MEMADU GERAK
INDIKATOR
- Siswa dapat mengungkapkan terjadinya gerak parabola karena adanya paduan gerak
lurus beraturan pada arah horizontal dan gerak lurus berubah beraturan pada arah
vertikal.
- Siswa dapat melakukan analisis pada gerak parabola untuk menentukan titik tertinggi
dan jarak terjauh.
a. Pengertian Memadu Gerak
Apabila sebuah benda secara serentak dipengaruhi dua gerak lurus yang arahnya
berlainan, hingga menghasilkan paduan gerak. Besar dan arah paduan ini menjadi berbeda
dengan besar dan arah kedua gerak yang dipadukan.
Misalkan, sebuah perahu motor menyeberangi sungai dengan arah tegak lurus
dengan arah arus sungai (gambar 1.12). Dalam hal ini, perahu secara serentak dipengaruhi
oleh dua gerak, yaitu gerak dari motor pendorongnya yang searah sumbu ya dan gerak
arus air yang searah sumbu x. Ternyata hasil perpaduan dua gerak ini menyebabkan gerak
perahu dalam arah OC dengan kecepatan v. Jadi, perahu tidak sampai di A melainkan di C.
Vy = kecepatan perahu
Vx = kecepatan arus sungai
Meskipun perahu dipengaruhi dua gerak sekaligus, tetapi ternyata lintasan yang
dilaluinya tetap satu lintasan saja, tidak dua lintasan. Lintasan dari O ke C itu dapat berupa
garis lurus atau garis melengkung. Lurus atau lengkungnya lintasan tersebut, bergantung
pada sifat masing-masing gerak yang mempengaruhi benda.
Perhatikan gambar 1.13. Persamaan kedudukan dari gerak perahu dan gerak arus
sungai setelah selang waktu t detik adalah sesuai dengan persamaan gerak lurus beraturan,
yaitu :
sx = vx . t
sy = vy . t
Hasil perpaduan dua kedudukan tersebut adalah :
s = sx + sy
s = vx . t + v y . t … (i)
s = (vx + vy) t
Sedangkan hasil perpaduan kecepatan vx dan vy adalah v.
v = vx + v y … (ii)
dan besar v adalah :
v= v 2 x v 2 y 2v x v y cos
subtitusikan nilai v dari persamaan (ii) ke persamaan (i), maka akan diperoleh :
s = (vx + vy) t
s=v.t …(iii)
Persamaan (iii) atas merupakan gerak lurus beraturan. Dengan demikian, terbukti
bahwa: Perpaduan dua gerak lurus beraturan merupakan gerak lurus beraturan juga
Contoh Soal
Seseorang menyeberangi sungai yang lebarnya 100 meter dengan sebuah perahu motor
yang diarahkan tegak lurus dengan arah arus sungai. Kelajuan motor penggerak perahu itu
54 km/jam. Jika kecepatan arus sungai 28,8 km/jam, tentukanlah :
a. Besar dan arah kecepatan perpaduan gerak perahu tersebut
b. Jarak yang ditempuh perahu sampai diseberang sungai
c. Waktu yang diperlukan perahu menyeberang sungai
Jawab :
a. v dan
kecepatan perahu :
vp = 54 km/jam
1000
= 54 x m/s = 15 m/s
3600
Kecepatan arus air :
va = 28,8 km/jam
1000
= 28,8 x m/s = 8 m/s
3600
Karena va dan vp membentuk sudut 900 maka resultan kedua vektor itu adalah :
v = v2a v2 p
= 8 2 15 2
= 289 = 17 m/s
Arah sudut v dapat ditentukan dengan mengetahui nilai sudut
vp 15
tg = = = 1,875
va 8
= 61,930
b. Jarak yang ditempuh perahu adalah panjang lintasan OC
sin =
s = OC
BC
=
sin
100
=
sin 61,93 0
100
= 0,88 = 113,64 m
x2
=½a
v2x
a 2
y= x … 1.33
2v 2 x
a
Harga merupakan bilangan tetap (c = konstan), maka persamaan dapat ditulis :
2v 2 x
y = c x2 … 1.34
Dengan melihat persamaan terakhir di atas, jelaslah bahwa y merupakan fungsi
kuadrat x, berarti bentuk lintasannya berupa lengkung parabola.
