Anda di halaman 1dari 16

Jawaban Review Matematika Peminatan

1. Perhatikan gambar berikut.

Tentukan rumus untuk menghitung panjang vektor ⃗AB .


Jawaban:
Karena vektor ⃗AB merupakan vektor dalam ruang dimensi dua, maka untuk menghitung panjang
vektor ⃗AB kita gunakan rumus:
|⃗ √ 2
AB | = ( x 2−x 1 ) + ( y 2− y 1 )
2

2. Perhatikan gambar vektor-vektor berikut:

Tentukan vektor yang sama berdasarkan sifat kesamaan dua vektor.


Jawaban:
Berdasarkan sifat kesamaan dua vektor yaitu dua buah vektor dikatakan sama apabila panjang dan
arah vektornya sama. Maka vektor yang sama berdasarkan sifat kesamaan dua vektor tersebut
adalah a⃗ dan ⃗f .

3. Jika titik A (x1,y1,z1) dan titik B (x2,y2,z2), maka tentukan rumus untuk menghitung panjang vektor ⃗
AB .
Jawaban:
Karena vektor ⃗ AB merupakan vektor dalam ruang dimensi tiga, maka untuk menghitung panjang

vektor AB kita gunakan rumus:
|⃗ √
AB| = ( x 2−x 1 ) + ( y 2− y 1 ) + ( z 2−z 1 )
2 2 2

4. Vektor ⃗ AB dengan titik pangkal A (x1,y1,z1) dan titik ujung B (x2,y2,z2). Tentukan vektor posisi dari
vektor ⃗AB .
Jawaban:
Karena vektor ⃗ AB merupakan vektor dalam ruang dimensi tiga, maka untuk mengetahui vektor
posisi dari vektor ⃗
AB kita gunakan rumus:

( )
x2 −x1
⃗AB= y 2 − y 1
z2 −z1

5. Diketahui titik C (-5,2) dan ⃗


BC = ( )
−3
7
. Tentukan koordinat titik B.
Jawaban:

BC =⃗OC−⃗ OB

| Matematika Peminatan - X I 1
BC ¿ c⃗ − ⃗b


b=¿ c⃗ −¿ ⃗
BC
= ( )( )
−5 − −3
2 7

= ( )
−5−(−3)
2−7
= ( )
−5+ 3
2−7
= ( )
−2
−5

6. Tentukan komponan vektor jika titik ujungnya P(2 , 4) dan titik pangkalnya Q (-2 , 3).
Jawaban:

QP= ⃗P −⃗Q
= ()( )
2 − −2
4 3

= ( )
2−(−2)
4−3
= ( )
2+2
4−3
=
4
1()
7. Diketahui vektor posisi a⃗ = (52 ) dan b⃗ = (−26), tentukan vektor ⃗
AB .
Jawaban:
AB= ⃗b−⃗a

= () ( )
5
2

−2
6
= ( )
5−(−2)
2−6
= ( )
5+2
2−6
= ( )
−4
7

8. Diketahui ⃗p= ( 43 ), tentukan vektor satuan dari ⃗p.


Jawaban:
⃗p=
⃗p
= ()
1
|⃗p| √3 +(4 )
2
3
2 4

=
1
() 3
√ 9+16 4
= ()
1 3
√25 4
= ()
1 3
5 4

| Matematika Peminatan - X I 2
()
3
5
=
4
5

9. Tentukan vektor satuan dari ⃗


MN dengan M (2, 1, 2) dan N (2, 0, 3).
Jawaban:

MN =⃗ N −⃗M
= () ( )
5
2

−2
6

= ( )
5−(−2)
2−6
= ( )
5+2
2−6
= ( )
−4
7

10. Diketahui u⃗ = (−25 ), ⃗v= (−41), dan ⃗w = (−42 ). Nilai dari 2u⃗ −3 ⃗v + 4⃗w = . . . .
Jawaban:
2u⃗ −3 ⃗v + 4⃗
w =2 (−25 )−¿ 3(−41)+4 (−42 )
¿
( 2 x2(−2)
x5
)−¿ (3 x3(−4)
x1 ) (4 x(−4))
+ 4 x2

