TADRIS FISIKA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
2019
HUKUM NEWTON
Pendahuluan
Hukum Newton
Hukum Newton II
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda berbanding lurus dengan resultan gayanya, searah dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda
F
a F ma
m
Hukum Newton III
Jika dua buah benda berinteraksi maka gaya pada benda satu sama dan
berlawanan arah dengan gaya benda lainnya
Freaksi
m
Faksi = - Freaksi
Faksi
Satuan Gaya
Dimana : F = gaya
F=ma
m = massa
a = percepatan
Dalam satuan SI
m
F Kg . 2
Newton
det
Macam-macam Gaya
Gaya Interaksi
Gaya kontak
Gaya Interaksi
Gaya yang ditimbulkan oleh satu benda pada benda lain walaupun
letaknya berjauhan. Disebut juga gaya tak sentuh.
■ Gaya Berat
Gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda bermassa. Jika benda tersebut berada
di bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi. Lambang gaya
berat adalah w, singkatan dari weight. Satuan berat adalah Newton (N).
■ Gaya Normal
Gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda,
yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Lambang gaya normal
adalah N dan satuan Sistem Internasionalnya adalah kgm/s2 atau Newton.
■ Gaya Gesek
Gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan atau
bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak
benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f dan satuannya adalah Newton.
■ Gaya Tegangan Tali
Gaya pada tali ketika tali tersebut dalam keadaan tegang. Gaya tegangan tali
dilambangkan dengan huruf T kapital dan satuannya adalah Newton. Arah gaya
tegangan tali bergantung pada titik atau benda yang ditinjau.
■ Gaya Sentripetal
Gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar dengan arah selalu menuju
pusat lingkaran. Gaya sentripetal berfungsi untuk mengubah arah gerak benda tanpa
mengubah besar kecepatan linearnya. Tanpa adanya gaya sentripetal, maka suatu
benda tidak akan bisa bergerak melingkar.
■ Gaya Kontak
Gaya kontak disebut juga gaya aksi-reaksi adalah pasangan gaya berdasarkan Hukum
III Newton yang bekerja pada dua benda yang saling berinteraksi, memiliki besar
yang sama tetapi dengan arah yang berlawanan.
Gaya Sentuh
Gaya yang terjadi hanya pada benda-benda yang bersentuhan
Contoh gaya sentuh : a. Gaya Normal
b. Gaya Gesekan
c. Gaya Otot
d. Gaya Pegas
a. Gaya Normal
Gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan benda terhadap bidang tempat benda
terletak (benda melakukan aksi, bidang melakukan reaksi). Arah gaya normal N
selalu tegak lurus pada bidang
N F1 2 = mg = aksi
1 2
mg F2 1 = mg = aksi
(a) (b) (c)
F
f
F
f
W = mg
Jika benda ditarik dengan gaya F, tapi benda belum bergerak karena ada gaya
gesekan fs melawan F
Jika gaya F diperbesar hingga akhirnya benda bergerak, maka gaya gesekan
pada saat benda mulai bergerak
fk < fs
Kemungkinan-kemungkinan :
1. Jika F < fs benda diam
2. Jika F = fs benda tepat akan bergerak
y
Gaya yang bekerja pada benda : x
N
1. Gaya Normal
mg sin
N = mg cos mg cos
mg
2. Gaya Berat
Diuraikan menjadi 2 komponen :
W = mg Fx = mg sin
Fy = mg cos
Gaya yang menyebabkan benda bergerak pada bidang miring ke bawah (sumbu x)
Fx = ma mg sin = ma a = g sin
Gerak benda pada bidang miring dengan adanya gesekan
y x
N Fk
F = ma
mg sin
mg cos
mg sin - fk = ma
mg
2. Gaya Berat W = mg
a = g sin θ
a = (10)(sin 30°)
a = (10)(0,5)
a = 5 m/s2
s = v0t + ½ at2
fA
B a
mA g
mB g
Perjanjian Tanda :
Gaya Syarat
Gaya berharga positif Jika searah dengan arah gerak benda (bisa dilihat
dari arah percepatan gerak benda).
Gaya berharga negatif Jika berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya-gaya yang bekerja pada benda :
Pada benda A :
Gaya Normal NA = mA . g
Gaya Gesek fA = k . mA . g
Gaya Tegangan tali T
Pada benda B :
Gaya Berat WB = mB . g
Gaya Tegangan tali T
Jika benda bergerak maka berlaku hukum Newton II F ma
Untuk kedua benda berlaku :
mB k m A mB
a g a g
m A mB m A mB
Contoh Soal
Tinjau Benda 1
ΣFY = ma
N – w1 = m1a
N – m1g = m1a
Karena tidak terjadi gerak vertikal, maka a = 0
N – m1g = 0
N = m1g
ΣFX = ma Subtitusikan persamaan
T – f = m1a Tinjau Benda 2 m2g – (m1a + μkm1g) = m2a
T – μkN = m1a ΣFY = ma m1a + m2a = m2g – μkm1g
T – μkm1g = m1a w2 – T = m2a (m1 + m2)a = (m2 – μkm1)g
T = m1a + μkm1g ….. (1) m2g – T = m2a … (2) a = (m2 – μkm1)g/(m1 + m2)
Tinjau Balok 1
ΣFX = ma
T = m1a …………… (1)
Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
w2 sin θ – T = m2a
m2g sin θ – T = m2a …………… (2)
Subtitusi kedua persamaan
m2g sin θ – m1a = m2a
m1a + m2a = m2g sin θ
(m1 + m2)a = m2g sin θ
a = m2g sin θ/(m1 + m2)
Percepatan Sistem
a = m2g sin θ/(m1 + m2)
Nilai Tegangan Tali
a = (6)(10)sin 30°/(4 + 6)
T = m1a
a = (60)(0,5)/(10)
T = (4)(3)
a = 30/10
T = 12 N
a = 3 m/s2
Dua Buah Benda yang Bertumpuk pada Bidang Horizontal
y
N1,2
=
m1
Pasangan aksi
N2,1 M1 g reaksi
m2
=
N2,1
M2 g
(a) Balok m1 berada diatas balok m2 (b) Diagram gaya-gaya vertikal untuk tiap balok
1. Sebuah balok bermassa m1 ditumpuk di atas balok yang massanya m serta berada di
atas lantai horizontal yang licin, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.
Kemudian, sebuah gaya F dikerjakan pada balok 2. Koefisien gesekan statis dan
kinetis antara balok-balok adalah μs dan μk.
■ Tentukanlah nilai maksimum F supaya balok tidak bergerak satu sama lainnya.
■ Tentukanlah percepatan setiap balok jika F lebih besar daripada nilai tersebut.
2. Koefisien gesek statis antara sebuah lemari kayu dengan lantai kasar suatu
bak mobil pick up sebesar 0,75. Berapakah percepatan maksimum yang
masih boleh dimiliki mobil agar lemari tetap tak bergerak terhadap bak mobil
tersebut?
Soal 1
Gaya gesek pada balok 1 timbul karena permukaan balok 1 dan 2 saling
bersentuhan. Sedangkan pada balok 2 bekerja empat gaya, yaitu gaya
normal, gaya berat, gaya gesek dan gaya tarik F. Gaya gesek yang sama
juga bekerja pada balok 2 tetapi dengan arah yang berlawanan.
Tinjau balok 1
ΣFX = ma
fk = m1a1
μkm1g = m1a1
a1 = μkm1g
jadi besar percepatan balok 1 adalah
a1 = μkm1g
Tinjau balok 2
ΣFX = ma
F – fk = m2a2
F – μkm1g = m2a2
a2 = (F – μkm1g)/m2
jadi besar percepatan balok 2 adalah
a2 = (F – μkm1g)/m2
Soal 2
Mobil sangat sulit untuk membelok pada tikungan jalan horizontal yang licin
(Gaya gesek hampir nol). Mobil dapat berbelok jika tikungan jalan horizontal kasar.
Sehingga yang berfungsi sebagai gaya sentripetal pada mobil yang membelok
adalah gaya gesek yang dikerjakan permukaan jalan kasar terhadap 4 ban mobil.
Ketika mobil membelok maka ban-ban mobil adalah berputar dan bukan meluncur,
sehingga gaya geseknya adalah gaya gesek statis.
Jika mobil terlalu cepat dan tergelincir maka gaya geseknya adalah gaya gesek kinetis.
Gaya Sentripetal
Kecepatan Maksimum Gerak Benda pada Beberapa Jenis Tikungan
dengan :
Vmaks = kecepatan maksimum yang diperbolehkan (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
μs = koefisien gesekan statis
r = jari-jari / radius tikungan jalan (m )
2. Tikungan Miring dan Licin
dengan :
Vmaks = kecepatan maksimum yang diperbolehkan (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
θ = sudut kemiringan jalan terhadap garis mendatar
r = jari-jari / radius tikungan jalan (m )
2. Tikungan Miring dan Kasar
dengan :
Vmaks = kecepatan maksimum yang diperbolehkan (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
θ = sudut kemiringan jalan terhadap garis mendatar
Latihan Soal
F=?
Jawab :
m1 = 15000 kg
a = 1,4 m/s2
T=
?
m2 = 4500 kg
Hukum Newton II pada truk : F
F y T m 2g m 2a 2 a1 a 2 a
T m 2 (g a ) (4500)(9,8 1,4) 50400 N a
W2
Contoh Soal Hukum Newton pada Gerak Melingkar
Sebuah pesawat terbang membuat lingkaran horisontal dengan
kecepatan 480 km/jam. Gaya angkat yang diterima oleh pesawat
tersebut arahnya tegak lurus pada sayap pesawat. Bila sayap pesawat
tersebut membentuk sudut 40o terhadap horisontal. tentukan jari-jari
lingkaran yang dibentuk oleh pesawat terbang tersebut.
Jawab : F
R=?
40o
mg
V2
Fx F sin ma m R | Fy F cos mg
V2
m
F sin R V 2
V 2
tg R
F cos mg gR g tg
(133,33) 2
R o
2162 m
(9,8)(tg 40 )