Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari – hari, temperatur sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup makhluk hidup. Temperatur memegang peranan penting dalam
kehidupan di dunia ini, contohnya temperatur berperan dalam siklus hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan lain sebagainya. Semua benda di dunia ini mempunyai
temperatur yang menjadi sifat dari benda itu sendiri.
Temperatur itu sendiri merupakan ukuran panas sesuatu. Temperatur juga
dapat didefinisikan sebagai sifat fisik suatu benda untuk menentukan apakah dua
benda berada pada kesetimbangan termal tertentu. Sifat – sifat benda yang berubah
karena pengaruh temperatur disebut sifat termometrik.
Suhu merupakan keadaan suatu benda dilihat dari panas dinginnya benda
tersebut. Suhu dapat diukur dengan menggunakan alat ukur fisika yang dinamakan
thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu
cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Pada abad 17 ada 30 jenis skala yang membuat para ilmuwan
kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744)
sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai
pedoman pengukuran suhu.Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu
Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin
dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol
mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 -
1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari
273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sampai nol mutlak sama
dengan 0 K atau -273 ° C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan
Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0 ° R dan mendidih pada
suhu 80 ° R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32 ° F dan
mendidih pada suhu 212 ° F.

1
Panas sangat berpengaruh terhadap properti dari suatu materi
sepertiekspansi termal, radiasi, serta efek elektrik. Ketiga properti tersebutmenjadi
dasar untuk membuat alat ukur temperatur sesuai dengan pengaruh perubahan suhu
terhadap properti suatu benda. Tingkat presisialat ukur temperatur sangat
bergantung kepada properti materil yangdigunakan, properti material yang diukur,
serta desain dari alat ukur itusendiri. Sehingga penentuan alat ukur yang tepat sesuai
dengan mediakerja yang akan diukur sangat mempengaruhi hasil akhir pengukuran.
Dalam dunia biologi, termometer sangat diperlukan untuk berbagai
praktikum. Oleh sebab itu, ketepatan dalam penentuan temperatur sangat
diharuskan agar terhindar dari kesalahan yang fatal. Cara penggunaan, perawatan
dan penyimpanan termometer juga sangat penting diperhatikan. Agar termometer
dapat bertahan lama dan tentunya tidak mengakibatkan kesalahan dalam
pengukuran.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat suatu rumusan
masalah sebagai berikut:
1) Apa pengertian termometer?
2) Apa pengertian suhu?
3) Apa saja jenis – jenis termometer?
4) Apakah penyebab kesalahan dalam pengukuran suhu?
5) Bagaimana cara penyimpanan termometer?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1) Mengetahui pengertian thermometer
2) Mengetahui pengertian suhu
3) Mengetahui apa saja jenis – jenis thermometer
4) Mengetahui penyebab kesalahan dalam pengukuran suhu
5) Mengetahui cara penyimpanan termometer
BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah


benda (Lakitan, 2002). Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat
termometrik suatu benda ketika benda tersebut mengalami perubahan suhu.
Perubahan sifat termometrik suatu benda menunjukkan adanya perubahan suhu
benda, dan dengan melakukan kalibrasi atau peneraan tertentu terhadap sifat
termometrik yang teramati dan terukur, maka nilai suhu benda dapat dinyatakan
secara kuantitatif. Tidak semua sifat termometrik benda yang dapat dimanfaatkan
dalam pembuatan termometer (Kreith, 1991).
Sifat termometrik yang dapat digunakan dalam pembuatan termometer
harus merupakan sifat termometrik yang teratur. Artinya, perubahan sifat
termometrik terhadap perubahan suhu harus bersifat tetap atau linier, sehingga
peneraan skala termometer dapat dibuat lebih mudah dan termometer tersebut
nantinya dapat digunakan untuk mengukur suhu secara teliti (Kreith, 1991)

2.2 Pengertian Suhu

Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Suhu menunjukkan derajat
panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda
tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu
benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya
energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga
disebut temperatur, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celcius,
Fahrenheit, dan Reamur (Kreith, 1991).

2.3 Jenis - jenis Termometer

3
2.3.1 Jenis Termometer Berdasarkan Skala

Untuk dapat menunjukkan suhu suatu benda, thermometer diberi skala. Dalam
menetapkan skala thermometer perlu ditentukan terlebih dahulu titik tetap bawah
dan titik tetap atasnya. Penentuannya adalah sebagai berikut.

 Titik tetap atas ditentukan oleh air yang sedang mendidih pada tekanan 1
atm (76cmHg)
 Titik tetap bawah ditentukan oleh suhu es yang sedang mencair pada
tekanan 1 atm (76cmHg)
1. Termometer Skala Celcius

Skala celcius dibuat oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Swedia bernama
Andreas Celcius (1701-1744). Andreas Celcius menentukan titik tetap bawah
menggunakan suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm dan diberi angka 0
(nol). Sedangkan titik tetap atasnya ditentukan suhu air yang sedang mendidih pada
tekanan 1 atm dan diberi angka 100. Perbedaan suhu antara titik atas dan titik bawah
adalah 100 – 0 = 100. Satuan suhu yang diukur menggunakan thermometer celcius
diberi satuan derajat celcius (ditulis : ◦C)

2. Termometer Skala Reamur


Skala reamur dibuat oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Perancis yang bernama
Rene Antonie Ferchault de Reamur. Ia membuat thermometer dengan menentukan
titik tetap atas dengan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan diberi
angka 80 sedangkan titik tetap bawahnya ditentukan oleh suhu es yang sedang
mencair pada tekanan 1 atm dan diberi angka 0 (nol). Perbedaan suhu antara titik
tetap atas dan bawah adalah 80 – 0 = 80. Satuan suhu yang digunakan untuk
menuliskan suhu yang diukur dengan thermometer reamur adalah derajat reamur.

3. Termometer Skala Fahrenheit


Skala Fahrenheit dibuat oleh seorang ilmuwa berkebangsaan Jerman bernama
Gabriel D. Fahrenheit (1686-1736). Fahrenheit adalah seorang orang pertama yang

4
membuat thermometer zat cair yang menggunakan suhu campuran es dan garam
sebagai titik tetap bawah. Suhu yang ditunjukkan thermometer diberi angka 32,
sedangkan titik tetap atas ditentukan dengan suhu air yang sedang mendidih pada
tekanan 1 atm dan diberi angka 2112. Perbedaan suhu antara titik tetap atas dan
bawah adalah 212 – 32 = 180. Satuan suhu yang diukur menggunakan thermometer
Fahrenheit adalah derajat Fahrenheit.
4. Termometer Skala Calvin

Dalam teori partikel dinyatakan bahwa bila suhu bertambah maka gerak partikel
bertambah cepat, jika suhu turun maka gerak partikel akan semakin lambat. Pada
saat suhu mencapai -273 ◦C gerak partikel akan berhenti. Suhu -273 ◦C merupakan
suhu paling rendah yang masih mungkin dimiliki oleh suatu zat. Suhu tersebut
dikenal dengan suhu nol mutlak.

Seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris yang bernama William Thomas


Thompson Kelvin (1824-1907) adalah orang pertama yang mengusulkan
pengukuran suhu berdasarkan suhu – suhu nol mutlak. Skala suhu yang ditetapkan
diberi nama skala Kelvin (lambang “K”). jadi, dalam menggunakan satuan Kelvin
untuk menunjukkan suhu tidak menggunakan kata “derajat” melainkan hanya
“Kelvin” saja. Contoh 308 K (baca : 308 kelvin). Suhu terendah pada skala ini diberi
angka 0 K = -273◦C. Pada skala Kelvin, titik lebur es diberi angka 273 dan titik
didih air diberi angka 373 dengan demikian, hubungan antara skala Celcius dan
Kelvin adalah sebagai berikut.

K = 273 +
C
Keterangan :

K = suhu dalam skala Kelvin (K)

C = suhu dalam skala Celcius (◦C )

5
Berdasarkan penetapan skala beberapa thermometer di atas, maka dapat dibuta
perbandingan skala thermometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin sebagai
berikut.

Tabel perbandingan skala termometer

Titik tetap
No. Termometer Titik tetap atas Jumlah skala
bawah
1 Celcius 0oC 100oC 100
2 Reamur 0oR 80oC 80
3 Fahrenheit 32oF 212oF 180
4 Kelvin 273 K 373 K 100
Perbandingan jumlah skalanya adalah sebagai berikut :

tC : tR : (tF – 32) = 100 : 80 : 180 atau tC : tR : (tF – 32) = 5 : 4 : 9

Perubahan suhu dari celcius ke Kelvin dan dari Kelvin ke celcius, karena jumlah
skalanya sama, maka ditulis sebagai berikut.

toC = (t + 273)K atau tK = (t – 273)oC

Keterangan :

TC = skala yang ditunjukkan thermometer celcius

tR = skala yang ditunjukkan thermometer reamur

tF = skala yang ditunjukkan thermometer Fahrenheit

tK = skala yang ditunjukkan thermometer Kelvin (K)

Dari keempat jenis thermometer di atas, thermometer yang umum digunakan di


Indonesia adalah thermometer Celcius. Sedangka di beberapa Negara seperti
Inggris dan Amerika Serikat, thermometer yang digunakan adalah
termometerFahrenheit dan Perancis menggunakan thermometer berskala Reamur.

6
Akan tetapi, skala suhu untuk satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI) atau
yang disebut skala Kelvin.

2.3.2 Jenis Termometer Berdasarkan Zat Cair Pengisi Pipa

Pemuaian zat cair dapat digunakan sebagai ukuran suhu suatu benda. Olehkarena
itu, zat cair digunakan sebagai medium di dalam thermometer untuk menentukan
derajat suhu suatu benda yang diukur. Berdasarkan zat cair pengisi pipa kapiler,
maka thermometer dibedakan menjadi dua macam, yaitu thermometer raksa dan
thermometer alcohol.

1. Termometer Raksa
Keuntungan raksa sebagai zat thermometer
 Raksa mengkilap sehingga mudah dilihat
 Pemuaian raksa teratur
 Raksa tidak membasahi dinding kac ketika memuai atau menyusut
 Cepat menyesuaikan suhu dengan suhu sekitarnya
 Jangkauan raksa cukup lebar, yaitu antara -40 ◦C sampai dengan 350
◦C sehingga sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan di laboratorium
 Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu
dengan cepat dan tepat

Kerugian menggunakan raksa sebagai pengisi thermometer

 Raksa mahal
 Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu sangat rendah
(misalnyadi daerah kutub)
 Raksa termasuk zat berbahaya
2. Termometer Alkohol
Keuntungan menggunakan alcohol sebagai cairan pengisi thermometer
 Alcohol lebih murah dibandingkan raksa
 Alcohol lebih teliti karean untuk kenaikan suhu yang kecil, alcohol
mengalamiperubahan volume yang lebih besar

7
Kerugian menggunakan alcohol sebagai cairan pengisi thermometer
 Alcohol mempunyai titik didih rendah yaitu 78 ◦C sehingga
pemakaiannya terbatas
 Alcohol tidak berwarna, sehingga haris diberi warna agar lebih
mudah dilihat
 Alcohol membasahi (melekat) pada dinding kaca

Catatan :

Air tidak dapat digunakan untuk mengisi thermometer karena beberapa


alasan, diantaranya adalah sebagai berikut

 Air membasahi dinding kaca sehingga skala sulit dibaca


 Air tidak berwarna sehingga sulit dibaca ketinggiannya
 Jangkauan suhu air terbatas yaitu antara 0 ◦C – 100 ◦C
 Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan
 Hasil pembacaan yang diperoleh kurang teliti karena air penghantar
panas yang jelek

