TM 3
Disusun Oleh :
Kelas : B
Dosen : Drs. Bambang Sudjasta, ST.MT
Agustus 2023
1
TUGAS PENGANTAR TEKNIK PERKAPALAN MINGGU KE-3
3. Apabila kapal memiliki GRT sebesar 1000 GT dan mempuyai NRT sebesar 350
NT, hitunglah kapasitas muatan kapal apabila mengangkut:
a. Batubara?
b. Semen dalam sak?
c. Produk minyak Solar?
4. Jelaskan secara singkat fungsi dari perhitungan GT dan NRT dalam suatu kapal?
2
Dead weight tonnage (DWT) adalah ukuran seberapa berat sebuah kapal
untuk mampu dimuati (max load) sampai pada sarat summer draft pada plimsoll
mark (merkah kembangan) pada garis air dengan berat jenis 1,025 kg/m3 (air
dimana kapal itu mengapung). Sehingga semua yg dapat dimuati berupa semua
kargo yang diangkut di atas kapal itu total berat semuanya disebutlah DWT, akan
tetapi tidak termasuk berat kapalnya.(DWT = D – LWT)
Lightweight/Lightmass/LWT atau berat kasko (kapal kosong) berat kapal ketika
kosong atau tidak memiliki muatan, penumpang, bahan bakar, atau beban lainnya.
LWT meliputi berat struktur kapal itu sendiri, peralatan tetap, dan komponen lain
yang tidak dapat dihilangkan selama operasi normal kapal. LWT dibagi menjadi:
Berat Baja Kapal (Wet Steel Weight), Berat Outfit, dan Akomodasic. Berat
Instalansi Permesinand. Berat Cadangan (2 - 3 )% LWT.
Gross Tonnage (GT) dulunya adalah Gross Register Tonnage (GRT) atau
dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tonase kotor. Gross tonnage adalah jumlah
seluruh volume ruangan di bawah geladak (under deck) dan ruangan-ruangan
tertutup yang ada di atasnya (over deck), ditambah dengan isi ruangan beserta
semua ruangan tertutup, termasuk ruangan tertutup yang letaknya di atas geladak
paling atas (superstructure).
GT menggambarkan total volume ruang yang tertutup dari sebuah kapal mulai dari
lunas kapal hingga cerobong asap/Funnel.
Net tonnage adalah Tonase kotor (GT) kapal yang dikurangi dengan ruang-
ruang yang ada di kapal seperti ruang akomodasi crew, ruang mesin, navigasi,
tangki-tangki bahan bakar, tangki-tangki fresh water, dan ruangan lainnya. Jadi NT
adalah ruang yang dapat menampung muatan atau penumpang. Formula yang
menghitung volume total ruang kargo kapal digunakan untuk menghasilkan tonase
bersih. NT tidak boleh mengambil lebih dari 30% dari GT.
3
c. Jelaskan dengan rumus yang digunakan diatas untuk hubungan antara DWT
dengan GT?
V1=p x l x d x f
f ditentukan sesuai dengan jeni dan bentuk kapal:
• 0,85 untuk kapal penampang penuh atau kapal dengan dasar rata,
biasanya digunakan untuk kapal tongkang
• 0,70 untuk kapal motor yang biasanya memiliki penampang
hampir penuh atau dasar agak miring dari tengah ke sisi,
biasanya kapal berbentuk U.
• 0,50 tidak termasuk kapal-kapal yang ada di atas, biasanya
berbentuk V.
4
Gambar 3. NRT Kapal
Net Tonnage (NT) Tonase Bersih adalah ruangan yang disediakan untuk
muatan dan penumpang, besarnya sama dengan GRT dikurangi dengan ruangan-
ruangan yang disediakan untuk nakhkoda dan anak buah kapal, ruang mesin, gang,
kamar mandi, dapur, roans peta. Jadi NRT adalah ruangan-ruangan yang dapat
didayagunakan, dapat diisi dengan muatan rang membayar uang tambang.
Rumus dalam standar nasional:
(Net Tonnage/NT) = 0,30 x GT
Sedangkan standar internasional:
NT = VcK2(4d/3D)2 + K3(N1+N2/10)
Dengan ketentuan bahwa:
• Faktor (4d/3D)2 tidak boleh lebih dari 1;
• Nilai Vc × K2 × (4d/3D)2 tidak lebih dari 0.25 GT; dan
• Nilai akhir dari NT tidak boleh diterima jikalau kurang dari
0.30 GT.
5
f ditentukan sesuai dengan jeni dan bentuk kapal:
• 0,85 untuk kapal penampang penuh atau kapal dengan dasar rata,
biasanya digunakan untuk kapal tongkang
• 0,70 untuk kapal motor yang biasanya memiliki penampang
hampir penuh atau dasar agak miring dari tengah ke sisi,
biasanya kapal berbentuk U.
• 0,50 tidak termasuk kapal-kapal yang ada di atas, biasanya
berbentuk V.
Maka rumus dalam standar nasional: (Net Tonnage/NT) = 0,30 x GT
Sedangkan standar internasional:
NT = VcK2(4d/3D)2 + K3(N1+N2/10)
Dengan ketentuan bahwa:
Faktor (4d/3D)2 tidak boleh lebih dari 1;
Nilai Vc × K2 × (4d/3D)2 tidak lebih dari 0.25 GT; dan
Nilai akhir dari NT tidak boleh diterima jikalau kurang dari 0.30 GT.
3. Apabila kapal memiliki GRT sebesar 1000 GT dan mempuyai NRT sebesar 350
NT, hitunglah kapasitas muatan kapal apabila mengangkut:
Kapasitas Muatan = (GRT - NRT) x Berat Jenis Kargo
a. Batubara?
Untuk batubara, Anda perlu tahu berat jenis batubara yang akan diangkut
dalam GT/m³. Misalnya, jika berat jenisnya adalah 1,4 GT/m³, maka:
Kapasitas Muatan Batubara = (1000 GT - 350 NT) x 1,4 GT/m³
Sebelum tau kapasitas muatan minyak solar anda harus tau dulu berat jenis
minyak solat galam GT/m³. Misalkan jika berat jenisnya adalah 0,9 GT/m³, maka
kapasitas muatan minyak solar= (1000 GT -350 NT) X 0,9 GT
6
4. Jelaskan secara singkat fungsi dari perhitungan GT dan NRT dalam suatu kapal?
Perhitungan GT (Gross Tonnage) dan NRT (Net Tonnage) dalam suatu kapal
memiliki fungsi berikut:
Gross Tonnage (GT): mengukur kapasitas bruto total kapal, termasuk
semua ruang dalam kapal, seperti ruang kargo, ruang mesin, dan ruang penumpang,
serta ruang udara kapal.
Fungsi Utama perpajakan, perizinan, dan peraturan keselamatan, GT
menghitung volume total dalam kaki kubik dari semua ruang tertutup kapal,
termasuk ruang kargo, ruang mesin, dan ruang penumpang. Selain itu, GT juga
digunakan untuk menghitung biaya pelabuhan dan pajak yang harus dibayar oleh
kapal.Digunakan oleh negara bendera untuk mengklasifikasikan kapal dan
menentukan kewajiban pajak dan biaya lisensi kapal.
Adanya penamaan istilah "GT" dan "NT" disebabkan oleh fakta bahwa
tonase digunakan untuk menentukan bagaimana perjanjian, undang-undang, dan
peraturan diterapkan sebagai dasar untuk menilai biaya, biaya, dan bea; setiap
perubahan aturan akan menyebabkan penetapan tonase untuk banyak kapal di
industri perkapalan berubah secara signifikan. Oleh karena itu, gross tonnage dan
net tonnage ini sangat penting bagi badan otoritas, PSC, negara bendera, dan badan
klasifikasi untuk menetapkan kebijakan gan regulasi yang dibuat. Selain itu, ukuran
GT dan NT ini telah menjadi standar untuk pembayaran, biaya pelabuhan, biaya
tol, biaya kanal, biaya melewati kanal, dan biaya lainnya.
7
• Peraturan Maritim. Untuk menghitung GT dan NRT, masing-masing
negara memiliki peraturan yang berbeda. Faktor-faktor perhitungan
dapat berbeda antara negara-negara dan mungkin telah berubah sejak
saat itu.
• Pajak Kapal. Untuk menghitung pajak kapal, GT dan NRT digunakan.
Kapasitas angkut dan penggunaan kapal biasanya menentukan pajak.
• Keselamatan Maritim. GT dan NRT juga digunakan untuk menentukan
persyaratan keselamatan kapal, seperti peralatan evakuasi dan
keselamatan.
• Penumpang dan Kargo. Perhitungan untuk GT dan NRT dapat
dipengaruhi oleh jumlah penumpang dan kargo yang diangkut oleh
kapal.
• Struktur Kapal. Volume bruto dan bersih kapal dapat dipengaruhi oleh
desain kapal, yang mencakup konstruksi lambung dan dek.
• Tujuan Penggunaan Kapal. Perhitungan GT dan NRT dapat dipengaruhi
oleh penggunaan kapal, apakah untuk kargo atau penumpang.
Karena memengaruhi berbagai hal, mulai dari peraturan keselamatan
maritim hingga pajak kapal, GT dan NRT adalah komponen penting dalam
perencanaan dan desain kapal. Memiliki pemahaman yang baik tentang
komponen ini membantu dalam membangun kapal yang efisien dan sesuai
dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku.