Anda di halaman 1dari 5

6. PERTEMUAN 6, MK.

REKAYASA SUNGAI
BAB III PEKERJAAN PERSUNGAIAN (LANJUTAN)

3.3 Pelaksanaan Pekerjaan Tanah


Dalam pelaksanaan pekerjaan tanah untuk pekerjaan persungaian dari awal sampai
selesainya pekerjaan tanah, meliputi :
a. Survei untuk pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan-pekerjaan, yaitu : menggali,
mengangkat, memuat, mengangkut dan membuang tanah. Masing-masing pekerjaan
dilaksanakan dengan perimbangan yang baik dan konsisten agar dapat mencapai efisiensi
yang tinggi. Metode pelaksanaan serta pemilihan tipe peralatan, sesuai kondisi lapangan.
Untuk itu perlu dilakukan survei, meliputi :
a.1. Meteorologi
- keadaan yang sesungguhnya mengenai hujan dan tempratur setempat
- banyak hari hujan dalam setahun dapat berpengaruh pada skedul
- data ini selama 5-10 tahun pengamatan
- lebih kurang 80% curah hujan tahunan turun selama 6 bulan dari bulan Nopember
sampai Mei, hanya beberapa jam, mulai dari pukul 14.00 siang
a.2. Elevasi muka air dan resim hidrologi sungai
- setelah musim hujan mulai elevasi muka air tinggi
- daerah pengaliran sungai penuh hujan yang dapat menimbulkan banjir
- elevasi muka air dan resim hidrologi harus diselidiki dengan baik
a.3. Elevasi muka air tanah
- mempengaruhi sistem drainase yang diperlukan pada pekerjaan penggalian,
pemilihan tipe alat, efisiensi pelaksanaan dan lain-lain
- pekerjaan penggalian yang volumenya besar di rawa-rawa daerah alluvial, kadang-
kadang dapat menyebabkan muka air tanah daerah sekitarnya
a.4. Data eksplorasi tanah
- dengan data ini kita dapat memperoleh diantaranya : klasifikasi tanah, tingkat
kepadatannya, kemudahan pengangkutan, perbandingan pemuaian dan penyusutan
dan berat jenis tanah
a.5. Jalan-jalan pengangkutan
- jalan-jalan pengangkutan haruslah di survei terlebih dahulu secara menyeluruh
dan seksama, maka perlu tambahan ruas jalan baru
3-1
b. Sifat-sifat tanah
Tanah abu-vulkanik dan berbagai jenis jenis tanah berasal dari letusan gunung berapi
yang merupakan jenis tanah yang paling luas penyebarannya.
b.1. Eksplorasi tanah untuk pekerjaan penggalian
- untuk identifikasi dan klasifikasi tanah dan sifat-sifat mekanisnya
- perlu diadakan pemilihan , cara pelaksanaan yang tepat dan cermat.
Lihat tabel 2.1 hal. 35-36 dan tabel 2.2 hal. 37.
b.2. Klasifikasi tanah
Didasarkan geologi teknik, tanah dapat dapat diklasifikasikan secara luas dalam berbagai
jenis tanah dengan nama-nama khusus, tanah diklasifikasikan ke dalam : batuan masif (rock),
batu kali (cobble stone), pasir dan lempung.
b.3. Berat jenis tanah
Bila berpengaruhnya karena komponen angkutan, maka perlu diketahui berat jenis tanah.
Misalnya : truck, volume tanah oleh truck akan dibatasi oleh 2 faktor, yaitu : daya angkut
truck yang dinyatakan dalam berat beban dan kapasitas truck.
Lihat tabel 2.1 s/d 2.4 pada hal. 35 s/d 39.
b.4. Lain-lain
Tingkat kesulitan pekerjaan penggalian sangat tergantung pada kondisi cuaca dan keadaan
muka air tanah.
c. Rencana pelaksanaan pekerjaan tanah
Umumnya pekerjaan penggalian dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan urugan
c.1. Perubahan volume tanah
Senantiasa berubah-ubah karena perubahan kondisinya, seperti :
- tanah pada kondisi aslinya sebelum penggaliannya
- pada kondisi terusik setelah penggalian dan
- pada kondisi setelah pemadatan
Tingkat perubahannya sangat dipengaruhi oleh jenis tanah, standar perbandingan dari
perubahan tersebut (perbandingan pemuaian – penyusutan)
Lihat tabel 2.4 hal. 39
volume tanah lepas volume tanah padat
L C
volume tanah asli volume tanah asli

L volume tanah lepas


Jadi 
C volume tanah padat

3-2
Volume tanah asli = volume tanah yang akan digali
Volume tanah lepas = volume tanah hasil galian
Volume tanah padat = volume tanah hasil galian

c.2. Penetapan bagian pekerjaan tanah


- harus diawali dengan penentuan lokasi pengambilan bahan dan menetapkan jenis tanah
yang akan digunakan untuk bagian urugan
- pada pekerjaan perbaikan dan pengaturan sungai yang asli hasil pekerjaan penggalian dapat
juga digunakan untuk tanggul, perlu dilengkapi daftar perhitungan volume tanah
Lihat tabel 2.5 hal. 41 dan gambar contoh pekerjaan perbaikan dan pengaturan sungai
sederhana.

d. Pelaksanaan dengan alat berat dan tenaga manusia


d.1. Pemilihan alat berat untuk pekerjaan tanah
- memilih komposisi alat berat yang cocok untuk pekerjaan tersebut
- didasarkan pada kondisi pekerjaan (volume pekerjaan, pemanfaatan tanah hasil galian, rute
angkutan, jarak angkut, kondisi jalan dan tempat penimbunan tanah, meteorologi dan jangka
waktu pekerjaan)
- perlu membuat rencana kerja secara terperinci dan dengan memperhatikan pengalaman-
pengalaman terdahulu dari pekerjaan sejenis memilih alat berat secara teliti berdasarkan data
pembanding yang layak.
d.2. Jenis pekerjaan dan tipe alat berat
- pekerjaan tanah penggalian dapat dibagi menjadi penggalian, pemuatan, pengangkutan, dan
penghamparan tanah dan alat beratyang digunakan
Lihat tabel 2.6 hal. 42.
- faktor yang mempengaruhi harga pekerjaan penggalian dan pengangkutan adalah jarak
angkut. Tipe standar alat berat untuk jarak angkut yang sesuai untuk suatu pekerjaan
Lihat tabel 2.7 hal. 43.
d.3. Kemudahan bergerak
Faktor yang penting dalam pemilihan peralatan yang akan digunakan adalah karakteristik
peralatan tersebut yang menunjukkan kemudahan bergeraknya peralatan yang dinyatakan
3-3
indeks konis (qc) yang angkanya sangat bervariasi tergantung dari jenis tanah. Angka-angka
indeks konis untuk beberapa tipe alat berat sesuai tabel.
Lihat tabel 2.8 hal. 43.
d.4. Kemampuan ripper (rippability)
- penggalian tanah batuan umumnya dilaksanakan dengan peledakan
- tanah batuan yang lunak dan tanah keras dengan bulldozeryang dilengkapi dengan ripper
(lebih aman dibandingkan dengan peledakan)
- hasil pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan ripper disebut kemamapuan ripper yang
ditentukan dari hasil pengujian seismik, yaitu : kecepatan rambat gelombang elastis melalui
lapisan tanah (Lihat tabel 2.9 hal.43), tetapi dapat juga ditentukan dengan peninjauan secara
visual di lapangan atau dengan menggunakan palu pengujian geologi biasa (Lihat tabel 2.10
hal. 44)
d.5. Perhitungan kapasitas hasil pekerjaan dengan alat berat
Rumus dasar perhitungan kapasitas hasil pekerjaan
Kapasitas hasil pekerjaan adalah hasil kerja yang dapat diperoleh selama 1 satuan waktu (per-
jam). Alat berat dioperasikan menurut standar (dengan memperhitungkan keterbatasan di
lokasi pekerjaan).
Hasil operasi yang dapat diperoleh dalam waktu 1 jam untuk suatu pekerjaan tanah secara
umum dapat dihitung sebagai berikut :
60 . q o . f. K. E
Q
Cm
3600.q o .f.K.E
Q
Cm
E = ET x EB

Dimana :
Q = hasil operasi per jam (m3/jam)
qo = perolehan volume tanah per satuan waktu dalam kondisi standar
f = faktor konversi volume tanah
K = Koefisien yang bertalian dengan gundukan tanah di dalam ember atau di
depan penggusur
Cm = siklus waktu dalam menit atau detik
ET = faktor jam kerja yang ebenarnya (jam operasi)
EB = faktor kemudahan pekerjaan lapangan

3-4
e. Spesifikasi
Semua pekerjaan tanah umumnya dilaksanakan sesuai dengan gambar dan spesifikasi
(=dokumen perencanaan teknis) dan sangat diperlukan oleh pemilik pekerjaan maupun oleh
kontraktor, spesifikasi pekerjaan tanah meliputi :
e.1. Spesifikasi umum
- persyaratan umum diperlukan untuk semua pekerjaan sipil biasanya tertera di dalam
spesifikasi umum
- tenaga yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan harus betul-betul memahami spesifikasi
umum
- jenis pekerjaan tanah utama, umumnya dilaksanakan di sungai yang diuraian dalam
spesifikasi umum
e.2. Spesifikasi khusus
Ditetapkan persyaratan pelaksanaan untuk setiap macam pekerjaan secara terperinci,
spesifikasi khusus antara lain : umum, bahan-bahan dan metode pelaksanaan pekerjaan.
e.3. Pekerjaan tambahan
Hal-hal yang tidak dapat dimasukkan ke dalam spesifikasi umum dan spesifikasi khusus,
tetapi diperlukan untuk pekerjaan, biasanya diatur kemudian dan dimasukkan dalam
penjelasan tambahan.
- dasar-dasar pengawasan keselamatan kerja
- pengambilan foto
- hal-hal yang menyangkut bencana alam, kejadian luar biasa yang tidak diharapkan di lokasi
pekerjaan.

3-5

Anda mungkin juga menyukai