Data Perencanaan :
Jumlah kapal yang akan merapat ke dermaga : 2 buah
Jenis Pelabuhan : Peti Kemas
Gross Tonage : 27500 ton
Kecepatan merapat/ sandar kapal : 0,15 m/det
Data Gelombang : a. Gelombang di Laut :3m
b. Periode (T) : 15 detik
Jenis tanah pada dasar laut (sea bed) adalah clay (compressible soil) dengan nilai
SPT < 20 digunakan konstruksi dasar dermaga tipe tiang pancang.
P = nilai konus tanah : 50 kg/cm2
C = harga : 607,5 kg/cm2
Kedalaman Tanah : 25 m
Kec. Angin Tegak Lurus Pantai : 0,15 knot
Beban Angin Tegak Lurus Pantai : 40 kg/m2
Data Pasang Surut : HHWL : 3.24 m
HWL : 2,24 m
MSL : 1,24 m
LWL : 0,24 m
LLWL : -1,24 m
Ketentuan lain disesuaikan dengan Peraturan dan Persyaratan yang berlaku
pada Perencanaan Pelabuhan
27.500 × 2
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 27500 𝐺𝑇
2
Untuk kapal penumpang dengan gross tonage 27500 ton berdasarkan tabel
DKPP (Desain Kriteria Perencanaan Pelabuhan) diperoleh karakteristik kapal
sebagai berikut :
Panjang Total (Loa) = 177 m
Lebar (B) = 25,4 m
Draft = 9,5 m
(365 − 𝐷𝑡 ∙ 𝑇)
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑏𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖 = ∑ 𝑁
365
Dimana :
Dt : Durasi trip jenis/bobot kapal (hari) = 4/hari
T : Jumlah trip jenis/bobot kapal (tahun) = 52/tahun
N : Jumlah kapal jenis/bobot kapal = 2 buah
(365 − 𝐷𝑡 ∙ 𝑇)
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑏𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 ℎ𝑎𝑟𝑖 = ∑ 𝑁
365
(365 − 4 ∙ 52)
= ∑ 2
365
= 2
Dari hasil perhitungan jumlah kapal diperoleh 2 kapal yang berlabuh tiap
hari.
3. Menghitung panjang dermaga, lebar dermaga, kedalaman dasar kolam
dermaga, mulut pelabuhan, kolam putar, alur pelayaran dan luas kolam
pelabuhan.
a. Menghitung panjang dermaga
Panjang dermaga dapat dihitung dengna menggunakan rumus :
𝐿𝑝 = 𝑛 ∙ 𝐿𝑜𝑎 + (𝑛 − 1) 15 + 2 ∙ 25
= 2 ∙ 177 + (2 − 1)15 + 2 ∙ 25
= 419 𝑚
b. Menghitung lebar dermaga
Untuk menentukan lebar dermaga diperlukan data areal fasilitas yang akan
digunakan untuk : terminal, gudang, apron, jalan dan sebagainya.
diketahui :
Lebar apron = 15 m
digunakan lebar jalan (e) = 15 m
panjang gudang (d)
𝑑 = 𝐿𝑝 − 2𝑒 = 419 − (2 ∙ 15) = 389 𝑚
Lebar gudang (b)
3𝐴
𝑏=
𝑑−𝑒
Taraf dermaga ditetapkan antara 0,5 s/d 1,5 m diatas HWL sesuai besarnya
kapal. Dengan demikian kedalaman minimum kolam dermaga adalah :
𝐻𝑚𝑖𝑛 = 𝑑𝑟𝑎𝑓𝑡 + 𝑐𝑙𝑒𝑎𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 digunakan clearance = 1 m
= 9,5 + 1
= 10,5
Maka elevasi dermaga :
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑟𝑚𝑎𝑔𝑎 = 𝐻𝑊𝐿 + 𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝑑𝑒𝑟𝑚
= 2,24 + 1,5
= 3,74 𝑚
d. Menghitung lebar alur didepan dan diluar pelabuhan Alur didepan pelabuhan
merupakan saluran menuju dermaga, apabila pelabuhan berada didalam
daerah daratan maka direncanakan alur dua jalur sehingga dapat digambarkan
sebagai berikut :
= 0.2925
𝜋𝑑
𝐶𝑚 = 1 +
2 𝐶𝑏 𝐵
𝜋𝑑
=1+
2 𝐶𝑏 𝐵
𝜋9,5
=1+ = 3,0085
2∙0,2925∙25,4
= 0,1611~1
𝑊 𝑉2
𝐸= Cm Cs Cc
2𝑔
23353 ∙ 0152
= 3,0085 ∙ 1 ∙ 1 ∙ 1
2∙9,81
= 80,5705 𝑡/𝑚
Sedangkan untuk menerima energi benturan kapal dibutuhkan minimal 2
Fender, maka:
𝐸𝑓𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟 = 1/2 𝑒𝐸 = 1/2 ∙ 80,5705 =
Dalam perhitungan direncanakan menggunakan fender type V (karet seibu).
Dari tabel 7.2 dan 7.3 (Buku pelabuhan : Bambang Triadmojo) diipilih type
500H (V-500H) dengan pesifikasi:
Gaya reaksi parameter = 37,5 ton
Energi absori parameter = 6,25 ton
Panjang fender = 3,50 m
Sehingga :
Gaya reaksi (reaction load) = 37,5 x 3,50 = 131,3 t/m
Energi absorsi (absortion energy) = 6,25 x 3,50 = 21,88 t/m
Syarat :
Energi absorsi > energi fender
21,875 > 6,4187 … … … … 𝑂𝐾‼
Jadi fender yang digunakan adalah fendeer dengan type V-500H karena aman
Untuk digunakan.
b. Perencanaan bollard
Gaya tarik bollard = 50
Gaya tarik pada bitt = 30
Dengan demikian dari tabel deminsi bollard untuk bollard dengan kapasitas
Gaya tarik sebesar 50 ton, diperoleh ukuran bollard sebagai berikut :
Dimensi bollard
D = 350 mm H1 = 70 mm
Bo = 560 mm H2 = 613 mm
B1 = 840 mm H3 = 160 mm
H = 330 mm T = 27 mm
Ho = 123 mm Berat = 360 kg
Dimensi baut
D2 = 56 mm H = 6 mm
L = 1150 mm Berat = 132 kg
Dimensi bollard
D3 = 56 mm jumlah = 6 buah
T2 = 1150 mm Berat = 108 kg
Adapun jumlah bollard yang digunakan didasarkan pada jumlah kapal rencana yang
akan dilayani, yakni 2 buah. Maka jumlah bollard kapal rencana adalah 6 buah, dan
jumlah bitt rencana adalah 12 buah dengana jarak antara bitt adalah 20 meter.
Untu jarak maksimum antar bitt didasarkan pada ukuran kapal (bobot) yang dalam
hal ini 27500 ton, maka jarak maksimum antara bitt = 20 meter
5. Perencanaan Breakwater :
Menghitung tinggi gelombang pecah
𝐻 10
𝑔𝑇 2
3,164
𝑆𝑤 = 0,19 [1 − 2,82 √ ] 3,164 = 0,5𝑚
9,81 𝑥152
= 2,4 𝑥 2,43
= 0,88 𝑡𝑜𝑛
8 (2,33 − 1)32
dengan :
Jumlah lapis (n) = 2
Koefisien (k∆) = 1,04 (Buku perencanaan pelabuhan, Tabel 5.2, Halaman 174)
𝑤
𝑡 = 𝑛𝑘 ⌊ ⌋1/3
𝛾𝑟
0,88 1/3
=𝑛𝑘 ⌊ ⌋
2,4
= 1,4 m