FISIKA DASAR 1
ABKC 4104
PENERAAN TERMOMETER
(T1)
Dosen Pembimbing:
Mustika Wati, M.Sc.
Asisten:
Rini Mariana
Oleh:
Purnama Sari Wahyuni
(A1C413035)
Shaumi Khairunnisa
(A1C413089)
Wahyu Azhari
(A1C413097)
KELOMPOK 9
PENERAAN TERMOMETER
Oleh: Purnama Sari Wahyuni (A1C413035), Shaumi Khairunnisa (A1C413089), dan Wahyu
Azhari (A1C413097)
Abstrak
Percobaan peneraan termometer bertujuan untuk melakukan peneraan
terhadap termometer sederhana. Dengan metode memasukkan termometer standar
dan tak berskala ke dalam gelas kimia berisi air dingin, air murni, dan air hangat di
gelas yang berlainan lalu diberi tanda di titik berhentinya cairan alkohol. Hasil yang
diperoleh pada termometer skala dan tak berskala secara berturut-turut untuk air
dingin, murni, dan hangat yaitu (15,0 0,5; 15 0,315) , air murni (29,0 0,5; 30,24
0,315) , air hangat (63,0 0,5; 63,63 0,315) . Terjadinya perbedaan hasil karena
pengaruh suhu ruang dan tekanan udara, serta ketidaktelitian saat mengukur dan
membaca skala.
Kata Kunci: Peneraan dan termometer
Thermometer Calibration
By Purnama Sari Wahyuni (A1C413035), Shaumi Khairunnisa (A1C413089), and
Wahyu Azhari (A1C413097)
Abstract
The trial of calibration thermometer is purpose to make a simple calibration of
thermometer. Using method with putting the standard thermometer and unscale
thermometer into kimia glasses thet contain cold water, pure water, and warm water
in defferent glassesthen sign the place that the scale stop. The result of measuring
standard thermometer and unscale thermometer for the cold water, (15,0 0,5 ;
15,120 0,315)
(63,0 0,5 ; 63,63 0,315) . The result still have any differences because
influencing of room temperature and air pressure, also unaccurately at counting and
reading the scale of thermometer.
Key Word:Calibration and thermometer
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan rasa panas,
hangat, sejuk dan dingin. Derajat panas suatu benda disebut suhu atau temperatur. Air
yang panas dikatakan mempunyai suhu lebih tinggi dari air yang dingin. Suhu untuk
menentukan derajat panas suatu benda tidak cukup menggunakan perasaan saja
karena rasa dari tiap individu berbeda-beda.
Di zaman sekarang ini, termometer sudah tidak asing lagi di telinga kita,
termometer digunakan untuk mengukur temperatur atau alat ukur panas. Termometer
memiliki banyak jenis, salah satunya adalah termometer batang. Termometer ini yang
paling banyak kita jumpai. Termometer dibuat berdasarkan kenyataan bahan volume
benda cair pada umumnya akan berubah bila dipanaskan atau didinginkan. Volume
zat cair bertambah besar jika dipanaskan, sebaliknya berkurang jika didinginkan.
Perubahan inilah yang digunakan sebagai patokan dalam pengukuran suhu.
Setiap termometer yang sama akan menunjukkan skala yang sama pula
apabila termometer tersebut mengukur suhu zat yang sama. Sebuah termometer
sederhana dapat ditera dengan menggunakan jenis termometer yang sama dengan
yang ditera.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah.
Bagaimana cara melakukan peneraan terhadap termometer sederhana?
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan peneraan terhadap
termometer sederhana.
II. KAJIAN TEORI
pemuaian yang berbeda, mereka tidak sama persis pada temperatur dipertengahan.
Demikian termometer air alkohol dalam gelas yang dikalibrasi dengan baik bisa
menunjukkan 52,0 ., sementara termometer yang dikalibrasi dengan baik dari jenis
lain mungkin menunjukkan 52,6 .
(Giancoli, 2001: 451)
Jika termometer mula-mula lebih panas dari pada air es panjang kolom air
alkohol akan berkurang tetapi akhirnya akan berhenti berubah. Sekarang termometer
dalam kesetimbangan termal dengan air es. Posisi kolom air alkohol diberi tanda pada
pipa gelas. Ini adalah temperatur titik es (dinamakan titik beku). Selanjutnya
termometer diletakkan dalam air mendidih pada tekanan1 atm dan panjang kolom air
alkohol bertambah sampai termometer berada diam kesetimbangan termal dengan air
mendidih, posisi baru kolom itu ditandai, ini adalah temperatur titik uap (dinamakan
juga titik didih normal air).
