DISUSUN OLEH
KELAS 3D :
Pembahasan :
Berdasarkan definisi tadi, himpunan vektor-vektor tersebut dapat diubah ke
persamaan berikut :
k1 a k 2 b k 3 c 0
menjadi
k1 1, 2 k 2 - 1, 1 k 3 0, 3 0, 0
k1 , 2k1 - k 2 , k 2 0, 3k 3 0, 0
k1 k 2 , 2k1 k 2 3k 3 0, 0
Dengan menyamakan komponen yang bersesuaian akan didapatkan persamaan
k1 k 2 0
2k1 k 2 3k 3 0
1 - 1 0 0 1 - 1 0 0 1 1 - 1 0 0
2 1 3 0 b2 2b1 0 3 3 0
b2 0 1 1 0 b1 b2
3
1 0 1 0
0 1 1 0
k1 k 3 0 k1 k 3
k 2 k 3 0 k 2 k 3
1.1.2 Teorema 1
Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah
a. Takbebas linear jika dan hanya jika paling tidak satu diantara vektor S dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor S lainnya.
b. Bebas linear jika dan hanya jika tidak ada vektor S dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor S lainnya.
Bukti :
Kita akan membuktikan untuk kasus bagian (a). Misalkan S v 1 , v 2 ,...., v r
adalah himpunan dengan dua vektor atau lebih. Jika kita anggap bahwa S takbebas
linear, maka skalar k1 , k 2 ,...., k r tidak semuanya nol. Menurut definisi 1, bahwa
k1 v 1 k 2 v 2 .... k r v r 0 (1)
Kemudian, kita anggap bahwa k1 0 . Maka dari persamaan (1) kita dapat tulis :
k1 v 1 (k 2 v 2 ) .... (k r v r )
k k
v 1 2 v 2 .... r v r
k1 k1
Vektor v1 dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor lainnya pada S.
Demikian juga jika k j 0 dari persamaan (1), dengan j 2, 3,..., r , maka v j
dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor lainnya pada S.
Kemudian, kita misalkan tidak satu pun vektor S yang dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor lainnya. Secara spesifik, anggaplah bahwa
v 1 c 2 v 2 c 3 v 3 .... c r v r
0 v1 c 2 v 2 c 3 v 3 .... c r v r
yang menyatakan bahwa vektor tersebut tidak semuanya nol. Bukti dalam
kasus ini dimana beberapa vektor lain dari v1 dapat kita nyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor S lainnya ternyata sama. Untuk kasus bagian (b) dapat
dibuktikan dengan hal yang sama seperti pada bagian (a).
Contoh penerapan teorema 1 :
Tinjaulah vektor-vektor B u 1 , u 2 , u 3 , dimana u 1 3, 1, 1 , u 2 2, - 1, 5 , dan
u 3 4, 0, - 3 adalah himpunan bebas linear atau tidak
Pembahasan :
Untuk menentukan apakah himpunan B bebas linear atau tidak, maka kita akan tinjau
dari pembuktian salah satu vektor yang akan dibuat sebuah kombinasi linear. Misal
kita ambil u1 sebagai persamaan untuk membentuk kombinasi linear. Sehingga
dapat dibuat persamaan berikut.
u 1 k1 u 2 k 2 u 3
3, 1, 1 k1 2, 1, 5 k 2 4, 0, - 3
3, 1, 1 2k1 4k 2 , - k1 , 5k1 3k 2
Bila diubah ke bentuk sistem persamaan, maka
2k1 4k 2 3 (a)
k1 1 (b)
5k 1 3k 2 1 (c)
1.1.3 Teorema 2
a. Jika sebuah himpunan mengandung vektor nol, maka himpunan itu takbebas
linear.
b. Sebuah himpunan yang mempunyai persis dua vektor takbebas linear jika dan
hanya jika salah satu dari vektor itu adalah perkalian dari skalar lainnya.
Bukti :
a. Misalkan terdapat himpunan vektor S v 1 , v 2 ,...., v r , 0 , dengan salah satu
anggota himpunan S terdapat vektor nol. Jika ditulis dalam persamaan, maka :
k1 v 1 k 2 v 2 .... k r v r k s (0) 0
Perhatikan bahwa agar memenuhi persamaan tersebut, nilai dari k1 = k2
=….= kr = 0. Akan tetapi penyelesaian dari k s jumlahnya tak terhingga. Dengan
penyelesaiannya tak trivial, maka himpunan vektor S takbebas linear.
Gambar 1. Dua Vektor di R3, (a) dan (b) takbebas linear, serta (c) bebas linear.
b. Dalam R3, suatu himpunan tiga vektor adalah takbebas linear jika dan hanya jika
vektor-vektor tersebut terletak pada bidang yang sama dan ketiganya ditempatkan
dengan titik-titik pangkalnya pada titik asal.
Gambar 2. Vektor Pada Bidang Tertentu, (a) takbebas linear dan (c) bebas linear.
Dengan interpretasi pada bagian b, maka jika dilihat dari sudut pandang
banyaknya anggota vektor pada suatu ruang vektor, maka akan menunjukkan
bahwa himpunan vektor tersebut bebas linear atau tidak. Sehingga muncullah
terorema berikut.
1.1.5 Teorema 3
Misalkan S v 1 , v 2 ,...., v r adalah himpunan vektor-vektor pada Rn. Jika r n,
maka S takbebas linear.
Contoh penerapan teorema 3.
Tinjaulah vektor-vektor v 1 3, 1, 1 , v 2 0, 2, - 1 , v 3 3, 2, - 1 dan
Kita akan mudah mengetahui bahwa persamaan tersebut hanya mempunyai satu
solusi, yaitu k1 = k2 = … = kn = 0. Sehingga himpunan S adalah bebas linear
dalam Rn. Kemudian, dengan setiap vektor v v 1 , v 2 ,...., v n pada Rn dapat
Perhatikan bahwa sistem persamaan (1) dan (2) mempunyai matriks koefisien
yang sama. Kita kilas balik lagi ke salah satu teorema matriks, yaitu “Jika A
adalah sebuah matriks n x n, maka pernyataan berikut ekuivalen satu sama lain,
yaitu
1. A dapat dibalik
2. AX = 0 jika hanya mempunyai pemecahan trivial
3. AX = B konsisten untuk tiap-tiap matriks B yang berukuran n x 1.
Sehingga dari teorema tersebut, kita dapat membuktikan bahwa vektor-vektor
pada soal adalah bebas linear dan merentang R3 dengan memperlihatkan bahwa
matriks koefisien dari sistem persamaan dapat dibalik. Agar bisa dibalik, maka
kita perlu mencari nilai det (A) 1 . Sehingga dari sistem persamaan di atas dapat
diubah ke dalam bentuk matriks, maka diperoleh.
3 2 1
A 1 5 4
4 6 8
1.2.2 Definisi 3
Sebuah ruang vektor taknol V dinamakan berdimensi berhingga, jika ruang
vektor tersebut mengandung sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor
v1 , v 2 ,...., v r yang membentuk sebuah basis. Jika tidak ada himpunan seperti itu,
maka V dinamakan berdimensi takberhingga.
Kita akan menganggap ruang vektor nol sebagai ruang vektor berdimensi
berhingga walaupun ruang vektor tersebut tidak mempunyai himpunan bebas linear,
sehingga basis pun tidak ada.
Contoh :
Pada bagian contoh soal definisi 3.3.2, yaitu terdapat vektor-vektor
v 1 3, 1, - 4 , v 2 2, 5, 6 , dan v 3 1, 4, 8 . Vektor-vektor tersebut dapat dibuat
1.2.3 Teorema 4
Jika S v 1 , v 2 ,...., v n adalah basis untuk ruang vektor, maka setiap
himpunan dengan lebih dari n vektor adalah takbebas linear.
Bukti :
Misalkan S ' {w 1 , w 2 ,..., w m } adalah sebarang himpunan m vektor pada V,
dimana m n . Kita ingin menunjukkan bahwa S’ takbebas linear. Dengan himpunan
S v 1 , v 2 ,...., v n adalah sebuah basis, maka setiap w i dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor-vektor S. Untuk memperlihatkan bahwa S’ takbebas
linear, maka kita cari skalar-skalar k 1 , k 2 , ...., k m yang tidak semuanya nol,
sehingga
k1 w 1 k 2 w 2 .... k m w m 0 (a)
Dengan w i dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor S,
maka dapat ditulis sebagai berikut
a11 v 1 a 21 v 2 .... a n1 v n w 1
a12 v 1 a 22 v 2 .... a n 2 v n w 2
(b)
......
a1m v 1 a 2 m v 2 .... a nm v n w m
1.2.4 Teorema 5
Sebarang dua basis untuk ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai
jumlah vektor yang sama.
Bukti :
Misalkan S v 1 , v 2 ,...., v n dan S ' {w 1 , w 2 ,..., w m } adalah dua basis
untuk sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga. Dengan S adalah sebuah
basis dan S’ bebas linear, maka menurut teorema 3, diperoleh m n . Demikian juga
karena S’ adalah sebuah basis dan S’ bebas linear, maka kita juga peroleh n m .
