Anda di halaman 1dari 9

EVAPORASI DAN

EVAPOTRANSPIRASI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
Frekuensi Pengukuran
Frekuensi pengukuran dapat dilakukan sebanyak:
a. Sekali dalam sehari, misalnya pada setiap jam 7.00 dan jam
8.00 pagi hari. Banyaknya penankapan diukur dengan gelas
pengukur.
b. Sekali dalam seminggu, dilakukan dengan alat pencatat
otomatis dengan penggantian kertas setiap minggu atau
setiap bulan.
Memproses data curah hujan
•a.   Menentukan curah hujan areal
jika di dalam suatu areal terdapat beberapa alat pencatat hujan, maka dapat diambil nilai
rata-rata untuk mendapatkan nilai curah hujan areal. Ada 3 cara yang berbeda yaitu:
1. Cara tinggi rata-rata
Tinggi rata-rata curah hujan didapat denan mengambil rata-rata hitung pengukuran hujan
di pos penakar-penakar hujan di dalam suatu areal. Jadi:
=
Dengan
d = tinggi curah hujan rata-rata
d1,d2,...,dn = tinggi curah hujan pada pos penakar
n = banyaknya pos penakar
e. Mengukur kelembaban udara
Udara dapat menyerap air dalam bentuk uap. Banyaknya uap air yang diserap
tergantung dari suhu udara dan tersediannya air. makim tinggi suhu makan
banyak air yang dapat diserap. Uap air menghasilkan tekanan yang besarnya di
nyatakan dengan bar ( bar = 10^5 N/m2).
Untuk menguap air memerlukan panas yang di ambil dari udara itu sendir. Panas
itu diseut panas laten dan dinyatakan dengan rumus:
hr = 606,5 – 0,895 t
Dengan
hr = dinyatakan dalam gr cal/gr
t = suhu dalm celcius
Alat untuk menentukan besar kelembaban dinamakan psychorometer.
f. Mengukur suhu
Pengamatan suu dilakukan dengan menggunakan termometer maksimum
dan minimum. Suhu harian berubah-ubah, oleh karena itu saat terbaik
untuk mengamati nilai maksimum dan minimum dapat dilakukan antara
jam 8-9 pagi. Suhu diukur dengan satuan derajat celcius ata derajat
fahrenheit. Skala fahrenheit digunakan di Amerika Serikat dan Inggris.
Cara menaksir besarnya evaporasi
a. Cara budget air (storage equation approach)
Ke dalam cara ini dimasukan neraca antara semua air yang masuk dan keluar
dari suatu daerah pengaliran tertentu. Selisih air yang masuk dan yang
meninggalkan daerah pengaliran hanya dapat dianalisis dengan 3 buah cara,
yaitu:
1. Oleh perubahan penampungan (storage) di dalam daerah pengaliran, baik di
danau-danau, di atas permukaan tanah, di cekungan-cekungan (depression)
atau akuifer dalam tanah.
2. Oleh selisih aliran bawah tanah yang masuk dan yang keluar dari daerah
pengaliran
3. Oleh evaporasi dan transpirasi
•Persamaan
  penampungan (storage equation) pada umumnya dapat ditulis sebagai berikut:
E=P+I
Dengan,
E = evaporasi
P = curah hujan
I = aliran permukaan yang memasuki daerah pengaliran
U = aliran bawah tanah yang masuk atau keluar dari daerah pengaliran
O = aliran permukaan yang keluar dari daerah pengaliran
= perubahan penampungan, di atas maupun di bawah permukaan.

Jika pengamatan dilakukan dalam kurun waktu yang cukup panjang maka
Yang tidak akumulatif itu akan kecil artinya dapat diabaikan.
b. Cara budget energi
Cara ini, menggunnakan pemecahan dengan memasukan semua sumber-
sumber dan kehilangan energi ternal serta membiarkan evaporasi sebagai
satu-satunya variabel yang harus di cari. Tanpa tersedia data yang banyak
cara ini tidak dapat langsung dipakai, sehingga saat ini masih merupakan
tugas para spesialis dan para ahli.
c. Rumus-rumus empiris
Rumus-rumus empiris didasarkan atas kolerasi antara evaporasi yang
terukur dengan faktor meterologi yang mempengaruhinya. Rumus-rumus
tersebut tidak dapat dipakai di daerah yang keadaannya berbeda dengan
daerah dimana uji lapangan itu di laksanakan.
Dalam teknik irigasi pada umumnya digunakan beberapa rumus yaitu:
1. THORNTHWAITE yang menghasilkan evapotranspirasi potensial di daerah yang tertutup dengan
tanaman-tanaman rendah yang dihubungkan dengan fungsi suhu dan jumlah jam siang hari.
2. BLANEY-CRIDDLE, menghasilkan rumus evapotranspirasi untuk sebarang tanaman sebagai ungsi
suhu, jumlah jam siang hari dan koefisien tanaman empiris. Rumus ini berlaku untuk daerah yang luas
dengan iklim kering dan sedang, sesuai dengan kondisi yang mirip dengan bgian barat Amerika
Serikat.
3. PENMAN, rumus ini memberikan hasil yang baik bagi besarnya penguapan (evaporasi) air bebas (E0)
jika di tempat itu tidak ada pengamatan dengan panci penguapan atau tidak ada studi neraca air. untuk
menghitung besar evapotranspirasi potensial dapat dilakukan dengan memasukan faktor f
Ep = f.E0
Dimana besarnya f berkisar antara 0,60 – 0,85 untuk tanaman pendek. Dan 1-1,5
untuk tanaman tinggi
4. TURC-LANGBEIN-WUNDT, akan dihasilkan evapotranspirasi tahunan yang sebenarnya di daerah
aliran sungai. Rumus tersebut didasarkan atas data-data curah hujan dan limpasan dari beratus ratus
daerah aliran sungai di seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai