Anda di halaman 1dari 36

Fungsi Eksponen Bab 1

Indikator Hasil Belajar


Melalui kegiatan pengamatan, percobaan,
diskusi, dan proyek, diharapkan Anda mampu:
1. menjelaskan bentuk dan sifat-sifat
eksponen;
2. menjelaskan definisi fungsi eksponen;
3. menggambarkan grafik fungsi eksponen;
4. menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan persamaan eksponensial; dan
5. menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pertidaksaamaan eksponensial.

Sumber: www.getwallpapers.com

“Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Q.S. As-Sajdah ayat 5)
Perhatikan kalimat “urusan itu naik kepada-Nya” pada ayat
tersebut, maksudnya adalah berita yang dibawa oleh malaikat A. Konsep Eksponen
ke hadapan Allah Swt. Kita tahu bahwa malaikat diciptakan B. Fungsi Eksponen
Allah Swt dari cahaya, sehingga dari persamaan dalam ayat C. Persamaan dan
Pertidaksamaan
ini, para peneliti dapat menghitung kecepatan cahaya yaitu Eksponen
sebesar 299.792,7981 km/detik atau mendekati 300.000 km/
detik. Masyaallah, sungguh Mahabesar Allah Swt. yang telah
menciptakan segala perangkat alam semesta dengan segala keteraturan ukurannya.
Perhatikan penulisan pada bilangan 299.792,7981 dan 300.000. Untuk memudahkan
penulisannya, para peneliti sering kali mengubahnya ke dalam bentuk eksponen. Contohnya,
bilangan 300.000 dapat dinyatakan sebagai 3 × 105.
Pada bab ini akan dibahas mengenai bentuk eksponen, fungsi eksponen, persamaan
dan pertidaksamaan eksponen. Pelajarilah bab ini dengan baik agar Anda memahami
bagaimana penerapan dan penyelesaian masalah terkait fungsi eksponen. Berdoalah sebelum
belajar, semoga ilmu yang akan dipelajari membawa manfaat baik bagi diri maupun bagi
masyarakat.

1
Peta Konsep

Eksponen

membahas

Persamaan Pertidaksamaan
Konsep Eksponen Fungsi Eksponen
Eksponen Eksponen

mempelajari meliputi meliputi

Bentuk Pengertian 1. af(x) =1 Untuk 0 < a < 1,


Eksponen Fungsi 2. af(x) = ab af(x) ≥ ag(x) → f(x) ≤ g(x),
3. af(x) = ag(x) af(x) ≤ ag(x) → f(x) ≥ g(x)
4. af(x) = bf(x)
Konsep Fungsi 5. af(x) = bg(x)
Eksponen 6. f(x)g(x) =1 Untuk a > 1,
7. f(x)g(x) = f(x)h(x) af(x) ≥ ag(x) → f(x) ≥ g(x),
8. g(x)f(x) = h(x)f(x) af(x) ≤ ag(x) → f(x) ≤ g(x)
9. A(af(x))2 + B(af(x)) + C = 0

Kata
Kunci
• daerah asal (domain) • pangkat bilangan (powers of numbers)
• daerah hasil (range) • persamaan eksponen (exponent equation)
• daerah kawan (codomain) • pertidaksamaan eksponen
• grafik (graphics) (inequality of exponents)
• fungsi eksponen (exponent function)

2 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


A. Konsep Eksponen
1. Bentuk Eksponen
Salah satu cara menyederhanakan penulisan bilangan hasil
perkalian berulang adalah dengan menuliskannya dalam bentuk
bilangan berpangkat atau bentuk eksponen. Dalam Matematika,
eksponen adalah istilah untuk menyatakan bilangan berpangkat.
Lakukanlah kegiatan berikut untuk lebih memahami konsep
eksponen.

Kegiatan Awal
Lengkapi titik-titik berikut.
1. 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 = 2... = 1.024
2. 5 × 5 × 5 × .......................... = 5... = 15.625
3. 8 × 8 × 8 × 8 × 8 × 8 × 8 × 8 = ...... = ....
4. 10 × 10 × ............................ = ...... = 100.000.000.000
5. 22 × 22 × ............................ = ...5 = 5.153.632
5
1 1 1 1 1 1 15 1
6.        5 
2 2 2 2 2 2 2 ...
Diskusikanlah bersama teman Anda, manakah penulisan yang lebih sederhana dari
bilangan hasil operasi perkalian berulang? Berikan alasannya. Kemudian, kemukakan pendapat
Anda di depan guru dan teman-teman Anda mengenai penulisan bentuk eksponen.

Setelah melakukan Kegiatan Awal tersebut, bagaimana


pemahaman Anda tentang bentuk eksponen? Apakah telah
memahami dengan baik? Apabila ada yang belum Anda pahami,
bertanya atau berdiskusilah dengan guru. Jangan malu atau
takut untuk bertanya kepada guru, karena Allah Swt. telah
memerintahkan hamba-Nya untuk bertanya kepada ahlinya
apabila tidak tahu, seperti yang terkandung pada ayat berikut.

...
“... maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui” (Q.S. An-Nahl ayat 43)
Sebetulnya materi bentuk eksponen merupakan materi dasar
untuk memahami fungsi eksponen yang akan dipelajari pada
subbab selanjutnya. Hal pertama yang harus Anda pahami adalah
istilah-istilah Matematika pada bentuk umum eksponen. Istilah-
istilah tersebut yaitu basis atau bilangan pokok dan pangkat.
Secara umum, bentuk eksponen dapat dituliskan sebagai berikut.

Fungsi Eksponen 3
Catatan an = a × a × a × ... × a

an dibaca a pangkat n Sebanyak n faktor


a disebut basis atau
bilangan pokok. Dengan a anggota bilangan real
x Î( ) dan n anggota bilangan asli.
n disebut pangkat atau
eksponen. 2. Sifat-Sifat Eksponen
Anda harus mengingat dan memahami kembali sifat-sifat
eksponen yang telah dipelajari di tingkat SMP. Sifat-sifat eksponen
sangat penting untuk digunakan dalam menyelesaikan soal-soal
atau permasalahan bentuk eksponen. Berikut adalah sifat-sifat
eksponen yang dimaksud.
a. Jika a adalah bilangan real, m dan n adalah bilangan bulat
positif, maka berlaku sifat-sifat berikut.
1) a m  a n  a m  n
am
2) n
 a m n , dengan a ≠ 0
a
3) a 0 = 1 , dengan a ≠ 0
1
4) n  a  n , dengan a ≠ 0
a
5)  a m   a mn
n

6) a n  b n =  a  b 
n

n
an  a 
7)    , dengan b ≠ 0
bn  b 
b. Jika a anggota bilangan real dan a ≥ 0, m anggota bilangan
bulat, dan n anggota bilangan asli lebih dari 2 maka berlaku
m m
a = a , dan jika n = 2 maka berlaku a = a
n m n m 2

Perhatikan contoh soal berikut untuk mengingat dan


memahami kembali konsep eksponen.

Contoh Soal 1.1


Tentukan hasil bentuk eksponen berikut.
1. 34 4. 3³ × 3–⁴
5
1
2.   5.
52 : 5–4
2
3
3. 2 4 6. (4²)3

4 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Pembahasan:
1. 34 = 3 × 3 × 3 × 3 = 81
5
1 15 1
2.    5 
2 2 32
3
3. =
24 =
4
23 4
8
1
4. 3³ × 3–4 = 3(³ + ⁽–⁴⁾) = 3–¹=
3
5. 52 : 5–4 = 5(2 – ⁽–4⁾) = 5(2 + 4) = 56 = 15.625
6. (22)3 = 2(2 × 3) = 26 = 64

Tugas Mandiri 1.1


Carilah informasi mengenai jarak planet di alam semesta ini terhadap matahari. Sajikan
pada tabel berikut ini.
Jarak dari Matahari (km)
No. Planet
Bentuk Standar Bentuk Eksponen
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Uji Kompetensi 1.1

1. Jika hasil dari bilangan eksponen berbasis 2 sama dengan 4 kali jumlah rakaat shalat Dzuhur,
tentukan nilai pangkat bilangan tersebut.
55
2. Tentukan hasil dari .
252
1
 2 a 5b 5 
3. Tentukan bentuk sederhana dari  9 1 
.
 16 a b 
4. Lengkapi titik-titik pada bentuk eksponen berikut agar bernilai benar.
a. 3... = 243
2
1
    ... = 27,25
3
b.
2
5. Lantai sebuah mushola akan dipasang keramik berbentuk persegi dengan panjang sisi 30
cm. Jika lantai mushola tersebut berbentuk persegi dengan panjang sisi 6 m, tentukan
berapa banyak keramik yang dibutuhkan untuk menutupi lantai.

Fungsi Eksponen 5
B. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen sering kali digunakan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain untuk menyelesaikan masalah fungsi
pertumbuhan dan fungsi peluruhan. Sementara itu dalam ilmu-
ilmu terapan, banyak turunan dari persamaan-persamaannya
juga menghasilkan fungsi eksponen. Misalnya, fungsi eksponen
untuk menghitung percepatan maksimum suatu gerak harmonis
sederhana. Selain itu masih banyak lagi fungsi-fungsi eksponen
lainnya yang sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan
sehari-hari. Namun sebelumnya, mari kita pelajari terlebih dahulu
definisi, grafik, dan sifat-sifat dari fungsi eksponen.

1. Definisi Fungsi Eksponen


Lakukan kegiatan berikut untuk memahami definisi fungsi
eksponen.

Kegiatan 1.1

Beberapa waktu lalu, Naila memulai berjualan dessert box.


