BAB VII
TONAGE DAN FREEBOARD
VII.1 Perhitungan GRT dan NRT
VII.1.1 Pengertian Tonnage
Kapal dalam fungsinya sebagai alat angkut yang dipergunakan dalam kegiatan
ekonomi, maka kapal tersebut tentulah dikenakan pajak-pajak serta memerlukan biaya
sehubungan dengan kegiatannya itu. Dapat dimaklumi, bahwa makin besar sebuah kapal,
akan makin besar pula pajak serta ongkos-ongkos yang harus dikeluarkannya. Sebagaimana
diketahui, pertambahan besar kapal itu sangat bervariasi baik terhadap panjang, lebar
maupun tingginya.
Besarnya panjang kapal atau bahkan panjang dan lebar sekalipun, belum dapat
dipakai sebagai pedoman untuk menunjukkan besarnya kapal. Sebab ukuran besarnya kapal
adalah persoalan kapasitas muat (carrying capacity). Oleh karena itu dalam menentukan
pajak, berlaku suatu pedoman bahwa besarnya pajak yang dikenakan pada sebuah kapal
haruslah sebanding dengan kemampuan kapal tersebut untuk memberikan penghasilan
(potensial earning capacity). Atas dasar pemikiran ini, karena tonnage kapal dianggap dapat
menggambarkan potensial earning capacity sebuah kapal, maka besar pajak-pajak yang
dikenakan pada suatu kapal dapat didasarkan atas besarnya tonnagenya.
Dapat disimpulkan guna tonnage adalah :
a. Untuk menunjukkan ukuran besarnya kapal, yaitu kapasitas muatnya.
b. Bagi pemerintah adalah untuk dasar pegangan dalam memungut pajak diantaranya adalah
pajak pelabuhan sebagai imbalan atas pelayanan yang telah diterima oleh kapal itu.
c. Bagi pemilik kapal adalah untuk memperkirakan pendapatan maupun pengeluaran (pajakpajak dan ongkos-ongkos) yang harus dikeluarkan pada kala waktu tertentu.
d. Tonnage dipergunakan pula sebagai batasan-batasan terhadap berlakunya syarat-syarat
keselamatan kapal ataupun beberapa syarat lain.
e. Di galangan kapal, tonnage banyak digunakan sebagai pedoman dalam menetapkan tarif
docking dan reparasi kapal.
Untuk pengukuran tonnage dipakai register tonnage. Ada 2 macam pengukuran
register tonnage yang dikenal, yaitu :
67
atau
K1
NT = K2 x Vc x
Dimana :
4T
3 H
N1
+ K3
N2
10
GT 10,000
10,000
K3 = 1,25 x
N1 = Jumlah penumpang dalam kabin tak boleh lebih dari 8 orang
N2 = Jumlah dari penumpang lainnya
N1 + N2 = Jumlah total dari penumpang apabila disetujui untuk membawa
penumpang sesuai dalam The Ship Passanger Certificate; jika
N1 dan N2 nilainya lebih kecil dari 13, maka N1 dan N2 diambil
Supply Vessel 2 X 3500 HP
68
4T
3 H
NT = K2 x Vc x
Dimana :
Vc = Volume total dari ruang muat dalam m3.
K2 = 0,2 + 0,002 Log Vc
H
Main Deck
Forecastle Deck
Bridge Deck.
Luasan ( m2 )
11,987
Faktor Simpson
0,5
Hasil
5,993
69
0,5
1
1,5
2
3
4
5
6
7
8
8,5
9
9,5
FP
19,367
32,747
52,040
66,753
87,377
94,270
95,909
95,210
90,483
73,907
58,430
41,383
22,920
2,00
2
1
2
1,5
4
2
4
2
4
1,5
2
1
2
0,5
=
38,734
32,747
104,080
100,129
349,508
188,540
383,636
190,420
361,932
110,860
116,860
41,383
45,840
1,00
2071,662
1 LBP
x
x
3 10
Dimana :
LBP
Maka :
Vol MP =
1 62,00
x
x 2071,662
3 10
= 4281,435 m3
B. Volume Cant Part
Volume dibelakang AP
Tabel 13. Volume Cant Part.
Ord.
AP
Luasan m2
11,987
SM
1
Hasil
11,987
PP
AE
4,99
0,000
4
1
19,96
0,000
70
31,947
1
xhx
3
Dimana :
h
3,00
1,50
2
Maka :
Vol cP =
1
x1,50 x31,947
3
= 15,973 m3
Total Volume Dibawah Tonnage Deck ( V1 )
Vol MP + Vol CP = 4281,435 m3 + 15,973 m3
= 4297,408 m3
VII.2.2 Volume Diatas Tonnage Deck
Pada kapal rancangan ini volume ruangan-ruangan diatas tonnage deck terdiri dari :
a. Volume Ruangan Main Deck
b. Volume Forecastle Deck
c. Volume Upper Forecastle Deck
d. Volume Navigation Bridge Deck.
71
Frame
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
Volume =
SM
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
Hasil
45,375
181,50
90,750
181,50
90,750
179,30
86,900
170,50
83,050
161,48
78,100
149,16
70,510
133,716
62,370
=
1764,961
1
xh frame x
3
Dimana :
hframe
= 0,60 m
Maka :
Supply Vessel 2 X 3500 HP
72
V.Bidang I
1
x0,60 x1764,961
3
= 352,992 m3
Volume Bidang II :
Volume Bidang II = P x L x T
Dimana :
P = Panjang Bangunan II
= 10,20 m
L = Lebar Bangunan II
= 16,50 m
T = Tinggi Bangunan II
= 2,70 m
Maka :
Volume Bidang II = 10,2 x 16,50 x 2,70
= 454,41 m3
Volume Bidang III :
Volume Bidang III = P x L x T
Dimana :
P = Panjang Bangunan III
= 0,60 m
L = Lebar Bangunan III
= 14,0 m
T = Tinggi Bangunan III
= 2,70 m
Maka :
Volume Bidang III= 0,60 x 14,00 x 2,70
= 22,68 m3
73
Volume Bidang VI :
Volume Bidang VI = P x L x T
Dimana :
P = Panjang Bangunan VI
= 4,2 m
L = Lebar Bangunan VI
= 5,05 m
T = Tinggi Bangunan VI
= 2,70 m
Maka :
Volume Bidang VI = 4,2 x 5,05 x 2,70
= 57,267 m3
Total Volume Ruangan Main Deck :
V Main Deck = V. Bid. I + V. Bid. II + V. Bid. III + V. Bid VI
= 352,992 + 454,41 + 22,68 + 57,67
= 887,752 m3
B.Volume Ruangan Fore Castle Deck
Untuk menentukan volume Fore Castle Deck kapal ini digunakan gambar yang diambil dari
rencana umum, yaitu :
Luasan (m2)
44,55
44,55
44,55
44,55
44,55
SM
1
4
2
4
2
Hasil
44,55
178,00
89,00
178,00
89,00
74
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
44,361
40,064
43,686
43,2
42,66
41,85
41,31
40,405
39,476
38,434
37,316
36,055
Volume =
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
=
177,444
88,128
174,744
86,40
170,64
83,7
165,24
80,81
78,956
76,868
149,264
72,11
1982,854
1
xh frame x
3
Dimana :
hframe
= 0,600 m
Maka :
V.Bidang I
1
x0,600 x1982,854
3
= 396,570 m3
Volume Bidang II :
Volume Bidang II = P x L x T
Dimana :
P = Panjang Bangunan II
= 3,60 m
L = Lebar Bangunan II
= 16,50 m
T = Tinggi Bangunan II
= 2,70 m
Maka :
Supply Vessel 2 X 3500 HP
75
76
77
T = Tinggi Bangunan II
= 2,20 m
Maka :
Volume Bidang II = 1,20 x 4,70 x 2,20
= 12,408 m3
Volume Bidang III :
Volume Bidang III = P x L x T
Dimana :
P = Panjang Bangunan III
= 4,40 m
L = Lebar Bangunan III
= 6,00 m
T = Tinggi Bangunan III
= 2,20 m
Maka :
Volume Bidang III = 4,40 x 6,00 x 2,20
= 58,08 m3
Volume Bidang IV :
Volume Bidang IV = P x L x T
Dimana :
P = Panjang Bangunan IV
= 3,30 m
L = Lebar Bangunan IV
= 4,3 m
T = Tinggi Bangunan IV
= 2,20 m
Maka :
Supply Vessel 2 X 3500 HP
78
= 4297,408 m3
= 887,752 m3
= 767,55 m3
= 225,786 m3
79
= 652,800 m3
= 6831,296 m3
Total Volume
K1
Maka :
GT
= 0,276 x 6831,296 m3
= 1885,437 Tonnage.
NT = K2 x V x
4 xT
3xH
Dimana :
NT
80
= 6831,296 m3
K2
Maka :
NT
= 0,207 x 6831,296 x
4 x5,00
3 x6,00
= 1745,775 Tonnage.
Dari perhitungan diatas ditetapkan harga NT = 1745,775 Tonnage.
VII.5 Pengertian Lambung Timbul
Lambung timbul adalah tanda pada lambung kapal yang menunjukkan batas pemuatan
kapal, merupakan salah satu pertimbangan sahbandar sebelum menerbitkan surat ijin
berlayar. Lambang lambung timbul berupa lingkaran beserta beberapa garis yang
menunjukkan batas pemuatan pada beberapa jenis atau daerah yang dilalui, hal ini penting
karena berat jenis air di sungaiakan berbeda dengan laut di daerah tropis ataupun di daerah
yang bersuhu dingin.
VII.6 Perhitungan lambung timbul pada kapal
Lambung timbul adalah tanda pada lambung kapal yang menunjukkan batas
pemuatan kapal, merupakan salah satu pertimbangan sahbandar sebelum menerbitkan surat
1
izin berlayar. Dalam perhitungan lambung timbul untuk perencanaan kapal ini
digunakan ketentuan Non Convention Vessel Standard (NCVS), hal tersebut dikarenakan
kapal Supply Vessel rancangan ini hanya berlayar di wilayah perairan Indonesia.
81
Non Convention Vessel Standard (NCVS) merupakan peraturan tentang standar kapal
yang hanya berlayar di perairan Indonesia. Peraturan ini dikeluarkan oleh Menteri
Perhubungan Republik Indonesia.
Peraturan ini berlaku bagi kapal berbendera Indonesia dan kapal asing yang
beroperasi secara tetap sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan didalam
daerah pelayaran kawasan Indonesia.
Lambang lambung timbul berupa lingkaran beserta beberapa garis yang
menunjukkan batas pemuatan pada beberapa jenis/daerah yang dilalui, hal ini penting karena
berat jenis air di sungaiakan berbeda dengan laut di daerah tropis ataupun di daerah yang
bersuhu dingin.
Ketentuan lambung timbul dikelaskan oleh badan klasifikasi kapal Indonesia yaitu
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) yang mengeluarkan sertifikat lambung timbul. Sertifikat
tersebut telah sesuai dengan Non Convention Vessel Standard (NCVS) yang berlaku bagi
pelayaran wilayah Indonesia selama 5 (lima) tahun.
Di dalam peraturan NCVS halaman VI-4 membagi tipe kapal menjadi dua, yaitu :
Kapal tipe A
Yaitu kapal-kapal tangki minyak yang memiliki muatan dengan lubang masuk yang kecil
dan kedap air dengan penutup baja atau material yang aquivalent.
Sifat-sifat khas dari kapal tipe A adalah :
1. Geladak cuaca yang sangat aman
2. Kapal mempunyai keselamatan yang tinggi terhadap kebocoran, karena permeability
dari ruang muatan pada waktu penuh adalah kecil.
Kapal tipe B
Adalah
kapal-kapal
yang
bukan
tipe A,
umpamanya
kapal
barang
dan
82
Untuk itu kapal rancangan ini menggunakan kapal tipe B karena kapal ini bukan
termasuk kapal tipe A.
VII.7 Ukuran Yang Digunakan
1. Ukuran yang dipakai
a. Panjang Kapal (Length)
Untuk ukuran panjang kapal ditentukan panjang kapal dalam perhitungan lambung
timbul adalah L = 65,00 m
b. Lebar Kapal (Breadth)
Lebar kapal (B) adalah lebar maksimum diukur ditengah kapal hingga ke sisi luar
gading gading (Moulded Line). Lebar kapal (B) = 16,50 m
c. Tinggi Kapal (Depth)
Untuk tinggi kapal (H) diukur secara vertikal dari sisi atas permukaan pelat lunas
hingga sisi atas balok geladak lambung timbul pada sisi kapal. Tinggi kapal (H) =
6,00 m
d. Sarat Air Kapal (Draft)
Sarat air (T) untuk perhitungan lambung timbul adalah 5,00 m
e. Panjang efektif bangunan atas
Merupakan panjang yang dikoreksi dengan perbandingan Bs/b. Dengan ketentuan :
a. b adalah lebar bangunan atas pada pertengahan panjang bangunan atas tersebut
b. Bs adalah lebar kapal pada pertengahan panjang dari bangunan atas
Diketahui : b kapal rancangan adalah 7,50 m
Bs kapal rancangan adalah 16,50 m
Maka : Bs / b = 16,50 / 7,50 m
= 2,20 m
VII.8 Perhitungan Lambung Timbul Untuk Supply Vessel
Perhitungan lambung timbul pada kapal menurut NCVS menggunakan kapal dengan tipe B.
perhitungan untuk lambung timbulnya adalah sebagai berikut dibawah ini.
83
84
= 65,00 m
Maka :
B
-B cm
A lebih kecil 0, dan harga mutlak dari A lebih kecil dari B, koreksi ditetapkan
= A cm
Sehingga, dari ketentuan tersebut ditetapkan koreksi lengkung yaitu 3,81 cm.
130 m
12
cm
cm
cm
cm
cm
cm
85
= 507,12
cm
Dimana : d
= 9,131 cm
Dari perhitungan tersebut ditetapkan T = 9,131 cm
86
VII.9
87
2.
Koefisien Permeabilitas ()
Adalah jumlah (%) dari air yang dapat masuk atau menggenangi ruangan tersebut
Volume air yang menggenangi ruangan selalu lebih kecil dari volume ruangan yang
sebenarnya, hal ini dapat dijelaskan, karena dalam ruangan-ruangan tersebut selalu
ada barang yang mengurangi volume air yang masuk misalnya ; muatan, mesinmesin perlengkapan, bahkan adanya gading-gading dalam ruangan yang kosong.
3.
Adalah koefisien bervariasi antara 0,3 ~ 1 yang mana digunakan untuk menentukan panjang
ruangan yang diperbolehkan. Faktor pembagi untuk kapal Full Container adalah 1.
88
= 6,00
= 5,00
Cb = 0,64
H = H ML
dimana :
H
= Tinggi kapal
H'
dimana :
Freeboard (Fb) = 1,00 m
1,00
5,924
f =
f = 0,168
Panjang genangan untuk ruangan ;
L = m (a + f)
dimana m, a = faktor perhitungan yang diperoleh dari Tabel Webster sesuai dengan
Cb kapal dan prosentase panjang kapal sebagai fungsi ratio lambung
timbul dan ratio sheer.
Supply Vessel 2 X 3500 HP
89
Panjang genangan untuk setiap jenis ruangan yang berbeda akan berbeda juga sebagai
dengan faktor fermeabilitas () untuk masing-masing jenis ruangan tersebut:
m a f
L' =
dengan :
untuk Cb = 0,64 dari tabel Webster didapat harga m dan a dan panjang genangan
L. Setelah diperoleh nilai L, selanjutnya akan didapat panjang genangan untuk
tiap jenis ruangan (L) dan akhirnya dapat digambarkan Floodable Length Curve.
Tabel 16. Webster untuk faktor "m", "a"
%L
Gtb
15
20
30
40
45
50
60
70
80
85
Gth
Cb = 0.640
m
a
40,6
55,9
55,9
65,1
94,4
105,2
102,3
75,3
56,2
54,7
59,9
39,9
0,261
0,067
0,043
0,027
-0,004
-0,014
-0,012
0,013
0,044
0,074
0,104
0,359
f
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
0,168
L'
100%
85%
80%
63%
17,417
13,136
11,794
12,694
15,481
16,200
18,775
13,629
11,914
13,237
16,292
21,027
20,491
15,454
13,875
14,943
18,212
19,059
22,088
16,034
14,016
15,573
19,168
24,738
21,771
16,420
14,742
15,867
19,351
20,250
23,443
17,036
14,892
16,546
20,365
26,283
27,640
20,850
18,720
20,149
24,573
25,714
29,769
21,633
18.911
21,011
25,860
33,376
90
91
92