A. Pengertian suhu
Suhu berfungsi untuk menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu zat. Dimensi suhu
adalah 𝜃 dengan satuan SI yang disebut kelvin (K). Suhu juga merupakan besaran pokok.
Termometer Fahrenheit
Adalah termometer yang menggunakan skla fahrenheit. Skala ini
ditemukan oleh GABRIEL DANIEL FAHRENHEIT, sesorang ilmuan
jerman. Pada skala fahrenheit, es mencair pada suhu 32℉ dan air
mendidih pada suhu 212℉ untuk tekanan udara sebesar 1 atm. Jarak
antara titik lebur es dan titik didih air adalah 180 skala fahrenheit
Termometer Reamur
Adalah termometer yang menggunakan skala reamur. Pada skala reamur
air mendididh pada suhu 0°𝑅 dan air mendidih pada suhu 80°𝑅 untuk
tekana udara 1 atm. Jarak antara titik lebur es dan tititk didih air adalah 80
skala reamur
Termometer Kelvin
Adalah termometer yang menggunakan skala Kelvin. Skala ini ditemukan
oleh WILLIAM THOMSON KELVIN , seorang ilmuan Inggris. Pada
skala Kelvin,es mencair pada suhu 273 K dan air mendidih pada suhu
373K untuk tekanan udara sebesar 1 atm.jarak antara titik lebur es dan
titik didih air adalah 100 skala Kelvin
Faktor Celcius Fahrenheit Reamur Kelvin
KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karna perbedaan suhu.
Kalor memiliki dimensi sama dengan dimensi energi secara umum, yaitu [M][L][T] -1
dengan satuan SI yang disebut joule (J). Kalor merupakan besaran turunan.
Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir
(berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Contoh dikehidupan sehari - hari adalah etika kita mencampurkan air dingin dengan air
panas, maka kita akan mendapatkan air hangat.
Suhu dan kalor merupakan sesuatu yanng berbeda. Suhu adalah nilai yang terukut pada
termometer, sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari sutau benda ke benda lainnya.
Jika sejumlah Q kalor diberian pada suatu benda bermassa M hingga menyebabkan
kenaikan suhu benda sebesar ∆ T , maka besar kenaikan suhu tersebut sebanding dengan besar
kalor dan berbanding terbaik dengan massa benda itu, serta berbanding terbalik pula dengan
suatu besaran karakteristik benda yang disebut kalor jenis / kalor spesifik.
Dalam bentuk persamaan, pernyataan diatas dapat dituliskan sebagai :
∆T = Q / m . c atau Q=m.c.∆T
∆ T = perubahan suhu benda
Q = kalor (J)
M = massa (kg)
C = kalor jenis (J/kg.oC atau J/kg.k)
kalor jenis benda adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan atau
menurunkan suhu 1 kilogram massa benda sebesar 1oC atau 1 K.
Kalor jenis merupakan besaran spesifik yang berbeda – beda nilainya untuk setiap jenis
zat. Makin besar kalor jenis suatu zat , makin banyak kalor yang diperlukan untuk menaikan
suhu zat itu. Kalor jenis benda dapat diukur dengan kalori meter
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau
menurunkan suhu benda sebesar 1oC / 1 K.
Kapasitas kalor (C) dirumuskan sebagai :
C=m.c
M=massa
c = kalor jenis benda
Joseph Black, seorang ilmuwan inggris menemukan fakta bahwa :
“banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah”
Pernyataan diatas disebut asas Black yang dalam bentuk persamaan sederhana dapat ditulis :
Q dilepas = Q diterima
Qdilepas=kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi
Q diterima = kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah
Jika kalor mengalir dari benda bermassa m1 yang kalor jenisnya c1 dan suhunya T1 ke
benda bermasa m2 yang kalor jenisnya c2 dan suhunya T2, maka suhu bermassa m2 akan naik
sebesar delta T, sedangkan suhu bermassa m1 akan turun sebesar delta T sehingga pada keadaan
setimbang, suhu kedua benda sama yaitu T
Dapat ditulis dengan persamaan :
M1 c1 delta T1 = m2 c2 delta T2 atau m1 c1 (T1 – T ) = m2 c2 (T – T2)
Besar kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda sebanding dengan massa
benda dan nilai karakteristik benda itu yang diwakili suatu besaran yang disebut kalor laten.
Kalor laten (L) dapat didefinisikan sebagai besar kalor yang diperlukan oleh 1 kilogram
zat tersebut untuk berubah wujud.
Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda dapat dirumuskan dengan :
Q=m.L
Q=kalor
m=massa
L = kalor laten
Ada dua macam kalor laten sehubungan dengan perubahan wujud zat, yaitu :
a) Kalor lebur (Lb)
Kalor lebur adalah besar kalor yang diperlukan oeh 1 kilogram zat tersebut untuk berubah
dari wujud padat ke cair.
Rumus umum :
Q=m.L
Rumus umum :
Q=m.L
Grafik tersebut menunjukan hubungan antara kalor dan perubahan wujud zat. Proses
perubahan wujud zat ditunjukkan pada saat grafik berupa garis horrizontal dan nilai suhu
bersesuaian dengan garis horizontal tersebut merupakan titik perubahan wujudnya