Aljabar Linier
Hasil kali titik
Hasil kali silang
Sifat-sifat aljabar
02
Teknik Teknik Sipil W11170052 Hendy Yusman F, M.Pd
Abstract Kompetensi
Modul ini akan membahas tentang Mahasiswa dapat :
hasil kali titik (dot product) dan Menghitung hasil kali titik
hasil kali silang (cross product)
pada Vektor, dan sifat-sifat aljabar Menghitung hasil kali silang
operasi vektor. Menjelaskan sifat-sifat aljabar
Perkalian Titik ( Dot Product )/Perkalian
Skalar Dua Vektor
Pada bagian ini kita perkenalkan semacam perkalian vektor di ruang-2 dan
ruang-3. Sifat-sifat ilmu hitung perkalian ini akan ditentukan dan beberapa
penerapannya akan diberikan.
u
θ
θ u θ
u v
v v
Definisi :
Jika u dan v adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan θ adalah sudut di
antara u dan v, maka hasil kali titik (dot product) atau hasil kali dalam Euclidis
(Euclidean inner product) u • v didefinisikan oleh
Misalkan u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) adalah dua vektor taknol. Jika,
seperti pada gambar dibawah, θ adalah sudut di antara u dan v, maka hukum
cosinus menghasilkan
z
P (u1, u2, u3)
u
Q (v1, v2, v3)
θ y
v
x
2020 Aljabar Linier
2x Hendy Yusman F, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karena = v – u, maka dapat kita tuliskan kembali sebagai
atau
Dengan mensubstitusikan
dan
Jika u = (u1, u2) dan v = (v1, v2) adalah dua vektor di ruang-2, maka rumus yang
bersesuaian adalah
Jika u dan v adalah vektor taknol, maka rumus di atas dapat kita tulis
a) v • v = ; yakni, =
Vektor tegak lurus disebut juga vektor ortogonal. Pada teorema di atas,
dua vektor tak-nol adalah tegaklurus jika dan hanya jika hasil kali titiknya adalah
nol. Jika kita sepakat menganggap u dan v agar tegaklurus maka salah satu atau
kedua vektor ini haruslah 0, karenanya kita dapat menyatakan tanpa kecuali
bahwa baik vektor u maupun v akan ortogonal jika dan hanya jika u • v = 0.
Teorema
a) u•v=v•u
b) u • (v + w) = u • v + u • w
c) k(u • v) = (ku) • v = u • (kv)
d) v • v > 0 jika v ≠ 0 dan v • v = 0 jika v = 0
w u w u u w
2 2 2
Q w1 a Q a w1 w1 Q a
w2 = u – w 1
w1 + w2 = w 1 + (u – w1) = u
proyau
w2 = u – proyau
Teorema
Jika u dan a adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan jika a ≠ 0, maka
Bukti :
u = w1 + w2 = ka + w2
Dengan mengambil hasil kali titik dari kedua sisi dengan a maupun dengan
menggunakan teorema 2 dan 3 akan menghasilkan
= (karena > 0)
menghasilkan
Kemudian rumus untuk menghitung jarak antara titik dan garis adalah
Hasil kali titik atau dot product antara dua buah vektor akan
menghasilkan suatu skalar atau bilangan real. Perkalian titik sering
disebut juga perkalian skalar dua vektor. Hasil kali skalar dua vektor a
dan b didefinisikan : a.b = a b cos
2). Jika a dan b merupakan dua vektor yang berlawanan arah maka a.b
=- a b
3). Jika a dan b merupakan dua vektor yang tegak lurus maka a.b=0
Contoh:
1). Hitunglah perkalian skalar antara:
a 2i 3 j 5k dan b i j k
Penyelesaian:
a . b = 2.1 + 3.1 + 5.1
= 2 + 3 + 5 = 10
2). Diketahui vektor-vektor sebagai berikut:
1 5
a 2 b 4
4 0
Tentukan hasil kali skalar dua vektor tersebut
Penyelesaian:
a . b = 1.5 + 2.4 + 4.0
= 5 + 8 =13
Dari rumus perkalian dua vektor a.b = a b cos maka besar sudut
uxv=
uxv=
Terdapat pola pada rumus di atas yang berguna untuk diingat. Jika di bentuk
matriks 2 x 3.
Di mana entri baris pertama adalah komponen factor pertama u dan entri baris
kedua adalah komponen factor v, maka determinan dalam komponen pertama u
x v didapatkan dengan mencoret kolom pertama matriks tersebut, determinan
dalam komponen kedua kita dapatkan dengan mencoret kolom kedua dari
matriks tersebut, sedangkan determinan dalam komponen ketiga kita dapatkan
dengan mencoret kolom ketiga dari matriks tersebut.
Contoh :
Jawab :
uxv=
Teorema
a. u . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke u)
b. v . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke v)
c. ll u x v ll2 = ll u ll ll v ll2 – (u . v)2 (identitas lagrange)
Teorema
Jika u, v dan w adalah sebarang vektor di ruang-3 dan k adalah sebarang scalar,
maka :
a. u x v = - (v x u)
b. u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
c. (u + v) x w = (u x w) + v x w)
d. k(u x v) = (ku) x v = u x (kv)
e. ux0=0xu
f. uxu=0
Misalkan :
Setiap vector v = (v1, v2, v3) di ruang ke-3 dapat di ungkapkan dengan i, j, dan k,
karenanya kita dapat menuliskan
(0, 0, 1)
k
j
i (0, 1, 0) y
(1, 0, 0)
ixj= = (0, 0, 1) = k
Perkalian silang sering disebut juga perkalian vektor antara dua vektor. Perkalian
vektor antara vektor a dan b didefinisikan sebagai vektor yang mempunyai besar
a b sin , dengan adalah sudut yang diapit oleh kedua vektor. Arah vektor
hasil kalinya adalah tegak lurus vektor a dan b serta vektor a , b dan a x b dalam
urutan membentuk sistem tangan kanan, sehingga dapat digambarkan :
Perhatikan bahwa :
axb b
axb = a b sin
bxa = -(a x b)
a
Jika = 00 maka axb = 0
bxa
Jika =900 maka axb = a b
Secara geometri, norm perkalian antara dua vektor merupakan luas bangun segi
empat yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Sifat ini dapat diturunkan dari
persamaan Lagrange.
Contoh :
Diketahui vektor p = 2i + 4j + 3k dan q = i + 5j - 2k. Tentukan pxq
Penyelesaian :
i j k
pxq = 2 4 3
1 5 2
4 3 2 3 2 4
= i- j+ k
5 2 1 2 1 5
= ( -8-15) i - ( -4-3) j + (10-4) k
= -22 i + 7 j + 6 k
1. Anton, Howard, Chris Rerres .,Elementery Linear Algebra,John Wiley & Sons,
2005.
2. Kreyzig, Erwin. (2003). Matematika Teknik Lanjutan. Edisi ke-6, Jakarta:
Erlangga
3. Purcell,Edwin J., Kalkulus dan Geometri Analitik II, Erlangga, Jakarta, 2003
4. Yusuf Yahya, D.Suryadi H.S., Agus Sumin, Matematika dasar Untuk
Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, 2004