬


ُ ِ‫ُم ُت ْفل‬ َ ّ ‫ة َوات َّ ُقو ْا الل‬ ْ ‫ين آ َم ُنو ْا ال َ تَْأ ُكلُو ْا الرِّبَا َأ‬
ً ‫ض َعافاً ُّمضَا َع َف‬ َ ‫يَا َأيُّ َها ال َّ ِذ‬
‫ين‬ َ ‫ت لِ ْل‬
َ ‫كافِ ِر‬ ْ ‫ع َّد‬ ِ ‫ُأ‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang
kafir.” (Q.S. Ali Imran ayat 130)

2) Pertumbuhan Penduduk/Organisme

Selain untuk menghitung penerimaan bunga majemuk, fungsi eksponensial juga


dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan penduduk atau suatu organisme.
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Berikut ini rumus
yang digunakan untuk menghitung pertambahan penduduk atau suatu organisme.

Fungsi pertambahan penduduk atau suatu organisme dinyatakan oleh:

Pn=P 0( 1+ i)n

Dimana, Pn=¿ jumlah penduduk/orgenisme setelah n periode


P0=¿ jumlah penduduk/organisme pada awal periode
i=¿ persentase pertumbuhan penduduk
n=¿ periode waktu
Contoh Soal 1.

Pak Mahmud seorang walikota yang teladan. Ia sangat memperhatikan tingkat


pertumbuhan penduduknya. Pada awal tahun 2019, penduduk di kotanya berjumlah 1 juta
jiwa. Menurut data, tingkat pertumbuhan penduduk di kotanya per tahun adalah 4%.
Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada awal tahun 2022.
Pembahasan:
Berdasarkan keterangan di atas, P0=1.000 .000 dan i=4 %=0,04.
Periode waktunya, yaitu n=2022−2019=3.
Jadi, jumlah penduduk pada tahun 2022 adalah sebagai berikut.
3
P3=1.000 .000(1+0,04 )
3
P3=1.000 .000(1,04)
P3=1.124 .864 ❑
Jumlah penduduk pada tahun 2022 diperkirakan sebanyak 1. 12 4.64 orang.

c) Peluruhan
Peluruhan merupakan penurunan atau pengurangan nilai suatu besaran terhadap nilai
besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam peluruhan (penyusutan) di
antaranya adalah peluruhan zat radioaktif dan penurunan harga barang. Adapun fungsi
eksponensial yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penyusutan ini adalah
sebagai berikut.

Fungsi pertambahan penduduk atau suatu organisme dinyatakan oleh:


n
Pn=P 0( 1−i)

Dimana, Pn=¿ sisa benda saat periode waktu ke n


P0=¿ banyaknya benda mula-mula

i=¿ laju peluruhan benda


n=¿ periode waktu
Agar dapat memahami penerapan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan
masalah penyusutan, perhatikanlah contoh soal berikut.
Contoh Soal 1.
Pada pukul 08.00 massa suatu zat radioaktif adalah 0,5 kg. Apabila laju peluruhan zat
radioaktif tersebut 2% setiap jam, hitunglah sisa zat radioaktif pada pukul 10.00.
Pembahasan:
Dari keterangan di atas, diketahui P0=0,5 dan i=2 %=0,02.
Periode waktunya, yaitu n=10−8=2 jam .
Jadi, jumlah penduduk pada tahun 2022 adalah sebagai berikut.
P2=0,5 (1−0,02)2
2
P2=0,5 (0,98)

P2=0,4802
Jumlah sisa zat radioaktif pada pukul 10.00 adalah 0,4802.
Uji Kemampuan 1.2
1. Perhatikan gambar grafik fungsi eksponen berikut ini. 

 
Tentukan persamaan grafik fungsi pada gambar tersebut.
2. Gambarlah grafik fungsi f ( x )=−3x+ 2 dengan melakukan transformasi pada grafik f ( x )=3 x .
3. Suatu bahan radioaktif yang semula berukuran 125 gram mengalami reaksi kimia sehingga
menyusut 12% dari ukuran sebelumnya setiap 12 jam secara eksponensial. Tentukan ukuran
bahan radioaktif tersebut setelah 3 hari.
4. Pak Dino menabung uang di bank sebesar Rp 500.000 untuk jangka waktu tertentu dengan
bunga majemuk 40% per semester. Tentukan jumlah uangnya setelah t tahun.
5. Diketahui jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sekitar 230 juta jiwa dengan laju
pertumbuhannya 2% pertahun.
a. Tentukan persamaan untuk memodelkan jumlah penduduk Indonesia
b. tentukan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020

C. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONENSIAL


1. Persamaan Eksponen
a) Bilangan Berpangkat
Pada tingkat SMP, Anda telah mempelajari bilangan berpangkat (eksponen). Untuk
mengingatkan kembali materi bilangan berpangkat, berikut akan dijelaskan kembali
sifat-sifat bilangan berpangkat rasional:
1) Perkalian bilangan berpangkat

m n m +n
a × a =a
Untuk a ∈ R dan m , nbilangan bulat positif
Bukti:


a m × an=a ×a × a ×… × a ×a⏟
× a ×… × a
sebanyak m faktor sebanyak n faktor

¿⏟
a × a ×a × …× a × a× a × …× a =am +n (terbukti)
sebanyak m +n faktor

2) Pembagian bilangan berpangkat

am
n
=am−n
a
Untuk a ∈ R ,a ≠ 0 dan m , nbilangan bulat positif

Bukti:
sebanyak m faktor

am
=

a× a ×a × a ×... ×a
a a⏟
n
× a× a × … × a
sebanyak n faktor

¿⏟
m−n
a × a ×… × a =a (terbukti)
sebanyak m−n faktor

3) Pangkat dari perkalian bilangan

( a × b )m=am ×a m
Untuk a , b ∈ R dan m bilangan bulat positif

Bukti:


( a × b )m=a ×b × a ×b × …× a ×b
sebanyak m faktor

m m
¿(a ×a × …× a¿¿ ) ×(b × b ×… × b¿¿ )=a × a (terbukti)¿ ¿
sebanyak m faktor sebanyak m faktor

4) Pangkat dari pembagian bilangan

()
m m
a a
= m
b b
Untuk a , b ∈ R dan m bilangan bulat positif

Bukti:
()
a m a a a
b
= × × ×… ×
b b b
a
b
sebanyak m faktor

¿

a × a× a ×.. ×a a
m
= (terbukti)

b ×b × b ×… × b bm
sebanyak m faktor

5) Pangkat dari bilangan berpangkat

m n m× n
(a ) =a
Untuk a ∈ R dan m , nbilangan bulat positif

Bukti:


m n
(a ) =a
m m
× a ×a × … ×a =a
m m m ×n
(terbukti)
sebanyak n faktor

6) Bilangan berpangkat nol

0
a =1 ;
Untuk a ∈ R dan a ≠ 0

Bukti:
m
0 m−m a
a =a = m =1(terbukti)
a
7) Bilangan berpangkat negatif

−m 1
a = ;
am
Untuk a ∈ R dan a ≠ 0

Bukti:
0
−m 0−m a 1
a =a = m = m ( terbukti)
a a
8) Pangkat bentuk pecahan

m
a n = √ am
n

Untuk a ∈ R dan a ≠ 0, m bilangan bulat, n bilangan asli. n ≥ 2


Selanjutnya, agar pemahaman Anda tentang sifat-sifat bilangan berpangkat,
pelajarilah contoh soal berikut.

Contoh 1.2

Sederhanakanlah bentuk aljabar berikut!


4.
5.
6.

Penyelesaian:
1. (2 p)3 =23 . p3=8 p3
3 −5 3−5 −2 1
2. p . p = p =p =
p2
2 2 2 2
3p 3 . p 9p
3. ( )= 2 = 2
q q q

( )
−1 2 2 −2
2p 2 p 4 q6 4 q10
4. = = = 8
p3 q−5 p6 q−10 p6 +2 p

( √ p ) =( p ) =p
5 6 5
×6
5. 3 5 6 3 3
=p
10

1 5
6. ( 3 4 x 5 y 2 ) 2 =32 5 2 y=9 y √ x 5

Tugas

Sederhanakanlah bentuk aljabar berikut!


6.
7.
8.
9.
10.

b) Penyelesaian Persamaan Eksponen


Sebelum kita menyelesaikan persamaan eksponen, kita harus memahami definsi
persamaan eksponen. Apa itu persamaan eksponen? Persamaan eksponen adalah
suatu persamaan yang pangkatnya, bilangan pokoknya atau kedua-duanya memuat
suatu variabel.
Bentuk-bentuk persamaan eksponen yang akan kita pelajari pada bab ini diantaranya
adalah:
1) a f ( x )=1 6) f ( x )g ( x )=1; g ( x ) ≠ f ( x )
2) a
f ( x)
=a
P
7) f ( x) g(x) =f ( x)h( x)
3) a f (x)=ag (x) 8) g( x )f (x)=h( x) f ( x)
2
4) a =b
f ( x) f (x)
9) A ( a f (x) ) + B ( af (x )) + C=0
f ( x) g ( x)
5) a =b

Berikut ini akan dipelajari satu persatu bentuk penyelesaian eksponen beserta dengan
contoh soalnya.
1) Bentuk persamaan a f (x)=1
Misalkan terdapat persamaan a f (x)=1 dengan a> 1 dan a ≠ 1. Semua bilangan jika
dipangkatkan nol hasilnya adalah 1. Untuk menyelesaikan persamaan eksponen
berbentuk persamaan tersebut, gunakan sifat berikut:

f (x)
a =1 ↔ f ( x )=0

Contoh 1.3
Tentukan himpunan penyelesaian berikut:

Penyelesaian:

Ubahlah bilangan pokok 1 menjadi 9 sehingga

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { -4}

Ubahlah bilangan pokok 1 menjadi 5 sehingga

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {2, - 2}


2) Bentuk persamaan a f (x)=a p
f (x) p
Misalkan terdapat persamaan a =a dengan a> 0 dan a ≠ 1. Untuk
penyelesaiannya dengan menyamakan pangkat ruas kiri dan ruas kanan. Jadi
dapat disimpulkan:
Tentukan himpunan penyelesaian berikut:

Penyelesaian:
Contoh 1.4

3) Ubahlah persamaan tersebut sehingga bilangan pokoknya menjadi sama, seperti B


berikut:
e
nt
u
k
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { }

Ubahlah persamaan tersebut sehingga bilangan pokoknya menjadi sama, seperti


berikut

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {- 3, 5}

persamaan a f (x)=ag (x)


Misalkan terdapat persamaan a f (x)=ag (x) dengan a> 0 dan a ≠ 1. Untuk
penyelesaiannya dengan menyamakan persamaan pangkatnya. Jadi dapat
disimpulkan

a f (x)=ag (x) ↔ f ( x ) =g ( x)
Tentukan himpunan penyelesaian berikut:
Contoh 1.5

Penyelesaian:
a. 23 x +5=16 x−3
3 x+5 4 x−3
↔ 2 =(2 )
3 x+5 4 x−12
↔ 2 =2
↔ 3 x +5=4 x−12
. ↔ 17=x
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { 17 }
b. 5 x+3= √3 1252 x+1
2 x+1
x+3 3
↔5 =125
2 x+1
x+3 3 3
↔ 5 =(5 )
x+3 2 x+ 1
↔ 5 =5
↔ x+3=2 x+1
↔ 2=x
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { 2}

4) Bentuk persamaan a f (x)=b f (x)


