DI SUSUN
O
L
E
H
IQBAL MARDIANSYAH
NPM. 14510020
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2018
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JALAN TOL RUAS BAKAUHENI – TERBANGGI BESAR PAKET 4
METRO – TERBANGGI BESAR (STA 109+000 s/d STA 140+938)
PEKERJAAN COMMON BORROW MATERIAL (STA 131+600 s/d STA
132+400)
Pembina Proyek
Pembimbing PT. WIJAYA KARYA
FT UM METRO (Persero) Tbk.
MENGETAHUI
DEKAN FAKULTAS TEKNIK KETUA JURUSAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT. Yang telah
Laporan Kerja Praktek Lapangan yang berjudul “ Jalan Tol Ruas Bakauheni –
Terbanggi Besar Paket 4 Metro – Terbanggi Besar (Sta 109+000 S/D Sta
140+938) Pekerjaan Common Borrow Material (Sta 132 + 000 S/D Sta
132+400)”. Kerja Praktek selama dua bulan ini bertujuan agar mahasiswa dapat
mengintegrasikan antara teori yang di dapat selama perkuliahan dengan yang ada
dilapangan.
saran, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini
Muhammadiyah Metro.
5. Kedua orang tua, kakakku terimakasih banyak atas segala doa dan
dukungannya.
kepada penulis.
pihak dan mahasiswa Fakultas Teknik khususnya, kritik dan saran yang
bersifat membangun sebagai motifasi pembelajaran sangat penulis harapkan
untuk mencapai kesempurnaan laporan ini dan laporan yang akan datang.
Metro 2018
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL....................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.4 Tujuan......................................................................................................3
3.2.1 Lokasi...........................................................................................39
3.3.1 Material.........................................................................................45
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................57
4.1 Kesimpulan............................................................................................57
4.2 Saran......................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................59
LAMPIRAN...........................................................................................................59
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Lokasi Proyek.......................................................................................2
Gambar 1.2 Diagram Organisasi Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas
Bakauheni – Terbanggi Besar Paket 4 Metro – Terbanggi Besar (Sta 109+000 –
Sta 140+938)............................................................................................................9
Gambar 1.3 Safety Helmet.....................................................................................10
Gambar 1.4 Safety Shoes.........................................................................................2
Gambar 1.5 Sarung Tangan......................................................................................2
Gambar 1.6 Kaca Mata............................................................................................2
Gambar 1.7 Rompi...................................................................................................2
Gambar 3.1 Trial Compaction................................................................................35
Gambar 3.2 Excavator............................................................................................36
Gambar 3.3 Bulldozer..............................................................................................2
Gambar 3.4 Dump Truck..........................................................................................2
Gambar 3.5 Water Tank Truck.................................................................................2
Gambar 3.6 Vibratory Roller....................................................................................2
Gambar 3.7 Sheep Foot Roller.................................................................................2
Gambar 3.8 Motor Grader........................................................................................2
Gambar 3.9 Gambar Typikal Pekerjaan Clearing, Stripping dan Grubbing..........40
Gambar 3.10 Pekerjaan Clearing dan Grubbing....................................................45
Gambar 3.11 Tanah Merah Berbutir.......................................................................46
Gambar 3.12 Tanah Lanau.....................................................................................46
Gambar 3.13 Pekerjaan timbunan borrow material siklus (1)...............................49
Gambar 3.14 Pekerjaan timbunan borrow material siklus (2)...............................49
Gambar 3.15 Tanah Quarry...................................................................................50
Gambar 3.16 Tes DCP pada tanah existing............................................................50
Gambar 3.17 Test Sand Cone.................................................................................51
Gambar 3.18 Test Proof Rolling............................................................................52
Gambar 3.19 Test Proctor.......................................................................................52
Gambar 3.20 Test Liquid Limit..............................................................................53
Gambar 3.21 Test CBR............................................................................................2
Gambar 3.22 Analisa Saringan...............................................................................54
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 Perhitungan Volume Timbunan Shop Drawing Autocad....................... 55
Tabel 3.2 Perhitungan Volume Timbunan Manual................................................ 56
1
1
1
1
1
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
suatu negara. Dalam hal ini sarana dan prasarana transportasi adalah salah satu
bagian dari perencanaan jalan yang harus direncanakan secara efektif dan efisien,
karena kebutuhan tingkat pelayanan jalan semakin tinggi, maka perlu adanya
Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki
pemerintah guna meningkatkan kapasitas jaringan jalan dalam melayani lalu lintas
di koridor Trans Sumatera. Dengan adanya akses jalan yang layak dan bebas
dengan panjang 10 kilometer, menjadi salah satu bagian dari Jaringan Jalan Tol
Trans Sumatera. Pekerjaan tanah pada proyek jalan merupakan salah satu item
timbunan. Tanah yang digunakan untuk timbunan berupa tanah urugan (borrow)
disyaratkan.
guna mendapatkan efektivitas dalam pengerjaannya dan kualitas yang bagus pada
tanah timbunan. Kualitas tanah timbunan akan ditentukan oleh jenis tanah dari
quarry yang digunakan dan teknik pemadatan timbunan tanah setelah dihampar.
timbunan tanah di lokasi proyek membutuhkan waktu yang lama sehingga akan
timbunan pada musim kemarau dan penghujan akan berbeda. Oleh karena itu
banyak aspek yang mempengaruhi kualitas kepadatan tanah timbunan pada proyek
140+408,933.
3
Dari uraian latar belakang di atas, guna mendapatkan metode yang efektif dan
sebagai berikut :
Material
Besar Sta 109+000 – 140+938 Kontrak Anak 3, mempunyai panjang jalan 10 km.
Dimulai dari Sta 130 + 600 - Sta 140 + 408,933. Dalam penulisan laporan Kerja
1. Lokasi yang ditinjau adalah Sta 132 + 000 sampai dengan Sta 132+400
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan Kerja Praktik ini
ialah :
140+408,933.
Sistematika penulisan dan penyajian bentuk laporan Kerja Praktik ini adalah
dengan gambar kerja yang dituangkan dalam beberapa bagian yang terdiri dari :
BAB I Pendahuluan
Pengujian Tanah.
BAB IV Penutup
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil
berlangsung.
Terbanggi Besar Paket 4 Metro – Terbanggi Besar ( STA 109+000 – STA 140-
938). Kantor Proyek PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jl. 2 RT 003 RW 001 Desa
berlokasi di Kabupaten Lampung Tengah, berawal dari Sta 109+000 dan berakhir
pada Sta 140+938. Pada ruas jalan tol tersebut terdapat 2 lokasi Inter change yaitu
Inter Change Gunung Sugih dan Inter Change Terbanggi Besar. Kondisi rencana
main road sebagian besar berkontur datar dan merupakan area persawahan dan
jalan desa dan jalan kabupaten serta sungai. Lokasi rencana main road sebagian
Data Proyek
Nama Proyek : Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan
109+000 – 140+938)
Sifat Perolehan : Penunjukan Langsung
Pemilik Proyek : PT. Hutama Karya (Persero) – Divisi Jalan
Tol
Sumber Dana : PMN PT. Hutama Karya (Persero)
Sifat Kontrak : Fixed Unit Price
Sistem Pembayaran : -
Uang Muka : Maksimal 10% dari nilai Kontrak Anak
Jaminan UM : Bank Garansi sebesar nilai uang muka
Jaminan Pelaksanaan : 5% dari Kontrak Induk
Termijn : Sertifikat Bulanan
Retensi : 5% dari Sertifikat Bulanan
Kontraktor Pelaksana : PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
Konsultan Perencana : PT. Buana Archicon – PT. Mega Trustlink
JO
Konsultan Supervisi : PT. Multi Phi Beta
Jasa Pemborongan Design and Build
7
31
Mei 2016
pihak
2018)
gate
to gate)
para
pihak s.d ditanda tanganinya Berita Acara
(BA)
Serah Terima Akhir (FHO) segmen gate to
gate
sesuai dengan kontrak anak 1
Masa Pelaksanaan : 180 hari kalender (Sejak diterbitkan SIK)
Masa Pemeliharaan : 730 hari kalender sejak serah terima
sementara
(PHO) gate to gate
3. Surat Ijin Kerja : 5 Agustus 2016
8
BPJT
Pengawas Mutu
Independen
Kontraktor
Konsultan Pelaksana
Perencana Kontraktor Pengawas
PT. Wijaya Karya (Persero). PT. Multi Phi Beta
Tbk
= garis komando
= garis koordinasi
lingkungan kerja. K3 juga melindungi tenaga kerja dan orang lain yang juga
9
pekerjaan untuk menjamin keselamatan kerja, keamanan alat yang digunakan dan
Alat pelindung diri adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan resiko kerja dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Adapun bentuk peralatan dari alat
pelindung yaitu :
benda tajam atau berat dan benda panas, biasanya pada ujung jari
tangan.
kerja.
kerja.
BAB II
Tanah di alam terdiri dari campuran butiran - butiran mineral dengan atau
tanpa kandungan bahan organik. Butiran - butiran tersebut dapat dengan mudah
dipisahkan satu sama lain dengan kocokan air. Material ini berasal dari pelapukan
batuan, baik secara fisik maupun kimia. Sifat - sifat teknis tanah, kecuali oleh sifat
batuan induk yang merupakan material asal, juga dipengaruhi oleh unsur - unsur
luar yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan batuan tersebut. Istilah - istilah
seperti kerikil, pasir, lanau, dan lempung digunakan dalam Teknik Sipil untuk
membedakan jenis - jenis tanah. Pada kondisi alam, tanah dapat terdiri dari dua
atau lebih campuran jenis - jenis tanah dan kadang - kadang terdapat pula
Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu udara, air, dan bahan padat. Udara
sifat - sifat teknis tanah. Ruang di antara butiran - butiran, sebagian atau
seluruhnya dapat terisi oleh air atau udara. Bila rongga tersebut terisi air
seluruhnya, tanah dikatakan dalam kondisi jenuh. Bila rongga terisi udara dan air,
13
tanah pada kondisi jenuh sebagian (partially saturated). Tanah kering adalah
tanah yang tidak mengandung air sama sekali atau kadar airnya nol.
Salah satu tahapan paling awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan
tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah,
mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk
keperluan pondasi bangunan, jalan, jembatan dan lain-lain, kepadatan dan daya
dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi
bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan
terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan
dibangun. Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif atau jenis
pondasi, kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih
aman. Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum
lepas, sedangkan batuan merupakan lapisan yang keras dan melekat kuat.
Karena itu tanah dianggap terdiri dari sebuah jaringan butiran yang padat
14
dan mempunyai rongga atau pori. Rongga atau pori dapat terisi oleh air
Suatu bentuk (phase) adalah suatu bagian dari sisi tanah secara fisik
dan kimiawi berbeda dengan bagian - bagian yang lain. Tanah merupakan
Ilmu tentang tanah sejauh ini sudah semakin berkembang dan ilmu tanah
merupakan sebuah ilmu pasti yang dapat menentukan keadaan tanah secara
keseluruhan dengan sekali pengujian, tetapi karena tanah tidak sama, maka
pengujian harus dilakukan beberapa kali jika lokasi tanah tersebut akan
parameter yang akan berpengaruh terhadap tanah, baik terhadap sifat fisik
maupun mekanisnya.
material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral - mineral yang yang tidak
tersedimentasi (terikat secara kimia) disertai dengan zat cair dan gas yang
teknik sipil, disamping itu tanah berfungsi juga sebagai pengdukung pondasi
dari bangunan.
Geologis)
halus).
Edaphologi)
Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi sebagai
16
kehutanan.
tanah yang berbeda - beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam
bahannya lewat ayakan no. 200 (0,075 mm). Tanah butir halus
dibagi atas Lanau (M), Lempung (C), serta lanau dan lempung
organik (O).
visual.
2. Sistem klasifikasi tanah AASHTO.
Sistem ini mengklasifikasi tanah pada kedalam 8 kelompok, A-
berikut :
a. Analisis ukuran butiran.
b. Batas cair dan Batas Plastis.
c. Batas susut.
d. Ekivalen kelembapan lapangan, kadar lembap maksimum dimana
satu tetes air yang dijatuhkan pada suatu permukaan yang kecil
- menaksir sifat
18
- penelitian
Pertanian AS). Sistem ini dibuat karena sistem - sistem klasifikasi lama
sistem klasifikasi lain, sehingga sistem USDA ini biasa disertakan dalam
terdapat 10 ordo tanah dalam sistem Taksonomi Tanah USDA 1975, yaitu:
1. Alfisol
dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada
horison bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci ke bawah
2. Aridisol
3. Entisol
ochrik, albik atau histik. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan
Regosol.
4. Histosol
pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah bertekstur liat). Lapisan yang
5. Inceptisol
dari tanah ini cukup subur. Padanan dengan sistem klasifikasi lama
6. Mollisol
bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi
tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata Mollisol
berasal dari kata Mollis yang berarti lunak. Padanan dengan sistem
Rendzina, dll.
7. Oxisol
tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation (KTK) rendah, yaitu kurang
8. Spodosol
9. Ultisol
basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%.
10. Vertisol
digunakan. Material ini harus bebas dari bahan - bahan organik dalam
penggunaannya yaitu :
1) Timbunan biasa
2) Timbunan Pilihan
borrowpitt.
Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori - pori tanah
tanah dasar pada jalan, tanggul / bendungan , tanahnya harus dipadatkan, hal
1) Menaikan kekuatannya
Tingkat pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang
kering dari tanah akan naik bila kadar air dalam tanah meningkat. Harap
dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0, berat volume basah dari tanah
adalah sama dengan berat volume keringnya. Bila kadar airnya ditingkatkan
terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang sama, maka berat dari
jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga meningkat secar
bertahap pula.
Untuk menentukan hubungan kadar air dan berat volume, dan untuk
b. Pengujian Sandcone
b. CBR Laboratory
1. Pengujian di Lapangan
mengetahui daya dukung tanah dan kepadatan tanah asli yang ada di
b. Pengujian Sandcone
Kerucut Pasir (sand cone) terdiri dari sebuah botol plastik atau
kaca dengan sebuah kerucut logam dipasang di atasnya. Botol kaca dan
kerucut ini diisi dengan pasir Ottawa kering yang bergradasi buruk,
cari terlebih dahulu berat isi pasir tersebut. Di lapangan, sebuah lubang
berat tanah yang telah digali dari lubang tersebut dapat ditentukan
(Wwet) dan kadar air dari tanah galian itu juga diketahui, maka berat
dimana :
26
w = kadar air.
kerucut dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang itu. Pasir
kerucut. Sesudah itu, berat dari tabung, kerucut, dan sisa pasir dalam
botol ditimbang.
sebagai berikut:
dimana :
tanah
2. Pengujian di Laboratorium
yang didapat dari hasil pekerjaan. Pengujian Laboratorium ini terdiri atas
pengujian terhadap sifat fisis tanah (index propertis) yang terdiri dari :
sekali dengan proses konsolidasi dan kedua istilah ini tidak dapat
kadar air. Bilamana kadar airnya rendah maka tanah itu terasa keras
atau kaku dan sukar dipadatkan. Kadar air selalu tergantung pada daya
optimumnya juga berlainan. Kadar air optimum adalah kadar air yang
Lalu tinggi jatuhnya juga pun berbeda yaitu 45,7 cm dan tanah
yang sama.
b. CBR Laboratory
alat palu pada setiap lapisan yang sama. Prinsip pengujian ini adalah
AASTHO dan USCS. Suatu tanah bergradasi baik atau buruk dapat
yaitu cara kering dan cara basah. Cara kering dilakukan dengan
melewati saringan.
berbutir halus dari tanah berbutir kasar yang didasarkan pada prinsip
kondisi tanah. Untuk mengetahui kadar air tanah yang kita inginkan,
dioven, kita dapat mengetahui berat keringnya (Wc). Kadar air dapat
(W 1 −W 2 )
ω=
(W 2 −W c ) x 100 %
Dimana :
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan
berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. Berat jenis
ini adalah mengetahui seberapa penting peran berat jenis pada tanah
butir tanah tersebut dengan berat air (aquades) yang mempunyai isi
feldspart dan dalam jumlah yang lebih kecil mika (mica) dan mineral
sebagian besar tanah menunjukkan bahwa nilai - nilai dari 2,5 sampai
antara 2,6 dan 2,75 merupakan nilai yang paling banyak terdapat.
2,67
31
2,72
Nilai kasar tersebut diperoleh dari sampel antara lain pasir, kerikil,
Gs = ( W2 – W1 ) / ( ( W4 – W1 ) – ( W3 – W2 ) )
Dimana :
tanah. Dalam Atterberg Limit Test ada dua yang harus dilakukan
yaitu:
Batas cair adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan
cair dan plastis. Pengujian batas cair tanah ini bertujuan untuk
menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Cara
32
yang dipakai pada percobaan ini adalah yang lolos saringan No.
Alat uji batas cair yang dipakai pada percobaan ini dikenal
yang akan menjadi standar hitungan, dimana uji batas cair ini
plastis.
PI = LL – PL
Dimana :
BAB III
3.1.1 Survey
25 M 25 M 25 M
dalam jumlah lintasan alat pemadat dan berat alat pemadat itu sendiri. Alat
jenisnya, untuk itu pemilihan alat pemadat harus di sesuaikan dengan jenis
Excavator adalah alat berat yang terdiri dari arm (lengan), boom
hidrolis yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas roda
3. Dump Truck 5 - 12 m3
konstruksi.
lakukan pemadatan.
38
antar tekanan dan getaran. alat berat ini biasa digunakan untuk
alat Total Station. Setelah itu diberi patok/bouwplank untuk memberi tanda
daerah kerja. Semua objek yang berada di atas muka tanah dan semua pohon,
tonggak, kayu lapuk, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-
rintangan lainnya yang muncul, yang tidak diperbolehkan berada di sana, harus
3.2.1 Lokasi
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera termasuk area Ramp, Inter Change
dan Jalan Akses Warga. Clearing dilakukan selebar ROW (Range of Way) 60
meter untuk main road, 40 meter untuk akses Inter Change dan jalan akses
warga sesuai lahan yang dibebaskan. Posisi clearing tanah existing ini dapat
DS-8
DS-8
Grubbing
41
pengerukan akar dan semak, dan penumpukan material hasil stripping untuk
rambu -rambu di daerah dekat galian dan dan dipersimpangan dengan jalan
umum. Selain itu juga ditempatkan Flagman untuk mengatur lalu lintas
akan digunakan untuk mobilisasi alat berat. Jalan akses ini diperlukan
lintas dump truck mengangkut material hasil clearing menuju area disposal.
Jalan akses yang digunakan adalah Jalan Jalan Akses Terminal Terbanggi,
42
Jalan Sembilan, Jalan Delapan, Jalan Dua, Jalan Satu, Jalan Taqwa, Jalan
Pengendalian Resiko :
yang berada di atas muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk,
dan/atau dibongkar, dan dibuang bila perlu dilokasi Mainroad dan Jalan
daerah yang nantinya akan di buat jalan akses alat-alat berat mengangkut
maksimal tebal 30 cm. Galian dilakukan dengan kemiringan 1:2 dan dengan
jarak sesuai dengan gambar yang akan dikerjakan. Proses tracking dan
setebal 30 cm. Pengupasan tanah dimulai dari sisi centre line Mainroad
dibuang pada area disposal. Setelah itu harus dilakukan Tes DCP (Dinamix
tanah existing harus memiliki daya dukung 6%. Bila tanah asli tidak
memenuhi 6%, maka harus dilakukan perbaikan, harus diganti dengan tanah
yang baik, dengan CBR Lab rendaman 6%, ditimbun sesuai ketinggian
5
Tanah hasil clearing dipadatkan 4 passing
dengan vibratory roller untuk menambah
nilai kepadatan tanah dasar sebelum
dilakukan pekerjaan timbunan badan
jalan.
45
5
Tanah hasil clearing dipadatkan 4 passing dengan
vibratory roller untuk menambah nilai kepadatan tanah
dasar sebelum dilakukan pekerjaan timbunan badan
jalan.
3.3.1 Material
tinggi yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 bila diuji
timbunan.
a. Excavator
c. Dump Truck
d. Bulldozer
a. Pelaksana Utama
b. Pelaksana
c. Konsultan
d. Tim Surveyor
g. Tenaga Kerja
dalam pembangunan Jalan Tol Jalan Tol Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar
sebelum dipakai. Serta Peralatan dan metode kerja yang digunakan harus
menuju lokasi pekerjaan melalui jalan akses untuk masing - masing seksi.
jika tanah dalam kondisi kering atau sudah beberapa hari di diamkan.
roller. Penggunaan sheep foot roller bertujuan untuk mengurai tanah yag
(sebelum dipadatkan), tidak boleh lebih dari 30 cm, jika sudah dipadatkan
berikut:
segmen.
49
jalan
1. Cek Quarry
2. Pengujian Lapangan
b. Trial Pemadatan
borrow material.
3. Pengujian Laboratorium
Menetukan kadar air suatu jenis tanah pada keadaan batas cair,
batas cair adalah batas kadar air dimana suatu tanah berubah
kadar air -3% sampai dengan +1% dari kadar air optimum di
sebesar 6%.
d. Analisa Saringan
Persentase ukuran butiran tanah dari tanah yang tertahan diatas
CL
DS-8
DS-8
Keterangan Gambar
Lebar a : 27,2 m
Lebar b : 47,2 m
Tinggi :5m
Panjang : 25 m
1
V = ( (a+b) x t) x p
2
Keterangan :
V = Volume tanah Timbunan (m3)
a = Lebar Penampang a (m)
b = Lebar Penampang b (m)
t = Tinggi tanah Timbunan (m)
p = Panjang tanah Timbunan (m)
Perhitungan :
1
V = ( (a+b) x t) x p
2
1
V = ( (27,2+ 47,2) x 5) x 25
2
56
= 4650 M3
Untuk mempermudah Perhitungan volume tanah timbunan, dapat
volume tanah sebelum dipadatkan yaitu sebesar 106.318,956 m3 data dari volume
delatasi pendatangan material dan volume tanah setelah dipadatkan yaitu sebesar
Volume Gembur
Perhitungan Rasio =
Volume Padat
106.318,956 m 3
=
88.599,13 m3
= 1,2
TOTAL 88,599.13
58
TOTAL 96,341.61
59
BAB IV
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
yang sudah dilakukan dan data yang diperoleh tentang Pekerjaan Timbunan
quarry daerah sekitar. Hasil tes laboratorium di pihak independen untuk quarry
material tanah dari Bandar Jaya 2 dapat digunakan sebagai material tanah
3. Pekerjaan common borrow material tidak dapat berjalan normal saat musim
efektif dilakukan dalam kondisi tanah pada kadar air optimumnya. Pemadatan
lapangan dengan pengujian sandcone, material dari quarry Bandar Jaya 2 telah
4.2 Saran
perlu adanya penambahan alat berat dan jam kerja alat per hari agar
tiba.
padat dan sumber daya alat yg banyak. Hal ini harus diimbangi dengan
61
pelaksanaan K3L yang baik pula supaya proses yang cepat diikuti dengan
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Marga KEMEN PU, 2012, Manual Desain Perkerasan
Jalan, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga KEMEN PU, 2006, Manual Pekerjaan Lapis
Pondasi Jalan, Jakarta.
Rostiyanti, S.F., 2008, Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Edisi 2, Cipta Reka,
Jakarta.