Anda di halaman 1dari 28

Perhatikan gambar di samping

Gradien garis l adalah


h Q(x+h,f(x+
𝑦2−𝑦1 f(x+h)-
mQ = h))
𝑥2−𝑥1 f(x)
g
𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥)
=
𝑥+ℎ −𝑥 P(X,f(
𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥) X))
= x x+h
ℎ l

Titik P(x,y) adalah sembarang titik pada kurva y= f(x) sehingga


P dapat dituliskan sebagai P(x, f(x)).
Jika h→0 maka g menjadi garis singgung pada kurva dititik P. Maka
gradien garis singgungnya adalah

𝒇 𝒙 + 𝒉 − 𝒇(𝒙)
𝒎 = 𝐥𝐢𝐦
h→0 𝒉

= 𝒇′ (𝒙)

Persamaan garis singgung pada kurva di titik 𝑥1, 𝑦1 dengan gradien m dimana
m = 𝑓 ′ 𝑥 adalah
𝒚 − 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 − 𝒙𝟏 )
𝒚 − 𝒚𝟏 = 𝒇′(𝒙)(𝒙 − 𝒙𝟏 )

Dengan demikian, persamaan garis singgung g di titik P (x, f(x)) pada kurva
adalah

y – f(x) = f ′(x) (x – 𝒙𝟏 )
Contoh

1. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) di titik (1, 4)


jika f '(x) = 3x2 + 6x

Jawab

f(x) = y
f(1) = 4

f '(x) = 3x2 + 6x f '(1) = 3 . 1 + 6 . 1


=9

Jadi, persamaan garis singgung di titik (1, 4) adalah


y – f(x) = f ′(x) (x – 𝑥1 )
y – 4 = 9 (x – 1)
y = 9x – 5.
2. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = 3 + 2x – x2 sejajar
dengan garis 4x + y = 3

Jawab

4x + y = 3 y = 3 + 2x – x2
y= -4x + 3 f’(x) = -2x + 2
m2= -4
m1 = m2 x=3
-2x+2 = -4 f(x) = 3 + 2(3) – (3)2
-2x = -6 f(x) = 0
x=3 y=0

Persamaan garis singgung yang sejajar terhadap garis 4x + y = 3 adalah


y – f(x) = f ′(x) (x – 𝑥1 )
y – 0 = -4 (x – 3)
y = -4x + 12
1. Diketahui kurva y = x2 – 3x + 4 dan titik A (3,4)
a. Tentukan gradien garis singgung di titik A
b. Tentukan persamaan garis singgung di titik A

2. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y =


f(x) dengan f(x) = 2x3 yang tegak lurus terhadap garis y
1
=– 𝑥
24
Jawaban no 1

1. Diketahui y = x2 – 3x + 4 dan titik A (3,4)

y = f(x) = x2 – 3x + 4
f’(x)= 2x – 3

a. Gradien di titik A (3,4) b. Persamaan garis singgung di


m = f’(x) = 2x – 3 titik A (3,4)
= 2.3 – 3 y – y1 = m (x – x1)
=6–3 y – 4 = 3 (x – 3 )
=3 y – 4 = 3x – 9
y = 3x – 5
Jawaban no 2
1
y = 2x3 tegak lurus terhadap garis y = – 𝑥 y = 2x3
24
maka f '(x) = 6x2
m1. m2 = -1 f '(x1) = 6x12
1
(– 𝑥 ) . m2 = -1 24 = 6x12
24
m2 = 24 4 = x12
f’(x1) = 24 X1= ± 2.

Untuk x1 = 2, Untuk x1 = - 2,
f (x) = 2x3 f (x) = 2x3
f (x1) = 2(23) f (x1) = 2((-2)3)
= 16 = - 16
1
Persamaan garis singgung yang tegak lurus terhadap garis y = – 𝑥 adalah
24

y – f(x1) = f '(x1) (x – x1) y – f(x1) = f '(x1) (x – x1)


y – 16 = 24 (x – 2) y – (-16) = 24 (x – (-2))
y = 24x – 32 y + 16 = 24 (x + 2)
y = 24x + 32
y=f(x)
1. Syarat fungsi naik dalam
suatu interval tertentu yaitu
jika seiring pertambahan f(x1 ) f(x 2 )
nilai x ke kanan, maka nilai
f(x) semakin bertambah
atau f ‘(x)>0. x1 x2

Fungsi Naik
x2 > x 1 f(x2) > f(x1)
(a)
2. Syarat fungsi turun yaitu
jika seiring pertambahan
y=f(x)
nilai x kekanan, maka nilai
f(x) semakin berkurang f(x1 ) f(x 2 )
atau f ‘(x)<0
x1 x2
x2 > x 1 f(x2) < f(x1)
Fungsi Turun
(b)
Contoh Soal

1. Tentukan pada interval mana fungsi f(x) = x3 + 9x2 + 15x + 4 merupakan:


a. Fungsi naik
b. Fungsi turun

Jawab:

f(x) = x3 + 9x2 + 15x + 4


f’(x) = 3x2 + 18x + 15

Syarat fungsi naik f’(x) > 0


3x2 + 18x + 15 > 0
x2 + 6x + 5 > 0
(x+1) (x+5) > 0
Harga batas
x = -1 , x = -5

Jadi fungsi naik pada interval


x < 5 atau x > -1
Perhatikan grafik fungsi
y = f(x) disamping. Pada titik
A,B,C dan D dengan absis
berturut-turut x = a, x = b, x = c
dan x = d menyebabkan f’(x) =
0 maka f(a), f(b), f(c) dan f(d)
merupakan nilai – nilai
stasioner.
1. Nilai stasioner maksimum

Pada : x < a diperoleh f’(x) > a


x = a diperoleh f’(x) = a
x > a diperoleh f’(x) < a

Fungsi yang demikian dikatakan fungsi f(x) mempunyai nilai stasioner


maksimum f(a) pada x = a dan titik (a,f(a)) disebut titik balik
maksimum.
2. Nilai stasioner belok

a. Nilai stasioner di titik B

Pada : x < b diperoleh f’(x) < 0


x = b diperoleh f’(x) = 0
x > b diperoleh f’(x) < 0

Fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(b) pada x = b dan
titik (b,f(b)) disebut titik belok.
b. Nilai Stasioner di titik D

Pada : x < d diperoleh f’ (x) > 0


x = d diperoleh f’ (x) = d
x > d diperoleh f’ (x) > d

Fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(d) pada x = dan titik
(d,f(d)) disebut titik belok.
3. Nilai stasioner minimum

Pada : x < e diperoleh f’(x) < 0


x = e diperoleh f’(x) = 0
x > e diperoleh f’(x) > 0

Fungsi ini mempunyai nilai stasioner minimum f(e) pada x = e dan titik
(e,f(e)) disebut titik balik minimum.
Contoh

1. Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi f(x) = x2 + 2x

Jawab :

f(x) = x2 + 2x
f’(x) = 2x + 2
= 2(x + 1)
Nilai stasioner didapat dari f’(x) = 0
2(x + 1) = 0
x = -1
f(-1) = (-1)2 + 2(-1) = -1

Jadi diperoleh titik stasioner (-1,-1)

x=1
x -1- -1 -1+
2(x+1) - 0 +
f’(x) - 0 +
Bentuk grafik

Titik balik minimum


3. Tentukan interval f(x) naik, turun, dan koordinat titik stationer
1
dari 𝑓 𝑥 = 2 + 𝑥 2 − 𝑥 3
3

4. Diketahui f(x) = - x3 + 3x2 - 1


a). Tentukan titik stasionernya
b). Tentukan interval fungsi naik dan interval fungsi turun
Jawaban no 3

1 3
𝑓 𝑥 =2+ 𝑥2 − 𝑥
3
f ' (x) = 2x - x2

a. Interval f(x) naik


f(x) turun jika f’(x) < 0
f(x) naik jika f’(x) > 0 2x – x2 < 0
2x – x2 > 0 x (2 – x) < 0
x (2 – x) > 0 f(x) turun pada interval : x < 0 atau x >
(x) naik pada interval : 0 < x < 2 2
b. Interval f(x) turun
c. Interval f(x) stasioner

f(x) stationer jika f’(x) = 0


2x – x2 = 0
x (2 – x) = 0
x = 0 atau x = 2

1 1
Untuk x = 0 maka nilai y = 2 + 𝑥 2 − 𝑥3 y = 2 + 02 − 03
3 3
y=2

1 1
Untuk x = 2 maka nilai y = 2 + 𝑥 2 − 𝑥3 y = 2 + 22 − 23
3 3
8
y=2+4-
3
10
y=
3

10
Jadi koordinat titik stationernya (0, 2) dan (2, )
3
Jawaban no 4

a. Untuk mencapai titik stasioner , maka f’(x) = 0


f(x) = - x3 + 3x2 – 1
f’(x) = -3x2 + 6x
-3x2 + 6x = 0
(-3x1 + 0)(x2 – 2) = 0
Diperoleh : x1 = 0 dan x2 = 2

Sehingga titik stasioner yang didapat adalah


x1 = 0  f(0) = -(0)3 + 3(0)2 – 1
f(0) = -1
jadi titik stasioner yang pertama = (0,1)

x2 = 2  f(2) = -(2)3 + 3(2)2 – 1


f(2) = 3
jadi titik stasioner yang kedua = (2,3)
b. Tentukan interval fungsi naik dan interval fungsi turun

Didapatkan x1 = 0 dan x2 = 2, jadi daerah asal Df terbagi menjadi tiga interval :

------------ +++++++ -----------

Interval I 0 Interval II 2 Interval III

Interval I = misalkan ambil x = -1 , Interval II = misalkan ambil x = 1


f’(x) = -3x2 + 6x f’(x) = -3x2 + 6x
f’(-1) = -3(-1)2 + 6(-1) = -9 f’(1) = -3(1)2 + 6(1) = 3
f’(x) < 0 , maka interval I turun diberi f’(x) > 0 ,maka interval II naik diberi
tanda (-) negatif. tanda (+) positif

Interval II = misalkan ambil x = 3


f’(x) = -3x2 + 6x
f’(3) = -3(3)2 + 6(3) = - 9
f’(x) < 0 , maka interval I turun diberi tanda (-) negatif.

Kesimpulannya :
f(x) naik pada interval 0 < x < 2
f(x) turun pada interval – ∞ < x < 0 dan 2 < x < + ∞
Cara menggambar grafik fungsi aljabar suku banyak adalah sebagai
berikut:

1. Tentukan titik potong dengan sumbu koordinat.


2. Tentukan titik-titik stationer dan jenis-jenisnya.
3. Tentukan beberapa titik pada kurva.
4. Gambarlah kurva.
1 3 7 2
Gambarlah grafik 𝑦 = 𝑥 − 𝑥 + 12𝑥 − 5
3 2
Jawab

Langkah 1 : Menentukan titik potong dengan sumbu koordinat.


a. titik potong dengan sumbu X, diperoleh jika y = 0
1 7
y = 3 𝑥 3 − 2 𝑥 2 + 12𝑥 − 5
1 3 7 2
𝑥 − 𝑥 + 12𝑥 − 5 = 0
3 2
Dalam soal ini titik potong sumbu x sukar ditentukan

b. titik potong dengan sumbu Y, diperoleh jika x = 0


1 7
y = 3 𝑥 3 − 2 𝑥 2 + 12𝑥 − 5
1 7
y = 03 − 02 + 12(0) − 5
3 2
y = -5
titik potong dengan sumbu Y adalah (0, -5)
Langkah 2 : Menentukan titik stationer dan jenisnya.
1 7
Dari y = 𝑥 3 − 𝑥 2 + 12𝑥 − 5
3 2
Maka 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 − 7𝑥 + 12

Nilai stationer dicapai jika f’(x) = 0, sehingga :


Untuk 𝑥 2 − 7𝑥 + 12 = 0
(x - 3)(x - 4) = 0
x1 = 3 atau x2 = 4

Untuk x1 = 3 Untuk x2 = 4
1 7 2 1 7 2
f(x) = 3 33 − 3 + 12(3) − 5 f(x) = 3 43 − 4 + 12(4) − 5
2 2
1 1
f(x) = 8 2 f(x) = 8 3

f(x) naik jika f’(x) > 0, maka : f(x) turun jika f’(x) < 0, maka :
x2 - 7x +12 > 0 x2 - 7x +12 < 0
(x - 3)(x - 4) > 0 (x - 3)(x - 4) < 0
x < 3 atau x > 4 3<x<4
Langkah 3 : Ambil beberapa titik tertentu

𝑥 1 2 3 4 5
𝑓(𝑥) 5 2 1 1 1
3 7 8 8 9
6 3 2 3 6

Langkah 4 : Gambarlah grafiknya


Buatlah grafiknya dari persamaan y = f(x) = 3x – x3
Jawab:
i. Grafik memotong sumbu x, bila y = 0.
y = 0 = 3x – x3
0 = x (3 – x2) titik potong sumbu x adalah (0,0), (1,0),
0 = x (1 - x ) (1 + x) (-1,0)

ii. memotong sumbu y, jika x = 0


y = 3x – x3
y = 3.0 - 03 titik potong sumbu y adalah (0,0)
y=0

Syarat stasioner adalah : f’ (x) = 0


f’ (x) = 3 – 3x2
= (1 - x 2)
= 3 (1 – x) (1 + x)
x = 1, x = -1

untuk x = 1, f(1) = 3(1) – (1)3 = 2


x = -1, f(-1) = 3(-1) – (-1)3 = -2

nilai stasionernya : y = 2 dan y = -2


titik stasioner : (1,2) dan (-1,-2)
c. titik bantu

x -2 2 -3 3 ...
y 2 -2 18 -18 ...

d. gambarlah grafiknya

Anda mungkin juga menyukai