2.3.3 Jenis Termometer Berdasarkan Bahan Pembuatannya


Thermometer yang umu digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
thermometer yang terbuta dari pipa kaca yang diisi dengan zat cair.
Pembuatan thermometer didasarkan pada sifat thermometric benda, yaitu
sebagai berikut.
 Jika benda dipanaskan akan memuai (volume bertambah) dan jika
didinginkan akan menyusut (volume berkurang)
 Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan
(dicampurkan) maka akan terjadi perpindahan panas dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pada akhirnya,
kedua bendaakan sama.

8
Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas, maka dapat dibuat termoeter dari
zat padat, cair, maupun zat gas. Berdasarkan bahan pembuatannya,
thermometer dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu thermometer zat cair
dalam gelas/kaca, thermometer hambatan listrik, termokopel, dan
thermometer gas.

1. Thermometer Zat Cair dalam Gelas/Kaca


Thermometer ini biasanya berupa sebuah pipa kaca sempit tertutup
yang berisi zat cair dan memiliki skala. Prinsip kerja thermometer ada
pada pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba
perhatikan voulem air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan,
suhu air akan meningkat.

Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah volume air tersebut juga


meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan volume air
tersebut juga menurun. Selain pada air, peristiwa ini pun terjadi pada
zat lain, seperti raksa dan alcohol yang digunakan sebagai bahan
thermometer. Thermometer yang termasuk jenis ini adalah
thermometer berskala celciu, Fahrenheit, reamur, Kelvin, thermometer
badan, thermometer ruangan, dan thermometer maksimum-minimum.
2. Thermometer Hambatan Listrik
Thermometer hambatan listrik disebut thermometer platina. Prinsip
kerja thermometer ini adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina
naik. Bahan penghantar listrik thermometer ini biasanya dibuat dari

9
platina sehingga tahan panas. Apabila suhu semakin besar, harga
takaran juga semakin besar sehingga daya hantar listrik semakin
berkurang.

Keuntungan thermometer ini adalah jangkauan suhunya sangat lebar,


yaitu antara -250 sampai 1500 ◦C, sehingga thermometer platina ini
banyak dipakai pada industry-industri. Sedangkan kerugiannya adalah
suhu tidak bisa langsung dibaca, pembacaannya lambat sehingga tidak
sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah.
3. Termokopel
Thermometer ini terdiri dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang
berbeda jenis dan dihubungkan dengan sebuah amperemeter. Prinsip
kerjanya adalah apabila suhu berada maka akan menghasilkan arus
listrik yang berbeda pula.

10
Keuntungan menggunakan termokopel adalah jangkauan suhu luas
mulai dari -100 sampai 1500 ◦C, selain mempunyai jangkauan yang
besar, thermometer termokopel ini dapat juga mengukur suhu dengan
cepat dan dapat dihubungkan dengan rangkaian lain atau computer.
Agar bisa digunakan untuk mengukur suhu, thermometer harus
memiliki sifat-sifat fisik yang berubah terhadap suhu. Sifat-sifat yang
bisa digunakan untuk membuat thermometer adalah sebagai berikiut.
 Tekanan gas pada volume tetap
 Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu pipa kapiler
 Hambatan listrik pada seutas kawat platina
 Pemuaian suatu kepingbimetal
 Radiasi yang dipancarkan benda
 Beda potensial pada suatu termokopel
4. Thermometer Gas
Thermometer gas terdiri dari bola kaca berisi gas yang dihubungkan
dengan manometer. Prinsip kerjanya adalah apabila bola gas terkena
panas maka gas di dalam tabung kaca akan memuai dan menekan zat
cair (air raksa atau Hg) yang berda di dalam manometer. Kenaikan zat
cair tersebut digunakan untuk mengetahui suhu di sekitar bola kaca.

Thermometer gas bekerja berdasarkan sifat pemuaian gas. Adapun gas


yang biasa digunakan yaitu gas hydrogen dan helium dengan tekanan

11
yang rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga volumenya akan
bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada airan, maka
keuntungan thermometer gas adalah lebih teliti daripada thermometer
cairan. Thermometer gas dapat digunakan untuk mengukur suhu yang
sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah dimana lebar jangkauannya
antara -250 sampai 1500 ◦C.

2.3.4 Jenis Termometer Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya


Jenis-jenis thermometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya ada banyak
sekali, mulai dari jenis thermometer yang prinsip kerjanya sederhana
sampai dengan yang rumit/ kompleks (menggunakan perangkat elektronik)
1. Thermometer Klinis
Thermometer klinis disebut juga thermometer badan atau thermometer
demam. Thermometer ini biasa digunakan para dokter dan perawat
rumah sakit untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang
digunakan untuk mengisi thermometer klinis adalah raksa. Skala pada
thermometer klinis antara 35 sampai 42 ◦C.

Penampang kepala thermometer ini dibuat lebih kecil daripada


thermometer biasa. Hal ini dimaksudkan agar perubahan suhu yang
kecilpun dapat dilihat dengan jelas.untuk mengukur suhu benda,
thermometer diletakkan di ketiak atau mulut kurang lebih 2 menit.

12
Untuk mengembalikan raksa pada kedudukan semula, thermometer itu
langsung diguncang-guncangkan.

Cara Menggunakan Termometer Badan

1. Sebelum digunakan, bersihkan termometer terutama bagian


ujungnya yang berisi air raksa dengan cairan pembersih yang
mengandung alkohol.

2. Kibas-kibaskanlah ujung termometer yang tidak berisi air raksa


beberapa kali dengan cukup kuat. Gunanya, agar seluruh air raksa
kembali ke tabungnya atau berada di bawah angka 35 derajat Celcius.

2. Lengan sedikit diangkat lalu selipkan termometer di sela-sela ketiak


dalam keadaan terjepit. Pastikan bagian ujung termometer menempel
pada kulit ketiak.

3. Sebelum mengangkatnya, biarkan selama 3 sampai 5 menit untuk


memberi waktu air raksa bergerak. Bila perlu, pegang lengannya untuk
menahan posisi termometer di ketiaknya tetap mantap.

4. Bacalah ujung air raksa yang menunjukkan suhu tubuh

5. Kembalikan suhu terometer dengan menggunakan air dingin. Lalu


bersihkan kembali sebelum menyimpannya.

Cara Menggunakan Termometer Badan Digital

1. Nyalakan termometer dengan menekan atau menggeser tombon on.

2. Masukkan termometer secara perlahan dan hati-hati ke dalam mulut

3. Letakkan termometer di bawah lidah dan mulut ditutup. Biarkan


selama 3 sampai 5 menit atau tunggu sampai ada bunyi yang
menunjukkan pengukuran suhu sudah selesai dilakukan.

13
4. Setelah itu, Anda tinggal mengambil termometer dan membaca hasil
yang tertera pada layar.

Termometer ini juga dapat digunakan pada ketiak maupun telinga anak
dengan cara yang kurang lebih serupa. Namun bila termometer digital
yang Anda gunakan adalah termometer tembak atau yang
menggunakan sinar inframerah, caranya sedikit berbeda. Cukup
arahkan termometer ke bagian tubuh yang ingin di ukur, pencet tombol
dan suhu tubuh akan otomatis terdeteksi di layar (Prameshwari, 2018).

2. Thermometer Dinding
Thermometer dinding disebut juag thermometer ruangan atau
thermometer suhu kamar. Pada umumnya, thermometer dinding
dipasang tegak di dinding sebuah ruangan dan digunakan untuk
mengukur suhu ruang. Angka-angka pada skala thermometer dinding
mencakup suhu di atas dan di bawah suhu yang dapat dicapai ruang yang
dinyatakan dalam derajat celcius atau Fahrenheit.