¿ ( )−¿ ( ) +(
−16 )
10 −12 8
−4 3

¿ (−4−3+(−16)
10−(−12 ) +8
)
¿(−4−3−16
10+12+8
)
¿(
−23 )
30

11. Diketahui a⃗ = (−25 ), dan b⃗= (13). Nilai dari 3a⃗ + ⃗b = . . . .


Jawaban:
3a⃗ + ⃗b=3 (−25 )+(13 )
¿
( 3 x (−2)) 3)
3 x5
+
( 1

¿ ( ) +( )
15 1
−6 3
¿ ( 15+1 )
−6+3
¿( )
16
−3

| Matematika Peminatan - X I 3
12. Diketahui a⃗ = (−22 ), dan b⃗= (13). Panjang vektor a⃗ −b⃗ adalah . . . .
Jawaban:

( ) ()
a⃗ −b⃗ =
2
−2

1
3

( )
¿ 2−1
−2−3

( )
¿
1
−5

|⃗a−b⃗| = √ 12+(−5)2
= √ 1+25
= √ 26

13. Diketahui u⃗ = (51), ⃗v= (−32 ), dan ⃗w = (−10). Tentukan hasil dari (u⃗ + ⃗v ¿• ⃗w = . . . .
Jawaban:
(u⃗ +⃗v ¿ • ⃗
w= (51)+(−32 )•(−10)
¿
( 1+(−3)
5+2
) •(−10)
¿ ( ) •( )
7 −1
−2 0

¿ (7 x (-1)) + ( -2 x 0 )
¿ -7 + 0)
¿ -7

() () () ( )
1 1 4 −3
⃗ k ⃗c = 0 dengan k bilangan real.
14. Jika diketahui a⃗ = 2 , b⃗ = 0 , dan c⃗ = 2 dengan 2 ⃗a +3 b+
3 2 1 10
Tentukan nilai k.
Jawaban:

( )
−3

2 ⃗a +3 b+ k ⃗c = 0
10

() () () ( )
1 1 4 −3
2 2 +3 0 + k 2 = 0
3 2 1 10

()() () ( )
2 3 4 −3
4 + 0 +k 2 = 0
6 6 1 10

( ) ()( )
5 4 −3
4 +k 2 = 0
12 1 10

() ( ) ( )
4 −3 5
k 2 = 0 − 4
1 10 12

| Matematika Peminatan - X I 4
() ( )
4 −3−5
k 2 = 0−4
1 10−12

() ( )
4 −8
k 2 = −4
1 −2

( )
−8/ 4
k = −4 /2
−2 /1
k =−2

() ( ) ()
4 −4 −2
15. Diketahui ⃗ m= −1 , n⃗ = 2 , dan o⃗ = −3 . Carilah q⃗ sehingga 3 ⃗q + ⃗n−⃗
m =⃗o.
3 0 6
Jawaban:
3 ⃗q + ⃗n−⃗m =⃗o

( )( )( )
−4 4 −2
3 ⃗q + 2 − −1 = −3
0 3 6

( )( )( )
−2 −4 4
3 ⃗q = −3 − 2 + −1
6 0 3

( )
−2−(−4 ) +4
3 ⃗q = −3−2+(−1)
6−0+3

( )
−2+ 4+ 4
3 ⃗q = −3−2−1
6−0+ 3

( )
6
3 ⃗q = −6
9

( )
6/3
q⃗ = −6 /3
9/3

()
2
q⃗ = −2
3

( ) ( ) ()
2 −3 5
16. Diketahui u⃗ = 1 , ⃗v = −7 , dan ⃗
w = 0 . Tentukan hasi dari 2u⃗ −⃗v + 3 ⃗
w.
−4 2 3
Jawaban:

( )( ) ()
2 −3 5
2u⃗ −⃗v + 3 ⃗
w=2 1 − −7 + 3 0
−4 2 3

( ) ( )( )
2x 2 −3 3 x 5
¿ 2 x 1 − −7 + 3 x 0
2 x (−4) 2 3 x3

| Matematika Peminatan - X I 5
( )( )( )
4 −3 15
¿ 2 − −7 + 0
−8 2 9

( )
4−(−3 ) +15
¿ 2−(−7 ) +0
−8−2+9

( )
4+ 3+15
¿ 2+7+0
−8−2+ 9

()
22
¿ 9
−1


17. Diketahui vektor a⃗ =( x+ y ) i+ ( 2 x− y ) j+3 k dan b=5 i+ 4 j+3 k . Jika a⃗ =b⃗ , tentukan nilai x dan y.
Jawaban:
a⃗ =b⃗
x + y = 5 ………….. pers (1)
2x – y = 4 ………….. pers (2)
Eliminasi pers (1) dan (2)
x+y=5
2x – y = 4 +
3x = 9
9
x=
3
x=3

18. Jika diketahui ⃗


m= (22 ), n⃗= (−30 ) dan θ adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh ⃗mdan n⃗, maka
tentukan besar sudut θ.
Jawaban:

()( )
2
m • ⃗n= •

2 −3
0

¿ (2 x 0) + (2 x (-3))
¿ 0 + (-6)
¿-6
|m⃗|=¿ √ 22+ 22
¿ √ 4 +4
¿√8
¿ 2 √2

|n⃗|=¿ √ x 2+ y 2
¿ √ 0+(−3)2
¿ √ 0+9
¿ √9
=3

⃗ • ⃗n
m
cos θ =
|m
⃗||n⃗|
−6
=
2√ 2 x 3
| Matematika Peminatan - X I 6
−6
=
6 √2
−1
2 √
= 2
−1
2 √
cos θ = 2
sehingga θ = 1350.

() ( )
4 −1

p q⃗
19. Diketahui vektor = 1 dan = 2 . Tentukanlah sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut.
2 4
Jawaban:

()( )
4 −1
⃗p •⃗q = 1 • 2
2 4
¿ (4 x (-1)) + (1 x 2) + (2 x 4)
¿ -4 + 2 + 8
¿6
|⃗p|=¿ √ 4 2+ 12+22
¿ √ 16+1+4
¿ √ 21

|q⃗|=¿ √(−1)2 +22+ 4 2


¿ √ 1+4 +16
¿ √ 21

⃗p• ⃗q
cos θ =
|⃗p||⃗q|
6
=
√ 21 x √ 21
6
=
21
2
=
7
2
cos θ =
7
sehingga θ = 73,390.

20. Diketahui vektor ⃗p = (2, 4) dan q⃗ = (6,2). Tentukan panjang proyeksi skalar ortogonal vektor ⃗ppada q⃗
.
Jawaban:
Untuk mengetahui panjang proyeksi skalar ortogonal vektor ⃗p pada vektor q⃗ kita dapat menghitung dengan
menggunakan rumus proyeksi skalar ortogonal sebagai berikut.
⃗p . ⃗q
|c⃗|=
|q⃗|
(2 x 6 ) +( 4 x 2)
|c⃗|=
√ 62 +22
12+8
|c⃗|=
√36+ 4
20
|c⃗|=
√ 40
| Matematika Peminatan - X I 7
20
|c⃗|=
2 √ 10
10
|c⃗|=
√10
|c⃗|=√ 10
Jadi, panjang proyeksi skalar orthogonal vektor ⃗p pada vektor q⃗ adalah √ 10.

21. Diketahui vektor a⃗ = (2, 1) dan b⃗ = (3,4). Tentukan proyeksi vektor ortogonal vektor a⃗ pada b⃗ .
Jawaban:
Untuk mengetahui proyeksi vektor ortogonal vektor a⃗ pada vektor b⃗ kita dapat menghitung dengan
menggunakan rumus proyeksi vektor ortogonal sebagai berikut
⃗ . b⃗ ⃗
a
|c⃗|= 2
.b
|b⃗|
()
(2 x 3 )+(1 x 4 ) 3
|c⃗|= .
( √ 32+ 4 2 )
2
4

( √ 9+ 16 ) 4 )
(
6+4 3
|c⃗|= 2
.

.( )
10 3
|c⃗|=
( √ 25 ) 4
2

|c⃗|= . ( 3 )
10
25 4

()
30
|c⃗|= 25
40
25

()
6
|c⃗|= 5
8
5

Jadi proyeksi vektor ortogonal vektor ⃗


m pada vektor n⃗ yaitu ( 65 , 85 ) .
22. Diketahui a⃗  = (2,-1,3) dan b⃗ = (-1,2,-2). Tentukan Panjang proyeksi skalar orthogonal b⃗ pada a⃗ .
Jawaban:
Untuk mengetahui panjang proyeksi skalar ortogonal vektor b⃗ pada vektor a⃗ kita dapat menghitung dengan
menggunakan rumus proyeksi skalar ortogonal sebagai berikut.
⃗a . b⃗
|c⃗|=
|⃗a|
(2 x−1 ) + (−1 x 2 ) +(3 x −2)
|c⃗|=
√ 22+(−1)2+ 32
−2+(−2)+(−6)
|c⃗|=
√ 4+1+9
−10
|c⃗|=
√ 14
−10
|c⃗|= √ 14
14

| Matematika Peminatan - X I 8
−5
|c⃗|= √ 14
7
−5
Jadi, panjang proyeksi skalar orthogonal vektor ⃗p pada vektor q⃗ adalah √ 14.
7

23. Diketahui a⃗  = (11,-2,9) dan b⃗ = (5,-10,5). Tentukan proyeksi vektor orthogonal a⃗ pada b⃗ .
Jawaban:
Untuk mengetahui proyeksi vektor ortogonal vektor a⃗ pada vektor b⃗ kita dapat menghitung dengan
menggunakan rumus proyeksi vektor ortogonal sebagai berikut
⃗ . b⃗ ⃗
a
|c⃗|= 2
.b
|b⃗|

( )
(11 x 5 )+ ( (−2 ) x (−10) ) +(9 x 5) 5
|c⃗|= . −10
√5 2+(−10)2+ 52
2
5

( )
5
|c⃗|= 55+ 20+45 2 . −10
√25+100+ 25 5

( )
5
|c⃗|= 120 . −10
150
5

( )
5
|c⃗|= 4 . −10
5
5

( )
4
|c⃗|= −8
4
Jadi proyeksi vektor ortogonal vektor a⃗ pada vektor b⃗ yaitu (4 ,−8,4).

24. Agar vector a⃗ = 2i^ + p ^j + k^ dan b⃗ = 3i^ + 2 ^j + 4k^ saling tegak lurus. Tentukanlah nilai p.
Jawaban:
Karena vektor a⃗ dan b⃗ saing tegak lurus, maka hasil kali skaar kedua vektor tersebut sama dengan 0,
sehingga:
a⃗ • ⃗b=0
(2 x 3) + ( p x 2 ) + ( 1 x 4) = 0
6 + 2p + 4 = 0
10 + 2p = 0
2p = 0 – 10
2p = -10
p = -5
25. Abi dan Ali menendang bola secara bersama-sama. Abi menendang bola dengan arah miring sejauh
6 meter dan Ali menendang bola dengan arah lurus sejauh 8 meter. Dua tendangan tersebut
membentuk sudut 600. Lintasan tentangan mereka membentuk dua buah vektor. Berdasarkan
ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil terkait hasil kali skalar kedua tendangan
mereka.
Jawaban:
Untuk menghitung hasil kali skalar kedua tendangan Abi dan Ali kita dapat menggunakan rumus:
⃗ |⃗a||b⃗|cos θ
a⃗ • b=

| Matematika Peminatan - X I 9
0
¿ 6 x 8 x cos 60
1
¿6 x 8x
2
¿ 24
Jadi, hasil kali skalar kedua tendangan mereka adalah 24.
26. Tia sedang belajar menunggangi kuda di Gunung Bromo. Dari pos A ia bergerak kearah utara sejauh
60 meter menuju pos B. Dari pos B kemudian berbelok ke arah timur sejauh 30 meter ke pos C. Dari
pos C ia berbelok ke arah selatan menuju pos D sejauh 20 meter. Berdasarkan ilustrasi diatas,
tentukan kesimpulan yang dapat diambil terkait perpindahan Tia dan kudanya tersebut jika di
hitung dari titik asal ke titik akhir.
Jawaban:
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, perhatikan gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas, perpindahan Tia dan kudanya jika dihitung dari titik asal ke titik akhir
diwakili oleh panjang vektor ⃗
AD , sehingga:
AD= √ 30 + 40
⃗ 2 2


