Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Tujuan percobaan Dengan dilakukannya percobaan ini, maka mahasiswa dapat :
1) Pengukuran dasar waktu
2) Mencari ketetapan pegas dengan menggunakan hukum Hooke
3) Menentukan massa efektif pegas
1.2. Dasar Teori
Hukum Hooke untuk Pegas
Hubungan linier antara gaya dengan pertambahan panjang menurut Hooke tidak hanya perlaku pada
benda padat saja melainkan juga berlaku pada pegas. Hubungan ini dapat dituliskan sebagai berikut :
F=k . x....................... ...

(2.1)

Disini F ialah gaya yang menyebabkan pegas bertambah panjang sebesar x. Konstanta perbandingan k
disebut tetapan sspegas
Pada gambar di atas melukiskan kurva hasil eksperimen F sebagai fungsi dari x. Kurva berbentuk garis
lurus dengan kemiringan sama dengan konstatanta pegas k. (Abdullah,2010)
Jika pada awalnya pegas berada pada posisi normal (tidak teregang) memiliki panjang pegas x sama
dengan nol karena dianggap sebagai titik acuan, kemudian pegas direntangkan oleh tangan seseorang
yang memberikan gaya Fp ke kanan (arah positif), maka pegas akan menarik ke belakang dengan gaya
Fs, jika tangan seseorang menekan pegas (x<0) maka pegas akan mendorong kembali denga gaya Fs
dimana Fs > 0 karena x< 0. (Riani, 2008)
Hukum Hooke menyatakan bahwa bagi seseorang yang memegang pegas meregang atau tertekan
sejauh x dari panjang normalnya (tidak teregang) dibutuhkan gaya Fp sebesar :
Fp=k . x..................... ...

(2.2)

Dimana konstanta perbandingan k disebut konstanta pegas (ukuran kekakuan pegas) yang nilainya pada
umumnya berbeda untuk pegas yang berbeda pula. Pegas itu sendiri memberikan gaya dengan arah yang
berlawanan dengan gaya luar, sebesar:
Fs= -k . x........... ...

(2.3)

Gaya Fs disebut sebagai gaya pemulih karena pegas memberikan gayanya pada arah yang berlawanan
dengan perpindahan (sehingga bertanda minus) dan bekerja untuk mengembalikan dirinya ke panjang
normal.(Riani, 2008)
Jika kita menarik ujung pegas sementara ujung yang lain terikat tetap, pegas akan bertambah
panjang. Jika pegas kita lepaskan, pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya pemulih.

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 1

Pertambahan panjang pegas saat diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang diberikan. Hal ini
sesuai dengan Hukum Hooke yang menyatakan bahwa Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas
pegas, maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya.

Kebanyakan gaya sehari-hari yang diamati pada benda-benda makroskopis adalah gaya kontak
langsung dengan benda. Gaya-gaya ini adalah hasil gaya molukuler yang dikerjakan molekul-molekul
sebuah benda pada molekul di benda lain. Gaya molekuler ini sendiri adalah perwujudan yang rumit dari
gaya elektromagnetik dasar. Misalnya kita tinjau pegas yang dipasang horisontal, di mana pada ujung
pegas tersebut dikaitkan sebuah benda bermassa m. Massa benda kita abaikan, demikian juga dengan
gaya gesekan, sehingga benda meluncur pada permukaan horisontal tanpa hambatan. Terlebih dahulu kita
tetapkan arah positif ke kanan dan arah negatif ke kiri. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada
pegas tersebut tidak diberikan gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada
dalam posisi setimbang. Untuk semakin memudahkan pemahaman dirimu,sebaiknya dilakukan juga
percobaan. Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan memberikan gaya
pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya.
Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya pemulih untuk
mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang.
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas yang
direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x = 0). Secara matematis ditulis :
F = -kx Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum hooke. Hukum ini
dicetuskan oleh paman Robert Hooke (1635-1703).k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Tanda
negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x.
Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan
simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F bekerja ke
kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. k adalah konstanta pegas.
Konstanta pegas berkaitan dengan elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku
sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya
semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk
meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas,
yang besarnya sama dengan F = +kx. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya
yang diberikan pada benda. Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik yang selalu melalui titik
keseimbangan.Satu getaran adalah gerakan dari titik mulamula dan kembali ke titik tersebut.Periode
(waktu getar) adalah waktu yang digunakan untuk mencapai satu getaran penuh, dilambangkan T (sekon
Laporan Tetapan pegas