Thermometer dinding dibuta berdasarkan Negara yang akan memakai.


Di Indonesia yang daerah tropis suhu dibut sekitar 27 ◦C. sedangkan
daerah yang memounyai musim dingin akan dibuat sampai di bawah
nol, biasanya berkisar antara -30 sampai 50 ◦C.

14
3. Termometer Maksimum dan Minimum Six-Bellani
Thermometer ini ditemukan oleh James Six dan Bellani pada akhir abad
ke-18. Thermometer ini sering digunakan oleh pengamat cuaca untuk
mengetahui suhu tinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu.
Thermometer maksimum dan minimum ini terdiri atas pipa U yang
masing-masing kolom berisi alcohol dan raksa.

Thermometer makasimum-minimum memiliki 2 skala yaitu skala


minimum pada kolom kiri dan skala maksimum pada kolom kanan
sehingga suhu dapat dibaca sesuai dengan ketinggian kolom raksa.
Thermometer ini juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dalam
sebuah rumah kaca, yaitu rumah yang digunakan untuk menanam
tanaman sebagai penelitian. Suhu minimum biasnaya terjadi pada
malam hari dan suhu maksimum biasanya terjadi pada siang hari.
4. Thermometer Optik (Pyrometer)
Termomeer optic yaitu thermometer yang cara kerjanya berdasarkan
spectrum cahaya ayitu perubahan warna logam akibat perubahan suhu.
Thermometer optic ini disebutg juga pyrometer yang biasanya
digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 1000 ◦C).
pengukuran suhu menggunakan thermometer optic tidak menyentuh

15
benda secara langsung karena pada umumnya benda terletak sangat jauh
atau bendanya berpijar.

Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku


pengecoran logam. Spectrum berwarna biru lebih panas dibandingkan
spectrum berwarna merah. Hasil scanner oleh thermometer optic pada
tanur peleburan besi, warna biru tua menunjukkan suhu yang paling
tinggi, warna merah menunjukkan suhu yang lebih rendah.
5. Thermometer Bimetal
Thermometer bimetal adalah thermometer yang memanfaatkan perbedaan
pemuaian antar dua jenis logam. Thermometer ini terdiri dari dua buah
keeping logam yang memiliki koefisien muai berbeda, sehingga ketika
terkena perubahan suhu maka bimetal akan melengkung kea rah tertentu.

16
Jika suhu meningkat, maka keeping bimetal akan melengkung ke arah
logam yang koefisien muai lebih kecil. Sedangkan jika suhu menurun,
maka keeping bimetal akan melengkung kea rah logam yang memiliki
koefisien muai lebih besar. Thermometer bimetal digunakan untuk
mengukur suhu oven kompor, thermostat, pemanggang, dan circuit
breakers.
6. Thermometer Termistor
Merupakan thermometer yang menggunakan termistor sebagai sensornya.
Termistor (bahasa inggris : thermistor) adalah alat atau komponen atau
sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari
termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau
resistance) jika suhu atau temperature yang mengenai termistor ini berubah.

Ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan listrik diukur


dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi
dalam derajatg suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain
atau computer. Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas (-25 ◦C sampai
180 ◦C).
7. Thermometer Galileo
Thermometer Galileo (atau thermometer Galilea), dinamai fisikawan Italia,
Galileo Galilei, adalah termometerf yang terbuat dari gelas silinder tertutup
berisi cairan bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian
rupa sehingga mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu. Di dalam

17
cairan digantungkan sejumlah beban. Umunya beban tersebut dilekatkan
pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna efek estetika.

