01 Hukum Newton
02 Gaya Berat
03 Gaya Normal
04 Gaya Gesek
Gaya Sentripetal
HUKUM NEWTON
1. HUKUM I NEWTON
Contoh Penerapan
.
• Ketika mobil bergerak cepat dan di rem mendadak maka penumpang
akan merasa terdorong ke depan
• Mobil yang dalam kondisi berhenti, kemudian bergerak cepat ke depan
maka penumpang akan terdorong ke belakang
• Koin diatas kertas di atas meja akan tetap diam jika kertas ditarik dengan
cepat
HUKUM NEWTON
2. HUKUM II NEWTON
Contoh Penerapan
.
• Mobil kiri lebih cepat melaju daripada mobil yang sebelah
kanan karena bermassa kecil (sesuai dengan bunyi hukum 2
newton)
• Mobil yang berjalan di jalan raya akan memperoleh percepatan
yang sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan
massa mobil itu sendiri.
HUKUM NEWTON
3. HUKUM III NEWTON
Penyelesaian
Gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak atau arah kecenderungan gerak benda, sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut.
Penyelesaian
∑F = m.a
F – fk = m.a
a = F – fk
m
a = 60 – 15
3
a = 15 m/s2
Gaya Berat
Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda bermassa.
Jika benda tersebut berada di bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi. Lambang
gaya berat adalah w, singkatan dari weight. Satuan berat adalah Newton (N)
Rumus-rumus
gaya berat
m1m2 m1
F= G g =G w=mg
r2 r2
Keterangan: Keterangan:
F = Gaya tarik-menarik (N) w =Berat benda (N)
G = Tetapan gravitasi (6,67 × 105 Nm2/kg2) m =Massa benda (kg)
m1 = Massa benda 1 (kg) Percepatan gravitasi
g =
m2 = Massa benda 2 (kg) (m/s2)
Gaya berat dan gaya normal pada bidang horizontal bukan merupakan pasangan
gaya aksi-reaksi seperti pada Hukum Newton yang ketiga meskipun gaya-gaya
tersebut nilainya sama besar dan arahnya berlawanan. Hal ini dikarenakan gaya
berat dan gaya normal bekerja pada benda yang sama.
Contoh Soal Gaya Berat dan Pembahasannya
1. Seorang astronot ketika ditimbang di Bumi beratnya adalah 588 N. Berapakah berat astronot
tersebut jika ditimbang di Bulan yang memiliki percepatan gravitasi 1/6 kali gravitasi bumi
Jawab
Diketahui: wbumi = 588 N
gbulan = (1/6) × gbumi
Ditanya : wbulan
Perlu diketahui bahwa massa benda dimanapun selalu sama, jadi
mbm = mbl
wbm/gbm = wbl/gbl
wbl = (wbm × gbl)/gbm
wbl = (558 × 1/6 × gbm)/gbm
Wbl = 98 N
GAYA NORMAL
Gaya Normal dalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan
benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Lambang gaya normal adalah N.
N = m.g
2. Benda ditekan pada bidang datar horizontal
Gaya F bekerja dalam arah vertikal,
sehingga gaya ini mempengaruhi besarnya
gaya normal. Jika gaya F tidak terlalu besar
maka keadaan benda tetap diam sehingga
berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
N–F–w=0
N=w+F
N = mg + F
Sehingga, rumusnya adalah
1. Dua buah balok bermassa m1 = 1 kg dan m2 = 2 kg ditumpuk dalam keadaan diam. Apabila
percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, tentukan besar dan arah gaya normal yang bekerja pada
masing-masing balok.
Penyelesaian:
Diketahui:
g = 10 m/s2
m1 = 1 kg
m2 = 2 kg
Diagram gaya yang bekerja pada kedua balok diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini
Jawab:
Karena balok dalam keadaan diam, maka berlaku Hukum II Newton.
Untuk balok 1:
ΣF = 0
N1 – w1 = 0
N1 = W 1
N1 = m1g
N1 = 1 kg × 10 m/s2
N1 = 10 N
Jadi besar N1 adalah 10 N yang arahnya tegak lurus ke atas.
Untuk balok 2:
ΣF = 0
N2 – w2 = 0
N2 = W 2
N2 = m2g
N2 = 2 kg × 10 m/s2
N2 = 20 N
Jadi besar N2 adalah 20 N yang arahnya tegak lurus ke atas.
Gaya Gesek
Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling
bersentuhan atau bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda.
Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f dan satuannya adalah Newton.
gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam. besarnya gaya gesek
bergantung pada kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini
dinyatakan dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien gesek
statis, disimbolkan μs. Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek juga
dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada benda.
Jadi, rumusnya adalah :
fs maks = μs N
Keterangan:
Besar gaya gesek kinetik juga bergantung pada gaya normal serta tingkat kekasaran
permukaan benda dan bidang yang bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda
yang bergerak disebut koefisien gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk.
Jadi, rumusnya adalah
fk = μk N
Keterangan:
ditarik gaya sebesar F mendatar. g = 10 m/s . Tentukan gaya gesek yang dirasakan balok dan percepatan balok
2
jika F = 100N
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 20 kg
μ = 0,6
s
μ = 0,3
k
g = 10 m/s 2
F = 100 N
Ditanyakan: f dan a?
