Dalam hal penulis ini memberikan contoh struktur organisasi dalam project yang tidak
terlalu besar, tetapi struktur organisasi yang dibentuk tetap mewakili fungsi-fungsi utama
sebagai berikut:
1. Project Manager
Sebagai Manager project yang tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan suatu proyek biasanya seorang manajer proyek akan bekerja dalam
tekanan. Mereka akan berhadapan dengan manajemen prioritas baik dari segi kegiatan
ataupun dari segi hubungan, demikian juga ketika terjadi suatu konflik di dalamnya yang
harus diselesaikan agar tidak menganggu jalannya proyek. Karena itu dibutuhkan stamina
yang kuat, manajemen emosi yang baik, dan kejernihan dalam berpikir secara mendalam
dan cemerlang untuk menemukan solusi terbaik dari alternative solusi yang ditawarkan oleh
tim proyek. Ada kalanya seorang manajer proyek menjadi pemimpin dan sebaliknya, oleh
karena itu manajer proyek harus mampu membedakan mana yang akan dipimpin dan mana
yang akan dikelola dan juga akan lebih baik jika menggabungkan keduanya. Ada
perbandingan di antara keduanya jika ingin ditelaah lebih dalam; “managers do things
right, leaders do the right things.”
2. Site Manager
Site manager atau bisa disebut manager proyek adalah orang atau seseorang yang dipilih
dengan kemampuan tertentu untuk memimpin orang-orang dalam proyek yang berbagai
karakteristik, latar belakang budaya, dengan tujuan tertentu dari proyek tersebut.
Seksi Administrasi dan Keuangan, sesuai dengan fungsi utama yaitu : mengelola fungsi
Keuangan, Akuntansi, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Manajemen Perkantoran
Mutakhir, Pengelolaan Fungsi Umum dan Pergudangan lingkup proyek dalam rangka
menunjang peningkatan produktifitas sumber daya manusia dan tingkat laba proyek.
Seksi Keuangan dan Administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Keuangan dan
Administrasi yang diangkat oleh Manajer Divisi atau pejabat yang diberi wewenang untuk
itu dan bertanggung jawab langsung kepada Project Manager.
4. Site Engineering
Site Engineer (Chief Engineer), fokus pada perhitungan construction engineering, value
engineering, pembuatan shop drawing, time control dan pengawasan pelaksanaan
engineering proyek.
Tugas fungsi engineering, yang dalam ini dijabat oleh Site Engineering atau Chief
Engineering (tergantung besar kecilnya proyek), adalah sebagai berikut:
Fungsi engineering sendiri menempati tahap ketiga dari lima tahapan pelaksanaan
proyek, yaitu pada tahapan sosialisasi dan penjabaran. Ada pun kelima tahapan tersebut
terdiri dari tahap pemahaman dan perencanaan,tahap pengadaan, tahap sosialisasi dan
penjabaran, tahap pelaksanaan pekerjaan dan tahap serah terima pekerjaan. Dalam
pelaksanaannya, fungsi engineering merencanakan tugas-tugas tersebut di atas pada tiga
aspek, yaitu stuktur, arsitektur dan mekanikal elektrikal.
5. Kepala Logistik
‘Logistik’ atau bisa juga dijelaskan sebagai bagian Pengadaan bahan dan Peralatan,
memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa seizin
atasan langsung,
2. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek
(instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar kerja yang
diterimanya dengan mengarahkan tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga
didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin,
3. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke kepala
proyek,
5. Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub
kontraktor (bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-lain,
6. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan baik
qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan mengenai:
- Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang
dilaksanakan,
- Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
- Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
- Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
- Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat bahan/
material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek sehingga
pertanggungjawaban akan terlihat di dalam
7. Quantity surveyor
Pengertian :
QuantitySurveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam
perhitungan volume,penilaian pekerjaan konstruksi,administrasi kontrak sedemikian
sehingga suatupekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan,
direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan.
Posisi QS juga dikenal dalam istilah lain yaitu estimator, pada pembahasan ini saya
membatasi lingkup untuk peran QS selama proses pelaksanaan proyek konstruksi
Tugas seorang QS
- melakukan review RAB dan RAP dari gambar kontrak untuk back up progres 0% (awal
proyek)
- Membuat proposal pekerjaan tambah kurang ke owner berdasarkan back up volume
progress 0%.
- Melakukan seleksi, komparasi mandor dan sub kontraktor.
- Melakukan monitoring progress pekerjaan dan tagihan mandor dan sub kontraktor.
- Melakukan verifikasi tagihan mandor/sub kontraktor.
- Melakukan monitoring progres pekerjaan dan penagihan prestasi ke owner.
- Membuat tagihan ke owner berdasarkan progress pekerjaan
- Mengelola dan menyusun proposal claim (kepada pihak-3 dan pemilik proyek)
8. Engineer Struktur
9. Engineer Arsitektur
Untuk lingkup pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan finishing yang terdiri dari
finishing dinding, lantai, plafond, pintu jendela dan penutup atap. Jenis pekerjaan atau
material arsitektur (finishing) sangat beragam, sehingga memerlukan pembahasan
tersendiri.
Koordinator keamanan atau biasa juga disebut “Security” adalah orang yang bertugas
menjaga keamanan dan ketertiban didalam lingkungan proyek, mencegah keributan dan
perselisihan, mengawasi dan mencatat tamu-tamu yang datang ke proyek selama proyek
berlangsung.
14. Drafter
15. Gudang