Misalkan terdapat persamaan a f (x)=b f (x) dengan a ≠ b ; a , b> 0 dan a , b ≠ 1. Untuk
penyelesaiannya dapat ditentukan dengan cara menyamakan f ( x) sama dengan 0.
Jadi dapat disimpulkan:

a f (x)=b f (x) ↔ f ( x ) =0

Contoh 1.6

Tentukan nilai x dari persamaan eksponen berikut:

Penyelesaian:
b.
5) Bentuk persamaan a f (x)=b g (x)
f (x) g (x)
Misalkan terdapat persamaan a =b dengan a ≤ b ; a , b> 0; a , b ≠ 1 dan
f ( x)≠ g (x) Untuk penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cara menambahkan
logaritma kedua ruas, seperti

f (x) g (x) f (x) g (x)


a =b ↔ log a =log b

Contoh
TOKOH1.7

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan

Penyelesaian:

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { }

John Napier (1550-1617), adalah  orang yang


pertama kali menemukan bilangan berpangkat
atau eksponen. John Napier merupakan seorang
bangsawan dari Merchiston, Skotlandia. John
Napier juga merupakan penemu bilangan
logaritma, yang masih berhubungan dengan
bilangan eksponen. John Napier menyadari bahwa setiap bilangan bisa diubah
dalam bentuk eksponen maupun logaritma, agar bilangan tersebut bisa diubah
dalam bentuk yang lebih sederhana.
Pada tahun 1616 John Napier menemukan Bilangan desimal. Contoh : 3,1 Dibaca
tiga koma satu dan Logaritma Contoh : 5 3 = 125 Sama dengan 5log 125 =
3. Bilangan berpangkat sangat membantu kita dalam mempersingkat bilangan
yang relatif besar atau kecil.

6) Bentuk persamaan f (x) g(x) =1; f ( x )≠ g(x)


Untuk menyelesaikan persamaan eksponen f ( x) g(x) =1; f ( x )≠ g( x)dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a) g ( x )=0, karena ruas kanan nilainya 1 berarti g( x ) harus sama


dengan nol.
b) f ( x )=1, karena jika f ( x )=1 maka bilangan 1 dipangkatkan berapa
pun nilanya 1.
c) f ( x )=−1, dengan syarat g ( x ) harus genap.

SEARCH
Untuk mencari reverensi lainnya berkaitan dengan bab ini
kalian bisa mencarinya di www.studiobelajar.com
Contoh 1.8

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan

Penyelesaian:

Diketahui dan . Persamaan benar jika:

, atau
(untuk genap) dipenuhi.
Selidiki satu persatu dari tiga kemungkinan tersebut, seperti berikut:
2.

Dengan demikian, diperoleh untuk , nilai .

Karena g(4) = 5 bernilai ganjil maka x=4 bukan penyelesaian.

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {- 1, 3, 5}

.
7) Bentuk persamaan f ( x) g(x) =f ( x)h( x)
Untuk menyelesaikan persamaan eksponen f ( x) g(x) =f ( x)h( x) dapat diperoleh
dari empat kemungkinan berikut:

a) g ( x )=h( x ), karena bilangan pokok sudah sama maka pangkat


harus samah.
b) f ( x )=1, karena g ( x ) ≠ h(x ) maka bilangan pokok harus bernilai 1
agar persamaan bernilai benar .
c) f ( x )=−1, sehingga g ( x ) dan h( x )harus sama-sama bernilai genap
atau sama-sama bernilai ganjil.
d) f ( x )=0, dengan g ( x ) dan h(x ) masing-masing bernilai positif,
dituliskan g ( x )> 0 dan h ( x ) >0
Contoh 1.9

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan

Penyelesaian:

Dari persamaan tersebut diketahui bahwa dan


2.

Selidikilah apakah mengakibatkan keduanya genap atau keduanya ganjil.

Karena dan keduanya bernilai bilangan ganjil maka merupakan


penyelesaian.

Selidikilah apakah mengakibatkan bernilai positif.

