PENDAHULUAN
Mata Kuliah Mesin Fluida adalah salah satu mata kuliah fisika
yang mempunyai konsentrasi pembelajaran pada sistem pompa,
kompresor, permesinan hidrolis, permesinan pneumatis, purifire,
separator, sewage treatment, dan masih banyak lagi.
1
Karena Turbin Pelton merupakan salah satu bentuk materi dari
Mata Kuliah Mesin Fluida, praktikan diharapkan mampu mengikuti
seluruh alur praktikum dimulai dari persiapan sampai pada ahir tahap
praktikum sehingga praktikan seluruhnya memenuhi target dari tujuan
diadakannya praktikum turbin pelton.
1.3. Tujuan
a. Praktikan mengetahui dan memahami performansi dan efisiensi dari
turbin pelton
b. Untuk mengetahui prestasi kerja turbin air
c. Untuk mengetahui hubungan parameter-parameter turbin :
Pada variasi kecepatan putar :
● Head terhadap putaran (H vs n)
● Daya terhadap putaran (N vs n)
● Efisiensi terhadap putaran ( vs n)
● Pada variasi kecepatan putar :
● Head terhadap kapasitas (H vs Q)
● Daya terhadap kapasitas (N vs Q)
● Efisiensi terhadap kapasitas ( vs Q)
2
BAB 2
DASAR TEORI
3
Gambar 2.2.1.a Turbin Angin
b. Turbin Gas
Turbin gas yaitu turbin yang menggunakan fluida udara yang
dipanaskan secara cepat sebagai fluida kerjanya. Prinsip kerja dari
turbin ini adalah memanfaatkan kompresor yang berfungsi untuk
memampatkan udara, dan dipasang dalam satu poros dengan turbin
(coupled). Aplikasi yang sering menggunakan turbin gas yakni Mesin
penggerak pada sistem permesinan kapal.
c. Turbin Uap
Turbin Uap (steam turbine) adalah suatu penggerak mula yang
mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan energi
4
kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan bantuan roda
gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
Tergantung pada mekanisme yang digerakkan, Turbin uap dapat
digunakan pada berbagai bidang industri, untuk pembangkit tenaga
listrik, dan untuk transportasi.
Di turbin uap, uap bertekanan tinggi masuk ke dalam satu set
bilah yang stasioner atau biasa disebut nosel. Uap dengan
kecepatantinggi dari nosel ini kemudian melewati bilah - bilah yang
bergerak. Disini uap yang melewati rotor digunakan untuk melakukan
kerja oleh rotor turbin. Uap tekanan rendah kemudian dibuang ke
condenser. Turbin uap dapat dikategorikan menjadi non condensing
(backpressure)dan condensing. Di turbin noncondensinguap keluar
dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfer. Uap tersebut
digunakan untuk bagian lain yang memerlukan panas dari uap untuk
proses yang lain.Turbin jenis ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi
yaitu berkisar 67% - 75%. Sedangkan turbin tipe condensing adalah
turbin dimana uap keluar ke kondensor dan diikondensasikan dengan
tekanan kurang dari tekanan atmosfer.
5
Turbin yang mengubah energi kinetic dan potensial dari air
menjadi tenaga mekanik. Energi kinetic dari air tergantung dari massa
dan kecepatan air. Sementara energi potensial tergantung dari jumlah air
dan ketinggian.
6
Turbin Pelton merupakan jenis turbin impuls. Memiliki prisip
kerja yakni mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik
dalam bentuk pancaran air. Pancaran air yang keluar dari mulut
nozzle diterima oleh sudu-sudu pada roda jalan sehingga roda
jalan berputar. Dari putaran inilah menghasilkan energi mekanik
yang memutar poros generator sehingga menghasilkan energi
listrik. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk
head tinggi. Turbin ini termasuk dalam turbin implus karena aliran
air yang keluar
dari nozzle tekanannya sama dengan tekanan atsmofir seluruhnya.
Maka disebut juga turbin tekanan sama. Turbin ini di pakai untuk
turbin jatuh yang besar. Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian
simetris ini dinaikkan supaya dapat membalikkan pancaran air
dengan baik dan membebaskan dari gaya samping. Tidak semua
sudu menerima pancaran air hanya sebagian saja dan segera
berganti tergantung dari sisi pada posisi sudu. Jumlah nozzle
tergantung kapasitas air, tiap turbin bias di lengkapi 1-6 nozzel.
Ukuran-ukuran utama turbin Pelton :
D = diameter linkungan sudu yang kena pancaran
D = diameter nozzle
N = kecepatan putar roda turbin
7
Gambar 2.2.2.a.2 Turbin Pelton
b. Turbin Reaksi
Turbin ini menghasilkan torsi dengan menggunakan tekanan
atau massa gas atau fluida. Tekanan dari fluida berubah pada saat
melewati sudu rotor. Pada turbin jenis ini diperlukan semacam sudu
pada casing untuk mengontrol fluida kerja seperti yang bekerja pada
turbin tipe multistage atau turbin ini harus terendam penuh pada
fluida kerja (seperti pada kincir angin).
8
Gambar 2.2.2.b Turbin Reaksi
c. Turbin Francis
9
Gambar 2.2.2.c 2 Turbin Francis
10
e. Turbin Tipe Aksial
Turbin tipe aksial adalah turbin dengan arah fluida yang
aksial, turbin ini adalah turbin yang paling banyak digunakan
dengan fluida yang kompresibel. Turbin aksial lebih efisien
daripada tipe radial dalam rentang operasi yang luas. Turbin tipe
aksial juga digunakan dalam desain turbin uap, walaupun begitu ada
beberapa perbedaan signifikan antara desain turbin aksial untuk
turbin gas dan turbin uap. Perbedaan turbin gas dengan turbin uap
adalah pada fluida yang digunakan. Untuk gas, tekanan dan volume
dihubungkan dengan ekspresi sederhana
2.3.2. Nosel
11
Modifikasi geometri nosel dilakukan oleh Sahid dkk. (2006) dengan
mengubah bentuk penampang nosel menjadi segi empat. Hasil uji
karakteristik terhadap turbin Pelton menunjukkan nosel berpenampang segi
empat dengan R = 1,0 memberikan efek paling baik terhadap efisiensi turbin.
Efisiensi turbin meningkat 18 % jika dibanding dengan menggunakan nosel
berpenampang lingkaran. . Hasil penelitian sahid menunjukkan bahwa
perubahan penampang nosel menghasilkan kualitas jet yang lebih baik
sehingga kinerja turbin meningkat. Nosel berpenampang segi empat juga
telah diterapkan pada turbin michell (Sahid, 2007). Hasil uji mendukung hasil
penelitian sebelumnya yaitu peningkatan kinerja pada turbin.
2.3.3. Karakteristik Umum Turbin Pelton
a. Turbin Pelton terdiri dari roda-roda yang terpasang mangkuk-
mangkuk atau sudu-sudu pada pinggiran roda
b. Membutuhkan debit (Q) yang relative kecil akan tetapi
memerlukan Head yang relative besar. Head yang dibutuhkan
sekitar 300 m atau lebih
c. Beroperasi pada tekanan atmosfer tekanan udara normal (1 bar).
(boyle,1996, hal. 205)
d. Pada Turbine pelton dengan poros mendatar dibutuhkan saluran
tertutup sehingga memerlukan rumah (volute casing) agar tidak
terjadi semburan air keluar.
e. Mempunyai karakteristik perbandingan RPM terhadap efisiensi
sebagai berikut
12
Gambar 2.3.3.e Diagram perbandingan RPM dengan efisiensi
f. Mempunyai karakteristik perbandingan RPM terhadap HP sebagai
berikut
13
(Tim Laboratorium Mesin Fluida dan Sistem, 2016, hal. 54)
14
Mt = momen torsi turbin (Nm)
F = gaya pada rem prony (N)
= efisiensi rem
2.5. Head
Head pompa adalah energi yang harus disediakan pompa untuk
mengalirkan sejumlah air tertentu sesuai dengan perencanaan sistem.
Zat cair memiliki head total sebesar H :
15
Gambar 2.5 Posisi Fluida Di Dalam Pipa
Dimana :
H adalah Head Total Zat Cair (m)
P adalah tekanan statis (N/m2)
adalah berat jenis zat cair (kg/m2.s2)
16
(Chan Yefri, 2010, Cara Menentukan Head Pompa)
Dimana :
HP = head tekanan (m)
P1-P2 = beda tekanan antara dua titik yang diukur (N/m2)
γ = berat jenis benda (kg/m2s2)
2.5.3 Head Kecepatan (Velocity Head)
Merupakan energi dari fluida yang dihasilkan dari gerakan
pada suatu pipa. Dalam perumusan dapat ditulis dengan :
17
V = kecepatan aliran fluida (m/s)
D = diameter pipa (m)
L = panjang pipa (m)
18
Turbin dalam dunia perkapalan biasanya dapat ditemukan
sebagai mesin penggerak atau mesin induk. Turbin yang
umumnya dipakai adalah turbin uap dan turbin gas.
19
potensial air dimanfaatkan sebagai energi yang kemudian diubah
menjadi energi mekanis untuk menggerakan turbin pelton.
20
21