PENDAHULUAN
Pendahuluan
(a) Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung - SNI 1726 2012
(Rev. maret 2013).
(b) Standar Pembebanan Jembatan Jalan Raya RSNI T-02-2005.
(c) Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain
sni 1727 2013.
(d) Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan RSNI T-12-2004.
(e) Standart Design Criteria for Port in Indonesia, Maritime Sector
Development Programe Directorate General of Sea Communications.,
1984.
1
(f) The Technical Standards and Commentaries for Port and Harbor Facilities
in Japan (OCDI), 2002.
(g) Data lapangan yang menyangkut data tanah, dimensi kapal dan lain-lain.
2
BAB 2
ANALISA STRUKTUR
Model Struktur
Analisis struktur Dermaga CPO PT. Mitra Aneka Rezeki yang berlokasi di
Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dilakukan dengan komputer
berbasis elemen hingga (finite element) untuk berbagai kombinasi
pembebanan yang meliputi beban mati, dan beban lainnya. Pemodelan
struktur dilakukan dengan Program SAP2000 seperti terlihat pada gambar 2.
3
Perhitungan Gaya-Gaya Dalam
4. Pembebanan
5. Kombinasi Pembebanan
4
Balok 30/50
Balok 15/30
Balok 40/60
5
Pondasi Spunpile dia. 30 cm
Pembebanan
Muatan-muatan yang bekerja pada Dermaga
Muatan-muatan yang bekerja pada Dermaga terdiri atas beban vertikal dan
beban horizontal
Beban Horizontal yaitu, Beban Tumbukan Kapal dan Beban Tarikan Bollard
Sedangkan Beban Vertikal berupa Beban Mati, Beban Mati Tambahan, Beban
Hidup dan Beban pada lokasi conveyor (berupa Beban Truk dan Beban
Conveyor).
6
1. Beban mati
2. Beban Mati Tambahan Berupa Beban merata air hujan menimpa lantai
Beban tarikan bollard untuk kapal 3.500 DWT adalah 35 ton. karena
Bollard direncanakan berada pada 4 titik di Dermaga, maka digunakan
Bollard dengan kapasitas 25 Ton pada masing-masing titik.
Energi Kinetis akibat benturan kapal pada saat akan bertambat yakni :
1 W (V sin α )2
E= ×
2 g
7
V sin
Kapal
E
2
Fd
2 Dermaga
8
k = 0.8 (konstanta karena bentuk kapal)
1 W (V sin α )2
E= ×
2 g
N satua
o n
DW
1 Berat mati kapal T 3500 ton
2 Panjang kapal Loa 70.23 m
3 Lebar B 20.12 m
5 Draft/sarat d 4.88 m
5690.04
6 Berat Kapal (displacement) W 4 ton
deraja
9 sudut tumbukan Ø 10 t
16 Kecepatan kapal merapat di dermaga v 0,128 m/det
18 Percepatan gravitasi g 9,810 m/det
9
Fender dipasang pada tepi dermaga dan berfungsi untuk menyerap energi
yang berasal dari benturan kapal pada saat kapal berlabuh. Sistem fender
yang terpasang tergantung pada besarnya energy kinetis tumbukan kapal
(berthing energy). Energi tumbukan merupakan gaya yang berlawanan dengan
gaya tarikan kapal pada bolder.
10
Gambar 8. Tampak Atas Perletakan Truk dan Machinery Conveyor pada Dermaga
11
Gambar 9. Tampak Depan Perletakan Truk dan Machinery Conveyor pada Dermaga
12
Pada Gambar 8 dan 9 ini dapat dilihat machinery conveyor berada pada 4
tumpuan. untuk menentukan beban pada masing-masing tumpuan, maka
dilakukan pemodelan sebagai berikut :
Reaksi diatas artinya adalah beban yang ditanggung struktur akibat dari
machinery conveyor. beban2 ini dibagikan lagi ke masing2 titik beban
tersebut.
