Anda di halaman 1dari 5

1.

TERMOMETER
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu keadaan.
Skala pada termometer berfungsi untuk mempermudah dalam membaca besar kecilnya
suhu suatu benda atau zat . Kata “termometer” berasal dari bahasa Yunani, yaitu
thermos dan meter. Thermos artinya panas, sedangkan meter artinya mengukur. Jadi
termometer merupakan alat untuk mengukur suhu.
Termometer pertama kali dibuat pada tahun 1592 oleh seorang ilmuwan Italia
bernama Galileo Galilei yang menggunakan udara dan air. Pada tahun 1714, ilmuwan
Jerman bernama Daniel Gabriel Fahrenheit membuat termometer yang berisi air raksa. 
Kemudian pada tahun 1742, ilmuwan Swedia bernama Andres Celsius menemukan
termometer yang menggunakan skala ukuran 100.
Termometer biasanya berbentuk sebuah pipa kaca sempit tertutup yang diisi
dengan zat cair, seperti raksa. Dalam sistem satuan internasional (SI) besaran suhu
menggunakan skala Kelvin (K), tetapi di Indonesia besaran suhu yang sering digunakan
adalah Celcius (oC).
Termometer yang kita kenal saat ini memiliki empat jeni sskala ukur, yaitu
Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. Keempat jenis skala termometer tersebut
dinamai sesuai dengan nama penemunya. Di bawah ini ditunjukkan perbandingan
empat skala termometer tersebut.
a. Termometer Celsius
Menurut Andreas Celcius ahli fisika dari Swedia pada tahun 1701 - 1744, dalam
pembuatan skala termometer, titik lebur es pada tekanan satu atmosfer sedangkan
titik didih air sebagai titik tetap atas Skala suhu yang ditetapkan oleh Andreas
Celcius ini disebut skala Celsius.
 Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (100 o C).
 Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair
(0o C).
 Perbandingan skalanya 100.
b. Termometer Reamur
Di Prancis, skala suhu termometer menggunakan skala Reamur, sebagai hasil temuan
dari Rene Antoine Ferchault de Reamur. Skala termometer pada Reamur sama seperti
pada Celsius, memiliki titik atas (sebagai derajat panas dari air yang sedang mendidih
pada tekanan udara satu atmosfer dan juga memiliki titik bawah sebagai skala terbawah
dari es yang sedang mencair pada tekanan udara satu atmosfer .
 Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih (80 R).
 Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (0 R).
 Perbandingan skalanya 80.
Dari perbandingan antara skala suhu Celsius dengan skala suhu Reamur maka
keduanya memiliki hubungan yang dapatdinyatakan dalam bentuk persamaan:

c. Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986 – 1736.
Skala suhu Fahrenheit digunakan di Amerika
 Titiktetapatasmenggunakan air mendidih (212o F).
 Titiktetapbawahmenggunakanesmencair (32o F).
 Perbandinganskalanya 180o F.
Sehingga antara Celsius dengan Fahrenheit memiliki perbandingan di mana 0 °C itu
sama dengan 32 °F, dan 100 °C sama dengan 212 °F. Dari perbandingan itu terbentuklah
hubungan antara skala suhu termometer Celsius dengan skala suhu termometer
Fahrenheit dalam bentuk persamaan:

Sedangkan hubungan antara skala Reamur dan Fahrenheit dalam bentuk


persamaannya:

d. Termometer Kelvin
Satuan suhu berdasarkan Sistem Internasional (SI) menggunakan satuan Kelvin.
Besaran pokok suhu dengan satuan SI Kelvin sebagai hasil temuan dari Lord Kelvin dari
Inggris ahli fisika dari Skotlandia pada tahun 1848-1954.

 Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 K) pada tekanan 1 atm.
 Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 K) pada tekanan 1 atm.
 Perbandingan skalanya 100.
Derajat Kelvin tidak perlu meggunakan simbol derajat (°). Seperti pada 273 K bukan
273 °K atau 373 K bukan 373 °K. Suhu 273 K itu setara dengan 0 °C, dan suhu 373 K
setara dengan 100 °C. Skala suhu Kelvin ditetapkan sebagai suhu mutlak atau disebut
suhu absolut, karena pada suhu 0K atau – 273 °C energi kinetik benda dianggap dalam
keadaan diam.

Tabel Perbandingan Skala Termometer


TitikTetap  TitikTetap  Selisih
No JenisTermometer
Bawah Atas (JumlahSkala)
1 Celcius 0oC 100oC 100
2 Reamur 0oR 80oR 80
3 Fahrenheit 32oF 212oF 180
4 Kelvin 273 K 373 K 100

CARA MENENTUKAN SKALA TERMOMETER


Skala termometer  yang kita buat dapat dikonversikan ke skala termometer yang lain
apabila pada saat menentukan titik tetap kedua termometer berada dalam keadaan
yang sama. Misalnya kita akan menentukan skala termometer  X  dan  Y. Termometer
X dengan titik tetap bawah  Xb  dan titik tetap atas  Xa dan termometer Y dengan titik
tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua
termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada
tekanan 1 atmosfer. 

Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing
termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut. 
Tx- Xb Ty-Yb
=
Xa-Xb Ya-Yb
Keterangan:
Tx = suhu pada termometer X , Ya = titik tetap atas termometer Y
Xa = titik tetap atas termometer X, Ty = suhu pada termometer Y
Xb = titik tetap bawah termometer X, Yb = titik tetap bawah termometer Y
Contoh penggunaannya
Suatu termometer X mengukur suhu es sedang melebur pada −10 0X dan mengukur
suhu air mendidih pada 110 0X. Termometer Celcius mengukur suhu benda tersebut
adalah 40 0C. Berapa suhu bendater sebut jika diukur dengan termometer X?
Penyelesaian:
Diketahui: Xb = −100X, Xa = 1100X
Tc = 400C, Ta = 1000C dan Tb = 00C ditanya Tx = ...........?
Jawab:

Tx- Xb Tc-Cb
=
Xa-Xb Ca-Cb
Tx – (−10) 40 – 0
=
110 – (−10) 100-0
Tx+10 40
=
120 100
100(Tx + 10) = 40 × 120
100Tx + 1000 = 4800
Tx + 10 = 48
Tx = 48 – 10
Tx = 38
Jadi, suhu bendat ersebut apabila diukur dengan termometer X adalah 38 0X.

Anda mungkin juga menyukai