Handout 6
Materi : Subruang, Basis, dan Dimensi
Minggu ke : 7-8
1 Tujuan
Mahasiswa dapat
Memeriksa apakah suatu himpunan bagian adalah subruang dari suatu ruang
vektor
2 Teori Ringkas
2.1 Subruang
Definisi 1. (Subruang)
Misalkan V ruang vektor. Subhimpunan takkosong W V dikatakan subruang jika
W tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar .
Dengan kata lain, W subruang dari V jika:
1. ~x, ~y W , berlaku ~x + ~y W
~ berlaku k~x W
2. ~x W , k R,
Dengan demikian, himpunan solusi SPL homogen A~x = ~0 dengan n persamaan meru-
pakan subruang dari Rn .
Dari definisi subruang, jika kita eksplorasi lebih lanjut, maka bisa kita simpulkan:
Didalam suatu subruang terdapat sejumlah vektor dan himpunan vektor. Hal yang
kita bicarakan selanjutnya adalah hubungan antara vektor-vektor ataupun himpunan
vektor dalam subruang tersebut.
Subruang, Basis, dan Dimensi 3
Konsep kombinasi linear memperlihatkan hubungan antara satu vektor dengan satu
atau lebih vektor lain.
Contoh 3.
Apakah vektor (2, 2, 2) kombinasi linear dari ~u = (0, 2, 2) dan ~v = (1, 3, 1)?
Jawab.
Vektor (2, 2, 2) adalah kombinasi linear dari ~u = (0, 2, 2) dan ~v = (1, 3, 1) jika kita
bisa mendapatkan skalar a, b R sehingga (2, 2, 2) = a(0, 2, 2) + b(1, 3, 1). Un-
tuk memperoleh solusi persamaan linear yaitu a, b, kita lakukan OBE terhadap matriks
diperluas
0 1 2
2 3 2
2 1 2
Jadi, terdapat a = 2 dan b = 2 sehingga (2, 2, 2) = a(0, 2, 2) + b(1, 3, 1). Ini berarti,
(2, 2, 2) kombinasi linear dari ~u = (0, 2, 2) dan ~v = (1, 3, 1).
Jika SPL dari persamaan di atas tidak mempunyai solusi atau takkonsisten, maka
vektor tersebut bukan merupakan kombinasi linear dari kedua vektor lain.
Subruang, Basis, dan Dimensi 4
Contoh 4.
Apakah vektor (2, 1, 3) kombinasi linear dari ~u = (1, 2, 2) dan ~v = (1, 0, 1)?
Jawab.
Vektor (2, 1, 3) kombinasi linear dari ~u = (1, 2, 2) dan ~v = (1, 0, 1) jika kita bisa
mendapatkan skalar c, d R sehingga (2, 2, 2) = c(1, 2, 2) + d(1, 0, 1). Untuk mem-
peroleh solusi persamaan linear yaitu c, d, kita lakukan OBE terhadap matriks diperluas
1 1 2
2 0 1
2 1 3
2.2.2 Merentang
Definisi 3. (Merentang)
Himpunan vektor W V dikatakan merentang V jika
setiap vektor di V bisa dinyatakan sebagai kombinasi linear dari anggota-anggota W
dan dikatakan bahwa
V =rentang(W )
atau jika W = {w
~ 1, w
~ 2 , .., w
~ n }, maka
V =rentang{w
~ 1, w
~ 2 , .., w
~ n}
Subruang, Basis, dan Dimensi 5
Suatu vektor ~v bisa dikatakan berada di rentang(W ) jika bisa dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor-vektor anggota W .
Contoh 5.
Apakah R3 = rentang{(2, 1, 0), (0, 1, 3), (1, 0, 1)}?
Jawab.
R3 = rentang{(2, 1, 0), (0, 1, 3), (1, 0, 1)} jika setiap vektor di R3 dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linear dari {(2, 1, 0), (0, 1, 3), (1, 0, 1)}?(2, 1, 3).
Misalkan (x, y, z) sebarang vektor di R3 .
Akan dicari a, b, c R sehingga (x, y, z) = a(2, 1, 0) + b(0, 1, 3) + c(1, 0, 1).
Dengan melakukan OBE terhadap matriks diperluas untuk SPL di atas, yaitu
2 0 1 x
1 1 0 y
0 3 1 z
diperoleh MEB
1 0 0 x + 3y z
0 1 0 x 2y + z
0 0 1 3x 6y + 2z
Contoh 6. Himpunan {(1, 1), (2, 0)} bebas linear di R2 karena persamaan
Contoh 7. Himpunan {(1, 1), (2, 2)} bergantung linear di R2 karena persamaan
Contoh 9. Himpunan {(2, 3, 4), (2, 6, 0), (0, 3, 4)} bergantung linear di R3 .
Definisi 5. (Basis)
Misalkan V ruang vektor. Himpunan W V dikatakan basis dari V jika W bebas
linear dan merentang V .
Contoh 10. B = {(1, 0), (0, 1)} adalah basis dari R2 dan disebut basis baku dari R2 .
Contoh 11. B1 = {(1, 3), (0, 2)} juga merupakan basis dari R2 .
Dari contoh di atas terlihat bahwa basis sebuah ruang vektor tidak tunggal, tetapi
takhingga banyaknya. Oleh karena itu, sebuah vektor di suatu ruang vektor dapat
ditulis dalam berbagai kombinasi linear dari basis-basis.
Subruang, Basis, dan Dimensi 7
Definisi 6. (Koordinat)
Misalkan B = {x1 , x2 , .., xn } adalah suatu basis bagi ruang vektor V .
Jika ~v = 1 x1 + 2 x2 + .. + n xn , maka koordinat vektor ~v relatif terhadap B,
dilambangkan dengan [~v ]B , didefinisikan sebagai
1
2
[~v ]B =
:
n
Contoh 12. Misalkan B = {(1, 0), (0, 1)} dan B1 = {(1, 3), (0, 2)} adalah basis dari
R2 . Karena (2, 6) = 2(1, 0) + (6)(0, 1) dan (2, 6) = 2(1, 3) + 6(0, 2), maka
2 2
[(2, 6)]B = [(2, 6)]B1 =
6 6
Meskipun basis dari suatu ruang vektor tidak tunggal, namun banyaknya vektor
anggota basis dari suatu ruang vektor selalu sama. Hal inilah yang memunculkan konsep
dimensi dari ruang vektor.
Definisi 7. (Dimensi)
Dimensi dari suatu ruang vektor V yang dilambangkan dengan dim(V ) adalah banyaknya
vektor pada suatu basis dari V .
Contoh 13. Dimensi dari R2 adalah 2 karena setiap basis dari R2 beranggotakan dua
vektor.
Teorema 2. Jika dim(V ) = n. Himpunan S yang terdiri dari n anggota adalah basis
V jika memenuhi salah satu: S bebas linear atau S merentang V .
Contoh penerapan teorema di atas pada R3 yang sudah diketahui dimensinya 3. Untuk
memeriksa apakah sebuah himpunan vektor dengan 3 anggota adalah basis R3 cukup
dengan membuktikan bebas linear saja atau merentang saja. Tidak perlu dua-duanya.