Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

GAYA GESEK PADA BIDANG MIRING

NAMA NINA AULYA WIBOWO

KELAS K3-2B

NRP 0521040034

TANGGAL PRAKTIKUM 9 Maret 2022

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

TAHUN 2021-2022
Nina Aulya Wibowo
0521040034

BAB I
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PRAKTIKUM

A. Latar Belakang
Ketika sebuah benda bersinggungan lalu diamati, akan terlihat
bahwa gerakan benda tersebut melawan gaya. Peristiwa ini disebut
gesekan. Sebuah benda yang diam biasanya memiliki gaya gesek statis
yang berlawanan dengan arah gerak benda tersebut. Ketika sebuah
benda berada di atas sebuah landasan dan dikenai gaya sejajar dan
tidak bergerak, maka gaya gesekan akan bernilai lebih besar dari nol
dan dapat mencapai gaya gesekan maksimum yang menggerakkan
benda. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai gaya gesek maksimum
yang akan membuat benda bergerak sehingga gaya gesek yang bekerja
akan berkurang besarnya dan untuk mempertahankan gerak benda
dibutuhkan gaya yang lebih kecil yaitu gaya gesek kinetis.
Hubungan antara gaya gesek kinetis maupun statis maksimum
dengan gaya normal masing-masing disebut dengan koefisien gesek
kinetis dan statis. Nilai ini tergantung pada banyaknya variabel yang
terkait dengan permukaan gesekan bidang, seperti sifat material, suhu,
lapisan permukaan, kontaminasi, dll. Dalam fisika, percobaan
diperlukan untuk membuktikan kebenaran suatu teori tertentu. Gaya
gesekan yang sebenarnya pada lereng yang dilakukan diharapkan
dapat mencapai tujuan yang diinginkan, seperti gerak dalam bidang dan
pemahaman tentang dinamika partikel.

B. Tujuan Praktikum

Pada praktikum Gaya Gesek pada Bidang Miring, praktikan diharapkan

1. Dapat memahami tentang gerak pada bidang


2. Dapat memahami tentang dinamika partikel
Nina Aulya Wibowo
0521040034

BAB II
DASAR TEORI

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila
dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak
harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair,ataupun gas.
Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek
statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas
adalah gaya Stokes. Dimana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal
sebagai gaya gesek statis dan kinetis,sedangkan suku kedua dan ketiga
adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.

Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat
saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang
dibedakan antara titik-titik sentuhantara kedua permukaan yang tetap atau
saling berganti (menggeser).Untuk benda yang dapat menggelinding,
terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding
(rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan
atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek
antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau
gaya viskos.

Sedangkan, Dinamika Partikel adalah cabang ilmu fisika yang


mempelajari tentang gaya yang yang menyebabkan sebuah benda
bergerak. Benda masih dianggap sebagai partikel, artinya benda hanya
dilihat sebagai satu titik pusat massa saja. Untuk itu gerak translasi saja
yang akan diperhatikan. Dengan demikian massa katrol diabaikan, karena
katrol bergerak melingkar. Karena massa katrol diabaikan, maka memen
inersia katrol juga diabaikan, sehingga katrol mengalami kesetimbangan
momen. Tegangan tali sebelum dan sedudah lewat katrol sama.
Nina Aulya Wibowo
0521040034

Dasar untuk menyelesaikan persoalan dinamika partikel diatas


adalah Hukum Newton I, II dan III. Yaitu:

Hukum Newton I : ∑𝐹 = 0

Hukum Newton II : ∑𝐹 = 𝑚. 𝑎

Hukum Newton III : 𝐹 𝑎𝑘𝑠𝑖 = − 𝐹 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Ada beberapa gaya yang harus dikenali di bab ini, antara lain gaya normal
(𝑁), gaya gesek (𝑓), tegangan tali (𝑇), gaya berat (𝑤 = 𝑚. 𝑔) dll.

Bila suatu benda bergerak pada suatu bidang, dimana bidang


tersebut tidak licin, maka akan timbul gaya gesek. Gaya gesek timbul
karena permukaan dua bidang yang bersentuhan. Arah gaya gesekan pada
benda berlawanan dengan arah gerak benda. Besar gaya gesek
dipengaruhi oleh benda dan koefisien gesek. Gaya gesekan terdiri dari :

1. Gaya gesekan statis (𝑓𝑠) yaitu gaya gesekan yang terjadi pada
benda diam.

𝑓𝑠 =  s . 𝑁

2. Gaya gesekan kinetis (𝑓𝑘), yaitu gaya gesekan yang terjadi pada
benda bergerak.
𝑓𝑘 = µ𝑘. 𝑁

m1 g − (m1 + m2 ) a
k =
m2 g
Nina Aulya Wibowo
0521040034

m1 g − m2 g sin  − (m1 + m2 ) a
k =
m2 g cos

dimana :

𝑓𝑠 = gaya gesek statis (𝑁)

𝑓𝑘 = gaya gesek kinetis (𝑁)

s = koefisien gesek statis s

µ𝑘 = koefisien gesek kinetis

𝑁 = gaya normal

𝑔 = percepatan grafitasi = 9,81 m/s2

𝑎 = percepatan gerak benda (m/s2 )

Untuk persamaan geraknya yaitu :

1
s = v0t + at 2
2

Dimana : 𝑠 = jarak tempuh (m)

𝑣0 = kecepatan awal (m/s)

𝑡 = waktu menempuh jarak s (sekon)

Gaya tegangan (T) adalah reaksi terhadap gaya luar pada tali dan
bekerja sepanjang tali. Jika kita menarik seutas tali, atau menggantungkan
Nina Aulya Wibowo
0521040034

sebuah beban pada seutas tali, maka pada ujung tali terjadi gaya reaksi,
dan gaya aksi-reaksi ini diteruskan pada setiap titik pada tali sehingga
terjadi tegangan tali.
T = -w
Nina Aulya Wibowo
0521040034

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Peralatan yang Digunakan


1. Papan kayu 1 buah
2. Balok 1 buah
3. Penggaris busur 1 buah
4. Alat tulis

Di era pandemi yang tidak memungkinkan melakukan praktikum


secara langsung, kita dapat menggunakan cara lain sebagai alternatif
pengganti seperti website yang menyediakan praktikum secara online
seperti yang akan digunkan pada praktikum di bawah ini. Website ini
memudahkan kita untuk melakukan praktikum walaupun tidak secara
langsung.

B. Langkah Praktikum
Asumsikan nilai percepatan gravitasi g = 10 m/s2
xx adalah dua digit terakhir NRP
Praktikum A : koefisien gesekan tetap
1. Buka aplikasi praktikum pada :
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/friction_on_ramp.html
2. Atur nilai koefisien gesekan (mu) pada 0.5x0 (x adalah satu digit
terakhir NRP)
3. Ubah nilai sudut (Angle) menjadi 10.0 degrees
4. Catat nilai Gaya Normal, Gaya Gesek, dan Gaya Sejajar Bidang
pada laporan sementara berdasarkan pengamatan pada grafik
5. Ulangi langkah 3-4 untuk sudut 20.0 dan 30.0 derajat
6. Tangkap layar (screenshot) untuk praktikum sudut 30.0 derajat
Praktikum B : sudut bidang miring tetap
1. Buka aplikasi praktikum pada :
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/friction_on_ramp.html
Nina Aulya Wibowo
0521040034

2. Atur nilai sudut (Angle) pada 3x.5 degrees (x adalah satu digit
terakhir NRP)
3. Ubah nilai koefisien gesekan (mu) menjadi 0.200
4. Catat nilai Gaya Normal, Gaya Gesek, dan Gaya Sejajar Bidang
pada laporan sementara berdasarkan pengamatan pada grafik
5. Ulangi langkah 3-4 untuk nilai mu 0.400 dan 0.600
6. Tangkap layar (screenshot) untuk praktikum nilai mu = 0.600
Nina Aulya Wibowo
0521040034

C. Flowchart
Nina Aulya Wibowo
0521040034

LAPORAN SEMENTARA

Nama : Nina Aulya Wibowo


NRP : 0521040034
Nama percobaan : Gaya Gesek Pada Bidang Miring

Praktikum A: Koefisien Gesekan Tetap


μ = 0.540

Percobaan Sudut Gaya Gaya Gaya Sejajar


ke- (degrees) Normal Gesek Benda
(N) (N) (N)
1 10.0 0.98 0.55 0.18
2 20.0 0.95 0.50 0.35
3 30.0 0.85 0.48 0.50