Hal.| 2

atau detik).Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik, dilambangkan f (Hertz). Amplitudo adalah
simpangan maksimum dari suatu getaran, dilambangkan A (meter).Simpangan adalah jarak besarnya
perpindahan dari titik keseimbangan ke suatu posisi, dilambangkan Y (meter). Sudut fase getaran adalah
sudut tempuh getaran dalam waktu tertentu, dilambangkan (radian).Fase getaran adalah perbandingan
antara lamanya getaran dengan periode, dilambangkan. Kecepatan sudut adalah sudut yang ditempuh tiap
satuan waktu Hubungan f dan T : f 1 T Pegas Sebuah pegas yang digantung vertikal ke bawah ujungnya
diberi beban m ditarik dengan gaya F sehingga pegas bertambah panjang sebesar x, kemudian gaya
dilepas, maka beban bersama ujung pegas akan mengalami gerak harmonik dengan periode : T 2 m f k 1 2
k m T = periode (s) f = frekuensi pegas (Hz) m = massa beban (kg) = 22/7 atau 3,14 k = konstanta pegas
(N/m) Nilai k dapat dicari dengan rumus hukum Hooke yaitu : F=ky Pada pegas : 2 F=ma=m y=m T 2
2y
Tegangan Tegangan atau stress ( ) didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F dengan
luas penampang kawat A. jadi, tegangan ( dapat ditulis manjadi: Regangan Regangan strain atau (e)
didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang awal 0. Jadi, regangan
(e) dapat ditulis menjadi: Modulus Elastis Modulus Elastisitas atau Modulus Young (E) sebatang logam
didefinisikan sebagai perbandingan antara ( dan regangan (e) logam itu. Jadi, Modulus Elastisitas dapat
ditulis menjadi: Menurut hukum Hooke tekanan atau tarikan yang bekerja pada seutas tali/kawat atau
batang akan mengakibatkan perubahan panjang kawat atau pelengkungan pada batang tersebut. Selama
dalam batas elastisitas, perbandingan antara tekanan (stress) dengan perubahan realif/regangan (strain)
yang diakibatkan konstan. Untuk perubahan dalam satu dimensi, konstanta tersebut dinyatakan dengan
modulus elastisitas/modulus young. Beban yang menimbulkan gaya F dyne pada kawat /tali dengan luas
penambpang A akan memberikan stress sebesar : P = F/A
Sedangkan penambahan panjang kawat/tali dibandingkan dengan panjang mula-mula dinyatakan
dengan : l / lo Strain = Modulus elastisitas untuk kawat/tali tersebut dinyatakan dengan rumus: Suatu
benda yang bergerak pada suatu permukaan benda lain akan mendapat gaya yang arahnya berlawanan
dengan arah benda. Gaya ini terjadi akibat gesekan kedua permukaan benda dan disebut sebagai gaya
gesek. Bukti adanya gaya gesek adalah peristiwa pengereman pada mobil atau ketika kita mendorong
sebuah buku dilantai dengan gaya tertentu dan buku bergerak maka buku tersebut akan berhenti di satu
titik.

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 3

BAB II ALAT DAN BAHAN


II.1. Peralatan dan Bahan yang Digunakan
1) Statip
2) Ember tempat beban
3) Beban-beban tambahan
4) Stopwatch
5) Skala baca
6) Pipa U berisi cairan
7) Penggaris mal

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 4

BAB III METODA KERJA


III.1. Menentukan g dari getaran kolom zat cair
a) Ukur panjang kolom zat cair menggunakan penggaris mal 10 kali.
b) Buatlah kedudukan zat cair pada salah satu kaki pipa U lebih tinggi dan kemudian lepaskan.
Zat cair akan melakukan gaya harmonik.
c) Catat waktu yang diperlukan untuk melakukan 5 getaran penuh.
d) Ulangi butir 2 dan 3 beberapa kali (10 kali)
III.2. Menentukan pegas secara statis
a) Gantungkan ember kosong pada pegas, catat kedudukan jarum petunjuk pada skala (tabel).
b) Tambahkan setiap kali keeping-keping beban dan ini menyebabkan pegas terantang; catat pula
tiap-tiap perubahn beban dan perubahan panjang pegas.
c) Selanjutnya kurangi keping-keping beban dan catat pula kedudukan jarum petunjuk. Semuanya
dalam bentuk tabel yang sesuai.
d) Timbanglah massa ember, tiap-tiap beban dan pegas (ingat nomor urut tiaptiap beban)
III.3. Menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas dengan cara dinamis
a) Ember kosong digantung pada pegas, kemudian digetarkan. Usahakan getaran ayunan dari
ember tidak goyang ke kiri/ ke kanan.
b) Tentukan waktu getar dari 20 kali ayunan. Catat massa dari tiap beban untuk waktu yang
sesuai.
c) Tambahkan beban dalam ember dan sekali lagi ayunkan untuk 20 kali ayunan penuh. Ulangi
ini untuk tambahan beban yang lain (buat tabel). Ingat nomor urut beban.

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 5

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


IV.1. Data Pengamatan
Berdasarkan data percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan tanggal 30 November 2016,
maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut
Keadaan ruangan
Sebelum percobaan
Sesudah percobaan

T(oC)
27oC
27oC

P(cm)Hg
75,6
75,5

C(%)
67
66

Mencari gravitasi (g)


No.
1.
2.
3.

Getaran

(cm)

33

t(s)
4.00
4.11
3.85
3.986

T
0,8
0,822
0,77
0,797

g
1016,771
964,074
1069,758
1016,534

Mencari tetapan pegas (k)


No.
0.
1.
2.
3.

Massa (g)
m ember (62.7 gram)
m1 (9.6 gram)
m1+m2 (19.2 gram)
m1+m2+m3 (28.3 gram)

x(cm)
0
0,9
1,75
2,6
1,75

k
0
10843,029
11152,829
11064,581
11020,146

Mencari massa efektifitas (mef)


No.
0.
1.

massa(g)
M ember
M ember + m1

Laporan Tetapan pegas

Getaran

t(s)
7,38
7,615

T
0,492
0,508

mef
4,939
-0,19
Hal.| 6

2.
3.

M ember + m1 +m2
M ember + m1 + m2 + m3

15

8,27
8,735
8

0,551
0,5823
0,533

2,934
3,746
2,857

IV.2. Data Perhitungan


a. Mencari gravitasi

g1=

2 2 xl
t2

g1=

2 .3,14 x 33
2
4.00

g2=

2 2 xl
t2

g1= 1016,771

g2=

g2=

2 .3,14 x 33
2
4,11

963,074

g3=

2 xl
2
t

g3=

2 .3,14 2 x 33
3,85 2

g3=

1069,758

mencari waktu rata-rata

t(s) =

mencari T rata-rata

4,00+4,11 +3,85
3

t(s) = 3,986

T=

0,8+0,822+0,77
3

T = 0,797

Mencari g rata-rata

g=

1016,771+963,074 +1069,758
3

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 7

g = 1016,534

b. mencari tetapan pegas dengan cara statis (k)


k0 =

mxg
x

k0 =

62,7 x 1016,534
0

k1 =

k0 =

k1 = 10843,029

k2 =

mxg
x

k2 =

19,2 x 1016,534
1,75

k1 =

k3 =

mxg
x
9,6 x 1016,534
0,9

mxg
x

k3 =

28,3 x 1016,534
2,6

k2 = 11152,829

k3 = 11064,581

mencari x rata-rata

mencari k rata-rata

x=

0,9+ 1,75+2,6
3

k=

10843,029+11152,829+11064,581
3
x

x = 1,75

k = 11020,146

c. mencari massa efektif (mef)

mef0 =

(T 2 x k)
m
4 2

Laporan Tetapan pegas

mef1 =

(T 2 x k)
m
4 2

Hal.| 8

mef0 =

(0,4922 x 11020,146)
62,7
4 x 3,14 2

mef1 =

(0,5082 x 11020,146)
9,6
4 x 3,14 2

mef0 =

4,939

mef1 =

0,19

mef2 =

(T 2 x k)
m
4 2

(T 2 x k)
m
4 2

mef2 =

(0,5512 x 11020,146)
19,2
4 x 3,14 2

mef3 =

mef3 =

(0 , 58232 x 11020,146)
28,3
4 x 3,142
mef2 =

2,934

mef3 =

3,746

mencari mef rata-rata

mef =

4,939+ (0,19 ) +2,934+3,746


4

mef = 2,857

BAB V PEMBAHASAN
Sebuah pegas yang dibuat dengan cara melilitkan kawat yang kaku menjadi sebuah kumparan
adalah alat yang lazim. Gaya yang dikerjakan oleh pegas jika ia ditekan atau diregangkan adalah hasil
dari gaya intermolukuler yang rumit dari dalam pegas adalah cukup untuk kebanyakan terapan. Bila
sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau pendeknya
pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang
diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis ( batas elastisitasnya belm dilampaui),
beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (x) sebanding dengan besar gaya F yang
meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak
terlampaui. Tanda (-) menunjukkan bahwa arah gaya (F) berlawanan dengan arah simpangan ( y). Grafik
hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang ( y) pegas. Seperti kita menyelidiki sifat
elastisitas bahan, kita juga mengukur pertambahan panjang pegas dan besarnya gaya yang diberikan.
Laporan Tetapan pegas

