HINGGA
A. PENDAHULUAN
(1)
Dengan a, b, c, d, e, f dan g bias berupa dari variable x dan y dan variable tidak bebas
.
Persamaan Parabola :
Persamaan Elips
Persamaan biasa berhubungan dengan masalah keseimbangan atau kondisi
permanen (tidak tergantung waktu) dan penyelesaiannya memerlukan kondisi
batas disekeliling daerah tinjauan
Persamaan Hiperbola
Penyelesaian persamaan diferensial parsiil dengan kondisi awal dan batas dapat
diselesaikan dengan metode beda hingga. Untuk itu dibuat jaringan titik hitungan pada
daerah tinjauan. Sebagai contoh penyelesaian persamaan eilips pada daerah S yang
dibatasi oleh kurva C seperti tampak dalam gambar 1. Daerah tinjauan S dibagi
menjadi sejumlah pias (titik hitungan P) dengan jarak antara pias adalah x dan y.
Kondisi di mana variabel tidak bebas ( ) harus memenuhi di sekiling kurva C disebut
dengan kondisi batas. Penyelesaian persamaan diferensial merupakan perkiraan dari
nilai pada titik-titik hitungan P11, P22,.,Pij,,Perkiraan dilakukan dengan
mengganti turunan dari persamaan diferensial parsiil dengan menggunakan perkiraan
beda hingga.
Gambar 1. Penyelesaian persamaan diferensial parsiil
2. Persamaan Parabola
3. Persamaan Hiperbola
(5)
Dengan u adalah displacement pada jarak x dari ujung tali yang bergetar yang
mempunyai panjang l sesudah waktu t. Oleh karena nilai U pada ujuhg-ujung tali
biasanya diketahui untuk semua waktu (kondisi batas) dan bentuk serta
kecepatan tali diketahui pada waktu nol (kondisi awal), maka penyelesaian
persamaan adalah serupa dengan penyelesaian pada persamaan parabola;
yaitu menghitung U pada x dari t tertentu.
Gambar 2. adalah jaringan titik hitungan pada bidang x-y yang dapat dibagi menjadi
sejumlah pias segi empat dengan sisi x dan y. Panjang pias dalam arah x adalah
sama dan diberi notasi xi = ix, i = 0,1,2,....; dan panjang pias dalam arah y juga
sama dan diberi notasi yj = j y, j = 0,1,2,.... Dengan menggunakan jaringan titik
hitungan dalam gambar 2, semua diferensial ditulis pada titik hitungan (i,j). Bentuk
turunan pertama dan kedua didekati oleh :
Gambar 2. Jaringantitik hitungan pada bidang x-y
Persamaan 6, 7, 8, 9 adalah :
(10)
Untuk persamaan yang mengandung variabel x dan t, perkiraan beda hingga dilakukan
dengan membuat jaringan titik hitungan pada bidang x-t (gambar 3), yang dibagi dalam
sejumlah pias dengan interval ruang dan waktu adalah x dan t. Bentuk turunan
pertama dan kedua terhadap waktu dan ruang adalah :
(11)
(12)
Dalam bentuk beda hingga di atas superskrip n dan n + 1 menunjukkan nilai pada
waktu n dan n + 1. Penulisan n sebagai superskrip, yang menunjukkan waktu, untuk
membedakan dengan subskrip untuk i,j, dan k yang menunjukkan notasi ruang.
(13)
Gambar 4. adalah suatu batang besi yang dipanaskan pada ujung A. Panas pada ujung
A tersebut akan merambat ke ujung B. dengan menggunakan persamaan 13 akan
dapat diprediksi temperatur di sepanjang besi (x) antara A dan B dan pada setiap saat
(t).
Persamaan (13) berlaku untuk daerah 0 < x < L dan 0 < t < , dengan adalah waktu
hitungan total, sedang kondisi awal dan batas adalah :
Gambar 5 Bidang hitungan penyelesaian numerik persamaan parabola
Ada tiga tipe metode (skema) dasar untuk menyelesaikan persamaan parabola
yaitu :
1. skema eksplisit
2. skema implisit
Untuk menyelesaikan persamaan (13) dan (14), dibuat jaringan titik hitungan pada
bidang 0 x L , 0 t seperti yang ditunjukkan pada gambar (6), dengan jarak titik
simpul (ruas) x = L / M ; t = / N di mana M dan N adalah bilangan bulat sembarang,
a. Skema Explisit
(15)
Persamaan (15) dengan kondisi batas pada kedua ujungnya diketahui,
n+ 1
memungkinkan untuk menghitung Ti (i = 1, ....M-1) berdasarkan nilai Ti n (i=1
. . . .M) yang telah diketahui. Pada awal hitungan, nilai awal dari temperatur Ti 0
diketahui sebagai kondisi awal. Dari nilai awal tersebut dan kondisi batas, dapat
dihitung nilai T di sepanjang batang (i = 1,...., M ) pada waktu berikutnya. Nilai
yang telah dihitung tersebut digunakan untuk menghitung Ti {i=1,...., M ) untuk
waktu berikutnya lagi. Prosedur hitungan ini diulangi lagi sampai akhirnya di
dapat nilai Ti (i=1 . . . . M ) untuk semua waktu.