Selanjutnya untuk menentukan harga kecepatan setelah t detik, kembali kita
menggunakan persamaan paduan dua vektor yaitu :
vy
v = v 2 x v 2 y , dengan arah tg = … 1.35
vx
Dengan :
= sudut yang dibentuk v dengan sumbu x
vx = tetap
vy = vo + a t; karena vo = 0, maka vy = a t
Contoh Soal
Sebutir peluru ditembakkan dengan membentuk sudut 370 terhadap horizontal. Jika
peluru tersebut ditembakkan dengan kecepatan awal 50 m/s, tentukanlah :
Jawab :
a. Kecepatan awal peluru dalam arah vetikal adalah :
vy = vo sin = vo sin 370
= 50 m/s x 0,6 = 30 m/s
b. Kecepatan peluru pada titik tertinggi :
Kecepatan peluru pada titik tertinggi dalam arah vertikal adalah nol, sedangkan
dalam arah horizontal adalah tetap, yaitu sebesar vx
vx = vo cos = vo sin 370
= 50 m/s x 0,8 = 40 m/s
Jadi kecepatan peluru pada titik puncak adalah 40 m/s dalam arah horizontal.
Titik Tertinggi
Titik P pada gambar 1.15 merupakan titik tertinggi yang dicapai peluru. Pada titik
ini, harga vxy = 0 (tidak naik lagi). Bila harga ini disubtitusikan pada persamaan 1.38
dengan t = tym = waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi (tinggi maksimum),
maka diperoleh :
vty = vo . sin α - g tym
0 = vo sin α - g tym
v o . sin 2 .
tym = … 1.42
g
Titik tertinggi (ym) yang dicapai peluru, persamaannya dapat diperoleh dari persamaan
1.39 dengan t = tym
ym = vo . sin α . tym - ½ g t2ym
vo . sin 2 .
yym = … 1.43
2g
Titik Terjauh (Jarak Tembakan)
Titik Q pada gambar 1.15 merupakan kedudukan terjauh yang dicapai peluru. Pada
titik yt = o. Bila harga ini disubtitusikan pada persamaan 1.39 dengan t = t xm = waktu yang
diperlukan untuk mencapai titik terjauh, maka diperoleh :
0 = vo . sin α . txm - ½ g t2xm
0 = txm (vo . sin α . - ½ g txm)
0 = vo . sin α - ½ g txm
½ g txm = vo . sin α
v2o
txm = 2 sin 2 … 1.44
g
Titik terjauh (xm) yang dicapai peluru, persamaannya dapat diperoleh dari persamaan 1.37
dengan t = txm
xm = vo cos α txm
v o sin α
= vo cos α 2
g
v2o
= (2 sin α . cos α)
g
v2o
xm = sin 2α … 1.45
g
Bila α diberi berbagai nilai, sementara besar vo tetap, maka jarak tembakan
maksimum akan dicapai jika sin 2α = 1, yaitu jika α = 450.
Hubungan x dan y pada Gerak Pada Parabola
Telah diketahui bahwa persamaan lintasan dalam arah sumbu x memenuhi
persamaan :
x = vo cos αt
x
→ t=
v o cos
Persamaan waktu (t) di atas disubtitusikan ke dalam persamaan lintasan dalam arah
vertikal atau arah sumbu y.
y = vo sin cos α t
2
x 1 x
= vo sinα / 2 g
vo cos vo cos
sin g
= x x2
cos 2
2vo cos
2
g
y = tan αx - 2
x2 … 1.46
2vo cos
2
10m / s 2
0
= tan 37 . (160 m) - 2 2
(160m) 2
2(100m / s ) (cos 370)
3 10m / s 2
= ( )(160 m ) 2 2
( 25600m) 2
4 2(100m / s ) (cos 370)
Contoh Soal
Jika benda A dan B ditembakkan dengan kecepatan awal vo yang sama. Benda A dengan
sudut 450 dan B dengan sudut elevasi 600. Maka perbandingan tinggi maksimum yang
dicapai A dengan tinggi maksimum yang tercapai B adalah …
a. ½ : 2/3 b. 1 : 2 c. 2 : 1 d. 2 : 3 e. 3 : 2
Jawab :
Analisa
v2o
hmax = sin2 α sin 450 = ½ √2 sin 600 = ½ √3
2g
v20
(1 / 2 2 ) 2
h 45 0 2g
2
h 600 v 0
(1 / 2 3 ) 2
2g
2 3
= : =2:3
4 4
Contoh Soal
Sebuah benda dilempar dengan kecepatan awal 60 m/s dan sudut elevasi α. Sehingga
mencapai tinggi maksimum 45 m di atas tanah. Berapa sudut elevasi itu?
Jawab :
Syarat di titik tertingi Vy = 0
vy = vo sinα - gt
0 = 60 sin α - 10 . t
10t = 60 sin α
yp = vo sin α . t - ½ g t2
= 60 sin α . t - 5 t2
Jadi 45 = 10 t . t - 5 t2
45 = 5 t2 → t = 3 sekon
10 t = 60 sin α
30/60 = sin α
α = 300
Jadi agar benda mencapai tinggi maksimum 45 m, harus dilempar dengan sudut elevasi
300.
Contoh Soal
Suatu proyektil ditembakkan dari puncar menara yang tingginya 100 m dengan sudut
elevasi α (cos α = 3/5) dan kecepatan awalnya 50 m/s. Berapakah jauh jarak pada saat
peluru jatuh di tanah terhadap kaki menara?
Jawab :
Jarak yang ditempuh peluru = x1 + x2
cos α = 3/5 → sin α = 4/5
v20
x1 = sin2
g
v20
= (2 sin . cos )
g
50 2
= (2 . 4/5 . 3/5)
10
= 250 . 24/25
= 240 m
Proyektif di c
h = vo sin . t + ½ g t2
100 = 50 . 4/5 + ½ 10 t2
5 t2 + 40 t - 100 = 0
40 1600 4.5.100
t12 =
2.5
40 1600 4.5.100
=
10
= - 4 + 60
=-4+6
t1 = - 4 - 4 = -10 sekon (tidak mungkin)
t2 = - 4+ 6 = 2 sekon
x2 = vo cos t
= 50 . 3/5 . 2
= 60 m
Contoh Soal
Sebuah pesawat bergerak secara horizontal kecepatan 300 m/s. Pada ketinggian 8.000
meter dari daratan, dilepaskan sebuah benda. Tentukanlah :
a. Kecepatan benda sampai ke tanah
b. Jarak tempuh benda dalam arah horizontal sejak saat dilepaskan
Jawab
Diketahui :sudut elevasi
=0
vo = 300 m/s, sama dengan kecepatan pesawat
a. Kecepatan benda sampai di tanah.
Kecepatan arah horizontal :
vx = vo cos 00
= (300 m/s) (1)
= 300 m/s
Waktu untuk sampai di darat :
h = ½ gt2
8.000 m = 5t2
t2 = 1.600, sehingga t = 40 sekon
Kecepatan dalam arah vertical :
vy = vo sin + gt
= 0 + (10 m/s2)(40 sekon)
= 400 m/s
v2 = vx2 + vy2
= (300 m/s)2 + (400 m/s)2
= 250.000
v = 500 m/s
Jadi, kecepatan benda saat tiba di tanah adalah 500 m/s
b. Jarak tempuh benda dalam arah horizontal :
x = vo cos t
= vo t
= (300 m/s) x (40 s)
= 12.000 meter
UJI KOMPETENSI MEMADU GERAK
B. SOAL URAIAN
1. Sebuah bola dilemparkan dengan sudut elevasi 450 dengan kecepatan awal 20 m/s. Pada
saat bola mencapai ketinggian 7,5 meter, berapakah jarak yang telah ditempuh dalam arah
mendatar?
2. Jika besar sudut antara horizontal dan arah tembak suatu peluru adalah 45 0, berapakah
perbandingan antara jarak tembak dalam arah datar dan tinggi maksimum peluru?
3. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang berbeda.
Peluru A dengan sudut 300 dan peluru B dengan sudut 600. Berapakah perbandingan antara
tinggi maksimum yang dicapai peluru A dengan peluru B?
4. Dari atas sebuah gedung bertingkat yang tingginya 35 m seorang pemain akrobat akan
meloncat ke bawah dengan menggunakan sepeda motornya. Sejauh 80 m dari gedung
tersebut, terdapat sebuah dauan. Pemain acrobat tersebut harus mendarat di danau jika
tidak ingin terluka parah.
a. Berapakah kecepatan minimum sepeda motor acrobat tersebut agar ia mendarat di
danau?
b. Berapa lama pemain acrobat tersebut berada di udara?
