Anda di halaman 1dari 6

PRESIPITASI DAN CARA

MEMPROSES DATA CURAH HUJAN

KULIAH HIDROLOGI
Presipitasi yang ada di bumi ini berupa :
1. Hujan
2. Embun :merupakan hasil kondensasi dipermukaan tanah atau tumbuh-tumbuhan dan
kondensasi dalam tanah. Sejumlah air yang mengembun pada malam hari akan diuapkan
pagi hari
3. Kondensasi , diatas lapisan es terjadi jika ada masa udara panas yang bergerak diatas lapisan
es.
4. Kabut, sangat penting bagi pertumbuhan hutan, yang menurut penelitian di Jerman dapat
menaikan hujan tahunan 30-40% di tengah hutan dan 100% di tepinya.
5. Salju dan es

Besar angka presipitasi ditempat yang satu dengan tempat lainnya tidaklah sama tergantung dimana
lokasinya.
Definisi istilah
Salah satu bentuk presipitasi yang terpentig di Indonesia adalah hujan, maka pembahasan
mengenai presipitasi akan dibatasi pada hujan saja. Ada 5 buah unnsur yng ditinjau, yaitu:
1. Intensitas (i) adalah laju curah hujan = tinggi air persatuan waktu misalnya ;
mm/menit , mm/jam , mm/hari
2. Lama waktu atau durasi t, adalah lamanya curah hujan yg terjadi dalam menit / jam
3. Tinggi hujan d, adalah banyaknya atau jumlah hujan yang dinyatakan dalam ketebalan
air diatas permukaan datar, dalam mm
4. Frekuensi adalah frekuensi terjadinya hujan,biasanya dinyatakan dengan waktu ulang
T mis.sekali dalam T tahun
5. Luas adalah geografis curah hujan A , dalam km2
Pengukuran curah hujan
a.•   Penakar hujan
1. Penakar hujan biasa terdiri dari corong dan
penampung yang diletakan pada ketinggian
tertentu. Masing-masing negara mempunyai
standar untuk menentukan luas permukaan
corong. Air hujan yang terkumpul didalam
penampun diukur dengan gelas pengukur.
Misalnya volume air hujan yang terkumpul
dalam 24 jam sebesar V liter, maka tinggi
hujan (d) dapat dihitung dengan rumus:
d= , dimana A = luas permukaan corong
2. Penakar hujan rata tanah
3. Penakar hujan inggris
4. Interim Reference Precipitation Gauge

b. Pencatat Hujan = biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat


bekerja secara otomatis. Di pasaran telah diproduksi beberapa tipe, antara
lain:
1. Pencatat jungkit
2. Pencatat pelampung
Frekuensi Pengukuran
Frekuensi pengukuran dapat dilakukan sebanyak:
a. Sekali dalam sehari, misalnya pada setiap jam 7.00 dan jam
8.00 pagi hari. Banyaknya penankapan diukur dengan gelas
pengukur.
b. Sekali dalam seminggu, dilakukan dengan alat pencatat
otomatis dengan penggantian kertas setiap minggu atau
setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai