Anda di halaman 1dari 80

Fisika Kelas XI Semester Ganjil

Ahmad Sukri, S.Pd.


SMAN 1 Sumbawa Besar
1. Materi vektor tentang penguraian vektor
2. Kinematika Gerak Lurus (GLB, GLBB)
3. Pengetahuan matematika: Eleminasi dan
substitusi)
GAMBARAN MATERI

• Hukum-Hukum Newton tentang Gerak


• Gaya dan Jenis-Jenis Gaya
• Soal-soal tentang Hukum-Hukum Newton tentang
Gerak
• Dinamika Gerak Melingkar
Apa yang kalian rasakan ketika kalian naik
kendaraan:
1. Kendaraan dipercepat
2. Kendaraan tiba-tiba di rem
3. Saat berbelok
4. Jika kalian menekan telapak tangan kalian dengan
ujung ballpoin, apa yang kalian rasakan jika
ditekan semakin keras?
Hukum I Newton
Hukum I Newton (F = 0): Setiap benda akan diam atau
bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut sama dengan nol (disebut
juga hukum kelembaman).

Setiap benda mempunyai sifat inersia, lembam (malas)


yang berarti bahwa setiap benda cenderung
mempertahankan keadaannya.
F
F
Jika resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda tidak sama F
dengan nol maka benda tersebut
akan bergerak lurus berubah
a
beraturan (GLBB) dengan
m
percepatan sebanding dengan
resultan gayanya dan berbanding a
terbalik dengan massanya.
(F = m.a). F
m
Jadi menurut Hukum II Newton:
F Percepatan = besar gaya yang diperoleh oleh tiap 1 kg
a massa benda
m a= …..N/kg

4 kg 20 N

F  m.a Jumlah Gaya = m.a


Atau: Gaya ke depan - gaya ke blkng = m.a
F1  F2  m.a Atau: Gaya ke depan = gaya belakang + m.a
F1  F2  m.a a= …..N/kg
F2 = 8 N F1 =20 N
4 kg
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton berbunyi: “ Jika benda A
mengerjakan gaya pada benda B, maka benda B
juga akan mengerjakan gaya pada benda A yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Gaya yang dikerjakan oleh benda A disebut gaya aksi.
Sedangkan gaya yang dikerjakan oleh benda B disebut
gaya reaksi. Sehingga Hukum III Newton disebut juga
Hukum Aksi-Reaksi.
Secara matematis, hukum III Newton dituliskan:

Faksi   F reaksi
Dua buah gaya dikatakan sebagai pasangan gaya aksi-
reaksi jika memenuhi syarat:

• Berlawanan arah
• Sama besar
• Bekerja pada benda yang berbeda

Jika demikian, apakah gaya N


berat dan gaya normal
yang bekerja pada benda
yang berada pada bidang
datar, termasuk pasangan w
gaya aksi- reaksi?
N
F dan N merupakan aksi-reaksi,
sedangkan gaya berat (w) dan gaya
normal (N) bukan pasangan gaya
aksi-reaksi.

w Contoh gaya aksi-reaksi:


F  w adalah gaya berat yaitu gaya tarik
bumi terhadap benda, reaksinya
adalah gaya tarik benda terhadap
bumi (w’).
 Gaya tegangan tali.
 Gaya normal (N) / gaya saling tekan
menekan.
Pengertian Gaya
Gaya adalah suatu pengaruh yang dapat
mengakibatkan perubahan gerak suatu benda atau
pengaruh yang dapat merubah kelajuan suatu benda,
misalnya dari keadaan diam menjadi bergerak dan dari
gerak lurus beraturan (GLB) menjadi gerak lurus
berubah beraturan (GLBB).
Jenis- Jenis Gaya
• Gaya Berat (weight = w)
• Gaya Normal (N)
• Gaya Tegangan Tali (T)
• Gaya Gesekan (Gesekan statis (fs), dan
Gesekan Kinetis (fk))
a. Gaya Berat (w)
Gaya berat (w) adalah besar gaya gravitasi suatu
tempat yang bekerja pada suatu benda dan berarah
lurus ke bawah (menuju pusat bumi).


w w w
Secara matematis, gaya berat (w) dirumuskan:
W=m.g
Keterangan:
w = gaya berat (newton) disingkat N
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (10 m/s2 = 10 N/kg artinya
besar gaya gravitasi yang bekerja pada tiap 1 kg
massa benda adalah 10 N)
b. Gaya Normal (N)
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang
sentuh antara dua permukaan yang bersentuhan dan
arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh.
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar berikut:
N
F
N
w sin  N
 w w cos 

w w
N–w=0 N - w cos  = 0 N- F=0
N=w N = w cos  N=F
N F
N F
w sin 
 w w cos 

w
N–w-F=0 N - w cos  - F = 0
N=w+F N = F + w cos 
F

N F sin  F
m
 F cos 
m

w  w
w - F sin 
N = ………………….. w cos  - F sin 
N = …………………..
Sebuah balok bermassa 5 kg diletakkan pada bidang datar
dan bidang miring seperti pada gambar berikut. Jika g = 10
m/s2, hitung gaya normal yang bekerja pada balok.

F = 10 N N
N N

w cos 370
w w w
N=w+F N = w cos 370
N=w
N = 50 + 10 N = 50 0,8
N = 50 N
N = 60 N N = 40 N
c. Gaya Tegangan Tali (T)
Gaya tegangan tali adalah gaya yang muncul jika tali
yang digunakan untuk menggantung atau
menghubungkan dua benda berada dalam keadaan
tegang.
Arah tegangan tali digambarkan menjauh dari benda
yang ditinjau.

T
T
Sebuah balok bermassa 5 kg digantung dengan sebuah tali
seperti pada gambar berikut. Jika g = 10 m/s2, hitung
tegangan talinya.

T
T=w
T = 50 N

W = 50 N
d. Gaya Gesekan
 Gaya gesekan adalah gaya yang muncul apabila dua
permukaan yang bersentuhan mengalami pergeseran
atau berada pada kecenderungan untuk bergeser.
 Arah gaya gesekan berlawanan dengan arah gerak
benda atau arah kecenderungan gerak benda
sehingga bersifat mengurangi gaya yang diberikan.

diam bergeser
F F
f f
f=F F>f 25
Gaya gesekan Nilainya Benda diam
Statis (fs) fs = F (F <fsmak)
Gaya gesekan Statis Nilainya: Benda Tepat akan
maksimum Bergerak
(fs mak) fs mak = s. N (F = fsmak)

Gaya gesekan Nilainya: Benda Bergerak


kinetis (fk) fk = k. N (F > fsmak)
s = koefesien gesekan statis
k = koefesien gesekan kinetis
N = gaya normal, satuannya N
Lebih kecil F Lebih besar

0 Diam (fs) fsm Bergerak (fk)

f F F

50
40
30
20
10

10 20 30 40 50 60 70 80
F
f 10 kg F

s = 0,5; k = 0,2
w = 100
…….N F = 30 N f = …..
30 N
N = …….N
100
F = 40 N 40 N
f = …..
fsm = …….N
50
F = 50 N 50 N
f = …..
20
fk = …….N
F = 70 N 20 N
f = …..
Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah balok
yang berada pada bidang datar kasar yang ditarik
dengan gaya F ke kanan.

Balok F
f
Lantai

w
1. Jika menggambar gaya, ingat selalu 4 gaya pokok, yaitu berat
(w), gaya normal (N), gaya gesekan (f) dan gaya tegangan tali
(T).

2. Jika sebuah gaya, membentuk sudut tertentu terhadap arah x


dan y, uraikan gaya ke dalam arah x dan y.

3. Jumlahkan seluruh gaya dalam arah x dan y, kemudian


gunakan hukum II Newton (F = m.a) untuk arah gerak benda
dan Hukum I Newton (F = 0 ) Untuk arah diam atau GLB

31
Contoh soal 4:
Sebuah balok bermassa 2 kg berada pada lantai yang licin.
Jika balok ditarik dengan gaya 10 N, hitung percepatan
yang dialami oleh balok.
Diketahui : m = 2 kg Percepatan = besar gaya yang
F = 10 N diperoleh oleh tiap 1 kg massa
benda
Ditanya: a =.....?
Jawab:
Menurut Hukum II Newton: F = m. a atau:
1 m/s2 = 1 N/kg
2 m/s2
1 kg 1N
1 kg …. N

2 m/s2

2 kg ….…N

2 m/s2

3 kg …. N
…. m/s2

6N 1 kg 10 N

….. m/s2
2N 1 kg 6N

…. m/s2
5N 2 kg 13 N
Hitung percepatan dan tegangan tali
……. m/s2

4 kg 2 kg 18 N
T =……N

……. m/s2

3 kg 2 kg 30 N

T =……N
……. m/s2

10 N 3 kg 2 kg 50 N
T =……N

…. m/s2

30 N 4 kg 1 kg 50 N
T =……N
…. m/s2

60 N
4 kg 2 kg 3 kg 1 kg
T1 =…N T2 =…N T3 =…N

…. m/s2

60 N
20 N 4 kg 2 kg 3 kg 1 kg
T1 =…N T2 =…N T3 =…N
ANALISIS SOAL-SOAL HUKUM NEWTON
 Benda ditarik dengan gaya F yang terletak dibidang datar licin
F
m F = m.a  F = m.a

 Benda ditarik dengan gaya F yang terletak dibidang datar kasar


F
m F = m.a  F - fk = m.a
fk

fk = k. N

38
ANALISIS SOAL-SOAL HUKUM NEWTON
 Benda yang terhubung dengan tali ditarik dengan gaya F
yang terletak di bidang datar licin
T
m2 m1 F

Balok 2 Balok 1
F2 = m2.a  T= m2.a F1 = m1.a  F - T= m1.a
Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
T = m2.a
F - T= m1.a
+
F = (m1 + m2).a
39
ANALISIS SOAL-SOAL HUKUM NEWTON
 Benda yang terhubung dengan tali ditarik dengan gaya F
yang terletak di bidang datar kasar
T
fk2 m2 fk1
m1 F

Balok 2 Balok 1
F2 = m2.a  T - fk2= m2.a F1 = m1.a  F – T- fk1= m1.a
Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
T- fk2 = m2.a
F – T- fk1= m1.a
+
F- fk1 - fk2 = (m1 + m2).a
40
ANALISIS SOAL-SOAL HUKUM NEWTON
 Benda yang saling kontak yang didorong dengan
gaya F yang terletak di bidang datar licin
N m
F m1 N 2

Balok 2 Balok 1
F2 = m2.a  N= m2.a F1 = m1.a  F - N= m1.a
Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
N = m2.a
F - N= m1.a
+
F = (m1 + m2).a
41
 Benda meluncur dari atas bidang miring yang licin
N
F = m.a  w. sin  = m.a

w w cos 
 Benda meluncur dari atas bidang miring yang kasar
N fk
F = m.a
 w. sin  - fk = m.a
 fk = k. N
w cos 
42 w fk = k. w. cos 
 Dua benda yang dihubungkan dengan tali melalui katrol (katrol
licin dan massa diabaikan)
Balok 1
F1 = m1.a  w1 - T= m1.a
Balok 2
F2 = m2.a  T – w2= m2.a
T T Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
a a w1 - T= m1.a
m2 m1
T – w2= m2.a
+
w2 w1 w1 – w2 = (m1 + m2).a

43
 Dua benda yang dihubungkan dengan tali melalui katrol (katrol
licin dan massa diabaikan)
Balok 1
F1 = m1.a  w1 - T= m1.a
m2 Balok 2
Licin F2 = m2.a  T = m2.a
Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
m1 w1 - T= m1.a
T = m2.a
+
w1 = (m1 + m2).a