1. A baseball is throw with an initial velocity of 100 m/s at an angle of 30 0 above the
horizontal. How far from the throwing point will the baseball attain its original level?
2. A projectile is fired with a horizontal velocity of 200 from the top of a cliff 80 m high.
Find :
a. How long will it take to strike the level ground at the base of the cliff?
b. How far from the foot of the cliff will it strike?
c. With what velocity will it strike?
3. A body projected upward from the level ground at an angle of 60 0 with the horizontal ha
san initial speed of 50 m/s. Calculate :
a. How long will it be before it hits the ground?
b. How far from the strarting point wil the strike?
c. At what angle with the horizontal will it strike?
4. A body is projected downward at an angle 30 0 with the horizontal from the top of a
building 180 m high. Its initial speed is 40 m/s. Find :
a. How long will it take before striking the ground?
b. How far from the foot of the building will it strike?
c. At what angle with the horizontal will it strike?
5. A hose lying on the ground shoots a stream of water upward at an angle 45 0 to the
horizontal. The speed of the water is 25 m/s as it leaves the hose. How high up will it
strike a wall which is 10 m away?
5. GERAK ROTASI
Gerak rotasi merupakan gerak benda yang berputar terhadap suatu sumbu putar (atau
sumbu rotasi). Contoh gerakan rotasi adalah : roda mobil yang berputar, gerakan pintu yang
berputar pada engselnya dan gerakan putaran bumi terhadap sumbunya.
Untuk melukiskan gerak rotasi kita membutuhkan besaran-besaran yang berhubungan
dengan sudut seperti posisi sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Untuk mengawali pembahasan gerak rotasi ini marilah mengingat kembali pengertian-
pengertian penting tentang gerak melingkar beraturan.
Perhatikan gambar 1.16 Benda berupa titik P bergerak melingkar beraturan pusat
lingkaran di O dan jari-jari lintasan di R. Kecepatan liner V , disebut juga kecepatan
singgung dan mempunyai harga atau laju yang tetap. Laju ini menyatakan lintasan (busu
lingkaran) yang ditempuh tiap satuan waktu.
2 R
v= 2 πfR … 1.47
T
T = Periode, yaitu waktu untuk 2 kali bergerak melingkar dengan satuan detik (s)
f = Frekwensi, banyaknya putaran yang ditempuh selama 1 detik
Perhatikan gambar 1.17 |v1| = |v2| = v
Selama dari 0 sampai t detik, benda P menempuh lintasan sepanjang s.
s=v.t
s dalam m
v dalam m.s-1
t dalam s
kalau kita perhatikan garis OP, selama P bergerak melingkar, garis OP menyaput sudut.
Sudut yang disapu atau yang dibentuk selama satu satuan waktu merupakan besar keepatan
sudut (=ω).
2π
ω= =2π.f … 1.48
T
ω = kecepatan sudut, dalam rad.s-1
T = periode dalam s
f = frekwensi, dalam s-1
Selama P bergerak dari O sampai t detik, maka OP menyapu atau membentuk sudut sebesar θ.
θ=ω.t … 1.49
θ = sudut yang dibentuk selama t detik, dalam radian (rad)
ω = kecepatan sudut, dalam rad.s-1
t = waktu yang diperlukan, dalam s.
berdasarkan pengertian di atas, posisi benda titik P yang bergerak melingkar (gambar 1.21)
dapat dinyatakan dengan :
(r1 θ (t))
Dari definisi dapat diturunkan dengan bantuan gambar 1.23. Pada gambar tampak
bahwa panjang tali busur yang berhadapan dengan sudut θ adalah s. Hubungan antara s, r dan
θ secara geometris dapat ditulis :
panjang busur s θ
kelilingling karan
=
360 0
s θ
=
2ππ 360 0
Jika θ dinyatakan dalam radian maka
s 360 0
θ
= 2π
2ππ 360 0
θ
=
2π
s
θ =
r
jika r = s, sudut θ = 1 radian. Dari sini dapat didefinisikan bahwa 1 radian adalah sudut
yang dibentuk oleh suatu juring lingkaran yang panjang tali busurnya sama dengan jari-jari
lingkaran (r = s) (gambar 1.24).