Dari hari ke hari, penjualannya meningkat. Berikut tabel hasil
penjualan dessert box yang dijual Naila, dan bantulah Naila untuk
menemukan pola rumus penjualan tersebut, sehingga dia bisa
memprediksi penjualan hari-hari berikutnya.
Banyak Hari Total Dessert Box Pola Rumus
(x) yang Terjual Penjualan Sumber: www.PergiKuliner.com

1 2 21 Gambar 1.1
Penjualan Dessert Box
2 4 2...
3 8 2...
4 16 2...
5 32 2...
… …. ….
x … 2...

f Pola rumus penjualan yang terbentuk pada


kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh
fungsi eksponen, biasa ditulis f(x) = 2x. Dalam fungsi
x kax eksponen, peubah bebas atau variabel x menjadi
pangkat dari suatu bilangan.
Perhatikan Gambar 1.2. Gambar tersebut
Sumber: Dokumentasi Penerbit mengenai fungsi f yang memetakan x Î  ke
Gambar 1.2 kax, sehingga diperoleh definisi fungsi eksponen
Fungsi f memetakan x Î  ke kax berikut.

6 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Definisi Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen adalah suatu fungsi yang berbentuk
f(x) = kax
dengan k ≠ 0, a > 0, dan a ≠ 1. Tetapan a disebut bilangan
pokok (basis) dan x disebut pangkat di mana x bilangan real
( x ∈ ) .
Bentuk fungsi eksponen pada definisi tersebut merupakan
bentuk fungsi eksponen yang sederhana. Ada pula bentuk fungsi
eksponen kompleks yang secara umum didefinisikan sebagai berikut.

f(x) = kag(x) + c dengan k ≠ 0, a > 0, dan a ≠ 1

Tetapan a disebut bilangan pokok (basis), g(x) disebut pangkat


yang berupa fungsi g dengan domain x bilangan real ( x ∈  ) , dan
c adalah suatu konstanta. Berikut adalah beberapa contoh dari
fungsi eksponen.
a. f(x) = 3x
b. f(x) = 62x
c. f(x) = 3x + 5
x
1
d. f(x) =  
7
e. f(x) = 2 × 3x + 7
 x 2 5 x  6 
f. f(x) = 3
g. f(x) = 4  2
x 2 3 x  2 
1

Contoh Soal 1.2


1. Diketahui fungsi f (x) = 8x. Tentukan hasil dari:
a
a. f  
3
 2 
b. f 
 2
2. Diketahui fungsi eksponen f (x) = 23x – 1 + 5. Tentukan nilai dari f (2).
3. Diketahui fungsi eksponen f (x) = 3x + 2 – 7. Jika f (a) = 74, tentukan nilai dari 2a2 + 9.
Pembahasan:
a a
1. a. a   3 
f    8 3   2  3   2 a
3
2  2  6
b. f 
2  3 
8 2 2  23
2  2 2 2

 2

Fungsi Eksponen 7
2. Substitusikan x = 2 ke fungsi f, diperoleh:
f  x   23 x 1  5  f  2   23 2  1  5
 25  5
 32  5  37
3. Dari fungsi f (x) = 3x + 2 – 7 maka f (a) = 3a + 2 – 7.
f  a   3a  2  7
74  3a  2  7
74  7  3a  2
81  3a  2
34  3a  2
4  a2
a2
Jadi, nilai 2a2 + 9 = 2(2)2 + 9 = 17.

Tugas Mandiri 1.2


x
Diketahui fungsi eksponen f  x   a a  5 di mana a merupakan bilangan yang menyatakan
jumlah ayat pada beberapa surah dalam Al-Qur’an. Tentukan surah apa saja yang memenuhi
persamaan f (8) = 11. Gunakanlah Al-Qur’an untuk mempermudah Anda menyelesaikan
persoalan tersebut.

Selanjutnya kita akan pelajari bagaimana bentuk dari


grafik fungsi eksponen. Simaklah uraian tentang grafik fungsi
eksponen berikut dengan baik. Berdoalah kepada Allah Swt. agar
dimudahkan dalam mempelajari dan memahami materi. Mohon
pula kepada Allah Swt. agar ilmu yang telah kita pahami nanti
dapat bermanfaat baik bagi diri maupun bagi masyarakat.
Bagaimana, sudah siap belajar tentang grafik fungsi eksponen?
Dengan mengucap bismillaahirrahmaanirrahiim, kita mulai
masuk ke materi berikutnya.

2. Grafik Fungsi Eksponen


Sebagaimana yang telah kita pelajari dari definisi fungsi
eksponen, bentuk umum fungsi eksponen adalah f(x) = kax,
sehingga fungsi eksponen ini dapat dikelompokkan jenis grafiknya
berdasarkan nilai k dan a dari bentuk umum tersebut.
a. Grafik Fungsi f(x) = kax, dengan a > 1 dan k = 1
Fungsi f(x) = kax dengan a > 1 dan k = 1 dapat ditulis sebagai
f(x) = ax. Bentuk dan sifat-sifat dari kelompok fungsi eksponen ini
dapat dipelajari dengan melakukan kegiatan berikut.

8 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Kegiatan 1.2
Buatlah kelompok yang terdiri dari 3–4 orang untuk melakukan kegiatan berikut.
Gambarlah grafik fungsi f(x) = 2x.
Langkah Penyelesaian
1. Lengkapilah tabel berikut dengan teliti dan jangan lupa baca basmallah terlebih dahulu.
Tabel 1.1 Tabel Koordinat Fungsi f(x) = 2x.
x … –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 …
y = f(x) = 2
x
… … … … … … … … … … …

Dari tabel, diperoleh perwakilan titik-titik koordinat (x, y) dari fungsi f(x) sebagai berikut.
(–4, …)
(–3, …)
(–2, …)

dan seterusnya.
2. Gambarlah titik-titik koordinat tersebut pada koordinat Kartesius berikut.
y


3. Karena domain fungsinya adalah x Î  sehingga untuk setiap x Î  di luar nilai x pada
Tabel 1.1 pun memiliki nilai fungsi f(x) atau nilai y. Untuk itu wakil-wakil titik koordinat
fungsi tersebut dapat dihubungkan dengan sebuah kurva mulus. Gunakan pensil untuk
menggambarkan kurvanya. Kemudian, warnai kurva tersebut menggunakan spidol.
4. Tuliskan kesimpulan dari gambar grafik yang diperoleh.
5. Presentasikan hasil kegiatan ini di depan kelas dengan menggunakan media presentasi.

Berdasarkan Kegiatan 1.2, Anda akan menemukan sifat-sifat


fungsi f (x) = ax dengan a > 1 sebagai berikut. Catatan
1) Grafik fungsi f (x) = ax dengan a >1 monoton naik dan disebut
Monoton naik adalah
pertumbuhan fungsi eksponen. Dalam notasi fungsi dapat nilai y yang semakin
ditulis: besar seiring dengan
Jika a > 1 dan af (x) ≥ ag (x), maka f (x) ≥ g(x). naiknya nilai x.
Jika a > 1 dan af (x) ≤ ag (x), maka f (x) ≤ g(x). Sebaliknya, monoton
2) Grafik fungsi f(x) = ax dengan a > 1 selalu berada di atas turun adalah nilai y
sumbu-x atau selalu bernilai positif. yang semakin kecil
seiring dengan naiknya
3) Sumbu-x atau garis y = 0 berperan sebagai asimtot fungsi. nilai x.
Hal ini dapat dilihat dari grafik fungsi yang tidak sedikit pun
menyentuh garis y = 0, meskipun nilai  .

Fungsi Eksponen 9
4) Grafik fungsi f(x) = ax dengan a > 1 memotong sumbu-y di
titik (0, 1).
b. Grafik Fungsi f(x) = ax dengan 0 < a < 1
Lakukanlah kegiatan berikut untuk menemukan sifat-sifat
grafik fungsi f(x) = ax dengan 0 < a < 1.

Kegiatan 1.3

Buatlah kelompok yang terdiri dari 3–4 orang untuk melakukan kegiatan berikut.
x
1
Gambarlah grafik fungsi g  x     .
2
Langkah Penyelesaian
1. Lengkapilah tabel berikut dengan teliti dan jangan lupa baca basmallah terlebih dahulu.
x
1
Tabel 1.2 Tabel Koordinat Fungsi g  x     .
2
x … –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 …
x
1
y  g x    … … … … … … … … … … …
2
Dari tabel, diperoleh perwakilan titik-titik koordinat (x, y) dari fungsi f(x) sebagai berikut.
(–4, …)
(–3, …)
(–2, …)

dan seterusnya.
2. Gambarlah titik-titik koordinat tersebut pada koordinat Kartesius berikut.
y


3. Karena domain fungsinya adalah x Î  sehingga untuk setiap x Î  di luar nilai x pada
Tabel 1.2 pun memiliki nilai fungsi f (x) atau nilai y. Untuk itu wakil-wakil titik koordinat
fungsi tersebut dapat dihubungkan dengan sebuah kurva mulus. Gunakan pensil terlebih
dahulu untuk menggambarkan kurvanya. Kemudian, warnai kurva tersebut dengan
menggunakan spidol.
4. Tuliskan kesimpulan dari gambar grafik yang diperoleh.
5. Presentasikan hasil kegiatan ini di depan kelas dengan menggunakan media presentasi.

Berdasarkan Kegiatan 1.3, Anda akan menemukan sifat-sifat


fungsi f (x) = ax dengan 0 < a < 1 sebagai berikut.

10 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


1) Grafik fungsi f (x) = ax dengan 0 < a < 1 monoton turun dan
disebut peluruhan fungsi eksponen. Dalam notasi fungsi
dapat ditulis:
Jika 0 < a < 1 dan af (x) ≥ ag (x), maka f (x) ≤ g(x).
Jika 0 < a < 1 dan af (x) ≤ ag (x), maka f (x) ≥ g(x).
2) Grafik fungsi f (x) = ax dengan 0 < a < 1 selalu berada di atas
sumbu-x atau selalu bernilai positif.
3) Sumbu-x atau garis y = 0 berperan sebagai asimtot fungsi.
Hal ini dapat dilihat dari grafik fungsi yang tidak sedikit pun
menyentuh garis y = 0 meskipun nilai  .
4) Grafik fungsi f (x) = ax dengan 0 < a < 1 memotong sumbu-y
di titik (0, 1).
c. Transformasi Grafik Fungsi Eksponen
Selain digambar menggunakan teknik plot titik seperti pada
Kegiatan 1.2 dan Kegiatan 1.3, grafik fungsi eksponen juga
dapat digambar menggunakan teknik transformasi, yaitu dengan
menggeser, memperbesar, memperkecil, atau mencerminkan
bentuk dasar fungsi eksponen f(x) = ax dengan a > 1 dan basis
yang sama.
Sebelumnya kita telah belajar menggambar grafik fungsi
f(x) = ax dengan a > 1. Selanjutnya, kita akan belajar bagaimana
menggambar grafik fungsi tanpa memplot wakil-wakil titik
koordinat fungsi, akan tetapi dengan menggunakan grafik dasar
fungsi eksponen f(x) = ax dengan a > 1 yang dikenakan translasi
(pergeseran) atau pencerminan.
1) Menggambar Grafik Fungsi g(x) = ax + k
Untuk menggambar grafik g(x) = ax + k, mulailah dengan
menggambar grafik f(x) = ax. Langkah selanjutnya, geserlah grafik
fungsi f tersebut ke atas sejauh k satuan jika k > 0 atau ke bawah
sejauh k satuan jika k < 0. Contohnya, perhatikan gambar grafik
fungsi g(x) = 2x – 1 hasil translasi (pergeseran) grafik fungsi f(x) =
2x ke bawah sejauh 1 satuan.
y
1 satuan

f(x) = 2x
g(x) = 2x – 1

1
Gambar 1.3
x Grafik fungsi g(x) = 2x – 1
0 sebagai hasil dari
1 satuan
transformasi grafik fungsi
–1
f(x) = 2x.

Fungsi Eksponen 11
2) Menggambar Grafik Fungsi g(x) = –ax
Untuk menggambar grafik g(x) = –ax, mulailah dengan
Catatan
menggambar grafik f(x) = ax. Langkah selanjutnya, cerminkanlah
grafik fungsi f tersebut terhadap sumbu-x. Contohnya, perhatikan
Anda dapat
menggunakan aplikasi
gambar grafik fungsi g(x) = –2x hasil pencerminan grafik fungsi
GeoGebra untuk f(x) = 2x terhadap sumbu-x.
memeriksa ketepatan y
grafik fungsi pada
koordinat Kartesius. f(x) = 2x

0 x

–1

Gambar 1.4 –2
Grafik fungsi g(x) = –2x
sebagai hasil dari
transformasi grafik fungsi g(x) = –2x
f(x) = 2x terhadap sumbu-x.

3) Menggambar Grafik Fungsi g(x) = ax – k


Untuk menggambar grafik g(x) = ax – k, mulailah dengan
menggambar grafik f(x) = ax. Langkah selanjutnya, geserlah grafik
fungsi f tersebut ke atas sejauh k satuan, ke kanan jika k > 0, atau
ke kiri sejauh k satuan jika k < 0. Contohnya, perhatikan gambar
grafik fungsi g(x) = 2x – 1 hasil translasi (pergeseran) grafik fungsi
f(x) = 2x ke kanan sejauh 1 satuan.
1 satuan
y

f(x) = 2x

g(x) = 2x – 1

1
Gambar 1.5
Grafik fungsi g(x) = 2x – 1
sebagai hasil dari 0 x
transformasi grafik fungsi 1 satuan
f(x) = 2x. –1

12 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Info
Dalam banyak masalah terapan, pilihan basis yang mudah y
digunakan adalah bilangan irasional: 3
(1, e)
e ≈ 2,718281828...
2
f(x) = ex
Bilangan ini disebut basis natural. Fungsi f(x) = ex disebut
sebagai fungsi eksponensial natural. Sebagai fungsi
variabel bilangan real x, grafik ex selalu positif (berada di (0, 1)
atas sumbu-x) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri
ke kanan). Grafiknya tidak menyentuh sumbu-x namun (–1, e–1)
mendekati sumbu tersebut. Invers dari fungsi ini adalah –1 1 x
logaritma natural atau ln (x), didefinisikan untuk nilai x Sumber: Dokumentasi Penerbit
yang positif.

Contoh Soal 1.3


Sketsalah grafik fungsi eksponen g(x) = 2x – 1 + 2, kemudian tentukanlah daerah asal
(domain), daerah hasil (range), dan asimtot datar dari fungsi g tersebut.
Pembahasan:
Sketsa grafik fungsi g(x) = 2x – 1 + 2 dapat dibuat dengan mentranslasikan grafik fungsi f(x)
= 2 . Pertama, geser grafik fungsi f ke kanan sejauh 1 satuan lalu tandai sebagai grafik fungsi f '.
x

Selanjutnya, geser lagi hasil translasi tersebut (grafik fungsi f ') ke atas sejauh 2 satuan lalu tandai
sebagai grafik fungsi f ".

f"=g
y

f
1
2
2 f'

1
2 satuan
1
2
0 x
1 satuan Gambar 1.6
–1 Grafik fungsi g(x) = 2x – 1 + 2.

Sketsa grafik fungsi f " merupakan sketsa grafik fungsi g(x) = 2x – 1 + 2. Sketsa grafik tersebut
menunjukkan bahwa daerah asal fungsi g adalah x Î , daerah hasilnya y > 0, dan asimtot
datarnya adalah y = 0 atau sumbu-x.

Fungsi Eksponen 13
Tugas Mandiri 1.3
Buatlah sketsa grafik dari fungsi h(x) = –ax+1, di mana a sama dengan nomor urut puasa dalam
urutan rukun Islam. Gunakanlah pengetahuan tentang rukun Islam untuk mempermudah Anda
menyelesaikan persoalan tersebut.

Tokoh

Michael Stifel
Michael Stifel lahir di Esslingen Expo berarti berasal atau dari dan
am Neckar pada Tahun 1487. Ia Ponere tempat dia sendiri. Namun
adalah Matematikawan asal Inggris pada saat itu istilah eksponen hanya
yang pertama kali menggunakan digunakan untuk bilangan dasar 2.
kata eksponen dalam Matematika Jadi istilah eksponen 3 berarti 23
modern. Hal tersebut tercatat yang bernilai 8.
dalam bukunya yang berjudul
“Arithemetica Integral”. Eksponen
berasal dari dua suku kata dari
bahasa lain “Expo” dan “Ponere“.
Sumber: www.scribd.com

Tokoh Islami

Al Battani
Al Battani (sekitar 850–923) Dalam bidang Matematika, Al
adalah seorang ahli Astronomi Battani banyak berperan dalam hal
dan Matematikawan dari Arab. Al trigonometri. Istilah, pengertian,
Battani lahir di Harran dekat Urfa. dan sejumlah rumus sinus dan
Salah satu pencapaiannya yang cotangen berhasil diuraikannya
terkenal adalah tentang penentuan dengan sempurna, lengkap dengan
tahun matahari sebagai 365 hari, tabel-tabelnya dalam bentuk
5 jam, 46 menit, dan 24 detik. derajat-derajat sudut.
Sumber: www.aboutislam.net

3. Penerapan Fungsi Eksponen


Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, fungsi eksponen
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta dalam
menyelesaikan permasalahan pada ilmu-ilmu terapan. Penggunaan
fungsi eksponen di antaranya untuk menghitung masalah terkait
fungsi pertumbuhan dan peluruhan. Pertumbuhan variabel-

14 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


a. Pertumbuhan
Pertumbuhan dalam Matematika merupakan perubahan secara
kuantitas (jumlah) suatu subjek (baik benda mati maupun benda
hidup) yang semakin lama semakin meningkat secara eksponensial
dalam rentang waktu tertentu. Pertumbuhan yang akan dibahas di
antaranya pada pertambahan penduduk atau suatu organisme dan
pada perhitungan bunga majemuk. Peningkatan yang terjadi pada
pertumbuhan dalam Matematika mengikuti pola atau aturan tertentu Sumber: www.rafilawfirm.com

yang biasanya sesuai dengan barisan atau deret aritmatika dan barisan Gambar 1.7
atau deret geometri. Apakah Anda masih ingat dengan materi barisan Laju pertumbuhan amoeba
dapat dimodelkan ke dalam
dan deret ketika masih di tingkat SMP?
fungsi eksponen.
Bentuk fungsi eksponen untuk pertumbuhan dan peluruhan
secara umum adalah sebagai berikut.

At = A0 × (r)t
Dengan:
At = besarnya pertumbuhan atau peluruhan pada waktu ke-t;
A0 = besarnya pertumbuhan atau peluruhan pada awal periode; dan
r = rasio (tingkat perubahan).

Contoh Soal 1.4


Misalkan diketahui suatu jenis amoeba mengalami pembelahan hingga jumlahnya terus
berkembang dengan pertumbuhan yang mengikuti fungsi eksponensial At = A0 × (2)t. A0 adalah
banyaknya amoeba pada awal pengamatan dan t adalah lamanya waktu pengamatan dalam
satuan menit. Jika diketahui pada awal pengamatan pukul 10.00 terdapat 27 amoeba, tentukan
banyaknya amoeba pada pengamatan pukul 10.05.
Pembahasan:
Diketahui; A0 = 27 amoeba dan t = 5 menit, maka
At = A0 × (2)t
A5 = 27 × (2)5 = 27 × 32 = 864
Jadi, pada pengamatan pukul 10.05 terdapat 864 amoeba.

Gambar 1.8
Pertambahan penduduk
dapat dimodelkan ke dalam
fungsi eksponen.
Sumber: www.pbs.twimg.com

Fungsi Eksponen 15
Sementara itu, fungsi pertambahan penduduk dinyatakan
oleh fungsi berikut.
Pn = P0(1 + i)n

Dengan:
Pn = banyak penduduk/objek setelah n periode;
P0 = banyaknya penduduk/objek pada periode awal;
i = persentase pertumbuhan penduduk; dan
n = periode waktu.

Contoh Soal 1.5


Pak Syarif adalah seorang contoh bupati yang amanah. Beliau sangat memperhatikan tingkat
kesejahteraan warganya. Dia berpendapat, pertumbuhan jumlah penduduk akan berpengaruh
pada tingkat kesejahteraan. Menurut data, pada awal tahun 2018, jumlah penduduk di daerahnya
adalah 2,1 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduknya sebesar 3% per tahun. Tentukan
jumlah penduduk daerah tersebut pada awal tahun 2023.
Pembahasan:
Berdasarkan keterangan pada soal, P0 = 2.100.000 dan i = 3% = 0,03. Periode waktunya, yaitu
n = 2023 – 2018 = 5 maka jumlah penduduk pada tahun 2023 adalah sebagai berikut.
P5 = 2.100.000(1 + 0,03)5 = 2.100.000(1,03)5 = 2.434.475,56
Jadi, jumlah penduduk pada tahun 2023 diperkirakan sebanyak 2.434.476 jiwa.

Selain pada pertumbuhan penduduk atau organisme, fungsi


eksponensial juga digunakan dalam dunia perbankan yaitu
pada perhitungan bunga majemuk. Misalkan seorang nasabah
menabung di sebuah bank yang menerapkan bunga majemuk
sebesar 10% setiap tahun. Nasabah tersebut mulai menabung
sebesar Rp2.000.000,00 maka setelah satu tahun, uang nasabah
tersebut menjadi:
M0 = Rp2.000.000,00
Sumber: www.news.unair.ac.id
M1 = M0 + M0 × 10% = M0 (1 + 10%)
Gambar 1.9
Jumlah uang dapat = M0 (1 + 0,1) = M0 (1,1) = Rp2.000.000,00 (1,1)
membentuk fungsi = Rp2.200.000,00
eksponen. Pada tahun kedua, jumlah tabungannya menjadi
M2 = M1 + M1 × 10% = M1 (1 + 10%) = M1 (1,1) = (M0 (1,1)) (1,1)
= M0 (1,1)(1,1) = M0 (1,1)2 = Rp2.000.000,00(1,1)2
Pada tahun ketiga, jumlah tabungannya menjadi
M3 = Rp2.000.000,00 (1,1)3
Dengan memperhatikan pola tersebut, jumlah tabungan
nasabah setelah x tahun adalah Mx = Rp2.000.000,00 (1,1)x. Jika
tabungan mula-mula dilambangkan dengan M0 dan bunga yang
diterapkan adalah p per tahun, maka jumlah tabungan setelah x
tahun dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.

16 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Mx = M0 (1+ p)x

Perhatikan bahwa besar tabungan (Mx) tergantung dari


lamanya menabung (x tahun). Dalam hal ini artinya x bertindak
sebagai variabel bebas. Dengan demikian, fungsi yang berlaku
dalam perhitungan bunga majemuk ini berupa fungsi eksponen
karena fungsinya mengandung variabel bebas dalam bentuk
eksponen (pangkat).
Uraian mengenai bunga majemuk tersebut hanya sebatas
wawasan untuk Anda, bahwa dalam dunia perekonomian saat ini
masih menganut sistem perbankan yang sebetulnya tidak sesuai
dengan ajaran Islam. Bunga majemuk tidak dibenarkan dalam
ajaran Islam karena konsep bunga merupakan bentuk dari riba
yang diharamkan.
Dalam ajaran Islam, khususnya dalam bab muamalah (bab
yang mengatur hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai Nilai Islami
“Yang membedakan
syariat), kita dihalalkan berjual beli namun tentunya dengan cara manusia satu dengan
yang baik di mana ada akad antara penjual dan pembeli tanpa saling yang lainnya bukanlah
merugikan. Sebaliknya dalam praktik riba, dipastikan ada pihak pangkat atau status
yang terzalimi. Misalnya, seseorang meminjam sejumlah uang sosial, tapi iman dan
ketakwaan kepada
dan dalam tempo waktu tertentu dia harus mengembalikan uang
Allah Swt.”
tersebut dengan jumlah melebihi besaran uang yang dipinjamnya
karena dikenai bunga sekian persen dari pinjamannya. Hal ini
sangat bertolak belakang dengan prinsip-prinsip bermuamalah
dalam Islam yang tujuan dasarnya adalah untuk ta’awun saling
tolong-menolong.
Pada umumnya, orang yang hendak meminjam uang
adalah orang yang sedang membutuhkan bantuan. Sangat miris
apabila pemberi pinjaman menambah beban peminjam tersebut
dengan meminta bunga dari pinjamannya pada saat jatuh
tempo pengembalian. Hal ini tentu semakin menambah beban
dari pihak peminjam yang sebetulnya sedang dalam kondisi
membutuhkan bantuan. Namun, terlepas dari sisi kemanusiaan
itu, pelarangan riba atau bunga memang diperintahkan oleh Allah
Swt. sebagaimana termaktub dalam Q.S. Ali 'Imran ayat 30.
Sebagai orang yang beriman, kita haruslah yakin dan taat
akan segala perintah-Nya karena semua yang termaktub dalam Al-
Qur’an sebagai firman-Nya merupakan jalan untuk kebaikan kita
dan sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Fungsi Eksponen 17
“(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas
kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga
balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada
jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan
kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-
hamba-Nya.” (Q.S. Ali 'Imran ayat 30)

b. Peluruhan
Setelah membahas pertumbuhan dan contoh-contohnya,
selanjutnya kita akan belajar tentang peluruhan. Apakah Anda
pernah mendengar atau membaca sejarah di Jepang tentang
peristiwa pemboman di Hiroshima dan Nagasaki? Peristiwa tersebut
merupakan peristiwa peledakan bom nuklir yang menelan puluhan
ribu korban jiwa bahkan hampir separuh dari korban di setiap
kota tewas di hari pertama. Dampak buruk dan daya rusak dari
peristiwa bom nuklir ini sangat besar bahkan tidak hilang selama
berahun-tahun. Astaghfirullah, naudzubillah semoga kita dapat
mengambil ibroh dari peristiwa tersebut agar kita menjauhkan diri
dari perbuatan zalim terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, dan
terhadap lingkungan.
Sudah seharusnya ilmu pengetahuan dan teknologi di­gunakan
untuk kemaslahatan atau kebermanfaatan dalam kehidupan, bukan
sebaliknya untuk disalahgunakan seperti halnya penyalahgunaan
teknologi nuklir ini. Lalu apa hubungan antara bom nuklir dengan
peluruhan? Tahukah Anda bahwa bom nuklir ini merupakan salah
Sumber: www.m.solopos.com satu contoh peluruhan?

Gambar 1.10 Peluruhan atau penyusutan merupakan perubahan secara


Ledakan bom nuklir di kuantitas suatu subjek yang semakin lama semakin berkurang atau
Hirosima dan Nagasaki. menyusut secara eksponensial. Peristiwa penyusutan ini contohnya
penyusutan harga barang dan peluruhan radioaktif atau disebut juga
peluruhan nuklir atau radioaktivitas.
Pembuatan bom nuklir dilakukan dengan pengurangan jumlah
Catatan partikel radioaktif secara cepat. Nah partikel yang berkurang inilah
yang berubah menjadi energi besar super dahsyat. Proses peluruhan
Waktu paruh
radioaktif akan terus berlangsung hingga dihasilkan inti atom
adalah waktu yang
dibutuhkan sejumlah yang stabil. Jumlah inti dan aktivitas pancaran zat radioaktif terus
bahan yang menjadi berkurang setiap saat. Namun walaupun terus berkurang, jumlahnya
subjek peluruhan selalu bersisa. Aktivitas radioaktif (radioaktivitas) menyebabkan
untuk menyusut terjadinya perbedaan jumlah partikel sebelum dan sesudah terjadinya
hingga menjadi peluruhan. Jika jumlah objek pada keadaan awal dinyatakan dengan
separuh/setengah dari P0, laju peluruhan (penyusutan) dinyatakan dengan i, dan lamanya
jumlah awal. peluruhan dinyatakan dengan n, maka jumlah objek setelah n periode
(Pn) secara umum dapat ditentukan sebagai berikut.

Pn = P0(1 – i)n

18 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Contoh Soal 1.6
Suatu zat radioaktif dengan massa 100 gram meluruh secara eksponensial dengan laju
peluruhan sebesar 8% setiap jam. Hitunglah sisa zat radioaktif tersebut setelah 3 jam.
Pembahasan:
Diketahui P0 = 100 gram, i = 8% = 0,08, dan periode waktu (n) = 3 jam, maka
Pn = P0 (1 – i)n
P3 = 100 gram (1 – 0,08)3
P3 = 100 gram (0,92)3
P3 = 100 gram (0,7787)
P3 = 77,87 gram
Jadi, sisa zat radioaktif setelah 3 jam adalah 77,87 gram.

Contoh Soal 1.7


Suatu unsur X dengan massa 0,4 kg memiliki waktu paruh 10 hari. Unsur X meluruh
menjadi unsur Y. Tentukan:
a. jumlah unsur X yang tersisa setelah 1 bulan;
b. jumlah unsur Y setelah 1 bulan; dan
c. waktu yang dibutuhkan unsur X untuk meluruh hingga massanya menjadi 6,25 gram.
Pembahasan:
1 1 bulan 30
Diketahui P0 = 0,4 kg = 400 gram, i = 50% = , dan periode waktu (n) = = = 3,
maka 2 10 hari 10
a. Pn  P0 1  i 
n

3
 1
P3  P0 1  
 2
3
1
P3  400  
2
1
P3  400    50
8
Jadi, jumlah unsur X yang tersisa setelah 1 bulan adalah 50 gram atau 0,05 kg.
b. Jumlah unsur Y yang terbentuk adalah 400 gram – 50 gram = 350 gram.
n
1
c. Pn = 400  
2
n
1
6,25 = 400  
2
n
1
  6, 25
  =
2 400
n
1
  1
  =
 2  64
n = 6
Jadi, waktu yang dibutuhkan unsur X untuk meluruh hingga massanya menjadi 6,25 gram
adalah 6 × 10 hari = 60 hari atau 2 bulan.

Fungsi Eksponen 19
Contoh Soal 1.8
Pak Abdurrahman memberi shodaqoh berupa satu unit sepeda motor baru seharga
Rp20.000.000,00 untuk keperluan transportasi di sebuah panti asuhan. Motor tersebut ditaksir
mengalami penyusutan harga 10% dalam setiap tahunnya. Tentukanlah harga motor tersebut 5
tahun kemudian.
Pembahasan:
Diketahui harga motor (P0) = Rp20.000.000,00, penyusutan (i) = 10% = 0,1, dan periode waktu
(n) = 5 tahun maka
Pn = P0 (1 – i)n
P5 = 20.000.000 (1 – 0,1)5
P5 = 20.000.000 (0,9)5
P5 = 20.000.000 (0,59049)
P5 = 11.809.800
Jadi, harga motor setelah 5 tahun ditaksir sekitar Rp11.809.800,00.

Uji Kompetensi 1.2

1. Manakah dari fungsi-fungsi berikut yang merupakan fungsi eksponen, kemudian tentukan
domain fungsinya.
a. g ( x )  4 x 1
1
b. f ( x ) = x
3
1
c. h( x )  x  2
7
2
d. g ( x ) = 3 x
1
e. f ( x )   32 x
2x x
1
2. Diketahui suatu fungsi f ( x )  a    , di mana a merupakan jumlah rakaat pada shalat
b 
Magrib dan b merupakan jumlah rakaat pada shalat Subuh. Buatlah sketsa grafik fungsi f
dengan mentransformasi grafik y = 2x . Kemudian, tentukan daerah asal, daerah hasil, dan
asimtot datar dari fungsi f tersebut.
3. Suatu zat radioaktif dengan massa 0,8 kg memiliki waktu paruh 5 tahun. Tentukan berapa
tahun waktu yang dibutuhkan zat radioaktif tersebut hingga massanya menjadi 12,5 gram.
4. Seorang ilmuwan muslim yang meneliti fosil menemukan kandungan karbon radioaktif
1
pada fosil kayu yang ditelitinya. Unsur radioaktif tersebut tersisa sekitar dari keadaan
16
awalnya. Bila waktu paruh karbon radioaktif tersebut adalah 4.800 tahun, tentukan umur
fosil kayu tersebut.
5. Pada tahun 2017, Ustadz Ilham membeli sebuah mobil seharga 350 juta untuk kebutuhan
operasional di pesantrennya. Mobil tersebut ditaksir mengalami penyusutan harga sebesar
2% setiap tahunnya. Tentukanlah taksiran harga mobil tersebut pada tahun 2023.

20 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


C. Persamaan dan Pertidaksamaan
Eksponen
1. Persamaan Eksponen
Selain diterapkan dalam bentuk fungsi, konsep eksponen
juga banyak diterapkan dalam bentuk persamaan. Persamaan
eksponen adalah persamaan yang mengandung bentuk eksponen
dengan basis atau pangkatnya berupa fungsi atau mengandung
variabel peubah. Penyelesaian suatu persamaan eksponen adalah
dengan menentukan nilai-nilai peubah atau variabel bebas pada
fungsi yang terkandung agar memenuhi nilai persamaannya.
Untuk lebih memahami persamaan eksponen perhatikan contoh
soal berikut.

Contoh Soal 1.9


Tentukan penyelesaian dari persamaan eksponen 23x + 2 = 32.
Pembahasan:
23x + 2 = 32
⇔ 23x + 2 = 25
⇔ 3x + 2 = 5
⇔ 3x = 3
⇔ x=1
Jadi, penyelesaian dari persamaan 23x + 2 = 32 adalah x = 1.

Dari Contoh Soal 1.9 diperoleh langkah-langkah untuk


menyelesaikan persamaan eksponen secara umum adalah dengan
menyamakan bilangan pokok dari bilangan-bilangan eksponen
yang terdapat dalam kedua ruas persamaan. Selanjutnya akan kita
terapkan untuk mencari penyelesaian berbagai bentuk persamaan
eksponen berikut.
a. Persamaan Eksponen Berbentuk af(x) = 1
Ingat kembali sifat a0 = 1 sehingga persamaan bentuk af(x) = 1
dapat ditentukan penyelesaiannya sebagai berikut.

Jika af(x) = 1 dan a ≠ 1 maka f(x) = 0

Perhatikan Contoh Soal 1.10 berikut.

Fungsi Eksponen 21
Contoh Soal 1.10
4 x 1
1
Tentukan penyelesaian dari persamaan   1.
3
Pembahasan:
4 x 1
1
  1
3
4 x 1 0
1 1
   
3 3
 4x  1  0
1
x
4
4 x 1
1 1
Jadi, penyelesaian dari persamaan    1 adalah
x .
3 4

b. Persamaan Eksponen Berbentuk af(x) = ag(x)


Bilangan pokok pada kedua ruas persamaan berbentuk af(x) = ag(x)
adalah sama sehingga penyelesaiannya dapat ditentukan sebagai
berikut.
Jika af(x) = ag(x) maka f(x) = g(x)

Perhatikan Contoh Soal 1.11 berikut.

Contoh Soal 1.11


Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan:
2 x 1
2 1
1. 2 x  3 8x  2
2. 27 x  2   
3
Pembahasan:
2 x 1
2 1
1. 2 x  3 8x  2 2. 27 x  2   
3
23 x  2 
2 3
⇔ 2x = ⇔ 33(x – 2) = 3–(2x + 1)
3( x+2 )
⇔ 3(x – 2) = –(2x + 1)
⇔ 2x = 2
2
3
⇔ 3x – 6 = –2x – 1
⇔ 2 x = 2(x + 2)
2

⇔ 5x = 5
⇔ x2 = x + 2
⇔x=1
⇔ x2 – x – 2 = 0 (faktorkan)
⇔ (x – 2)(x + 1) = 0 Jadi, penyelesaiannya adalah x =1.

⇔ x – 2 = 0 atau x + 1 = 0
⇔ x = 2 atau x = –1.
Jadi, penyelesaian dari persamaan
2
2 x  3 8x  2 adalah x = 2 atau x = –1.

22 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


c. Persamaan Eksponen Berbentuk af(x) = bf(x)
Kedua ruas persamaan berbentuk a f(x) = b f(x) memiliki bilangan
pokok yang berbeda, sehingga penyelesaiannya dapat ditentukan
sebagai berikut.
Jika a f(x) = b f(x); a, b, > 0; a, b ≠ 1; dan a ≠ b, maka f(x) = 0

Perhatikan Contoh Soal 1.12 berikut.

Contoh Soal 1.12


Tentukan penyelesaian 16x – 2 = 24x – 2.
Pembahasan:
Supaya ruas kiri dan kanan sama, x – 2 = 0, sehingga 160 = 240
x–2=0
x=2
Jadi, penyelesaian 16x – 2 = 24x – 2 adalah x = 2.

d. Persamaan Eksponen Berbentuk


A(af(x))2 + B(af(x)) + C = 0
Penggunaan pemisalan dapat membantu dalam menyelesaikan
suatu persamaan eksponen. Misalnya, dengan menggunakan
pemisalan, persamaan eksponen yang diberikan dapat dipandang
sebagai bentuk persamaan kuadrat. Sehingga langkah pertama
untuk menyelesaikannya adalah dengan cara memfaktorkan,
setelah itu nilainya disubstitusikan ke pemisalan yang dibuat
untuk mencari penyelesaian dari persamaan eksponennya. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal 1.13


Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 4x – 3 ⋅ 2x + 2 = 0.
Pembahasan:
4x – 3 ⋅ 2x + 2 = 0
⇔ 22x – 3 ⋅ 2x + 2 = 0
⇔ (2x)2 – 3 ⋅ 2x + 2 = 0
Misalnya 2x = p, maka didapat
p2 – 3p + 2 = 0
⇔ (p – 2)(p – 1) = 0 (pemfaktoran ax2 + bx + c = 0, a ≠ 0)
⇔ p = 2 atau p = 1 (substitusi p = 2x)
Dari p = 2 atau p = 1, diperoleh
2x = 2 atau 2x = 1
⇔ x = 1 atau x = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {0, 1}.

Fungsi Eksponen 23
e. Persamaan Eksponen Berbentuk h(x)f(x) = h(x)g(x)
Terdapat empat kemungkinan dalam mencari penyelesaian
dari persamaan eksponen berbentuk h(x)f(x) = h(x)g(x), sehingga
Search
penyelesaiannya dapat lebih dari satu. Berikut adalah empat
Untuk informasi kemungkinan penyelesaiannya.
lebih lanjut mengenai
1) Bentuk persamaan h(x)f(x) = h(x)g(x) berlaku jika pangkatnya
fungsi eksponen,
sama, yaitu f(x) = g(x). Sebagaimana kaum beriman di hadapan
Anda dapat mengakses
website https:// Allah Swt. semua mendapat status yang sama sebagai hamba
www.studiobelajar. Allah Swt. Hal yang membedakan adalah derajat atau tingkat
com/persamaan- ketakwaannya, sesuai dengan ayat Al-Qur’an berikut. Hal
pertidaksamaan- yang membedakan adalah derajat atau tingkat ketakwaannya,
eksponen/ atau Anda sesuai dengan ayat Al-Qur’an berikut.
dapat memindai pada
QR code berikut.


“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,
Maha Teliti.” (Q.S. Al-Hujurat ayat 13)
Ketakwaan diraih dengan berupaya untuk taat menunaikan
segala kewajiban dan meninggalkan semua larangan yang
diperintahkan Allah Swt., di mana semua kewajiban dan
larangan tersebut telah termaktub dalam Al-Qur'an dan
dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasulullah saw. sebagai
suri tauladan kita.
2) Bentuk persamaan h(x)f(x) = h(x)g(x) berlaku jika bilangan
pokoknya, yaitu h(x) = 1. Anda tahu mengapa demikian? Ya,
karena 1 dipangkatkan berapa pun hasilnya selalu 1. Unik ya
angka 1 itu. Sebagaimana kita tahu dan yakin, Tuhan kita,
Allah Swt. adalah Dzat Yang Maha Esa. Esa artinya satu atau
dalam Bahasa Arab disebut ahad. Sebanyak apa pun manusia
menyandingkan Allah Swt. dengan keyakinan-keyakinan
kepada selain Allah Swt., kebesaran Allah Swt. tidaklah
berkurang dan Allah Swt. tetaplah satu sebagai Rabb penguasa
alam (rabbal alamin).
3) Bentuk persamaan h(x)f(x) = h(x)g(x) berlaku jika h(x) = –1
dengan syarat f(x) dan g(x) keduanya sama-sama genap atau
sama-sama ganjil.
4) Bentuk persamaan h(x)f(x) = h(x)g(x) berlaku jika h(x) = 0
dengan syarat f(x) > 0 dan g(x) > 0.

24 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Untuk meningkatkan pemahaman Anda, perhatikanlah
contoh soal berikut.

Contoh Soal 1.14


x2  6 x
Tentukan penyelesaian dari persamaan  x  7    x  7
x 6
.
Pembahasan:
Diketahui, f(x) = x2 + 6x, g(x) = x – 6, dan h(x) = x + 7.
2

 x  7 x   x  7  berlaku jika:
 6x x 6

1) f(x) = g(x) ⇔ x2 + 6x = x – 6
⇔ x2 + 5x + 6 = 0

⇔ (x + 3)(x + 2) = 0 (pemfaktoran ax2 + bx + c = 0, a ≠ 0)

⇔ x = –3 atau x = –2
2) h(x) = 1 ⇔ x + 7 = 1
⇔ x = –6
3) h(x) = –1 ⇔ x + 7 = –1
⇔ x = –8
Nilai x = –8 ini harus diuji terlebih dahulu dengan melakukan substitusi nilai x ke dalam
f(x) dan g(x).
f(–8) = (–8)2 + 6(–8) = 16 (genap)
g(–8) = –8 – 6 = –14 (genap)
 1 1 
  1 
14
Oleh karena (–1)16 = (–1)14 = 1, 14   1
  1 1 

maka x = –8 termasuk ke dalam himpunan penyelesaian.


4) h(x) = 0 ⇔ (x + 7) = 0
⇔ x = –7
Nilai x = –7 ini harus diuji dengan melakukan substitusi ke dalam f(x) dan g(x).
f(–7) = (–7)2 + 6(–7) = 7 (bernilai positif )
g(–7) = –7 – 6 = –13 (bernilai negatif )
Oleh karena g(x) untuk x = –7 bernilai negatif maka x = –7 bukan penyelesaian.
Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan (Soal) adalah {–8, –6, –3, –2}

f. Persamaan Eksponen Berbentuk f(x)h(x) = g(x)h(x)


Kedua ruas persamaan berbentuk f(x)h(x) = g(x)h(x) memiliki
bilangan pokok yang berbeda dengan pangkat yang sama.
Terdapat tiga kemungkinan untuk menentukan penyelesaian dari
persamaan tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Jika f(x)h(x) = g(x)h(x), maka f(x) = g(x).
2) Jika f(x)h(x) = g(x)h(x), f(x) = –g(x), maka h(x) merupakan
bilangan genap.
3) Jika f(x)h(x) = g(x)h(x), h(x) = 0, maka f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0.

Fungsi Eksponen 25
Perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal 1.15


Tentukan himpunan penyelesaian dari (3x + 2)x – 3 = (–x + 4)x – 3.
Pembahasan:
Diketaui f(x) = 3x + 2, g(x) = –x + 4, dan h(x) = x – 3.
(3x + 2)x – 3 = (–x + 4)x – 3 berlaku jika:
1. f ( x )  g ( x )  3 x  2   x  4
 4x  2
1
x
2
2. f ( x )   g ( x ) 3 x  2  (  x  4 )
 3x  2  x  4
 2 x  6
 x  3
Untuk x = –3, maka h(x) = –3 – 3 = –6 (genap). Jadi, karena h(x) genap, maka x = –3
memenuhi persamaan (3x + 2)x – 3 = (–x + 4)x – 3.
3. h( x )  0  x  3  0
 x 3
Untuk x = 3, maka
f ( x )  3(3)  2  11  0
g ( x )  (3)  4  1  0
karena f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0, maka x = 3 memenuhi persamaan (3x + 2)x – 3 = (–x + 4)x – 3.
 1 
Jadi, himpunan penyelesaian untuk (3x + 2)x – 3 = (–x + 4)x – 3 adalah 3, , 3 .
 2 

2. Pertidaksamaan Eksponen
Pertidaksamaan eksponen dapat diselesaikan dengan meng­
gunakan sifat-sifat fungsi eksponen yang telah dipelajari di subbab
sebelumnya. Berdasarkan Kegiatan 1.2, pada halaman 9, Anda
memperoleh sifat fungsi eksponen untuk fungsi eksponen dengan
a > 1 adalah sebagai berikut.
Grafik fungsi f(x) = ax dengan a >1 monoton naik maka
fungsi f(x) = ax dengan a >1 merupakan fungsi naik. Sifat fungsi
naik dalam notasi fungsi dapat ditulis:

Jika a > 1 dan af(x) ≥ ag(x) maka f(x) ≥ g(x)


Jika a > 1 dan af(x) ≤ ag(x) maka f(x) ≤ g(x)

26 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Perhatikan dan kenali sifat-sifat tersebut pada contoh grafik
fungsi f(x) = 2x berikut.
y

f(x) = 2x

1
Gambar 1.11
Grafik fungsi f(x) = 2x.
0 x

Selanjutnya, berdasarkan Kegiatan 1.3 Anda memperoleh


sifat fungsi eksponen untuk fungsi eksponen f(x) = ax dengan
0 < a < 1 adalah sebagai berikut.
Grafik fungsi f(x) = ax dengan 0 < a < 1 monoton turun maka
fungsi f(x) = ax dengan 0 < a < 1 merupakan fungsi turun. Sifat
fungsi turun dalam notasi fungsi dapat ditulis:

Jika 0 < a < 1 dan af(x) ≥ ag(x) maka f(x) ≤ g(x)


Jika 0 < a < 1 dan af(x) ≤ ag(x) maka f(x) ≥ g(x)
Perhatikan dan kenali sifat-sifat tersebut pada contoh grafik
x
1
fungsi f(x) =   berikut.
2
y
8

x
1
f(x) =  
2

2
1 Gambar 1.12
x
1
Grafik fungsi f(x) =   .
–3 –2 –1 0 1 2 x 2
–1
Dari sifat-sifat fungsi naik atau fungsi turun pada fungsi
eksponen sebagaimana yang telah diuraikan, diperoleh sifat-sifat
pertidaksamaan eksponen sebagai berikut.

Untuk 0 < a < 1 Untuk a > 1


af(x) ≥ ag(x) → f(x) ≤ g(x) af(x) ≥ ag(x) → f(x) ≥ g(x)
af(x) ≤ ag(x) → f(x) ≥ g(x) af(x) ≤ ag(x) → f(x) ≤ g(x)

Fungsi Eksponen 27
Perhatikan contoh soal berikut agar Anda dapat memahami
cara menentukan penyelesaian dari suatu pertidaksamaan kuadrat.

Contoh Soal 1.16


x
x2  3 1 
Tentukan himpunan penyelesaian dari 2   .
 16 
Pembahasan:
x
x2  31 
2  
 16 
x2 + 3
⇔ 2 < 2–4x (samakan basis)
⇔ x + 3 < –4x (sifat untuk a > 1: af(x) ≤ ag(x) ⇒ f(x) ≤ g(x))
2

⇔ x2 + 4x + 3 < 0
⇔ (x + 3)(x + 1) < 0 (faktorkan)
⇔ x = –3 atau x = –1
Uji menggunakan garis bilangan untuk memperoleh rentang nilai yang memenuhi:

+ – +
–3 –1
Jadi, himpunan penyelesaian adalah {x | –3 < x < –1, x ∈ � }

Contoh Soal 1.17


2 x2 x 2  2 x 1
1 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari     .
2 4
Pembahasan:
2 x2 x 2  2 x 1
1 1
   
2 4
2 x2 2 x2 4 x 2
1 1
   
2 2
1
Karena a = , yaitu 0<a<1 maka
2
2x2 ≤ 2x2 – 4x + 2
⇔ 4x ≤ 2
2 1
⇔ x ≤ atau kita sederhanakan menjadi x ≤
4 2
1
{
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah x | x ≤ , x ∈ 
2 }

28 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Uji Kompetensi 1.3

1. Tentukan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut.


a. (2x – 3)4x – 7 = (2x – 3)x + 4
b. 23 x 5  9 x 1
x 3
1 
c. 4 x 2   
 16 
2. Qori dan Qonita adalah santri hafiz yang tengah menghafal Al-Qur’an. Satu minggu lagi
Qori akan menyetorkan hafalan surah ke-a dan Qonita akan menyetorkan hafalan surah
ke-b. Jika a dan b adalah penyelesaian dari persamaan eksponen 3x + 1 = 9x – 40 dan a > b ,
tentukan nama surah yang akan disetrokan hafalannya oleh Qori dan Qonita.
3. Jika p dan q adalah bilangan asli yang memenuhi pq = 515 – 514 maka tentukan nilai 2p – q.
4. Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan berikut.
a. 16x – 4x < 6
b. 22x – 8 ⋅ 2x + 1 – 60 < 0
1
c. 33x + 4 >
243
x2 7 x 10
2 2
d.    
3 3
3x2 4 x  3
1 1 
e.    
2  16 
3
x2 x2 2 x 
 1  1 2
f.     
 
27  
9
4 4
5. Diketahui persamaan eksponen a t 1  b t 1 , di mana a merupakan jumlah rukun Islam yang
wajib dilaksanakan bagi seorang muslim dan b merupakan jumlah rakaat shalat Magrib. Jika
penyelesaian dari persamaan tersebut adalah t1 dan t2 dengan t1 > t2, tentukanlah nilai t1 + t2.

Pembahasan Soal

Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3 · 4x – 7 · 2x + 2 > 0 adalah ....


1
a. x < –1 atau x > 2log 3 d. x < 1 atau x > 2log
3
1 1
b. x < log atau x > 1
2
e. 1 < x < log
2

3 3
1
c. 2log < x < 1
3
(Soal UN Matematika Tahun 2017)

Fungsi Eksponen 29
Pembahasan:
3 · 4x – 7 · 2x + 2 > 0 ⇔ 3(2x)2 – 7(2x) + 2 > 0
Misalkan y = 2x, sehingga persamaan di atas menjadi 3y2 – 7y + 2 > 0.
Akar-akar persamaan:
3y2 – 7y + 2 = 0
(3y – 1)(y – 2) = 0
1
y= atau y = 2
3
Uji menggunakan garis bilangan untuk memperoleh rentang nilai yang memenuhi persamaan,
sebagai berikut.

+ – +
1 2
3
1
Diperoleh nilai y memenuhi persamaan tersebut adalah y < atau y > 2.
Karena y = 2x, maka 3
1
2x < atau 2x > 2
3
2 1
log
2 < 2
3
x
atau 2x > 21
1
x < 2log atau x > 1
3
1
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x < 2log atau x > 1.
3 Jawaban: b

Tugas Proyek

Menggambar Grafik Fungsi Eksponen


A. Persiapan
Persiapkan diri kalian benar-benar telah memahami cara menggambar grafik.
B. Peralatan/bahan
1. Kertas milicenti
2. Pensil
3. Penggaris
4. Penghapus
C. Tujuan
1. Menggambar grafik fungsi eksponen.
2. Membedakan grafik fungsi eksponen dengan a > 1 dan 0 < a < 1.

30 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


D. Kegiatan Proyek
1. Tentukan salah satu fungsi eksponen f(x) = ax dengan bilangan pokok a dan a > 1.
Tentukan titik koordinat (x, y) fungsi tersebut, kemudian gambarkan grafik fungsi
tersebut pada kertas milicenti.
2. Tentukan salah satu fungsi eksponen f(x) = ax dengan bilangan pokok a dan 0 < a < 1.
Tentukan titik koordinat (x, y) fungsi tersebut, kemudian gambarkan grafik fungsi
tersebut pada kertas milicenti.
3. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kedua grafik tersebut?
4. Jelaskan peredaan antara grafik f(x) = ax yang mempunyai a > 1 dan yang mempunyai
0 < a < 1.
E. Tugas
Buatlah laporan dari kegiatan proyek yang telah kalian lakukan, kemudian kumpulkan
hasilnya pada guru.

Rangkuman

1. Secara umum, bentuk eksponen dapat dituliskan sebagai an = a × a × a × ... × a, dengan a


bilangan real ( ) dan n bilangan asli.
2. Sifat-sifat bilangan eksponen
a. Jika a adalah bilangan real, m dan n adalah bilangan bulat positif maka berlaku sifat-
sifat berikut.
a m  a n  a m n
am
 a m n , dengan a ≠ 0
an
a0 = 1, dengan a ≠ 0
1
 a  n , dengan a ≠ 0
an
a 
m n
 a m n
an bn   a b 
n

n
an  a 
   , dengan b ≠ 0
bn  b 
b. Jika a bilangan real dan a ≥ 0, m bilangan bulat, n bilangan asli, dan n ≥ 2 maka
1 m
berlaku a = a 2  dan n a m = a n .
3. Fungsi eksponen adalah suatu fungsi yang berbentuk f(x) = kax dengan k ≠ 0, a > 0, dan
a ≠ 1. Tetapan a disebut bilangan pokok (basis) dan x disebut pangkat di mana x bilangan
real ( x Î ).

Fungsi Eksponen 31
4. Sifat-sifat fungsi eksponen
a. Grafik fungsi f(x) = ax dengan a >1 monoton naik dan disebut pertumbuhan fungsi
eksponen. Dalam notasi fungsi dapat ditulis:
Jika a > 1 dan af(x) ≥ ag(x), maka f(x) ≥ g(x).
Jika a > 1 dan af(x) ≤ ag(x), maka f(x) ≤ g(x).
b. Grafik fungsi f(x) = ax dengan 0 < a < 1 monoton turun dan disebut peluruhan fungsi
eksponen. Dalam notasi fungsi dapat ditulis:
Jika 0 < a < 1 dan af(x) ≥ ag(x), maka f(x) ≤ g(x).
Jika 0 < a < 1 dan af(x) ≤ ag(x), maka f(x) ≥ g(x).
c. Grafik fungsi f(x) = ax selalu berada di atas sumbu-x atau selalu bernilai positif.
d. Sumbu-x atau garis y = 0 berperan sebagai asimtot fungsi. Hal ini dapat dilihat dari
grafik fungsi yang tidak sedikit pun menyentuh garis y = 0 meskipun nilai  .
e. Grafik fungsi f(x) = ax dengan a > 1 memotong sumbu-y di titik (0, 1).
5. Bentuk fungsi eksponen untuk pertumbuhan dan peluruhan secara umum adalah At = A0 ×(r)t.
Dengan: At = besarnya pertumbuhan atau peluruhan pada waktu ke-t;
A0 = besarnya pertumbuhan atau peluruhan pada awal periode; dan
r = rasio (tingkat perubahan).
6. Fungsi pertambahan penduduk dinyatakan oleh Pn = P0 × (1 + i)n.
Dengan: Pn = banyak penduduk/objek setelah n periode;
P0 = banyaknya penduduk/objek pada periode awal;
i = persentase pertumbuhan penduduk; dan
n = periode waktu.
7. Fungsi peluruhan (penyusutan) dinyatakan oleh Pn = P0(1 – i)n.
Dengan: Pn = banyak objek setelah n periode;
P0 = banyaknya objek pada periode awal;
i = laju peluruhan (penyusutan); dan
n = periode waktu.
8. Bentuk-bentuk persamaan eksponen dan penyelesaiannya
a. Jika af(x) = 1 dan a ≠ 1 maka f(x) = 0.
b. Jika af(x) = ag(x) maka f(x) = g(x).