44
 Dua benda yang dihubungkan dengan tali melalui katrol (katrol
licin dan massa diabaikan)
Balok 1
F1 = m1.a  w1 - T= m1.a
m2 Balok 2
F2 = m2.a  T - fk = m2.a
Kasar
Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
m1 w1 - T= m1.a
T- fk = m2.a
+
w1- fk = (m1 + m2).a

45
 Sebuah Benda ditarik dengan N
F
gaya F ke atas pada bidang a
miring licin. (Tentukan
percepatan a) m
w sin 
F = m.a  F – w.sin = m.a
w cos 
 w

 Sebuah Benda ditarik dengan


N
gaya F ke atas pada bidang a F
miring kasar dengan m
koefesien gesekan 
(Tentukan percepatan a) w sin 
F = m.a  F – w.sin  - fk= m.a
fk w cos 
 w
46
 Dua Benda ditarik dengan gaya a F
F ke atas pada bidang miring
licin. (Tentukan percepatan a m1
dan tegangan tali T) m2
Balok m1: 
F1 = m1.a  F – w1.sin  - T= m1.a
Balok m2:
F2 = m2.a  T – w2.sin  = m2.a
Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
F – w1.sin  - T= m1.a
T – w2.sin  = m2.a
+
47 F – w1.sin  - w2 sin = (m1 + m2).a
 Dua benda ditarik dengan gaya F a F
ke atas pada bidang miring kasar
dengan koefesien gesekan  m1
(Tentukan percepatan a dan
tegangan tali T) m2


Balok m1:
F1 = m1.a  F – w1.sin  - T- fk1= m1.a
Balok m2:
F2 = m2.a  T – w2.sin  - fk2 = m2.a
Jumlahkan kedua persamaan tersebut:
F – w1.sin  - T- fk1= m1.a
T – w2.sin - fk2 = m2.a
+
F – w1.sin  - w2 sin  - fk1 – fk2= (m1 + m2).a
 Dua benda yang dihubungkan dengan tali melalui katrol (katrol
licin dan massa diabaikan) dan salah satu balok berada pada
bidang miring (tentukan percepatan dan tegangan tali jika bidang
miring licin dan kasar dengan koefesien gesekan kinetis )

m2 m2
Licin kasar
 

49
m2 m2
Licin kasar
 
Bidang Licin
Ftotal = (m1 + m2 ).a
 w2 - T + T – w1.sin  = (m1 + m2 ).a
 w2 – w1.sin  = (m1 + m2 ).a
Bidang Kasar
Ftotal = (m1 + m2 ).a
 w2 - T + T – w1.sin  - fk1= (m1 + m2 ).a
 w2 – w1.sin  - fk1= (m1 + m2 ).a
 Dua benda yang dihubungkan dengan tali melalui katrol (katrol
licin dan massa diabaikan) dan salah satu balok berada pada
bidang miring (tentukan percepatan dan tegangan tali jika
bidang miring licin dan kasar dengan koefesien gesekan kinetis
)

m2 m2
Licin Kasar
 

51
m2 m2
Licin Kasar
 
Bidang Licin
Ftotal = (m1 + m2 ).a
 w1.sin  - T + T – w2= (m1 + m2 ).a
 w1.sin – w2= (m1 + m2 ).a
Bidang Kasar
Ftotal = (m1 + m2 ).a
 w1.sin  - fk1 - T + T – w2 = (m1 + m2 ).a
 w1.sin  - fk1– w2 = (m1 + m2 ).a
Contoh Soal 5:
Sebuah balok 10 kg ditarik pada lantai licin dengan gaya 100
N dengan arah 600 terhadap horizontal. Hitung percepatan
yang dialami balok. (diketahui sin 600 = 0,87 dan cos 600 =
0,5)
F = m.a  Fx = m.a
a =……..m/s2 100 N
600 50 = 10.a
10 kg Fx=…N a = 5 m/s2

Fx = F. cos 600
Fx =100.0,5 = 50 N
Contoh Soal 6
Sebuah balok bermassa 2 kg berada pada lantai yang
kasar dengan koefesien gesekan kinetik 0,2. Jika balok
ditarik dengan gaya 10 N, hitung percepatan yang dialami
oleh balok.
(g = 10 m/s2). F = m.a  F - fk = m.a
a =….. m/s2
F - fk = m.a
2 kg 10 N 10 – 4 = 2.a
fk =…..N 6 = 2.a
a = 3 m/s2
f =4N
k
CONTOH SOAL 7
Dua buah benda masing-masing bermassa 3kg dan 2 kg ditarik
dengan gaya 20 N pada bidang datar licin, hitung percepatan dan
tegangan tali penghubung kedua balok

T
2 kg 3 kg 20 N

F = m.a  T= m2.a F = m.a  F – T= m1.a


F = m.a  F – T+ T = (m1+ m2).a
F = (m1+ m2).a
T= m2.a
20 = (3 + 2) a
20 = 5.a
T = 2.4 = 8 N
a = 4 m/s2
55
Contoh Soal 8.
Dua buah benda masing-masing bermassa 3 kg dan 2 kg ditarik
dengan gaya 20 N pada bidang datar kasar dengan koefesien
gesekan kinetik 0,2, hitung percepatan dan tegangan tali
penghubung kedua balok
T
fk2 2 kg fk1
3 kg F = 20 N

F = m.a  T- fk2= m2.a F = m.a  F – T-fk1= m1.a


F = m.a  F – T+ T – fk1 – fk2 = (m1+ m2).a
F – fk1 – fk2 = (m1+ m2).a
F – fk1 – fk2 = (m1+ m2).a T- 4= 2.2
20 – 6 – 4 = (3 + 2) .a  a = 10/5 = 2 m/s2 T=8N
Contoh Soal 9:
Tentukan Percepatan dan tegangan tali pada sistem di
bawah ini (katrol dianggap licin, massa tali di abaikan)
F1 = m.a  w1 – T= m1.a
F2 = m.a  T-w2 = m2.a
…..m/s2
F = m.a  w1 – T + T – w2 = (m1+ m2).a
…..N T T w1– w2 = (m1+ m2).a
w1– w2 = (m1+ m2).a w1 – T= m1.a
4 kg 6 kg 60 – 40 = (6 + 4). a 60 – T = 6. 2
20 = 10.a 60 – T = 12
W2= 40 N w1 = 60 N a = 2 m/s2 T = 48 N
Contoh Soal 10:
Tentukan Percepatan dan tegangan tali pada sistem di
bawah ini (katrol dianggap licin, massa tali di abaikan)
F1 = m.a  w1 – T= m1.a
T ……m/s2
3 kg F2 = m.a  T = m2.a

F = m.a
w2
 w1 – T + T = (m1+ m2).a
2 kg
w1= (m1+ m2).a
w1
w1= (m1+ m2).a
20 = (2+3).a T = m2.a
20 = 5.a  a = 4 m/s2 T = 3 4 = 12 N
Contoh Soal 11:
Tentukan Percepatan dan tegangan tali pada sistem di
bawah ini jika antara balok bermassa 2 kg terdapat gaya
gesekan dengan koefesien gesekan kinetik 0,2 (katrol
dianggap licin, massa tali di abaikan dan g = 10 m/s2).
F1 = m.a  w1 – T= m1.a
T a=……m/s2
fk 2 kg F2 = m.a  T-fk2 = m2.a
T F = m.a
w2  w1 – T + T – fk2 = (m1+ m2).a
1 kg w1– fk2 = (m1+ m2).a

w1
Contoh Soal 12:
Berapakah percepatan sebuah balok bermassa 5 kg yang
meluncur pada sebuah bidang miring licin dengan sudut
kemiringan 370 .
(sin 370 = 0,6 , cos 370 = 0,8 dan g =10 m/s2)

