Anda di halaman 1dari 37

4.

MEMADU GERAK
INDIKATOR
- Siswa dapat mengungkapkan terjadinya gerak parabola karena adanya paduan gerak
lurus beraturan pada arah horizontal dan gerak lurus berubah beraturan pada arah
vertikal.
- Siswa dapat melakukan analisis pada gerak parabola untuk menentukan titik tertinggi
dan jarak terjauh.
a. Pengertian Memadu Gerak
Apabila sebuah benda secara serentak dipengaruhi dua gerak lurus yang arahnya
berlainan, hingga menghasilkan paduan gerak. Besar dan arah paduan ini menjadi berbeda
dengan besar dan arah kedua gerak yang dipadukan.
Misalkan, sebuah perahu motor menyeberangi sungai dengan arah tegak lurus
dengan arah arus sungai (gambar 1.12). Dalam hal ini, perahu secara serentak dipengaruhi
oleh dua gerak, yaitu gerak dari motor pendorongnya yang searah sumbu ya dan gerak
arus air yang searah sumbu x. Ternyata hasil perpaduan dua gerak ini menyebabkan gerak
perahu dalam arah OC dengan kecepatan v. Jadi, perahu tidak sampai di A melainkan di C.

Vy = kecepatan perahu
Vx = kecepatan arus sungai
Meskipun perahu dipengaruhi dua gerak sekaligus, tetapi ternyata lintasan yang
dilaluinya tetap satu lintasan saja, tidak dua lintasan. Lintasan dari O ke C itu dapat berupa
garis lurus atau garis melengkung. Lurus atau lengkungnya lintasan tersebut, bergantung
pada sifat masing-masing gerak yang mempengaruhi benda.

b. Paduan Dua Gerak Lurus Beraturan


Apabila pada contoh gerak perahu di atas, gerak searah sumbu y dan gerak searah
sumbu x sama-sama gerak lurus beraturan (perahu dan arus sungai kecepatannya tetap),
maka dikatakan gerak dalam arah OC itu merupakan hasil perpaduan dua gerak lurus
beraturan. Apakah gerak dalam arah OC itu berupa gerak lurus beraturan juga? Hal ini
juga kita telurusi sebagai berikut :

Perhatikan gambar 1.13. Persamaan kedudukan dari gerak perahu dan gerak arus
sungai setelah selang waktu t detik adalah sesuai dengan persamaan gerak lurus beraturan,
yaitu :
sx = vx . t
sy = vy . t
Hasil perpaduan dua kedudukan tersebut adalah :
s = sx + sy
s = vx . t + v y . t … (i)
s = (vx + vy) t
Sedangkan hasil perpaduan kecepatan vx dan vy adalah v.
v = vx + v y … (ii)
dan besar v adalah :

v= v 2 x  v 2 y  2v x v y cos 

subtitusikan nilai v dari persamaan (ii) ke persamaan (i), maka akan diperoleh :
s = (vx + vy) t
s=v.t …(iii)
Persamaan (iii) atas merupakan gerak lurus beraturan. Dengan demikian, terbukti
bahwa: Perpaduan dua gerak lurus beraturan merupakan gerak lurus beraturan juga

Contoh Soal
Seseorang menyeberangi sungai yang lebarnya 100 meter dengan sebuah perahu motor
yang diarahkan tegak lurus dengan arah arus sungai. Kelajuan motor penggerak perahu itu
54 km/jam. Jika kecepatan arus sungai 28,8 km/jam, tentukanlah :
a. Besar dan arah kecepatan perpaduan gerak perahu tersebut
b. Jarak yang ditempuh perahu sampai diseberang sungai
c. Waktu yang diperlukan perahu menyeberang sungai
Jawab :

a. v dan 
kecepatan perahu :
vp = 54 km/jam
1000
= 54 x m/s = 15 m/s
3600
Kecepatan arus air :
va = 28,8 km/jam
1000
= 28,8 x m/s = 8 m/s
3600
Karena va dan vp membentuk sudut 900 maka resultan kedua vektor itu adalah :

v = v2a  v2 p

= 8 2  15 2
= 289 = 17 m/s
Arah sudut v dapat ditentukan dengan mengetahui nilai sudut 
vp 15
tg  = = = 1,875
va 8

 = 61,930
b. Jarak yang ditempuh perahu adalah panjang lintasan OC
sin  =
 s = OC
BC
=
sin 
100
=
sin 61,93 0
100
= 0,88 = 113,64 m

c. Gerak pada lintasan OC adalah GLB, maka berlaku


s OC
s=v.tt = =
v v
113,64
= = 6,67 detik
17
Jadi perahu sampai di seberang butuh waktu 6,67 detik
c. Paduan Gerak Lurus Beraturan Dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan
Sekarang akan kita tinjau sebuah benda yang sekaligus dipengaruhi gerak lurus
beraturan ke arah sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan a ke arah
sumbu y tanpa kecepatan awal vo = 0 (gambar 1.21). Persamaan kedudukan untuk paduan
gerak ini adalah sebagai berikut :

Gerak searah sumbu x :


x = vx . t (dengan v tetap)
x
t= … (i)
vx

Gerak serah sumbu y :


y = vo . t + ½ at2
y = ½ a . t2 … (ii)
Subtitusikan nilai t dari persamaan (i) ke persamaan (ii), maka akan diperoleh :
y = ½ a . t2
x 2
=½a( )
vx

x2
=½a
v2x
a 2
y= x … 1.33
2v 2 x
a
Harga merupakan bilangan tetap (c = konstan), maka persamaan dapat ditulis :
2v 2 x
y = c x2 … 1.34
Dengan melihat persamaan terakhir di atas, jelaslah bahwa y merupakan fungsi
kuadrat x, berarti bentuk lintasannya berupa lengkung parabola.
Selanjutnya untuk menentukan harga kecepatan setelah t detik, kembali kita
menggunakan persamaan paduan dua vektor yaitu :
vy
v = v 2 x  v 2 y , dengan arah tg  = … 1.35
vx

Dengan :
 = sudut yang dibentuk v dengan sumbu x
vx = tetap
vy = vo + a t; karena vo = 0, maka vy = a t

d. Gerak Parabola (Gerak Peluru)


Bila sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi  dan kecepatan awal v0,
maka peluru tersebut dapat dianggap mengalami dua gerakan sekaligus, pada arah vertikal
(sumbu y) dan pada arah horizontal (sumbu x). Uraian vektor kecepatannya pada beberapa
kedudukan lihat gambar 1.15

 Gerak Searah Sumbu x


Gerak searah sumbu x berupa gerak lurus beraturan, sehingga berlaku persamaan :
vox = vo . cos 
vtx = vo . cos  (tetap) … 1.36
xt = vtx . t
xt = vo . cos  . t … 1.37
dengan
vo = kecepatan awal peluru ditembakkan
vox = komponen kecepatan peluruh searah sumbu x pada sat t = 0 (awal
pengamatan)
vtx = komponen kecepatan peluruh searah
xt = perpindahan searah sumbu x setelah t detik
 = sudut elevasi
 Gerak Searah Sumbu y
Gerak searah sumbu y adalah gerak lurus berubah beraturan, karena mendapat
percepatan gravitasi bumi yang arahnya ke bawah (a = -g)
Maka berlaku persamaan :
voy = vo . sin 
vty = voy + at = voy - g. t
vty = vo . sin  - g. t … 1.38
yt = voy . t + ½ a . t2
yt = voy + at – ½ g. t
yt = vo . sin  t - ½ g . t2 … 1.39
dengan
voy = komponen kecepatan peluruh searah sumbu y pada saat t = 0 (awal
pengamatan)
vty = komponen kecepatan peluruh searah sumbu y setelah t detik
yt = perpindahan searah sumbu y setelah t detik
 Kecepatan Resultan Setelah t Detik
Kecepatan resultan setelah t detik adalah :
vt = v 2 tx  v 2 ty … 1.40
dan arahnya :
vty
tg  = … 1.41
vtx

