Anda di halaman 1dari 9

SISTEM BALLAST TANK KAPAL KM.

BATU KEMUDI

1. DATA UTAMA KAPAL


Kapal yang digunakan dalam perhitungan sistem ballast ini adalah KM. Batu Kemudi yang
merupakan kapal muatan curah (Bulk Carrier) dengan ukuran utama sebagai berikut:

1. Lpp = 118,0 m
2. Lwl = 122,72 m
3. B = 19,5 m
4. H = 10,2 m
5. T = 7,2 m

2. SISTEM BALLAST KAPAL


Sistem Ballast pada KM. Batu Kemudi menggunakan 3 tangki yang ada pada lambung kapal yaitu:

1. Double Bottom Tank


2. Top Side Tank
3. Hopper Side Tank

3. PERHITUNGAN VOLUME TANGKI BALLAST


Untuk menghitung kebutuhan pompa yang nantinya akan difungsikan sebagai pompa ballast maka
harus diketahui terlebih dahulu volume dari tangki yang digunakan.

3.1 Perhitungan Volume Double Bottom Tank


Dari desain kapal, diketahui bahwa double bottom yang terpasang pada kapal KM. Batu
Kemudi adalah sepanjang ruang muat dengan ukuran sebagai berikut:

- Panjang Double Bottom (LDB) = 90,0 m


- Lebar double bottom (BDB) = 7,0 m
- Tinggi double bottom (HDB) = 1,3 m

Dari ukuran utama tersebut, maka dapat dihitung volume tangki dasar ganda sebagai
berikut:

VDB = LDB x BDB x HDB


= 90 x 14 x 1,3
= 1638 m3
3.2 Perhitungan Volume Top Side Tank
Top Side Tank terpasang pada sepanjang ruang muat KM. Batu Kemudi di kedua sisi atas
lambung kapal dengan ukuran top side tank sebagai berikut:

- Panjang Top Side Tank = 90 m


- Luas penampang Top Side Tank = 10,99 m2
gambar 1 penampang top side tank

Sehingga volume Top Side Tank dapat dihitung sebagai berikut:

VTS = ATS x LTS


= 10,99 x 90
= 989,379 m3
3.3 Perhitungan Volume Hopper Side Tank
Top Side Tank terpasang pada sepanjang ruang muat KM. Batu Kemudi di kedua sisi atas
lambung kapal dengan ukuran top side tank sebagai berikut:

- Panjang Top Side Tank = 90 m


- Luas penampang Top Side Tank = 5,735 m2

gambar 2 penampang hopper side tank


VHS = AHS x LHS
= 5,735 x 90
= 516,15 m3
Dengan diketahuinya volume tangki komponen sistem ballast dikapal, maka volume total tangki
ballast di kapal KM. BATU KEMUDI dapat dihitung sebagai berikut:

Vtotal = VDB + VTS +VHS


= 1638 + 989,379 + 516,15
= 3148,529 m3
4. PANJANG SISTEM PIPA BALLAST

gambar 3. Sistem perpipaan ballast water

Untuk pipa ballast top side ballast tank, panjang pipa yang dibutuhkan adalah:
L = 5,5 + 5 + 87 + 3,5 + 3,7 + 4,2 + 3,7 + 3,5 + 87 + 5 + 5,5
= 251,4 m
Untuk pipa double bottom dan hopper side ballast tank, panjang pipa yang dibutuhkan
adalah:
L = 5,25 + 85 + 10,5 + 85 + 5,25
= 106 m
Sehingga panjang pipa total untuk sistem ballast adalah Pipa yang dipilih adalah:
Ltotal = L top + L bottom + L inlet
= 251,4 + 106 + 8,5 + 8,5
= 384,4 m

gambar 4. spesifikasi ukuran pipa

Untuk sistem ballast dipilih pipa merk W&O jenis Black Steel. Diameter pipa dipilih 10 (250
mm) dan dari spesifikasi produk diketahui panjang dari pipa adalah 24 ft atau sekitar 8 meter.

5. PERENCANAAN POMPA
Untuk merencanakan pompa ballast yang akan dipilih, maka harus ditentukan kriteria kinerja
pompa yang mampu mencukupi kebutuhan di kapal yang didapat dengan menghitung laju alir yang
diperlukan dan Head Total dari sistem ballast yang direncanakan sebagai berikut:
5.1 Perhitungan Head
1. Head statik pipa (dipilih jarak antara tinggi top side tank dengan pompa) 5 meter
2. Head Loss pada bagian Suction.
a. Friction loss pada tiap meter panjang pipa suction diasumsikan sebesar 0,075 m,
sehingga friction los sepanjang pipa suction adalah:
Fricton loss = 0,075 x 8,5
= 0,6375 m
b. Friction loss akibat sambungan (elbow) diambil 40% dari friction loss pipa, sehingga:
Friction loss elbow = 40% x Friction loss pipa
= 40% x 0,6375
= 0,255 m
c. Friction loss di check valve diasumsikan 1,5 m

Sehingga Head Loss pada bagian suction adalah:

Suction Loss = 0,6375 + 0,255 + 1,5


= 1,3975 m
3. Head Loss pada bagian discharge
a. Friction loss pada sepanjang pipa discharge, sama dengan pipa suction, tiap meter
pipa, friction loss yang dialami sebesar 0,75 m, sehingga friction loss untuk sepanjang
pipa discharge adalah:
Friction loss = 0,075 x L pipa discharge
= 0,075 x 367,4
= 27,555 m
b. Friction loss pada sambungan diasumsikan 30 % friction loss sistem pipa, sehingga
didapatkan friction los sambungan sebesar:
Friction loss sambungan = 30% x friction loss

= 30% x 27,555

= 8,2665 m

c. Loss pada valve. Pada sistem ballast di kapal KM. Batu Kemudi terdapat 28 valve.
Dengan asumsi los pada tiap valve diasumsikan sekitar 1,5 m, maka loss akibat valve
adalah:
Loss akibat valve = 1,5 x 28

= 42 m

Sehingga Head Loss pada bagian discharge adalah:

Discharge Loss = 27,555 + 8,2665 + 42


= 77,8215 m
4. Total Head (Total Dynamic Head) dapat dihitung sebagai berikut:
Total Head = Head static + Suction Loss + Discharge Loss
= 5 + 1,3975 + 77,8215
= 84,219 m

5.2 Perhitungan Kapasitas Pompa


Perhitungan kapasitas pompa yang dibutuhkan mengikuti kriteria berikut:
1. Waktu BWE maksimal adalah 24 jam, sehingga untuk ballasting maksimal adalah 12
jam, dan pada KM. Batu Kemudi waktu ballasting diambil 6 jam.
2. Volume air yang harus dipompa oleh pompa pada saat proses ballasting maksimal
adalah 3148,529 m3

Dengan kriteria diatas, maka kapasitas pompa yang dibutuhkan adalah:

Qpump = Vtank / tballast

= 3148,529 / 6

= 524,754833 m3/jam

Sehingga untuk pemilihan pompa dipilih pompa yang memiliki Head > 84,219 m dan
kapasitas > 524,754833 m3/jam.

5.3 Pemilihan Pompa


Dari perhitungan kriteria pompa yang telah dilakukan, diketahui bahwa sistem ballast
pada KM. Batu Kemudi membutuhkan pompa dengan Head Total > 84,219 m dan kapasitas
> 524,754833 m3/jam. Dari kriteria tersebut maka dipilih pompa jenis sentrifugal dengan
merek HSN-KIKAI KOGYO.

Untuk memilih pompa yang dibutuhkan sebagai pompa ballast dilakukan dengan
melihat spesifikasi umum produk pompa dengan batasan Head pompa sekitar 80-90 m dan
kapasitas sekitar 500-550 m3/jam.

gambar 5. Spesifikasi umum pompa RVD Model

Dari batasan tersebut didapat pompa RVD Model dengan range Head Total hingga 90
meter dan range kapasitas antara 200-2500 m3/jam. Untuk memilih tipe pompa yang
dibutuhkan maka dilakukan dengan melihat performance chart dari pompa RVD Model
yang telah disediakan oleh perusahaan pembuat pompa.
gambar 6. Performance Chart pompa RVD Model

gambar 7.pemilihan tipe pompa RVD Model


Dari performance chart yang telah disediakan oleh perusahaan produsen dipilih Head
sebesar 85 m dan kapasitas sebesar 530 m3/jam. Dari gambar dapat dilihat bahwa tipe
pompa yang cocok untuk kondisi tersebut adalah tipe RVD 850N 260.

gambar 8. outline drawing pompa RVD Model

gambar 9. Dimensi pompa

6. KESIMPULAN
Dari analisis dan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Volume Double Bottom Ballast Tank dihitung sebesar 1638 m3


2. Volume Top Side Ballast Tank dihitung sebesar 989,379 m3
3. Volume Hopper Side Ballast Tank dihitung sebesar 516,15 m3
4. Untuk pipa suction yang menghubungkan pompa dengan masing-masing seachest, dibutuhkan
pompa sepanjang 17 meter.
5. Untuk pipa discharge pada top side ballast tank, dibutuhkan pipa sepanjang 251,4 meter, dan
untuk pipa hopper side ballast tank dan double bottom ballast tank dibutuhkan pipa sepanjang
106 meter.
6. Panjang keseluruhan pipa yang dibutuhkan untuk perpipaan sistem ballast adalah sepanjang
384,4 meter dengan diameter pipa dipilih 10 (250 mm) denganpanjang asing-masing pipa
adalah 24 ft ( +8 meter).
7. Head Static sistem perpipaan ballast didapatkan sebesar 5 meter.
8. Head Loss yang terjadi pada bagian suction didapatkan sebesar 1,3975 meter
9. Head Loss yang terjadi pada bagian discharge didapatkan sebesar 77,8215 meter.
10. Head Loss total pada sistem pipa ballast adalah sebesar 84,219 meter.
11. Pompa dipilih pompa sentrifugal merek HSN-KIKAI KOGYO RVD Model tipe 850N 260 dengan
Head 85 meter dan kapasitas 530 m3/jam pada 1800 rpm.

Anda mungkin juga menyukai