(Tipler, 1998: 562)
Untuk mengukur temperatur secara kuantitatif, perlu didefinisikan semacam
skala numerik. Skala yang paling banyak dipakai adalah skala celcius. Di amerika
serikat, skala fahrenheit juga umum. Skala yang paling penting dalam sains adalah
skala absolut atau Kelvin.
(Giancoli, 2001: 451)
(1)
(Damari, 2009:15)
Kedua, titik tetap bawah atau titik es didefinisikan sebagai suhu campuran es
dan air dalam tekanan setimbang dengan udara jenuh pada tekanan 1 atmosfer.
Menurut termometer yang banyak digunakan saat ini, titik tetap bawah adalah titik
lebur es murni dan ditandai dengan angka nol titik uap diberi angka nol. Alasan
menyebut es murni adalah karena tidak murninya es (misal bercampur dengan garam)
akan menyebabkan titik lebur es lebih rendah (dbawah nol).
(Kanginan, 2007: 219)
III. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Termometer standar
1 buah
1 buah
3. Gelas Kimia
1 buah
1 buah
5. Mistar
1 buah
6. Gelas Erlenmenyer
1 buah
7. Corong
1 buah
8. Korek
1 buah
1 buah
10. Spidol
1 buah
11. Es batu
Secukupnya
12. Air
Secukupnya
B. Langkah Percobaan
1) Termometer tidak berskala digantungkan dan dimasukkan
2) Untuk menentukan titik tetap atas (titik 100 ) pada skala termometer, dapat
sampai 100 .
(Lampiran 2)
4) Membandingkan skala hasil percobaan dengan skala termometer standar.
5) Gunakan termometer standar dan termometer tidak berskala bersamaan untuk
mengukur beberapa nilai suhu sekitar. Mencatat nilai suhu sekitar. Mencatat nilai
dari suhu dari termometer standar dan menandai titik yang ditunjukkan
termometer tidak berskala tadi. Memeriksa berapa suhu yang ditunjukkan
termometer tidak berskala tadi dengan skalayang telah dibuat kemudian
membandingkannya dengan hasil yang dicatat dari termometer standar.
Keadaan Air
Standar (T
0,5)
1
2
3
Air dingin
Air murni
Air hangat
Skala padamm
Suhu yang
(termometer
diukur
tak berskala)
15,0
29,0
63,0
24
48
101
(T
0,315)
15,120
30,240
63,630
B. Analisis
Pada percobaan pengukuran suhu ini, alat pengukuran suhu yang digunakan
untuk ditera adalah termometer tak berskala. Dalam melakukan percobaan pada
termometer ini yang pertama kali dilakukan adalah menentukan titik tetap bawah atau
titik es (ice point) dan titik tetap atas atau titik uap (steam point). Titik tetap bawah
didapatkan dari penunjukkan skala pada termometer tak berskala yang ujungnya
berada pada sela-sela potongan es sehingga cairan di dalam termometer bergerak
turun. Cairan dalam termometer tak berskala akan berhenti bergerak setelah titik
beku tercapai. Tempat berhentinya ditandai dengan spidol. Kemudian mengukur jarak
berhentinya tersebut dengan ujung termometer dengan mengguankan mistar. Untuk
titik tetap atas, langkah pertama didihkan air terlebih dahulu. Sambil dididihkan,
termometer tak berskala dicelupkan pada air tersebut. Sehingga cairan di dalam
termometer bergerak naik. Cairan tersebut akan berhenti bergerak setelah titik didih
tercapai. Kemudian pada tempat berhentinya ditandai dengan spidol dan diukur jarak
antara tanda tersebut dengan ujung termometer dengan menggunakan mistar.
Setelah itu didapatkan hasil jarak antara titik tetap bawah dengan ujung
termometer adalah 9,5 cm. Sedangkan jarak antar titik tetap atas dengan ujung
termometer adalah 25,4 cm. Maka didapatkan jarak pada termometer tak berskala
tersebut adalah 15,9 cm. Jarak tersebut adalah rentang skala pada termometer tak
berskala yaitu (0
T = TA -TB(2)
Pada percobaan peneraan termometer sederhana ini digunakan air alkohol
yang bertindak sebagai termometer standar maupun termometer yang ditera. Objek
yang diukur dalam pengukuran suhu adalah air dingin, air murni, dan air hangat.
