Anda di halaman 1dari 28

FISIKA DASAR

GA YA
Presented by Kelompok 1
Dzurrahman Roki Ria Yuliani Kartikasari Uci Salimah
BAHASAN
H U KU M N E W TO N
D I A G RA M G A Y A B E B A S
A P LI KA S I H U KU M N E W TO N
G A Y A G E S E KA N
G A Y A S E N TR I P E TA L
TE KA N A N
F E N O M E N A S E KI TA R K IT A
c o n to h soal
A PA K A H PENYEBAB
GERAK ? GAYA
Presented by Kelompok 1
APA Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah
interaksi apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda
itu bermassa mengalami perubahan
gerak, baik dalam bentuk arah,

GAYA maupun konstruksi geometris


WikiPedia

?
HUKUM NEWTON

I II III
Semua benda cenderung Percepatan yang Jika benda pertama
mempertahankan ditimbulkan oleh gaya memberikan gaya pada
keadaannya: benda yang yang bekerja pada benda benda kedua maka
diam tetap diam dan berbanding lurus dengan benda kedua akan
benda yang bergerak, besar gayanya dan memberikan gaya yang
tetap bergerak dengan berbanding terbalik besarnya sama tetapi
kecepatan konstant. dengan massa benda. arahnya berlawanan

JikaF 0, a 0 atau v
F1 = - F2
konstan
D I A G R A M G AYA B E B A S ?
Diagram gaya bebas adalah gambaran semua gaya yang berasal dari luar sietem yang
bekerja pada sistem . Gaya Tersebutlah yang menghasilkan percepatan.
N = gaya normal
Akanmenghasilkanpersamaan

T = gaya Tarik

W = gaya berat
APLIKASI HUKUM NEWTON
BENDA DIATAS BIDANG DATAR
N N

Dorong Tarik

W W

N = w = mg a = F/m
BENDA DIATAS BIDANG MIRING
Pengertian
Ketika sebuah benda yang terletak pada bidang miring
didorong atau ditarik sejajar bidang tentu saja
memiliki konsep yang sama yaitu menghasilkan gaya F
ke atas seperti yang diperlihatkan pada gambar di
atas. Pada keadaan ini, ada tiga kemungkinan gerak
benda yaitu benda diam, benda bergerak ke atas atau
benda bergerak ke bawah.
N

N = mg cos α

W
BENDA DIATAS BIDANG MIRING
Benda ditarik atau
Didorong sejajar
Ketika sebuah benda yang terletak pada bidang miring didorong atau
ditarik sejajar bidang tentu saja memiliki konsep yang sama yaitu
menghasilkan gaya F ke atas seperti yang diperlihatkan pada gambar di
atas. Pada keadaan ini, ada tiga kemungkinan gerak benda yaitu benda
diam, benda bergerak ke atas atau benda bergerak ke bawah.

F = m(g sin α – a) F = m(a + g sin α)


BENDA DIATAS BIDANG MIRING
Benda ditekan pada
bidang miring
Sebuah benda yang terletak pada bidang miring licin ditekan dengan gaya
yang tegak lurus dengan bidang seperti yang ditunjukkan pada gambar di
atas. Jika kalian perhatikan gambar garis-garis gaya di atas, gaya yang
bekerja pada sumbu-X hanya w sin α sehingga benda tetap akan bergerak
ke bawah.
BENDA DIATAS BIDANG MIRING
Benda didorong
horizontal
Sebuah benda pada bidang miring licin diberi gaya dorong horizontal
seperti yang ditampilkan pada gambar di atas. Gaya dorong F tidak sejajar
dengan sumbu-X maupun sumbu-Y sehingga gaya F dapat diuraikan pada
sumbu-X dan Y sama seperti gaya berat w. komponen gaya F pada sumbu-
X dan sumbu-Y adalah F cos α dan F sin α.
TEGANGAN TALI
Gaya tegangan tali atau tension
force adalah gaya pada tali ketika
tali tersebut dalam keadaan tegang.
Gaya tegangan tali dilambangkan
dengan huruf T kapital dan
satuannya adalah Newton. Arah
gaya tegangan tali bergantung pada
titik atau benda yang ditinjau.
DIGANTUNG VERTIKAL
Ketika sebuah benda bermassa m ΣFY = 0
dihubungkan tali kemudian T–w=0
digantung maka pada benda
T=w
tersebut bekerja dua gaya, yaitu
gaya tegangan tali T dan gaya berat Sehingga rumus gaya
w. Karena benda diam, maka
berlaku Hukum I Newton sebagai T = mg
berikut.
DIHUBUNGKAN KATROL
Jika sebuah benda bermassa m ΣFY = ma
T1 – w = ma
dihubungkan tali pada katrol licin
T1 = ma + w
kemudian ditarik dengan gaya F, T1 = ma + mg
maka benda tersebut bekerja dua Sehingga rumus gaya tegangan tali
gaya yaitu gaya tegangan tali T dan paa kondisi ini adalah
gaya berat w, jika F > w maka benda
bergerak ke atas sehingga berlaku
Hukum II Newton sebagai berikut.
T1 = m(a+g)
BIDANG HORIZONTAL
Benda 1 Benda 2Resultan gaya pada
Misalkan dua benda bermassa m1 dan Resultan gaya pada sumbu Y sumbu Y
ΣFY = m1a ΣFY = m2a
m2 saling dihubungan dengan tali pada N1 – w1 = m1a (karena tidak ada N2 – w2 = m2a (karena tidak ada
bidang datar licin. Kemudian pada gerak pada arah Y maka a = 0) gerak pada arah Y maka a = 0)
N1 – w1 = 0 N2 – w2 = 0
benda 2 ditarik dengan gaya sebesar F, N1 = w1 N2 = w2
Resultan gaya pada sumbu X Resultan gaya pada sumbu X
maka pada masing-masing benda ΣFX = m1a ΣFX = m2a
bekerja gaya tegangan tali T1 dan T2. Jika T1 = m1a F – T2 = m2a
Dengan demikian besar gaya T2 = F – m2a
kedua benda bergerak ke kanan, maka tegangan tali pada benda 1 Dengan demikian besar gaya
pada masing-masing benda berlaku adalah tegangan tali pada benda 2
adalah
Hukum II Newton sebagai berikut