Sehingga nilai mn.
1.2.5 Definisi 4
Dimensi sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga didefinisikan
sebagai banyaknya vektor pada basis V. Dimensi sebuah ruang vektor V dapat ditulis
dengan dim(V).
Tambahan lagi, bahwa kita mendefinisikan ruang vektor nol mempunyai
dimensi nol.
Contoh :
1. Pada himpunan vektor S e 1 , e 2 ,...., e n yaitu basis baku pada Rn mempunyai
ruang vektor berdimensi n atau dapat ditulis dim (Rn) = n.
2. Vektor-vektor v 1 3, 1, - 4 , v 2 2, 5, 6 , dan v 3 1, 4, 8 merupakan basis
untuk R3. Sehingga vektor-vektor tersebut mempunyai ruang vektor berdimensi 3.
Contoh soal.
1. Tentukan basis dan dimensi pada bidang 3 x 2 y 5 z 0
Pembahasan :
Persamaan 3 x 2 y 5 z 0 dapat diubah ke bentuk persamaan berikut :
3x 2 y 5 z
2 5 ......(a)
x y z
3 3
Karena y dan z adalah variabel yang bebas, maka kita dapat misalkan y s
dan z t , dengan s dan t adalah bilangan real. Sehingga kita dapat substitusi ke
persamaan (a), maka diperoleh
2 5
x s t
3 3
Dari persamaan tersebut, kita dapat ubah ke dalam bentuk matriks sebagai
berikut.
2 5 2 5 2 5
s t s t 3 3
x 3 3 3 3
y s
s 0 s 1 t 0
0 1
z t 0
t
Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita
2
bisa misalkan himpunan vektor S v1 , v 2 , yaitu dengan vektor v 1 , 1, 0
3
5
dan v 2 , 0, 1 . Kemudian kita akan membuktikan bahwa S adalah bebas
3
linear dan membangun bidang 3 x 2 y 5 z 0 .
Misal terdapat himpunan w a, b, c , dimana kita harus membuktikan
bahwa vektor w dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor himpunan
S. Sehingga jika ditulis dalam persamaan, maka
k1 v 1 k 2 v 2 w
2 5
k1 , 1, 0 k 2 , 0, 1 (a, b, c)
3 3
2 5
k 1 k 2 , k 1 , k 2 ( a , b, c )
3 3
Dengan demikian didapat sistem persamaan
2 5
k1 k 2 a
3 3
k1 b
k2 c
Pembahasan :
Untuk menentukan penyelesaian pada sistem persamaan di atas, kita dapat
menggunakan eliminasi Gauss-Jordan.
2 2 - 3 0 0 2 2 - 3 0 0
2b2 b1 b1
2 3 -1 -1 0
b1 b1 b2
0
1 2 -1 0
3b b3 b3
2
5 3 - 3 0
b3 b1 b2 0
3 6 - 3
0 2
2 0 - 7 2 0
0 1 2 -1 0
0
0 0 0 0
Dari bentuk matriks tersebut, dapat diubah ke sistem persamaan. Maka diperoleh
7 y 2z
2w 7 y 2 z 0 w
2
x 2 y z 0 x 2 y z
Karena y dan z adalah variabel bebas, maka kita dapat misalkan y s dan
z t . Sehingga, bila disubstitusikan ke persamaan sebelumnya, akan diperoleh
7 s 2t
w
2
x 2 s t
Kemudian, dari persamaan di atas, dapat diubah dalam bentuk matriks, maka
7 7 7
w s t s t 2 1
x 2
3
- 2 s t 2 s t s 2 t 1
y 0 1 0
s
s
z
t t
1
0 0
Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita
7
v 1 ,2, 1, 0 dan v 2 1, 1, 0, 1 . Dari vektor tersebut, kita akan
2
menentukan apakah T bebas linear atau tidak. Maka kita dapat ubah dalam
persamaan sebagai berikut.
k1 v 1 k 2 v 2 0
7
k1 , - 2, 1, 0 k 2 1, 1, 0, 1 (0, 0, 0, 0)
3
7
k1 k 2 , - 2k 1 k 2 , k1 , k 2 (0, 0, 0, 0)
3
7
v 1 ,2, 1, 0 dan v 2 1, 1, 0, 1 . Serta himpunan vektor T mempunyai
2
ruang vektor dimensi 2 atau dim(T) = 2.
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Untuk menentukan sebuah himpunan vektor S v 1 , v 2 ,...., v r adalah bebas
2.2 Saran
Pada makalah ini yang membahas tentang kebebasan linear, basis, dan dimensi,
diharapkan dapat dipahami oleh pembaca. Tidak hanya mampu untuk menguasai
materi pada makalah ini, tetapi juga dapat mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari yang ada kaitannya dengan apa yang ada di makalah ini.
Tentunya dari pembaca sekiranya untuk dapat menyikapi berbagai persoalan
yang terjadi di kehidupan nyata khususnya pada matematika dan dengan makalah ini
bisa menjadi bahan dalam memberikan kritik dan saran yang membangun dan bisa
menyesuaikan dengan materi pada bagian kebebasan linear, basis, dan dimensi.
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard. 2012. Aljabar Linear Elementer Edisi Kelima. Erlangga : Jakarta.
Imrona, Mahmud. 2013. Aljabar Linear Dasar Edisi Kedua. Erlangga : Jakarta.
LAMPIRAN SOAL-SOAL LATIHAN
Berikut adalah soal-soal latihan dari materi yang telah dipaparkan pada
makalah. Kerjakanlah dengan sebaik-baiknya.
1. Tentukanlah apakah vektor-vektor berikut bebas linear atau tidak
a. v 1 - 6, 15, - 3 dan v 2 2,-5, 1
b. t 1 2 2 x x 2 , t 2 4 2 x x 2 , dan t 3 1 x 2
2. Tentukan apakah vektor-vektor berikut merupakan basis ruang vektor yang
sesuai atau tidak.
u 1 2, 1, 1 , u 2 1,-1, - 4 , dan u 3 0, 2, 6 pada R3
3. Tentukan basis dan dimensi ruang penyelesaian sistem persamaan homogen
berikut.
x 2 y 2z 0
2x y z 0
x y z0
2k1 4k 2 k 3 2k1 2k 2 0 x k1 k 2 k 3 x 2 0 0 x 0 x 2
Jika diubah ke sistem persamaan, diperoleh
2 k 1 4k 2 k 3 0
2k 1 2k 2 0
k1 k 2 k 3 0
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 0 0 1 1 0 b b b 0 1 0 0
3 2 2
0 0 5 0
0 0 1 0
0 0 1 0
Jika sistem persamaan tersebut diubah dalam matriks koefisien, maka diperoleh
2 1 0
A 1 - 1 2
1 - 4 6
Karena det (A) 0 , maka matriks koefisien tersebut tidak memiliki invers.
Akibatnya, tidak setiap vektor di R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari anggota vektor-vektor S. Sehingga himpunan S bukan basis untuk R3.
Dari bentuk matriks tersebut, dapat diubah ke sistem persamaan. Maka diperoleh
yz
2x y z 0 x
2
3 y 3z 0 y z
Karena z adalah variabel bebas, maka kita dapat misalkan z t , dengan t adalah
bilangan real. Maka persamaan tersebut dapat disubstitusi, sehingga diperoleh :
yz yy
x 0 dan y t
2 2
Kemudian, dari persamaan di atas, dapat diubah dalam bentuk matriks, maka
x 0 0
y t t 1
z
t
1
Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita
Karena y dan z adalah variabel yang bebas, maka kita dapat misalkan y s
dan z t , dengan s dan t adalah bilangan real. Sehingga kita dapat substitusi ke
persamaan (a), maka diperoleh
x 2s 5t
Dari persamaan tersebut, kita dapat ubah ke dalam bentuk matriks sebagai
berikut.
x 2s 5t 2s 5t 2 5
y s s 0 s 1 t 0
z t 0 t 0 1
Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita
v 2 5, 0, 1
Kita juga akan dengan mudah mengetahui, bahwa himpunan vektor S
mempunyai ruang vektor dimensi 2 atau dim(S) = 2, karena jumlah anggota
vektor ada 2.
k1 x k1 x k 2 x 2k 2 x 0 x 0 x 2 0 x 3
3 2 3
k 1 x k 2 x 2 ( k 1 2k 2 ) x 3 0 x 0 x 2 0 x 3
Persamaan di atas telah menunjukkan bahwa hanya ada satu solusi, yaitu
k1 k 2 0 . Sehingga himpunan P bebas linear. Dengan dua syarat sudah
p 2 x 2 2 x 3 , adalah basis untuk ruang vektor polinom P3. Serta, dengan jumlah
anggota vektor pada himpunan P ada 2, sehingga himpunan P memiliki ruang
vektor dimensi 2, atau dim (P) = 2.