Anda di halaman 1dari 34

Penentuan Dimensi

Saluran (Hidrolika)
berdasarkan nilai
debit yang dibuang

Kriteria Desain

Kecepatan maksimum aliran hendaknya ditentukan tidak lebih


besar dari kecepatan maksimum yang diijinkan sehingga tidak
terjadi penggerusan/erosi dasar/dinding saluran (untuk saluran
tanah V < 0,7 m/det,saluran pasangan batu kali V < 2 m/det,sal
beton V < 3 m/det ).
Kecepatan minimum aliran hendaknya ditentukan tidak lebih kecil
dari kecepatan minimum yang diijinkan sehingga tidak terjadi
pengendapan dan pertumbuhan tanaman air (V > 0,5 m/det atau
berkisar 0,3 0,76 m/det).
Bentuk penampang saluran dapat dipilih berupa segi empat,
trapesium, lingkaran, setengah lingkaran, bulat telor, setengah
bulat telor, segitiga atau modifikasi/kombinasi dari bentuk-bentuk
di atas. Kapasitas saluran dihitung dengan persamaan Manning
atau persamaan lain yang sesuai.

Lanjutan

Kelancaran pengaliran air dari jalan ke dalam


saluran drainase dilewatkan lubang pematus
(street inlet) yang berdimensi dan penempatannya
berjarak tertentu.
Dimensi bangunan pelengkap seperti goronggorong, pintu air dan lubang pemeriksaan agar
ditentukan berdasarkan kriteria perancangan
sesuai dengan macam kota, daerah dan macam
saluran.
Saluran drainase yang terpengaruh aliran balik
(back water) perlu memperhitungkan pengaruh
tersebut yang dihitung dengan Direct Step Method.

PRINSIP DASAR
HIDROLIKA

Aliran saluran terbuka (open channel flow) atau


aliran permukaan bebas (free surface flow)
adalah apabila saluran terbuka terhadap atmosfer,
seperti sungai, kanal, gorong-gorong.
Aliran saluran tertutup atau aliran penuh (full
flow) adalah
apabila aliran mempunyai
penampang penuh seperti aliran melalui suatu pipa
dan tidak terdapat permukaan yang berhubungan
dengan udara

Elemen Geometri
y

Penampang melintang

Datum

Datum

Kedalaman aliran (hydraulic depth) dengan notasi


d adalah kedalaman dari penampang aliran, sedang
kedalaman y adalah kedalaman vertikal
Duga (stage) adalah elevasi atau jarak vertikal dari
permukaan air di atas suatu datum (bidang
persamaan).

Elemen Geometri

Lebar permukaan (top width) adalah lebar penampang saluran pada


permukaan bebas (lihat Gb.2). Notasi atau simbol yang digunakan
untuk lebar permukaan adalah T, dan satuannya adalah satuan
panjang.
Luas penampang (area) mengacu pada luas penampang melintang
dari aliran di dalam saluran. Notasi atau simbol yang digunakan untuk
luas penampang ini adalah A, dan satuannya adalah satuan luas.
Keliling basah (wetted parimeter) suatu penampang aliran
didefinisikan sebagai bagian/porsi dari parameter penampang aliran
yang bersentuhan (kontak) dengan batas benda padat yaitu dasar
dan/atau dinding saluran
Jari-jari hydraulik (hydraulic radius) adalah luas penampang dibagi
keliling basah, dan oleh karena itu mempunyai satuan panjang; notasi
atau simbul yang digunakan adalah R, dan satuannya adalah satuan
panjang.

Elemen Geometri
Kedalaman hydraulik (hydraulic depth) dari suatu penampang aliran
adalah luas penampang dibagi lebar permukaan, dan oleh karena itu
mempunyai satuan panjang. Simbol atau notasi yang digunakan adalah d.
d = A/T
Penampang untuk perhitungan aliran kritis (section factor for criticalflow computation) adalah perkalian dari luas penampang aliran A dan
akar dari kedalaman hydraulik d. Simbol atau notasi yang digunakan
adalah Z.
Z = A.d0.5
Faktor Penampang untuk perhitungan aliran seragam (section factor
for uniform-flow computation) adalah perkalian dari luas penampang
aliran A dan pangkat 2/3 dari jari-jari hydraulik
AR2/3

Tinggi Jagaan

Tinggi jagaan diperlukan untuk menampung gelombang karena angin


dan fluktuasi permukaan air agar tidak terjadi luapan (over topping).
Tabel 1
Besarnya debit
Q (m3/det)

Tinggi jagaan (m)


untuk pasangan
batu

Tinggi jagaan (m)


saluran dari tanah

< 0,50
0,50 1,50
1,50 5,00
5,00 10,00
10,00 15,00
> 15,00

0,20
0,20
0,25
0,30
0,40
0,50

0,40
0,50
0,60
0,75
0,85
1,00

Kemiringan Tebing
Saluran
Kemiringan tebing saluran (side slope) pada dasarnya ditetapkan berdasarkan sifatsifat tanah dimana saluran dibuat. Angka-angka di dalam tabel tersebut adalah
kisaran kemiringan tebing untuk beberapa jenis tanah untuk saluran tahan erosi
yang pelapisn tebingnya mengikuti lereng alamnya. Sedang untuk saluran tidak
tahan erosi harus diadakan pemeriksaan terhadap kecepatan maksimum yang
diijinkan agar tidak terjadi erosi

Tabel 2
Jenis tanah untuk saluran
-

Batu
Gambut kenyal
Lempung kenyal geluh (loom),
tanah
Lempung pasiran, tanah pasiran
kohesif
Pasir lanauan, kerikil halus
Gambut tanah

Kisaran kemiringan
tebing

< 0,25
12
12
1,5 2,5
23
34

Unsur Geometri berbagai


Penampang Saluran

Persamaan Kontinuitas
Debit aliran adalah volume air yang mengalir melalui
suatu penampang tiap satuan waktu, simbol/notasi
yang digunakan adalah Q.
Apabila hukum ketetapan massa diterapkan untuk
aliran diantara dua penampang, maka didapat
persamaan sebagai berikut:
m1 = 1 A1V1 = m2 = 2 A2V2
untuk kerapatan tetap 1 = 2, sehingga persamaan
tersebut menjadi :
A1V1 = A2V2 = Q
Persamaan diatas tersebut disebut persamaan
kontinuitas.

Persamaan Energi
V1

V2

HL

2g
p1
1

z = elevasi lokasi yang ditinjau (ft


atau m)
p = tekanan (lbs/ft2 atau N/m2)
= berat jenis (lbs/ft3 atau N/m3)
V = kecepatan ( ft/s atau m/s)
g = percepatan gravitasi (ft/s2 atau
m/s2)
HG= tambahan tinggi energi (ft atau
m) [karena
kerja
pompa]
HL= Kehilangan tinggi energi (ft atau
m) [akibat geseran,
perubahan penampang aliran, kerja
turbin]

2g
p2

z2

z1

Datum

Z1 + g

V1

2g

+ H G = z2 +

p
2

+
2g

+ HL

Persamaan Kecepatan Aliran


Seragam
Persamaan Chezy
V = C R0.5.If0.5
dimana :
V = kecepatan rata rata (m/det)
R = jari jari hidrolik (m)
if = kemiringan garis energi (m/m) = kemiringan
dasar saluran untuk aliran seragam
C = suatu faktor tahanan aliran yang disebut koefisien
Chezy (m2/det)

Koefisien C
Ganguitlef aunt Kutter
41 , 65

C=

0,00281

1,811

1 41,65

0,0281
S

n
R

dimana :
n = koefisien kekasaran dasar dan dinding
saluran
R = jari jari hidrolik
S = kemiringan dasar saluran

Persamaan Kecepatan
Aliran Seragam
Rumus Manning (1889)
V = 1/n . R. if
dimana :
V
= kecepatan aliran (m/det)
n = angka kekasaran Manning
R
= Jari jari hidrolik (m)
if = kemiringan garis energi (m/m)

Koefisien Kekasaran
Manning, n
Tipe Saluran

Harga n

1. Saluran dari pasangan batu tanpa plesteran

0,025

2. Saluran dari pasangan batu dengan plesteran halus

0,015

3. Saluran dari beton

0,017

4. Saluran alam dengan rumput

0,020

5. Saluran dari batu

0,025

Penentuan dimensi
Penampang Saluran Tahan
Kumpulkan semua informasi yang diperlukan, perkirakan
Erosi
besarnya angka kekasaran Manning (n) dan kemiringan aliran
1.

2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

(longitudinal) if
Hitung faktor penampang AR2/3 dengan menggunakan persamaan
Manning
Tentukan lebar dasar dan kemiringan tebing.
Tentukan kedalaman awal y1 dan hitung A, R, AR2/3, tentukan
interval kenaikan y dan hitung y2, y3 dst.
Buat grafik hubungan antara y dan AR2/3 , kemudian plot nilai
AR2/3 yang dihitung pada langkah ke 2 untuk mendapatkan nilai y
yang berhubungan. Nilai y tersebut adalah kedalaman aliran pada
saluran.
Periksa kecepatan minimum yang diijinkan apabila aliran
membawa lumpur atau tanaman air.
Perkirakan tinggi jagaan dan pelapisan yang diperlukan.
Simpulkan hasil perhitungan dengan sket berdimensi.

Contoh Perencanaan
Rencanakan penampang saluran untuk
mengalirkan air sebesar Q = 11 m3/det. Saluran
tahan erosi dari pasangan batu yang tidak
diplengseng dengan kemiringan dasar ib =
0,0016.
DESAIN :
1. Dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan
dan jenis tanah, saluran direncanakan berbentuk
trapesium. Aliran seragam, Kemiringan aliran if = ib =
0.0016 dan Koefisien Manning, n = 0.025

Contoh Perencanaan
2. dengan menggunakan persamaan Manning
V = 1/n . R if
Q = A.V = V = A. 1/n . R if
AR2/3 = Q.n/if1/2 = 11*0.025/0.00160.5 = 6,785

Contoh Perencanaan
Lebar dasar saluran : B = 6 m
Kemiringan lereng : z = 2

A = (B + zy)y = (6 + 2y)y = 2(3 + y)y


P = B + 2y (1 + z2)1/2 = 6 + 2y(5)1/2 = 2 (3 + y(5) 1/2)
R = A/P

Contoh Perencanaan
Y

AR^(2/3)

0.10

0.62

6.45

0.10

0.13

0.20

1.28

6.89

0.19

0.42

0.30

1.98

7.34

0.27

0.83

0.40

2.72

7.79

0.35

1.35

0.50

3.50

8.24

0.42

1.98

0.60

4.32

8.68

0.50

2.71

0.70

5.18

9.13

0.57

3.55

0.80

6.08

9.58

0.63

4.49

0.90

7.02

10.02

0.70

5.54

1.00

8.00

10.47

0.76

6.69

1.10

9.02

10.92

0.83

7.94

1.20

10.08

11.37

0.89

9.30

1.30

11.18

11.81

0.95

10.78

1.40

12.32

12.26

1.00

12.36

1.50

13.50

12.71

1.06

14.06

1.60

14.72

13.16

1.12

15.87

1.70

15.98

13.60

1.17

17.79

Contoh Perencanaan

Faktor AR^(2/3)

Kurva y VS AR^(2/3)
15.00
14.00
13.00
12.00
11.00
10.00
9.00
8.00
7.00
6.785
6.00
5.00
4.00
3.00
1.01
2.00
1.00
0.00
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50

Kedalaman Aliran (y)

Untuk AR2/3 = dari grafik diperoleh terdekat adalah y = 1,01 m.

Contoh Perencanaan
Luas penampang A = 2(3 + 1,01)1,01 = 8,10 m2
Kecepatan aliran V =11/8.1 = 1,358 m/det
(lebih besar daripada kecepatan minimum yang
diijinkan).
Dengan menambah jagaan sebesar 0,40 m

w= 0,40 m

y = 1,01 m
2
B=6m

Penentuan Dimensi Penampang


Saluran Mudah Erosi

Perencanaan
saluran
mudah
tererosi
mengacu pada kecepatan maksimum yang
diijinkan.
Kecepatan maksimum yang diijinkan adalah
kecepatan yang tidak menyebabkan erosi.
Kecepatan ini merupakan kecepatan ratarata terbesar yang tidak menyebabkan erosi
pada penampang saluran.

Kecepatan maksimum yang


diijinkan
Air J ernih

Tabel 5
J enis bahan dari saluran

Air mengandung
lanau koloidal

m/dt

N/m2

m/dt

N/m2

Pasir

0,020

0,457

1,29

0,762

3,59

Lanau berpasir, non kalloidal

0,020

0,533

1,77

0,762

3,59

Lanau halus, non kalloidal

0,020

0,610

2,30

0,914

5,27

Lanau alluvial, non kalloidal

0,020

0,610

2,30

1,07

7,18

Lanau kaku biasa

0,020

0,762

3,59

1,07

7,18

Abu Vulkanik

0,020

0,762

3,59

1,07

7,18

Lempung keras, sangat kalloidal

0,025

1,140

12,40

1,52

22,00

Lanau alluvial, kalloidal

0,025

1,140

12,40

1,52

22,00

Serpih dan pecahan keras

0,025

1,830

32,10

1,83

32,10

Kerikil halus

0,020

0,762

3,59

1,52

15,30

Lanau bergradasi sampai kerakal

0,030

1,140

18,20

1,52

31,60

0,030

1,220

20,60

1,68

38,30

Kerikil kasar non kalloidal

0,025

1,220

14,22

1,83

32,10

Kerakal dan batuan bulat

0,035

1,520

43,60

1,68

52,70

Lanau bergradasi sampai kerakal


bila kalloidal

Sumber :Fortier dan Scoby USBR

Langkah Perencanaan
Saluran mudah Tererosi

Untuk jenis material yang membentuk tubuh


saluran diperkirakan harga n dan kecepatan
maksimum yang diijinkan (Tabel 5) serta
kemiringan tebing (Tabel 2).
Hitung jari-jari hidrolik R dari penerapan
persamaan Manning
V = 1/n . R2/3 . i1/2
R2/3 = n.V/i1/2

Langkah Perencanaan
Saluran mudah Tererosi

Hitung luas penampang basah dari persamaan


kontinuitas
Q = A. V
A = Q/V

Hitung keliling basah dari harga A dan R yang


telah diperoleh tersebut diatas.
P=A/R
Dengan didapatnya harga A dan P maka dapat
dihitung harga y
Tentukan tinggi jagaan (Tabel 1)
Gambar dimensi Saluran

Contoh perencanaan saluran


mudah tererosi
Rencanakan sebuah saluran berpenampang
trapesium mempunyai kemiringan dasar
(longitudinal) sebagai ib = 0,0016 mengalirkan
air sebesar Q = 11 m3/det. Saluran di gali pada
tanah non kalloidal yang terdiri dari kerikil
kasar dan serpihan batu.

Contoh perencanaan saluran


mudah tererosi
1.

Untuk kondisi yang diketahui tersebut diperkirakan


harga n dan kecepatan maksimum yang diijinkan.
Untuk tanah kerikil kasar non kalloidal harga n =
0,025 dan kecepatan maksimum yang diijinkan V
= 1,22 m/det. Dari Tabel kemiringan tebing
diperkirakan kemiringan tebing z = 2.

Contoh perencanaan saluran


mudah tererosi
2.

Perhitungan jari-jari hidrolik dari penerapan


persamaan Manning.
V = 1/n . R2/3 . i1/2
R2/3 =n.V/i1/2 = 0.025*1.22/0.00161/2
= 0,7625
R= (0,7625)3/2 = 0,67 m
3. Perhitungan luas penampang basah dilakukan
dengan menerapkan hukum kontinuitas.
Q = A . V atau,
A = Q/V =11/1.22 = 9,016 m2

Contoh perencanaan saluran


mudah tererosi
4. Hitung keliling basah dari harga A dan R
yang telah diperoleh tersebut diatas.
P = A/R = 9.016/0.67
= 13,46 m
5. Dari harga A dan P dapat dihitung harga y
sebagai berikut.
A = (B + zy)y = (B + 2y)y = 9,016
P = B + 2y 1 z2= B + 2y 5 = 13,46 atau
B = 13,46 2y 5

Contoh perencanaan saluran


mudah tererosi
Harga ini dimasukkan ke persamaan luas :
A = (B + 2y)y = (13,46 2y(5)1/2 +2y)y = 9,016
13,46y 4,472y2 + 2y2 = 9,016 atau
2,472y2 13,46y + 9,016 = 0
y2 5,44y + 3,65 = 0
dicari harga y seperti berikut :
5,44 3,87
y1,2 = 5,44 5,442 4(3,65) =
2
2

y1
y2

=
=

5,44 3,87
2
5,44 3,87
2

= 4,66 m
= 0,79 m

Contoh perencanaan saluran


mudah tererosi

Apabila diambil y1 = 4,66 m

Maka B = 13,46 2 x 4,66 = - 7,38 (tidak mungkin)


Apabila diambil y2 = 0,79 m

Maka B = 13,46 2 x 0,79 = 9,9 m 10 m


Di dalam praktek dimensi penampang dengan lebar
B = 10 m dan kedalaman air hanya 0,80 m dimensi
yang kurang baik karena apabila sesuatu hal debit
aliran berkurang maka kedalaman air menjadi
sangat dangkal, dan terjadi kecenderungan aliran
berada di tengah dan berbelok-belok.

Contoh perencanaan saluran


mudah tererosi

Karena lebar dasar saluran jauh lebih besar


daripada kedalaman aliran maka perhitungan
harus di ulang dengan memperkirakan lebar
menjadi B < 10 m, dengan kedalaman air y <
1,50 m. Dengan dimensi ini hitung harga
kecepatan aliran untuk y = 1,20 m.
A = (B + zy)y = (6 + 2 x 1,20)1,20
A = 10,00 m2
V = Q/A =11/10 = 1,09 m/det < 1,20 m/det

Anda mungkin juga menyukai