Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN SAMBUNGAN GORDING

1. Data Teknis
Sambungan menggunakan baut tipe A325, tanpa ulir di bidang geser.
Diameter baut d = 12,7 mm
Kuat tarik minimum fub = 825 Mpa = 8250 kg/cm2 (LRFD Hal. 110)
Mutu pelat BJ 37 fuP = 370 Mpa = 3700 kg/cm2
Tebal pelat tp = 10 mm (SNI 03-1729-2002 Pasal 13.2.2.5)

2. Pembebanan
Pembebanan diambil dari pembebanan gording.
Beban mati (D) = 81,4 kg/m
Beban guna atap (La) = 100 kg
Beban angin (W) = 5 kg/m
Beban hujan (R) = 16 kg/m

Kombinasi Pembebanan :

Beban Merata Beban


No. Kombinasi
(kg/m) Terpusat (kg)
1 1,4D 98,69 0
2 1,2D + 1,6L +0,5 (La atau H) 84,59 43,30
3 1,2D + 1,6 (La atau H) + (γL.L atau 0,8W) 88,59 138,56
4 1,2D + 1,3W + γL.L + 0,5 (La atau H) 91,09 43,30
5 0,9D + (1,3W atau 1,0E) 69,95 0

Digunakan kombinasi ke-3 karena beban yang dihasilkan paling besar.

Perhitungan Reaksi dan Momen Maksimum


Gaya lintang dan momen maksimum yang terjadi didapat dari analisis gording oleh
SAP 2000.

Vux = Vmaks = 719,21 kg


Mux = Mmaks = 920,67 kgm
3. Karakteristik Profil
Profil C150 x 75 x 9 x 12,5 :
Ix = 1050 cm4 = 10.500.000 mm4
1
Ibadan = 12 𝑥 𝑡𝑤 𝑥 ℎ3
1
= 12 𝑥 9 𝑥 1253

= 1.464.843,75 mm4
I badan 1.464.843,75
Mbadan = 𝑥 𝑀𝑚𝑎𝑥 = 𝑥 920,67
𝐼𝑥 10.500.000

Mbadan = 128,44 kgm = 12844 kgcm

4. Penentuan Dimensi Plat Sambung


Ditentukan : Tinggi pelat (h) = 8 cm
Panjang pelat (L) = 20 cm
Fy = 2400 kg/cm2
M badan
Tebal pelat sambung = ℎ 𝑥 𝐿 𝑥 𝐹𝑦
12844
= 8 𝑥 20 𝑥 2400 = 0,0334 ≈ 1 cm = 10 mm

Jadi, digunakan pelat sambung ganda dengan dimensi (80 x 200 x 10 mm) x 2.

5. Kapasitas Tahanan Nominal Baut


 Tahanan Geser Baut
Vd = Øf x Vn = Øf x r1 x fub x Ab x m
Dimana :
Vd = tahanan nominal yang memikul gaya geser
r1 = 0,5 (untuk baut tanpa ulir pada bidang geser
Øf = 0,75 (faktor reduksi kekuatan utuk fraktur)
fub = kuat tarik baut
Ab = luas bruto penampang baut pada daerah tak berulir
m = jumlah bidang geser
Jadi, Vd = 0,75 x 0,5 x 8250 x (0,25 x π x 1,272) x 2 = 7838,13 kg
 Tahanan Tumpu Baut
Rd = Øf x Rn = 2,4 x Øf x db x tp x fu
Dimana :
Rd = tahanan nominal tumpu
Øf = 0,75 (faktor reduksi kekuatan utuk fraktur)
db = diameter baut nominal pada daerah tak berulir
tp = tebal pelat
fu = tegangan tarik putus yang terendah dari baut atau pelat
Jadi, Rd = 2,4 x 0,75 x 1,27 x 1 x 3700 = 8458,2 kg
 Karena kapasitas geser baut (7838,13 kg) lebih kecil dari kapasitas tumpu baut (8458,2
kg), maka digunakan yang terkecil yaitu kapasitas geser baut (7838,13 kg).

6. Menghitung Jumlah Baut


𝑀 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 12844
n = √𝑉𝑑 𝑥 𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 = √7838,13 𝑥 0,9 = 1,35 ≈ 2 baut

7. Menghitung Jarak Antar Baut


Jarak antar baut ke tepi harus memenuhi syarat :
1,5 . d ≤ u ≤ (4. tp + 100 mm)
1,5 . 12,7 ≤ u ≤ (4 . 10 + 100)
19,05 mm ≤ u ≤ 140 mm
ux = 30 mm = 3 cm
uy = 40 mm = 4 cm

3.d ≤ s ≤ 15. tp
3 . 12,7 ≤ s ≤ 15 . 10
38,1 mm ≤ s ≤ 150 mm
sx = 40 mm = 4 cm

Gambar Skema Jarak Antar Baut

Anda mungkin juga menyukai