13
Kombinasi Pembebanan untuk Perencanaan Pondasi Struktur Dermaga Beton
a. Comb 1 Pondasi = 1,0 Beban Mati + 1,0 Beban Mati Tambahan + 1,0
Beban Conveyor
b. Comb 2 Pondasi = 1,0 Beban Mati + 1,0 Beban Mati Tambahan + 1,0
Beban Conveyor + 1,0 Beban tarikan Bollard + 1,0 Beban Tumbukan Kapal
+ 1,0 Beban Truk + 1,0 Beban Hidup
COMB 1 COMB 2
No Beban COMB 1 COMB 2
Pondasi Pondasi
1 Beban Mati 1.4 1.2 1 1
2 Beban Mati Tambahan 1.4 1.2 1 1
3 Beban Conveyor 1.4 1.2 1 1
4 Beban Truk 1.2 1
5 Beban Tarikan Bollard 1.2 1
6 Tumbukan Kapal 1.2 1
7 Beban Hidup 1,6 1
14
Gambar 10. Distribusi Momen Pada Pelat
Untuk αm lebih besar 0,2 tapi tidak besar dari 2,0 maka tebal pelat
minimum :
h=
(
I n 0 , 8+
1500
fy
)
36+5 β ( 0 , 2α m )
atau tidak kurang dari 120 mm
Untuk αm lebih besar 2,0 tebal pelat minimum :
h=
(
I n 0 , 8+
fy
1500 )
36+9 β atau tidak kurang dari 90 mm
Untuk suatu panel pelat dengan balok diantara tumpuan pada semua
sisinya, kekakuan relatif balok terhadap pelat dalam dua arah yang
tegak lurus,
15
α1 L Ecb I b 1
22
0 , 2< <5,0 α=
α2 L Ecs I s 2
1
2
dimana
Jumlah absolut momen terfaktor positif dan momen terfaktor negatif
rata-rata dalam masing-masing arah:
W u L2 L
1 n2
Mo=
8
Momen terfaktor negatif dapat dihitung pada muka tumpuan persegi.
Tumpuan berbentuk lingkaran atau segi banyak beraturan harus
diperlakukan sebagai tumpuan bujur sangkar dengan luas sama. Pada
bentang dalam, momen total terfaktor akibat beban gravitasi Mo
didistribusikan sebagai berikut :
Momen terfaktor negatif 0,65
Momen terfaktor positif 0,35
b. BALOK
Teori lentur pada beton bertulang biasa didasarkan pada tiga asumsi
dasar, yaitu :
- Penampang tegak lurus terhadap sumbu lentur adalah bidang sebelum
dan sesudah lentur
- Regangan pada tulangan sama dengan regangan pada beton
- Tegangan pada beton dan tulangan dihitung dari regangan yang
menggunakan kurva regangan-tegangan untuk beton dan baja
16
Gambar 11. Gambar Tegangan Dan Regangan Pada Penampang Balok
Untuk balok persegi, total gaya tarik yang dipikul baja adalah:
T = A s f y= ρf y bd
Gaya tekan yang dipikul beton adalah:
C=0 , 85 f c bβ1 c
Gaya tekan sama dengan gaya tarik pada penampang kritis memberikan:
ρf y
c= d
0 , 85 f c β1
Kriteria keruntuhan tarik adalah maksimum regangan pada beton yang
sama dengan 0,003 sehingga:
0 , 003
c= d
f s /E s + 0 , 003
