Pada awalnya statistika muncul karena adanya seorang raja yang ingin mengetahui
jumlah penduduk, kekayaan, modal, hasil pertanian penduduk, dan hewan piaraan para penduduk
guna menetapkan pajak terhadap mereka. Beberapa proses pengumpulan data yang dilakukan
pada jaman dahulu ialah pada zaman Kaisar Agustus yang karenanya semua orang harus
membayar pajak, sehingga semua orang harus melaporkan kekayaan yang dimilik kepada
pengumpul pajak di daerah tersebut [ CITATION Son \l 1057 ]. Dari munculnya berbagai
permasalahan dalam bentuk pendataan ini timbulah teknik pencatatan data dalam bentuk grafik
dan daftar. Bagian statistika yang membahas mengenai teknik pengumpulan data dan
penyederhanaan dari angka-angka adalah statistika deskriptif. Penggunaan istilah statistika
berakar dari istilah-istilah yang ada di dalam bahasa latin modern yaitu statisticum yang berarti
dewan negara dan bahasa Italia statista yang berarti negarawan atau politikus [ CITATION SHa16 \l
1057 ].
Pendidikan ilmu statistika pertama kali untuk tingkat universitas berada di Institut
Pertanian Bogor yang mulai dirintis oleh Prof. Dr. Andi Hakim Nasoetion (Alm) tahun 1972.
Awalnya dimulai dari Unit Biometrika di bawah Fakultas Pertanian IPB yang berubah menjadi
Pusat Pengolahan Data Statistika dan Komputasi yang akhirnya menjadi Departemen Statistika
dan Komputasi di bawah Fakultas Pertanian. Departemen statistika Institut Pertanian Bogir
merupakan the founding father of FMIPA IPB.
Tokoh
Beberapa tokoh terkenal dibalik ilmu statistika menurut [ CITATION for17 \l 1057 ]:
Gagasan Statistika
Perkembangan statistika diawali dengan ilmu yang membahas tentang cara memperoleh
atau meneliti suatu permasalahan dengan angka. Menurut Spiegel (1961) statistika berasal dari
kata status yang artinya adalah Negara. Pada awalnya statistika berbentuk angka-angka atas
perintah raja dari suatu Negara untuk mengetahui kekayaan negaranya, jumlah penduduk, dan
lainnya. Selain itu,pada zaman Kaisar Agustus mengatakan bahwa setiap Negara haruslah
dikenai pajak, maka untuk penerapan pajak pada setiap Negara dibutuhkan statistika untuk
mengumpulkan pajak yang ada. Dari kebutuhan tersebut maka timbullah penyajian data dalam
nentuk table ataupun grafik. Perkembangan statistika pada zaman ini dimulai dari Karl Pearson,
Neyman, danm Wald selama setengah abad meletakkan dasar statistikayang berbasis matematika
sehingga penelitian atau kuliah statistika perguruan tinggi pada umumnya menggunakan konsep
dasar atau pedoman dari tokoh tersebut. Di era zaman abad 21 ini lebih banyak didominasi oleh
teknologi informasi sehingga statistika diarahkan untuk menjawab tantangan zaman dengan
menggunakan data mining. Istilah data mining menurut Nasution (2002) berasal dari ahli-ahli
computer yang kesehariannya bekerja dalam kecerdasan buatan. Dalam pkerjaan ini, mereka
membangun atau mengumpulkan data dalam ukuran yang sangat besar dan mencoba
menemukan suatu pola keteraturan yang dapat dijelaskan [ CITATION Son03 \l 1033 ].
1. Pengertian statistika
2. Bagian-bagian statistika
Pada umumnya, statistika dibagi menjadi dua kategori ataupun 2 bagianyaitu statistika
deskriptif dan statistika inferensial.
Walaupun bagian-bagian statistika dibagi menjadi dua bagian, kedua bagian ini tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Statistika deskriptif masih kurang bermanfaat tanpa ada
statistika inferensial karena tanpa statistika inferensial maka kualitas dari statistika deskriptif
rendah. Sedangkan, statistika inferensial tanpa adanya statistika deskriptif akan menjadi suatu
kesia-siaan dan tidak ada gunanya.
3. Populasi dan sampel
Populasi merupakan kumpulan dari seluruh pengukuran, objek atau individu yang akan di
analisis dan dikaji. Contoh dalam suatu penelitian profil fisik mahasiswa Teachers Collage
Universitas Pelita harapan, maka yang menjadi populasinya adalah populasi berat badan, tinggi
badan, warna kulit dan lain-lain. Sampel adalah pengambilan himpunan bagian dari populasi
untuk memudahkan penelitian dalam mengolah data atu mengkaji data [ CITATION Agung \l 1033 ].
Contoh suatu penelitian profil fisik mahasiswa Teachers Collage Universitas Pelita Harapan pada
populasi berat badan maka yang diambil 25 orang sebagai suatu sampel.
4. Macam-macam data
Data merupakan himpunan informasi yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah
yang peroleh dari hasil observasi, wawancara, pengukuran dan lainnya dari suatu objek yang
akan dianailsis. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam data yang dilihat atu ditinjau dari
beberapa sisi [ CITATION Mau16 \l 1033 ], yaitu:
Data menurut sifatnya, dibagi menjadi dua jenis data yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk atribut ataupun kategori. Data
kualitatif menunjukkan sifat-sifat objek yang dianalisis tidak bisa disajikan dengan
bentuk angka. Sedangkan, data kuantitatif adalah data berbentuk angka. Data
kuantitatif terbagi lagi dalam dua jenis yaitu data diskrit adalah data yang diperoleh
dengan cara membilang dan data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara
diukur.
Data menurut cara memperolehnya,dibagi menjadi dua bagian iatu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung
dari subjek atau objeknya. Sedangkan, data sekunder adalah data diperoleh dalam
bentuk sudah jadi seperti, dokumen atau publikasi.
Tinjauan Kritis
Berdasarkan perkembangan ilmu statistika yang telah terjadi selama abad ke abad
dengan berbagai tokoh di dalamnya memberikan pengertian bahwa statistik memiliki pengaruh
dan kegunaan yang penting. Fungsi dari statistika diantaranya:
5. dapat mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengan sebuah permasalahan
Disamping kegunaan-kegunaan yang ada, pendapat para tokoh mengenai statistik dan
sejarah statistik juga membantu kita sebagai manusia untuk lebih mendalami statistika dan lebih
mengerti lagi, pendapat dan juga gagasan dari para tokoh jelas dan memiliki pemahaman yang
sama.