Dalam gerak rotasi sudut suatu partikel senantiasa berubah dengan kata lain posisi sudut
merupakan fungsi waktu, θ = θ (t).
Contoh Soal
Sebuah roda gila berputar sedemikian sehingga posisi sudut titik A berubah-ubah menurut
persamaan θ (t) = 2t + t2. Hitung θ t = 0,1 dan 2 detik.
Jawab :
θ (t) = 2t + t2
θ (0) = 2 . 0 + 02 = 0 rad
θ (1) = 2 . 1 + 12 = 3 rad
θ (2) = 2 . 2 + 22 = 8 rad
Titik A mula-mula (t = 0 ) berada pada posisi q = 0, setelah 1 s titk ini berada pada posisi 3 rad
dan setelah t = 2s titik ini telah melewati 1 putaran (1 putaran = 2π = 6,28 rad) dan sedang
melakukan putaran kedua.
b. Kecepatan Sudut
Setiap benda yang berputar memiliki kecepatan sudut. Pada gerak linier, kecepatan
diturunkan dari persamaan lintasan atau posisi, sedangkan pada gerak rotasi pada kecpatan
sudut ω diperoleh dari persamaan posisi sudut yang ditempuh selama gerak rotasi. Anda beda
pengertian antara kecepatan sudut rata-rata dan kecepatan sudut sesaat.
Kecepatan Sudut Rata-rata
Perhatikan gambar 1.25! Sebuah partikel bergerak dan melakukan perpindahan dari
posisi P menuju posisi Q. Perpindahan yang dilakukan partikel tersebut disebut perpindahan
sudut, besarnya adalah Δθ = θ2 - θ1 dan dalam selang waktu Δt. Kecepatan sudut rata-rata
dapat didefinisikan sebagai :
perpindahan sudut
Kecepatan sudut rata-rata = selang waktu
Δθ θ 2 θ1
ω … 1.51
Δt t 2 t1
Dengan
ω = kecepatan sudut rata-rata (rad/s)
Δθ = selisih posisi sudut (rad)
Δt = selang waktu (sekon)
Gambar 1.25 Sebuah partikel pada benda yang berotasi bergerak dari P ke Q
sepanjang busur lingkaran
dθ
atau ω= … 1.52
dt
Kecepatan Sesaat sebagai Kemiringan (Gradien) Grafik θ = f(t)
Persamaan (1.52) menunjukkan, bahwa kecepatan sudut suatu titik yang bergerak rotasi
adalah turunan pertama dari persamaan posisi sudut tersebut. Secara matematis ini berarti
bahwa kecepatan sudut sesaat ω dapat ditentukan dari kemiringan grafik fungsi posisi sudut
terhadap waktu θ = f(t) sebagai berikut :
ω = tan β … 1.53
dengan :
ω = kecepatan sudut sesaat (rad/s)
β = sudut garis singgung kurva terhadap sumbu t pada suatu saat
0
dθ =
0
ω . dt
θ 0
0
= ω . dt
0
θ-θ =
0
ω . dt
θ = θ0 +
0
ω . dt … 1.54
θ = θ0 +
0
ω . dt
= θ0 +
0
4 . dt
=5+4t
Jadi, θ = (5 + 4 t) rad
t =8s→θ =5+4t
=5+4.8
= 45 + 32
= 37 rad
Jadi, setelah benda berotasi selama 8 detik menempuh sudut 37 rad (1 rad = 57, 2960)
Contoh Soal
Sebuah benda berotasi melalui sumbu putarnya dengan persamaan kecepatan sudut ω = (t +
10) rad.s-1, pada saat t = 0 posisi sudut 10 rad. Tentukanlah :
a. Posisi sudut sebagai fungsi waktu
b. Posisi sudut saat t = 10 sekon
Pembahasan :
Diketahui : ω = (t + 10) rad.s-1 dan θ0 = 10 rad
Jawab :
0
a. θ = θ0 +
0
ω . dt
= 10+
0
(t + 10) dt
= 10 + ½ t2 + 10 t
= 10 + 10 t + ½ t2
Jadi posisi sudut sebagai fungsi waktu adalah 10 + 10 t + ½ t2
b. θ = 10 + ½ t2 + 10t
= 10 + ½ x 102 x 10 x 10t
= 160 rad
Jadi, laju sudut saat t = 10 sekon adalah 160 rad
θ = θ0 +
0
ω . dt
= 10 +
0
(8t - 4) dt
t
= 10 + (4t2 - 4) 0
= 10 + 4t2 - 4t
= (4t2 - 4t + 10) rad
The angular position at t = 2 s is :
Posisi sudut pada saat t = 2 s adalah :
θ = (4 . 22 - 4 . 2 + 10) rad
= 18 rad
Thus, the angular position P at t = 2 is 18 rad
Jadi, posisi sudut P pada saat t = 2 sekon adalah 18 rad
c. Percepatan Sudut
Percepatan sudut rata-rata
Perhatikan gambar 1.27! Misalnya pada saat t = t1 mempunyai kecepatan sudut ω1 dan
pada saat t = t2 mempunyai kecepatan sudut ω2. Selama selang waktu dari t1 sampai dengan t2
kecepatan sudut mengalami perubahan sebesar ω2 - ω1. Perubahan kecepatan sudut tiap satuan
waktu disebut percepatan sudut (= α)
ω 2 ω1
αrata-rata =
t 2 t1
Δω
=
Δt
Δω
αrata-rata = …. 1.55
Δt
lim Δω
=
t 2 t1 Δt
dω
=
dt
dω
α= … 1.56
dt
Percepatan sudut merupakan turunan pertama dari fungsi kecepatan, terhadap waktu
sudut
dθ
Kalau kita kaitkan dengan kecepatan sudut yang telah dibicarakan diatas, yaitu ω =
dt
maka :
dω
α =
dt
d dθ d 2 θ
=
dt dt dt 2
d 2θ
α= … 1.57
dt 2
percepatan sudut merupakan turunan kedua dari fungsi posisi sudut terhadap waktu.
dengan β adalah sudut garis singgung kurva terhadap sumbu t pada suatu saat seperti tampak
pada gambar 1.28.
percepatan sudut pada saat t = t1 adalah α tan β1
percepatan sudut pada saat t = t2 adalah α tan β2
Contoh Soal
Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari r. Posisi sudut benda itu adalah θ = (10 + 5t
+ t2) rad, t dalam sekon. Hitunglah kecepatan sudut dan percepatan sudutnya!
Jawab :
Diketahui : Gerakan melingkar, jari-jari = R
θ = (10 + 5t + t2)
Ditanyakan : ω dan α?
dθ dω
ω = α =
dt dt
d d
= (10 + 5t + t2) = (5 + 2t)
dt dt
= 5 + 2r = 2
= (5 + 2t) rad.s-1 Jadi, α = 2 rad.s-1
Berarti kecepatan sudut benda itu merupakan fungsi linier dari waktu atau ω = (5 + 2t) rad.s -1
dan percepatan sudut tetap, yaitu 2 rad.s-1.
ω0
dω =
0
α . dt
θ ω0
ω
= α . dt
0
ω-ω =
0
α. dt
ω = ω0 +
0
α. dt
untuk gerak melinkar berubah beraturan percepatan sudutnya tetap, yaitu α. Dari ketentuan ini
dapat dihitung kecepatan sudutnya.
t
ω = ωo + α . dt
0
= ωo + α . t 0t
= ωo + α . t
ω = ωo + α . t
ω = Kecepatan sudut pada suatu saat
ωo = Kecepatan sudut awal yang berharga tetap
α = Percepatan sudut
Dari percepatan sudut ini, dapat dihitung pula posisi sudutnya
t
θ = θo + ω
0
. dt
= θo + (ω
0
o + αt)dt
= θo + (ωot + ½α . t2)
= θo + ωot + ½α . t2
θ = θo + ωot + ½α . t2 posisi sudut GRBB …
θ = posisi sudut pada suatu saat
θo = posisi sudut awal, yaitu posisi sudut pada saat t = 0
Contoh Soal
Sebuah piringan kecepatan sudutnya bertambah secara teratur dari 20 rad/s menjadi 35 rad/s
dalam waktu 5 detik. Hitung percepatan sudut dan sudut yang ditempuh selama waktu ini.