Karena dan tidak bernilai positif keduanya maka bukan penyelesaian

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {- 4, - 3, 7}


8) Bentuk persamaan g( x )f (x)=h(x) f ( x)
Untuk menyelesaikan persamaan eksponen g(x )f (x)=h(x) f ( x) harus memenuhi
bentuk berikut:

1. f ( x )=0 untuk g ( x ) ≠ 0 dan h( x )≠ 0 ;


2. g ( x )=h ( x )

Contoh 1.10

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan

Penyelesaian:
Dari persamaan tersebut diketahui bahwa
dan

Selanjutnya, Selidikilah apakah mengakibatkan dan

Karena dan maka merupakan penyelesaian.

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {- 5, - 2, 5}

2
9) Bentuk A ( a f (x) ) + B ( af (x )) + C=0
2
Bentuk A ( a f (x) ) + B ( af (x )) + C=0 dapat kita selesaikan dengan cara mengunakan
pemisalan, seperti memisalkan a f (x)= p. Sehingga persamaan eksponen berubah
menjadi A p2 +Bp+C +0 . Kemudian nilai p dapat ditentukan dengan cara
memfaktorkan persamaan kuadrat tersebut. Setelah didapat nilai p, pemisalan
dikembalikan ke bentuk semula, yaitu a f (x)= p. Kemudian selesaiakan persamaan
tersebut sehingga menemukan nilai x .

Contoh 1.11

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan

Penyelesaian:

Kembalikan pemisalan ke bentuk asal:

Jadi , HP = {1, - 1 }

3. Pertidaksamaan Eksponen
Setelah mempelajari persamaan eksponen, kita akan mempelajari pertidaksamaan
eksponen. Pertidaksamaan yang akan kita pelajari adalah pertidaksamaan bentuk linear
dan kuadrat.
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen, dapat menggunakan sifat
berikut:

 Untuk a> 1, jika a f (x) >a g (x) maka f ( x ) > g ( x ) .

jika a f (x) <a g (x) maka f ( x ) < g ( x ) .

 Untuk 0< x <1, jika a f (x) >a g (x) maka f ( x ) <g ( x ) .


jika a f (x) <a g (x) maka f ( x ) > g ( x ) .
Contoh 1.12

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan eksponen berikut


c.

Penyelesaian:

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah

Karena

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah

Karena

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah

Tugas

 Diskusikan dengan temanmu.


(Olimpiade Sains Mat SMA/MA Porsema NU Th 2012)
Tentkan nilai  x  yang memenuhi jika  .
TOKOH ISLAM

Al Battani (sekitar 850 – 923) adalah
seorang ahli astronomi dan matematikawan
dari Arab. Al Battani nama lengkap: Abū
ʿAbdullāh Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān
ar-Raqqī al-Ḥarrani aṣ-Ṣabiʾ al-Battānī) ,
lahir di Harran dekat Urfa. Beliau adalah
seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Salah satu
pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai
365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Dalam bidang matematika, Al Batani
banyak berperan dalam hal trigonometri. Istilah, pengertian, dan sejumlah
rumus sinus dan cotangen berhasil diuraikannya dengan sempurna, lengkap
dengan tabel-tabelnya dalam bentuk derajat-derajat sudut.
Uji Kemampuan 1.2

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut.

f.

g.

 h.

  i.

  

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut!

  d.

e.

f.

Jika  dan b adalah bilangan bulat positif yang memenuhi  =   maka tentukan nilai .

