Anda di halaman 1dari 10

YOGI TONGAM ANDRIAN HUTABARAT

BAHAN AJAR FISIKA

HUKUM NEWTON
I DAN II
Untuk SMA Kelas X
Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
HUKUM NEWTON I DAN II
Inti Materi
1. Bunyi dan Persamaan Hukum Newton I
2. Bunyi dan Persamaan Hukum Newton II
3. Jenis Jenis Gaya
4. Aplikasi Hukum Newton
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kembali bunyi Hukum Newton I dan II
2. Memahami hubungan antara Gaya,Percepatan, dan Massa
3. Menjelaskan jenis jenis gaya pada Hukum Newton I dan II
4. Mengaplikasikan persamaan Hukum Newton I dan II untuk menyelesaikan soal yang
disajikan
5. Menjelaskan pengertian dari gaya gesek statis dan kinetis
PETA KONSEP

HUKUM NEWTON I DAN II

HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON II

Benda diam Benda ber-GLB Gaya Percepatan Massa


tetap diam tetap ber-GLB (F) (a) (M)

Dengan Hubungan
MATERI AJAR
Hukum Newton I
Pada saat anda berada di dalam kendaraan di dalam kendaraan atau mobil yang mula-mula diam,
kemudian dimulai bergerak, apa yang Anda rasakan dengan gerak badan anda? Badan anda akan terasa
terdorong ke belakang, bukan? Hal tersebut terjadi karena badan anda ingin mempertahankan keadaan
semula, yaitu ingin tetap diam. Apa yang akan terjadi jika mula-mula sebuah mobil dalam keadaan
bergerak, tiba-tiba direm?
Setiap benda pada prinsipnya bersifat lemban, artinya setiap benda memiliki sifat untuk
mempertahankan keadaan awalnya geraknya seperti semula. Sebuah benda dalam keadaan diam memiliki
kecenderungan untuk tetap diam, sedangkan benda dalam keadaan bergerak, memiliki kecenderungan
untuk tetap bergerak. Sifat yang dimiliki oleh benda seperti itulah yang disebut dengan sifat kelembaman
atau inersia.
Kecenderungan sifat benda yang ingin tetap diam atau ingin tetap bergerak, dirumuskan oleh Sir
Isacc Newton sebagai Hukum I Newton. Menurut Hukum I Newton “jika resultan dari gaya-gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol, benda tersebut akan tetap diam atau tetap bergerak lurus
beraturan”.
Secara singkat, Hukum Newton I dinyatakan sebagai berikut:
ΣF=0
Hukum Newton II
Dalam kehidupan sehari-hari, aplikasi dari hukum newton ke II ini sangat sering kita jumpai.
Contohnya disaat kita mendorong lemari untuk memindahkannya, mendorong sebuah gerobak, dan juga
seekor kerbau yang menarik gerobak.
Dari beberapa contoh diatas, terdapat besaran besaran fisika yang dapat kita analisis, yang
nantinya akan kita bahas pada materi Hukum Newton II. Besaran-besaran tesebut adalah, Gaya, Massa,
dan juga Percepatan.
Bunyi Hukum Newton II
Hukum Newton II ini merupakan salah satu Hukum pada dinamika, yang menyatakan hubungan
antara ketiga besaran diatas, yaitu hubungan antara Gaya,Massa, dan juga Percepatan. Adapun bunyi dari
Hukum Newton II adalah sebagai berikut:
“Percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massa dan sebanding dengan gaya eksternal netto
yang bekerja pada benda tersebut.”
Jika kita tuliskan dalam bentuk matematis, maka Hukum Newton II dituliskan sebagai berikut:
F
a= atau F=m . a
m
Dimana :
F = Besar gaya yang dialami oleh benda (N)
a = percepatan yang dialami benda (m/s2)
m = massa benda (kg)
a dan F adalah besaran vector yaitu besaran yang memiliki nilai dan juga arah.

Contoh Soal:
1. Sebuah mobil bermassa 2000 kg dan dikenakan gaya sebesar 10.000 N. berapa percepatan yang
dialami oleh mobil tersebut? (gaya gesek diabaikan)
Penyelesaian:
Dik :m = 2000 kg
F = 10000 N
Dit :a = …..?
F
Jawab : a=
m
10000 m
Maka : a= =5 2
2000 s
2. Bima sedang mendorong sebuah lemari bermassa 50 kg dengan percepatan 0,5 m/s 2. Besarnya
gaya yang diberikan oleh bima terhadap benda adalah? (gaya gesek diabaikan)
Penyelesaian:
Dik :m = 50 kg
a = 0,5 m/s2
Dit :F = …..?
Jawab : F = m a
Maka : F = 50 . 0,5 = 25 N
Jenis Jenis Gaya
1. Gaya Berat
Gaya berat adalah gaya tarik bumi pada sebuah benda, dimana benda ditarik menuju pusat bumi.
Menurut Hukum Newton II, F = ma, sedangkan pada gaya berat, percepatan benda merupakan
percepatan gravitasi bumi sehingga gaya berat dapat dinyatakan sebagai beriku:
F=w=mg
Dimana :
w = Gaya Berat Benda (N)
m = Massa Benda (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
2. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada 2 permukaan benda yang bersentuhan.
a. Gaya gesek statis
Gaya gesek statis fs sebanding dengan gaya normal F N dari permukaan bidang gesek.
Persamaan antara dua bidang saling bergerak relative sebesar:
fs = μs x N
Bila sebuah benda dalam keadaan diam, kemudia bidang benda tersebut diletakkan miring
perlahan lahan sehingga membentuk sudut θ, ketiak benda tersebut tepat akan bergerak maka:
ΣFy =0
N – w cos θ = 0
N = w cos θ N
fg
ΣFx =0
fg – w sin θ = 0
W sin α
(μs . N) = w sin θ
μs = w sin θ/N Dimana N = w cos θ W cos
α
maka
μs = w sin θ/ w cos θ
μs = tan θ w
b. Gaya gesek kinetis
Selain gaya gesek statis, ada juga gaya gesek kinetis, yaitu gaya gesek yang bekerja pada
sebuah benda yang bergerak. Dituliskan sebagai berikut:
fk = μk x N N
Gaya gesek yang dihasilkan pada gambar disamping
adalah: m1
ΣFy =0
w1
N – w1 = 0
N = w1
ΣFx = ma w1- (μk . N) = m2 a
m2
w1 – fg = m2 a μk = (w1 - w2)/N

w2
3. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak yang dihasilkan ketika 2 benda bersentuhan.
a. Pada Bidang Datar N
N = w = mg

w
b. Pada Bidang Miring N
ΣFy = 0
N – w cos θ = 0
N = w cos θ w sin θ
w cos θ

w
c. Benda dengan gaya F membentuk sudut θ
N = w – F sin θ N
F
F sin θ

F cos θ

w
Contoh Soal
1. Sebuah benda pada bidang miring kasar dengan massa 5 kg ditarik keatas dengan besar
gaya F = 100 N. tentukanlah besarnya percepatan yang dialami benda! (α = 37 o, g = 10
m/s2 μk = 0.5)
Penyelesaian:
N
Dik :m = 5 kg F

F = 10 N
Dit :a = ……?
W sin α
Jawab :
W cos α
Resultan pada Sumbu Y fs

ΣF = 0 w

N = w cos α
N = mg cos α
N = (5)(10)(0,8)
N = 40 N
Resultan pada Sumbu X
ΣF = ma
F – fs – w sin α = ma
100 – (μk x N) – mg sin α = ma
100 – (0,5 x 40) – (5)(10)(0,6)= 5a
100 – 20 – 30 = 5a
5a = 50
a = 10 m/s2
KEGIATAN PERCOBAAN

Tujuan :
1. Menentukan koefisien gesek static dan kinetic pada gerak translasi
2. Membedakan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis
Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1 Bidang luncur atau bidang miring Set balok kayu
2 Beban
3 Tali
4 Mistar
5 Stopwatch

Langkah Kerja
1. Koefisien Gesek Statis
a. Memasang bidang miring atau bidang luncur dengan mendatar (θ = 0)
b. Meletakkan sebuah set balok kayu di atas bidang
c. Dengan perlahan-lahan sudut θ diperbesar sampai saat balok kayu akan mulai bergerak
d. Catatlah besarnya θ dan hitunglah besarnya μs benda

2. Koefisien Gesek Kinetis


a. Aturlah alat alat seperti gambar
b. Ukurlah jarak m1 dengan mistar m1
c. Tambahkan beban m2
d. Ukurlah waktu yang diperlukan m1 bergerak dari titik awal
Sampai ke katrol dengan menggunakan stopwatch
e. Hitunglah besarnya μk
m2

w2
Tabel Pengamatan Koefisien Gesek Statis
Massa Balok (g) Sudut (θ)

Tabel Pengamatan Koefisien Gesek Kinetis


No m1 (g) m2 (g) s (cm) t (s)

Analisis Data

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai