Anda di halaman 1dari 20

PERHITUNGAN TONAGE, SHEER, FREEBOARD, DAN

STABILITAS
KAPAL TUNDA (TUGBOAT) 2 x 375 HP
Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Teknik Perkapalan

Dosen : Drs. Bambang Sudjasta, St. Mt.

Disusun Oleh :

1. Muhammad Saddam Fadillah (1910313046)


2. Lutfan Waviato Lazuardi (1910313047)
3. Rizky Rasyid Wibawanto (1910313048)
4. Jehezkiel Bernard Sahea (1910313049)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Volume Displacement dan Water Plan Area Kapal Tunda (Tug boat) 2 x
375 Hp ini. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas
Pengantar Teknik Perkapalan.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuannya sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Kami sangat menyadari bahwa Makalah ini masih memerlukan


penyempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan tugas kami.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi para mahasiswa sebagai sarana pembelajaran.

Depok, 5 November 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................ i

Daftar Isi......................................................................................... ii

BAB I Kapal Tunda (tugboat) ....................................................... 1

1.1 Pengertian dan Karakteristik Kapal ............................... 1

1.2 Ukuran Pokok Kapal ..................................................... 2

BAB II Tonage Kapal .................................................................... 3

2.1 Bruto Register Tonage (BRT) ....................................... 3

2.2 Netto Register Tonage (NRT) ....................................... 6

BAB III Sheer dan Freeboard ........................................................ 7

3.1 Sheer............................................................................... 7

3.2 Freeboard ..................................................................... 10

BAB IV Stabilitas Kapal ........................................................... 14

BAB V Kesimpulan .................................................................... 16

ii
BAB 1

KAPAL TUNDA (TUG BOAT)

1.1 Pengertian dan Karakteristik Kapal

Kapal Tunda (tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan
manuver atau pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di
pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula
untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal tunda
mempunyai fungsi yang sangat penting di pelabuhan, yaitu membantu kapal-kapal
dengan ukuran besar bersandar di pelabuhan.

Salah satu karakteristik kapal tunda yaitu memiliki tenaga yang besar bila
dibandingkan dengan ukurannya sehingga sebuah kapal tunda harus memiliki gaya
dorong atau thrust, daya tarik dan manuver yang tinggi, oleh sebab itu untuk dapat
menggerakkan kapal selama pengoperasiannya maka gaya dorong / thrust propeller
harus dapat mengatasi beban yang akan dialami oleh kapal. Pada umumnya sistem
propulsi kapal tunda menggunakan satu atau dua propeller dengan menggunakan
tenaga penggerak berupa mesin diesel. Dalam hal ini, mesin induk sebagai sumber
tenaga untuk memutar propeller yang menghasilkan daya dorong.

1
1.2 Ukuran Pokok Kapal

Data Ukuran Utama Kapal


LOA : 21,30 m.
LPP : 19.600 m.
B : 6.240 m.
Bwl : 6.0088 m.
H : 2.810 m.
T : 2.050 m.
CB : 0,60.
Cw : 0,875.
Cm : 0,823.
Cp : 0,729
Δ : 149.0756 Ton.
Dwt : 52.6746 Ton.
M/E : 2 x 375 HP.
VS : 10 KNOT.
(𝑀𝐺) ̅ : 1,4162 m.
CREWS : 10 Orang

2
BAB 2

TONAGE KAPAL

2.1 Perhitungan Bruto Register Tonage (BRT)

Total Perhitungan Volume Kapal

a. Volume Ruang Mesin

- Terletak pada frame 5  frame 20.

- Volume = 85,199 m3

b Volume Crews Space

- Terletak pada frame 20  frame 35

- volume = 68,228 m3

c. Volume Fore Peak Tank

- Terletak pada frame 35  pelat stem.

- Volume = 16,544 m3

d. Volume Fresh Water Tank

- Terletak pada frame 28  frame 35

-Volume = 16,512 m3

e. Volume Fuel Oil Tank 1

- Terletak pada frame 20  frame 27

-Volume = 17,372 m3

3
f. Volume Fuel Oil Tank 2

- Terletak pada frame 17  frame 20

-Volume = 8,058 m3

g. Volume Fuel Oil Tank 3

-Terletak pada frame 2  frame 5

- Vol ume = 4,168 m3

h. Volume Lub. Oil Tank

- Terletak pada frame 19  frame 20

- Volume = 1,600 m3

i. Volume Steering Gear

-Terletak pada pelat stern  frame 2

-Volune = 10,388 m3

j. Volume Water Ballas Tank

-Terletak pada frame 2  frame 9

- Volume = 21,356 m3

k. Volume Deck House

- Terletak pada frame 18  frame 31

-Volume = 67,65 m3

4
l. Volume Whell House

-Terletak pada frame 18  frame 27

- Volume = 37,5 m3

Jadi Volume total = 85,199 + 68,228 + 16,544 + 16,512 + 17,372 + 8,058 +


4,168 + 1,60 + 10,388 + 21,356 + 67,650 + 37,5 = 𝟑𝟓𝟒, 𝟓𝟕𝟓 𝐦𝟑

Perhitungan Bruto Register Tonage (BRT) ditentukan dengan rumus


sebagai berikut :

BRT = K1 + V

K1 = 0,2 + 0,02 logV

V = Volume seluruh ruang tertutup

Perhitungan Bruto Register Tonage (BRT) kapal tugboat

BRT = K1 + V

BRT = 0,2 + 0,02 log 12 + 354,575

BRT = 0.2 + 0,0215 + 354.575

𝐁𝐑𝐓 = 354,80

5
2.2 Perhitungan Netto Register Tonage (NRT)

Perhitungan Netto Register Tonage (NRT) ditentukan dengan rumus


sebagai berikut :

4d 2 N1 + N2
NT = K 2 Vc( ) + K3( )
3D 10

K2 = 0,2 + 0.002 logVc

GT+10.000 GT
K3 = 1,25 ( ) = 1,25 (10.000 + 1)
10.000

Vc = Volume total ruang muat dalam m3

D = Tinggi kapal di tengah-tengah (Depth Moulded)

d = Sarat kapal (draught)

N1 = Jumlah penumpang dalam kabin (ruang) yang tidak lebih dari 8 tempat
tidur

N2 = Jumlah penumpang yang lain

Jadi N1 + N2 adalah jumlah total penumpang dalam kapal yang boleh


diangkut. Apabila (N1 + N2) < 13, maka N1 dan N2 dimbil 0.

Netto Register Tonage (NRT) kapal tugboat

4d 2 N1 + N2
NT = K 2 Vc( ) + K3( )
3D 10

4(2,050) 2
NT = (0,2 + 0,02 log 354,575 ) x (( ) )+0
3(2.810)

67,42
NT = 0,51 x
71,0649

𝐍𝐓 = 0,048

6
BAB 3

SHEER DAN FREEBOARD

3.1 Sheer

Sheer adalah kelengkungan horisontal geladak kapal yang diukur dari


berbagai posisi sepanjang kapal dan memiliki tinggi yang berbeda-beda disetiap
posisinya. Dan pada umumnya kapal memiliki sheer yang lebih tinggi dibagian
haluan kapal dari pada dibagian buritan kapal. Untuk kapal modern, kebanyakan
tidak menggunakan sheer.

Perhitungan SHEER kapal tunda

- Untuk haluan (FP)


lpp
a = 5,6 ( + 10)
3
19,6
= 5,6 ( + 10) = 𝟗𝟐, 𝟔
3

lpp
b = 22,2 ( + 10)
3
19,6
= 22,2 ( + 10) = 𝟑𝟔𝟕, 𝟒
3

7
lpp
c = 50,0 ( + 10)
3
19,6
= 50,0 ( + 10) = 826,6
3

- Untuk Buritan (AP)


lpp
x = 2,8 ( + 10)
3
19,6
= 2,8 ( + 10) = 𝟒𝟔, 𝟑
3

lpp
y = 11,1 ( + 10)
3
19,6
= 11,1 ( + 10) = 𝟏𝟖𝟑, 𝟓𝟐
3

lpp
z = 25,0 ( + 10)
3
19,6
= 25,0 ( + 10) = 413,3
3

8
3.2 Freeboard

Freeboard kapal atau Lambung Timbul kapal adalah jarak vertikal yang
diukur pada tengah kapal dari ujung atas garis geladak lambung timbul kapal
(freeboard kapal) hingga ujung atas dari garis muat kapal (Load line).

Tanda Untuk Lambung Timbul

1. Tanda garis muat kapal (Load Line Mark) terdiri dari suatu lingkaran
dengan diameter luar 300 mm dan lebar 25 mm yang dipotong oleh sebuah
garis horizontal dengan panjang 450 mm dan lebar 25 mm dimana sisi atas
garis ini melalui titik tengah dari lingkaran. Titik tengah lingkaran harus
diletakkan ditengah kapal pada jarak sama dengan lambung timbul musim
panas ( summer freeboard kapal) yang diberikan, diukur vertikal kebawah
dari sisi atas garis geladak.

2. Garis geladak kapal ( deck line ) adalah garis horizontal dengan panjang
300 mm dan lebar 25 mm. Garis ini diletakkan ditengah kapal pada setiap
sisi kapal , dan sisi atasnya melalui titik dimana perpanjangan permukaan
atas geladak lambung timbul kapal (freeboard kapal) memotong sisi luar
kulit kapal.

Garis muat kapal ( Load Line ) terdiri dari :

 Garis muat musim panas ( summer load line ), ditunjukkan oleh sisi atas
dari garis yang melalui titik tengah dari lingkaran dan bertanda “ S”.
Summer load line ini merupakan draft maksimum untuk pelayaran diair
laut pada musim panas.
 Garis muat musim dingin ( Winter Load Line ), ditunjukkan oleh sisi
atas sebuah garis bertanda “ W”.
 Garis muat musim dingin atlantik utara ( Winter North Atlantic Load
Line ), dituju gabungkan oleh sisi atas sebuah garis bertanda “WNA”
 Garis muat tropik ( Tropical Load Line ), ditunjukkan oleh sisi atas
sebuah garis bertanda “T”

9
 Garis muat air tawar ( Freshwater Load Line ), ditunjukan oleh sisi atas
sebuah garis bertanda “F” dan dipasang di belakang garis vertical
 Garis muat air tawar tropic ( Tropical Freshwater Load Line ),
ditunjukan oleh sisi atas sebuah garis bertanda “TF” dan dipasang di
belakang garis vertical
 nih di contoh gambar freeboard kapal (lambung timbul kapal)- gambar
tanda garis muat kapal

Perhitungan Free Board (Lambung timbul)

1. Data-data kapal :
Type = Kapal Tunda “B”
Lpp = 19,600 m.
B = 6,240/6,0088 m.
H1 = 2,810 m.
T = 2,050 m.
Cb = 0,600 m.
Δ = 156 ton.
Sarat air max (d) = 2624.440 mm.
S = 185,560 mm.

2. Lambung timbul untuk summer free board.

a. fa = 200 mm.

b. Δfa. = 4,156 mm.

c koreksi Cb = -8,256 mm.

d. koreks n = 62,561 mm.

e. koreksi bangnan atas = -65,293 mm.

f. koreksi sheer = 12,392 mm.

Summer free board (Fso) = 205,560 mm.

10
3. Lambung timbul Tropic (T) dan Winter (W)

Tropical :

1
T= S− ×d
48
1
T = 185,560 − × 2624,440
48
T = 130,884 mm.

Winter :

1
W=S+ ×d
48
1
W = 185,560 − × 2624,440
48
W = 240,236 mm.

4. Lambung timbul untuk WNA

WNA = W + 50 mm

WNA = 240,236 + 50 m

𝐖𝐍𝐀 = 𝟐𝟗𝟎, 𝟐𝟑𝟔

5. Lambung timbul di air tawar (fresh water)

Tropical Fresh Water (TF) :

1
TF = T − ×d
48

1
TF = 130,884 − × 2624,440
48

TF = 76,208 mm.

11
Fresh Water Load Line (F) :

1
F=S− ×d
48

1
F = 185,560 − × 2624,440
48

F = 130,884 mm.

6. Hasil : S = 185,560 mm. WNA = 290,236 mm.

T = 130,884 mm. F = 130,884 mm.

W = 240,236 mm. TF = 76,208 mm.

12
13
BAB 4

STABILITAS KAPAL

4.1 Perhitungan Stabilitas Kapal

Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk menegak kembali


sewaktu kapal pada saat diapungkan, tidak miring kekiri atau kekanan, demikian
pula pada saat berlayar, disebabkan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja
padanya pada saat kapal diolengkan oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak
kembali.

Perhitungan stabilitas kapal tunda (tugboat)

Data-data kapal rancangan :

Lpp = 19,60 m

Bwl = 6,0088 m

H = 2,81 m

T = 2,05 m

̅̅̅̅
MG = 1,261 m

14
̅̅̅̅
BM = 1,988 m

T/H = 0,729 m

Cm = 0,823

Cb = 0,600

Momentium Pemecah (Mp) = Δ x ̅̅̅̅


GM x sin 15 °

= 149 𝑥 1,621 𝑥 si n 15 °

= 𝟔𝟐, 𝟓 𝐓𝐨𝐧 𝐌𝐞𝐭𝐞𝐫

15
BAB 5

KESIMPULAN

Kapal Tunda (tugboat) berfungsi untuk menarik atau mendorong kapal


besar ketika berada di pelabuhan, sungai, atau laut lepas. Walaupun berukuran
kecil, kapal ini dilengkapi dengan dua mesin dan dua propeler yang digunakan
untuk bermanuver saat sedang menarik atau mendorong kapal yang lebih besar
dengan memiliki hasil perhitungan yaitu

LPP : 19,60 m.
LOA : 20,30 m.
B : 6,240 m.
Bwl : 6,0088 m.
H : 2,810 m.
T : 2,050 m.
CB : 0,60.
Cw : 0,875.
Cm : 0,823.
Cp : 0,729
Δ : 160,97 𝑇𝑜𝑛.
Dwt : 52,70 Ton.
M/E : 2 x 375 HP.
VS : 10 KNOT.
(MG) ̅ : 1,4162 m.
 : 150,4 m3
wpa : 100,8
LCB : - 0,1884 m
LCF : - 0,7908 m

16
Tonage : BRT = 354,796584
NRT = 0,048
SHEER (FP) : a = 92,6
b = 367,4
c = 826,6
SHEER (AP) : x = 46,3
y = 183,52
z = 413,3

Freeboat :S = 185,560 mm. WNA = 290,236 mm.

T = 130,884 mm. F = 130,884 mm.

W = 240,236 mm. TF = 76,208 mm.

Stabilitas : 62,5 Ton Meter

17

Anda mungkin juga menyukai