Saluran (Hidrolika)
berdasarkan nilai
debit yang dibuang
Kriteria Desain
Lanjutan
PRINSIP DASAR
HIDROLIKA
Elemen Geometri
y
Penampang melintang
Datum
Datum
Elemen Geometri
Elemen Geometri
Kedalaman hydraulik (hydraulic depth) dari suatu penampang aliran
adalah luas penampang dibagi lebar permukaan, dan oleh karena itu
mempunyai satuan panjang. Simbol atau notasi yang digunakan adalah d.
d = A/T
Penampang untuk perhitungan aliran kritis (section factor for criticalflow computation) adalah perkalian dari luas penampang aliran A dan
akar dari kedalaman hydraulik d. Simbol atau notasi yang digunakan
adalah Z.
Z = A.d0.5
Faktor Penampang untuk perhitungan aliran seragam (section factor
for uniform-flow computation) adalah perkalian dari luas penampang
aliran A dan pangkat 2/3 dari jari-jari hydraulik
AR2/3
Tinggi Jagaan
< 0,50
0,50 1,50
1,50 5,00
5,00 10,00
10,00 15,00
> 15,00
0,20
0,20
0,25
0,30
0,40
0,50
0,40
0,50
0,60
0,75
0,85
1,00
Kemiringan Tebing
Saluran
Kemiringan tebing saluran (side slope) pada dasarnya ditetapkan berdasarkan sifatsifat tanah dimana saluran dibuat. Angka-angka di dalam tabel tersebut adalah
kisaran kemiringan tebing untuk beberapa jenis tanah untuk saluran tahan erosi
yang pelapisn tebingnya mengikuti lereng alamnya. Sedang untuk saluran tidak
tahan erosi harus diadakan pemeriksaan terhadap kecepatan maksimum yang
diijinkan agar tidak terjadi erosi
Tabel 2
Jenis tanah untuk saluran
-
Batu
Gambut kenyal
Lempung kenyal geluh (loom),
tanah
Lempung pasiran, tanah pasiran
kohesif
Pasir lanauan, kerikil halus
Gambut tanah
Kisaran kemiringan
tebing
< 0,25
12
12
1,5 2,5
23
34
Persamaan Kontinuitas
Debit aliran adalah volume air yang mengalir melalui
suatu penampang tiap satuan waktu, simbol/notasi
yang digunakan adalah Q.
Apabila hukum ketetapan massa diterapkan untuk
aliran diantara dua penampang, maka didapat
persamaan sebagai berikut:
m1 = 1 A1V1 = m2 = 2 A2V2
untuk kerapatan tetap 1 = 2, sehingga persamaan
tersebut menjadi :
A1V1 = A2V2 = Q
Persamaan diatas tersebut disebut persamaan
kontinuitas.
Persamaan Energi
V1
V2
HL
2g
p1
1
2g
p2
z2
z1
Datum
Z1 + g
V1
2g
+ H G = z2 +
p
2
+
2g
+ HL
Koefisien C
Ganguitlef aunt Kutter
41 , 65
C=
0,00281
1,811
1 41,65
0,0281
S
n
R
dimana :
n = koefisien kekasaran dasar dan dinding
saluran
R = jari jari hidrolik
S = kemiringan dasar saluran
Persamaan Kecepatan
Aliran Seragam
Rumus Manning (1889)
V = 1/n . R. if
dimana :
V
= kecepatan aliran (m/det)
n = angka kekasaran Manning
R
= Jari jari hidrolik (m)
if = kemiringan garis energi (m/m)
Koefisien Kekasaran
Manning, n
Tipe Saluran
Harga n
0,025
0,015
0,017
0,020
0,025
Penentuan dimensi
Penampang Saluran Tahan
Kumpulkan semua informasi yang diperlukan, perkirakan
Erosi
besarnya angka kekasaran Manning (n) dan kemiringan aliran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
(longitudinal) if
Hitung faktor penampang AR2/3 dengan menggunakan persamaan
Manning
Tentukan lebar dasar dan kemiringan tebing.
Tentukan kedalaman awal y1 dan hitung A, R, AR2/3, tentukan
interval kenaikan y dan hitung y2, y3 dst.
Buat grafik hubungan antara y dan AR2/3 , kemudian plot nilai
AR2/3 yang dihitung pada langkah ke 2 untuk mendapatkan nilai y
yang berhubungan. Nilai y tersebut adalah kedalaman aliran pada
saluran.
Periksa kecepatan minimum yang diijinkan apabila aliran
membawa lumpur atau tanaman air.
Perkirakan tinggi jagaan dan pelapisan yang diperlukan.
Simpulkan hasil perhitungan dengan sket berdimensi.
Contoh Perencanaan
Rencanakan penampang saluran untuk
mengalirkan air sebesar Q = 11 m3/det. Saluran
tahan erosi dari pasangan batu yang tidak
diplengseng dengan kemiringan dasar ib =
0,0016.
DESAIN :
1. Dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan
dan jenis tanah, saluran direncanakan berbentuk
trapesium. Aliran seragam, Kemiringan aliran if = ib =
0.0016 dan Koefisien Manning, n = 0.025
Contoh Perencanaan
2. dengan menggunakan persamaan Manning
V = 1/n . R if
Q = A.V = V = A. 1/n . R if
AR2/3 = Q.n/if1/2 = 11*0.025/0.00160.5 = 6,785
Contoh Perencanaan
Lebar dasar saluran : B = 6 m
Kemiringan lereng : z = 2
Contoh Perencanaan
Y
AR^(2/3)
0.10
0.62
6.45
0.10
0.13
0.20
1.28
6.89
0.19
0.42
0.30
1.98
7.34
0.27
0.83
0.40
2.72
7.79
0.35
1.35
0.50
3.50
8.24
0.42
1.98
0.60
4.32
8.68
0.50
2.71
0.70
5.18
9.13
0.57
3.55
0.80
6.08
9.58
0.63
4.49
0.90
7.02
10.02
0.70
5.54
1.00
8.00
10.47
0.76
6.69
1.10
9.02
10.92
0.83
7.94
1.20
10.08
11.37
0.89
9.30
1.30
11.18
11.81
0.95
10.78
1.40
12.32
12.26
1.00
12.36
1.50
13.50
12.71
1.06
14.06
1.60
14.72
13.16
1.12
15.87
1.70
15.98
13.60
1.17
17.79
Contoh Perencanaan
Faktor AR^(2/3)
Kurva y VS AR^(2/3)
15.00
14.00
13.00
12.00
11.00
10.00
9.00
8.00
7.00
6.785
6.00
5.00
4.00
3.00
1.01
2.00
1.00
0.00
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50
Contoh Perencanaan
Luas penampang A = 2(3 + 1,01)1,01 = 8,10 m2
Kecepatan aliran V =11/8.1 = 1,358 m/det
(lebih besar daripada kecepatan minimum yang
diijinkan).
Dengan menambah jagaan sebesar 0,40 m
w= 0,40 m
y = 1,01 m
2
B=6m
Perencanaan
saluran
mudah
tererosi
mengacu pada kecepatan maksimum yang
diijinkan.
Kecepatan maksimum yang diijinkan adalah
kecepatan yang tidak menyebabkan erosi.
Kecepatan ini merupakan kecepatan ratarata terbesar yang tidak menyebabkan erosi
pada penampang saluran.
Tabel 5
J enis bahan dari saluran
Air mengandung
lanau koloidal
m/dt
N/m2
m/dt
N/m2
Pasir
0,020
0,457
1,29
0,762
3,59
0,020
0,533
1,77
0,762
3,59
0,020
0,610
2,30
0,914
5,27
0,020
0,610
2,30
1,07
7,18
0,020
0,762
3,59
1,07
7,18
Abu Vulkanik
0,020
0,762
3,59
1,07
7,18
0,025
1,140
12,40
1,52
22,00
0,025
1,140
12,40
1,52
22,00
0,025
1,830
32,10
1,83
32,10
Kerikil halus
0,020
0,762
3,59
1,52
15,30
0,030
1,140
18,20
1,52
31,60
0,030
1,220
20,60
1,68
38,30
0,025
1,220
14,22
1,83
32,10
0,035
1,520
43,60
1,68
52,70
Langkah Perencanaan
Saluran mudah Tererosi
Langkah Perencanaan
Saluran mudah Tererosi
y1
y2
=
=
5,44 3,87
2
5,44 3,87
2
= 4,66 m
= 0,79 m