AD= √ 900+ 1600

AD= √ 2500

AD=50
Jadi, perpindahan Tia dan kudanya tersebut jika dihitung dari titik asal ke titik akhir adalah 50
meter.
27. Seorang pendaki gunung memulai pendakian gunung dari kaki gunung yang dapat dinyatakan
sebagai posisi/koordinat O(0,0,0). Dari titik O pendaki gunung tersebut menuju lokasi P yang
berkedudukan 5 km ke arah timur, 4 km ke arah utara dan 3 km ke atas. Dari lokasi P dia
melanjutkan perjalanan ke lokasi Q yang berkedudukan 4 km ke arah timur, 1 km ke arah selatan
dan 3 km ke atas. Berdasarkan ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil terkait
kedudukan pendaki gunung tersebut apabila di lihat dari posisi mula-mula (lokasi O(0,0,0)).
Jawaban:
Dari lokasi mula-mula ke lokasi P dapat dinyatakan sebagai vektor ⃗ OP .
Lokasi titik P adalah 5 km ke arah timur, , 4 km ke arah utara dan 3 km ke atas dan dinyatakan daam

()
5
bentuk vektor kolom OP= 4 ⃗
3

()
4
Dari lokasi P ke lokasi Q dapat dinyatakan sebagai vektor ⃗
PQ = −1
3
Kedudukan pendaki gunung dilihat dari lokasi mula-mula adalah:

OQ=⃗
OP+ ⃗PQ

()( )
5 4

OQ= 4 + −1
3 3

| Matematika Peminatan - X I 10
( )
5+4

OQ= 4+(−1)
3+3

(
OQ= 9 ¿6 ¿

¿ )
Ini berarti bahwa pendaki gunung tersebut berada pada 9 km ke arah timur, 3 km ke arah utara dan
pada ketinggian 6 km dari kedudukan mula-mula.
28. Seorang nelayan mulai berlayar pada posisi O(0,0). Dari titik tersebut nelayan kemudian bergerak
ke lokasi M pada koordinat (2,3) namun belum mendapatkan hasil tangkapan. Kemudian dari lokasi
M nelayan bergerak kembali menuju lokasi N pada koordinat (-5,8) yang ternyata mendapatkan
hasil tangkapan yang banyak. Berdasarkan ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil
terkait panjang perpindahan nelayan dari lokasi M menuju ke lokasi N.
Jawaban:
Untuk menghitung panjang perpindahan nelayan dari lokasi M menuju ke lokasi N kita gunakan cara
berikut:

MN =⃗ N −⃗M

MN = ( ) ()
−5
8

2
3

( )
MN = −5−2
8−3

MN = ( )
−7
5
Kemudian kita hitung panjang vektor ⃗
MN :
MN =√ −7 +5
⃗ 2 2


MN =√ 49+25

MN =√74
Jadi, panjang perpindahan nelayan dari lokasi M menuju ke lokasi N adalah √ 74 satuan.

29. Doni dan Fajar berlari dari posisi O(0,0). Doni berlari ke arah utara dan menempati posisi P(2,2)
sedangkan Fajar berlari ke arah timur dan menempati posisi Q(0,3). Posisi lari Doni dan Fajar
ternyata membentuk sudut tertentu. Berdasarkan ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat
diambil terkait besar sudut yang dibentuk dari posisi lari mereka.
Jawaban:
Untuk menghitung besar sudut yang dibentuk dari posisi lari mereka, kita gunakan rumus
menghitung sudut diantara dua vektor yaitu:

()()
⃗p •⃗q = •
2 0
2 3
¿ (2 x 0) + (2 x 3)
¿0+6
¿6
|⃗p|=¿ √ 22+ 22
¿ √ 4 +4
¿√8
¿ 2 √2

|q⃗|=¿ √ 02 +32
¿ √ 0+9
¿√9

| Matematika Peminatan - X I 11
¿3

⃗p• ⃗q
cos θ =
|⃗p||⃗q|
6
=
2√ 2 x 3
6
=
6 √2
1
=
√2
1
= √2
2
1
cos θ = √ 2
2
sehingga θ = 450.
Jadi, besar sudut yang dibentuk dari posisi lari mereka adalah 450.

30. Rosa sedang melakukan latihan memanah. Pada saat menarik anak panah dari busurnya pada
tarikan pertama ternyata arah anak panah menuju posisi D pada koordinat (-1,3,-2) sedangkan pada
tarikan kedua ternyata arah anak panah menuju posisi E pada koordinat (3,-2,-1). Jika digambarkan
ternyata bentuk lintasan anak panah tersebut membentuk dua buah vektor yaitu vektor d⃗ dan
vektor e⃗ dan membentuk sudut α. Berdasarkan ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat
diambil terkait besar sudut yang dibentuk dari lintasan anak panah tersebut.
Jawaban:
Untuk menghitung besar sudut yang dibentuk dari lintasan anak panah tersebut kita gunakan rumus
menghitung besar sudut diantara dua vektor sebagai berikut:

( )( )
−1 3
d⃗ • e⃗ = 3 • −2
−2 −1
¿ (-1 x 3) + (3 x (-2)) + (-2 x(-1))
¿ -3 + (-6) + 2
¿ -7
|d⃗|=¿ √−12+ 32 +−22
¿ √ 1+9+ 4
¿ √ 14

|e⃗|=¿ √ 32 +−22 +−12


¿ √ 9+ 4+1
¿ √ 14

⃗d • ⃗e
cos α =
|d⃗||⃗e|
−7
=
√ 14 x √ 14
−7
=
14
−1
=
2

| Matematika Peminatan - X I 12
−1
cos α =
2
sehingga α = 1200.
Jadi, besar sudut yang dibentuk dari lintasan anak panah tersebut adalah 1200.
31. Perhatikan gambar berikut.

Gambar diatas merupakan ilustrasi dari seorang anak yang sedang bermain layang-layang. Jika
posisi anak berada pada O(0,0). Pada saat layang-layang akan diterbangkan layang-layang tersebut
di tarik hingga berada pada posisi A(6,0) kemudian setelah terbang ternyata layang-layang tersebut
berada pada posisi B(4,6). Posisi A dan B ternyata membentuk sudut tertentu. Berdasarkan ilustrasi
diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil terkait besar sudut yang dibentuk dari posisi
layang-layang tersebut.
Jawaban:
Untuk menghitung besar sudut yang dibentuk dari posisi laying-layang tersebut, kita gunakan rumus
menghitung sudut diantara dua vektor yaitu:

()()
a⃗ • ⃗b= •
6 4
0 6
¿ (6 x 4) + (0 x 6)
¿ 24 + 0
¿ 24
|⃗a|=¿ √ 62 +02
¿ √ 36+0
¿ √ 36
¿6

|b⃗|=¿ √ 4 2+ 62
¿ √ 16+36
¿ √ 52
¿ 2 √13

⃗ • b⃗
a
cos θ =
|⃗a||⃗b|
24
=
6 x 2 √13
24
=
12 √ 13
2
=
√ 13

| Matematika Peminatan - X I 13
2
= √ 13
13
2
cos θ = √ 13
13
sehingga θ = 56,30.
Jadi, besar sudut yang dibentuk dari posisi laying-layang tersebut adalah 56,30.

32. Sebuah kapal akan melakukan pelayaran. Mula-mula kapal berlayar sejauh 100 km ke arah barat,
kemudian berbelok ke arah selatan sejauh 75 km. Nahkoda kapal tersebut ingin mengetahui
jarak terpendek kapal tersebut dari titik keberangkatan agar dapat menghitung total bahan bakar
yang digunakan. Berdasarkan ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil terkait
jarak terpendek kapal tersebut dari titik keberangkatannya.
Jawaban:
Sebelum menyelesaikan masalah di atas, perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas, jarak terpendek kapal tersebut dari titik keberangkatannya diwakili
oleh panjang vektor ⃗
OH , sehingga:
OH =√100 +75
⃗ 2 2


