Anda di halaman 1dari 13

Tugas Mata Kuliah Rekayasa Pelabuhan

Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Rekayasa
Pelabuhan yang diampu oleh Bapak Jadfan Sidqi Fidari, ST., MT.

Rizal Julian Pandapotan Simanjuntak


165060407111036
Kelas B
No. Absen 10

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
Pembahasan Soal:

Diketahui data perencanaan pelabuhan sebagai berikut:

1. Peta Bathimetri (Terlampir)


2. Hasil Pengukuran Pasang Surut Air Laut:
a. Highest High Water Level (HHWL) : + 2,56 m
b. High Water Level (HWL) : + 2,16 m
c. Mean Sea Level (MSL) : + 1,16 m
d. Low Water Level (LWL) : + 0,16 m
e. Lowest Low Water Level (LLWL) : + 0,39 m
Seharusnya nilai LLWL< LWL, namun pada soal didapati nilai LLWL > LWL.
Maka diasumsikan nilai LLWL = - 0,39 m
3. Data Kapal :

Bobot Durasi Trip


No. Jenis Kapal Jumlah
(GT) Harian Tahunan
1 Motor Kecil <5 62 3 244
2 Motor Sedang 5-15 70 7 52
3 Motor Besar 15-30 15 12 28
4 Motor Besar 30-50 10 16 21
Asumsi dimensi kapal berdasarkan bobot kapal:

4. Data gelombang representatif:


Hs 1 thn = 2,4 m
Hs 10 thn = 2,9 m
Hs 25 thn = 3,1 m
Hs 50 thn = 3,4 m
Diasumsikan : Periode Gelombang (T) = 12 detik
H0 = 3,1 m

H0 direncanakan dengan tinggi gelombang kala ulang 25 tahun.

Penyelesaian:

1. Perhitungan berat rerata kapal


(𝐾1∗𝐴1) +(𝐾2∗𝐴2) +(𝐾3∗𝐴3)
Bobot Rerata =
𝛴𝐴
Dimana:

Kapal Sedang (K1) = 5 GT


Kapal Besar (K2) = 20 GT
Kapal Besar (K3) = 50 GT
Jumlah Kapal Sedang (A1) = 70 buah
Jumlah Kapal Besar (A2) = 15 buah
Jumlah Kapal Besar (A3) = 10 buah
Jumlah total kapal (⅀A) = 95 buah
Maka bobot rerata kapal sebesar : 12,11 GT

Kapal motor sedang tidak dimasukkan kedalam perhitungan, dikarenakan Kapal


dengan berat < 5 GT diasumsikan tidak melakukan bongkar muat di dermaga.
Berdasarkan perhitungan didapat bobot rerata kapal sebesar 12,11 GT maka
berdasarkan tabel diambil kapal dengan berat yang mendekati yaitu sebesar 20 GT.
Dimensi kapal dengan bobot rerata 20 GT :

o Panjang Total (Loa) = 16,20 m


o Lebar (B) = 4,20 m
o Draft = 1,30 m

Perhitungan Jumlah Per Hari


Rumus Jumlah kapal yang berlabuh tiap hari :
(365 − 𝐷𝑡 . 𝑇)
Jumlah kapal yang berlabuh tiap hari = 𝛴 𝑁
365
Dimana :
Dt : Durasi trip tiap jenis/bobot kapal (hari)
T : Jumlah trip tiap jenis/bobot kapal (tahun)
N : Jumlah kapal jenis/bobot kapal
Untuk perhitungan jumlah kapal yang berlabuh tiap hari tidak menyertakan kapal
sedang 5GT.

NO Jumlah kapal Durasi trip Jumlah kapal


(N) (𝟑𝟔𝟓−𝑫 .𝑻)
Harian Tahunan berlabuh 𝟑𝟔𝟓 𝒕 . 𝑵
(Dt) (T)
1 70 7 52 0,1918
2 15 12 28 1,1918
3 10 16 21 0,7945
Jumlah kapal yang berlabuh tiap hari 2,1781
2 kapal

Dari hasil perhitungan jumlah kapal diperoleh 2 kapal yang berlabuh tiap hari.
Karena waktu untuk bongkar muat ikan untuk 1 kapal adalah 2 jam maka untuk 2
kapal memerlukan waktu bongkar muat ikan 4 jam sedangkan waktu operasional
pelabuhan adalah 12 jam. Maka untuk kapal yang ada di dermaga pendaratan dan
dermaga perbekalan masing-masing 1 kapal.

2. Perencanaan Dermaga
Dermaga Pendaratan:

𝑁
𝐿𝑑 = (𝐿 + 0,15 × 𝐿)
𝛾
Dimana :
Ld : panjang dermaga pendaratan
N : jumlah kapal yang berlabuh tiap hari
γ : perbandingan antara waktu operasional pelabuhan dan waktu
bongkar
muatan ikan.Dengan anggapan waktu untuk bongkar muat ikan
adalah = 2 jam dan waktu untuk operasional adalah 12 jam, maka
nilai γ = 12
L : Panjang kapal

Untuk panjang kapal (L) yang digunakan sesuai berat rerata kapal. Berat rerata
kapal adalah 20 GT dengan panjang kapal 16,20 m.
2
𝐿𝑑 = (16,20 + 0,15 × 16,20)
6
= 12,42
Ld = 12,5 m
Panjang dermaga pendaratan (Ld) yang didapat adalah panjang minimum yang bisa
digunakan. Karena ada 2 kapal yang mendarat di dermaga pendaratan, panjang
dermaga pendaratan (Ld) disesuaikan dengan panjang kapal dan ruang kebebasan
kapal. Panjang dermaga pendaratan (Ld) yang digunakan adalah 30 m.

Ruang kebebasan = 0,15 L

= 0,15×16,20

= 2,43m

Ruang kebebasan = 2,5 m

Dermaga Perlengkapan

Panjang dermaga perlengkapan sama dengan dermaga pendaratan yang digunakan


untuk merapatkan 2 buah kapal secara bersamaan yaitu 30 m.

Dermaga Tambat

Rumus panjang dermaga tambat :

LT = n (B + 0.5 B)
Dengan :

LT : panjang dermaga tambat

n : jumlah kapal ikan yang ditambatkan karena dermaga pendaratan dan


dermaga perlengkapan dapat menampung masing-masing 2 buah kapal,
maka jumlah kapal yang menggunakan dermaga tambat adalah 79-1-1 = 77
kapal

B : lebar kapal

Untuk lebar kapal (B) yang digunakan sesuai berat rerata kapal. Berat rerata kapal
adalah 20 GT dengan lebar kapal 4,2 m.

LT = n (B + 0.5 B)

= 77 (4.20 + 0.5 . 4.20)

LT = 485,1 m

Panjang dermaga tambat (LT) yang didapat adalah panjang minimum yang bisa
digunakan. Panjang dermaga tambat disesuaikan dengan jumlah kapal besar yang
bertambat. Karena jumlah kapal yang banyak dan agar tidak mengambil lahan yang
banyak, dermaga tambat dibuat tegak lurus garis pantai yaitu dengan dermaga jenis
pier. Panjang total dermaga tambat dengan 2 pier adalah 485,1 m.

3. Perencanaan Kolam Pelabuhan


Kolam Tambat
Untuk kapal dengan bobot diatas 5 GT, luas kolam pendaratan dihitung
berdasarkan bobot kapal rerata yaitu 20 GT.

Dimensi kapal yang berbobot 20 GT adalah :


Panjang Total (Loa) = 16,20 m
Lebar (B) = 4,20 m
Draft = 1,30 m
Jumlah kapal yang bertambat di dermaga tambat 77 kapal

luas kolam tambat dihitung dengan persamaan :

A2 = ∑ 𝐿2 . 𝐵2
Dengan :

A2 : luas kolam tambat (m2)


L2 : panjang dermaga tambat =1,1L
B2 : lebar perairan untuk bertambat = 1,5B

A2 = ∑ 𝐿2 . 𝐵2
= 77 (1,1 . 16,2) . (1,5 . 4,2)

A2 = 8644,482 m2

Kolam Putar

Luas kolam putar ditentukan berdasarkan kapal terbesar yang menggunakan


pelabuhan yaitu kapal yang berbobot 50 GT.

Panjang kapal (L) bobot 50 GT : 21,5 m

Ap = 𝜋 R2 = 𝜋 (2 . L)2

Dengan :

Ap : luas kolam putar


𝜋 : 3.14
L : panjang kapal
Ap = 𝜋 R2 = 𝜋 (2 . L)2
= 3.14 R2 = 3.14 (2 . 21,5)2
Ap = 5805.86 m2
Kolam Pendaratan

Untuk kapal dengan bobot diatas 5 GT, luas kolam pendaratan dihitung berdasarkan
bobot kapal rerata yaitu 20 GT.
Dimensi kapal yang berbobot 30 GT adalah :
L = 16,2 m
B = 4,2 m
D (draft) = 1,3 m
Jumlah kapal yang bertambat di dermaga pendaratan adalah 2 kapal.
luas kolam pendaratan dihitung dengan persamaan :
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
Dengan :
A1 : luas kolam pendaratan (m2)
L1 : panjang dermaga pendaratan =1,15L
B1 : lebar perairan untuk pendaratan = 1,5B
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
= 2 (1,15 . 16,2) . (1,5 . 4,2)
A1 = 234,738 m2

Kolam Perbekalan

Luas kolam perbekalan yang diperlukan dihitung menggunakan perhitungan yang


sama dengan luas kolam pendaratan. Untuk kapal dengan bobot diatas 5 GT, luas
kolam pendaratan dihitung berdasarkan bobot kapal rerata yaitu 20 GT.
Dimensi kapal yang berbobot 30 GT adalah :
L = 16,2 m
B = 4,2 m
D (draft) = 1,3 m
Jumlah kapal yang bertambat di dermaga pendaratan adalah 2 kapal.
luas kolam pendaratan dihitung dengan persamaan :
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
Dengan :
A1 : luas kolam pendaratan (m2)
L1 : panjang dermaga pendaratan =1,15L
B1 : lebar perairan untuk pendaratan = 1,5B
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
= 2 (1,15 . 16,2) . (1,5 . 4,2)
A1 = 234,738m2

Kolam Perairan Manuver

Agar kapal – kapal besar dapat merapat ke dermaga dengan mudah dan aman,
perairan untuk manuver ditentukan berdasarkan kapal terbesar yang menggunakan
pelabuhan yaitu kapal yang berbobot 50 GT dengan panjang dermaga yang telah
dihitung sebelumnya.
Panjang kapal (L) bobot 50 GT : 21,5 m
Panjang dermaga pendaratan : 18,63 m
Panjang dermaga perbekalan : 18,63 m
Panjang dermaga tambat : 17,82 m
Rumus perairan manuver :
A3 = ∑ 𝐿3 . 𝑊
Dengan :
A3 : luas perairan manuver kapal
L3 : panjang dermaga
W : lebar maneuver kapal= 2L
a. Luas kolam manuver di depan dermaga pendaratan adalah:
Amanuver 1 = 18,63 (2 . 21.5) = 801,09 m2
b. Luas kolam manuver di depan dermaga perbekalan adalah:
Amanuver 2 = 18,63 (2 . 21.5) = 801,09 m2
c. Luas kolam manuver di depan dermaga tambat adalah :
Amanuver 3 = 17,82 (2 . 21.5) = 766,26 m2

Luas Kolam Pelabuhan

Berdasarkan luas masing-masing kolam yang telah dihitung di depan maka luas
kolam pelabuhan adalah :
Apelabuhan = Apendaratan + Aperbekalan + Atambat + Amanuver1+2+3 + Aputar
Dengan :
Apelabuhan : luas kolam pelabuhan
Apendaratan : luas kolam pendaratan
Aperbekalan : luas kolam perbekalan
Atambat : luas kolam tambat
Amanuver1+2+3 : luas kolam manuver
Aputar : luas kolam putar
Apelabuhan = Apendaratan + Aperbekalan + Atambat + Amanuver1+2+3 + Aputar
= 234,738m2+ 234,738m2+ 8644,482m2+ 2368,44
+ 5805.86 m2
Apelabuhan = 21438,697 m2

Kolam Pelabuhan Kondisi Badai

Untuk luasan kolam pelabuhan pada kondisi badai, ukuran kolam putar dan
perairan untuk manuver dihitung berdasarkan bobot rerata kapal, yaitu 20 GT.
Panjang kapal dengan bobot 20 GT adalah 16,2 m.
Luas Kolam Putar :
Ap darurat = 𝜋 R2 = 𝜋 (2 . L)2
Dengan :
Ap darurat : luas kolam putar darurat
𝜋 : 3.14
L : panjang kapal
Ap = 𝜋 R2 = 𝜋 (2 . L)2
= 3.14 R2 = 3.14 (2 . 16,2)2
Ap = 3296,246 m2

Luas perairanmanuver kapal :


Amanuver = 2 × 𝐿𝑑 (2 × 𝐿)
Dengan :
Amanuver : luas perairan manuver kapal
Ld : panjang dermaga pendaratan
L : panjang kapal
Amanuver = 2 × 𝐿𝑑 (2 × 𝐿)
Amanuver = 2 x 18,63(2×16,2) = 1207,224 m2
Luas kolam pelabuhan kondisi badai :
A𝑏𝑎𝑑𝑎𝑖 = N × (𝐿𝑟 + 0,1𝐿𝑟 ) × (𝐵𝑟 + 0,3𝐵𝑟 )
Dengan :
Abadai : luas kolam pelabuhan pada kondisi badai
Lr : panjang kapal rerata dari semua kapal yang ada
Br : lebar kapal rerata dari semua kapal yang ada
N : jumlah kapal keseluruhan termasuk kapal sedang 5GT
A𝑏𝑎𝑑𝑎𝑖 = N × (𝐿𝑟 + 0,1𝐿𝑟 ) × (𝐵𝑟 + 0,3𝐵𝑟 )
= 79 × (18,7 + 0,1.18,7) × (4,6 + 0,3.4,6)
= 9717,679 m2
Luas kolam total pada kondisi badai adalah sebagai berikut :
A𝑏𝑎𝑑𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐴𝑝 𝑑𝑎𝑟𝑢𝑟𝑎𝑡 + 𝐴𝑚𝑎𝑛𝑢𝑣𝑒𝑟 + 𝐴𝑏𝑎𝑑𝑎𝑖
= 3296,246 m2+ 1207,224 m2+ 9717,679 m2= 14211,149 m2

4. Alur Pelayaran

Perhitungan alur pelayaran dihitung menggunakan bobot kapal terbesar yang ada di
pelabuhan yaitu 50 GT.
Lebar kapal (B) bobot 50 GT = 5 m
Alur pelayaran dihitung dengan rumus :
B𝑎𝑙𝑢𝑟 = 7,6 × 𝐵
= 7,6 × 5 = 38 m
Ketentuan :
Lebar dasar alur pelayaran = 40 m
Kemiringan tebing alur pelayaran = 1:1
Lebar permukaan air pada saat surut terendah = 46 m
Muka air rerata = 50 m
Kedalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut :
H=d+G+R+P+S+K
Di mulut pelabuhan dengan gelombang besar menurut Brunn (1981) menyatakan
bahwa :
Ruang kebebasan draft kapal (G+R) = 20 % dari draft kapal
Draft kapal (d) untuk kapal bobot 50 GT = 1,78 m
Nilai ketelitian pengukuran (P),ruang pengendapan (S) dan toleransi pengerukan
(K) ditetapkan masing-masing 0,25 m,.
H =d + G + R + P + S + K
=1,78 + 20%× 1,78 + 0,25 + 0,25 + 0,25 = 2,886, dibulatkan menjadi 3 m
Kesimpulan :
Perencanaan pelabuhan ini dapat menampung kapal dengan jumlah yang banyak.
Kapasitas yang di tampung hingga mencapai 77 kapal. Dermaga yang direncanakan
memiliki luas yang cukup besar, tetapi jika menggunakan perencanaan ini untuk
peta yang diberikan, menurut saya, peta tersebut belum sesuai karena luas lokasinya
kecil dan lokasi untuk tempat berlabuhnya kapal besar sangat terbatas sehingga
dermaga di buat agak jauh dari pantai.

Anda mungkin juga menyukai