Penentuan momen inersia benda silinder pejal dengan integral dan tracker
Muhammad Minan Chusni1, Muhammad Ferdinan Rizaldi1, Santi Nurlaela1, Siti
Nursetia1, Wawat Susilawati1
1
Pendidikan Fisika, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kota Bandung 40614, Indonesia
E-mail: minan.chusni@uinsgd.ac.id; ferdinanrizaldi2613@gmail.com;
santi.nurlaela19@gmail.com; nursetiasiti1234@gmail.com; susilawatiwawat18@gmail.com
Abstrak
Telah dilakukan eksperimen mengenai penentuan nilai momen inersia dari silinder pejal.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai momen inersia dengan variasi jari-jari.
Eksperimen ini dilakukan dengan metode membandingkan hasil pengolahan data tracker dan
teknik integral. Teknik integral didasarkan pada teorema sumbu sejajar yang mengintegralkan
jari-jari terhadap massa benda, jari-jari di bedakan dengan tiga variasi benda. Dari eksperimen
didapatkan hasil nilai momen inersia dari pengolahan data tracker yaitu 2,208 x 10 -8 kg.m2
dengan jari-jari 2,4 x 10-3 m, 3,02 x 10-7 kg.m2 dengan jari-jari 3,7 x 10-3m, 5,25 x 10-6 kg.m2
dengan jari-jari 5,6 x 10-3m. Sedangkan secara perhitungan menggunakan teknik integral yaitu
2,209 x 10-8 kg.m2 dengan jari-jari 2,4 x 10-3 m, 2,754 x 10-7 kg.m2 dengan jari-jari 3,7 x 10-3m,
5,25 x 10-6 kg.m2 dengan jari-jari 5,6 x 10-3 m.
_____________________________________________________________________________
dengan pengukuran dalam praktikum (Rivia, Jika momen inersia besar maka
2016). benda akan sulit untuk melakukan perputaran
Diantara tujuan dari ilmu fisika adalah dari keadaan diam dan semakin sulit berhenti
mempelajari gerak objek baik itu benda atau ketika dalam keadaan berotasi, itu sebabnya
makhluk hidup. Gerak mempunyai sifat momen inersia juga disebut sebagai momen
umum yang dapat diklasifikasikan sebagai rotasi (Rivia, 2016). Setiap benda tegar
kinematik, sifat umum itu berupa asumsi bergerak melingkar di masing-masing titik
bahwa gerak hanya berada disepanjang garis partikel geraknya, hal ini merupakan acuan
lurus baik vertikal, horizontal maupun tertentu yang dapat ditentukan dengan
miring. Objek bergerak dapat berupa partikel momen inersia (Sahala S., 2013). Besar
dan setiap bagian bergerak dalam arah dan momen inersia pada silinder pejal dapat
kecepatan yang sama (Halliday, Resnick, & dicari dengan persamaan 1:
Walker, 2010). I kMR 2 (1)
Gerak terbagi menjadi dua berdasarkan Dimana : I adalah momen inersia (kg.m2), k
kecepatan yang terjadi pada benda yaitu, merupakan konstanta dari bentuk benda, m
gerak rotasi dan gerak translasi (Tristiono, adalah massa benda (kg) dan R2 merupakan
2011). Penerapan terpenting dari kedua gerak kuadrat dari jari-jari benda (m2) (Hajderi,
ini adalah gerak menggelinding pada roda 2012).
ataupun objek seperti roda, dimana semua Momen inersia pada suatu benda tegar
titik pada roda bergerak dengan laju sudut dapat ditentukan massa dan dimensi fisiknya,
yang sama. (Halliday, Resnick, & baik dengan cara matematis maupun
Walker, 2010) eksperimen. Metode eksperimen dapat
Gerak rotasi dan translasi tidak dapat dilakukan sebagai pembuktian sebuah konsep
dipisahkan dari momen inersia. Hal ini mengenai momen inersia, besaran-besaran
dikarenakan, momen inersia adalah besaran yang terukur dan yang mempengaruhi nilai
turunan yang dipengaruhi oleh jari-jari suatu momen inersia (Hara, 2012).
benda. Apabila suatu benda memiliki jari-jari Momen inersia dipengaruhi oleh jari-
maka benda tersebut akan memiliki jari (jarak benda dari sumbu). Benda yang
kecepatan sudut dan membuatnya berotasi berbentuk sama namun momen inersianya
(Riswanto, 2014; Jumini, 2013). bisa saja berbeda karena pengaruh jari-jari.
Momen inersia adalah ukuran Semakin besar jari-jari benda maka semakin
kelembaman suatu benda untuk berotasi pada besar momen inersianya (Tipler, 1998). Hal
porosnya, momen inersia juga disebut ini didasarkan pada silinder pejal yang tidak
sebagai besaran pada gerak rotasi yang memiliki rongga, sehingga jari-jari yang
analog dengan massa pada gerak translasi dimiliki utuh (Zafar, 2012), sebagaimana
(Banjarnahor, 2012; Zhang, 2014). ditunjukkan pada gambar 1.
Prosedur penelitian ini adalah sebagai kecepatan dan percepatan silinder saat
berikut: menggelinding yang didapat dati aplikasi
1. Mengukur diameter tiap-tiap silinder pejal Tracker.
menggunakan jangka sorong. Instrumen pengambilan data yang
2. Mengukur massa tiap-tiap silinder pejal digunakan dalam penelitian ini adalah:
menggunakan neraca digital (massa di 1. Papan sepanjang 1 meter, sebagai bidang
buat tetap sebesar 76,7 10 3 kg ). untuk menggelinding benda
3. Menyusun rangkaian eksperimen. 2. Penyangga papan, sebagai pengatur
4. Mengambil video dari silinder pejal yang kemiringan benda
menggelinding di papan miring sampai 3. Tiga buah silinder pejal berbeda ukuran
silinder pejal berhenti sepanjang lantai jari-jari namun bermassa sama, sebagai
yang kita anggap sebagai sumbu x. objek yang diteliti
5. Mengolah video menggunakan aplikasi 4. Kamera, untuk merekam proses
Tracker untuk mendapatkan nilai dari eksperimen dan sebagai bahan untuk
waktu yang diperlukan selama rotasi di proses track
sumbu x, posisi benda pada sumbu x, 5. Jangka sorong, untuk mengukur diameter
kecepatan linier terhadap sumbu x, dan benda
percepatan linier terhadap sumbu x. 6. Neraca, untuk mengukur massa benda
Data yang diperoleh dari penelitian ini Teknik pengumpulan data dilakukan
adalah massa silinder pejal yang dibuat tetap, dengan dua metode yaitu dengan persamaan
jari-jari silinder pejal, posisi, waktu, umum momen inersia berbantukan aplikasi
Tracker dan integral momen inersia dalam Data hasil pengukuran momen inersia
teorema sumbu sejajar. dengan variasi jari-jari pada silinder pejal
menggunakan aplikasi Tracker sebagaimana
HASIL DAN PEMBAHASAN
disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Data hasil tracker silinder pejal
No. Jari-jari (m) dr (m) dt (s) v (m/s)
1 2,4 x 10-3 1,54 x 10-2 1,53 1,01 x 10-2
2 3,7 x 10-3 1,46 1,53 0,95
3 5,6 x 10-3 1,44 1,70 0,85
Dari data yang terdapat dalam Tabel 2 sehingga diperoleh momen inersianya berada
dapat diketahui bahwa penentuan nilai pada nilai terbesar yaitu 5,25 x 10-6 kg.m2.
momen inersia dengan perhitungan Dari perhitungan momen inersia
berbantuan Tracker dan integral mempunyai menggunakan integral, hasilnya sangat sesuai
hasil yang hampir sama. dengan teori yang ada. Ketika massa menjadi
Secara keseluruhan hasilnya variabel tetap dan jari-jari menjadi variabel
menyatakan bahwa semakin besar jari-jari yang berubah, nilai jari-jari menjadi sangat
suatu benda maka semakin besar pula berpengaruh terhadap nilai dari momen
momen inersia, maka hal ini membuktikan inersia. Hasil pengolahan data dan teori
teori mengenai momen inersia yang menunjukan bahwa kuadrat jari-jari dan nilai
menyatakan bahwa momen inersia sebanding momen inersia berbanding lurus (Giancoli,
dengan kuadrat jarak benda (Tipler, 1998). 2013).
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa, Hasil pengolahan data juga
semakin besar nilai dari kuadrat jari-jari membuktikan konsep hukum II Newton
maka semakin besar juga nilai momen tentang gerak rotasi yang menyatakan bahwa
inersianya. Ketika silinder memiliki jari-jari momen inersia adalah sifat fisis yang
senilai 2,4 x 10-3 m (jari-jari terkecil) mewakili gerak rotasi benda berotasi (Jumini,
sehingga diperoleh momen inersianya berada 2013).
pada nilai terkecil yaitu 2,028 x 10 -8 kg.m2. Penentuan momen inersia baik dengan
Kemudian pada saat silinder memiliki jari- berbantukan aplikasi Tracker dan teknik
jari senilai 5,6 x 10-3 meter (jari-jari terbesar) integral yang dihasilkan dari teorema sumbu
Rivia, N. (2016). Pembuatan Alat Ukur Yusuf, K. (2015). Penentuan Momen Inersia
Momen Inersia Benda Digital dengan Video Analisis. 1, pp. 1-6.
Menggunakan Sensor Optocoupler. Wonosobo: SNFPF.
Pillar Of Physics , 8, 81-88.
Sahala S., S. (2013). Penentuan Inersia Zafar, H. (2012). measurement rotational
Benda Tegar Dengan Bandul Fisis. inertia ( ring anf disc ) with high
PendidikaMatematika Dan IPA , 4 percentage accuracy Using rotary
(2), 36-42. motion sensor and three step pulley.
International journal of aplied
Setyawan, D. N. (2017). Pengembangan science and technology , 2 (2), 110-
Pembelajaran Berbasis Saintifik 113.
pada Materi Dinamika Rotasi dan
Kesetimbangan Benda Tegar untuk Zhang, C. (2014). Moment Of Inertia
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Measurement Based On
Kritis dan Komunikasi Verbal Siswa Displacement Sensor. Bio
SMA. Jurnal Penelitian Pembelajaran Technology An Indian Journal , 10
Fisika , 8 (1), 14-25. (13), 7501-7505.
.
Tipler. (1998). Fisika Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.