Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR TEKNIK PERKAPALAN

TM 3

Disusun Oleh :

Muhammad Reza Fahlifi


(2310313031)

Kelas : B
Dosen : Drs. Bambang Sudjasta, ST.MT

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


JAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN

Agustus 2023

1
TUGAS PENGANTAR TEKNIK PERKAPALAN MINGGU KE-3

1. Jelaskan pengertian Berat dan kapasitas kapal?


a. Berat Kapal (Displacement, DWT dan LWT)?
b. Kapasitas Kapal (GT dan NRT)?
c. Jelaskan dengan rumus yang digunakan diatas untuk hubungan antara DWT
dengan GT?

2. Jelaskan pengertian dan gambarkan


a. GRT dan NRT
b. Jelaskan peraturan terkait dengan GRT dan NRT?

3. Apabila kapal memiliki GRT sebesar 1000 GT dan mempuyai NRT sebesar 350
NT, hitunglah kapasitas muatan kapal apabila mengangkut:
a. Batubara?
b. Semen dalam sak?
c. Produk minyak Solar?

4. Jelaskan secara singkat fungsi dari perhitungan GT dan NRT dalam suatu kapal?

5. Jelaskan dengan singkat faktor-faktor yang harus diperhitungkan terkait dengan


GT dan NRT serta hubungannya dalam perencanaan atau desain kapal?

1. Jelaskan pengertian berat dan kapasitas kapal?

a. Berat Kapal (Displacement, DWT dan LWT)?


Displacement atau sering disebut dengan berat benaman adalah berat zat cair
yang dipindahkan oleh badan kapal yang berada di bawah permukaan cairan dimana
kapal berada, atau bisa dikatakan bahwa displacement adalah berat kapal beserta
isinya. Berat displacement bergantung pada berat jenis air. Suhu air dan perairan
yang melalui laut atau air tawar memengaruhi berat jenis air. Displacement adalah
volume badan kapal yang tercelup air dikalikan dengan berat jenis air. Volume ini
dihasilkan dari rekayasa perencanaan bentuk badan kapal, serta koefisien bentuk
dan perbandingan ukuran utama kapal. Besarnya Displacement Bila dihitung
sebagai volume maka dinyatakan dalam m3/ft3

➢ Volume displacement (D)= L x B x d x Cb x ρ


Bila dihitung sebagai berat maka dinyatakan dalam ton/lbs.
Displacemen/berat displasemen (ton) = Volume displasemen x 1.025
L = panjang kapal
B = lebar kapal
d = sarat kapal (m)
Cb = keoefisien Block
1,025 = massa jenis air laut (t/m3)

2
Dead weight tonnage (DWT) adalah ukuran seberapa berat sebuah kapal
untuk mampu dimuati (max load) sampai pada sarat summer draft pada plimsoll
mark (merkah kembangan) pada garis air dengan berat jenis 1,025 kg/m3 (air
dimana kapal itu mengapung). Sehingga semua yg dapat dimuati berupa semua
kargo yang diangkut di atas kapal itu total berat semuanya disebutlah DWT, akan
tetapi tidak termasuk berat kapalnya.(DWT = D – LWT)
Lightweight/Lightmass/LWT atau berat kasko (kapal kosong) berat kapal ketika
kosong atau tidak memiliki muatan, penumpang, bahan bakar, atau beban lainnya.
LWT meliputi berat struktur kapal itu sendiri, peralatan tetap, dan komponen lain
yang tidak dapat dihilangkan selama operasi normal kapal. LWT dibagi menjadi:
Berat Baja Kapal (Wet Steel Weight), Berat Outfit, dan Akomodasic. Berat
Instalansi Permesinand. Berat Cadangan (2 - 3 )% LWT.

b. Kapasitas Kapal (GT dan NRT)?

Gambar 1. Ilustrasi Sebuah Kapal

Gross Tonnage (GT) dulunya adalah Gross Register Tonnage (GRT) atau
dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tonase kotor. Gross tonnage adalah jumlah
seluruh volume ruangan di bawah geladak (under deck) dan ruangan-ruangan
tertutup yang ada di atasnya (over deck), ditambah dengan isi ruangan beserta
semua ruangan tertutup, termasuk ruangan tertutup yang letaknya di atas geladak
paling atas (superstructure).
GT menggambarkan total volume ruang yang tertutup dari sebuah kapal mulai dari
lunas kapal hingga cerobong asap/Funnel.

Net tonnage adalah Tonase kotor (GT) kapal yang dikurangi dengan ruang-
ruang yang ada di kapal seperti ruang akomodasi crew, ruang mesin, navigasi,
tangki-tangki bahan bakar, tangki-tangki fresh water, dan ruangan lainnya. Jadi NT
adalah ruang yang dapat menampung muatan atau penumpang. Formula yang
menghitung volume total ruang kargo kapal digunakan untuk menghasilkan tonase
bersih. NT tidak boleh mengambil lebih dari 30% dari GT.

3
c. Jelaskan dengan rumus yang digunakan diatas untuk hubungan antara DWT
dengan GT?

GT= K1 x V sedangkan DWT= K1 xV xCb


jadi DWT dapat diiabarkan lagi meniadi DWT= GT x Cb
Keterangan;
GT= Gross Register Tonnage
DWT= Dead Weight Tonnage
K1= 0,2 + 0,02 logV
V= volume total semua ruangan tertutup dalam kapal

2. Jelaskan pengertian dan gambarkan


a. GRT dan NRT

Gambar 2. NRT Kapal

Gross Register Tonnage (GRT) adalah perhitungan volume semua


ruangan yang terletak dibawah geladak kapal ditambah dengan volume ruangan
tertutup yang terletak di atas geladak ditambah dengan isi ruangan beserta semua
ruangan tertutup yang terletak di atas geladak paling atas (superstructure).
Rumus GRT standar internasional
GT=K1V
V = total volume kapal (m³),
K1= faktor pengali berdasarkan volume kapal.

Tonase Kotor (Tonase Kotor/GT) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

(Gross Tonnage/GT) = 0,25 x V


Untuk mendapatkan volume ruangan di bawah geladak (V1), panjang (p), lebar (l),
dalam (d), dan faktor (f) dikalikan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

V1=p x l x d x f
f ditentukan sesuai dengan jeni dan bentuk kapal:
• 0,85 untuk kapal penampang penuh atau kapal dengan dasar rata,
biasanya digunakan untuk kapal tongkang
• 0,70 untuk kapal motor yang biasanya memiliki penampang
hampir penuh atau dasar agak miring dari tengah ke sisi,
biasanya kapal berbentuk U.
• 0,50 tidak termasuk kapal-kapal yang ada di atas, biasanya
berbentuk V.

4
Gambar 3. NRT Kapal

Net Tonnage (NT) Tonase Bersih adalah ruangan yang disediakan untuk
muatan dan penumpang, besarnya sama dengan GRT dikurangi dengan ruangan-
ruangan yang disediakan untuk nakhkoda dan anak buah kapal, ruang mesin, gang,
kamar mandi, dapur, roans peta. Jadi NRT adalah ruangan-ruangan yang dapat
didayagunakan, dapat diisi dengan muatan rang membayar uang tambang.
Rumus dalam standar nasional:
(Net Tonnage/NT) = 0,30 x GT
Sedangkan standar internasional:
NT = VcK2(4d/3D)2 + K3(N1+N2/10)
Dengan ketentuan bahwa:
• Faktor (4d/3D)2 tidak boleh lebih dari 1;
• Nilai Vc × K2 × (4d/3D)2 tidak lebih dari 0.25 GT; dan
• Nilai akhir dari NT tidak boleh diterima jikalau kurang dari
0.30 GT.

b. Jelaskan peraturan terkait dengan GRT dan NRT?


Perhitungan GRT terbagi 2 yaitu berdasarkan standar nasional dan standar
internasional. Menurut peraturan yang dikenal sebagai "Konvensi Kapal
Internasional 1969", yang diadopsi oleh International Maritime Organization
(IMO)
Rumus GRT standar internasional adalah sebagai berikut:
GT=K1V
V = total volume kapal (m³),
K1= faktor pengali berdasarkan volume kapal.
Dimana K1= 0.2 + 0.02 log10(V)
Sedangkan standar di Indonesia, Tonase Kotor (Tonase Kotor/GT) dihitung dengan
mengalikan faktor 0,25 (nol koma dua puluh lima) dengan jumlah volume (V) dari
volume ruangan di bawah geladak (V1) dan di atas geladak yang tertutup (V2), atau
dengan menggunakan rumus berikut:

(Gross Tonnage/GT) = 0,25 x V


Untuk mendapatkan volume ruangan di bawah geladak (V1), panjang (p), lebar (l),
dalam (d), dan faktor (f) dikalikan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
V1=p x l x d x f

5
f ditentukan sesuai dengan jeni dan bentuk kapal:
• 0,85 untuk kapal penampang penuh atau kapal dengan dasar rata,
biasanya digunakan untuk kapal tongkang
• 0,70 untuk kapal motor yang biasanya memiliki penampang
hampir penuh atau dasar agak miring dari tengah ke sisi,
biasanya kapal berbentuk U.
• 0,50 tidak termasuk kapal-kapal yang ada di atas, biasanya
berbentuk V.
Maka rumus dalam standar nasional: (Net Tonnage/NT) = 0,30 x GT
Sedangkan standar internasional:
NT = VcK2(4d/3D)2 + K3(N1+N2/10)
Dengan ketentuan bahwa:
Faktor (4d/3D)2 tidak boleh lebih dari 1;
Nilai Vc × K2 × (4d/3D)2 tidak lebih dari 0.25 GT; dan
Nilai akhir dari NT tidak boleh diterima jikalau kurang dari 0.30 GT.

3. Apabila kapal memiliki GRT sebesar 1000 GT dan mempuyai NRT sebesar 350
NT, hitunglah kapasitas muatan kapal apabila mengangkut:
Kapasitas Muatan = (GRT - NRT) x Berat Jenis Kargo

a. Batubara?
Untuk batubara, Anda perlu tahu berat jenis batubara yang akan diangkut
dalam GT/m³. Misalnya, jika berat jenisnya adalah 1,4 GT/m³, maka:
Kapasitas Muatan Batubara = (1000 GT - 350 NT) x 1,4 GT/m³

b. Jika berat jenis semen dalam sak adalah 1,2 GT/m


Semen dalam sak?
Jika berat jenis semen dalam sak adalah 1,2 GT/m³ dan anda menggangkut
1000sak, maka kapasitas muatan semen =( 1000 GT – 350 NT) x (1,2 GT/m³ x 1000
sak.

c. Produk minyak Solar?

Sebelum tau kapasitas muatan minyak solar anda harus tau dulu berat jenis
minyak solat galam GT/m³. Misalkan jika berat jenisnya adalah 0,9 GT/m³, maka
kapasitas muatan minyak solar= (1000 GT -350 NT) X 0,9 GT

Table 1. Table Jenis Oli Table 2. Table Bahan Bakar

6
4. Jelaskan secara singkat fungsi dari perhitungan GT dan NRT dalam suatu kapal?

Perhitungan GT (Gross Tonnage) dan NRT (Net Tonnage) dalam suatu kapal
memiliki fungsi berikut:
Gross Tonnage (GT): mengukur kapasitas bruto total kapal, termasuk
semua ruang dalam kapal, seperti ruang kargo, ruang mesin, dan ruang penumpang,
serta ruang udara kapal.
Fungsi Utama perpajakan, perizinan, dan peraturan keselamatan, GT
menghitung volume total dalam kaki kubik dari semua ruang tertutup kapal,
termasuk ruang kargo, ruang mesin, dan ruang penumpang. Selain itu, GT juga
digunakan untuk menghitung biaya pelabuhan dan pajak yang harus dibayar oleh
kapal.Digunakan oleh negara bendera untuk mengklasifikasikan kapal dan
menentukan kewajiban pajak dan biaya lisensi kapal.

Net Register Tonnage (NRT): NRT mengukur kapasitas bersih kapal,


yang mencakup volume ruang kargo yang dapat digunakan untuk mengangkut
muatan dan penumpang. NRT tidak termasuk ruang udara kapal.Kapasitas
bermuatan bersih kapal yang disebut NRT lebih spesifik dan sering digunakan
untuk menghitung biaya operasi kapal Fungsi utama NRT adalah untuk menghitung
biaya registrasi kapal dan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kapal
dalam hal kapasitas pengangkutannya.

Adanya penamaan istilah "GT" dan "NT" disebabkan oleh fakta bahwa
tonase digunakan untuk menentukan bagaimana perjanjian, undang-undang, dan
peraturan diterapkan sebagai dasar untuk menilai biaya, biaya, dan bea; setiap
perubahan aturan akan menyebabkan penetapan tonase untuk banyak kapal di
industri perkapalan berubah secara signifikan. Oleh karena itu, gross tonnage dan
net tonnage ini sangat penting bagi badan otoritas, PSC, negara bendera, dan badan
klasifikasi untuk menetapkan kebijakan gan regulasi yang dibuat. Selain itu, ukuran
GT dan NT ini telah menjadi standar untuk pembayaran, biaya pelabuhan, biaya
tol, biaya kanal, biaya melewati kanal, dan biaya lainnya.

5. Jelaskan dengan singkat faktor-faktor yang harus diperhitungkan terkait dengan


GT dan NRT serta hubungannya dalam perencanaan atau desain kapal?

Faktor-faktor yang diperhitungkan terkait dengan GT dan NRT serta


hubungannya dalam perencanaan atau desain kapal::
• Volume Bruto (Gross Volume). Volume bruto kapal (GT) mencakup
seluruh volume kapal, termasuk ruang penumpang, kargo, dan mesin.
• Volume Bersih (Net Volume). NRT mengukur volume bersih kapal,
yaitu volume yang tersisa setelah mengurangkan volume ruang mesin,
tangki bahan bakar, dan tangki air.
• Volume Tangki Bahan Bakar dan Air. Karena volume tangki bahan
bakar dan air dikeluarkan dari perhitungan NRT, volume ini dapat
mempengaruhi NRT.
• Ukuran Kapal. Ukuran panjang, lebar, dan tinggi kapal memengaruhi
perhitungan GT dan NRT.

7
• Peraturan Maritim. Untuk menghitung GT dan NRT, masing-masing
negara memiliki peraturan yang berbeda. Faktor-faktor perhitungan
dapat berbeda antara negara-negara dan mungkin telah berubah sejak
saat itu.
• Pajak Kapal. Untuk menghitung pajak kapal, GT dan NRT digunakan.
Kapasitas angkut dan penggunaan kapal biasanya menentukan pajak.
• Keselamatan Maritim. GT dan NRT juga digunakan untuk menentukan
persyaratan keselamatan kapal, seperti peralatan evakuasi dan
keselamatan.
• Penumpang dan Kargo. Perhitungan untuk GT dan NRT dapat
dipengaruhi oleh jumlah penumpang dan kargo yang diangkut oleh
kapal.
• Struktur Kapal. Volume bruto dan bersih kapal dapat dipengaruhi oleh
desain kapal, yang mencakup konstruksi lambung dan dek.
• Tujuan Penggunaan Kapal. Perhitungan GT dan NRT dapat dipengaruhi
oleh penggunaan kapal, apakah untuk kargo atau penumpang.
Karena memengaruhi berbagai hal, mulai dari peraturan keselamatan
maritim hingga pajak kapal, GT dan NRT adalah komponen penting dalam
perencanaan dan desain kapal. Memiliki pemahaman yang baik tentang
komponen ini membantu dalam membangun kapal yang efisien dan sesuai
dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai