PENDAHULUAN
Beton adalah campuran dari agregat (kasar dan halus), semen, air,
sifat menahan gaya tekan sampai batas yang ditentukan dan tidak mampu
dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Dalam teknik sipil struktur beton
cangkang.
Dalam teknik sipil hidro, beton digunakan untuk bangunan air seperti
dalam teknik sipil transportasi untuk pekerjaan rigid pavement (lapis keras
perencanaan agar hasilnya nanti sesuai dengan apa yang kita harapkan dan
dilapangan, agar dalam pemakaiannya mempunyai daya tahan yang kuat dan
pun.
besar bagi mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang yaitu
Pelaksanaan praktek kerja beton ini dibagi dalam lima job antara
lain :
Pondasi Telapak
Plat Lantai
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang ada pada saat ini
banyak dipakai di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifatnya yang unik
maka diperlukan pengetahuan yang cukup luas, antara lain mengenai sifat bahan
Dalam bangunan bidang sipil, beton adalah campuran dari agregat halus
(pasir) dan agregat kasar (kerikil, batu pecah ) dengan semen sebagai bahan
menggunakan baja (besi) tulangannya. Dengan kata lain yang hanya terdiri
dari : semen + air + agregat (pasir, kerikil, batu pecah) dan bahan tambahan
bila diperlukan.
(besi) tulangan. Dengan kata lain beton yang terdiri dari : semen + air +
agregat (pasir, kerikil, batu pecah) dan bahan tambahan bila diperlukan serta
menahan gaya tarik yang ditahan oleh banyaknya tulangan, sedangkan fungsi
Pengawasan Pengawasan
Agregat Tekan
strukturil
bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Beton kelas II di bagi dalam mutu B1, K-
Pada mutu K-125, -175, K-225, pengawasan mutu ketat terhadap bahan-
karakteristik satuannya kg/cm yang diperiksa dari sejumlah benda uji (lebih
menggunakan baja (besi) tulangan. Baja atau biasa juga disebut besi beton
- 6 mm - 14 mm - 25 mm
- 8 mm - 16 mm - 28 mm
- 10 mm - 19 mm - 30 mm
- 12 mm - 22 mm - 32 mm
2. Baja tulangan batang diprofilkan atau disebut juga besi ulir dengan
- 10 mm - 18 mm - 30 mm
- 12 mm - 19 mm - 32 mm
- 14 mm - 23 mm
- 16 mm - 25 mm
dibatasi pada penggunaan baja (besi) tulangan batang polos oleh karena
besi ulir cukup keras sehingga memerlukan waktu yang cukup untuk
secara umum oleh karena prinsip kerjanya sama dengan batang polos.
maka di bawahnya harus dibuat lantai kerja yang rata. Jika tidak
yang
Kolom
perencana.
perencana.
pengerjaan dingin.
Batang tulangan dari baja keras tidk boleh dipanaskan kecuali bila
ditetapkan.
dan terhadap panjang total dan ukuran interen dari batang yang
mengenai yang ditetapkan dalam ayat (3) dan Ayat (4). Terhadap
5. Pemasangan tulangan
gergaji) dan karat lepas, serta bahan –bahan yang mengurangi daya
lekat.
jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama
sebesar + 25 mm.
ditentukan diatas.
yang diprofilkan.
dilihat pada tabel 1.1 dan tulangan tarik pada batang yang diprofilkan
dapat dilihat pada tabel 1.2 dengan mutu beton baja tertentu.
beton:
1. Pemotong besi
2. Gancu
3. Meter
dan tinggi.
4. Palu - palu
sebagai alat bantu untuk menyetel rangkaian yang sudah terikat kawat
6. Pemotong kawat
7. Roskam kayu
8. Jidar
Jidar terbuat dari kayu empat persegi panjang diberi lubang tempat
10. Skop
11. Gerobak
12. Ember
13. Gergaji
digunakan.
A. Tujuan
B. Keselamatan Kerja
adukan.
Alat:
2. Jidar 7. Sekop
4. Meteran 9. Gergaji
1. Semen
2. Pasir
3. Air
4. Kawat
6. Paku
7. Plastik
D. Langkah Kerja
I. Pembuatan cetakan
2. Potong balok sesuai dengan panjang dan lebar yang ditentukan yaitu
2/2,5 x 50
tahu.
ukuran 5 cm x 5 cm.
E. Perhitungan Bahan
Diketahui
Komposisicampuran = 1 Pc : 2 Ps
= 0,00625 m3 x 2 group
= 0,0125 m3
2,11
1
- PC = 2,11 x volume
1
= x 0,0125
2,11
= 0,00592 m3 50 kg = 40 ltr
= 7,4 kg
2
- PS = 2,11 x 0,0125
= 0,011 m3
= 11 liter
= 0,65 x 7,4 kg
= 4,81 kg
Kesimpulan
dibuat.
Saran
yang dibuat.
A. Tujuan
tulangan sloef
pokok.
B. Keselamatan Kerja
Alat
1. Pemotong besi
2. Pembengkok tulangan Ø 12
3. Pembengkok tulangan Ø 6
4. Meter
5. Palu
6. Gancuk
Bahan
1. Besi Ø 12
2. Besi Ø 6
3. Kawat
tulangan utama.
351
begel.
89,6 89,6
bagian.
3. Pembengkokan besi:
12 adalah 5 cm.
450.
4. Perangkaian tulangan
dengan kawat.
35
= 15 + 1
= 24,333
= 25 buah x 2 = 50
d = 0,6 cm = 6 m
s = 2,5 cm
b = 20 – 2,5-2,5 -2d
= 15 – 1,2
= 13,8 cm
= 25 – 1,2
= 23,8 cm
= 89,6 cm
50
Jadi, jumlah tulangan Ø 6 yang dibutuhkan 13 = 3.84 ≈ 4 batang
= 345+6 cm
= 351
= 15 – 2.0,6
= 13,8 cm
= 25 – 2.0,6
= 23,8 cm
= 89,6 cm
Untuk ¼ L = ¼ 350
87,5
= 87,5 cm (Ø 6-7) = + 1
7
Laporan Laboratorium Konstruksi Beton | Teknik Sipil 2B Keairan 24
Politeknik Negeri Ujung Pandang
= 13,5 buah
= 14 x 2
= 28 buah
= 12,6 buah
= 13 buah
= 345 + 6
= 351 cm
= 351 x 8
= 2808 cm = 28,08 m
= √1352
= 36,8 cm
l3 = L – 2 (l1) – 2.26
= 350 – 2 (61,5) – 52
= 175 cm
o Komposisi campuran= 1 Pc : 2 Ps : 3 kr
= 0,21 m3 x 2 group
= 0,42 m3
3,76
1
PC = 3,76 x volume
1
= x 0,42
3,76
= 0,111 m3 50 kg = 40 ltr
= 138 kg
2
PS = 3,76 x 0,42
= 0,223 m3
= 223 liter
= 0,65 x 138sn kg
= 4,81 kg
Kesimpulan
sloef memiliki fungsi untuk menahan beban dari atas dan sebagai
Saran
jauh berbeda.
terjadi kesalahan
A. Tujuan
B. Keselamatan Kerja
C. Alatdan Bahan
Alat
1. Pemotong Besi
3. Pembengkok Besi Ø6
4. Meter
5. Palu
6. Gangcuk
7. Pemotong kawat
Bahan
1. Besi tulangan Ø 12
2. Besi tulangan Ø 6
3. Kawat
potong.
c. Membengkok tulangan:
d. Merangkai tulangan:
Begel Ø 6
h = 20 – 2(s) – 2(d)
h = 20 – 2(2) – 2(0,6)
Lbegel = ( 2 x h ) + ( 2 x b ) + ( 24 x d )
1200
Jumlah potong dari 1 batang tulangan utuh = 73,6
= 16,3 ≈ 16 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔
18
Jadi kebutuhan bahan = 16 = 1,125 ≈ 𝟐 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈
Ltelapak = ( 2 x 15 ) + 56
= 30 + 56
= 86
𝐿 60
∑ = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 + 1 = 10 + 1 𝑥 2 𝑥 4 = 56 𝑏𝑢𝑎ℎ
1200
Jumlah potong dari 1 batang tulangan utuh = = 13,9 ≈ 13 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔
86
56
Jadi kebutuhan bahan = 13 = 4,3 ≈ 𝟓 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈
Lkolom = 25 + 150 + 5d
= 25 + 150 + ( 5 x 1,2 )
= 180 cm
16
Jadi kebutuhan bahan = = 2,28 = 3 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈
6
KomposisiCampuran = 1Pc: 2 Ps : 3 Kr
Penyelesaian :
Pc = 1 x 0,76 = 0,76
Ps = 2 x 0,675 = 1,35
Kr = 3 x 0,55 = 1,65
Total = Pc + Ps + Kr = 3,76
1
Pc = 3,76 x 1 x 0,063 = 0,016 m3 = 16 Liter
1
Ps = x 2 x 0,063 = 0,033 m3 = 33 Liter
3,76
1
Kr = x 3 x 0,063 = 0.050 m3= 50 Liter
3,76
Air = FAS x Pc
= 13 Liter
Kesimpulan
struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang
menrangkai tulangan.
Saran
terjadi kesalahan
A. Tujuan
B. Instruksi Umum
C. AlatdanBahan
Alat
1. Pemotong Besi
2. Tang
3. Kunci Pembengkok
4. Meter
5. Palu
6. Gancu
Bahan
1. Besi Ø 8
2. Kawat
10 potong .
10 potong .
17 potong .
17 potong .
10 potong .
potong .
potong .
potong .
3. Membengkokkan Tulangan .
3
7
dan bawah
Ø8
E. Kalkulasi Bahan
s2 = 62 + 62 , s = 8,4 ~ s = 8
L = (1 x 198) + (2 x 95) + (2 x 8) + (2 x 4)
L = 412 cm
= 412 x 10
= 4120 cm
= 4120 : 1200
= 3,43 ≈ 4 batang
Laporan Laboratorium Konstruksi Beton | Teknik Sipil 2B Keairan 41
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Besi Tulangan Ø 8 (406 cm)
L = (1 x 394) + (2 x 4)
= 406 x 10
= 4060 cm
= 4060 : 1200
= 3,38 ≈ 4 batang
s2 = 62 + 62 , s = 8,4 ~ s = 8
L = (1 x 152) + (2 x 70) + (2 x 8) + (2 x 4)
L = 312 cm
= 312 x 17
= 5340 cm
= 5340 : 1200
= 4,42 ≈ 5 batang
Laporan Laboratorium Konstruksi Beton | Teknik Sipil 2B Keairan 42
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Besi Tulangan Ø 8 (306 cm)
L = (1 x 298) + (2 x 4)
L = 306 cm
= 306 x 17
= 5202 cm
= 5202 : 1200
= 4,335 ≈ 5 batang
L = (1 x 298) + (2 x 4)
L = 306 cm
= 306 x 10
= 3060 cm
= 3060: 1200
= 2,55≈ 3 batang
L = (1 x 394) + (2 x 4)
L = (394) + (8)
L = 406 cm
= 406 x 8
= 3248 cm
= 3248: 1200
= 2,71 ≈ 3 batang
L = (1 x 101) + (1 x 4)
L = 105 cm
= 105 x 5
= 525 cm
= 525 : 1200
= 0,43 ≈ 1 batang
L = (1 x 75) + (1 x 4)
L = 79 cm
= 79 x 20
= 1580 cm
= 1580 : 1200
= 1,31 ≈ 2 batang
No.
Bahan Ukuran Jumlah JumlahBatang Simbol
Pos
Proyeksi 2 dimensi
Ø8
Proyeksi 3 dimensi
Kesimpulan
bahwa kami telah mengetahui cara yang benar untuk membuat plat
Saran
beberapa saran :
kegiatan berlangsung .
A. Tujuan
B. Instruksi Umum
pengikat
g. Merangkai tulangan
sabagai takarannya.
tulangan
dengan kayu
E. Kalkulasi Bahan
L = 100 - (2s)
L = 100 – (2 x 2,5)
L = 95 cm
95
∑potong = 1
10
Laporan Laboratorium Konstruksi Beton | Teknik Sipil 2B Keairan 51
Politeknik Negeri Ujung Pandang
∑potong = 9,5
L = 50 - (2s)
L = 50 – (2 x 2,5)
L = 45 cm
45
∑potong = 1
10
∑potong = 5,5
= 1045 + 855
2. Tulangan Ø 12 45 cm 19 potong
3. Kawat - - secukupnya
FaktorAir = 0,65
Penyelesaian :
Pc = 1 x 0,76 = 0,76
Ps = 3 x 0,675 = 2,025
Kr = 2 x 0,55 = 1,1
Total = Pc + Ps + Kr = 3,885
1
Pc = 3,883 x 1 x 0,04 = 0,0103013 m3 = 10,3 Liter
1
Ps = 3,883 x 3 x 0,04 = 0,0309039 m3 = 30,9 Liter
1
Kr = 3,883 x 2 x 0,04 = 0,0206026 m3= 20,6 Liter
Kesimpulan
bahwa kami dapat mengetahui tentang plat kebun dan juga cara
merakit plat kebun yang benar dan baik, serta kami dapat
Saran
kegiatan berlangsung .
4.1 Kesimpulan
menyimpulkan bahwa :
ekonomis. Dan juga volume semen, pasir dan batu pecah untuk
kebutuhan pengecoran.
4.2 Saran
3. Sebaiknya pelayanan alat dan bahan tetap lancar agar kegiatan tidak
terhambat