Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ALJABAR LINEAR

KEBEBASAN LINEAR, BASIS, DAN DIMENSI

DISUSUN OLEH
KELAS 3D :

NI LUH SINTYA PUSPITA ADI (1713011074)


REINELDIS GETI HARTINI (1713011089)
PANDE PUTU GEAN RAMAJAYA (1813011003)
NI LUH PUTU TRESNA DAMAYANTI (1813011034)
DEWA MADE ANANDA DIAN ISWARA (1813011098)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019
PEMBAHASAN MATERI KEBEBASAN LINEAR, BASIS, DAN DIMENSI

1.1 Kebebasan Linear


1.1.1 Definisi 1
Misalkan S   v 1 , v 2 ,...., v r  adalah himpunan vektor, maka persamaan vektor
k1 v 1  k 2 v 2  ....  k r v r  0

mempunyai paling sedikit satu penyelesaian, yaitu


k1 = k2 = … = kr = 0
Jika penyelesaian tersebut adalah satu-satunya yang memenuhi, maka S kita namakan
himpunan bebas linear. Jika ada penyelesaian lain, maka S kita namakan himpunan
takbebas linear.
Contoh :
1. Tinjaulah apakah himpunan vektor-vektor a  1, 0, 0  , b   0, 1, 0  ,

a   0, 0, 1 adalah bebas linear atau tidak.

Pembahasan :
Berdasarkan definisi tadi, himpunan vektor-vektor tersebut dapat diubah ke
persamaan berikut :
k1 a  k 2 b  k 3 c  0

Persamaan tersebut menjadi


k1 1, 0, 0   k 2  0, 1, 0   k 3  0, 0, 1   0, 0, 0 
 k1 , k 2 , k 3    0, 0, 0
Karena k1  k 2  k 3  0 , maka himpunan S   a , b, c adalah himpunan
bebas linear.

2. Tentukan apakah himpunan vektor-vektor B   u 1 , u 2 , u 3  , dimana u 1  1, 2  ,

u 2   - 1, 1 , dan u 3   0, 3 adalah himpunan bebas linear atau tidak.


Pembahasan :
Pada ruas komponen persamaan vektor
k1 u 1  k 2 u 2  k 3 u 3  0

menjadi
k1 1, 2   k 2  - 1, 1  k 3  0, 3   0, 0 
 k1 , 2k1    - k 2 , k 2    0, 3k 3    0, 0
 k1  k 2 , 2k1  k 2  3k 3    0, 0
Dengan menyamakan komponen yang bersesuaian akan didapatkan persamaan
k1  k 2  0
2k1  k 2  3k 3  0

Sistem persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan eliminasi Gauss-Jordan.


Sehingga diperoleh

1 - 1 0 0 1 - 1 0 0  1 1 - 1 0 0
 2 1 3 0  b2  2b1 0 3 3 0
b2 0 1 1 0 b1  b2
    3  

1 0 1 0 
0 1 1 0 
 

Jika dikembalikan ke bentuk system persamaan linear akan didapatkan

k1  k 3  0  k1   k 3
k 2  k 3  0  k 2  k 3

Karena k3 dapat bernilai sebarang, maka k3 ini dapat dimisalkan sebagai


sebuah parameter sedemikian rupa sehingga dapat dibuat k3 = t, dengan t
bilangan real. Akibatnya k1 = -t, dan k2 = -t yang berarti ada penyelesaian yang
tak trivial. Sehingga himpunan vektor-vektor B takbebas linear.

Istilah “takbebas linear” menyatakan bahwa vektor-vektor tersebut saling


bergantung dengan cara tertentu. Sehingga terdapat suatu teorema yang menyatakan
hubungan dari suatu himpunan vektor-vektor.

1.1.2 Teorema 1
Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah
a. Takbebas linear jika dan hanya jika paling tidak satu diantara vektor S dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor S lainnya.
b. Bebas linear jika dan hanya jika tidak ada vektor S dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor S lainnya.
Bukti :
Kita akan membuktikan untuk kasus bagian (a). Misalkan S   v 1 , v 2 ,...., v r 
adalah himpunan dengan dua vektor atau lebih. Jika kita anggap bahwa S takbebas
linear, maka skalar k1 , k 2 ,...., k r tidak semuanya nol. Menurut definisi 1, bahwa
k1 v 1  k 2 v 2  ....  k r v r  0 (1)
Kemudian, kita anggap bahwa k1  0 . Maka dari persamaan (1) kita dapat tulis :
k1 v 1  (k 2 v 2 )  ....  (k r v r )
 k   k 
v 1    2  v 2  ....    r  v r
 k1   k1 
Vektor v1 dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor lainnya pada S.
Demikian juga jika k j  0 dari persamaan (1), dengan j  2, 3,..., r , maka v j
dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor lainnya pada S.
Kemudian, kita misalkan tidak satu pun vektor S yang dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor lainnya. Secara spesifik, anggaplah bahwa
v 1  c 2 v 2  c 3 v 3 ....  c r v r
0  v1  c 2 v 2  c 3 v 3  ....  c r v r