Jawab:
Gambar diagram gaya yang bekerja pada balok sama seperti pada gambar contoh soal nomor 1 di atas. Gaya
normal N memenuhi:
N = w = mg = (20 kg)(10 m/s ) = 200 N
2
Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan menghitung dahulu gaya gesek statis yang bekerja pada balok, yaitu
sebagai berikut.
f = μN
s s
f = (0,6)(200 N)
s
f = 120 N
s
(a) Untuk F = 100 N
Karena F < f maka balok masih tetap diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
s
ΣF = 0
X
F–f=0
f=F
f = 100 N
Karena benda diam, maka a = 0
Jadi, gaya gesek dan percepatan balok sebesar 100 N dan 0 m/s .
2
Macam macam gambar gaya tegangan tali.
Gaya Tegangan Tali
m1F
T =
m1 + m2
4. Gaya Tegangan Tali pada bidang iring licin
Keterangan:
T = mg
T = Gaya tegangan tali (N)
F = Gaya luar (N)
2. Gaya Tegangan Tali pada sistem katrol licin
θ = Sudut kemiringan bidang
2m1m2g m = Massa benda (kg)
T = g = Percepatan gravitasi (m/s2)
m1 + m2
Contoh soal tegangan tali
Jika besar gaya F sebesar 100 N. Hitung percepatan dan tegangan tali sistem diatas. Jika:
a. Lantai licin
Pembahasan / penyelesaian
a. Lantai licin
Mencari percepatan pada lantai licin dengan hukum Newton II:
a = ΣF / m = 100 / 20 = 5 m/s2
mencari tegangan tali pada lantai licin dengan hukum Newton II:
tinjau banda 1
ΣF = m . a
T = m1 . a
T = 10 . 5 = 50 N
Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang
bergerak melingkar denga arah selalu menuju pusat lingkaran. Gaya
sentripetal berfungsi untuk mengubah arah gerak benda tanpa
mengubah besar kecepatan linear. Dengan kata lain, gaya sentripetal
tidak menyebabkan terjadinya gerak melingkar berubah beraturan
(GMBB)
T − mg cos θ = mv2/R
Keterangan: N − mg = mv2/R
T = Tegangan tali (N) 2 Persamaan Gerak di Titik dengan Kemiringan Tertentu (B)
m = Massa benda (kg)
N − mg cos θ = mv2/R
v = Kecepatan linear (m/s)
R = Jari-jari lintasan (m)
Contoh soal gaya sentripetal
1. Sebuah bola dengan massa 2 kg diikatkan di ujung seutas tali dan kemudian diputar dalam bidang
horizontal dengan kelajuan tetap 5 m/s seperti yang tampak pada gambar di bawah ini. Apabila
jari-jari lingkarannya adalah 1 m, tentukan besar gaya tegangan tali tersebut ?
Jawab :
Diketahui : m = 2 kg, v = 5 m/s dan R adalah 1 m. Dengan persamaan (2) maka kita peroleh hasil
sebagai berikut ini .
ΣFs = mv2/R
Gaya yang bekerja dalam arah radial hanya gaya tegangan tali T sehingga
T =mv2/R
T =(2 kg)(5 m/s)2/(1 m)
T =50 N
SOAL
100 gram
Dalam gambar tersebut terdapat sebuah batang dan ketika di putar tegangan tali A = 3N. Berapakah
kecepatan sudutnya
Ingat bahwa TA≠TB! Karena ada faktor berat ( W ) yang bekerja pada benda. Karena benda tidak bergerak naik
dan turun selama peristiwa terjadi, maka ditarik kesimpulan bahwa ∑Fy=0.
Sehingga didapat,
TA × sinθ − TB × sinθ − W=0, dengan θ=30∘ karena merupakan setengah dari sudut segitiga sama sisi.
TA × sinθ = TB × sinθ + W
3 × sin30∘ = TB × sin30∘ +1
3 × ½ =TB × ½ + 1
½ = TB × ½
1=TB
Ingat bahwa semua gaya yang menuju pusat rotasi adalah gaya sentripetal pula. Sehingga,
TA × cos θ + TB × cosθ = Fsp
TA × cosθ + TB × cosθ = m × ω2 × r
TA × cosθ + TB × cosθ = m × ω2 × l × cosθ
3 + 1 = 1/10 × ω2 × 1
40 =ω2
ω = √40
= 2√10 rads
SOAL
Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar di C (lihat gambar). Balok B beratnya 500 N. Koefisien
gesekan antara A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Besarnya gaya F minimal
untuk menggeser balok B adalah....newton
AB → gaya gesek antara balok A dan B
fBL → gaya gesek antara balok B dan lantai
fAB = μAB N
fAB = (0,2)(100) = 20 N
fBL = μBL N fBL = (0,5)(100 + 500) = 300 N
Tinjau benda B
Σ Fx = 0
F − fAB − fBL = 0
F − 20 − 300 = 0
F = 320 Newton
SOAL
Roda B dan C dihubungkan dengan tali karet, roda A dan roda C sepusat melekat satu sama lain. Jari-
jari roda A, B, dan C masing-masing 50 cm, 40 cm dan 20 cm. Apabila roda A berputar dengan
kecepatan sudut 20 rad/s, maka kecepatan linier roda B adalah .
Penyelesaian:
Roda A dan roda C sepusat, maka berlaku persamaan:
ωA=ωc
karena ωA=20 rad/s, maka nilai ωC=20 rad/s
kecepatan linier roda C:
vC=ωC.RC
vC=20.0,4
vC=8 m/s
Roda B dihubungkan tali dengan roda C, maka berlaku persamaan:
vB=vC
vB=8 m/s