 = sudut untuk arah kecepatan setelah t detik

Contoh Soal
Sebutir peluru ditembakkan dengan membentuk sudut 370 terhadap horizontal. Jika
peluru tersebut ditembakkan dengan kecepatan awal 50 m/s, tentukanlah :
Jawab :
a. Kecepatan awal peluru dalam arah vetikal adalah :
vy = vo sin  = vo sin 370
= 50 m/s x 0,6 = 30 m/s
b. Kecepatan peluru pada titik tertinggi :
Kecepatan peluru pada titik tertinggi dalam arah vertikal adalah nol, sedangkan
dalam arah horizontal adalah tetap, yaitu sebesar vx
vx = vo cos  = vo sin 370
= 50 m/s x 0,8 = 40 m/s
Jadi kecepatan peluru pada titik puncak adalah 40 m/s dalam arah horizontal.
 Titik Tertinggi
Titik P pada gambar 1.15 merupakan titik tertinggi yang dicapai peluru. Pada titik
ini, harga vxy = 0 (tidak naik lagi). Bila harga ini disubtitusikan pada persamaan 1.38
dengan t = tym = waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi (tinggi maksimum),
maka diperoleh :
vty = vo . sin α - g tym
0 = vo sin α - g tym
v o . sin 2 .
tym = … 1.42
g
Titik tertinggi (ym) yang dicapai peluru, persamaannya dapat diperoleh dari persamaan
1.39 dengan t = tym
ym = vo . sin α . tym - ½ g t2ym
vo . sin 2 .
yym = … 1.43
2g
 Titik Terjauh (Jarak Tembakan)
Titik Q pada gambar 1.15 merupakan kedudukan terjauh yang dicapai peluru. Pada
titik yt = o. Bila harga ini disubtitusikan pada persamaan 1.39 dengan t = t xm = waktu yang
diperlukan untuk mencapai titik terjauh, maka diperoleh :
0 = vo . sin α . txm - ½ g t2xm
0 = txm (vo . sin α . - ½ g txm)
0 = vo . sin α - ½ g txm
½ g txm = vo . sin α
v2o
txm = 2 sin 2 … 1.44
g
Titik terjauh (xm) yang dicapai peluru, persamaannya dapat diperoleh dari persamaan 1.37
dengan t = txm
xm = vo cos α txm
v o sin α
= vo cos α 2
g

v2o
= (2 sin α . cos α)
g

v2o
xm = sin 2α … 1.45
g
Bila α diberi berbagai nilai, sementara besar vo tetap, maka jarak tembakan
maksimum akan dicapai jika sin 2α = 1, yaitu jika α = 450.
 Hubungan x dan y pada Gerak Pada Parabola
Telah diketahui bahwa persamaan lintasan dalam arah sumbu x memenuhi
persamaan :
x = vo cos αt
x
→ t=
v o cos 

Persamaan waktu (t) di atas disubtitusikan ke dalam persamaan lintasan dalam arah
vertikal atau arah sumbu y.
y = vo sin cos α t
2
 x  1  x 
= vo sinα    / 2 g  
 vo cos    vo cos  

sin  g
= x x2
cos  2
2vo cos 
2

g
y = tan αx - 2
x2 … 1.46
2vo cos 
2

Dari persamaan di atas, y merupakan fungsi kuadrat terhadap x.


Contoh Soal
Sebuah benda ditembakkan dengan kecepatan awal 100 m/s dengan sudut elevasi 370. Jika
pada suatu saat benda itu telah berada pada jarak 160 m dalam arah sumbu x, ketinggian
benda pada saat itu adalah …
Jawab :
Diketahui : vo = 100 m/s
x = 160 m
a = 370
g = 10 m/s2
Dengan menggunakan persamaan :
g
y = tan αx - 2
x2
2vo cos 
2

10m / s 2
0
= tan 37 . (160 m) - 2 2
(160m) 2
2(100m / s ) (cos 370)

3 10m / s 2
= ( )(160 m )  2 2
( 25600m) 2
4 2(100m / s ) (cos 370)

= (120 - 20) meter


= 100 meter
Jadi, ketinggian benda adalah 100 meter

Contoh Soal
Jika benda A dan B ditembakkan dengan kecepatan awal vo yang sama. Benda A dengan
sudut 450 dan B dengan sudut elevasi 600. Maka perbandingan tinggi maksimum yang
dicapai A dengan tinggi maksimum yang tercapai B adalah …
a. ½ : 2/3 b. 1 : 2 c. 2 : 1 d. 2 : 3 e. 3 : 2
Jawab :
Analisa
v2o
hmax = sin2 α sin 450 = ½ √2 sin 600 = ½ √3
2g
v20
 (1 / 2 2 ) 2
h 45 0 2g
 2
h 600 v 0
 (1 / 2 3 ) 2
2g

2 3
= : =2:3
4 4

Contoh Soal
Sebuah benda dilempar dengan kecepatan awal 60 m/s dan sudut elevasi α. Sehingga
mencapai tinggi maksimum 45 m di atas tanah. Berapa sudut elevasi itu?

Jawab :
Syarat di titik tertingi Vy = 0
vy = vo sinα - gt
0 = 60 sin α - 10 . t
10t = 60 sin α
yp = vo sin α . t - ½ g t2
= 60 sin α . t - 5 t2
Jadi 45 = 10 t . t - 5 t2
45 = 5 t2 → t = 3 sekon
10 t = 60 sin α
30/60 = sin α
α = 300
Jadi agar benda mencapai tinggi maksimum 45 m, harus dilempar dengan sudut elevasi
300.

Contoh Soal
Suatu proyektil ditembakkan dari puncar menara yang tingginya 100 m dengan sudut
elevasi α (cos α = 3/5) dan kecepatan awalnya 50 m/s. Berapakah jauh jarak pada saat
peluru jatuh di tanah terhadap kaki menara?

Jawab :
Jarak yang ditempuh peluru = x1 + x2
cos α = 3/5 → sin α = 4/5
v20
x1 = sin2
g

v20
= (2 sin  . cos )
g

50 2
= (2 . 4/5 . 3/5)
10
= 250 . 24/25
= 240 m
Proyektif di c
h = vo sin  . t + ½ g t2
100 = 50 . 4/5 + ½ 10 t2
5 t2 + 40 t - 100 = 0
 40  1600  4.5.100
t12 =
 2.5

 40  1600  4.5.100
=
 10
= - 4 + 60
=-4+6
t1 = - 4 - 4 = -10 sekon (tidak mungkin)
t2 = - 4+ 6 = 2 sekon
x2 = vo cos  t
= 50 . 3/5 . 2
= 60 m

Jadi, jarak tempuh peluru = x1 + x2


= 240 m + 60 m = 300 m

Contoh Soal
Sebuah pesawat bergerak secara horizontal kecepatan 300 m/s. Pada ketinggian 8.000
meter dari daratan, dilepaskan sebuah benda. Tentukanlah :
a. Kecepatan benda sampai ke tanah
b. Jarak tempuh benda dalam arah horizontal sejak saat dilepaskan
Jawab
Diketahui :sudut elevasi
=0
vo = 300 m/s, sama dengan kecepatan pesawat
a. Kecepatan benda sampai di tanah.
Kecepatan arah horizontal :
vx = vo cos 00
= (300 m/s) (1)
= 300 m/s
Waktu untuk sampai di darat :
h = ½ gt2
8.000 m = 5t2
t2 = 1.600, sehingga t = 40 sekon
Kecepatan dalam arah vertical :
vy = vo sin  + gt
= 0 + (10 m/s2)(40 sekon)
= 400 m/s
v2 = vx2 + vy2
= (300 m/s)2 + (400 m/s)2
= 250.000
v = 500 m/s
Jadi, kecepatan benda saat tiba di tanah adalah 500 m/s
b. Jarak tempuh benda dalam arah horizontal :
x = vo cos t
= vo t
= (300 m/s) x (40 s)
= 12.000 meter
UJI KOMPETENSI MEMADU GERAK

A. SOAL PILIHAN GANDA


1. Resultan dua gerak lurus beraturan dapat menghasilkan sebuah …
a. gerak lurus beraturan d. gerak melingkar
b. gerak lurus berubah beraturan e. gerak harmonik
c. gerak parabola
2. Resultan dua gerak lurus berubah beraturan dapat menghasilkan sebuah
(1) gerak lurus beraturan (3) gerak lurus berubah beraturan
(2) gerak parabola (4) gerak melingkar
a. (1), (2) dan (3) d. (4) saja
b. (1) dan (3) e. (1), (2), (3) dan (4)
c. (2) dan (4)
3. Seseorang menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu. Air sungai mengalir
dengan besar kecepatan arus 6 m/s. Kelajuan perahu menyeberangi sungai dengan dibuat
tetap 8 m/s. Perahu selalu diarahkan sedemikian hingga tetap tegak lurus terhadap aliran
air. Kelajuan perahu menyeberang adalah …
a. 2 m/s b. 42 m/s c. 10 m/s d. 124 m/s e. 14 m/s
4. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan arus airnya 4
m/s. Bila perahu diarahkan menyilang tegak lurus sungai dengan kecepatan 3 m/s, maka
setelah sampai di seberang, perahu telah menempuh lintasan sejauh …
a. 180 m b. 240 m c. 300 m d. 320 m e. 360 m
5. Sebuah pesawat terbang bergerak dari kota A ke barat dengan laju 120 km/jam. Setengah
jam kemudian ternyata pesawat berada di atas sebuah desa yang terletak 75 km di barat
dan 20 km di selatan kota A. Selama terbang, pesawat ditiup angina dengan kecepatan …
a. 15 km/jam b.20 km/jam c. 25 km/jam d. 30 km/jam e. 50
km/jam
6. Sebuah benda dilemparkan pada arah mendatar dari sebuah menara dengan kecepatan 20
m/s. Jika tinggi menara 125 m dan percepatan gravitasi g = 10 m/s 2, tentukanlah waktu
yang dibutuhkan benda untuk mencapai tanah!
a. 2 sekon b. 5 sekon c. 6,5 sekon d. 13 sekon e. 25 sekon
7. Sebuah mobil hendak menyeberangi
seubah parit yang lebarnya 4,0 meter.
Perbedaan tinggi antara kedua sisi parit itu
adalah 15 cm, seperti yang ditunjukkan
oleh gambar di atas. Jika percepatan
gravitasi g = 10 m/s2, maka besarnya
kelajuan minimum yang diperlukan oleh
mobil tersebut agar penyeberangan mobil
tepat dapat berlangsung adalah …
a. 10 m/s b. 15 m/s c. 17 m/s d. 10 m/s e. 23 m/s
8. Seorang anak bermassa 40 kg duduk di atas
atap mobil yang melaju dengan kecepatan 10
m/s. Tinggi titik berat anak itu 1,8 m dari
tanah. Tiba-tiba mobil itu berhenti. Jika g 10
m/s2 dan anak itu dapat dianggap sebagai
titik massa pada titik beratnya, maka anak
itu akan …
a. tetap berada di atas atap mobil d. terlempar sejauh 10 km di muka mobil
b. terlempar sejauh 1,8 m di muka mobil e. terjatuh sejauh 1,8 di belakang mobil
c. terlempar sejauh 6 m di muka mobil
9. Sebuah pesawat pembom menukik kebawah membuat sudut  dengan garis vertikal (sin 
= 4/5). Pesawat melepaskan bom dari ketinggian 2225 m dan bom mencapai tanah setelah
5 sekon. Jika g = 10 m/s2, tentukanlah kecepatan pesawat tersebut.
a. 700 m/s b. 400 m/s c. 600 m/s d. 500 m/s e. 300 m/s
10. Dalam permainan sepak bola, supaya bola yang ditendang oleh seorang pemain mencapai
jarak sejauh-jauhnya, maka pemain tersebut harus menendang bola dengan sudut elevasi

a. 1500 b. 300 c. 450 d. 600 e. 900
11. Seubah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal tertentu, maka jarak tembak yang
sama akan dihasilkan oleh pasangan sudut …
a. 300 dan 450 b. 450 dan 600 c. 370 dan 530 d. 150 dan 600 e. 300 dan
750
12. Peluru ditembakkan dengan kecepatan 10 m/s dan membentuk sudut 300 terhadap arah
mendatar. Kecepatan peluru setelah 2 sekon adalah … (g = 10 m/s2)
a. 10 ms b. 102 ms c. 103 ms d. 20 ms e. 202 ms
13. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 450 dan kecepatan awal 100 m/s. Jika
percepatan gravitasi g = 10 m/s2, maka kedudukan peluru saat t = 32 sekon adalah …
a. x = 300 m dan y = 300 m d. x = 502 m dan y = 210 m
b. x = 300 m dan y = 210 m e. x = 502 m dan y = 520 m
c. x = 300 m dan y = 90 m
14. Pada suatu tendangan bebas dalam permainan sepak bola, lintasan bola mencapai titik
tertinggi 45 di atas tanah. Berapa lama harus ditunggu sejak bola ditendang sampai bola
tiba kembali ke tanah? Percepatan gravitasi bumi sebesar 10 m/s2.
a. 3 sekon b. 4,5 sekon c. 6 sekon d. 9 sekon e. 37 sekon
15. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 150 terhadap horisontal dan tiba di tanah
dengan kecepatan 50 m/s. Jarak tembak peluru tersebut adalah … (g = 10 m/s2).
a. 50 m b. 75 m c. 100 m d. 125 m e. 150 m
16. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi berbeda,
peluru A dengan sudut 300 dan peluru B dengan sudut 600. perbandingan antara tinggi
maksimum yang dicapai peluru A dengan peluru B adalah …
a. 1 : 2 b. 2 : 1 c. 1 : 3 d. 1 : 3 e. 3 : 1
17. Sebuah peluru ditembakkan sudut elevasi  sedemikian rupa sehingga jarak tembaknya
sama dengan 3 kali tinggi maksimumnya. Tentukanlah tan ?
a. 1/4 b. 1/2 c. 3/4 d. 4/3 e. 2
18. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 100 m/s sehingga mengenai sasaran di
titik tertinggi yang jarak mendatarnya dari tempat penembakan adalah 2503 m. Jika g 10
m/s2, tentukanlah besar sudut elevasi peluru!
a. 300 b. 370 c. 450 d. 530 e. 600
19. Sebuah peluru ditembakkan dari puncak menara dengan kecepatan awal 50 m/s dan sudut
elevasi  terhadap horisontal. Diketahui tinggi menara 100 m, cos  = 0,6, dan percepatan
gravitasi g = 10 m/s2. Berapakah jarak peluru jauh di tanah dengan kaki menara?
a. 100 m b. 150 m c. 200 m d. 250 m e. 300 m
20. Dari sebuah balon udara yang naik ke atas secara vertikal dengan 5 m/s, ditembakkan
sebuah peluru pada arah mendatar dengan kecepatan 100 m/s. Peluru tersebut
ditembakkan ketika ketinggian balon 100 m di atas tanah.
Hitunglah jarak terjauh secara horizontal tempat peluru mencapai tanah! (g = 10 m/s2)
a. 100√5 m b. 250 m c. 200√3 m d. 200√5 m e. 500 m

B. SOAL URAIAN
1. Sebuah bola dilemparkan dengan sudut elevasi 450 dengan kecepatan awal 20 m/s. Pada
saat bola mencapai ketinggian 7,5 meter, berapakah jarak yang telah ditempuh dalam arah
mendatar?
2. Jika besar sudut antara horizontal dan arah tembak suatu peluru adalah 45 0, berapakah
perbandingan antara jarak tembak dalam arah datar dan tinggi maksimum peluru?
3. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang berbeda.
Peluru A dengan sudut 300 dan peluru B dengan sudut 600. Berapakah perbandingan antara
tinggi maksimum yang dicapai peluru A dengan peluru B?
4. Dari atas sebuah gedung bertingkat yang tingginya 35 m seorang pemain akrobat akan
meloncat ke bawah dengan menggunakan sepeda motornya. Sejauh 80 m dari gedung
tersebut, terdapat sebuah dauan. Pemain acrobat tersebut harus mendarat di danau jika
tidak ingin terluka parah.
a. Berapakah kecepatan minimum sepeda motor acrobat tersebut agar ia mendarat di
danau?
b. Berapa lama pemain acrobat tersebut berada di udara?

5. Kali ini pemain acrobat pada soal nomor 5


menggunakan sepeda motor untuk melakukan
atraksi lain seperti tampak pada gambar.
Berapakah kecepatan awal sepeda motor
ketika lepas dari bidang miring, agar sepeda
motor tersebut bisa mendarat di gedung
seberang dengan aman? Anggap sepeda motor
dan pemain acrobat sebagai sebuah titik
materi.

PHYSICS PROBLEMS IN ENGLISH

1. A baseball is throw with an initial velocity of 100 m/s at an angle of 30 0 above the
horizontal. How far from the throwing point will the baseball attain its original level?
2. A projectile is fired with a horizontal velocity of 200 from the top of a cliff 80 m high.
Find :
a. How long will it take to strike the level ground at the base of the cliff?
b. How far from the foot of the cliff will it strike?
c. With what velocity will it strike?
3. A body projected upward from the level ground at an angle of 60 0 with the horizontal ha
san initial speed of 50 m/s. Calculate :
a. How long will it be before it hits the ground?
b. How far from the strarting point wil the strike?
c. At what angle with the horizontal will it strike?
4. A body is projected downward at an angle 30 0 with the horizontal from the top of a
building 180 m high. Its initial speed is 40 m/s. Find :
a. How long will it take before striking the ground?
b. How far from the foot of the building will it strike?
c. At what angle with the horizontal will it strike?
5. A hose lying on the ground shoots a stream of water upward at an angle 45 0 to the
horizontal. The speed of the water is 25 m/s as it leaves the hose. How high up will it
strike a wall which is 10 m away?

5. GERAK ROTASI
Gerak rotasi merupakan gerak benda yang berputar terhadap suatu sumbu putar (atau
sumbu rotasi). Contoh gerakan rotasi adalah : roda mobil yang berputar, gerakan pintu yang
berputar pada engselnya dan gerakan putaran bumi terhadap sumbunya.
Untuk melukiskan gerak rotasi kita membutuhkan besaran-besaran yang berhubungan
dengan sudut seperti posisi sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Untuk mengawali pembahasan gerak rotasi ini marilah mengingat kembali pengertian-
pengertian penting tentang gerak melingkar beraturan.
Perhatikan gambar 1.16 Benda berupa titik P bergerak melingkar beraturan pusat
lingkaran di O dan jari-jari lintasan di R. Kecepatan liner V , disebut juga kecepatan
singgung dan mempunyai harga atau laju yang tetap. Laju ini menyatakan lintasan (busu
lingkaran) yang ditempuh tiap satuan waktu.

2 R
v= 2 πfR … 1.47
T
T = Periode, yaitu waktu untuk 2 kali bergerak melingkar dengan satuan detik (s)
f = Frekwensi, banyaknya putaran yang ditempuh selama 1 detik
Perhatikan gambar 1.17 |v1| = |v2| = v
Selama dari 0 sampai t detik, benda P menempuh lintasan sepanjang s.
s=v.t

s dalam m
v dalam m.s-1
t dalam s

kalau kita perhatikan garis OP, selama P bergerak melingkar, garis OP menyaput sudut.
Sudut yang disapu atau yang dibentuk selama satu satuan waktu merupakan besar keepatan
sudut (=ω).

ω= =2π.f … 1.48
T
ω = kecepatan sudut, dalam rad.s-1
T = periode dalam s
f = frekwensi, dalam s-1

 Arah Kecepatan Sudut


Arah kecepatan sudut dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan mengepal.
Arah melingkarnya jari-jari menunjukkan arah putaran benda. Arah ibu jari
menunjukkan arah kecepatan sudut.
a. Posisi Sudut
Perhatikan gambar 1.20

Selama P bergerak dari O sampai t detik, maka OP menyapu atau membentuk sudut sebesar θ.
θ=ω.t … 1.49
θ = sudut yang dibentuk selama t detik, dalam radian (rad)
ω = kecepatan sudut, dalam rad.s-1
t = waktu yang diperlukan, dalam s.
berdasarkan pengertian di atas, posisi benda titik P yang bergerak melingkar (gambar 1.21)
dapat dinyatakan dengan :
(r1 θ (t))

r = R = jari-jari lintasan yang berharga tetap.


θ(t) = sudut yang dibentuk jari-jari OP terhadapposisi awal selama t detik
 Gerak Melingkar Beraturan
Dalam gerak melingar beraturan, θ(t) = ω . t, dengan ω tetap. Apabila pada saat t = 0
sudah mempunyai posisi sudut awal θo (gambar 1.22), maka :
θ(t) = θo + ω . t … 1.50

θ merupakan fungsi linier dari t.


 Gerak Melingkar Pada Umumnya
Posisi titik P adalah [r, θ(t)], r = R = tetap
Posisi titik P adalah (r, (θo + θt)), r = R = tetap
 Pengertian Radian
Dalam perhitungan Fisika sudut diukur dalam radian atau disingkat dengan rad.
Hubungan antara radian dan derajat adalah :
360
1 rad = = 57,2960

Dari definisi dapat diturunkan dengan bantuan gambar 1.23. Pada gambar tampak
bahwa panjang tali busur yang berhadapan dengan sudut θ adalah s. Hubungan antara s, r dan
θ secara geometris dapat ditulis :
panjang busur s θ
kelilingling karan
=
360 0
s θ
=
2ππ 360 0
Jika θ dinyatakan dalam radian maka
s 360 0
θ
= 2π
2ππ 360 0

θ
=

s
θ =
r
jika r = s, sudut θ = 1 radian. Dari sini dapat didefinisikan bahwa 1 radian adalah sudut
yang dibentuk oleh suatu juring lingkaran yang panjang tali busurnya sama dengan jari-jari
lingkaran (r = s) (gambar 1.24).

Dalam gerak rotasi sudut suatu partikel senantiasa berubah dengan kata lain posisi sudut
merupakan fungsi waktu, θ = θ (t).

Contoh Soal
Sebuah roda gila berputar sedemikian sehingga posisi sudut titik A berubah-ubah menurut
persamaan θ (t) = 2t + t2. Hitung θ t = 0,1 dan 2 detik.
Jawab :

θ (t) = 2t + t2
θ (0) = 2 . 0 + 02 = 0 rad
θ (1) = 2 . 1 + 12 = 3 rad
θ (2) = 2 . 2 + 22 = 8 rad
Titik A mula-mula (t = 0 ) berada pada posisi q = 0, setelah 1 s titk ini berada pada posisi 3 rad
dan setelah t = 2s titik ini telah melewati 1 putaran (1 putaran = 2π = 6,28 rad) dan sedang
melakukan putaran kedua.

b. Kecepatan Sudut
Setiap benda yang berputar memiliki kecepatan sudut. Pada gerak linier, kecepatan
diturunkan dari persamaan lintasan atau posisi, sedangkan pada gerak rotasi pada kecpatan
sudut ω diperoleh dari persamaan posisi sudut yang ditempuh selama gerak rotasi. Anda beda
pengertian antara kecepatan sudut rata-rata dan kecepatan sudut sesaat.
 Kecepatan Sudut Rata-rata
Perhatikan gambar 1.25! Sebuah partikel bergerak dan melakukan perpindahan dari
posisi P menuju posisi Q. Perpindahan yang dilakukan partikel tersebut disebut perpindahan
sudut, besarnya adalah Δθ = θ2 - θ1 dan dalam selang waktu Δt. Kecepatan sudut rata-rata
dapat didefinisikan sebagai :
perpindahan sudut
Kecepatan sudut rata-rata = selang waktu

Δθ θ 2  θ1
ω  … 1.51
Δt t 2  t1

Dengan
ω = kecepatan sudut rata-rata (rad/s)
Δθ = selisih posisi sudut (rad)
Δt = selang waktu (sekon)

Gambar 1.25 Sebuah partikel pada benda yang berotasi bergerak dari P ke Q
sepanjang busur lingkaran

 Kecepatan Sudut Sesaat


Adapun kecepatan sudut sesaat, yaitu sebagai perpindahan sudut Δθ dalam selang waktu
yang sangat singkat (Δt → 0). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
lim Δθ
ω=
Δt  t Δt


atau ω= … 1.52
dt
 Kecepatan Sesaat sebagai Kemiringan (Gradien) Grafik θ = f(t)
Persamaan (1.52) menunjukkan, bahwa kecepatan sudut suatu titik yang bergerak rotasi
adalah turunan pertama dari persamaan posisi sudut tersebut. Secara matematis ini berarti
bahwa kecepatan sudut sesaat ω dapat ditentukan dari kemiringan grafik fungsi posisi sudut
terhadap waktu θ = f(t) sebagai berikut :
ω = tan β … 1.53
dengan :
ω = kecepatan sudut sesaat (rad/s)
β = sudut garis singgung kurva terhadap sumbu t pada suatu saat

Perhatikan gambar 1.26!


t = t1 → ω = tan β1
t = t2 → ω = tan β2
t = t3 → ω = tan β3 = 0

 Menentukan Posisi Sudut dari Fungsi Kecepatan


Berdasarkan perumusan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan sudut adalah
perubahan posisi sudut tiap satuan waktu. Sebalikna jika pada gerak melingkar, fungsi
kecepatan sudut diketahui maka fungsi posisinya juga dapat dicari.

ω =
dt
ω . dt = dθ
dθ = ω . dt
0 0


0
dθ = 
0
ω . dt

θ 0 
0
= ω . dt
0

θ-θ = 
0
ω . dt

θ = θ0 + 
0
ω . dt … 1.54

θ = posisi sudut pada saat t


θ0 = posisi sidut pada saat t = 0
Contoh Soal
Sebuah benda bergerak rotasi dengan kecepatan sudut tetap 4 rad.s -1 dan posisi awal 5 rad.
Tentukan persamaan posisi sudutnya dan hitung posisi sudutnya pada detik ke-8!
Jawab :
Diketahui : Gerak rotasi, ω = 4 rad.s-1
θ0 = 5 rad
ω = 4 rad.s-1
0

θ = θ0 + 
0
ω . dt

= θ0 + 
0
4 . dt

=5+4t
Jadi, θ = (5 + 4 t) rad
t =8s→θ =5+4t
=5+4.8
= 45 + 32
= 37 rad
Jadi, setelah benda berotasi selama 8 detik menempuh sudut 37 rad (1 rad = 57, 2960)

Contoh Soal
Sebuah benda berotasi melalui sumbu putarnya dengan persamaan kecepatan sudut ω = (t +
10) rad.s-1, pada saat t = 0 posisi sudut 10 rad. Tentukanlah :
a. Posisi sudut sebagai fungsi waktu
b. Posisi sudut saat t = 10 sekon
Pembahasan :
Diketahui : ω = (t + 10) rad.s-1 dan θ0 = 10 rad
Jawab :
0

a. θ = θ0 + 
0
ω . dt

= 10+ 
0
(t + 10) dt

= 10 + ½ t2 + 10 t
= 10 + 10 t + ½ t2
Jadi posisi sudut sebagai fungsi waktu adalah 10 + 10 t + ½ t2
b. θ = 10 + ½ t2 + 10t
= 10 + ½ x 102 x 10 x 10t
= 160 rad
Jadi, laju sudut saat t = 10 sekon adalah 160 rad

Sample Problem in English 1.3


Point P is at rotating object where velocity is ω = (8t - 4) rad/s. If the initial angular position
of P is 10 rad, determine the P angular position at t = 2 seconds.
Titik P terletak pada benda berotasi pdengan kecepatan ω = (8t - 4) rad/s. Bila posisi sudut
awal P adalah 10 rad, tentukanlah posisi sudut P pada saat t = 2 sekon.
Solustion :
Penyelesaian :
The angular position θ as time function can be determined as follows :
Posisi sudut θ sebagai fungsi waktu dapat ditentukan sebagai berikut :
0

θ = θ0 + 
0
ω . dt

= 10 + 
0
(8t - 4) dt

t
= 10 + (4t2 - 4) 0
= 10 + 4t2 - 4t
= (4t2 - 4t + 10) rad
The angular position at t = 2 s is :
Posisi sudut pada saat t = 2 s adalah :
θ = (4 . 22 - 4 . 2 + 10) rad
= 18 rad
Thus, the angular position P at t = 2 is 18 rad
Jadi, posisi sudut P pada saat t = 2 sekon adalah 18 rad

c. Percepatan Sudut
 Percepatan sudut rata-rata
Perhatikan gambar 1.27! Misalnya pada saat t = t1 mempunyai kecepatan sudut ω1 dan
pada saat t = t2 mempunyai kecepatan sudut ω2. Selama selang waktu dari t1 sampai dengan t2
kecepatan sudut mengalami perubahan sebesar ω2 - ω1. Perubahan kecepatan sudut tiap satuan
waktu disebut percepatan sudut (= α)
ω 2  ω1
αrata-rata =
t 2  t1

Δω
=
Δt

Δω
αrata-rata = …. 1.55
Δt

 Percepatan sudut Sesaat


Misalnya percepatan sudut pada sat t = t1, didapat dari kecepatan rata-rata, dengan
mengambil t2 → t1 atau Δt → 0 diperoleh :
lim ω 2  ω1
α =
t 2  t1 t 2  t1

lim Δω
=
t 2  t1 Δt


=
dt


α= … 1.56
dt
Percepatan sudut merupakan turunan pertama dari fungsi kecepatan, terhadap waktu
sudut

Kalau kita kaitkan dengan kecepatan sudut yang telah dibicarakan diatas, yaitu ω =
dt
maka :

α =
dt
d  dθ  d 2 θ
=  
dt  dt  dt 2

d 2θ
α= … 1.57
dt 2
percepatan sudut merupakan turunan kedua dari fungsi posisi sudut terhadap waktu.

 Percepatan sesaat sebagai kemiringan (gradien) grafik w = f(t)


Karena percepatan sudut α merupakan turunan pertama dari fungsi kecepatan sudut
terhadap waktu, maka percepatan sudut sama dengan gradient kemiringan ω = f(t).

α = tan β ... 1.58

dengan β adalah sudut garis singgung kurva terhadap sumbu t pada suatu saat seperti tampak
pada gambar 1.28.
percepatan sudut pada saat t = t1 adalah α tan β1
percepatan sudut pada saat t = t2 adalah α tan β2

Contoh Soal
Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari r. Posisi sudut benda itu adalah θ = (10 + 5t
+ t2) rad, t dalam sekon. Hitunglah kecepatan sudut dan percepatan sudutnya!
Jawab :
Diketahui : Gerakan melingkar, jari-jari = R
θ = (10 + 5t + t2)
Ditanyakan : ω dan α?
dθ dω
ω = α =
dt dt
d d
= (10 + 5t + t2) = (5 + 2t)
dt dt
= 5 + 2r = 2
= (5 + 2t) rad.s-1 Jadi, α = 2 rad.s-1
Berarti kecepatan sudut benda itu merupakan fungsi linier dari waktu atau ω = (5 + 2t) rad.s -1
dan percepatan sudut tetap, yaitu 2 rad.s-1.

 Menentukan Kecepatan Sudut dari Fungsi Percepatan Sudut


Kecepatan sudut (anguler) dapat ditentukan dari fungsi percepatan sudut. Secara
matematis, kecepatan sudut diperoleh dengan metode integrasi dari fungsi percepatan sudut,
persamaannya adalah :

α =
dt
α . dt = dω
ω 0


ω0
dω = 
0
α . dt

θ ω0 
ω
= α . dt
0

ω-ω = 
0
α. dt

ω = ω0 + 
0
α. dt

untuk gerak melinkar berubah beraturan percepatan sudutnya tetap, yaitu α. Dari ketentuan ini
dapat dihitung kecepatan sudutnya.
t

ω = ωo +  α . dt
0

= ωo + α . t  0t
= ωo + α . t
ω = ωo + α . t
ω = Kecepatan sudut pada suatu saat
ωo = Kecepatan sudut awal yang berharga tetap
α = Percepatan sudut
Dari percepatan sudut ini, dapat dihitung pula posisi sudutnya
t

θ = θo + ω
0
. dt

= θo +  (ω
0
o + αt)dt

= θo + (ωot + ½α . t2)
= θo + ωot + ½α . t2
θ = θo + ωot + ½α . t2 posisi sudut GRBB …
θ = posisi sudut pada suatu saat
θo = posisi sudut awal, yaitu posisi sudut pada saat t = 0

Tabel Analogi gerak translasi dan rotasi


Gerak lurus berubah Gerak rotasi berubah
Beraturan (a = konstan) Beraturan (α = konstan)
V = vo + at ω = ωo + αt
s = so + vot + ½ at2 θ = θo + ωot + ½ at2
v2 = vo2 + 2a (s - so) ω2 = ωo2 + 2α (θ - θo)

Contoh Soal
Sebuah piringan kecepatan sudutnya bertambah secara teratur dari 20 rad/s menjadi 35 rad/s
dalam waktu 5 detik. Hitung percepatan sudut dan sudut yang ditempuh selama waktu ini.
Jawab :
Gerakan piringan adalah gerak melingkar berubah beraturan. Gunakan rumus 1.60 dan 1.61
dan anggap θ0 = 0
Diketahui :
θ0 =0 ωt = 35 rad/s
ωo = 20 rad/s t =5s
Ditanya : α dan θ1 ….?
ω = ωo + αt
35 = 20 + α . 5
35 - 20 = 5 α
15
α = = 3 rad/s2
5
θt = θo + ωo t + ½ αt2
= 0 + 2 0 . 5 + ½ 3 . 52
= 137,5 rad

Contoh Soal
Sebuah benda bergerak rotasi dengan posisi sudut θ = (8t + 2t 2) rad, t dalam sekon.
Hitunglah :
a. Kecepatan sudut awal
b. Kecepatan sudut pada detik ke-5
c. Kecepatan rata-rata pada 5 detik pertama
Jawab :
Diketahui : Gerak rotasi θ = (8t + 2t2) rad
Ditanyakan :
a. ωo
b. ω pada t = 5s
c. ω rata-rata selama 5 detik pertama


a. ω =
dt
d
= (8t  2t ) = 8 + 4t
2

dt
ω = (8 + 4t) rad.s-1
t = 0 → ωo = 8 + 4 .0
= 8 rad.s-1
Jadi kecepatan sudut awal adalah = 8 rad.s-1
b. ω = (8 + 4t) rad.s-1
t = 5s → ω = 8 + 4. 5
= 8 + 20 = 28 rad.s-1
Jadi kecepatan sudut pada detik ke-5 adalah 28 rad.s-1
c. θ = (8t + 2t2)rad
t1 = → θ1 = 8 . 0 + 2 . 02
= 0 rad
t2 = → θ2 = 8 . 5 + 2 . 52
= 40 + 50
= 90 rad
θ 2  θ1
ωrata-rata =
t 2  t1
90 - 0
= = 18 rad/s
5-0
Contoh Soal
Sebuah benda bergerak rotasi dengan percepatan sudut tetap 2 rad s-2. Kecepatan awal dan
posisi awal masing-masing 5 rad s-1 dan 10 rad. Hitunglah kecepatan sudut rata-rata sealam 5
detik pertama.
Jawab :
Diketahui : Gerak rotasi :
α = 2 rad.s-2
ωo = 5 rad.s-1
θo = 10 rad
Ditanyakan : ω rata-rata selama 5 detik pertama
α = 2 rad.s-2
t

ω = ωo +  α . dt
0

= ωo +  2 . Dt
0

= (5 + 2t) rad.s-1, ta dalam s


t

θo = θo + ω
0
. dt

= θo +  (5  2t) dt
0

= (10 + 5t + t2) rad, t dalam s


t1 = 0 → θ1 = 10 + 5.0 + 02
= 10 rad s-1
t1 = 5 → θ1 = 10 + 5.5 + 52
= 10 + 25 + 25
= 60 rad s-1
ω rata-rata selama 5 detik pertama :
θ 2  θ1
ω =
t 2  t1
60 - 10
=
5-0
50
=
5
= 10 rads-1

I. HUBUNGAN ANTARA BESARAN-BESARAN TANGENSIAL DENGAN


BESARAN-BESARAN SUDUT PADA GERAK ROTASI
Perhatikan benda titik yang bergerak melingkar berubah beraturan seperti pada gambar
1.29 Pada gerak tersebut, benda mengalami 2 macam percepatan yaitu percepatan sentripetal
dan percepatan tangensial. Percepatan sentripetal (as), arahnya selalu menuju ke titik pusat
lintasan dan besarnya tergantung besar kelajuan saat itu. Percepatan tangensial (a t), besarnya
tetap, searah garis singgung dan berfungsi memberi perubahan pada kelajuan.
t

vt = vo + a
0
t . dt

= vo + at . t
t

st = so + v
0
t . dt

= so +  (v
0
0 + at . t)dt

= so + vo . t ½ + at .t2
Jika so = 0 maka :
St = vo . t + ½ at . t2
Jadi, persamaan gerak benda titik yang bergerak melingkar berubah beraturan dengan posisi
awal 0 adalah :
vt = vo + at . t
st = vo . t + ½ at . t2
Percepatan pada gerak melingkar berubah merupakan resultan dari percepatan sentripetal (a s)
dan percepatan tangensial (at). Perhatikan gambar 1.29!
a = at + as
at  as
a = a = a t2  as2

a = a t2  as2
Pada gerak melingkar, lintasannya berupa busur lingkaran.
Jadi, lintasan gerak melingkar dapat dinyatakan dengan sudut pusatnya.
s=θ.R
s = Lintasan yang ditempuh
θ = Sudut yang ditempuh dalam satuan radian
R= Jari-jari lingkaran
Demikian juga kecepatan linernya dpat dinyatakan dengan kecepatan sudutnya.
s =θ.R
ds
v=
dt
d
= (θ . R)
dt
d
=R
dt
= Rω
v=ω.R
v = kecepatan linier
ω= kecepatan sudut dalam rad/s
R= jari-jari lintasan
Percepatan tangensial atau percepatan singgung juga dapat dinyatakan dengan percepatan
sudutnya
v =ω.R
dv
at =
dt
d
= (ω . R)
dt
d
=R
dt
=R.α
at = α . R

at = percepatan tangensial
α = percepatan sudut dalam rad.s-2
R = jari-jari lintasan

Contoh Soal
Sebuah piringan hitam semula berotasi 33 putaran/menit dan berhenti 20 sekon kemudian.
a. Berapa percepatan sudutnya
b. Berapa kali piringan berputar penuh sebelum berhenti
c. Jika radius piringan 14 cm, berapakah percepatan tangensial dan percepatan sentripetal
sebuah titik di tepi piringan pada saat t = 0
d. Berapa percepatan totalnya
Jawab :
a. Kecepatan sudut awal adalah
putaran
ωo = 33
menit
2  ad
= 33 x
60 s
= 3,46 rad/s
Dari hubungan ω = ωo + αt da data bahwa dan data bahwa ω = 0 pada t = 20 s, maka :
0 = 3,46 + α(20) atau α = -3,46/20
= -0,173 rad/s2
Tanda negatif menunjukkan bahwa putaran piringan hitam diperlambat.
b. Perpindahan sudut θ selama waktu t = 20 s dihitung dengan menerapkan persamaan :
Δθ = θ - θo → θ0 = 0
= ωot + ½ a t2
= 3,46 (20) + ½ (-0,173) (20)2
34,6
Δθ = 34,6 rad atau x 1 putaran = 5,50
2
Putaran (5½ putaran)
Piringan berputar penuh 5 kali
c. Percepatan tangensial at sebuah titik yang terletak pada jarak r = 14 cm dari pusat rotasi
dihitung dengan persamaan :
at = rα
= 14 (-0,173)
= -2,42 cm/s2 (diperlambat)
Percepatan sentripental as dihitung dengan menggunakan persamaan
as = r ωo2
= (14) (3,46)2
= 168 cm/s2
d. Percepatan total dihitung dengan menggunakan persamaan :

a = at 2  a s 2
= ( 2,42) 2  (168) 2

= 168,02 cm/s2
Sampel Problem in English
A CD (Compact Disc) rotates at an angular acceleration of α = 14 rad/s 2, where is in second.
At t = 0 a point is at angular position o = 3 rad with initial angular velocity o = 2 rad/s.
Express :
Sebuah SC (Compact Disc) berputar dengan percepatan sudut α = 14 rad/s 2, dengan t dalam
sekon. Pada saat t = 0 sebuah titik berada pada sudut o = 3 rad dengan kecepatan sudut
awal o = 2 rad/s. Nyatakanlah :
a. Angular velocity as time function (t)
Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu (t)
b. Angular position as the time function (t)
Posisi sudut sebagai fungsi waktu (t)
Solution :
Penyelesaian :
a. The equation (t) is determined by integrating the angular acceleration function.
Persamaan (t) ditentukan dengan mengintegrasikan fungsi percepatan sudut.
t

(t) = o + α
0
(t) dt

=2+  14 tdt
0

= 2 + 7t2 rad/s
b. The equation (t) is determined by integrating the angular velocity function
Persaman (t) ditentukan dengan mengintegralkan fungsi kecepatan sudut.
t

(t) = o + ω
0
(t) dt

=3+  (2 +7t2) dts


0

7 2
= (3 + 2t + t ) rad
3
UJI KOMPETENSI GERAK ROTASI

A. SOAL PILIHAN GANDA


1. Sebuah piringan mula-mula dalam keadaan diam, kemudian diputar dengan sumbu
putar tegakl urus melalui pusat piringan. Setelah berputar selama 1 menit kecepatan
angulernya menjadi 240 rad/s. Percepatan yang dialami oleh piringan adalah …
a. 2 rad/s2 b. 4 rad/s2 c. 6 rad/s2 d. 40 rad/s2 e. 60 rad/s2
2. Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut 40 rpm, kemudian diperlambat sehingga
kecepatan sudutnya berkurang menjadi 20 rpm. Jika besar perlambatannya 10
putaran/menit2, banyak putaran yang telah dilakukan oleh roda dalam selang waktu
tersebut adalah …
a. 20 putaran b. 40 putaran c. 60 putaran d. 80 putaran e. 120
putaran
3. Posisi sudut sebuah partikel yang bergerak melingkar memenuhi persamaan  = (2t2 -
16t + 8) rad, dan t dalam sekon. Partikel tersebut akan berhenti bergerak setelah …
a. 4 sekon b. 8 sekon c. 12 sekon d. 16 sekon e. 20 sekon
4. Sebuah roda berputar dengan kecepatan 300 putaran permenit, kemudian direm
sehingga 5 detik kemudian kecepatan berputar tinggal 60 putaran per menit. Maka
percepatan sudutnya adalah … (rad/s2)
a. 1,6 b. -1,6 c. 16 d. -16 e. 48
5. Sebuah roda melakukan 300 putaran tiap menit. Laju linier sebuah titik yang berada 2
m dari pusatnya adalah …
a. 10 rad/s2 b. 10 rad/s2 c. 2 m/s d. 20 rad/s2 e. 20 m/s
6. Roda sebuah sepeda berputar dengan kecepatan anguler 20 rad -1. Oleh karena
pengaruh pengereman, kecepatannya berkurang menjad 12 rad-1, dengan jarak tempuh
16 rad. Perlambatan anguler dari roda sepeda tersebut adalah …
a. 4 rads2 b. 8 rads2 c. 12 rads2 d. 16 rads2 e. 20 rads2
7. Sebuah piringan berputar dengan persamaan (t) = (3t2 + 8) rad-1. Tentukanlah posisi
sudut sebuah titik yang terletak pada pinggir piringan pada pinggir pada saat t = 2 s,
jika posisi sudut awalnya nol!
a. 4 rad b. 8 rad c. 12 rad d. 16 rad e. 18 rad
8. Sebuah turbin besar sedang berputar pada 30 rad/s. Ketika daya listrik turbin padam
pada saat t = 0, turbin mengalami perlambatan tetap akibat hambatan udara dan
gesekan internal. Jika turbin berhenti berputar dalam waktu 10 sekon setelah daya
listrik padam, maka sudut (dalam rad) yang telah ditempuh oleh turbin mulai dari daya
padam sampai dengan berhenti adalah …
a. 75 b. 100 c. 125 d. 150 e. 200
9. Sebuah roda berputar dengan posisi sudut  = (-t3 + 12t2 + 3) rad. Percepatan sudut
roda pada saat t = 4 sekon adalah …
a. 18 rad/s2 b. 9 rad/s2 c. 4 rad/s2 d. nol e. -4 rad/s2
10. Dari keadaan diam, benda tegar melakukan gerak rotasi dengan percepatan sudut 15
rad/s2. Titik A berada pada benda tersebut, berjarak 10 cm dari sumbu putar. Tepat
setelah benda berotasi selama 0,4 sekon. A mengalami percepatan total sebesar …
(dalam m/s2)
a. 1,5 b. 2,1 c. 3,6 d. 3,9 e. 5,1
11. Titik P terletak pada benda yang berotasi dengan percepatan angular 2 rad/s 2 dan
kecepatan sudut awal 4 rad/s. Titik P berjarak 10 cm terhadap sumbu rotasi. Setelah
berotasi selama 5 sekon, titik P menempuh lintasan sepanjang …
a. 4,5 m b. 7 m c. 45 m d. 70 m e. 450 m
12. Sebuah cakram berputar dengan percepatan sudut tetap sebesar 5 rad/s2. selama 8
sekon, cakram tersebut telah melakukan putaran sebanyak …
a. 16 putaran b. 25,5 putaran c. 51 putaran d. 60 putaran e. 160
putaran
13. Suatu partikel mula-mula diam, kemudian dipercepat dalam lintasan melingkar dengan
jari-jari 2 m menurut persamaan percepatan α = 6t2 - 4t. Persamaan percepatan
sentripetal nya adalah …
a. 4t3 - 4t2 b. 12t2 - 8t c. 8t2 - 15t5 + 8t4 d. 8t6 - 16t5 - 8t4 e. 36t4 - 24t3 -
16t2
14. Benda berotasi dengan percepatan sudut 4 rad/s2 dan jari-jari 40 cm. Pada t = 1s,
kecepatan sudutnya 6 rad/s. Kecepatan sudut dan percepatan linier pada saat t = 2s
adalah…
a. 10 rad/s dan 4 m/s d. 8 rad/s dan 20 m/s
b. 4 rad/s dan 10 m/s e. 16 rad/s dan 4 m/s
c. 20 rad/s dan 48 m/s
15. Percepatan anguler dari sebuah roda yang sedang berputar memenuhi persamaan : α (t)
= (2t - 4) rad2. Jika pada saat t = 0 kecepatannya 24 rad -1, tentukanlah kecepatan
angulernya pada saat t = 2 sekon!
a. 4 rad-1 b. 8 rad-1 c. 10 rad-1 d. 16 rad-1 e. 20 rad-1
16. Suatu titik materi bergerak melingkar dan melakukan satu kali putaran dalam wkatu
0,2 sekon. Besar kecepatan angulernya adalah …
a. 0,314 rad/s b. 3,14 rad/s c. 31,4 rad/s d. 314 rad/s e. 3140 rad/s
17. Sebuah benda berotasi mengelilingi suatu sumbu dengan persamaan posisi sudut  =
2t + 3 ( dalam radian dan t dalam sekon). Dari persamaan tersebut dapat dinyatakan
bahwa :
Dari pernyataan di atas, yang benar adalah …
(1) Pada saat t = 0, posisi sudut = 3 rad
(2) Kecepatan sudut benda tetap
(3) Percepatan sudut benda nol
(4) Laju linear benda 2 m/s
a. (1), (2) dan (3) c. (2) dan (4) e. (1), (2), (3) dan (4)
b. (1) dan (3) d. (4) saja
18. Sebuah benda yang awalnya diam dipercepat dalam suatu lintasan melingkar berjari-
jari 3 m menurut persamaan α = (12t2 + 18t + 20) rad/s2. Jika pada mulanya posisi
sudut benda sama dengan no, tentukanlah posisi sudut benda pada saat t = 2 sekon.
a. 20 rad b. 25 rad c. 27 rad d. 30 rad e. 32 rad
19. Mata bor sebuah bor listrik bergerak rotasi dengan percepatan sudut tetap 2,5 rad/s2.
Pada saat awal, posisi sudut bor  = 0 dengan kecepatan sudut 5 rad/s. tentukanlah
sudut yang telah ditempuh oleh putaran mata bor dan besar kecepatan sudutnya pada
saat t = 4 sekon.
a. 5 rad dan 15 rad/s d. 20 rad dan 15 rad/s
b. 10 rad dan 5 rad/s e. 40 rad dan 15 rad/s
c. 15 rad dan 10 rad/s
20. Sebuah roda gerinda yang semula dalam keadaan diam dirotasikan dengan percepatan
sudut konstan α = 5 rad/s 2 selama 8 sekon. Kemudian roda dihentikan dengan
perlambatan konstan dalam 10 putaran. Perlambatan roda adalah …
a. 10,5 rad/s2 b. 12,6 rad/s2 c. 14,2 rad/s2 d. 16,5 rad/s2 e. 18,7 rad/s2

B. SOAL URAIAN
1. Sebuah roda gila (flywheel) kecepatan sudutnya bertambah secara teratur menjadi 10 rad/s
dalam waktu 4 detik. Hitung percepatan sudut dan sudut yang ditempuhnya selama waktu
ini!
2. Sebuah roda gila (flywheel) mula-mula bergerak dengan kecepatan sudut o. Roda gila ini
dipercepat dengan percepatan sudut 2 rad/s2 sehingga dalam waktu 3 detik kecepatan
sudutnya menjadi 30 rad/s. Hitung o!
3. Sebuah benda mula-mula diam. Kemudian benda ini dipercepat dalam suatu lintasan
melingkar berjari-jari 1 m menurut persamaan α = 2t - 4. Hitung posisi sudut dan
kecepatan sudut benda sebagai fungsi waktu.
Juga hitung percepatan tangensial dan percepatan sentripetalnya!
4. Suatu titik bergerak melingkar persamaan  = 5t2 - 15t dengan  dalam radian dan t dalam
detik. Hitung percepatan totalnya setelah 1 detik. Jari-jari lingkaran 20 cm!
5. Suatu roda berputar dipercepat dari keadaan diam dengan percepatan sudut tetap. Setelah
5 detik roda berputar dengan 600 rpm (putaran permenit). Hitung percepatan sudut roda!

Anda mungkin juga menyukai