Berikutnya bahwa S adalah takbebas linear, karena persamaan (1) terpenuhi


dengan
k1  1, k 2  c 2 ,...., k r  -c r

yang menyatakan bahwa vektor tersebut tidak semuanya nol. Bukti dalam
kasus ini dimana beberapa vektor lain dari v1 dapat kita nyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor S lainnya ternyata sama. Untuk kasus bagian (b) dapat
dibuktikan dengan hal yang sama seperti pada bagian (a).
Contoh penerapan teorema 1 :
Tinjaulah vektor-vektor B   u 1 , u 2 , u 3  , dimana u 1   3, 1, 1 , u 2   2, - 1, 5 , dan
u 3   4, 0, - 3 adalah himpunan bebas linear atau tidak

Pembahasan :
Untuk menentukan apakah himpunan B bebas linear atau tidak, maka kita akan tinjau
dari pembuktian salah satu vektor yang akan dibuat sebuah kombinasi linear. Misal
kita ambil u1 sebagai persamaan untuk membentuk kombinasi linear. Sehingga
dapat dibuat persamaan berikut.
u 1  k1 u 2  k 2 u 3
 3, 1, 1  k1  2,  1, 5  k 2  4, 0, - 3
 3, 1, 1   2k1  4k 2 , - k1 , 5k1  3k 2 
Bila diubah ke bentuk sistem persamaan, maka
2k1  4k 2  3 (a)
 k1  1 (b)
5k 1  3k 2  1 (c)

Berdasarkan persamaan (b) kita akan dapatkan k1  1 . Akan tetapi perhatikan


apabila kita substitusi nilai k1  1 ke persamaan (a) dan (b).
2k 1  4k 2  3 5k1  3k 2  1
2.1  4k 2  3 5.1  3k 2  1
4k 2  1 3k 2  4
1 4
k2  k2  
4 3
Kita bisa lihat bahwa diperoleh nilai dari k 2 yang berbeda. Sehingga
kombinasi linear dari u1 tidak valid atau bukanlah kombinasi linear dari dua vektor
lainnya. Begitu juga dengan mencoba kemungkinan kombinasi linear dari vektor
lainnya yang kita tidak akan dapat. Untuk hal tersebut bisa dicoba sendiri oleh
pembaca. Maka dari percobaan tersebut, diperoleh bahwa himpunan B adalah bebas
linear.

1.1.3 Teorema 2
a. Jika sebuah himpunan mengandung vektor nol, maka himpunan itu takbebas
linear.
b. Sebuah himpunan yang mempunyai persis dua vektor takbebas linear jika dan
hanya jika salah satu dari vektor itu adalah perkalian dari skalar lainnya.
Bukti :
a. Misalkan terdapat himpunan vektor S   v 1 , v 2 ,...., v r , 0 , dengan salah satu
anggota himpunan S terdapat vektor nol. Jika ditulis dalam persamaan, maka :
k1 v 1  k 2 v 2  ....  k r v r  k s (0)  0
Perhatikan bahwa agar memenuhi persamaan tersebut, nilai dari k1 = k2
=….= kr = 0. Akan tetapi penyelesaian dari k s jumlahnya tak terhingga. Dengan
penyelesaiannya tak trivial, maka himpunan vektor S takbebas linear.

b. Misalkan S   v1 , v 2  . Jika kita tuliskan dalam persamaan, maka


k1 v 1  k 2 v 2  0

Kemudian kita misalkan bahwa himpunan S takbebas linear, maka skalar


dari skalar k1 dan k 2 tidak semua nol. Sehingga kita dapat ambil k1  0 .
Berdasarkan persamaan sebelumnya, maka kita dapat ubah menjadi
k1 v 1   k 2 v 2
k2
v1   .v 2
k1
k2
Dengan  merupakan sebuah bilangan real, maka vektor v1 dapat
k1

dinyatakan sebagai perkalian skalar dari vektor lainnya ( v 2 ).


Selanjutnya kita akan buktikan bahwa jika salah satu dari vektor itu adalah
perkalian dari skalar lainnya, maka himpunan vektor tersebut adalah tak bebas

linear. Misalkan terdapat himpunan S   v1 , v 2  , dengan v 1  a.v 2 dan a adalah


bilangan real. Berdasarkan definisi 1, maka himpunan vektor-vektor tersebut
dapat diubah ke persamaan vektor berikut.
k1 v 1  k 2 v 2  0
k1 a.v 2  k 2 v 2  0
v 2  k1 a  k 2   0

Andaikan bahwa v 2 bukanlah vektor nol, maka


k1 a  k 2  0
k2
k1  
a
Anggaplah bahwa nilai a  0 , maka sistem persamaan tersebut,
mempunyai penyelesaian lebih dari satu. Sehingga himpunan S adalah takbebas
linear.
Contoh penerapan teorema 2 :
a. Terdapat himpunan E   v 1 , v 2 , 0 , dengan v 1   3, 4, 1 dan v 2   - 1, 5, 9
adalah himpunan takbebas linear, karena salah satu anggota himpunan vektor E
terdapat vektor nol.
b. Misal terdapat vektor-vektor a   4, - 6, 0  dan b   8,-12 , 0  . Jika dinyatakan
dalam perkalian skalar pada salah satu vektor, diperoleh v 2  2 v 1 . Sehingga,
menurut teorema 2, maka kumpulan vektor tersebut adalah takbebas linear.

