discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/305702227
CITATIONS READS
0 2,102
1 author:
Abdul Wahid
University of Indonesia
56 PUBLICATIONS 28 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Synthesis of Renewable Diesel from Palm Oil and Jatropha Curcas Oil through Hydrodeoxygenation
using NiMo/Zal View project
All content following this page was uploaded by Abdul Wahid on 29 July 2016.
Jawab :
0 0
1. O W maka W
0 0
2. Jelas bahwa W M2x2
3. Ambil sembarang matriks A, B W
Tulis 0 a1 0 b1
A B
a2 0 dan b2 0
Perhatikan bahwa :
0 a1 0 b1
A B
a2 0 b2 0
0 a1 b1
a2 b2 0
a b
A B =
b a
Karena a ≠ b
Maka det (A + B ) = a2 – b2 ≠ 0
c. c = (0, 0, 0)
JAWABAN
a. Tulis k1u k 2 v a
akan diperiksa apakah ada k1, k2,sehingga kesamaan tersebut dipenuhi.
2 1 4 2 1 k1 4
k1 4 k 2 - 1 2 Ini dapat ditulis menjadi: 4 - 1 2
0 3 6 0 3 k 6
2
dengan OBE, diperoleh: 1 1 2 2 1 1 2 2
1 -3 -6 ~ 0 1 2
0 3 6 0 0 0
Dengan demikian, a
merupakan kombinasi linear dari vektor u dan v atau a u 2v
b. Tulis : 2 1 1
k1u k 2 v b k1 4 k 2 -1 5
0 3 6
u k1v1 k 2 v 2 k 3 v 3
.
1 1 2 k1 u1
1 0 1 k u
2 2
2 1 3 k3 u
3
Syarat agar dapat dikatakan kombinasi linear
SPL tersebut harus mempunyai solusi (konsisten)
Dengan OBE diperoleh :
Jadi
a , b , c adalah vektor-vektor yang bergantung linear.
INTERPRETASI GEOMETRI KEBEBASAN LINEAR
Di R2 atau R3, kumpulan dua vektor BEBAS LINEAR jika dan hanya jika vektor-
vektor tersebut TIDAK terletak pada garis yang sama saat ditempatkan titik
awalnya di asalnya (titik O)
Di R3, kumpulan tiga vektor BEBAS LINEAR jika dan hanya jika vektor-vektor
tersebut TIDAK terletak pada bidang yang sama saat ditempatkan titik awalnya
di asalnya (titik O)
TEOREMA
Misalkan S = {v1, v2, …, vr} adalah kumpulan
vektor di Rn. Jika r>n, maka S bergantung linear
Nilai x berapa pun tidak ada yang membuat nilai W menjadi nol
5.4 BASIS DAN DIMENSI
Jika V adalah sembarang ruang vektor dan S = { ū1, ū2, … ,
ūn } merupakan himpunan berhingga dari vektor – vektor di V,
maka S dinamakan basis bagi V
3 0 0 1 k1 a
6 1 8 0 k b
2
3 1 12 1 k3 c
6 0 4 2 k 4 d
Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48
• det(MK) 0 SPL memiliki solusi
untuk setiap a,b,c,d
Jadi, M membangun M2 x 2
• Ketika a = 0, b = 0, c = 0, d = 0,
det(MK) 0 SPL homogen punya solusi tunggal.
Jadi, M bebas linear.
Karena M bebas linear dan membangun M2 x 2
maka M merupakan basis bagi M2 x 2.
Ingat…
Basis untuk setiap ruang vektor adalah tidak tunggal.
Contoh :
Untuk ruang vektor dari M2 x 2, himpunan matriks :
1 0 0 1 0 0 0 0
0 1, 0 0, 1 0, 0 1
Solusi umumnya:
Dalam bentuk vektor dapat ditulis:
−1 −1
1 0
= 0 dan = −1 sebagai basis Dimensi = 2
0 0
0 1
CONTOH
Temukan basis subruang P2 (polynomial 2) yang dijangkau oleh vektor berikut:
1− +3 , 2+2 −6 , 3+3 −9
JAWABAN:
1 −3 1 1 −3 1
2 −6 2 Baris 2 dan 3 proporsional terhadap baris 1, sehingga hasil OBE: 0 0 0
3 −9 3 0 0 0
1 1
2 2
,
1 3
1 1
CONTOH
Perhatikan SPL yang berbentuk Ax = b berikut:
JAWABAN
Ruang nol dari A adalah ruang solusi sistem homogenya:
Seperti pada contoh sebelumnya, vektor solusinya yang membentuk ruang vektor:
5.6 RANK DAN NULITAS
Dari contoh sebelumnya: 1 2 1 1
A 1 2 3 1
1 2 2 1
basis ruang kolom basis ruang baris
1 1
1 1
2 2
1 , 3 ,
1 2
1 3
1 1
p 1 0
q 0 2
r 0 a 1 b
s 1 0
dengan a, b merupakan parameter.
Jadi, basis ruang solusi dari SPL diatas adalah :
1 0
0 2
0 , 1
1 0
berarti
NULITAS (A) = 4