OH =√10.000+5625

OH =√ 15.625

OH =125
Jadi, jarak terpendek kapal tersebut dari titik keberangkatannya adalah 125 km.
33. Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan pada posisi O(0,0). Dari titik tersebut kapal kemudian
bergerak ke lokasi P pada koordinat (2,3,6). Kemudian dari lokasi P kapal bergerak kembali menuju
lokasi Q pada koordinat (-2,6,-3) untuk sampai kepelabuhan selanjutnya. Berdasarkan ilustrasi
diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil terkait jarak perpindahan kapal dari lokasi P
menuju ke lokasi Q.
Jawaban:
Untuk menghitung jarak perpindahan nelayan dari kapal dari lokasi P menuju ke lokasi Q kita
gunakan cara berikut:
⃗PQ =⃗Q−⃗ P

() ( )
2 −2
⃗PQ = 3 − 6
6 −3

( )
2−(−2)

PQ = 3−6
6−(−3)

()
4

PQ = −3
9
Kemudian kita hitung panjang vektor⃗
PQ :

| Matematika Peminatan - X I 14
PQ =√ 4 +−3 + 9
⃗ 2 2 2


PQ =√16+ 9+81

PQ =√106
Jadi, jarak perpindahan nelayan dari kapal dari lokasi P menuju ke lokasi Q adalah √ 106 satuan.

34. Dua orang penerjun payung akan melakukan penerjunan dari sebuah pesawat helicopter. Penerjun
A melompat ke arah timur dan jatuh ke daratan pada titik koordinat (5,5,0) sedangkan penerjun B
melompat ke arah barat dan jatuh ke daratan pada titik koordinat(5,0,0). Lintasan yang mereka lalui
membentuk sudut tertentu. Berdasarkan ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil
terkait besar sudut yang dibentuk dari posisi penerjun tersebut.
Jawaban:
Sebelum menyelesaikan masalah di atas, perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas, terbentuk sudut dari pertemuan kedua vektor tersebut yang diberi
nama sudut α. Untuk menghitung besar sudut α kita gunakan rumus untuk menghitung besar sudut
diantara dua vektor sebagai berikut:

()()
5 5
a⃗ • ⃗b= 5 • 0
0 0
¿ (5 x 5) + (5 x 0) + (0 x 0)
¿ 25 + 0 + 0
¿ 25
|⃗a|=¿ √ 52 +52 +02
¿ √ 25+25+0
¿ √ 50
¿5 √2

|b⃗|=¿ √ 52 +02 +02


¿ √ 25+0+0
¿ √ 25
¿5

⃗ •b
a
cos α =
|⃗a||b|
25
=
5 √2 x 5
25
=
25 √ 2
1
=
√2
1
= √2
2

| Matematika Peminatan - X I 15
1
cos α = √2
2
sehingga α = 450.
Jadi, besar sudut yang dibentuk dari posisi penerjun tersebut adalah 450.

35. Doni akan berenang melintasi sungai Batang Hari. Ia berada pada posisi awal O(0,0,0). Kemudian
Doni mulai berenang menuju arah utara dan berhenti pada posisi A(3, –1, 2). Karena arus yang
cukup deras, ia melanjutkan berenangnya menuju arah timur dan berhenti pada titik B (5, 4, 1).
Berdasarkan ilustrasi diatas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil terkait panjang perpindahan
Doni dari posisi A menuju ke posisi B.
Jawaban:
Untuk menghitung jarak perpindahan Doni dari posisi A menuju ke posisi B kita gunakan cara
berikut:

AB= ⃗ B −⃗ A

()( )
5 3

AB= 4 − −1
1 2

( )
5−3

AB= 4−(−1)
1−2

()
2

AB= 5
−1
Kemudian kita hitung panjang vektor⃗
AB :
AB= √ 2 +5 +(−1)
⃗ 2 2 2


AB= √ 4+25+1

AB= √ 30
Jadi, jarak jarak perpindahan Doni dari posisi A menuju ke posisi B adalah √ 30 satuan.

| Matematika Peminatan - X I 16

Anda mungkin juga menyukai