Pada kondisi setimbang, beton akan mencapai regangan maksimum 0,003
ketika tulangan baja mencapai tegangan leleh fy. Rasio tulangan untuk
kondisi setimbang menjadi (SNI-03-2847-2002 pasal 10.4.3) :
ρb =φ
( 0 , 85 . β 1. f c 600
fy
x
( 600+ f y ) )
Geser pada balok untuk struktur yang memikul lentur dan geser
adalah:
Vc= ( )√f c
6
bw d
dan
Untuk struktur yang memikul gaya tekan aksial :
17
( )( )√f c
Nu
Vc= 1+ bw d
14 A g 6
c. KOLOM
Kolom-kolom pada struktur dengan pengaku harus direncanakan terhadap
beban aksial Pu dan diperhitungkan secara elastik linier dan sesuai dengan
faktor pembesaran agar momen Mc = b M2 meningkat, dimana M2 adalah
momen terbesar Mu pada ujung-ujung kolom yang dihitung dengan
perhitungan elastik linier
Untuk b harus dihitung dengan :
Cm
δ b= ≥1 , 0
( )
P
1− u
φP c
EI k =
( )
Ec I q
2,5
1+ β d
EI b =
( )
Ec I q
5
1+ β d
18
Gambar 12. Kondisi Kolom Akibat Pembebanan
( )
M 1b
C m=0 , 6+0 , 4 ≥0 , 40
M 2b
d. PONDASI
Daya Dukung Pondasi berdasarkan Data Bor Dalam (SPT)
Daya dukung axial pondasi tiang dapat dihitung berdasarkan data SPT,
dengan menggunakan Rumus Meyerhof, 1956, yaitu:
Qtotal = Qp + Qs
Qp = 40 . N . Ap
19
dimana:
Qp = daya dukung ujung tiang
Qs = daya dukung friksi tiang
N = nilai NSPT
LNav = nilai rata-rata NSPT
Ap = luas penampang tiang
As = luas selimut tiang
FK = faktor keamanan
Hole Depth (m) D (m) Ap (m2) As (m2) N1 N2 Qp (Ton) ΔQs (Ton) Qs (Ton) Qtotal (Ton) Qall (Ton)
0.0 0.30 0.071 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2.0 0.30 0.071 1.88 1 0.50 1.41 0.47 0.47 1.88 0.63
4.0 0.30 0.071 3.77 1 0.67 1.88 0.63 1.10 2.98 0.99
6.0 0.30 0.071 5.65 1 0.75 2.12 0.71 1.81 3.93 1.31
8.0 0.30 0.071 7.54 5 1.60 4.52 1.51 3.31 7.84 2.61
10.0 0.30 0.071 9.42 8 2.67 7.54 2.51 5.83 13.37 4.46
12.0 0.30 0.071 11.31 12 4.00 11.31 3.77 9.60 20.91 6.97
14.0 0.30 0.071 13.19 13 5.13 14.49 4.83 14.43 28.92 9.64
16.0 0.30 0.071 15.08 15 6.22 17.59 5.86 20.29 37.88 12.63
18.0 0.30 0.071 16.96 29 8.50 24.03 8.01 28.30 52.34 17.45
20.0 0.30 0.071 18.85 57 12.91 36.50 12.17 40.47 76.97 25.66
22.0 0.30 0.071 20.73 60 16.83 47.60 15.87 56.33 103.93 34.64
24.0 0.30 0.071 22.62 60 20.15 56.98 18.99 75.33 132.31 44.10
B.1
26.0 0.30 0.071 24.50 60 23.00 65.03 8.67 84.00 149.03 49.68
28.0 0.30 0.071 26.39 60 25.47 72.01 9.60 93.60 165.61 55.20
30.0 0.30 0.071 28.27 60 27.63 78.11 10.41 104.02 182.12 60.71