N F = m.a  w. sin  = m.a

w. sin  = m.a
50 0,6 = 5.a
w sin 370 30 = 5.a
370
w cos 370 a = 6 m/s2
w
Contoh Soal 13:
Tentukan percepatan sebuah balok 10 kg yang melucur di
sebuah bidang miring yang licin yang mempunyai sudut
kemiringan:
a. 300 (sin 300 = 0,5)
b. 530 (sin 530 = 0,8)
(gunakan g = 10 m/s2)
Contoh Soal 14:
Berapakah percepatan sebuah balok bermassa 5 kg yang meluncur
pada sebuah bidang miring kasar dengan sudut kemiringan 370 jika
koefesien gesekan kinetik balok dan bidang adalah 0,2 .
(sin 370 = 0,6 , cos 370 = 0,8 dan g =10 m/s2)
F = m.a  w. sin  - fk = m.a
N f fk = k N
fk = 0,2. 40 = 8 N

w sin 370 w. sin  - fk = m.a


= 30 N 370 30 – 8 = 5.a
w cos 370 22 = 5.a
w = 40 N
a = 4,4 m/s2
Contoh Soal 16:
Seorang anak bermassa 50 kg berada di dalam
sebuah lift. Jika g = 10 m/s2, Hitunglah gaya
tekan kaki anak terhadap lantai lift, pada saat:
a. lift diam Gaya-gaya yang bekerja
b. Lift dipercepat ke atas dengan percepatan 2 pada anak N
2
m/s .
c. Lift dipercepat ke bawah dengan
percepatan 2 m/s2.
a. Lift diam: F = 0
N–W=0 W
N = W = 500 N
b. Lift ke atas: b. Lift ke bawah:
F = m.a F = m.a
N – W = m.a W – N = m.a
N - 500 = 50. 2 500 - N = 50. 2
N = 500 + 100 N = 500 - 100
N = 600 N N = 400 N
Tentukan percepatan dan tegangan tali pada sistem (benda)
berikut ini (abaikan massa tali dan gesekan katrol):

3 kg
Licin
370
Ftotal = (m1 + m2 ).a
 w1 - T + T – w2.sin  = (m1 + m2 ).a
 w1 – w2.sin  = (m1 + m2 ).a
Contoh Soal 17:
Dua benda yang bersentuhan mulamula diam di atas
lantai licin (perhatikan gambar di samping). Jika pada
benda pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka
tentukan percepatan masing-masing benda dan gaya
kontak antar benda!
N1
N2

F FN FN

w1 w2
DINAMIKA GERAK MELINGKAR
Gaya sentripetal = gaya yang bekerja pada benda
yang berada pada lintasan lingkaran, arahnya menuju
ke pusat lintasan.

Gaya sentripetal disebabkan oleh adanya percepatan


sentripetal. Maka menurut hukum II Newton, gaya
sentripetal dirumuskan:
v2
Fs  m. as  m.  m. 2 .R
R
Gerak Melingkar dengan tali pada bidang horizontal
Berlaku:
T
R v2
m F  m. as  m.
R
M Beban
w F = Gaya ke dalam – gaya ke luar
v2
T  m.
R
Karena T = M.g, maka:
v2
M .g  m.
R
Contoh Soal :
Seorang siswa melakukan percobaan dengan mengikat sebuah bola
dengan tali, kemudian bola tersebut diputar melingkar horisontal di atas
kepala keadaannya terlihat seperti pada gambar di bawah ini. Jika bola
berputar tetap dengan kecepatan sudut sebesar 5 rad/detik dan g = 10
m/detik², maka massa beban sama dengan ........ massa bola.
v2
A. 2,5 kali M .g  m.
B. 5 kali R
M .g  m. 2 .R
C. 10 kali
D. 15 kali M .10  m .52.1
A. 25 kali M .10  m.25
M 25
  2,5
m 10
1 Tentukan tegangan tali di
4 semua titik jika benda
T berputar dengan
kecepatan linear v dan
T T
6 2 jari-jari lintasan R. pada
 T posisi manakah
tegangan tali paling
5 besar?
3

69
v2 v2
Di titik 1: ΣF  m.  W  T  m.
R R
v2
atau : T1  m. W
R

v2 v2
Di titik 2: ΣF  m.  T2  m. Di titik 6:
R R
Di titik 3:
v2 v2
ΣF m.  T  W  m.
R R
2
v
atau : T3  m. W
R

Di titik 4: ΣF m.
v2
 T  W.sin θ  m.
v2
R R
2
v
atau : T4  m.  W. sin θ
R

w sin 
T

71 w w cos 
Di titik 5:
v2 v2
ΣF m.  T  W.sin θ  m.
R R
2
v
atau : T5  m.  W. sin θ
R

w sin  
w cos 
w

72
Di titik 1: v2 v2
ΣF  m.  W  T  m.
R R
v2
atau : T1  m. W
R

v2 v2
Di titik 2: ΣF  m.  T2  m. Di titik 6:
R R

Di titik 3: v2 v2 v2
ΣF  m.  T  W  m. atau : T3  m. W
R R R
Di titik 4:
v2 v2 v2
ΣF  m.  T  W.sin θ  m. atau : T4  m.  W. sin θ
R R R
Di titik 5:
v2 v2 v2
ΣF  m.  T  W.sin θ  m. atau : T5  m.  W. sin θ
R R R
73
Contoh Soal :
Sebuah bola bermassa 0,5 kg diputar dengan tali secara vertikal dengan
kecepatan 5 m/s dengan jari-jari lintasan 50 cm. Hitung tegangan tali,
saat bola berada pada posisi:
a. Paling bawah 1
b. Paling atas
c. Di kiri atau kanan
T1
T4 T2
4 2
T3

3
1
Tentukan persamaan
4 gerak disemua titik dan
tentukan gaya
N N normalnya jika benda
N  berputar dengan
6 N 2 kecepatan v dan jari-jari
 lintasan R.
N
Pada posisi manakah
5 gaya normal paling
3 besar?
75
v2 v2
Di titik 1: ΣF m.  W  N  m.
R R
2
v
atau : N1  m. W
R

v2 v2
Di titik 2: ΣF m.  N 2  m. Di titik 6:
R R
Di titik 3:
v2 v2
ΣF m.  N  W  m.
R R
2
v
atau : N 3  m. W
R

Di titik 4: ΣF m.
v2
 N  W.sin θ  m.
v2
R R
2
v
atau : N 4  m.  W. sin θ
R

w sin 
N 

77 w w cos 
Di titik 5:
v2 v2
ΣF m.  N  W.sin θ  m.
R R
2
v
atau : N 5  m.  W. sin θ
R

w sin  
w cos 
w

78
Di titik 1: v2 v2
ΣF  m.  W  N  m.
R R
v2
atau : N 1  m. W
R

v2 v2
Di titik 2: ΣF  m.  N 2  m. Di titik 6:
R R

Di titik 3: v2 v2 v2
ΣF  m.  N  W  m. atau : N 3  m. W
R R R
Di titik 4:
v2 v2 v2
ΣF  m.  N  W.sin θ  m. atau : N 4  m.  W. sin θ
R R R
Di titik 5:
v2 v2 v2
ΣF  m.  N  W.sin θ  m. atau : N 5  m.  W. sin θ
R R R
79
Tentukan persamaaan
N
gerak di semua titik.
1 N Di titik 1:
2 ΣF  m.
v2
 W  N  m.
v2
R R
w atau : N 1  W  m.
v2
W sin  R
w
 Di titik 2:

v2 v2 v2
ΣF m.  W.sin θ  N  m. atau : N 2  W. sin θ  m.
R R R
80

Anda mungkin juga menyukai