Saat suhu berubah, kecepatan cairan di dalam silinder turut berubah yang
menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai
posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti
oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan
terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan
yang teraoat berda di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala
suhu.
8. Thermohigrometer
Thermohygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator pengukuran
yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi untuk
mengukur suhu pada suatu ruangan,sedangkan hygrometer berfungsi untuk
mengukur kelembaban pada suatu ruangan. Jadi,bisa disimpulkan bahwa
thermohygrometer berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban di suatu
tempat baik itu indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan).
Proses pengukuran thermohygrometer terdapat dua skala yang satu
menunjukan tempatur dan yang satu lagi menunjukkan kelembaban.
Thermohygrometer terbagi menjadi dua jenis yaitu thermohygrometer
analog dan thermohygrometer digital. Thermohygrometer digital

18
menunjukkan suhu dan kelembaban dengan angka yang jelas seperti jam
tangan digital,sedangkan thermohygrometer analog dapat menunjukkan
suhu dan kelembaban dengan jarum jam.

Thermohygrometer memiliki dua thermometer yaitu dry bulb dan wet bulb.
Dry bulb terdiri dari sumbu kapas yang kering sedangkan wet bulb terdiri
dari sumbu kapas basah yang terendam air. Wet bulb mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kerja alat ini. Thermohygrometer bekerja
berdasarkan fenomena yang disebut penguapan dingin. Ketika air menguap
dari suatu permukaan, permukaan akan dingin karena molekul air membawa
energi panas dari permukaan selama penguapan. Karena adanya efek
pendinginan ini wet bulb selalu menunjukkan temperatur yang rendah
dibandingkan dry bulb. Penguapan air dari permukaan wet bulb sebanding
dengan kelembapan udara di atmosfer.
Cara menggunakan thermohygrometer analog yaitu :

1. Letakkan atau gantung thermohygrometer pada suatu tempat yang akan


diukur kelembaban dan temperaturnya.
2. Tunggu 5 menit – 10 menit.
3. Baca skala yang tertera pada thermohygrometer, skala bagian atas
menunjukkan kelembaban (dalam %) sedang skala bagian bawah
menunjukkan temperatur udara (◦C).

Cara menggunakan thermohygrometer digital yaitu:

1. Meletakkan thermohygrometer pada tempat yang ingin di ukur kelembaban


dan suhu udaranya.
2. Tunggulah tiga sampai lima menit
3. Mengamati skala yang ada pada thermohygrometer analog. (Omar Ramlee,
2013)

19
2.4 Kesalahan dalam Pengukuran Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.Alat
yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat adalah
termometer. Dalam menggunakan termometer kita harus menggunakannya
dengan tepat. Namun, terkadang masih ada beberapa kesalahan yang terjadi
dalam pengukuran suhu. Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh
mahasiswa dalam menggunakan termometer yaitu mahasiswa meletakkan
termometer hingga menyentuh dasar ataupun dinding gelas. Serta
memegang termometer tidak pada bagian ujungnya, melainkan pada
bagian badan termometer. Mahasiswa tidak membaca skala termometer
tegak lurus dengan mata pengamat,melainkan membungkuk ke arah meja
tempat diletakkannya gelas berisi larutanyang akan diukur suhunya.
Kesalahan lain yang dilakukan mahasiswa adalah dengan tidak
memasukkan termometer dengan benar ke dalam larutan yang akan diukur
suhunya tetapi membiarkan thermometer terbungkus wadahnya saat
melakukan pengukuran suhu larutan. Semua kesalahan dalam menggunakan
termometer yang dilakukan mahasiswa menyebabkan mahasiswa
tidak mendapatkan suhu larutan dengan tepat.
2.5 Cara Penyimpanan Termometer

Agar thermometer yang kita punya tahan lama. Hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. Perhatikan permukaan kaca thermometer. Setelah dipakai, segera bersihkan
kaca dari kotoran atau endapan yang mungkin menempel dengan kain.
Usapkan kain tersebut secara perlahan.
2. Segera simpan thermometer setelah dipakai dalam wadah penyimpanannya.
Sebelum disimpan, sebaiknya thermometer didinginkan terlebih dahulu.
Simpan thermometer pada lemari penyimpanan yang tertutup.
3. Periksa keadaan thermometer secara berkala, jangan sampai terjadi anomaly
pada thermometer tersebut.
BAB III

20
KESIMPULAN

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda.
Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat termometrik suatu benda
ketika benda tersebut mengalami perubahan suhu. Sifat termometrik yang dapat
digunakan dalam pembuatan termometer harus merupakan sifat termometrik yang
teratur. Artinya, perubahan sifat termometrik terhadap perubahan suhu harus
bersifat tetap atau linier, sehingga peneraan skala termometer dapat dibuat lebih
mudah dan termometer tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengukur suhu
secara teliti. Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Suhu menunjukkan derajat
panas benda.

Jenis thermometer berdasarkan skala, yaitu thermometer skala celcius,


thermometer skala reamur, thermometer skala Fahrenheit, dan thermometer skala
Kelvin. Jenis thermometer berdasarkan zat cair pengisi pipa kapiler, yaitu
thermometer raksa dan thermometer alcohol. Jenis thermometer berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu thermometer zat cair dalam gelas/kaca, thermometer
hambatan listrik, thermometer gas, dan termokopel. Jenis thermometer berdasarkan
fungsi dan kegunaannya, yaitu thermometer klinis, thermometer dinding,
thermometer maksimum minimum six bellani, thermometer optik (pyrometer),
thermometer bimetal, thermometer termistor, thermometer galileo, dan
thermohigrometer.

Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa dalam


menggunakan termometer yaitu mahasiswa meletakkan termometer hingga
menyentuh dasar ataupun dinding gelas. Serta memegang termometer tidak pada
bagian ujungnya, melainkan pada bagian badan termometer. Mahasiswa tidak
membaca skala termometer tegak lurus dengan mata pengamat,melainkan
membungkuk ke arah meja tempat diletakkannya gelas berisi larutanyang akan
diukur suhunya. Kesalahan lain yang dilakukan mahasiswa adalah dengan tidak
memasukkan termometer dengan benar ke dalam larutan yang akan diukur suhunya.
tetapi membiarkan thermometer terbungkus wadahnya saat melakukan pengukuran
suhu larutan.

Cara menimpan termometer, yaitu perhatikan permukaan kaca thermometer.


Setelah dipakai, segera bersihkan kaca dari kotoran atau endapan yang mungkin
menempel dengan kain. Usapkan kain tersebut secara perlahan. Segera simpan
thermometer setelah dipakai dalam wadah penyimpanannya. Sebelum disimpan,
sebaiknya thermometer didinginkan terlebih dahulu. Simpan thermometer pada

21
lemari penyimpanan yang tertutup, dan periksa keadaan thermometer secara
berkala, jangan sampai terjadi anomaly pada thermometer tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

22
Kreith, Frank. 1991. Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.

Supervisor Blog MIPA. 2018 . 17 Jenis Termometer, Gambar, Fungsi, Kelebihan


dan Kekurangannya Lengkap Bagian 1.
(https://www.fisikabc.com/2018/04/jenis-termometer-bagian-1.html)
Supervisor Blog MIPA. 2018 . 17 Jenis Termometer, Gambar, Fungsi, Kelebihan
dan Kekurangannya Lengkap Bagian 2.
(https://www.fisikabc.com/2018/04/jenis-termometer-bagian-2.html)
Prameshwari. 2018. Cara Gunakan Termometer Dengan Benar.

(https://kumparan.com/@kumparanmom/cara-gunakan-termometer-
dengan-benar-27431110790537491)

Anonim. 2017. Thermo Hygrometer.


(https://www.alatuji.com/kategori/347/thermo-hygrometer)

Omar Ramlee. 2013. Cara Menggunakan Thermohygrometer.

(http://www.anm.co.id/news_and_event/detail/24/cara-menggunakan-
thermohygrometer#.W80Ae9ycHIU)

23

Anda mungkin juga menyukai