Anda di halaman 1dari 16

BAB V

ANALISA PERENCANAAN PELABUHAN

5.1 Penentuan Tipe dan Jumlah Kapal

Arus Eksport dan Import untuk bulan puncak pada periode 10 tahun yang

mempengaruhi penentuan tipe dan jumlah kapal yakni 49923,297 ton/bulan untuk eksport

dan 49918,305 ton/bulan untuk import. Melihat jenis barang-barang yang akan dilayani

pelabuhan yang direncanakan, maka untuk dapat melayani pergerakan barang Export dan

Import pada pelabuhan General Cargo dengan pertimbangan hal tersebut direncanakan kapal

berbobot 700 DWT berdasarkan tabel karakteristik kapal maka didapat Loa = 58 m dan lebar

kapal 9,7 m dengan draft 3,7 m.

5.1.a Alur pelayaran dan perairan pelabuhan

Untuk dapat melayani kapal berbobot 700 DWT meter pada 5,40 LWS maka

diperhitungkan kedalaman air.

Kedalaman air ini dapat dihitung dengan persamaan :

H = d+G+R+P+S+K

Diketahui : Draft kapal (d) = 3,7 m

Pengaruh Squad (G) = 10 % x d (kondisi alur yang tidak terbuka


terhadap gelombang besar)

Ruang Kebebasan Bersih (R) = 0,5 meter (kondisi dasar laut berpasir)

Ketelitian Pengukuran (P) = 0,30 m (Asumsi)

Pengendapan sedimen antara 2 pengerukan (S) = 0,30 m (Asumsi)

Toleransi pengerukan (K) = 0,20 m (Asumsi)

19
Kapal Elevasi muka air rencana

Draft Kapal

Gerak vertikal kapal


karena glbg dan squat Ruang kebebasan brutto
Ruang kebebasan bersih Elevasi muka air rencana

ketelitian pengukuran

Endapan antara
dua pengerukan

Toleransi pengerukan
Elevasi muka air rencana

Gambar 5.1 Kedalaman alur pelayaran

H = 3,7 + 0,37 + 0,50 + 0,30 + 0,30 + 0,20

= 5,37 meter < 5,4 meter

Dengan demikian, tidak perlu dilakukan pengerukan pada alur sungai.

20
B B

( 8,1) m

1,5 B 1,8 B 1,0 B 1,8 B 1,5 B

Lebar alur
pelayaran dan perairan pelabuhan direncanakan untuk menampung dua jalur sehingga
lebar total adalah :
B = (2 x 1,5B) + (2 x 1,8B) + 1B
= (2 x 1,5 x 9,7) + (2 x 1,8 x 9,7) + 9,7
= 73,72 75 m
Jadi direncanakan lebar alur pelayaran 75 m

3,7

5.1.b Pergerakan barang export import rencana

Besarnya arus Export dan Import pada 10 hari puncak untuk periode tahun ke 10
Untuk Exsport

16973,921
Hari Sibuk = 10 = 1697,392 ton/hari

Untuk Import

21
16372,223
Hari Sibuk = 10 = 1637,222 ton/hari

5.2 Penentuan Besaran Dermaga dan Type Dermaga


Manajemen pelabuhan

Fasilitas bongkar muat dan pengangkutan untuk menentukan manajemen dalam

pelabuhan, fasilitas ini diperlukan data data tentang jumlah barang yang harus dibongkar

dalam 1 hari.Dalam bongkar muat menggunakan peralatan pelabuhan dengan waktu sandar

kapal maksimum 2 hari dalam pelabuhan.

Banyaknya barang yang akan dibongkar dibagi dengan kapasitas alatalat bongkar

dan pengangkutan untuk menentukan banyaknya alat yang disediakan.

1. Jumlah kapal yang dilayani dalam satu hari

Dalam menentukan banyaknya kapal yang masuk ke pelabuhan dalam periode 1

(satu) hari, digunakan persamaan sebagai berikut :

jumlah barang pada harian rencana


Jkn=
0,9 xDWT

Jumlah kapal yang masuk dalam 1 hari :


Export Import Jumlah Kapal
No Type Kapal
(ton/hari) (ton/hari) (per hari)
1697,392
0,9 x 700 =
1 700 DWT 1697,392 1637,222
2,69 3
Jumlah kapal yang masuk dalam 1 hari = n = 3 buah kapal.
2. Waktu bongkar muat kapal

Dalam perhitungan ini pelabuhan bekerja terus menerus selama 12 jam / hari. Dalam

bongkar muat, menggunakan crane pelabuhan dan pemindahannya menggunakan forklift

yang memasukkan komoditi kegudang atau ke dalam truk (barang padat/berisi). Data jumlah

barang sangat penting dalam perencanaan bongkar-muat dan pengangkutan.

22
Type dermaga

Ukuran pelabuhan ditentukan oleh jumlah dan ukuran kapal yang akan berlabuh serta

kondisi perairan yang ada. Dalam perencanaan ini penentuan type dermaga Warph

Luas area pelabuhan

Luas alur perairan pelabuhan dimulai dari muara masuk pelabuhan sampai muara

keluar pelabuhan dengan luas 4.800.000 m dengan lebar alur perairan pelabuhan 200 meter

dan panjang alur direncanakan 18 km.

Kolam pelabuhan yang tenang diharapkan mempunyai arus yang tidak kuat dan

kedalaman yang cukup yaitu 5,40 LWS, sehingga memungkinkan kapal berlabuh dengan

aman.

Besaran dan Panjang Dermaga yang Dibutuhkan

1. Type Dermaga

Ukuran pelabuhan ditentukan oleh jumlah dan ukuran ukuran kapal yang akan

menggunakannya serta kondisi lapangan yang ada. Dari segi ekonomis,ukuran pelabuhan

harus sekecil mungkin, tetapi harus memungkinkan pengoperasiannya mudah.

Kondisi perairan yang landai memungkinkan untuk dilakukan pengerukan terhadap

dasar perairan yang berlumpur maka bentuk dermaga dalam perencanaan ini dipilih bentuk

Warph dengan struktur yang sejajar pantai dengan konstruksi sheet pile beton (cassion

beton). Dipilihnya dermaga type Warph yang ditinjau dari segi ekonomis terhadap

manajemen pengoperasionalan peralatan pelabuhan agar barang export dan import dapat

dengan mudah dan cepat disimpan/dimasukkan ke gudang.

2. Perencanaan Dermaga
Ukuran dermaga yang direncanakan dengan Warph
DWT = 700 DWT

23
Loa = 58 m B = 9,7 m

Sumber; Bambang Triadmojo, Perencanaan Pelabuhan, 2010 (167;169)


Perhitungan ukuran dermaga dilakukan dengan menggunakan persamaan;
Panjang Dermaga
Lp=n LOa + ( n1 ) 15,00+50,00

Lp = 3.58 + (3 1)15,00 + 50,00 = 254 meter


Dengan,
Lp = Panjang dermaga
Loa = Panjang kapal
A = Luas gudang
a = Lebar apron
B = Lebar kapal
b = Lebar gudang
e = Lebar jalan

Gambar 5.3 Penentuan Ukuran Apron


Sumber; Bambang Triadmojo, Perencanaan Pelabuhan, 2010

Direncakan jalan digunakan untuk dua jalur kendaraan, sehingga;


a = 8,00 meter
lebar jalan digunakan sama dengan lebar apron agar maneuver kendaraan tidak terhambat;
e = 8,00 meter

24
Fender dan Tambatan Kapal

1) Fender

Kapal yang merapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan baik yang digerakan

oleh mesinnya sendiri (kapal kecil) maupun ditarik oleh kapal tunda (untuk kapal yang

besar). Pada waktu merapat tersebut akan terjadi benturan antara kapal dan dermaga.

Walaupun kecepatan kapal kecil tetapi karena masanya sangat besar, maka energi yang terjadi

karena benturan akan sangat besar.

Untuk menghindari kerusakan pada kapal dan dermaga karena benturan tersebut

maka di depan dermaga diberi bantalan yang berfungsi sebagai penyerap energi benturan.

Bantalan yang ditempatkan di depan dermaga disebut fender.

F .d

F.d

Pada kecepatan kapal V, maka energi yang timbul akibat benturan adalah :

Ws 2 2
E v sin
2g

Jika F adalah resultan gaya fender dan d adalah pergeseran (displacement) fender, maka

didapat persamaan :

E F .d

2 2

25
Ws 2 2
E v sin
2g

Ws 2 2
F .d v sin
2g

Ws 2
F v sin 2
2 gd

dimana :

F = Gaya benturan yang diserap oleh fender;

d = Pergeseran fender;

V = kecepatan kapal pada saat menambat (0,3 0,5) m/det;

Ws = Massa kapal (bermuatan penuh);

= sudut antara tepi kapal dengan tepi dermaga saat akan rapat;

g = Gravitasi bumi.

Dari persamaan ini maka gaya F adalah gaya yang harus dipikul sistem fender. Tergantung

dari cara pendekatan kapal pada saat bertambat, maka panjang sentuh antara kapal dan

tambatan menentukan pula besar energi yang timbul. Nilai energi ini dapat dihitung dari nilai

k.

Wv 2
E k
2g

Dimana : k = 0,45

Kecepatan angin juga harus diperhiutngkan dalam merencanakan fender, karena angin

yang bekerja pada kapal akan menimbulkan suaut tekanan berbentuk muatan . besar tekanan

muatan ini dinyatakan dalam buku Peraturan Muatan Indonesia 1970 atau NI 18 yang

besarnya dinyatakan dengan rumus :

26
v2
P
16

Dimana :

P = tekanan angin ( kg/m2)

V = kecepatan angin ( m/det )

Gaya yang timbul sebesar:

F
P
A

F PA

Dimana :

F = gaya ( kg )

P = tekanan angin (kg/m2)

A = Luas (m2)

Diketahui perbedaan pasang surut = 0,5 m, maka yang akan dipakai adalah fender

karet type bridgestone super-arch.

Kapal Barang Padat ( 700 DWT )

Gaya Akibat Benturan Kapal

Diketahui :

Loa = 58 m

B = 9,7 m

Draft (D) = 3,7 m

v = 0,5 m/dtk

= 100 sin = 0,1736

Sehingga :

Akibat massa kapal (bermuatan penuh)

27
Ws = L . B . D . ( . air)

= 58 . 9,7 . 3,7 . (0,774 . 1)

= 1611,17 ton

Akibat energi yang timbul akibat benturan

Ws 2
v sin 2
2g
E =

1611,17
0,5 2 0,1736 2
2 9,81
=

= 0,62 tm

Ws.v 2
k
2g
E =

1611,17 0,5 2
0,45
2 9,81
= = 9,238 tm

Diambil E terbesar = 9,238 tm

Gaya akibat tekanan angin :

Diketahui :

Tinggi kapal diatas permukaan air =2m

Kecepatan angin ( v ) = 10 km/jam = 2,778 m / det

Panjang Kapal ( L ) = 58 m

Akibat tekanan angin

v2
16
P =

28
2,778 2
16
P =

= 0,482 kg/m2

Akibat gaya angin

F = PA

= 0,482. 2 . 58

= 55,912 kg = 0,05591 ton

Dicoba fender type FV007 2-4, dimana :


A = 150 cm
B = 180 cm C
C = 73 cm
Kap. R = 34 ton A
Energi E = 6,7 tm
Luas kotak = 0,589 m2.
Maka :
1 R 34
d = E = 6,7 = 5,07 meter B

Energi total yang diserap fender :


1
E total = . [E + (F / ( d ))]

0,05591
= . [ 9,238 + ( 5,07 )]

= 4,625 tm
Gaya yang timbul
R
= E total .( E )

= 4,625 . (5,07)
= 23,446 ton
Fender cukup kuat menahan tumbukan 23,446 < R = 34 ton . . . . . . .(ok)

2) Perencanaan Penambat Kapal

29
Tipe penambat direncanakan menggunakan tipe bolder yang ditanam pada plat beton

lantai dermaga.

Perhitungan :

Untuk kolom dengan kapal 700 DWT

Diketahui L = 58 m Dr = 3,7 m

B = 9,7 m

Gaya tekanan angin > pada saat kapal kosong diperkirakan h = 5 m diatas muka air

Tekanan air = 15,7 Kg/cm2

SF = 1,3

Jadi : Tekanan angin

K = Loa x Tekanan air x h x SF

= 58 x 15,7 x 5 x 1,3

= 5918,9 kg

Jarak hambatan diambil 20 m

Tg = ( x B)/ 20 = ( x 9,7)/ 20 sin = 0,242

= 13,631 m

k1 = k2 = (0,5 p)/ sin

5918,9 = 2,06 p

p = 2873,25 kg

= 2,873 ton

Type bitt dimensi diketahui :

h = 60 cm = 0,6 m

e = 40 cm = 0,4 m

d = 90 cm = 0,9 m

W = 1/6 .d . h2

30
= 1/6. 0,9 .0,62

= 0,054 m3

Kontrol Tegangan Beton

M/W = (P.e)/W

= 2,873. 0,4 / 0,054

= 21,281 t/m2

b
2
= 2,1281 kg/cm < = 75 kg/cm2

Menentukan diameter baut :

T = M/h = (P.e) / h

= (2,873 . 0,4)/0,6

= 1,915 ton

= 1915 kg

Dipakai baut diameter = 2,54 cm

. . d2.n = 1915/ baut

.3,14. 2,542 .n = 1915 / 1.400

5,065.n = 1,367

n = 1,367 / 5,065

n = 0,270 6 buah

maka dipakai baut diameter 1 = 2,54 cm sebanyak 6 buah

5.3 Perencanaan Gudang (Storage dan Open Storage).

i. Sirkulasi Barang Export dan Import pada Bulan Sibuk

Jumlah barang export 456.000 ton/tahun dan jumlah barang import 300.000 ton/tahun

sehingga total arus barang sebesar 756000 untuk rencana 15 tahun mendatang untuk tingkat

pertumbuhan 1,25 %.

ii. Menentukan Luas Gudang

31
Dalam menentukan luas gudang perlu diketahui produk yang akan
disimpan/dimasukkan dalam gudang, lama penyimpanan/penimbunan dan pengaturan
penyimpanan produk.

1. Lamanya Barang di Gudang


Penyimpanan produk export dan import baik digudang tertutup dan gudang terbuka yang
diizinkan selama 3 hari untuk penyimpanan sementara, lewat waktu yang diizinkan untuk
barang-barang yang tidak bertuan maka barang-barang tersebut dipindahkan ke gudang
khusus.

2. Pengaturan Barang di Gudang


Barang-barang didalam gudang tertutup ditempatkan sesuai peruntukannya dengan
tinggi penyusunan maksimal 6 tingkat dengan kapasitas 2 ton/m2.
Barang-barang didalam gudang terbuka ditempatkan sesuai peruntukannya dengan
tinggi penyusunan maksimal 6 tingkat dengan kapasitas 2 ton/m2.
Arus barang dalam satu tahun 756.000 ton
Arus Barang Rencana per Tahun=756.000 ton

GudangTertutup=40 756000=302.400 ton

GudangTerbuka=60 756000=453.600 ton

Luas gudang dapat dihitung dengan persamaan;


T TrT Sf
A=
365 Sth(1BS)

Dengan;
A = luas gudang (m2)
T = troughtput per tahun (muatan yang lewat tiap tahun, ton)
TrT = transit time/dwelling time (waktu transit, hari)
Sf = storage factor (rata-rata volume untuk setiap satuan berat komoditi)
Sth = stacking height (tinggi tumpukan, m)
BS = broken stwage of cargo (volume ruang yang hilang diantara
tumpukan muatan dan ruangan yang diperkirakan untuk lalu
lintas alat pengangkut, %)

32
365 = jumlah hari dalam satu tahun

A. Gudang Terbuka

Sf = direncanakan komoditi memiliki berat 2 ton per meter kubik


= 0,5
Sth = direncanakan tinggi tumpukan 2 meter
BS = 50%
453.600 6 0,5
A= =3728 m 2
365 2 (10,5)

2
3728 m
A= =1864 m 2
2

Sehingga direncanakan gudang Tertutup dengan ukuran 32 x 62 meter

B. Gudang Tertutup

Sf = direncanakan komoditi memiliki berta 2 ton per meter kubik


= 0,5
Sth = direncanakan tinggi tumpukan 2 meter
BS = 50%
302.400 6 0,5
A= =2485 m 2
365 2 (10,5)

A=2485m2 / 2=1243 m2

Sehingga direncanakan gudang Tertutup Terbuka dengan ukuran 20 x 62 meter

3. Menentukan Jumlah Crane


Diketahui :
Direncanakan crane digunakan untuk gudang terbuka. Crane yang digunakan berupa crane
darat(shore crane);
Kapasitas crane = 15 ton/angkut
Waktu pengangkutan crane = 10 menit

Kapasitas crane 1 jam = (60/10) x 15 = 90 ton/jam

33
Kapasitas crane 1 hari = 90 ton/jam x 12 jam/hari = 1080 ton/hari

Jumlah crane perlu = 756000 ton/(1080 ton/hari x 317 hari)

= 2,21 crane = 3 crane


4. Menentukan jumlah forklift
Diketahui :
spesifikasi dimensi forklift FD45T-M
Kapasitas maksimum: 4500 kg
Tinggi keseluruhan: 4225 mm
Panjang keseluruhan: 3160 mm
Lebar keseluruhan: 1480 mm
Tinggi garpu maksimum : 2265 mm
Radius luar putar/belok: 2760 mm
Kapasitas Forklift = 4,5 ton sekali angkut.
Waktu forklift dalam 1 kali pengangkutan = 15 menit. (Asumsi)
Jadi kapasitas forklift dalam 1 jam kerja : = ( 60 / 15 ) x 4,5 ton
= 18 ton / jam
Jumlah forklift yang digunakan :
= 12 jam/hari x 18 ton/jam = 216 ton/hari
Jumlah Forklift perlu :

= 756000 ton / (216x317 hari)= 11 unit forklift

Lebar gang ideal yg dibutuhkan +/- 3 meter, supaya forklift bisa berjalan dan berputar
dengan aman.

34

Anda mungkin juga menyukai