Praktikum B: Sudut Bidang Miring Tetap


sudut = 34.5

Percobaan μ Gaya Gaya Gaya Sejajar


ke- Normal Gesek Benda
(N) (N) (N)

1 0.200 0.80 0.15 0.55


2 0.400 0.80 0.30 0.55
3 0.600 0.80 0.50 0.55
Nina Aulya Wibowo
0521040034

Tangkapan layar hasil percobaan

• Praktikum Koefisien gerak tetap sudut 30.0 derajat

• Praktikum Sudut Bidang Miring Tetap nilai mu = 0.600


Nina Aulya Wibowo
0521040034

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data
1. Hitung massa benda pada praktikum A dan B

Praktikum A: Koefisien Gesekan Tetap

• Percobaan 1
Diketahui : µ = 0.540 N = 0.98 N
θ = 10.0 degrees F = 0.18 N
g = 10 m/s2 f = 0.55 N

Ditanya : massa (m)?

Jawab : benda diketahui berada dalam keadaan diam karena


nilai F < f. maka dari itu gaya geseknya adalah gaya gesek
statis sebesar fs = 0.55 N

Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 10 = 0
o

0.98 – m (10) (0.98) = 0


0.98
𝑚=
9.8

m = 0.1 kg → massa benda percobaan 1

• Percobaan 2
Diketahui : µ = 0.540 N = 0.95 N
θ = 20.0 degrees F = 0.15 N
g = 10 m/s2 f = 0.50 N

Ditanya : massa (m)?

Jawab : benda diketahui berada dalam keadaan diam karena


nilai F < f. maka dari itu gaya geseknya adalah gaya gesek statis
sebesar fs = 0.50 N
Nina Aulya Wibowo
0521040034

Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 20 = 0
o

0.95 – m (10) (0.94) = 0


0.95
𝑚=
9.8

m = 0.1 kg → massa benda percobaan 2

• Percobaan 3
Diketahui : µ = 0.540 N = 0.85 N
θ = 30.0 degrees F = 0.50 N
g = 10 m/s2 f = 0.48 N

Ditanya : massa (m)?

Jawab : benda diketahui berada dalam keadaan bergerak


karena nilai F > f. maka dari itu gaya geseknya adalah gaya
gesek kinetik sebesar fk = 0.48 N

Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 30 = 0
o

0.85 – m (10) (0.87) = 0


0.85
𝑚=
8.7

m = 0.1 kg → massa benda percobaan 3

Praktikum B

• Percobaan 1
Diketahui : µ = 0.200 N = 0.80 N
θ = 34.5 degrees F = 0.55 N
g = 10 m/s2 f = 0.15 N

Ditanya : massa (m)?


Nina Aulya Wibowo
0521040034

Jawab : benda diketahui berada dalam keadaan bergerak


karena nilai F > f. maka dari itu gaya geseknya adalah gaya
gesek kinetik sebesar fk = 0.15 N

Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 34.5 = 0
o

0.80 – m (10) (0.82) = 0


0.85
𝑚=
8.7
m = 0.1 kg → massa benda percobaan 1

• Percobaan 2
Diketahui : µ = 0.400 N = 0.80 N
θ = 34.5 degrees F = 0.55 N
g = 10 m/s2 f = 0.30 N

Ditanya : massa (m)?

Jawab : benda diketahui berada dalam keadaan bergerak


karena nilai F > f. maka dari itu gaya geseknya adalah gaya
gesek kinetik sebesar fk = 0.30 N

Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 34.5 = 0 o

0.80 – m (10) (0.82) = 0


0.80
𝑚=
8.2
m = 0.1 kg → massa benda percobaan 2

• Percobaan 3
Diketahui : µ = 0.600 N = 0.80 N
θ = 34.5 degrees F = 0.55 N
g = 10 m/s2 f = 0.50 N

Ditanya : massa (m)?


Nina Aulya Wibowo
0521040034

Jawab : benda diketahui berada dalam keadaan bergerak


karena nilai F > f. maka dari itu gaya geseknya adalah gaya
gesek kinetik sebesar fk = 0.50 N

Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 34.5 = 0 o

0.80 – m (10) (0.82) = 0


0.80
𝑚=
8.2
m = 0.1 kg → massa benda percobaan 3

2. Hitung nilai percepatan masing-masing percobaan


Praktikum A
• Percobaan 1
Diketahui : N = 0.98 N θ = 10.0 degrees
F = 0.18 N g = 10 m/s2
𝑓𝑠 = 0.55 N m = 0.1 kg
µ𝑠 = 0.540

Ditanya : a?

Jawab :

Σ Fx = ma
W sin θ − f_s = ma
mg sin 10.0o − f_s = ma
(0.1) (10) (0.17) − 0.55 = 0.1 a
(0.1) (10) (0.17) − 0.55
𝑎= 0,1
−0.38
= 0,1

𝑎 = - 3.8 m/s2
Percepatan benda pada percobaan 1 adalah - 3.8 m/s2

• Percobaan 2
Diketahui :
Nina Aulya Wibowo
0521040034

N = 0.95 N θ = 20.0 degrees


F = 0.35 N g = 10 m/s2
𝑓𝑠 = 0.50 N m = 0.1 kg
µ𝑠 = 0.540
Ditanya : a?

Jawab :

Σ Fx = ma
W sin θ − f_s = ma
mg sin 20.0o − f_s = ma
(0.1) (10) (0.34) − 0.50 = 0.1a
(0.1) (10) (0.34) − 0.50
𝑎= 0,1
−0.16
= 0,1

𝑎 = − 1.6 m/s2
Percepatan benda pada percobaan 2 adalah − 1.6 m/s2

• Percobaan 3
Diketahui : N = 0.85 N θ = 30.0 degrees
F = 0.50 N g = 10 m/s2
𝑓𝑠 = 0.48 N m = 0.1 kg
µ𝑠 = 0.540

Ditanya : a?
Jawab :
Σ Fx = ma
W sin θ − f_s = ma
mg sin 30.0o − f_s = ma

(0.1) (10) (0.5) − 0.48 = 0.1a


(0.1) (10) (0.5) − 0.48
𝑎= 0,1

0,02
= 0,1

a = 0,2 m/s2
Nina Aulya Wibowo
0521040034

Percepatan benda pada percobaan 3 adalah 0,2 m/s2

Praktikum B Sudut Bidang Miring Tetap

• Percobaan 1
Diketahui : N = 0.80 N θ = 34.5 degrees
F = 0.55 N g = 10 m/s2
𝑓𝑠 = 0.15 N m = 0.1 kg
µ𝑠 = 0.200

Ditanya: a?
Jawab:
Σ Fx = ma
W sin θ − 𝑓𝑘 = ma
mg sin 34.5o − 𝑓𝑘 = ma
(0.1) (10) (0.57) − 0.15 = 0.1a
(0.1) (10) (0.57) − 0.15
𝑎=
0.1
0.42
=
0.1
= 4.2 m/s2
Percepatan benda pada percobaan 1 adalah 4.2 m/s2
• Percobaan 2
Diketahui : N = 0.80 N θ = 34.5 degrees
F = 0.55 N g = 10 m/s2
𝑓𝑠 = 0.30 N m = 0.1 kg
µ𝑠 = 0.400

Ditanya: a?
Jawab:
Σ Fx = ma
W sin θ − 𝑓𝑘 = ma
mg sin 34.5o − 𝑓𝑘 = ma
(0.1) (10) (0.57) − 0.30 = 0.1a
Nina Aulya Wibowo
0521040034

(0.1) (10) (0.57) − 0.30


𝑎=
0.1
0.27
=
0.1
= 2.7 m/s2
Percepatan benda pada percobaan 1 adalah 2,7 m/s2
• Percobaan 3
Diketahui : N = 0.80 N θ = 34.5 degrees
F = 0.55 N g = 10 m/s2
𝑓𝑠 = 0.50 N m = 0.1 kg
µ𝑠 = 0.600
Ditanya: a?
Jawab:
Σ Fx = ma
W sin θ − 𝑓𝑘 = ma
mg sin 34.5o − 𝑓𝑘 = ma
(0.1) (10) (0.57) − 0.50 = 0.1a
(0.1) (10) (0.57) − 0.50
𝑎=
0.1
0.07
=
0.1
= 0.7 m/s2
Percepatan benda pada percobaan 1 adalah 0.7 m/s2