Akar-akar persamaan eksponen adalah  dan . Jika  > x2, maka tentukan nilai . (UN 2006)

Akar-akar persamaan adalah x1 dan . Jika , maka tentukan niali . (UN 2007)

Akar-akar persamaan adalah a dan b, maka tentukan nilai a + b. (UN 2009)

Tugas Proyek
Menggambar Grafik Fungsi Eksponen
A. Persiapan
Persiapkan diri kalian benar-benar telah memahami cara menggambar grafik
B. Peralatan/bahan
1. Kertas milicenti
2. Pensil
3. Penggaris
4. Penghapus
C. Tujuan
1. Menggambar grafik fungsi eksponen.
2. Membedakan grafik fungsi eksponen dengan a> 1 dan 0< a<1
D. Kegiatan Proyek
1. Tentukan salah satu fungsi eksponen f ( x )=ax dengan bilangan pokok a dan a> 1
Tentukan titik koordinat (x,y) fungsi tersebut, kemudian gambarkan grafik fungsi
tersebut pada kertas milicenti.
2. Tentukan salah satu fungsi eksponen f ( x )=ax dengan bilangan pokok a dan
0< a<1
Tentukan titik koordinat (x, y) fungsi tersebut, kemudian gambarkan grafik fungsi
tersebut pada kertas milicenti.
3. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kedua grafik tersebut?
4. Jelaskan peredaan antara grafik f ( x )=ax yang mempunyai a> 1dan yang
mempunyai 0< a<1.
E. Tugas
Buatlah laporan dari kegiatan proyek yang telah kalian lakukan, kemudian
kumpulkan hasilnya pada guru.

Rangkuman

1. Fungsi atau pemetaan adalah relasi khusus yang memetakan setiap anggota himpunan A
tepat satu ke anggota himpunan B.
2. Jenis-jenis fungsi
a. Fungsi Surjektif
b. Fungsi Injektif
c. Fungsi Bijektif
3. Fungsi eksponen adalah fungsi yang memetakan setiap x anggota himpunan bilangan real
tepat satu anggota bilangan real k a x , dengan k adalah suatu konstanta, dan a adalah
konstanta; a> 0 ; a ≠ 1
4. Sifat-sifat bilangan eksponen
m n mxn
a m x an=am +n (a ) =a
am −m 1
=am−n a =
a
n
am
( a x b )m=am x a m a 0=1 ;a ≠ 0

()
m m
a a m
= m a n =√ am
n
b b
5. Sifat-sifat grafik eksponen
a. Grafik fungsi f ( x )=ax tidak mempunyai titik potong terhadap sumbu x
b. Grafik fungsi f ( x )=ax dan f ( x )=a− x berpotongan di titik (0,1)
c. Grafik fungsi f ( x )=ax dan f ( x )=a− x selalu berada di atas sumbu x
d. Fungsi f ( x )=ax dengan a> 1 dan a ∈ R menunjukan selalu naik dan disebut
pertumbuhan fungsi eksponen. Dalam notasi fungsi dapat ditulis:
jika a> 1 dan a f (x) ≥ ag (x) maka f ( x)≥ g (x)
jika a> 1 dan a f ( x ) ≤ ag ( x ) maka f ( x ) ≤ g ( x )
e. Fungsi f ( x )=ax dengan 0< a<1 dan x ∈ R menunjukan selalu turun dan disebut
peluruhan fungsi eksponen. Dalam notasi fungsi dapat ditulis:
jika 0< a<1 dan a f (x) ≥ ag (x) maka f (x) ≤ g (x)
jika 0< a<1 dan a f (x) ≤ ag (x) maka f (x) ≥ g (x)
6. Fungsi pertambahan penduduk atau suatu organisme dinyatakan oleh:
n
Pn=P 0(1+ i)

Dimana, Pn=¿ jumlah penduduk/orgenisme setelah n periode


P0=¿ jumlah penduduk/organisme pada awal periode
i=¿ persentase pertumbuhan penduduk
n=¿ periode waktu
7. Fungsi pertambahan penduduk atau suatu organisme dinyatakan oleh:

Pn=P 0(1−i)n

Dimana, Pn=¿ sisa benda saat periode waktu ke n


P0=¿ banyaknya benda mula-mula
i=¿ laju peluruhan benda
n=¿ periode waktu
8. Bentuk-bentuk Persamaan Eksponen dan penyelesaiannya
a. a f (x)=1 ↔ f ( x )=0
b. a f (x)=a p ↔ f ( x )= p
c. a f (x)=ag (x) ↔ f ( x ) =g ( x)
d. a f (x)=b f (x) ↔ f ( x ) =0
e. a f (x)=b g (x) ↔ log af (x)=log bg (x)
f. f (x) g(x) =1; f ( x )≠ g( x) penyelesaian dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
1) g ( x )=0, karena ruas kanan nilainya 1 berarti g( x ) harus sama dengan nol.
2) f ( x )=1, karena jika f ( x )=1 maka bilangan 1 dipangkatkan berapa pun nilanya 1.
3) f ( x )=−1, dengan syarat g ( x ) harus genap
g. f ( x) g(x) =f ( x)h( x), penyelesaian dapat diperoleh dari empat kemungkinan berikut
1) g ( x )=h(x ), karena bilangan pokok sudah sama maka pangkat harus samah.
2) f ( x )=1, karena g ( x ) ≠ h( x ) maka bilangan pokok harus bernilai 1 agar
persamaan bernilai benar .
3) f ( x )=−1, sehingga g ( x ) dan h(x ) harus sama-sama bernilai genap atau sama-
sama bernilai ganjil.
4) f ( x )=0, dengan g ( x ) dan h( x ) masing-masing bernilai positif, dituliskan
g ( x )> 0 dan h ( x ) >0
h. g( x )f (x)=h( x) f ( x), penyelesaiannya memenuhi bentuk
1) f ( x )=0 untuk g ( x ) ≠ 0 dan h(x )≠ 0 ;
2) g ( x )=h ( x )
f (x) 2
i. A (a ) + B ( af (x )) + C=0

9. Penyelesaian pertidaksamaan eksponen


a. Untuk a> 1, jika a f (x) >a g (x) maka f ( x ) > g ( x ) .
jika a f (x) <a g (x) maka f ( x ) < g ( x ) .
b. Untuk 0<x <1, jika a f (x) >a g (x) maka f ( x ) < g ( x ) .
jika a f (x) <a g (x) maka f ( x ) > g ( x ) .

REFLEKSI
Alhamdulillah kalian telah selesai mempelajari materi pada bab ini. Jika masih terdapat
materi yang kurang dipahami, kalian bisa diskusikan dengan teman atau bertanya dengan
guru. Kalian juga bisa mengetahui apakah benar-benar telah memahami bab ini dengan
menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah kamu telah memahami definisi fungsi ?
2. Apakah kamu telah memahami jenis-jenis fungsi?
3. Apakah kamu telah memahami cara menggambar grafik fungsi eksponen?
4. Apakah kamu telah memahami penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan
eksponen?

UJI KOMPETENSI BAB 1


Pilihlah salah satu jawaban dari pilihan ganda berikut yang dianggap benar
1. Bentuk sederhana dari √ 75+ √ 12+ 2 √ 27−√ 48 adalah ...
A. 10 √ 3 D. 7 √ 3
B. 9√ 3 E. 6 √ 3
C. 8 √ 3
6 ( 3+ √ 5 ) ( 3− √5 )
2. Bentuk sederhana dari sama dengan…
2+ √6
A. 24+ 12 √ 6
B. −24+ 12 √ 6
C. 24−12 √6
D. −24−√ 6
E. −24−12 √6
−1 3
3. Jika p = 8 dan q = 9, maka p 3
. q adalah …
2

27 4
A. D.
2 3
16 2
B. E.
3 3
3
C.
2
4. Nilai dari √ 3+2 √2−√ 2 sama dengan…
A. 4 √2 D. 1
B. 3+ √ 2 E. 0
C. √2
4
( 5 a3 b−2)
5. Bentuk sederhana dari −2 adalah…
( 5 a−4 b−5 )
A. 56 a 4 b−18 D. 56 a b−1
B. 56 a 4 b2 E. 56 a 9 b−1
C. 52 a4 b 2
6. Nilai x yang memenuhi persamaan 4 x+1=8 x−1adalah …
A.3 D. 6
B.4 E. 7
C.5
7. Nilai x yang memenuhi 4 x+2=√16  adalah …
3 x+5

A. 2 D. 16
B. 4 E. 32
C. 8
8
1
2 √
64 3 x
3
8. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 2 x > 18 x−36   adalah …

A. x < -14 D. x < -17


B. x < -15 E. x < -18
C. x < -16
2
9. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 9 x −5 x+7 ≤ 33 x+3 adalah…

{ −112 ≤ x ≤−1}
A. x∨

B. { x∨1≤ x ≤ }
11
2

C. { x∨ ≤ x ≤11 }
1
2

D. { x∨x ≤−11atau x ≥− }
1
2

E. { x∨x ≤ 1 atau x ≥ }
11
2

()
1
1 1− x
> √ 243 x−1 adalah…
2 6
10. Penyelesaian pertidaksamaan
9
A. x >−1 D. x >2
B. x >0 E. x >7
C. x >1
2
x −3 x +4 x−1
11. Nilai x yang memenuhi 3 <9 adalah ….
A. 2 < x < 3
B. –3 < x < 2
C. –2 < x < 3
D. –1 < x < 2
E. 1 < x < 2
12. Jika α dan β adalah akar-akar persamaan 5 x+1 +5− x+2=126 , maka α + β sama dengan…
126
A. D. – 1
5
B. 5 E. – 3
C. 1
13. Akar – akar persamaan 2. 34 x −20. 32 x +18=0 adalah α dan β. Nilai α + β adalah …
A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
C. 2
14. (UN 2003)
1
Penyelesaian persamaan  √ 8
x2− 4 x+3
= adalah p dan q, dengan p > q. Nila p + 6q = ...
32 x−1
A.   17 D. 6
B.   -1 E. 9
C.   4
x+1 36
15. Jika x 1 dan x 2 adalah akar-akar 4. 3 + −27=0. Nilai x 1+ x2 adalah...
3x
A. ❑2 log 6 D. 0
3
B. ❑ log6 E. – 1
C. 1
16. Akar-akar persamaan 5 x+1 +52−x =30 adalah a dan b, maka a.b = ...
A.   6 D. 1
B.   5 E. 0
C.   4
17. Himpunan penyelesaian dari 22 x −7. 2 x > 8 adalah ….
A.   {x│x < −1, x ∈ R}
B.   {x│x < −2, x ∈ R}
C.   {x│x > 3, x ∈ R}
D.   {x│x > 4, x ∈ R}
E.   {x│x > 8, x ∈ R}
18. (UN 2009)
Akar-akar persamaan 9x - 12.3x + 27 = 0 adalah α dan β. Nilai αβ = ...
A.   -3 D. 2
B.   -2 E. 3
C.   1
19. (UN 2012)
Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 52x - 6.5x+1 + 125 > 0, x ∈ R adalah ...
A.   1 < x < 2
B.   5 < x < 25
C.   x < -1  atau  x > 2
D.   x < 1  atau  x > 2
E.   x < 5  atau  x > 25
2 2
( √3 p−q ) −( √3 p+q )
20. Jika p dan q adalah bilangan real positif, maka 3
adalah…
2 √ pq
A. – 2 D. 1
B. – 2 E. 2
C. 0

Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar

( )
−2 −5 2
4c a b
1. Sederhanakan bentuk   −5 −3 −1 .
32 a b c


3x
3 1 81
2. Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 2x
> 18 x−36 .
27 3

3. Tentukan nilai p , Jika diketahui a p= √


a √a √a
, dengan a> 0 dan a ≠ 1.
√a
4. Jika diketahui a b=22014 −22013 , maka tentukan nilai a−b .

5. Gambarkan grafik fungsi f ( x )=3 x dan f ( x )= ()1 x


3
. Temukan perbedaan antara kedua grafik

tersebut.

QUOTE
“Tidak ada pemberian ibu bapak yang paling berharga kepada anaknya daripada pendidikan
akhlak mulia” (H.R. Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai