KONSTRUKSI OTOMOTIF
(KONTRUKSI BAN)
DISUSUN OLEH :
NAMA : SINGGANG BAGUS P.
NRP : 0121503014
PRODI : TEKNIK MESIN OTOMOTIF
DOSEN PEMBIMBING : MATSUANI S.Pd, M.Pd
KATA PENGANTAR
Singgang Bagus P
0121503014 Konstruksi Ban
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, adapun makalah ini merupakan tugas mata kulaih Kontruksi Otomotif.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna baik, dari segi
materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan
khususnya bagi kami juga.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 2
1.4 Metode Penulisan........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Sejarah Pembentkan Ban................................................................ 3
2.2 Fungsi Ban...................................................................................... 3
2.3 Komposisi Ban................................................................................ 4
2.4 Jenis- Jenis Ban............................................................................... 5
2.5 Konstruksi Ban................................................................................ 6
2.6 Sistem Kode Spesifikasi Ban............................................................ 7
2.7 Proses Pembuatan Ban.................................................................... 12
2.8 Persentase Campuran Antara Karet Alami Dan Sintetis.................... 15
2.9 Tahap Dalam Pembuatan Ban.......................................................... 15
2.10 Perawatan Ban............................................................................... 16
BAB III PENUTUP..................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 20
3.2 Saran............................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN
Karet merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagai
macam produk yang amat dibutuhkan dalam kehidupan. Ada dua jenis karet yang
biasa digunakan dalam industri yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam
(natural rubber) merupakan air getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis, yang
merupakan polimer alam dengan monomer isoprena, sedangkan karet sintetis
sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.3.1 Innerliner
Merupakan lapisan terdalam yang berfungsi sebagai pengganti ban dalam.
Lapisan ini memiliki pori-pori yang sangat rapat sehingga udara tidak dapat
menembus keluar
2.3.3 Apex
Karet keras yang berfungsi untuk menjaga stabilitas saat menikung
sekaligus sebagai tumpuan beban.
2.3.8 Capply
Bahan khusus untuk melindungi steel cord dari panas saat ban berputar
cepat.
Kelebihan
Selain terdapat Merk danp Type Ban, kalau kita perhatikan disekujur
permukaan ban tertera banyak symbol/kode. Mungkin diantara kita masih ada
yang bingung dengan banyaknya simbol/kode yang ada pada ban. Apa sih
maksudnya.
Berikut ini akan dibahas beberapa simbol yang paling sering ada pada
permukaan ban.
Thread Wear Indication (TWI) alias indikator batas pemakaian. Pada ban
ditandai segitiga. Kode ini menunjukkan batas paling minim alur ban. Batas
ketebalan alur ban yang ditunjukkan segitiga berupa tonjolan yang ada di dasar
ban. Jika ketebalan pola ban sama dengan tonjolan tersebut, berarti ban mesti
diganti.
angka ini penting, mengingat semakin lama ban tersimpan, semakin rentan
terhadap kerusakan akibat kekerasan kompon ban.
A1 5 K 110
A2 10 L 120
A3 15 M 130
A4 20 N 140
A5 25 P 150
A6 30 Q 160
A7 35 R 170
A8 40 S 180
B 50 T 190
C 60 U 200
D 65 H 210
E 70 V 240
F 80 W 270
G 90 Y 300
J 100 Z DI ATAS 240
2.7.2 Extruding
2.7.3 Calender
Salah satu proses setelah mixing adalah pembuatan innerliner dengan
mengubah adonan menjadi lembaran tipis setebal 1,2 mm. Adonan untuk ini
memang khusus sehingga dihasilkan innerliner yang memiliki pori-pori rapat
sehingga tak dapat ditembus udara.
Selain innerliner, pada seksi calender ini juga dibuat lapisan lain seperti belt layer,
capply, dan plycord dengan membuat lembaran seperti anyaman benang polyester
yang dibuat silang untuk menambah kekuatan.
2.7.4 Bead
Salah satu komponen berbentuk gulungan yang disebut bead terbuat dari
kawat baja high-tensile yang berfungsi untuk menjaga ban agar tetap berbentuk
lingkaran dan juga untuk memperkuat jepitan ban ke pelek agar bisa terus
terpasang sempurna. Kawat baja tersebut diselaraskan dengan pita yang dilapis
dengan karet untuk pelekat, kemudian digulung dan diikat untuk selanjutnya
disatukan dengan bagian ban lainnya. Ban-ban radial dibuat menggunakan satu
atau dua mesin ban. Di bagian dalam dari ban ada dua lapis karet lembek sintetis
yang disebut interliner. Lapisan-lapisan ini akan mengurung udara dan membuat
ban menjadi tubeless.
2.7.5 Cutting
Berbahagialah pekerja di bagian cutting. Sebab ruangan di bagian ini
dilengkapi AC. Di sini proses yang dilakukan adalah pemotongan hasil dari seksi
calender. Lembaran dipotong presisi seesuai dengan ukuran ban.
2.7.6 Building
Masih di ruang ber-AC, di sini hasil dari seksi-seksi sebelumnya
disatukan. Meski prosesnya menggunakan mesin secara otomatis, namun masih
diperlukan bantuan manusia. Tidak mungkin proses building bisa dilakukan mesin
secara fully otomatis.
Dari mesin ini, dihasilkan ban utuh namun masih mentah. Bentuknya
menggembung seperti donat tanpa kembangan di bagian luar. Jika diperhatikan
permukaannya seperti ban slick.
2.7.7 Curing
atas 210 km/jam. Tekanan angin antara 28 sampai 30 psi dan beban maksimum
yang dapat diterima 400 kg/tiap hari. Angka 70 dan 60 adalah aspek rasio dari ban
(tinggi berbanding lebar penampang).
Tips Merawat Ban Agar Berfungsi Maksimal dan Tahan Lebih Lama.
Perhatikan:
Memeriksa tekanan angin ban sebaiknya pada saat ban dalam keadaan dingin.
Bila kendaraan baru saja dipakai, biarkanlah suhu ban turun sebelum diperiksa
tekanan anginnya.
Tekanan angin yang tidak tepat dapat membuat ban aus tidak merata.
Keausan di tengah disebabkan oleh tekanan angin yang terlalu tinggi karena
pemakaian kembangan ban bagian tengah yang berlebihan. Sebaliknya, tekanan
yang terlalu rendah mengakibatkan keausan pada kedua sisi bahu ban.
Lakukan pemeriksaan tekanan angin pada saat kondisi ban dingin. (ban
pada posisi diam selama lebih dari dua jam atau pada saat ben berjalan tapi belum
mencapai jarak 1,5-2km). Kondisi tekanan angin saat ban dingin menunjukkan
tekanan normal dari ban. Namun setelah berjalan lebih dari 1,5-2km, biasanya ban
akan menjadi panas dan tekanan angin akan naik hingga rata-rata mencapai 4-5
psi. Kekurangan angin akan menghasilkan panas pada dinding ban. Akibatnya ban
rawan pecah dan memicu terjadinya percepatan penipisan dan membuat tapak
tidak rata. Sedangkan tekanan angin yang berlebihan akan mengurangi tingkat
kenyamanan. Karena ban akan menjadi lebih keras dan rentan dengan benturan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan baku untuk membuat ban adalah karet alam dan karet sintesis
Ban yang ada saat ini memiliki beberapa komposisi-komposisi untuk
meningkatkan kualitas suatu ban
Proses pembentukan menjadi ban dilakukan dengan cara proses
vulkanisasi
Ban dibagi beberapa bagian sesuai dengan kebutuhannya
3.2 Saran
Dalam menentukan jenis beserta komposisi yang tepat dalam pemilihan
ban harus disesuaikan dengan keadaan dengan kebutuhannya
Jangan terlalu lama menaruh ban, karena seiring lamanya waktu kualitas
ban akan semakin menurun
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/39116742/Pabrik-Ban-Goodyear
http://champion-vulkanisir.blogspot.com/2010/11/sekilas-pengetahuan
tentang-ban-baru.html
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/vulkanisasi_karet/
http://ekobangunrohman.blogspot.com/2010/03/mengenal-seluk-beluk-ban
mobil-dan.html
http://dadangsupriadi.wordpress.com/2009/08/08/mengenal-istilah-karet
vulkanisasivulkanisir/
Suyatno, dkk. 2007. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Grasindo.
Astra Motor.