1.1.4 Interpretasi Geometrik dari Kebebasan Linear


a. Dalam R2 dan R3 , suatu himpunan dua vektor adalah bebas linear jika dan hanya
jika vektor-vektor tersebut tidak terletak pada garis yang sama melalui titik asal
yang ditempatkan pada titik awalnya melalui titik asal itu sendiri.

Gambar 1. Dua Vektor di R3, (a) dan (b) takbebas linear, serta (c) bebas linear.

b. Dalam R3, suatu himpunan tiga vektor adalah takbebas linear jika dan hanya jika
vektor-vektor tersebut terletak pada bidang yang sama dan ketiganya ditempatkan
dengan titik-titik pangkalnya pada titik asal.

Gambar 2. Vektor Pada Bidang Tertentu, (a) takbebas linear dan (c) bebas linear.
Dengan interpretasi pada bagian b, maka jika dilihat dari sudut pandang
banyaknya anggota vektor pada suatu ruang vektor, maka akan menunjukkan
bahwa himpunan vektor tersebut bebas linear atau tidak. Sehingga muncullah
terorema berikut.

1.1.5 Teorema 3
Misalkan S   v 1 , v 2 ,...., v r  adalah himpunan vektor-vektor pada Rn. Jika r  n,
maka S takbebas linear.
Contoh penerapan teorema 3.
Tinjaulah vektor-vektor v 1   3, 1, 1 , v 2   0, 2, - 1 , v 3   3, 2, - 1 dan

v 4   0, 2, 5 adalah bebas linear atau tidak.


Pembahasan :
Pada soal berikut kita lihat bahwa jumlah anggota vektor-vektor tersebut ada 4,
maka kita misalkan r  4 . Kemudian, dari semua vektor tersebut merupakan
himpunan dari vektor R3. Sehingga kita misalkan n  3 . Menurut teorema 3, karena
r  n , maka himpunan vektor tersebut adalah takbebas linear.

1.2 Basis dan Dimensi


1.2.1 Definisi 2
Jika V adalah sebarang ruang vektor dan S   v 1 , v 2 ,...., v r  merupakan
himpunan berhingga dari vektor-vektor pada V, maka S kita namakan basis untuk V
jika :
1. S bebas linear
2. S merentang V
Contoh :
1. Misalkan e 1  1, 0, 0,...., 0  , e 2   0, 1, 0,...., 0  ,...., e n   0, 0, 0,...., 1 .

Jika dinyatakan dalam himpunan S   e 1 , e 2 ,...., e n  , maka kita dapat nyatakan


dalam sebuah persamaan berikut.
k1 e 1  k 2 e 2  ....  k n e n  0

Kita akan mudah mengetahui bahwa persamaan tersebut hanya mempunyai satu
solusi, yaitu k1 = k2 = … = kn = 0. Sehingga himpunan S adalah bebas linear
dalam Rn. Kemudian, dengan setiap vektor v   v 1 , v 2 ,...., v n  pada Rn dapat

dituliskan sebagai v  v 1 e1  v 2 e 2  ....  v n e n , maka S merentang Rn. Sehingga S


adalah sebuah basis. Basis tersebut dinamakan basis baku untuk Rn .

2. Tinjaulah apakah vektor-vektor v 1   3, 1, - 4 , v 2   2, 5, 6  , dan v 3  1, 4, 8


merupakan basis untuk R3 atau tidak.
Pembahasan :
Untuk memperlihatkan bahwa vektor-vektor tersebut merentang R3, maka

kita harus perlihatkan bahwa sebarang vektor b   b1 , b 2 , b 3  , dapat dinyatakan


sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor pada soal. Sehingga diperoleh
k1 v 1  k 2 v 2  k 3 v 3  b

Dengan menyatakan persamaan tersebut ke dalam komponen vektor, maka :


k1  3,1,-4  k 2  2,5,6  k 3 1,4,8   b1 , b 2 , b 3 
 3k1  2k 2  k 3 , k1  5k 2  4k 3 , - 4k1  6k 2  8k 3    b1 , b 2 , b 3 
Bila dituliskan dalam sistem persamaan, maka diperoleh
3k1  2k 2  k 3  b 1
k1  5k 2  4k 3  b 2 .....(1)
 4 k 1  6 k 2  8k 3  b 3

Kemudian, untuk membuktikan bahwa vektor-vektor tersebut bebas linear,


maka kita harus perlihatkan bahwa satu-satunya pemecahan dari
k1 v 1  k 2 v 2  k 3 v 3  0 adalah k1  k 2  k 3  0. Seperti sebelumnya, jika
dinyatakan dalam komponen vektor, maka diperoleh persamaan
3k1  2k 2  k 3  0
k1  5k 2  4k 3  0 .....(2)
 4k1  6k 2  8k 3  0

Perhatikan bahwa sistem persamaan (1) dan (2) mempunyai matriks koefisien
yang sama. Kita kilas balik lagi ke salah satu teorema matriks, yaitu “Jika A
adalah sebuah matriks n x n, maka pernyataan berikut ekuivalen satu sama lain,
yaitu
1. A dapat dibalik
2. AX = 0 jika hanya mempunyai pemecahan trivial
3. AX = B konsisten untuk tiap-tiap matriks B yang berukuran n x 1.
Sehingga dari teorema tersebut, kita dapat membuktikan bahwa vektor-vektor
pada soal adalah bebas linear dan merentang R3 dengan memperlihatkan bahwa
matriks koefisien dari sistem persamaan dapat dibalik. Agar bisa dibalik, maka
kita perlu mencari nilai det (A)  1 . Sehingga dari sistem persamaan di atas dapat
diubah ke dalam bentuk matriks, maka diperoleh.
 3 2 1 
 
A   1 5 4 
  4 6 8 
 

Kemudian kita akan mencari determinan A dengan ekspansi kofaktor.


3 2 1
det ( A)  1 5 4
 4 6 8
5 4 1 4 1 5
 3  2 1
6 8 - 4 8 - 4 6
 3(16)  2( 24)  26
 26

Karena det (A)  0 , maka himpunan vektor-vektor di atas adalah sebuah


basis untuk R3.

1.2.2 Definisi 3
Sebuah ruang vektor taknol V dinamakan berdimensi berhingga, jika ruang
vektor tersebut mengandung sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor
 v1 , v 2 ,...., v r  yang membentuk sebuah basis. Jika tidak ada himpunan seperti itu,
maka V dinamakan berdimensi takberhingga.
Kita akan menganggap ruang vektor nol sebagai ruang vektor berdimensi
berhingga walaupun ruang vektor tersebut tidak mempunyai himpunan bebas linear,
sehingga basis pun tidak ada.
Contoh :
Pada bagian contoh soal definisi 3.3.2, yaitu terdapat vektor-vektor
v 1   3, 1, - 4 , v 2   2, 5, 6  , dan v 3  1, 4, 8 . Vektor-vektor tersebut dapat dibuat

sebuah himpunan S   v 1 , v 2 , v 3  yang menyebabkan himpunan S adalah ruang


vektor berdimensi berhingga.

1.2.3 Teorema 4
Jika S   v 1 , v 2 ,...., v n  adalah basis untuk ruang vektor, maka setiap
himpunan dengan lebih dari n vektor adalah takbebas linear.
Bukti :
Misalkan S '  {w 1 , w 2 ,..., w m } adalah sebarang himpunan m vektor pada V,
dimana m  n . Kita ingin menunjukkan bahwa S’ takbebas linear. Dengan himpunan
S   v 1 , v 2 ,...., v n  adalah sebuah basis, maka setiap w i dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor-vektor S. Untuk memperlihatkan bahwa S’ takbebas
linear, maka kita cari skalar-skalar k 1 , k 2 , ...., k m yang tidak semuanya nol,
sehingga
k1 w 1  k 2 w 2  ....  k m w m  0 (a)
Dengan w i dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor S,
maka dapat ditulis sebagai berikut

a11 v 1  a 21 v 2  ....  a n1 v n  w 1
a12 v 1  a 22 v 2  ....  a n 2 v n  w 2
(b)
......
a1m v 1  a 2 m v 2  ....  a nm v n  w m

Kemudian substitusi persamaan (b) ke persamaan (a), sehingga diperoleh

0  k1 (a11 v 1  a 21 v 2  ...  a n1 v n )  k 2 (a12 v 1  a 22 v 2  ...  a n 2 v n )  .. 


k m (a1m v 1  a 2 m v 2  ...  a nm v n )
0  v 1 (k1 a11  k 2 a12  ...  k m a1m )  v 2 (k 1 a 21  k 2 a 22  ...  k m a 2m )  .. 
v n (k1 a n1  k 2 a n2  ...  k m a nm )

Permasalahan untuk membuktikan bahwa S’ adalah himpunan takbebas linear,


dengan demikian direduksi untuk memperlihatkan bahwa ada skalar
k 1 , k 2 , ...., k m yang tidak semuanya nol, yang memenuhi persamaan berikut

a11 k1  a12 k 2  ....  a1m k m  0


a 21 k1  a 22 k 2  ....  a 2 m k m  0
(c)
......
a n1 k1  a n 2 k 2  ....  a nm k m 0

Karena m  n , maka sistem persamaan linear (c) di atas mempunyai persamaan


tak trivial, yang berarti skalar k 1 , k 2 , ...., k m tidak harus bernilai nol semua dan
berarti S takbebas linear. Kemudian dari teorema ini memiliki sebuah akibat yang
akan memunculkan teorema baru sebagai berikut.