Jawab :
Gerakan piringan adalah gerak melingkar berubah beraturan. Gunakan rumus 1.60 dan 1.61
dan anggap θ0 = 0
Diketahui :
θ0 =0 ωt = 35 rad/s
ωo = 20 rad/s t =5s
Ditanya : α dan θ1 ….?
ω = ωo + αt
35 = 20 + α . 5
35 - 20 = 5 α
15
α = = 3 rad/s2
5
θt = θo + ωo t + ½ αt2
= 0 + 2 0 . 5 + ½ 3 . 52
= 137,5 rad
Contoh Soal
Sebuah benda bergerak rotasi dengan posisi sudut θ = (8t + 2t 2) rad, t dalam sekon.
Hitunglah :
a. Kecepatan sudut awal
b. Kecepatan sudut pada detik ke-5
c. Kecepatan rata-rata pada 5 detik pertama
Jawab :
Diketahui : Gerak rotasi θ = (8t + 2t2) rad
Ditanyakan :
a. ωo
b. ω pada t = 5s
c. ω rata-rata selama 5 detik pertama
dω
a. ω =
dt
d
= (8t 2t ) = 8 + 4t
2
dt
ω = (8 + 4t) rad.s-1
t = 0 → ωo = 8 + 4 .0
= 8 rad.s-1
Jadi kecepatan sudut awal adalah = 8 rad.s-1
b. ω = (8 + 4t) rad.s-1
t = 5s → ω = 8 + 4. 5
= 8 + 20 = 28 rad.s-1
Jadi kecepatan sudut pada detik ke-5 adalah 28 rad.s-1
c. θ = (8t + 2t2)rad
t1 = → θ1 = 8 . 0 + 2 . 02
= 0 rad
t2 = → θ2 = 8 . 5 + 2 . 52
= 40 + 50
= 90 rad
θ 2 θ1
ωrata-rata =
t 2 t1
90 - 0
= = 18 rad/s
5-0
Contoh Soal
Sebuah benda bergerak rotasi dengan percepatan sudut tetap 2 rad s-2. Kecepatan awal dan
posisi awal masing-masing 5 rad s-1 dan 10 rad. Hitunglah kecepatan sudut rata-rata sealam 5
detik pertama.
Jawab :
Diketahui : Gerak rotasi :
α = 2 rad.s-2
ωo = 5 rad.s-1
θo = 10 rad
Ditanyakan : ω rata-rata selama 5 detik pertama
α = 2 rad.s-2
t
ω = ωo + α . dt
0
= ωo + 2 . Dt
0
θo = θo + ω
0
. dt
= θo + (5 2t) dt
0
vt = vo + a
0
t . dt
= vo + at . t
t
st = so + v
0
t . dt
= so + (v
0
0 + at . t)dt
= so + vo . t ½ + at .t2
Jika so = 0 maka :
St = vo . t + ½ at . t2
Jadi, persamaan gerak benda titik yang bergerak melingkar berubah beraturan dengan posisi
awal 0 adalah :
vt = vo + at . t
st = vo . t + ½ at . t2
Percepatan pada gerak melingkar berubah merupakan resultan dari percepatan sentripetal (a s)
dan percepatan tangensial (at). Perhatikan gambar 1.29!
a = at + as
at as
a = a = a t2 as2
a = a t2 as2
Pada gerak melingkar, lintasannya berupa busur lingkaran.
Jadi, lintasan gerak melingkar dapat dinyatakan dengan sudut pusatnya.
s=θ.R
s = Lintasan yang ditempuh
θ = Sudut yang ditempuh dalam satuan radian
R= Jari-jari lingkaran
Demikian juga kecepatan linernya dpat dinyatakan dengan kecepatan sudutnya.
s =θ.R
ds
v=
dt
d
= (θ . R)
dt
d
=R
dt
= Rω
v=ω.R
v = kecepatan linier
ω= kecepatan sudut dalam rad/s
R= jari-jari lintasan
Percepatan tangensial atau percepatan singgung juga dapat dinyatakan dengan percepatan
sudutnya
v =ω.R
dv
at =
dt
d
= (ω . R)
dt
d
=R
dt
=R.α
at = α . R
at = percepatan tangensial
α = percepatan sudut dalam rad.s-2
R = jari-jari lintasan
Contoh Soal
Sebuah piringan hitam semula berotasi 33 putaran/menit dan berhenti 20 sekon kemudian.
a. Berapa percepatan sudutnya
b. Berapa kali piringan berputar penuh sebelum berhenti
c. Jika radius piringan 14 cm, berapakah percepatan tangensial dan percepatan sentripetal
sebuah titik di tepi piringan pada saat t = 0
d. Berapa percepatan totalnya
Jawab :
a. Kecepatan sudut awal adalah
putaran
ωo = 33
menit
2 ad
= 33 x
60 s
= 3,46 rad/s
Dari hubungan ω = ωo + αt da data bahwa dan data bahwa ω = 0 pada t = 20 s, maka :
0 = 3,46 + α(20) atau α = -3,46/20
= -0,173 rad/s2
Tanda negatif menunjukkan bahwa putaran piringan hitam diperlambat.
b. Perpindahan sudut θ selama waktu t = 20 s dihitung dengan menerapkan persamaan :
Δθ = θ - θo → θ0 = 0
= ωot + ½ a t2
= 3,46 (20) + ½ (-0,173) (20)2
34,6
Δθ = 34,6 rad atau x 1 putaran = 5,50
2
Putaran (5½ putaran)
Piringan berputar penuh 5 kali
c. Percepatan tangensial at sebuah titik yang terletak pada jarak r = 14 cm dari pusat rotasi
dihitung dengan persamaan :
at = rα
= 14 (-0,173)
= -2,42 cm/s2 (diperlambat)
Percepatan sentripental as dihitung dengan menggunakan persamaan
as = r ωo2
= (14) (3,46)2
= 168 cm/s2
d. Percepatan total dihitung dengan menggunakan persamaan :
a = at 2 a s 2
= ( 2,42) 2 (168) 2
= 168,02 cm/s2
Sampel Problem in English
A CD (Compact Disc) rotates at an angular acceleration of α = 14 rad/s 2, where is in second.
At t = 0 a point is at angular position o = 3 rad with initial angular velocity o = 2 rad/s.
Express :
Sebuah SC (Compact Disc) berputar dengan percepatan sudut α = 14 rad/s 2, dengan t dalam
sekon. Pada saat t = 0 sebuah titik berada pada sudut o = 3 rad dengan kecepatan sudut
awal o = 2 rad/s. Nyatakanlah :
a. Angular velocity as time function (t)
Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu (t)
b. Angular position as the time function (t)
Posisi sudut sebagai fungsi waktu (t)
Solution :
Penyelesaian :
a. The equation (t) is determined by integrating the angular acceleration function.
Persamaan (t) ditentukan dengan mengintegrasikan fungsi percepatan sudut.
t
(t) = o + α
0
(t) dt
=2+ 14 tdt
0
= 2 + 7t2 rad/s
b. The equation (t) is determined by integrating the angular velocity function
Persaman (t) ditentukan dengan mengintegralkan fungsi kecepatan sudut.
t
(t) = o + ω
0
(t) dt
7 2
= (3 + 2t + t ) rad
3
UJI KOMPETENSI GERAK ROTASI
B. SOAL URAIAN
1. Sebuah roda gila (flywheel) kecepatan sudutnya bertambah secara teratur menjadi 10 rad/s
dalam waktu 4 detik. Hitung percepatan sudut dan sudut yang ditempuhnya selama waktu
ini!
2. Sebuah roda gila (flywheel) mula-mula bergerak dengan kecepatan sudut o. Roda gila ini
dipercepat dengan percepatan sudut 2 rad/s2 sehingga dalam waktu 3 detik kecepatan
sudutnya menjadi 30 rad/s. Hitung o!
3. Sebuah benda mula-mula diam. Kemudian benda ini dipercepat dalam suatu lintasan
melingkar berjari-jari 1 m menurut persamaan α = 2t - 4. Hitung posisi sudut dan
kecepatan sudut benda sebagai fungsi waktu.
Juga hitung percepatan tangensial dan percepatan sentripetalnya!
4. Suatu titik bergerak melingkar persamaan = 5t2 - 15t dengan dalam radian dan t dalam
detik. Hitung percepatan totalnya setelah 1 detik. Jari-jari lingkaran 20 cm!
5. Suatu roda berputar dipercepat dari keadaan diam dengan percepatan sudut tetap. Setelah
5 detik roda berputar dengan 600 rpm (putaran permenit). Hitung percepatan sudut roda!