B. Pembahasan
Setelah dilakukan praktikum A, dapat dibuktikan bahwa saat
koefisien gesekan benda dibuat tetap dan sudut bidang miring dinaikkan
maka gaya gesek dan gaya normal akan menurun dan gaya sejajar
benda akan bergerak naik. Sedangkan pada praktikum B dapat
dibuktikan bahwa Ketika sudut bidang miring tetap dan koefisien
gesekan berubah naik maka akan terjadi gaya sejajar dan gaya normal
benda tetap serta gaya gesek berubah naik.
Nina Aulya Wibowo
0521040034

Perhitungan yang dilakukan juga menunjukkan bahwa gaya


normal, gaya gesek, gaya sejajar, dan percepatan benda berubah
karena besarnya sudut kemiringan dan nilai koefisien, meskipun massa
benda tetap sama. Koefisien gesekan. Selain itu, besarnya nilai
percepatan benda juga dipengaruhi oleh nilai sudut kemiringan dan
koefisien gesekan.
Nina Aulya Wibowo
0521040034

BAB V
KESIMPULAN

Setelah dilakukan praktikum dan perhitungan, maka dapat ambil


kesimpulan sebagai berikut :

1. Gaya yang mempunyai arah yang melawan gerak suatu benda atau yang
cenderung untuk menggerakkan benda disebut dengan gaya gesek.
2. Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling
bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis
3. Gaya gesekan statis (𝑓𝑠) yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda diam.
Sedangkan gaya gesekan kinetis (𝑓𝑘), yaitu gaya gesekan yang terjadi pada
benda bergerak.
4. Ketika koefisien gesekan konstan dan sudut kemiringan bidang naik, gaya
normal turun, gaya gesekan turun, dan gaya paralel yang diterapkan pada
benda naik.
5. Ketika sudut kemiringannya tetap dan koefisien gesekannya naik, gaya
normal dan gaya paralel yang diterapkan pada objek konstan, dan gaya
gesekan meningkat.
Nina Aulya Wibowo
0521040034

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin. (2018). PENGARUH LUAS PERMUKAAN BENDA TERHADAP


KOEFISIEN GESEK STATIS DAN KINETIS PADA BIDANG MIRING
DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO TRACKER. Bandung: Prodi
Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Jakarta.

Anugraha. (2015). Pengantar Mekanika Klasik. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Ilyas, J. B. (2020). Buku Ajar Dinamika Partikel. Bandung: Media Sains


Indonesia.

Soedojo. (2018). Azas-Azas Mekanika Analitik. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Avelina Tacenca, (2021). ANALISIS KOEFISIEN GESEK STATIS BENDA


PADA BIDANG MIRING MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO
TRACKER. Palembang: Jurnal Luminous Riset Ilmiah Pendidikan
Fisika
Nina Aulya Wibowo
0521040034

LAMPIRAN

TUGAS PENDAHULUAN
GAYA GESEK PADA BIDANG MIRING

1. Sebuah balok yang bermassa m1 = 25,x kg, terletak pada bidang miring
licin seperti pada gambar dibawah. Balok ini dihubungkan oleh seutas
tali melalui katrol kecil tanpa gesekan dengan balok kedua yang
bermassa m2 = 45,x kg tergantung vertikal. Tentukan:
a. Percepatan masing-masing benda
b. Tegangan tali
(x adalah satu digit terakhir NRP)

Gambar soal Tugas Pendahuluan Bidang Miring


Nina Aulya Wibowo
0521040034
Nina Aulya Wibowo
0521040034

TANGKAPAN LAYAR HASIL PRAKTIKUM

Praktikum A
• Praktikum Koefisien gerak tetap sudut 30.0 derajat

Praktikum B

• Praktikum Sudut Bidang Miring Tetap nilai mu = 0.600

Anda mungkin juga menyukai