1.2.4 Teorema 5
Sebarang dua basis untuk ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai
jumlah vektor yang sama.
Bukti :
Misalkan S   v 1 , v 2 ,...., v n  dan S '  {w 1 , w 2 ,..., w m } adalah dua basis
untuk sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga. Dengan S adalah sebuah
basis dan S’ bebas linear, maka menurut teorema 3, diperoleh m  n . Demikian juga
karena S’ adalah sebuah basis dan S’ bebas linear, maka kita juga peroleh n  m .
Sehingga nilai mn.

1.2.5 Definisi 4
Dimensi sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga didefinisikan
sebagai banyaknya vektor pada basis V. Dimensi sebuah ruang vektor V dapat ditulis
dengan dim(V).
Tambahan lagi, bahwa kita mendefinisikan ruang vektor nol mempunyai
dimensi nol.
Contoh :
1. Pada himpunan vektor S   e 1 , e 2 ,...., e n  yaitu basis baku pada Rn mempunyai
ruang vektor berdimensi n atau dapat ditulis dim (Rn) = n.
2. Vektor-vektor v 1   3, 1, - 4 , v 2   2, 5, 6  , dan v 3  1, 4, 8 merupakan basis
untuk R3. Sehingga vektor-vektor tersebut mempunyai ruang vektor berdimensi 3.

Contoh soal.
1. Tentukan basis dan dimensi pada bidang 3 x  2 y  5 z  0
Pembahasan :
Persamaan 3 x  2 y  5 z  0 dapat diubah ke bentuk persamaan berikut :
3x  2 y  5 z
2 5 ......(a)
x y z
3 3
Karena y dan z adalah variabel yang bebas, maka kita dapat misalkan y  s
dan z  t , dengan s dan t adalah bilangan real. Sehingga kita dapat substitusi ke
persamaan (a), maka diperoleh
2 5
x s t
3 3
Dari persamaan tersebut, kita dapat ubah ke dalam bentuk matriks sebagai
berikut.
2 5  2   5   2   5
s  t   s  t   3   3
x   3 3 3 3
 y   s         
      s    0   s 1   t  0 
      0   1 
 z   t 0
   
t
    
         

Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita

2 
bisa misalkan himpunan vektor S   v1 , v 2  , yaitu dengan vektor v 1   , 1, 0 
3 

 5 
dan v 2    , 0, 1 . Kemudian kita akan membuktikan bahwa S adalah bebas
 3 
linear dan membangun bidang 3 x  2 y  5 z  0 .
Misal terdapat himpunan w   a, b, c  , dimana kita harus membuktikan
bahwa vektor w dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor himpunan
S. Sehingga jika ditulis dalam persamaan, maka
k1 v 1  k 2 v 2  w
2   5 
k1  , 1, 0   k 2   , 0, 1  (a, b, c)
3   3 
2 5 
 k 1  k 2 , k 1 , k 2   ( a , b, c )
3 3 
Dengan demikian didapat sistem persamaan
2 5
k1  k 2  a
3 3
k1  b
k2  c

Karena kita sudah memperoleh nilai k1 dan k 2 , dimana persamaan


tersebut selalu mempunyai penyelesaian, maka himpunan S membangun bidang.
Kemudian kita juga mendapat pembuktian dengan mudah bahwa himpunan S
bebas linear, karena jika kita ganti nilai a, b dan c dengan nol (sesuai dengan
definisi kebebasan linear), maka diperoleh penyelesaian k1  k 2  0 . Maka
himpunan S memiliki basis pada R3, dengan vektor :
2   5 
v 1   , 1, 0  dan v 2    , 0, 1 .
 3   3 
Kita juga akan dengan mudah mengetahui, bahwa himpunan vektor S
mempunyai ruang vektor dimensi 2 atau dim(S) = 2, karena jumlah anggota
vektor ada 2.

2. Tentukan basis dan dimensi ruang penyelesaian sistem persamaan linear


homogen berikut.
2w  2 x  3 y  0
2w  3x  y  z  0
2w  5 x  3 y  3z  0

Pembahasan :
Untuk menentukan penyelesaian pada sistem persamaan di atas, kita dapat
menggunakan eliminasi Gauss-Jordan.
2 2 - 3 0 0  2 2 - 3 0 0 
  2b2  b1  b1
2 3 -1 -1 0 
  b1  b1  b2
0
  1 2 -1 0 
  3b  b3  b3
2
 5 3 - 3 0 
  b3  b1  b2 0
 3 6 - 3 
0  2

2 0 - 7 2 0 
 
0 1 2 -1 0 

0
 0 0 0 0 

Dari bentuk matriks tersebut, dapat diubah ke sistem persamaan. Maka diperoleh
7 y  2z
2w  7 y  2 z  0  w 
2
x  2 y  z  0  x  2 y  z

Karena y dan z adalah variabel bebas, maka kita dapat misalkan y  s dan
z  t . Sehingga, bila disubstitusikan ke persamaan sebelumnya, akan diperoleh
7 s  2t
w
2
x  2 s  t
Kemudian, dari persamaan di atas, dapat diubah dalam bentuk matriks, maka
7  7   7 
 w  s  t   s   t   2   1 
x   2  
3
      
    - 2 s  t     2 s    t   s   2  t  1 
y      0 1   0
   s  
s
      
z
   t t
   1 
  0   0 

Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita

bisa misalkan himpunan vektor T   v1 , v 2  , yaitu dengan vektor

7 
v 1   ,2, 1, 0  dan v 2    1, 1, 0, 1 . Dari vektor tersebut, kita akan
2 
menentukan apakah T bebas linear atau tidak. Maka kita dapat ubah dalam
persamaan sebagai berikut.
k1 v 1  k 2 v 2  0
7 
k1  , - 2, 1, 0   k 2   1, 1, 0, 1  (0, 0, 0, 0)
 3 
7 
 k1  k 2 , - 2k 1  k 2 , k1 , k 2   (0, 0, 0, 0)
 3 

Dari persamaan di atas, kita akan peroleh penyelesaian k1  k 2  0 ,


sehingga himpunan T bebas linear. Dengan dua syarat yang dipenuhi, maka

himpunan vektor T   v 1 , v 2  memiliki basis pada R4, dengan vektor

7 
v 1   ,2, 1, 0  dan v 2    1, 1, 0, 1 . Serta himpunan vektor T mempunyai
2 
ruang vektor dimensi 2 atau dim(T) = 2.
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Untuk menentukan sebuah himpunan vektor S   v 1 , v 2 ,...., v r  adalah bebas

linear, maka persamaan vektor k1 v 1  k 2 v 2  ....  k r v r  0 hanya mempunyai satu


penyelesaian, yaitu k1 = k2 = … = kr = 0. Jika ada penyelesaian lain, maka S kita
namakan himpunan takbebas linear. Kita juga bisa buktikan bahwa himpunan vektor
bebas linear jika dan hanya jika tidak ada vektor S dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor S lainnya. Dalam kebebasan linear, terdapat penerapan
secara geometrik yang menunjukkan suatu vektor di R 2 maupun R3 adalah bebas
linear atau tidak.

Kemudian, syarat suatu himpunan S   v 1 , v 2 ,...., v r  basis untuk ruang vektor


V , jika S bebas linear dan S merentang V (dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
suatu vektor). Serta dimensi sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga
didefinisikan sebagai banyaknya vektor pada basis V. Dimensi sebuah ruang vektor
V dapat ditulis dengan dim(V).

2.2 Saran
Pada makalah ini yang membahas tentang kebebasan linear, basis, dan dimensi,
diharapkan dapat dipahami oleh pembaca. Tidak hanya mampu untuk menguasai
materi pada makalah ini, tetapi juga dapat mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari yang ada kaitannya dengan apa yang ada di makalah ini.
Tentunya dari pembaca sekiranya untuk dapat menyikapi berbagai persoalan
yang terjadi di kehidupan nyata khususnya pada matematika dan dengan makalah ini
bisa menjadi bahan dalam memberikan kritik dan saran yang membangun dan bisa
menyesuaikan dengan materi pada bagian kebebasan linear, basis, dan dimensi.

DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard. 2012. Aljabar Linear Elementer Edisi Kelima. Erlangga : Jakarta.
Imrona, Mahmud. 2013. Aljabar Linear Dasar Edisi Kedua. Erlangga : Jakarta.
LAMPIRAN SOAL-SOAL LATIHAN

Berikut adalah soal-soal latihan dari materi yang telah dipaparkan pada
makalah. Kerjakanlah dengan sebaik-baiknya.
1. Tentukanlah apakah vektor-vektor berikut bebas linear atau tidak
a. v 1   - 6, 15, - 3 dan v 2   2,-5, 1

b. t 1  2  2 x  x 2 , t 2  4  2 x  x 2 , dan t 3  1  x 2
2. Tentukan apakah vektor-vektor berikut merupakan basis ruang vektor yang
sesuai atau tidak.
u 1   2, 1, 1 , u 2  1,-1, - 4 , dan u 3   0, 2, 6 pada R3
3. Tentukan basis dan dimensi ruang penyelesaian sistem persamaan homogen
berikut.
x  2 y  2z  0
2x  y  z  0
x y z0

4. Tentukan basis dan dimensi ruang vektor di bidang  x  2 y  5 z  0


5. Tentukan basis dan dimensi pada polinom berbentuk a  bx  cx 2  dx 3 dengan
a  0 dan d  b  2c
PEMBAHASAN LATIHAN SOAL-SOAL

Pembahasan soal nomor 1.


a. Perhatikan bahwa vektor-vektor v 1   - 6, 15, - 3 dan v 2   2,-5, 1 yang salah
satu vektornya dapat dinyatakan sebagai perkalian skalar dengan vektor lain,
yaitu
 6,-15, - 3  3  2,-5, 1
v 1  3v 2

Sehingga, menurut teorema, jika vektor-vektor tersebut dapat dinyatakan sebagai


perkalian skalar, maka vektor-vektor tersebut adalah himpunan takbebas linear.
b. Misalkan terdapat himpunan vektor S   t 1 , t 2 , t 3  , dengan vektor-vektor

t 1  2  2 x  x 2 , t 2  4  2 x  x 2 , dan t 3  1  x 2 . Untuk menentukan himpunan


S bebas linear atau tidak, maka dapat diubah menjadi komponen persamaan
vektor berikut.
k1 t 1  k 2 t 2  k 3 t 3  0

Persamaan di atas jika disubstitusi tiap komponen vektor, maka menjadi


     
k1 2  2 x  x 2  k 2 4  2 x  x 2  k 3  1  x 2  0  0 x  0 x 2
 2k 1    
 2k1 x  k1 x 2  4k 2  2k 2 x  k 2 x 2   k 3  k 3 x 2   0  0x  0x 2

 2k1  4k 2  k 3    2k1  2k 2  0  x   k1  k 2  k 3  x 2  0  0 x  0 x 2
Jika diubah ke sistem persamaan, diperoleh
2 k 1  4k 2  k 3  0
2k 1  2k 2  0
k1  k 2  k 3  0

Untuk menentukan penyelesaian sistem persamaan, maka kita dapat


gunakan eliminasi Gauss-Jordan sebagai berikut.
1 - 1 - 1 0  1 - 1 - 1 0
0 2 2 0   2b  b  b  0 1 1 0   6b2  b3  b3
  1 2 3  b  b b
2 4 - 1 0 0 6 1 0  1 2 1

1 0 0 0  1 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 0   0 1 1 0   b  b  b  0 1 0 0
    3 2 2  
0 0 5 0
   0 0 1 0
  0 0 1 0
 

Dengan eliminasi diatas, kita peroleh penyelesaian k1  k 2  k 3  0 ,

sehingga himpunan S adalah bebas linear.

2. Misal S   u 1 , u 2 , u 3  , dengan u 1   2, 1, 1 , u 2  1,-1, - 4 , dan u 3   0, 2, 6 .


Untuk memperlihatkan bahwa vektor-vektor tersebut merentang R3, maka kita

harus perlihatkan bahwa sebarang vektor b   b1 , b 2 , b 3  , dapat dinyatakan


sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor pada soal. Sehingga diperoleh
k1 u 1  k 2 u 2  k 3 u 3  b

Dengan menyatakan persamaan tersebut ke dalam komponen vektor, maka :


k1  2,1,1  k 2 1,-1,-4  k 3  0,2,6   b1 , b 2 , b 3 
 2k1  k 2 , k1  k 2  2k 3 , k1  4k 2  6k 3    b 1 , b 2 , b 3 
Bila dituliskan dalam sistem persamaan, maka diperoleh
2k 1  k 2  b 1
k1  k 2  2k 3  b 2 .....(1)
k 1  4k 2  6k 3  b 3

Jika sistem persamaan tersebut diubah dalam matriks koefisien, maka diperoleh
 2 1 0 
 
A   1 - 1 2 
 1 - 4 6 
 

Kemudian kita akan mencari determinan A dengan ekspansi kofaktor.


2 1 0
det ( A)  1 -1 2
1 - 4 6
- 1 2 1 2 1 -1
 2  1  0
- 4 6 1 6 1 - 4
 2( 2)  1( 4)  0
44
0

Karena det (A)  0 , maka matriks koefisien tersebut tidak memiliki invers.
Akibatnya, tidak setiap vektor di R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari anggota vektor-vektor S. Sehingga himpunan S bukan basis untuk R3.

3. Berikut adalah sistem persamaan pada soal


x  2 y  2z  0
2x  y  z  0
x y z0

Untuk menentukan penyelesaian pada sistem persamaan di atas, kita dapat


menggunakan eliminasi Gauss-Jordan.
1 -1 1 0  1 -1 1 0 
1 0    0 
 2 - 2   b1  b2  b2 0 3 -3 
2
 -1 1   2b1  b3  b3
0  
0 0 0 
0 

Dari bentuk matriks tersebut, dapat diubah ke sistem persamaan. Maka diperoleh
yz
2x  y  z  0  x 
2
3 y  3z  0  y  z

Karena z adalah variabel bebas, maka kita dapat misalkan z  t , dengan t adalah
bilangan real. Maka persamaan tersebut dapat disubstitusi, sehingga diperoleh :
yz yy
x   0 dan y  t
2 2
Kemudian, dari persamaan di atas, dapat diubah dalam bentuk matriks, maka
x  0  0 
 y   t   t 1 
     
z 
   
t   
1 

Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita

bisa misalkan himpunan vektor T   v 1  , yaitu dengan vektor v 1   0, 1, 1 . Dari


vektor tersebut, kita akan menentukan apakah T bebas linear atau tidak. Maka
kita dapat ubah dalam persamaan sebagai berikut.
k1 v 1  0
k1  0, 1, 1  (0, 0,0)

Dari persamaan di atas, kita akan peroleh penyelesaian k1  0 , sehingga


himpunan T bebas linear. Dengan dua syarat yang dipenuhi, maka himpunan

vektor T   v 1  memiliki basis pada R4, dengan vektor v 1   0, 1, 1 . Dengan


himpunan vektor T mempunyai anggota vektor hanya 1, maka himpunan T
mempunyai ruang vektor dimensi 1 atau dim(T) = 1.

4. Pada persamaan  x  2 y  5 z  0 , dapat diubah dalam bentuk persamaan


sederhana berikut.
 x  2 y  5 z
x  2 y  5z
............(a)

Karena y dan z adalah variabel yang bebas, maka kita dapat misalkan y  s
dan z  t , dengan s dan t adalah bilangan real. Sehingga kita dapat substitusi ke
persamaan (a), maka diperoleh
x  2s  5t
Dari persamaan tersebut, kita dapat ubah ke dalam bentuk matriks sebagai
berikut.
 x  2s  5t  2s  5t  2 5 
 y    s   s    0   s 1   t 0
         
 z   t  0   t  0 1 

Dari bentuk matriks tersebut, kita akan dapatkan vektor-vektor yang kita

bisa misalkan himpunan vektor S   v1 , v 2  , yaitu dengan vektor v 1   2, 1, 0

dan v 2   5, 0, 1 . Kemudian kita akan membuktikan bahwa S adalah bebas


linear dan membangun bidang  x  2 y  5 z  0 .
Misal terdapat himpunan w   a, b, c  , dimana kita harus membuktikan
bahwa vektor w dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor himpunan
S. Sehingga jika ditulis dalam persamaan, maka
k1 v 1  k 2 v 2  w
k1  2, 1, 0   k 2  5, 0, 1  (a, b, c )
 2k1  5k 2 , k1 , k 2   (a, b, c)
Dengan demikian didapat sistem persamaan
2k1  5k 2  a
k1  b
k2  c

Karena kita sudah memperoleh nilai k1 dan k 2 , dimana persamaan


tersebut selalu mempunyai penyelesaian, maka himpunan S membangun bidang.
Kemudian kita juga mendapat pembuktian dengan mudah bahwa himpunan S
bebas linear, karena jika kita ganti nilai a, b dan c dengan nol (sesuai dengan
definisi kebebasan linear), maka diperoleh penyelesaian k1  k 2  0 . Maka

himpunan S memiliki basis pada R3, dengan vektor v 1   2, 1, 0 dan

v 2   5, 0, 1
Kita juga akan dengan mudah mengetahui, bahwa himpunan vektor S
mempunyai ruang vektor dimensi 2 atau dim(S) = 2, karena jumlah anggota
vektor ada 2.

5. Dengan adanya syarat a  0 dan d  b  2c pada polinomial a  bx  cx 2  dx 3 ,


maka kita dapat substitusi langsung ke persamaan pada polinomial. Sehingga
diperoleh
a  bx  cx 2  dx 3  0  bx  cx 2  (b  2c) x 3
 bx  cx 2  bx 3  2cx 3
 b( x  x 3 )  c ( x 2  2 x 3 )

Dari persamaan tersebut, kita akan peroleh vektor-vektor polinom

p1  x  x 3 dan p 2  x 2  2 x 3 . Kemudian, kita dapat misalkan vektor polinom

tersebut pada himpunan P   p 1 , p 2  . Kita akan menentukan apakah himpunan P


adalah basis untuk ruang vektor polinom atau tidak. Karena vektor tersebut
berasal dari suatu kombinasi linear pada polinom, maka kita hanya akan mencari
bahwa himpunan P bebas linear. Maka dari vektor polinom, dapat diubah
menjadi komponen persamaan vektor berikut.
k1 p 1  k 2 p 2  0
   
k1 x  x  k 2 x 2  2 x 3  0 x  0 x 2  0 x 3
3

k1 x  k1 x  k 2 x  2k 2 x  0 x  0 x 2  0 x 3
3 2 3

k 1 x  k 2 x 2  ( k 1  2k 2 ) x 3  0 x  0 x 2  0 x 3

Persamaan di atas telah menunjukkan bahwa hanya ada satu solusi, yaitu
k1  k 2  0 . Sehingga himpunan P bebas linear. Dengan dua syarat sudah

terpenuhi, maka himpunan P   p 1 , p 2  , dengan polinom p1  x  x 3 dan

p 2  x 2  2 x 3 , adalah basis untuk ruang vektor polinom P3. Serta, dengan jumlah
anggota vektor pada himpunan P ada 2, sehingga himpunan P memiliki ruang
vektor dimensi 2, atau dim (P) = 2.

Anda mungkin juga menyukai