32.0 0.30 0.071 30.16 60 29.53 83.49 11.13 115.15 198.64 66.21
34.0 0.30 0.071 32.04 60 31.22 88.28 11.77 126.92 215.20 71.73
36.0 0.30 0.071 33.93 60 32.74 92.56 12.34 139.26 231.82 77.27
38.0 0.30 0.071 35.81 60 34.10 96.42 12.86 152.11 248.53 82.84
40.0 0.30 0.071 37.70 60 35.33 99.90 13.32 165.44 265.34 88.45
42.0 0.30 0.071 39.58 60 36.45 103.07 13.74 179.18 282.25 94.08
44.0 0.30 0.071 41.47 60 37.48 105.97 14.13 193.31 299.27 99.76
46.0 0.30 0.071 43.35 60 38.42 108.62 14.48 207.79 316.41 105.47
48.0 0.30 0.071 45.24 60 39.28 111.06 14.81 222.60 333.66 111.22
50.0 0.30 0.071 47.12 60 40.08 113.31 15.11 237.71 351.02 117.01
20
Tabel 7. Daya Dukung tiang pancang Spunpile diameter 30 cm
berdasarkan data Bor dalam (Titik B.2)
Hole Depth (m) D (m) Ap (m2) As (m2) N1 N2 Qp (Ton) ΔQs (Ton) Qs (Ton) Qtotal (Ton) Qall (Ton)
0.0 0.30 0.071 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2.0 0.30 0.071 1.88 1 0.50 1.41 0.47 0.47 1.88 0.63
4.0 0.30 0.071 3.77 1 0.67 1.88 0.63 1.10 2.98 0.99
6.0 0.30 0.071 5.65 1 0.75 2.12 0.71 1.81 3.93 1.31
8.0 0.30 0.071 7.54 1 0.80 2.26 0.75 2.56 4.82 1.61
10.0 0.30 0.071 9.42 3 1.17 3.30 1.10 3.66 6.96 2.32
12.0 0.30 0.071 11.31 1 1.14 3.23 1.08 4.74 7.97 2.66
14.0 0.30 0.071 13.19 1 1.13 3.18 1.06 5.80 8.98 2.99
16.0 0.30 0.071 15.08 10 2.11 5.97 1.99 7.79 13.76 4.59
18.0 0.30 0.071 16.96 28 4.70 13.29 4.43 12.22 25.51 8.50
20.0 0.30 0.071 18.85 58 9.55 26.99 9.00 21.21 48.20 16.07
22.0 0.30 0.071 20.73 60 13.75 38.88 12.96 34.17 73.05 24.35
24.0 0.30 0.071 22.62 60 17.31 48.94 16.31 50.48 99.42 33.14
B.2
26.0 0.30 0.071 24.50 60 20.36 57.56 7.67 58.16 115.72 38.57
28.0 0.30 0.071 26.39 60 23.00 65.03 8.67 66.83 131.86 43.95
30.0 0.30 0.071 28.27 60 25.31 71.57 9.54 76.37 147.94 49.31
32.0 0.30 0.071 30.16 60 27.35 77.34 10.31 86.68 164.02 54.67
34.0 0.30 0.071 32.04 60 29.17 82.47 11.00 97.68 180.15 60.05
36.0 0.30 0.071 33.93 60 30.79 87.06 11.61 109.29 196.34 65.45
38.0 0.30 0.071 35.81 60 32.25 91.18 12.16 121.44 212.63 70.88
40.0 0.30 0.071 37.70 60 33.57 94.92 12.66 134.10 229.02 76.34
42.0 0.30 0.071 39.58 60 34.77 98.32 13.11 147.21 245.53 81.84
44.0 0.30 0.071 41.47 60 35.87 101.42 13.52 160.73 262.15 87.38
46.0 0.30 0.071 43.35 60 36.88 104.26 13.90 174.63 278.90 92.97
48.0 0.30 0.071 45.24 60 37.80 106.88 14.25 188.88 295.76 98.59
50.0 0.30 0.071 47.12 60 38.65 109.29 14.57 203.46 312.75 104.25
21
Tabel 8. Daya Dukung tiang pancang mini pile persegi 25x25 cm 2
berdasarkan data Bor dalam (Titik B.1)
Hole Depth (m) D (m) Ap (m2) As (m2) N1 N2 Qp (Ton) ΔQs (Ton) Qs (Ton) Qtotal (Ton) Qall (Ton)
0.0 0.25 0.063 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2.0 0.25 0.063 2.00 1 0.50 1.25 0.50 0.50 1.75 0.58
4.0 0.25 0.063 4.00 1 0.67 1.67 0.67 1.17 2.83 0.94
6.0 0.25 0.063 6.00 1 0.75 1.88 0.75 1.92 3.79 1.26
8.0 0.25 0.063 8.00 5 1.60 4.00 1.60 3.52 7.52 2.51
10.0 0.25 0.063 10.00 8 2.67 6.67 2.67 6.18 12.85 4.28
12.0 0.25 0.063 12.00 12 4.00 10.00 4.00 10.18 20.18 6.73
14.0 0.25 0.063 14.00 13 5.13 12.81 5.13 15.31 28.12 9.37
16.0 0.25 0.063 16.00 15 6.22 15.56 6.22 21.53 37.09 12.36
18.0 0.25 0.063 18.00 29 8.50 21.25 8.50 30.03 51.28 17.09
20.0 0.25 0.063 20.00 57 12.91 32.27 12.91 42.94 75.21 25.07
22.0 0.25 0.063 22.00 60 16.83 42.08 16.83 59.77 101.86 33.95
24.0 0.25 0.063 24.00 60 20.15 50.38 20.15 79.93 130.31 43.44
B.1
26.0 0.25 0.063 26.00 60 23.00 57.50 9.20 89.13 146.63 48.88
28.0 0.25 0.063 28.00 60 25.47 63.67 10.19 99.31 162.98 54.33
30.0 0.25 0.063 30.00 60 27.63 69.06 11.05 110.36 179.43 59.81
32.0 0.25 0.063 32.00 60 29.53 73.82 11.81 122.18 196.00 65.33
34.0 0.25 0.063 34.00 60 31.22 78.06 12.49 134.66 212.72 70.91
36.0 0.25 0.063 36.00 60 32.74 81.84 13.09 147.76 229.60 76.53
38.0 0.25 0.063 38.00 60 34.10 85.25 13.64 161.40 246.65 82.22
40.0 0.25 0.063 40.00 60 35.33 88.33 14.13 175.53 263.87 87.96
42.0 0.25 0.063 42.00 60 36.45 91.14 14.58 190.11 281.25 93.75
44.0 0.25 0.063 44.00 60 37.48 93.70 14.99 205.11 298.80 99.60
46.0 0.25 0.063 46.00 60 38.42 96.04 15.37 220.47 316.51 105.50
48.0 0.25 0.063 48.00 60 39.28 98.20 15.71 236.18 334.38 111.46
50.0 0.25 0.063 50.00 60 40.08 100.19 16.03 252.21 352.41 117.47
22
Tabel 9. Daya Dukung tiang pancang mini pile persegi 25x25 cm 2
berdasarkan data Bor dalam (Titik B.2)
Hole Depth (m) D (m) Ap (m2) As (m2) N1 N2 Qp (Ton) ΔQs (Ton) Qs (Ton) Qtotal (Ton) Qall (Ton)
0.0 0.25 0.063 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2.0 0.25 0.063 2.00 1 0.50 1.25 0.50 0.50 1.75 0.58
4.0 0.25 0.063 4.00 1 0.67 1.67 0.67 1.17 2.83 0.94
6.0 0.25 0.063 6.00 1 0.75 1.88 0.75 1.92 3.79 1.26
8.0 0.25 0.063 8.00 1 0.80 2.00 0.80 2.72 4.72 1.57
10.0 0.25 0.063 10.00 3 1.17 2.92 1.17 3.88 6.80 2.27
12.0 0.25 0.063 12.00 1 1.14 2.86 1.14 5.03 7.88 2.63
14.0 0.25 0.063 14.00 1 1.13 2.81 1.13 6.15 8.96 2.99
16.0 0.25 0.063 16.00 10 2.11 5.28 2.11 8.26 13.54 4.51
18.0 0.25 0.063 18.00 28 4.70 11.75 4.70 12.96 24.71 8.24
20.0 0.25 0.063 20.00 58 9.55 23.86 3.82 16.78 40.64 13.55
22.0 0.25 0.063 22.00 60 13.75 34.38 5.50 22.28 56.66 18.89
24.0 0.25 0.063 24.00 60 17.31 43.27 6.92 29.20 72.47 24.16
B.2
26.0 0.25 0.063 26.00 60 20.36 50.89 8.14 37.35 88.24 29.41
28.0 0.25 0.063 28.00 60 23.00 57.50 9.20 46.55 104.05 34.68
30.0 0.25 0.063 30.00 60 25.31 63.28 10.13 56.67 119.95 39.98
32.0 0.25 0.063 32.00 60 27.35 68.38 10.94 67.61 135.99 45.33
34.0 0.25 0.063 34.00 60 29.17 72.92 11.67 79.28 152.20 50.73
36.0 0.25 0.063 36.00 60 30.79 76.97 12.32 91.60 168.57 56.19
38.0 0.25 0.063 38.00 60 32.25 80.63 12.90 104.50 185.12 61.71
40.0 0.25 0.063 40.00 60 33.57 83.93 13.43 117.92 201.85 67.28
42.0 0.25 0.063 42.00 60 34.77 86.93 13.91 131.83 218.76 72.92
44.0 0.25 0.063 44.00 60 35.87 89.67 14.35 146.18 235.85 78.62
46.0 0.25 0.063 46.00 60 36.88 92.19 14.75 160.93 253.12 84.37
48.0 0.25 0.063 48.00 60 37.80 94.50 15.12 176.05 270.55 90.18
50.0 0.25 0.063 50.00 60 38.65 96.63 15.46 191.51 288.15 96.05
23
BAB 3
HASIL PERHITUNGAN STRUKTUR
Struktur
Dari Analisa perhitungan struktur yang dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai
berikut
Tabel 10. Output Gaya-gaya dalam hasil perhitungan struktur
Momen
Geser Max
Balok Max
N-m N
Balok 30/50 105176.86 181716.21
Balok 40/60 55359.34 155015.44
Balok 35/200 105524.35 53642.25
Balok 15/30 1650.87 3301.73
Lantai Momen Max (N-m/m)
Lantai 421436.4
Tul.
Nama Dimensi Tul tump. Tul. Lap.
sengkang
Lantai 30 cm D13 - 150 (dipasang 2 lapis)
Balok 1 30/50 atas 4 D19 atas 2 D19 8-100
bawah 2 D19 bawah 4 D19 8-100
Balok 2 40/60 atas 4 D19 atas 2 D19 8-150
bawah 2 D19 bawah 4 D19 8-150
Balok Fender 35/200 atas 3 D19, bawah 3 D19 8-200
D13-150 8-200
Balok Pipa CPO 15/30 atas 2 D13 8-100
bawah 2 D13 8-100
24
Gambar 13. Denah Rencana Balok Dermaga
25
Gambar 14. Potongan A-A (Denah Rencana Balok)
26
Gambar 15. Detail Balok 30/50
Gambar 17. Detail Balok 35/200 Gambar 18. Detail Balok 15/30
27
Gambar 19. Denah Rencana Penulangan Lantai
28
Gambar 20. Potongan A-A (Denah Rencana Penulangan Lantai)
29
Pondasi
Dari data diatas, dapat disimpulkan rencana pondasi memenuhi syarat daya
dukung.
30
Perhitungan Lateral Tiang Dermaga
Qu
tiang bujursangkar
z
L
4
I = p/64 . (D 4 – D c
4
)= 0,0003459 m
EI = 12.466,37 kN-m2
2I
Z
D 31
Z= 0,0023
2I
Z
D
Z= 0,0023 m3
2 2 2
Su= 0,15 kg/cm = 15 kN/m = 2,175 lb/in
2 2
k h = 67 S u = 145,76 lb/in = 990,17 kN/m
1 4 32
EI
R
k
1 4
EI
R
k
R = 1,88 m
L /R = 8,49 > 4 → tiang panjang
L /D = 53,33
e /D = 33,33
2
c u = q u/2 = 17,50 kN/m
M u/c u B 3 = 149508,52
Su
33
5
Jumlah pondasi, n = 92 bh
Efisiensi group, G e diambil = 1,00 (Prakash dan Sharma, 1989)
Daya dukung lateral tiang group pada dermaga adalah,
QT=Qa.n .Ge= 144,90 ton
34
ANALISAPerhitungan
GAYA LATERAL
Lateral TIANG PADA
Tiang pada SHEETPILE
Sheetpile
PT. MAR BANYUASIN
ANALISA GAYA LATERAL PALEMBANG
TIANG PADA SHEETPILE
PT. MAR BANYUASIN PALEMBANG
Pile Foundation in Engineering Practice – Prakash and Sharma , 1989
Berdasarkan Rumus Broms (1964):
Qu
Qu
e
e
10
10
11
11
tiang bujursangkar 12
tiang bujursangkar 12
13
13
14
14
15
15
16
z 16
z L 17
L 17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
Dimensi tiang bujursangkar, D = 250 mm
I = 1 /12 . D 4 = 0,0003255 m4
EI = 8.960,32 kN-m2
2I
ZZ 2 I
D
D
Z= 0,0026 m3
Z= 0,0026
35
85 ZZ ffc
Mu 00..85
M → beton
→ beton
2I
Z
D
Z= 0,0026
2 2
Su= 0,15 kg/cm = 15 kN/m = 2,175
2 2
k h = 67 S u = 145,76 lb/in = 990,17 kN/m
1 4
EI
R
k
R= 1,73 m
L /R = 8,65 > 4 → tiang panjang
L /D = 60,00
e /D = 12,00
2
c u = q u/2 = 17,50 kN/m
M u/c u B 3 = 222830,45
Rata-rata N-
Korelasi kohesi d
37
Perhitungan Penulangan Poer (Pile Cap)
Dimensi Pile Cap
Kombinasi beban terfaktor di titik yang sama diperoleh reaksi pada pondasi
sebesar 31,1979 ton.
db.fy 16.320
= =237,485
LDB = 4. √ fc ' 4 . √ 29,05 mm > 0,04. db. fy = 0,04. 16. 320 = 204.8 mm
Untuk tulangan tarik :
38
35cm 35cm
31.1979 ton
Mu 5 , 356 .107
2
= 2
=0 , 2405
Rn = Φ . b. d 0 , 8 . 700. 639
fy 320
m = 0,85 fc ' = 0,85×29 ,05 = 12,9594
1
ρperlu = m (1- √
1−
2.m. Rn 1
fy ) = 12,9594 (1-
1−
320 √
2×12 , 9594×0 , 2405
) = 0,0007
1 , 4 1, 4
ρ min= =0 , 0044
fy =320 (untuk fc’>30MPa)
ρ min= √
fc ' 1 √ 29 , 05
=0, 00421
4 fy = 4.320 (berdasarkan cracking moment)
( 0 , 85 .0 ,85 . 29 , 05 . 600
ρmaks = 0 , 75 320 600+320 ) = 0,0321
( a2 )
Mn=As . fy d−
= 2010,62 . 320. (639 – 37,223/2) = 194620401.5 Nmm
Mn = 194,62 kNm
Φ Mn > Mu
40
Gambar 22. Denah Rencana Pondasi
41
Gambar 23. Detail Poer P1
42
Gambar 24. Detail Poer P2
43
Gambar 25. Detail Poer P3
44
Perhitungan Analisa Papan Sheetpile
Diketahui:
3
g = g sat = 1,4 t/m
3
g' = 0,4 t/m
f= 1,5 °
45 ̶/2 = 44,25 ° = 0,77 rad
45 + f/2 = 45,75 ° = 0,80 rad
2
c= 0,875 t/m
H1 = 0,5 m H2 = 2,5 m
h1 = 0,25 m h2 = H1 - h1 = 0,25 m
Hw = H2 = 2,5 m
Jarak antar tiang, s = 1,25 m
h1
c F H1
mat h2
sat
c
H2 Hw
papan sheetpile
h1
F H1
Pa1 mat h2
Pca
Pa2
H2 Hw
Pw Pa3 papan sheetpile
p6
45
Analisa:
2
Ka = tan (45 ̶/2) = 0,9475
2
Tekanan tanah aktif, pa1 = g H1 Ka = 0,6632 t/m
Gaya tanah aktif, Pa1 = 1/2 pa1 H1 = 0,1658 t/m
ya1 = 1/3 H1 + H2 = 2,67 m
2
Tekanan tanah aktif, pa3 = g' H2 Ka = 0,95 t/m
Gaya tanah aktif, Pa3 = 1/2 pa2 H2 = 1,18 t/m
ya3 = 1/3 H2 = 0,83 m
2
Tekanan air, pw = gw Hw = 2,5 t/m
Gaya aktif air, Pw = 1/2 pw Hw = 3,125 t/m
yw = 1/3 Hw = 0,83 m
2
Tekanan kohesi aktif, pca = ̶2 c √Ka = -1,7034 t/m
Gaya kohesi aktif, P ca = 1/2 pc (H1 + H2)= -2,56 t/m
yc = 1/2 (H1 + H2)= 1,50 m
Gaya aktif total, Pat = Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pw - Pca = 8,69 t/m
za = (Pa1 ya1 + Pa2 ya2 + Pa3 ya3 + Pw yw + Pca yc )/Pat = 0,02 m
2
p6 = 4c - (g H1 + g' H2) = 1,80 t/m
2
p6 D + 2 p6 (H1 + H2 - h1) - 2 Pat ( H1 + H2 - h1 - za) = 0
2
p6 D + 2 p6 (H1 + H2 - h1) - 2 Pat ( H1 + H2 - h1 - za) ≈ 0,0041
46
Analisa Konsolidasi pada timbunan
2
Beban overburden, p0 = ((gsat - gw) x H/2) = 5.20 ton/m
2
Berat volume tanah timbunan, g = 1.75 ton/m
2
Koefisien konsolidasi, cv = 0.03088 cm /det (asumsi)
2
Waktu konsolidasi, t90 = (Tv x Hdr )/cv = 27465587.04 det
47
Posisi Turap Beton
pada Dermaga
48
Gambar 27. Rencana Turap Beton
49
Gambar 28. Detail dan Tampak Sheetpile
50
BAB 4
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berikut adalah rangkuman hasil perhitungan struktur dan Pondasi pada Pekerjaan
Perencanaan Dermaga CPO PT. Mitra Aneka Rezeki di Kabupaten Banyuasin,
Provinsi Sumatera Selatan.
Tul.
Nama Dimensi Tul tump. Tul. Lap.
sengkang
Lantai 30 cm D13 - 150 (dipasang 2 lapis)
Balok 1 30/50 atas 4 D19 atas 2 D19 8-100
bawah 2 D19 bawah 4 D19 8-100
Balok 2 40/60 atas 4 D19 atas 2 D19 8-150
bawah 2 D19 bawah 4 D19 8-150
Balok Fender 35/200 atas 3 D19, bawah 3 D19 8-200
D13-150 8-200
Balok Pipa CPO 15/30 atas 2 D13 8-100
bawah 2 D13 8-100
2. Rekap Pondasi
Pondasi Dermaga direncanakan menggunakan Spunpile diameter 30 cm,
panjang 26 meter.
51
3. Sheetpile
Dinding Penahan Tanah menggunakan Sheetpile uk. 18x55 cm (K-350),
panjang 9 m. dan sebagai perkuatan sheetpile, menggunakan minipile persegi
ukuran 25x25 cm panjang 18 m.
52