T1 = m1a T2 = F – m2a
BIDANG MIRING
Resultan gaya pada sumbu Y
Jika sebuah benda bermassa m ΣFY = 0
dihubungkan dengan tali kemudian N – w cos α = 0
N = w cos α
diletakkan pada bidang miring licin N = mg cos α
dengan sudut kemiringan α, maka Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = 0T – w sin α = 0
pada benda tersebut bekerja gaya T = w sin α
tegangan tali T dengan arah seperti T = mg sin α
Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda tersebut adalah
pada gambar. Karena benda tidak
bergerak maka berlaku Hukum I
Newton sebagai berikut
T = mg sin α
GAYA GESEK
GAYA GESEK

Pengertian
Jika kamu meluncurkan sebuah buku
di atas meja, gerak buku semakin
lama semakin pelan, dan akhirnya
berhenti. Sebuah gaya tak terlihat
bekerja antara buku dan meja
tersebut. Gaya itu adalah gesekan.
Gesekan adalah gaya yang melawan
gerakan antara dua permukaan yang
saling bersentuhan. Gesekan itulah
yang menyebabkan gerakan buku itu
menjadi semakin lambat dan akhirnya
berhenti
GAYA GESEK DAN
GERAK BENDA

Karakteristik Gaya F Keadaan Benda


• Jika F < f maka f = F
s g • Benda diam (berlaku Hukum I Newton)
• Jika F = f maka f = f maks
s g s • Benda tepat akan bergerak (berlaku Hukum I
Newton)
• Jika F > f maka f = f
s g k • Benda bergerak
→ Jika F = f maka benda
k

mengalami GLB dan berlaku Hukum I


Newton (ΣF = 0)
→ Jika F > f maka benda
k

mengalami GLBBdan berlaku Hukum II


Newton (F – f = ma)
k
GAYA SENTRIPENTAL
GAYA SENTRIPETAL

Pengertian
Gaya sentripetal adalah gaya yang
bekerja pada benda yang bergerak
melingkar dengan arah selalu menuju
pusat lingkaran. Gaya sentripetal
berfungsi untuk mengubah arah gerak
benda tanpa mengubah besar
kecepatan linearnya. Tanpa adanya
gaya sentripetal, maka suatu benda
tidak akan bisa bergerak melingkar.
GAYA SENTRIPETAL
TEKANAN
TEKANAN

1) Kita mulai dengan memperbesar gaya yang diberikan untuk memotong atau menusuk benda. Kita
akan dapatkan bahwa makin besar gaya yang kita berikan maka makin mudah benda tersebut kita
tusuk atau potong. Dari hasil tersebut kita simpulkan bahwa tekanan haruslah berbanding lurus
dengan gaya yang diberikan, atau F P , di mana P adalah simbol untuk tekanan.
2) Selanjutnya kita ubah-ubah ukuran permukaan benda yang bersentuhan. Makin tajam ujung
benda maka makin mudah benda menusuk atau memotong. Benda yang berujung tajam artinya
benda memiliki penampang kontak kecil. Jadi, makin kecil luas penampang kontak benda maka
makin besar tekanan yang dihasilkan. Oleh karena itu, kesimpulan kedua kita adalah tekanan
berbanding terbalik dengan luas penampak kontak, atau A P / 1
FENOMENA DAN CONTOH SOAL
Jawaban
Karena
Jika sopir
Gayalaju baru menyadari
pengereman
kendaraan adalah kejadian
kendaraan
100 sekitar
sekitar
km/jam 1 detik
=13.500
27,8 N.
m/s,
sejak
Mobilmelihat
maka jarak kejadian
seperti maka ada
Avanzaberhenti
untuk memiliki waktu
massa
sejak sekitar
sekitar 1
1,05
pengeraman
detik mobiladalah
ton. Jika
dilakukan masih
berisi bergerak
satu dengan
penumpang kita laju 100
bulatkan
km/jam. Jarak
massanya 1.100tempu
kg. Jikaselama selang
dilakukan waktu
pengeraman
tersebut (dengan yang
maka perlambatan asumsi gerak dengan laju
dihasilkan
konstan) adalah

∆x’ = v ∆t
= 27,8 1 = 27,8 m
Dengan demikian, jarak minimum yang harus dijaga
Berapa jarak aman agar tidak
oleh mobil di belakang agar tidak terjadi tabrakan
terjadi kecelakaan ?
berunutn sekitar 31,4 + 27,8 = 59 m. .
Dzurrahman Roki
Programmer

Our
Ria Yuliani TEAM
Resource

Meet the t e a m
Uci Salimah 1
Resource

Anda mungkin juga menyukai