Hal.| 9

Dalam hal ini,gayayang diberikan sama dengan berat benda = massa x percepatan gravitasi.Pegas ada
disusun tunggal, ada juga yang disusun seri ataupun paralel.
Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlahmasing-masing
pertambahan panjang pegas sehingga pertambahan total x adalah : x = x Hukum hooke hanya berlaku
untuk daerah elastik, tidak berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik. Menurut Hooke,
regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan adalah persentase
perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya yang menegangkan persatuan luas penampang yang
dikenainya. Sebelum diregangkan dengan gaya F, energi potensial sebuah pegas adalah nol, setelah
diregangkan energi potensial nya berubah menjadi: E= kx

BAB VI KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1) Dalam penelitian gaya pegas dan konstanta pegas terbukti bahwa Hukum Hooke adalah benar.
Yaitu hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas serbanding dengan pertambahan panjang
pegas ( F = k . x )
2) Konstanta pegas adalah ukuran elastisitas pegas. Jadi apabila pegas makin kaku maka
konstanta pegas besar.
3) Semakin banyak getaran yang dilakukan pad sistem getaran, waktu yang diperlukan semakin
banyak sehingga periodenya semakin besar. 4) Makin besar massa yang dipergunakan maka

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 10

pertambahan panjang pada sistem pembebanan akan semakin besar. 5) Pada sistem getaran nilai
k. ditentukan banyaknya getaran, massa,dan periode.

DAFTAR PUSTAKA
Dikutip pada 30 november 2016 pukul 20.00 WIB.
College, University.2013.College Physics.Rice University.Texas.
Crowell, Bejamin.2006.Conceptual Physics.Creative Comons.New York.
Dosen-Dosen Fisika FMIPA ITS.2013.Fisika I.Yanasika.Surabaya.
Halliday dan Resnick.1998.Fundamental Of Physics.Wiley.Cleveland State University.
Lubis, Riani.2008.Diktat Fisika Dasar I.Unikom.Jogjakarta.
Mikrajuddin, Abdullah.2010.Diktat Kuliah Fisika I.ITB.Bandung.
Resnick, Halliday.2010.Fisika Dasar.Erlangga.Jakarta.
Sears dan Zemansky.2000.Fisika Universitas.Erlangga.Jakarta.
Surya, Yohanes.2010.Mekanika dan Fluida 2.PT Kandel.Tangerang.
Young, Hugh D.2004.Fisika Universitas.Jakarta.Erlangga.

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 11

LAMPIRAN
Tugas Akhir :
1. Dari percobaan A tentukan harga G menggunakan persamaan (8)
2. Dari percobaan B tentukan harga k dengan menggunakan persamaan (2) Gunakan dua cara
yaitu:
1. Dengan menggunakan grafik (metode kwadrat terkecil)
2. Dengan merata-ratakan harga k dari tiap kali penambahan beban
3. Dari percobaan C buat grafik antara T2 terhadap M dan dari grafik ini tentukan harga k
dan massa efektif pegas (pakai metode kwadrat terkecil)

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 12

4. Pada umumnya hasil yang diperoleh untuk harga k dari percobaan B dan C berbeda.
Apakah penyebanya ?Terangkan !
Jawaban:
1. Persamaan (8): T = 2 menjadi 2. 4.
2. Persamaan (2): mg = kx menjadi k =
1. Grafik Y Massa (gram) 64,7 49,9 40,2 30,1 20 9,9 x 1,2 2,2 2,5 3,3 4,3 x Panjang
Pegas (cm)
2. mg/x mg/x mg/x mg/x
3. mg/x Grafik T2 terhadap M dengan menentukan harga k dan Mef.. Y Massa (gram)
114,5 104,8 94,8 84,7 94,8 64,7 x 0,26 0,31 0,35 0,39 0,43 0,49 T2 (Perioda)
4. Hasil yang diperoleh untuk k pada percobaan B (statis) dan C (dinamis). Dikarenakan
pengaruhnya massa ember kosong diabaikann yang dihitung hanya massa beban.
Sedangkan, pada percobaan dinamis massa ember kosong dihitung dan ditambah dengan
massa beban.

Laporan Tetapan pegas

Hal.| 13

Anda mungkin juga menyukai