Untuk pengukuran suhu ruang dengan termometer standar yaitu 29 .
Pertama, pengukuran suhu air dingin. Air dingin ditempatkan pada gelas
kimia. Setelah itu termometer standar dan termometer tak berskala dicelupkan ke
dalam air dingin tersebut. Kedua alat tersebut diusahakan tercelupkan di dalam gelas
dengan ketinggian yang sama dan diusahakan agar tidak menyentuh dasar atau sisi
gelas tersebut. Tunggu sekian saat sampai cairan alkohol di dalam kedua termometer
berhenti bergerak. Kemudian setelah termometer standar berhenti bergerak suhu yang
terbaca dapat diketahui. Sedangkan pada termometer tak berskala, di titik berhentinya
skala diberikan tanda dan kemudian diukur jarak antara titik tetap bawah dengan titik
skala yang sudah ditandai dengan spidol tersebut dengan menggunakan mistar. Hasil
pengukuran suhu air dingin pada termomter standar adalah 15 . Sedangkan pada
termometer tak berskala adalah 2,4 cm. Suhu pada termometer tak berskala dapat
dihitung dengan persamaan
T= Skala yang terukur
NST(3)
Nilai skala terkecil pada termometer tak berskala adalah 0,63 /mm dikarenakan 1
mm mewakili 0,63
dan 1
sebesar 15,12 .
Kemudian yang kedua adalah menukur suhu air murni. Air murni dimasukkan
ke dalam gelas kimia kemudian diukur tanpa diberi perlakuan atau camapuran
khusus. Cara pengukuran suhu air murni sama dengan pengukuran suhu pada air
dingin. Diperoleh hasil pengukuran suhu pada termometer standar 29 . Sedangkan
hasil pada termometer tak berskala adalah 4,8 cm. Hasil tersebut kemudian dikalikan
dengan nilai skala terkecil pada termometer tak berskala yaitu 0,63 /mm
10
dan 1
dan 1
11
tetap atas, yang menyebabkan suhunya lebih tinggi dari suhu air murni dan dengan
perbandingan massanya yang tidak diperhitungkan/diabaikan, diperoleh suhu
kesetimbangan dari pencampuran tersebut yaitu 63 .
Dalam percobaan ini, suhu ruangan dan tekanan udara ruang sangat
mempengaruhi hasil pengukuran termometer standar maupun tak berskala. Bisa saja
termometer tersebut mengukur suhu ruang (lingkungan) dan tidak mengukur air
(sistem) atau mungkin penunjukan skala pada termometer adalah perpaduan dua suhu
tersebut. Selain itu tekanan udara juga berpengaruh karena suhu dipengaruhi oleh
tekanan
udara
ruang
berdasarkan
hukum
Boyle
Gay
Lussac,
yaitu
= konstan. Dimana tekanan berbanding lurus dengan suhunya. Jadi, semakin besar
tekanannya, semakin besar pula suhunya.
Pada percobaaan peneraan termometer ini, penunjukkan skala pada
termometer tak berskala hampir sama dangan penunjukan skala pada termometer
standar. Hal ini dapat dikatakan bahwa peneraan termometer yang telah dilakukan
hampir berhasil, walaupun masih terdapat sedikit perbedaan angka. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantanya yaitu ketidaktepatan dalam pemberian
tanda pada termometer tak berskala, ketidaktepatan dalam pengukuran rentang skala
pada termometer, ketidaktelitian dalam pembacaan skala pada termometer standar
dan mistar saat pengukuran, dan adanya pengaruh suhu lingkungan terhadap
pengukuran suhu air yang diukur pada percobaan ini.
V. DISKUSI
Hasil pengukuran pada termometer standar agak berbeda dengan hasil
pengukuran termometer tak berskala (termometer yang ditera). Faktor yang mingkin
12
VI. KESIMPULAN
Dalam melakukan peneraan termometer digunakan termometer sederhana
yang tidak memiliki skala dan membandingkan hasil pengukurannya dengan hasil
pengukuran menggunanakan termometer standar. Dari percobaan diperoleh hasil
pengukuran termometer tak berskala untuk suhu air hangat sebesar 63,63C, suhu air
murni sebesar 30,24C, dan suhu air dingin 15,12C. Hasil ini berbeda dengan
pengukuran menggunakan termometer air alkohol (termometer standar). Untuk suhu
air hangat sebesar 63C, suhu air murni sebesar 29C, dan suhu air dingin sebesar
15C. Penunjukkan skala pada termometer tak berskala hampir sama dangan
penunjukan skala pada termometer standar. Hal ini dapat dikatakan bahwa peneraan
termometer yang telah dilakukan hampir berhasil, walaupun masih terdapat sedikit
perbedaan angka. Mungkin dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu
ketidaktelitian dalam pembacaan skala, ketidaktepatan dalam penandaan skala, dan
adanya pengaruh suhu ruangan yang mempengaruhi pengukuran suhu air.
13
DAFTAR PUSTAKA
Damari, Ari. 2009. Konsep Jitu Fisika SMP untuk Kelas 1,2, dan 3. Jakarta: Wahyu
Media.
Giancoli, Dougls C. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Tim Dosen Fisika. 2013. Modul Praktikum Fisika Dasar 1. Banjarmasin: UNLAM.
Tipler, P. A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
14
LAMPIRAN 1
A. Pengukuran
9,5 = 15,9 cm =
159 mm
Batas Ukur:
100
TA TB = T
Termometer Standar
NST=
= 100
=1
. NST = . 1 = 0,5
T=
T=
= 0,63 /mm
/mm
15
B. Perhitungan
1. Termometer standar
Air dingin: 15
PF = (15,0
= 15
= 29
= 63
0,5)
Air murni: 29
PF = (29,0
0,5)
Air hangat: 63
PF = (63,0
0,5)
Airdingin: 24
PF= (15,120
0,315)
Air murni: 48
PF= (30,24
0,315)
16
PF= (63,630
0,315)
17
Titik beku
didih
LAMPIRAN
2
LAMPIRAN 3
18
Termometer badan tidak boleh ditera langsung dengan es mencair dan air
mendidih karena termometer badan adalah termometer yang digunakan untuk
mengukur suhu badan yang memiliki daerah pengukuran antara (35
C.
Dengan daerah tersebut dapat dipastikan tidak dapat ditera langsung dengan es
mencair yang suhunya 0
. Selain itu
termometer badan berisi air alkohol. Dalam perjalanan naik, air alkohol mempunyai
kekuatan yang cukup untuk mengatasi hambatan di tabung kapier. Jadi air alkohol
tersebut mampu melewati hambatan tersebut. Sebuah zat cair yang memuai dapat
memiliki tekanan yang kuat sekali, sehingga ketika air membeku dan memuai,
tekanannya mampu memecahkan termometer.
Dalam percobaan perlu memperhatikan suhu ruangan karena suhu ruang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran termometer teraan maupun standar. Bisa saja
termometer tersebut mengukur suhu ruang (lingkungan) dan tidak mengukur air
(sistem) atau mungkin penunjukan skala pada termometer adalah perpaduan dua suhu
tersebut. Selain suhu ruang, dalam percobaan ini perlu diperhatikan juga tekanan
udara, karena suhu dipengaruhi oleh tekanan udara ruang berdasarkan hukum Boyle
Gay Lussac, yaitu
19
LAMPIRAN 4
Gambar 7. TermometerStandar
20
21
22
23
24
25
LAMPIRAN 5
A. Hasil Seminar
1. Moderator /MC
Nama
: Miratun Nisa
Kelompok
:3
2. Tanya Jawab
a. Apakah peneraan termometer dapat dilakukan bila tidak menggunakan air
murni, contohnya air gula atau air garam? (Penanya: M. Syahrirani
Kelompok: 2)
Jawab: Bisa, karena pada peneraan termometer yang diperhatikan adalah hasil
pengukuran suhunya bukan zat yang diukur suhunya, sehingga jenis air tidak
mempengaruhi dalam peneraan termometer asalkan jenis termometer standar
dan tak berskala yang digunakan pada percobaan tersebut adalah sama
misalkan menggunakan termometer alkohol
b. Apakah ada udara di atas air alkohol dalam tabung termometer? (Penguji)
Jawab: Tidak ada. Sebenarnya selain air alkohol tidak ada udara dalam tabung
termometer atau hampa udara. Sehingga jika alkohol dalam termometer
memuai karena terkena panas maka cairan alkohol dapat naik.
c. Apa perbedaan skala Kelvin dan Derajat Celcius? (Penguji)
Jawab: Perbedaan skala Kelvin dan Derajat Celcius terletak pada:
26
27