Anda di halaman 1dari 13

A.

HUBUNGAN HAKIKAT MANUSIA DAN


HAK ASASI MANUSIA
DENGAN HARKAT DAN MARTABAT
MANUSIA
1. Hak Asasi Manusia

 HAM menurut Jhon Locke Hak asasi manusia adalah hak yang langsung
di berikan Tuhan kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab
itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa mencabutnya. HAM
memiliki sifat yang mendasar dan suci.
 HAM Menurut Jan Materson (anggota komisi HAM di PBB). Menurutnya
HAM adalah hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya
manusia mustahil hidup sebagai manusia.
 HAM menurut miriam budiarjo HAM adalah hak yang dimiliki setiap
orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya universal,karna hak dimiliki
tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku dan agama.
 HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto HAM adalah suatu hak
yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai dengan
kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
 HAM menurut undang-undang nomor 39 tahun 1999 HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi
dan dihargai oleh setiap manusia.
 HAM dapat diartikan sebagai hak-hak dasar atau pokok yang melekat
pada manusia, di mana tanpa hak-hak dasar tersebut manusia tidak
dapat hidup sebagai manusia (KBBI)
Kesimpulan

 Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat


pada hakikat dankeberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nyayang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara hukum,
pemerintahan,dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
 HakAsasi Manusia atau yang sering disingkat HAM bersifat
universal dapat berlaku seumur hidup, untuk siapapun,
kapanpun, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
 HAM dibutuhkan manusia untuk melindungi martabat
kemanusiaannya karena HAM mencakup seluruh segi
kehidupan, baik hak hukum, sosial budaya, ekonomi,
pendidikan maupun pembangunan.
2. Harkat & Martabat Manusia

• Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai


makhluk Tuhan Yang Maha Esa,yang dibekali
daya cipta,rasa,dan karsa serta hak-hak dan
kewajiban asasi manusia.
• Martabat berarti kedudukan, tingkatan
kemanusiaan dan harga diri. Martabat manusia
berarti tingkatan harkat kemanusiaan dan
harga diri (kedudukan) manusia yang
terhormat sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa.
Harkat dan Martabat Manusia (HMM) mengandung
butir-butir bahwa manusia adalah:
 makhluk yang terindah dalam bentuk dan
pencitraannya;
 makhluk yang tertinggi derajatnya;
 makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuahn Yang Maha Kuasa;
 khalifah dimuka bumi; dan
 pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM).
Hubungan Hakekat Manusia dan Hak Asasi Manusia dengan
Harkat dan Martabat Manusia

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang sempurna yang telah
di anugerahi hak dasar yaitu Hak Asasi Manusia, untuk dapat
mengembangkan diri pribadi, peranan dan berperan penting  bagi
kesejahteraan hidup manusia serta untuk menjalani kehidupannya. Hak
dasar ini yang mengatur tata kehidupan manusia, sehingga dalam
menjalankan aktifitas kehidupannya akan berjalan selaras dengan norma –
norma masyarakat yang  telah ditetapkan. Aturan tersebut antara lain
adalah kebebasan dalam menjalankan dan menentukan nasib di dalam
kehidupan. Manusia juga memiliki kebebasan dalam
menjalankan  perintah,dan dalam menentukan nasib nya sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa setiap orang harus mengakui serta menghormati
akan adanya hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus
ditumbuhkan dan dipelihara baik dalam lingkungan keluarga,sekolah,maupun
di lingkungan masyarakat, karena manusia adalah makhluk sosial.
 
B. Karasteristik Sosok Manusia
Indonesia
1. Pengertian Sosok Manusia Indonesia

a. UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Tujuan Pendidikan Nasional) dirumuskan
sebagai berikut:

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan


kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. GBHN 1993
(Tujuan Pendidikan)
Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa , berbudi
luhur, berkepribadian mandiri, maju, Tangguh, cerdas
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja tinggi,
professional,bertanggung jawab, dan produktif serta sehat
jasmani dan rohani, menumbuhkan jiwa patriotik, dan
mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan, dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran
pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para
pahlawan,serta beroreantasi kemasa depan.
c. Tirta Raharja dan Sulo (2006)

Sosok manusia Indonesia seutuhnya ini


adalah perpaduan antara aspek jasmani
dan rohani, antara dimensi keindividualan,
kesosialan, kesusilaan, keberagamaan,
antara aspek kognitif, afektif,
psikomotor.     
2. Karakteristik  manusia Indonesia seutuhnya
berdasarkan pandangan hidup Pancasila

a. Karakteristik manusia berkualitas, yang bercirikan:


beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, memiliki ilmu
pengetahuan, maju, tangguh dan cerdas.
b. Karakteristik manusia yang kompetitif, yang bercirikan:
beretos kerja, professional, bertanggung jawab,
produktif, sehat jasmani dan rohani, berjiwa patriotik,
meningkatkan kebangsaan dan kesetiakawanan sosial,
serta berorientasi ke masa depan.
c. Ciri sosok manusia Indonesia sepatutnya berkaitan
dengan 3 hal yang mendasar yaitu :  moral, ilmu, dan
amal.
3. Dimensi-dimensi Yang Harus Di Perhatikan
Dalam Pembentukan Manusia Indonesia

Dimensi intelektual,yaitu sosok manusia Indonesia


yang memiliki pandangan, wawasan ilmu
pengetahuan, terampil, mampu memecahkan
masalah, serta tidak apriori terhadap pengetahuan
orang lain.
Dimensi sosial,yaitu sosok manusia Indonesia yang
memiliki hubungan antar manusia, manusia dengan
lingkungannya, kesetiaan pada Negara, tahu hakl
dan kewajiban sebagai warga Negara, dan produktif
dalam keanggotaan organisasi.
Dimensi personal,yaitu sosok manusia Indonesia yang
memiliki pertumbuhan fisik dan kesehatan, stabilitas
emosional, kesehatan mental, nilai-nilai moral religious,
memiliki nilai dan rasa estetis, dan adanya kemampuan
untuk mengembangkan kemampuan diri.
Dimensi produktivitas, yaitu sosok manusia Indonesia
yang memiliki kesanggupan memilih keahlian/pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya untuk mempertinggi
keterampilan, keserasian hidup berkeluarga, mampu
menempatkan diri sebagai konsumen dan produsen yang
baik, kreatif, dan berkarya.

Anda mungkin juga menyukai