   
2
c. Jika A a f  x   B a f  x   C = 0 maka diselesaikan menggunakan pemfaktoran.
d. Bentuk persamaan h(x) = h(x)g(x) berlaku jika:
f(x)

1) h(x) = 1;
2) Pangkatnya sama, yaitu f(x) = h(x);
3) h(x) = –1 dengan syarat f(x) dan g(x) keduanya sama-sama genap atau sama-sama
ganjil; dan
4) h(x) = 0 dengan syarat f(x) > 0 dan h(x) > 0.
9. Sifat-sifat pertidaksamaan eksponen
a. Untuk 0 < a < 1, berlaku:
af(x) ≥ ag(x) → f(x) ≤ g(x)
af(x) ≤ ag(x) → f(x) ≥ g(x)
b. Untuk a > 1, berlaku:
af(x) ≥ ag(x) → f(x) ≥ g(x)
af(x) ≤ ag(x) → f(x) ≤ g(x)

32 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


Penilaian Karakter

Beri tanda centang (√) untuk setiap pernyataan yang paling menggambarkan sikap Anda. Tidak
ada pilihan benar atau salah, lakukanlah secara jujur.
Tidak
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
1. Membaca doa saat akan memulai dan selesai
belajar di kelas
2. Menunjukan sikap positif dan menjadi teladan
bagi teman-teman di sekolah
3. Mengajak teman untuk belajar dengan baik dan
memanfaatkan waktu dengan maksimal
4. Menabung untuk membeli barang-barang
keperluan sekolah
Catatan Nilai
Selalu: 10 Sering: 6.5 Jarang: 3.5 Tidak Pernah: 0

Refleksi

Alhamdulillah, puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah Yang Mahakuasa, yang
telah memberi nikmat tak terbatas. Salah satunya adalah nikmat sehat, sehingga kita mendapat
kesempatan untuk mempelajari materi fungsi eksponen. Pada bab ini terdapat sifat-sifat
eksponen yang harus Anda ingat. Insyaallah, jika Anda memahami sifat-sifat tersebut dan rajin
mengerjakan latihan soal, tanpa menghafal pun, Anda akan lebih mudah untuk mengingat dan
menyelesaikan soal-soal fungsi eksponen.
Untuk itu, apakah ada bagian dari materi tersebut yang belum Anda pahami? Adakah
konsep-konsep dalam Islam yang Anda temukan dalam pembelajaran bab ini? Jika ada, tuliskan
dan konsultasikan dengan guru Matematika Anda.

Uji Kompetensi Bab 1

Kerjakan soal-soal berikut ini.


A. Pilihlah jawaban yang tepat.
1. Dari fungsi-fungsi berikut yang tidak c. f(x)= 5x2
termasuk ke dalam fungsi eksponen d. f(x)= 2ma, dengan m adalah bilangan
adalah .... real positif
2x
2 e. f(x)= 3
2x
a. f(x)=  
3
1
b. g(x)=
3x

Uji Kompetensi Bab 1 33


2 8. Himpunan penyelesaian dari pertidak­
2. Nilai dari bentuk eksponen 32 5  2 3 2
samaan 3 x 3  3 x  6 x 9 adalah ....
adalah .... a. x < –3 atau x > 2
1
a. − d. 4 b. x < –3 atau x > –2
2 c. –3 < x < –2
1 d. –3 < x < 2
b. e. 6
2 e. x > –2
c. 2 9. Saat ini Khansa sedang menghafal
3. Bentuk paling sederhana dari 4 3 x 8 Al-Qur’an surah ke-n. Jika n adalah
adalah .... adalah dua kali nilai x yang memenuhi
a. x2 d. x4 1
persamaan 32 x 1  9 , maka Al-
2
27
b. x e. 3
x Qur’an yang sedang dihafalkan oleh
c. 2x2 Khansa adalah Surah ....
4. Shalat berjamaah lebih utama a derajat a. An-Nisa’ d. Al-A’raf
dibandingkan dengan shalat sendirian. b. Al-Ma’idah e. At-Taubah
x 2
1 c. Al-An’am
Jika diketahui persamaan    81,
a 10. Jika 3x + 2y = 81 dan 22x – y = 8, maka nilai
maka penyelesaiannya adalah .... dari 4x – y adalah ....
2 a. –2 d. 7
1
a. x   d. x= b. 1 e. 8
3 2
c. 5
1 1
b. x   e. x= 11. Himpunan penyelesaian dari persamaan
3 4 3
2 3x  4  adalah ....
c. x= 3x
3 a. {–2, 0} d. {0, 2}
5. Jika penyelesaian dari persamaan b. {–1, 0} e. {1}
2
x  x 2
2  16 x  2 adalah m dan n dengan c. {0, 1}
m > n, maka nilai m – n adalah .... 12. Jika a adalah jumlah rukun Islam, maka
a. 2 d. 7 nilai x yang memenuhi persamaan 82x – 1
b. 5 e. 10 = 2a adalah ....
c. 6 4
6. Himpunan penyelesaian dari persamaan a. 1 d.
3
(2x – 1)x + 2 = (x + 1)x + 2 adalah .... 1 1
a. {–1, 0, 1} d. {–2, 0, 1} b. e.
2 4
b. {–1, 1, 2} e. {–2, 0, 2} 3
c. {–2, –1, 1} c.
4
7. Diketahui akar-akar persamaan 22x + 2 – 9 x
1
· 2x + 2 = 0 adalah a dan b dengan 13. Grafik fungsi g(x) = 2x dan h(x) =  
2
a < b maka nilai a + 5b adalah .... simetris terhadap garis ....
a. –1 d. 2 a. y = x d. x = 0
b. 0 e. 3 b. y = –x e. y = 0
c. 1 c. y = 2

34 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X


14. Diketahui fungsi f(x) = 2x + 2 · 6x – 4 dan
h(x) = 12x – 1 dengan x adalah bilangan
f (x )
a.  3
2 
3 1
2,  , 6 d.  , , 6
2 2  
bulat positif, maka nilai dari
adalah ....
h( x ) b.  1
2  1
2, , 6 e. 6,  , 2
2  
 
2 1
a. d. 3 1
9 24 c.  , ,6
2 2
2 4
b. e. 18. Jika g(x) = 3x, maka nilai g(a + 2b – c)
7 9 adalah ....
1 g ( a ) ⋅ g (b )2
c. a.
27 g (c )
15. Jika 3(1 – 2x) – 2 · 3(2 – 2x) + 20 · 3(1 – x) – 5 · g ( a ) ⋅ 2 g (b )
b.
32 = 0, hasil kali dari semua nilai x yang g (c )
memenuhi persamaan tersebut adalah g ( a ) + g (b )2
.... c.
g (c )
a. –3 d. 2 d. g(a) + 2g(b) – g(c)
b. –1 e. 3 e. g(a + 2b) – g(c)
c. 0
(Soal SIMAK UI Tahun 2019) 19. Himpunan penyelesaian dari pertidak­
16. Himpunan penyelesaian dari persamaan 9
samaan 2 2  2 x  x  2 , dengan x ∈ �
 x 3 x  4 
2 2
 x  2 x 3 adalah .... adalah .... 2
1.000  10
a.   d.
1,  5
2
2,
9
2
a. {x | –1 < x < 2}
b. {x | –2 < x <1}

b.   e.
1,
3
2  2,
9
2
c. {x | x < –1 atau x > 2}
d. {x | x < –2 atau x > 1}

  9 e. {x | x < 0 atau x > 1}


c. 1, 20. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 
2 x 1
17. Himpunan penyelesaian dari persamaan 1
2 2 x  2    adalah ....
( x 2  3 x  2 )2 x  3  ( x  2 x  4 )2 x  3 4
1 1
adalah .... a.    x ≥ − d.    x ≥
2 2
b.    x ≥ 1 e.    x ≥ –1
c.    x ≥ 0
B. Uraian
Jawablah soal-soal berikut dengan tepat.
1. Sketsalah grafik fungsi f(x) = –3x – 3 dengan melakukan transformasi pada grafik f(x) = 3x.
Kemudian tentukan:
a. domain fungsi f;
b. range; dan
c. asimtot datar.
3x
 1   3 
2
1 n
2. Jika x = n memenuhi persamaan  3    x 2  3
, tentukanlah nilai  2   .
 81  3  27  3

Uji Kompetensi Bab 1 35


 m2 m  3 
  9m   27m .
m
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3
4. Jumlah anggota Ikatan Remaja Masjid (IRMA) di sebuah masjid pada awal dibentuk
tahun 2013 adalah 10 orang. Alhamdulillah, sejak ada IRMA tersebut mendorong
semakin banyak remaja yang tertarik pada kegiatan keagamaan dan bersemangat
mempelajari Islam. Jika jumlah anggota IRMA menjadi 4 kali lipat setiap 2 tahun,
berapakah jumlah anggota pada akhir tahun 2020?
5. Suatu zat radioaktif meluruh secara eksponensial dengan waktu paruh 10 tahun. Jika
massa zat radioaktif tersebut pada tahun 2019 sebesar 400 gram, berapakah massa zat
tersebut pada tahun 2000?

HOTS Area

Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa.
Namun, keanekaragaman itu tidaklah menjadi penghalang bagi penduduknya untuk tetap
bersatu. Seperti semboyannya dalam bahasa Jawa kuno “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya
berbeda-beda tetapi tetap satu.
Jumlah penduduk Indonesia menduduki urutan keempat terbanyak di dunia. Berdasarkan
pada data dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus
meningkat. Grafik berikut menunjukkan perkiraan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia
dari tahun 2018–2022.

273

270
Jumlah Penduduk
(juta)

267

264

261

2018 2019 2020 2021 2022


Tahun
Apakah grafik tersebut dapat digunakan untuk memprediksi jumlah penduduk Indonesia
pada tahun-tahun berikutnya? Jika ya, tuliskan model Matematika untuk memprediksi jumlah
penduduk Indonesia dan tentukan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2040.
Jawaban:

H.R. Bukhari
“Tidak ada pemberian ibu bapak yang paling berharga kepada anaknya daripada pendidikan
akhlak mulia.”

36 Cerdas dan Berkarakter Matematika Peminatan 1 untuk SMA/MA Kelas X

Anda mungkin juga menyukai