Anda di halaman 1dari 92

RANCANG BANGUN SISTEM PENGGERAK

MEKANIK MESIN PENYAPU JALAN


(BIAYA PRODUKSI)

LAPORAN AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh:
Taruna Panca Putra
062030200831

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
RANCANG BANGUN SISTEM PENGGERAK
MEKANIK MESIN PENYAPU JALAN
(BIAYA PRODUKSI)

LAPORAN AKHIR

Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir


Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Soegeng Witjahjo, S.T., M.T. Romi Wilza, S.T., MEng.Sc.


NIP. 196101061988031003 NIP. 19730628001121001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin,

Ir. Sairul Effendi, M.T.


NIP. 196309121989031005

ii
ABSTRAK

Nama : Taruna Panca Putra


NIM : 062030200831
Studi Konsentrasi : Biaya Produksi
Judul Laporan Akhir : Rancang Bangun Sistem Penggerak Mekanik Mesin
Penyapu Jalan

(2023: 80 Halaman + Daftar Gambar + Daftar Tabel + Lampiran)

Kebanyakan petugas kebersihan saat ini masih menggunakan sapu


konvensional dalam membersihkan lingkungan di perkantoran atau diperkotaan.
Sehubungan dengan itu kami ingin membantu membuat alat sapu jalan yang dapat
membantu pekerjaan petugas kebersihan jalan. Pada prinsip nya kerja alat ini
tinggal di dorong kedepan sehingga terjadi proses penyapuan. Prinsip kerja Alat
penyapu jalan ini dengan cara di dorong sehingga roda berputar dan putaran roda
di teruskan ke poros sapu yang berbentuk silinder melalui sprocket dan rantai,
sehingga sapu berputar dan terjadi proses penyapuan. Dari pengujian yang kami
lakukan dihasilakan alat yang dibuat berfungsi dengan baik dan bisa menyapu
kotoran yang ringan maupun berat contohnya yang ringan seperti, daun, plastik,
kertas sedangkan contoh yang berat berupa sampah kaleng, besi, logam, kayu dan
kerikil. Untuk menghasilkan putaran itu alat cukup didorong dengan kecepatan 0,5
m/s yang sudah bisa menyapu dengan secara bersih. Untuk membuat alat tersebut
membutuhkan biaya Rp. 4.500.000,- tetapi kedepannya biaya produksi tersebut bisa
diperkecil dengan menggantikan bahan yang lebih murah.

Kata Kunci : Rancang Bangun, Kebersihan lingkungan, Penyapu jalan, Sampah

iii
ABSTRACT

Name : Taruna Panca Putra


NIM : 062030200831
Study Concentration : Production Cost
Final Report Title : Design And Build A Mechanical Drive System For A
Road Sweeper

(2023:80 Pages + List Of Figures + List Of Tables + Enclouser)

Most cleaners currently still use conventional brooms in cleaning the


environment in offices or in cities. In connection with that, we want to help make a
road sweeper that can help the work of road cleaners. In principle, this tool only
needs to be pushed forward so that the sweeping process occurs. The working
principle of this street sweeper is by pushing it so that the wheel rotates and the
wheel rotation is forwarded to the broom shaft which is cylindrical through the
sprocket and chain, so that the broom rotates and the sweeping process occurs.
From the tests we carried out, the tool was made to function properly and was able
to sweep up both light and heavy dirt, for example light ones such as leaves, plastic,
paper while heavy samples were cans, iron, metal, wood and gravel. To produce
this rotation, the tool is simply driven at a speed of 0.5 m/s which can sweep it
cleanly. To make the tool requires a fee of Rp. 4,500,000, - but in the future the
production costs can be reduced by substituting cheaper materials.

Key Word : Design and Build, Environmental Hygiene, Street Sweeper, Gerbage

iv
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan ramhat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Penggerak Mekanik Mesin
Penyapu Jalan”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga sampai ke
zaman yang penuh dengan kemajuan teknologi seperti saat ini.Tujuan dari
pembuatan Laporan Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
studi di Politeknik Negeri Sriwijaya.
Dalam penyusunan Laporan Akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak hingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan
selesainya Laporan Akhir ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Allah Swt. yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan laporan Tugas Akhir
dengan baik.
2. Terima kasih kepada Orang tuaku tercinta terutama ibuku Anita Heriani, S.Pd.
dan keluarga serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi, dan selalu
mendoakan penulis, sehingga penulis dapat menyelsaikan Laporan Akhir ini
dengan lancar.
3. Bapak Dr. Ing Ahmad Taqwa, M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri
Sriwijaya.
4. Bapak Ir. Sairul Effendi, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik mesin Politeknik
Negeri Sriwijaya.
5. Ibu Fenoria Putri, S.T., M.T., selaku Sekretsris Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya.
6. Bapak Soegeng Witjahjo, S.T., M.T., selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis.
7. Bapak Romi Wilza, S.T., MEng.sc., selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis.

v
8. Teman-teman kelas 6MM, yang selalu memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.
9. Terimakasih Kepada Kakak saya yaitu Yokki Bangkit Satria, S.E. yang telah
banyak membantu dalam membiayai kuliah saya.
10. Teruntuk Fara Herawati S.E terimakasih telah mendukung dan membantu
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir saya serta sangat berperan penting
memberi semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan ada
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.
Semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun
untuk para pembaca.

Palembang, Agustus 2023

Taruna Panca Putra


062030200831

vi
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................... iii
ABSTRACT.................................................................................................. iv
PRAKATA .................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1


1.2 Tujuan Dan Manfaat ................................................................ 2
1.3 Metode Penulisan ................................................................... 2
1.4 Rumusan Dan Batsan Masalah ................................................. 3
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................. 3

BAB II TEORI DASAR

2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................... 6


2.2 Pengertian Sampah .................................................................. 6
2.3 Penyapu Jalan .......................................................................... 8
2.4 Jenis Sapu Yang Sering Digunakan .......................................... 9
2.5 Dasar-dasar Pemilihan Bahan .................................................. 10
2.6 Bahan dan Komponen .............................................................. 11
2.7 Dasar-Dasar Perhitungan ......................................................... 16
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

3.1 Diagram Alir Pembuatan Alat .................................................. 18


3.2 Perencanaan ............................................................................ 19
3.3 Desain Alat (Assembly) ............................................................ 20
3.4 Prinsip Kerja Alat ..................................................................... 28
3.5 Alat dan Bahan Sapu ............................................................. 29
3.6 Langkah Kerja .......................................................................... 29
3.7 Perhitungan Pada Alat .............................................................. 29
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Alat Penyapu Jalan ................................................. 29


4.2 Perhitungan Biaya Produksi...................................................... 42
4.3 Perawatan Komponen ............................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

vii
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 77
5.2 Saran ........................................................................................ 77

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Petugas kebersihan dilingkungan politeknik ........................... 1


Gambar 2.1 Penyapu Jalan Mekanik Oleh Joseph Whitworth .................... 8
Gambar 2.2 Kereta Penyapu Jalan ............................................................ 8
Gambar 2.3 Sapu Lidi ............................................................................... 9
Gambar 2.4 Sapu Ijuk ............................................................................... 9
Gambar 2.5 Sapu Plastik ........................................................................... 10
Gambar 2.6 Roda Gerobak/Velg Becak ukuran 28 7 17 ............................. 12
Gambar 2.7 Sprocket dan Rantai motor ..................................................... 13
Gambar 2.8 Mesin Las Listrik ................................................................... 14
Gambar 2.9 Mesin Bor Tangan ................................................................. 14
Gambar 2.10 Mesin Gerinda ....................................................................... 15
Gambar 2.11 Besi Pipa Galvanis ................................................................ 15
Gambar 2.12 Besi Hollow Galvanis ............................................................ 16
Gambar 2.13 Besi Plat Galvanis .................................................................. 16
Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan ........................................................ 18
Gambar 3.2 Assembly Alat Penyapu Jalan ................................................ 20
Gambar 3.3 Desain Body Alat Sapu .......................................................... 21
Gambar 3.4 Desain Kerangka Doron ......................................................... 22
Gambar 3.5 Assembly Pada Kerangka Body Alat ...................................... 22
Gambar 3.6 Penampung Sampah ............................................................... 23
Gambar 3.7 Assembly Pada Penampung Sampah ...................................... 24
Gambar 3.8 Pemasangan Roda Serta Gear Rantai ...................................... 24
Gambar 3.9 Assembly Pada Roda Rantai Gear .......................................... 25
Gambar 3.10 Perakitan Sapu ....................................................................... 26
Gambar 3.11 Memasukan As Ke Sapu ........................................................ 27
Gambar 3.12 Roda Dan Rantai Gear ........................................................... 31
Gambar 4.2 Body Plat ............................................................................... 34
Gambar 4.3 Pemasangan Body Plat ........................................................... 35
Gambar 4.4 Kerangka Dorong................................................................... 36
Gambar 4.5 Assembly Kerangka Body Alat .............................................. 37
Gambar 4.6 Pembuatan Penampung Sampah ............................................. 38
Gambar 4.7 Assembly Penampung Sampah Dan Body .............................. 39
Gambar 4.8 Pemasangan Roda Serta Gear Rantai ...................................... 40
Gambar 4.9 Assembly Roda Dan Rantai ................................................... 41
Gambar 4.10 Perakitan Sapu ..................................................................... 42
Gambar 4.11 Memasukan Sapu Ke As ........................................................ 43
Gambar 4.12 Assembly Alat Penyapu Jalan ................................................ 44
Gambar 4.12 Kapasitas Sampah Yang Bisa Ditampung ............................... 77

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Body Plat ................................................................................... 30


Tabel 4.2 Pemasangan Body Plat .............................................................. 31
Tabel 4.3 Kerangka Dorong ...................................................................... 33
Tabel 4.4 Assembly Kerangka Body Alat .................................................. 34
Tabel 4.5 Pembuatan Penampung Sampah ................................................ 35
Tabel 4.6 Assembly Penampung Sampah Dan Body ................................. 36
Tabel 4.7 Pemasangan Roda Serta Gear Rantai ......................................... 37
Tabel 4.8 Assembly Roda Dan Rantai ....................................................... 38
Tabel 4.9 Perakitan Sapu ........................................................................... 39
Tabel 4.10 Memasukan Sapu Ke As ............................................................ 40
Tabel 4.11 Assembly Alat Penyapu Jalan .................................................... 41
Tabel 4.10 Harga Bahan/di pasar ................................................................. 48
Tabel 4.11 Biaya Komponen Alat ............................................................... 65
Tabel 4.12 Bahan Material .......................................................................... 65
Tabel 4.1 Jadwal Perawatan Alat Penyapu Jalan ........................................ 73
Tabel 4.1 Ceklist Perawatan Harian ........................................................... 75

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebersihan lingkungan merupakan suatu langkah dalam pengurangan
populasi sampah, Perlunya kesadaran akan lingkungan yang bersih serta populasi
sampah yang berkurang, harusnya menjadi kewajiban penting bagi kita untuk
menjaga lingkungan sekitar, sebagai anak muda yang kreatif serta inovatif kami
berusaha membangun alat yang berguna dan berdampak bagi lingkungan Politeknik
Negeri Sriwijaya alat tersebut yang kami beri nama polsri cleaner salah satu
rancangan yang kami desain sesederhana mungkin dalam pengerjaan kebersihan
lingkungan.

Gambar 1.1 Petugas kebersihan dilingkungan politeknik


Melihat kurang nya kesadaran anak muda sekarang dalam menjaga
lingkungan,menciptakan sesuatu yang berguna bagi kepentingan lingkungan. di
Politeknik Negeri Sriwijaya sendiri sudah ada yang namanya petugas lingkungan,
kami mengamati kurang nya efektivitas serta memakan waktu yang cukup dan
menguras tenaga dalam menyapu lingkungan disekitar Politeknik Negeri
Sriwijaya. Sampah yang bertebaran dijalan sepeti sampah daun, plastik, serta botol
air mineral yang membuat lingkungan sekitar terlihat kotor. Anak muda sekarang
sangat kurang sadar akan kebersihan itu sendiri dalam membuang sampah plastik
dan juga botol air mineral. Ini menjadi

1
2

salah satu tantangan bagi kami dalam merancang sebuah alat yang dapat
mempersingkat waktu serta membantu para petugas kebersihan di lingkungan
politeknik negeri sriwijaya.
Alat yang dibuat ini akan berguna dan berdampak dalam pembersihan
lingkungan disekitar jalan Politeknik Negeri Sriwijaya. Kelebihan alat ini sendiri
menyapu sampah yang ada dijalan dengan jangkauan waktu yang lebih cepat dan
banyak ruang masuk bagi sampah yang tersapu ke dalam bak sampah alat
tersebut.Kami meyakini bahwa alat tersebut bisa membantu petugas kebersihan
dengan waktu yang lebih cepat dan tidak menggunakan tenaga yang lebih banyak,
dengan sistem mekanik tersebut yang hanya menggunakan gear dan ban serta rantai
bergerak dalam penyapuan sampah yang ada dijalan sekitar dan tidak menggunakan
tenaga mesin yang lebih efisien dalam pembersihan lingkungan tersebut.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan akademis penulis dalam mengembangkan dan
menerapkan selama mengikuti perkuliahan di jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Sriwijaya.
2. Untuk mengaplisakan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama dibangku
kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan khususnya bidang produksi
3. Penulisan laporan akhir ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas
semester akhir jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan yang diharapkan dari program ini adalah:

1. Menghasilkan rancangan alat yang bisa menjadi inovasi baru dalam proses
pembersihan sampah dengan sistem yang lebih sederhana dan efisien
2. Mengetahui kemampuan alat agar bisa nantinya bisa diproduksi secara massa
3

1.3 Metode Penulisan


Adapun metode pengambilan data yang dilakukan penulis dalam rangka
mendukung tercapainya pengumpulan data dengan melakukan kegiatan sebagai
berikut :
a. Observasi
Observasi/pengamatan merupakan metode pengumpulan data primer dengan
memperolehnya secara langsung dari sumber penelitian.penulis mengamati atas apa
yang dikerjakan oleh orang yang bekerja di bagai bengkel las.
b. Literatur
Penulis membaca dan mempelajari referensi yang ada sebagai pelengkap,
mencari referensi tambahan dari internet, dan menyesuaikan dengan judul yang
berkaitan dengan penyapu jalan.
c. Wawancara atau Diskusi
Penulis mengadakan bimbingan langsung dan bertanya jawab dengan dosen
pembimbing dan dosen teknik mesin lainnya dalam pengumpulan data.

1.4 Rumusan dan Batasan Masalah


1.4.1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah yang


akan dibahas dalam laporan ini adalah :
1. Kurangnya kesadaran akan kebersihan membuat kami merancang alat tersebut
agar dapat membantu pekerjaan petugas kebersihan.
2. Mengimplementasikan rancangan alat yang telah di design agar dapat dilakukan
proses pembuatannya.

1.4.2. Batasan Masalah


Dalam pembuatan laporan akhir ini, tentu saja harus dibatasi sesuai dengan
kemampuan, situasi, kondisi, biaya dan waktu yang ada atau tersedia. Agar masalah
ini tepat sasarannya, maka penulis membatasi ruang lingkupnya yang nantinya
diharapkan hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam pembuatan Sistem
Penggerak Mekanik Mesin Penyapu Jalan ini masalah yang dibatasi yaitu:
4

1. Penggunaan komponen mekanik yang hanya ada dipasaran dengan tidak


merubah bentuk komponen seperti gear,rantai dan roda.
2. Tidak menghitung berat alat pada kerangka dikarenakan keterbatasan pada
penimbangan alat tersebut.
3. Merubah yang awal nya menggunakan sapu roll menjadi sapu biasa yang di
modifikasi.
4. Tidak menggunakan mesin listrik.

1.5 Sistematika Penulisan


Agar mendapatkan gambaran yang jelas terhadap penyususan Laporan
Akhir ini, maka Laporan Akhir ini dibagi menjadi lima BAB, secara garis besar
sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis mengemukakan secara garis besar mengenai latar
belakang, rumusan masalah, batasan masalah,tujuan dan manfaat, metodologi
pengumpulan data dan sistematika penulisan dalam penyusunan laporan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis akan menguraikan gambaran umum dari setiap
komponen yang akan dirancang menjadi satu

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI


Pada bab ini penulis menguraikan tentang aliran proses perencanaan, prinsip
kerja, rumus, dan perhitungan yang diperlukan untuk pembuatan komponen mesin.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini berisikan tugsa khusus dari rancang bangun, dimana tugas
khususnya terdapat tiga bagian, yaitu proses pengerjaan, biaya produksi,
pengujuian alat, dan perawatan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5

Bab ini berisi tentang poin-poin kesimpulan laporan akhir yang berhasil
dicapai serta beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penyempurnaan alat ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TEORI DASAR

2.1. Tinjauan Pustaka

Perancangan merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang


akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya
melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga
keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaanya.
Pembangunan atau bangun sistem merupakan serangkaian prosedur untuk
menterjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem kedalam bahasa pemrograman
untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem
diimplementasikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah
penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Rancang Bangun alat adalah hal yang paling pokok dalam pembuatan laporan
tugas akhir ini. Perencanaan ialah bentuk awal dari pengerjaan alat ini. Pada
pembuatan alat ini, sangat diperlukan referensi yang kuat, baik jurnal, buku,
maupun website yang mendukung perancangan alat agar dapat menghasilkan hasil
yang maksimal.

2.2. Pengertian Sampah

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah ini dihasilakan manusia setiap melakukan aktifitas sehari-
hari. Sampah terbagi menjadi 2 (dua) jenis, antara lain sebagai berikut :
2.2.1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup (alam)
seperti hewan, manusia, tumbuhan, dan benda hasil olahannya yang dapat
mengalamai pembusukan atau pelapukan.

6
7

2.2.2. Sampah anorganik


Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sumber daya alam tidak
terbaharui dan proses industri. Sumber daya tak terbaharui contohnya dalah minyak
bumi dan mineral. Sedangkan proses industri yang menjadi sumber sampah non
organik contohnya adalah plastik dan aluminium.
Sampah berdasarkan cara pengelolaan nya dan pemanfaatannya dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Sampah basah, yaitu sampah yang susunannya terdiri atas bahan organik yang
mempunyai sifat mudah membusuk jika dibiarkan dalam keadaan basah. Yang
termasuk dalam jenis sampah ini adalah sisa makanan, sayur-sayuran, buah-
buahan, dedaunan, dsb.
2. Sampah kering, yaitu sampah yang terdiri atas bahan anorganik yang sebagian
besar atau seluruh bagiannya sulit membusuk. Sampah ini menjadi 2 (dua) jenis,
yaitu :
a. Sampah kering logam, misalnya : Kaleng, pipa besi tua, mur, baut, seng, dan
segala jenis logam yang usang.
b. Sampah kering non logam, terdiri atas :
 Sampah kering mudah terbakar, misalnya : kertas, karton, kayu, kain
bekas, kulit, kain-kain usang, dsb.
 Sampah kering sulit terbakar, misalnya : Pecahan gelas, botol, kaca, dsb.
3. Sampah lembut, yaitu sampah yang susunannya terdiri atas partikel-partikel
kecil dan memiliki sifat mudah beterbangan serta membahayakan atau
mengganggu pernafasan dan mata. Sampah tersebut terdiri atas :
a. Debu, yaitu partikel-partikel kecil yang berasal dari proses mekanis, misalnya
serbuk dari penggergajian kayu, debu dari pabrik semen, debu dari pabrik
tenun, dll.
b. Abu, yaitu partikel-partikel yang berasal dari proses pembakaran, misalnya
bau kayu atau abu sekam, abu dari hasil pembakaran sampah (incenerator),
dll.
8

2.3 Penyapu Jalan


penyapu jalan adalah orang atau mesin yang membersihkan jalan, biasanya
terdapat diarea perkotaan. Pada tahun 1840-an, Manchester, Inggris, dikenal
sebagai kota industri pertama. Manchester memiliki salah satu industri textil
terbesar saat itu. Akibatnya kota metropolitan yang kuat itu dikatakan sebagai
tempat tinggal paling tidak sehat di inggris. Menanggapi lingkungan yang tidak
sehat ini, Jopesh Whitwort menemukan mesin penyapu jalan. Penyapu jalan
dirancang dengan tujuan utama untuk menghilangkan sampah dari jalan untuk
menjaga kebersihan dan keselamatan.

Gambar 2.1 Penyapu Jalan Mekanik Oleh Joseph Whitworth


(Goggle, 2023)

Adapun pada tahun 1896, Charles Brooks mempatenkan kereta penyapu


jalan. Desain penyapu jalan yang dipatenkan oleh Charles Brooks, sebagian besar
terdiri dari sikat berputar, elevating belt, dan wadah sampah. Desain pada era ini,
masih menggunakan kereta kuda tanpa mesin di dalamnya. Roda menggerakkan
dengan mekanisme gear dan rantai.

Gambar 2.2 Kereta Penyapu Jalan Yang Dipatenkan oleh Charles Brooks
tahun 1896
(Goggle, 2023)
9

2.4 Jenis – jenis Sapu Yang Sering Digunakan


Jenis-jenis sapu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :
2.4.1 Sapu Lidi
Sapu lidi adalah alat pembersih halaman, pekarangan atau jalan raya, sapu
lidi banyak digunakan oleh perumahan, perkantoran atau petugas kebersihan, yang
terbuat dari lidi pelepah pohon, lidi yang digunakan bisa berasal dari pelepah
kelapa atau aren.

Gambar 2.3 Sapu Lidi


(Gogle,2023)

2.4.2 Sapu Ijuk


Sapu ijuk merupakan jenis sapu yang paling banyak digunakan karena
mudah untuk mendapatkannya dan hargannya yang terjangkau. Dengan berbahan
baku ijuk, sapu ini lebih lentur dan mempunyai ketahanan lebih lama. Bahkan baku
ijuk mudah ditemukan yang berasal dari pohon aren.

Gambar 2.4 Sapu Ijuk


(Gogle, 2023)
10

2.4.3 Sapu Plastik


Sapu plastik adalah sapu yang kami gunakan dalam rancang bangun tersebut
yang terbuat dari ijuk sintetis. Fungsi dari sapu plastik itu sendiri adalah cocok
untuk membersihkan lantai ataupun jalanan dan yang kami gunakan sendiri sedikit
keras .

Gambar 2.5 Sapu Plastik


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

2.5 Dasar – dasar Pemilihan Bahan


Bahan atau material adalah sebuah zat atau unsur yang dibutuhkan untuk
membuat suatu benda. Terkadang material merupakan bahan mentah yang belum
diproses, tetapi material merupakan barang jadi yang bisa diproses lebih lanjut.
Komponen adalah bagian dari keseluruhan unsur yang membentuk suatu
sistem. Bagian tersebut memiliki peran penting dalam mencapai tujuan dari sistem
tersebut.
Dasar-dasar pemilihan bahan di dalam merencanakan suatu alat perlu sekali
memperhitungkan dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan, apakah bahan
tersebut sudah sesuai kebutuhan baik itu digunakan secara dimensi ukuran ataupun
secara sifat dan karakterisitik bahan yang akan digunakan. Setiap perencanaan
rancang bangun memerlukan pertimbangan-pertimbangan bahan agar bahan yang
digunakan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan pemilihan bahan yang
sesuai, maka akan sangat menunjang keberhasilan dalam perencanaan tersebut.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan :
11

2.5.1 Fungsi Komponen


Dalam perencanaan ini, komponen-komponen yang direncanakan
mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Yang dimaksud dengan fungsinya adalah
bagian-bagian utama dari perencanaan atau bahan yang akan dibuat dan di beli
harus sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari bagian-bagian bahan masing-masing.
Oleh karena itu, penulis sangat memperhatikan jenis bahan yang digunakan pada
proses perencanaan.
2.5.2 Sifat Mekanis
Dalam perencanaan perlu diketahui sifat mekanis dari bahan, hal ini bertujuan
untuk meningkatkan dalam penggunaan bahan. Dengan diketahuinya sifat mekanis
dari bahan, maka akan diketahui pula kekuatan dari bahan tersebut. Dengan
demikian akan mempermudah perhitungan kekuatan atau kemampuan bahan yang
akan digunakan pada setiap komponen.
2.5.3 Sifat Fisis
Sifat fisis perlu diketahui untuk menentukan bahan apa yang akan dipakai.
Sifat fisis yang dimaksud seperti, kekasaran, kekakuan, ketahanan terhadap korosi,
tahan terhadap gesekan dan lain sebagainya.
2.5.4 Mudah Didapatkan
Bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk komponen suatu mesin yang
akan direncanakan hendaknya diusahakan agar mudah didapat dipasaran, karena
apabila nanti terjadi kerusakan akan mudah dalam menggantinnya. Meskipun bahan
yang akan direncanakan telah diperhitungkan dengan baik, akan tetapi jika tidak
didukung oleh persediaan bahan yang ada dipasaran, maka pembuatan suatu alat
tidak akan dapat terlaksana dengan baik, karena terhambat oleh pengadaan bahan
yang sulit. Oleh karena itu, perencana harus mengetahui bahan-bahan yang ada dan
banyak dipasaran.
2.5.5 Harga Relatif Murah
Untuk membuat komponen-komponen yang direncanakan, maka
diusahakan bahan-bahan yang akan digunakan harganya harus semurah mungkin
tanpa mengurangi kualitas dari bahan tersebut. Dengan demikian dapat menghemat
biaya produksi dari komponen yang direncanakan.
12

2.6 Bahan dan Komponen


Didalam suatu perencanaan alat, kita harus menentukan alat dan komponen
yang akan digunakan dalam proses pembuatan. Sebelum memulai perhitungan,
terlebih dahulu memilih dan menentukan jenis material yang akan digunakan.
Untuk memilih bahan nantinya akan dihadapkan pada perhitungan, yaitu apakah
komponen tersebut dapat menahan gaya yang besar, gaya terhadap beban bengkok,
beban punter, atau terhadap faktor tekanan, juga terhadap faktor korosi cepat atau
lambat akan sesuai dengan kondisi dan situasi tempat komponen tersebut
digunakan. Dalam menentukan alat dan bahan yang akan kita gunakan nanti,
beberapa faktor yang harus kita ketahui seperti ketersediaan bahan, mudah
dibentuk, dan harga yang relatif terjangkau.
Didalam pembuatan mesin penyapu jalan yang kami rancang, terdapat
berbagai komponen, seperti plat baja, besi holo, besi, bearing, shaft, ban, gear,
rantai dan sapu plastik yang dimodifikasi.
2.6.1 Roda Gerobak/Velg Becak
Roda gerobak/velg becak jari-jari ukuran diameter 28 7 17 ini sangat cocok
digunakan untuk membuat alat rancang bangun yang kami produksi yaitu alat
penyapu jalan sistem mekanik.

Gambar 2.6 Roda Gerobak/Velg Becak ukuran 28 7 17


(Dokumentasi Pribadi, 2023)
13

Berikut komponen yang terdapat di roda gerobak tersebut :


- 1 set Velg becak jari- jari
- 1 pipa/ ss sesuai ukuran 30cm - 90cm

2.6.2 Sprocket dan Rantai Motor


Sprocket adalah salah satu komponen dari sepeda motor yang berpasangan
dengan rantai yang digunakan untuk mentransmisikan gaya putar ke roda atau sapu
jalan yang di bagian ada depan. Sedangkan, Rantai motor adalah rantai yang
memindahkan daya dari pedal ke roda yang kemudian menggerakkannya.
Rancangan rantai motor yang paling awal termasuk rantai blok, rantai loncat
dan rantai Simpson.
Penambahan rantai memungkinkan ukuran roda kemudi dikurangi. Roda
kemudi yang lebih kecil memungkinkan kedua roda itu berukuran sama, membuat
alat tersebut lebih aman.
Rantai motor bersifat tertutup untuk menghubungkan gerigi-gerigi penggerak
roda. Rantai motor, menghubungkan antara sprocket depan dengan sprocket
belakang. Sprocket depan menyatu dengan sapu penyalur, sedangkan sprocket
belakang menyatu dengan roda. Dengan adanya rantai sebagai penghubung antar
sprocket, ketika alat di dorong dan ban berputar, maka sapu juga terputar dan akan
menggerakkan alat sesuai mekanik.

Gambar 2.7 Sprocket dan Rantai motor


(Dokumentasi Pribadi, 2023)
14

2.6.3 Mesin Las Listrik

Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Elektroda mencairkan logam dasar dan membentuk terak las pada waktu yang
bersamaan ujung elektroda mencair dan bercampur dengan bahan yang di las.
Elektroda yang digunakan untuk membuat alat tersebut yaitu elektroda NK 68
E6013 dengan ukuran 2,6 mm.

Gambar 2.8 Mesin Las Listrik


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

2.6.4 Mesin Bor


Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang
berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar
yang disebut bor, Mata bor yang digunakan untuk membuat alat tersebut yaitu mata
bor ukuran 6 mm.
15

Gambar 2.9 Mesin Bor Tangan


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

2.6.5 Mesin Gerinda


Mesin gerinda ialah mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah dan
memotong benda kerja untuk kebutuhan di sebuah industri. Dalam
pengoperasiannya, mesin gerinda menggunakan cutting wheel atau mata gerinda
potong. Mesin gerinda ini berfungsi untuk memotong besi plat maupun besi pipa.

Gambar 2.10 Mesin Gerinda


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

2.6.6 Besi Pipa 1 Inch 1/5


Besi pipa 1 inch ini diperlukan untuk membuat bagian handle dorongan alat
penyapu tersebut dan besi ini sangat cocok karena ukuran dan kekuatan serta harga
yang terjangkau.
16

Gambar 2.11 Besi Pipa Galvanis


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

2.6.7 Besi Hollow


Besi hollow ini digunakan untuk membuat pada bagian dorongan alat
penyapu jalan dan pada bagian dorongan penyapu jalan ini harus membutuhkan
besi yang lumayan kuat sehingga besi hollow ini sangat cocok dan harganya juga
terjangkau.

Gambar 2.12 Besi Hollow Galvanis


(Goggle, 2023)
2.6.8 Besi Plat 2mm
Besi plat dengan ukuran 6mm ini diperlukan untuk membuat tempat sampah
dan tempat dudukan tempat sampah tersebut.
17

Gambar 2.13 Besi Plat Galvanis


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

2.7 Dasar-Dasar Perhitungan


Dalam perancangan suatu alat sangat dibutuhkan perhitungan dasar untuk
mempermudah melakukan perencanaan elemen mesin. Oleh karena itu, perlu
diketahui rumus-rumus dasar yang akan digunakan dalam merancang alat penyapu
jalan. Adapun rumus-rumus perhitungan yang akan digunakan adalah sebagai
berikut :
2.7.1 Rumus Perhitungan Kecepatan Putaran Sapu
Sebelum melakukan proses pembuatan alat ini, kita harus menetukan
perhitungan kecepatan putaran pada sapu dengan menggunakan rumus :
Mencari rumus kecepatan :

𝑺
v=𝒕

Sehingga didapat rumus kecepatan sudut :


𝟐𝝅.𝒏
= 𝟔𝟎

Keterangan :
v = Kecepatan ( m/s )
t = Waktu
 = Kecepatan Sudut (rad/s)
n = Putaran sapu per menit (rpm)
2.7.2 Rumus Mencari Putaran Sprocket / Gear
18

Dalam proses pembuatan kita harus menentukan besar putaran sprocket


yang dihasilkan menggunakan rumus :
z1 . n1 = z2 . n2
Keterangan :
z = Banyaknya mata gear atau sprocket
n = kecepatan putaran yang dibutuhkan
2.7.3 Rumus Mencari Berat Besi
Mencari berat besi dapat dicari menggunaka rumus dibawah ini yaitu :
m=𝝈xV
Keterangan :
m = Massa (kg)
𝝈 = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume (mm3)
BAB III
PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

3.1 Diagram Alir Pembuatan Alat

Mulai

Observasi dan Pengumpulan Data

Perancangan Mekanisme Alat

Perancangan Komponen Utama

Gambar Kerja Komponen Alat

Proses Pembuatan Komponen

Proses Perakitan

Proses Pengujian Alat

Tidak
Modifikasi Baik
? Ya

Analisa Hasil Pengujian


Ya

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Alur

18
20

3.2 Perancangan
Perancangan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada
masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Tahap ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu alat
yang dirancang dan dibangun dengan tujuan mendapatkan hasil yang sesuai dengan
rencana pembuatan. Tahapan perancangan dimulai dari menggambar desain alat,
menentukan material yang digunakan, analisa pembebanan, serta perhitungan –
perhitungan yang diperlukan.
3.2.1 Perancangan Konsep Produk
Perencangan konsep produk berguna untuk memberikan beberapa solusi
alternatif konsep produk selanjutnya dievaluasi berdasarkan persyaratan teknis,
ekonomis, dan lain-lain. Tahapan ini diawali dengan mengenal dan menganalisis
spesifikasi produk yang telah ada. Hasil analisis spesifikasi produk dilanjutkan
dengan memetakan struktur fungsi komponen sehingga dapat disimpulkan
beberapa varian solusi pemecahan masalah konsep produk. Dalam tahap ini, konsep
rancangan alat penyapu jalan adalah sebagai berikut :

a. Menggunakan ban, gear dan rantai serta tenaga manusia sebagai penggerak
utamanya.
b. Menggunakan plat, besi pipa, besi hollow dengan bahan galvanis sebagai
rangka-rangkanya.
c. Menggunakan sapu plastik yang dimodifikasi berbentuk segi delapan untuk
menyapu sampah yang berserakan.
3.2.2 Perancangan Bentuk
Perancangan bentuk memerlukan beberapa pertimbangan untuk menentukan
keputusan atau solusi setiap proses perencanaan. Berdasarkan kasus masalah yang
dihadapi yaitu perencanaan produk alat penyapu jalan, pendekatan konsep yang
digunakan adalah pendekatan produk dengan perencenaan simultan atau
perencanaan dengan proses produksi. Konsep perencanaan simultan terdapat tiga
elemen utama yaitu bentuk, fungsi, dan material.
21

Proses pemberian bentuk alat ini diharapkan menghasilkan produk yang


memenuhi tuntutan produk seperti kuat, stabil, korosi dana aus yang terjadi dalam
batas yang di ijinkan, dan lain-lain.
Fungsi alat ini harus tepat yaitu untuk mempermudah membersihkan sampah
yang berserakan dijalan dan material yang dipakai harus terjamin kuat agar dapat
tahan dari kropos, maka dari itu material yang dipakai semuanya menggunakan
bahan besi galvanis yang tergolong murah tapi berkualitas.

3.3 Desain Alat (Desain Assembly)


Desain dari alat yang kami rancang dibuat dengan aplikasi Autodestk
Inventor. Ide dari desain alat itu sendiri dibuat dari inovasi dan modifikasi dari
desain-desain alat yang sudah ada sebelumnya, namun perbedaan alat yang sudah
ada dan alat yang kami buat . Penempatan komponen pada alat yang kami rancang
juga berdasarkan pertimbangan dari faktor keamanan dan kenyamanan dalam
penggunaan alat itu sendiri. Berikut ini adalah desain dari alat penyapu jalan yang
kami rancanag.

Gambar 3.2 Desain Assembly Alat Penyapu Jalan


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

3.3.1 Desain Body Alat sapu


Desain pertama ini adalah desain penampung sampah dengan menyerupai
seperti kotak. Dimana terdapat tempat penampung sampah yang cukup besar
Desain penampung ini memiliki ukuran body (A) 695x795 dengan bahan plat
22

galvanis sebanyak 1 buah,desain penampung body (B) dengan ukuran 730x410


menggunakan bahan plat galvanis sebanyak 2 buah,desain penampung body
(C) dengan ukuran 695x700 menggunakan bahan plat galvanis sebanyak 1
buah,dan terakhir desain penampung body atas(D) dengan ukuran 695x180
menggunakan bahan plat galvanis.

Gambar 3.3 Desain body alat sapu


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

3.3.2 Desain Kerangka Dorong

Desain kerangka dorong ini tetap menggunakan konsep kerangka yang


berfungsi pada dorongan sapu tersebut. Kemudian ditambahkan dorongan depan
menggunakan pipa galvanis dengan ukuran 725xdiamter40 sedangkan pada
kerangka samping menggunakan besi hollow sebanyak 8 terbagi menjadi 4 dengan
ukuran masing-masing. Pada besi hollow galvanis(A) dengan ukuran 300x60
dengan sudut kanan 71.5̊, besi hollow galvanis (B) menggunkan ukuran 1530x60
dengan diberi 2 lubang dan potongan sudut 71.5̊ di kiri dan kanan, besi hollow
galvanis (C) menggunakan ukuran 200x60 dan diberi sudut kiri dan kanan 71.5̊, dan
terakhir besi hollow galvanis dengan ukuran 200x60 dengan memberi 1 diamter 40
23

untuk bearing dan dilakukan pengelasan pada bagian A,B,C dan D sesuai pada
gambar 3.3.2

Gambar 3.4 Desain kerangka dorong


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

3.3.3 Assembly pada kerangka dan body alat


Pada desain alat tersebut lalu digabungkan antara body plat dan kerangka
sehingga membuat kedua sisi tersebut tersambung menggunakan las.

Gambar 3.5 Assembly pada kerangka dan body alat


(Dokumentasi Pribadi, 2023)
24

3.3.4 Penampung sampah

Desain penampung sampah ini menggunakan konsep tempat pembuangan


sampah. Kemudian ditambah pengepress yang difungsikan jika sampah penuh bisa
dipress menambah ruang pada penampung sampah . pada penampung sampah
bawah(A) diberi ukuran 795x695 1 buah menggunakan bahan plat galvanis,
penampung sampah pada bagian samping (B) diberi ukuran 795x140 sebanyak 2
buah menggunakan bahan plat galvanis, body penampung sampah pada bagian
belakang (C) diberi ukuran 695x140 sebanyak 1 buah menggunakan plat galvanis,
pada tempat penarikan press (D) diberi ukuran 800x140 sebanyak 1 buah dengan
bahan platy galvanis dan terakhir pada bagian press (E) diberi ukuran 690x140
mengygunakan besi hollow kecil. Lalu dilakukan pengelasan pada body plat
tersebut.

Gambar 3.6 Penampung Sampah


(Dokumentasi Pribadi, 2023)
25

3.3.5 Assembly Penampung Sampah Dan Body

Desain ini difungsikan pada assembly yang memperlihatkan terbentuknya


body sampah dan kerangka serta press tersebut. Sehingga memotong besi hollow
kecil dengan(A) dengan ukuran 20x695 dengan menggunakan bahan hollow
galvanis sebanyak 1 buah dan diberi lubang dengan diamter 7,5 di las dengan
body atas.

Gambar 3.7 Assembly Pada Penampung Sampah


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

3.3.6 Pemasangan roda serta rantai gear pada alat sapu

Desain tersebut dimodifikasi dengan cara pelekatan pada gear dan roda
sehingga tersambung langsung ke velg ban untuk ukuran 28x1 1/2 sedangkan
untuk gear tengah menggunakan 2 gear dengan ukuran 40T dan 15T,Terakhir gear
sapu menggunakan ukuran 15T
26

Gambar 3.8 Pemasangan roda serta gear rantai


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

3.3.7 Assembly Pada Roda dan Rantai Gear

Desain ini dibuat dengan menghubungkan as pada besi pipa yang


difungsikan untuk menyesuaikan lebar velg pada roda dengan ukuran As pada
roda yaitu diameter28, sedangkan besi pipa dengan ukuran diameter 30 lalu
dihungkan dan dimasukan ke besi pipa yang disediakan

Gambar 3.9 Assembly pada roda dan rantai gear


(Dokumentasi Pribadi, 2023)
27

3.3.8 Perakitan Sapu

Desain model sapu ini dibuat dengan menggunakan sapu plastik dikaenakan
lebih efisien untuk harga dan tak perlu bingung untuk mencari sapu tersebut,sapu
tersebut dibeli dengan sebanyak 24 buah dengan ukuran lebar 2cm dan juga
memodifikasi besi hollow sebanyak 9 buah dengan yang 1 besi hollow ukuran
400x500 dan besi hollow sebanyak 8 buah dengan ukuran 65x2 sehingga sapu
tersebut dimasukan ke besi hollow.

Gambar 3.10 Perakitan Sapu


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

3.3.9 Memasukan As ke Sapu

Memasukan As kesapu dengan menyiapkan As pada sapu ukuran


780xdiameter19 lalu dengan memasukan bearing ke as dengan cara dilas dengan
ukuran bearing 40,dan menggunakan fiber plastik guna tepat memasukan sampah
dengan tebal ukuran 1mm, dan dilakukan pemasangan paku rivet agar fiber lekat.
28

Gambar 3.11 Memasukan As ke sapu


(Dokumentasi Pribadi, 2023)
3.4 Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat penyapu jalan ini sangatlah sederhana, dengan menggunakan
tenaga manusia yang di dorong ke arah sampah yang berserakan di jalan. Alat ini
menggunakan dua roda yang berperan penting dalam komponen sapu tersebut,
sehingga di bagian depan alat penyapu jalan ini terdapat satu buah sapu penyalur
dengan putaran yang cukup cepat menggunakan dua kali percepatan sprocket yang
terhubung dari rantai sprocket roda,lalu menuju ke sprocket tengah dan terakhir
melaju ke sprocket sapu tersebut,sehingga menghasilka putaran yang lebih cepat
dan bersih. Dari putaran tersebut sampah yang disapu langsung masuk ke tempat
penampungan sampah yang berada dibelakang sapu sedangkan bila ruang pada
penampungan sampah terlihat penuh, alat tersebut sudah disediakan press yang
berfungsi mengpres sampah yang masuk kedalam penampungan tersebut.

3.5 Perhitungan Kecepatan Putaran Yang Dibutuhkan Pada Sapu


Sapu ini membutuhkan putaran yang cepat agar bisa menyapu dengan bersih
dan untuk mengetahui pecepatan putar sapu dilakukan percobaan sederhana dengan
cara poros sapu ditumpu di kedua ujungnya dan poros sapu diputar secara manual
sambal diamati jumlah putaran per detiknya dan dihasilkan putaran poros sapu yang
dapat menyapu kotoran adalah sekitar n = 1,5 putaran/detik atau n = 90 rpm.
29

Gambar 3.12 Roda dan rantai Gear


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Putaran sapu didapat dari putaran roda saat alat di dorong dan putarannya diteruskan
ke poros sapu melalui dua pasang sprocket dan rantai dengan ukuran sprocket
sebagai berikut :
T1 = T3 = jumlah gigi pada sprocket kecil = 15
T2 = T4 = jumlah gigi pada sprocket besar = 40
N1 = kecepatan putar pada sapu = 90 rpm
Sehingga kecepatan putar pada spreket 2 dapat dihitung dengan persamaan :
N2 = T1 x N1 / K2 = 15 x 90 / 40 = 33,75 rpm
Kemudian kecepatan putar poros roda dapat dihitung dengan persamaan :
N4 = T3 x N3/T4, dimana N3 = N2
Jadi N4 = 15 x 33,75/40 = 12,65 rpm
Sehingga di dapat putara poros roda , N4 = 12,65 rpm
Kecepatan dorong alat dapat dihitung dengan persamaan :
V = R. 
Dimana : D = diameter roda = 800 mm, maka R = 400 mm
 = kecepatan sudut poros roda
 = 2..N4/60 = 2 x 3,14 x 12,65/60 = 1,32 rad/s
Jadi V = 400 x 1,32 = 528 mm/s = 0,528 m/s
Jadi kecepatan dorong sapu jalan supaya bisa terjadi proses penyapuan adalah
0,528 m/s
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Alat Penyapu Jalan


Alat – alat dan Bahan yang Digunakan Untuk Pembuatan Sapu Jalan
Alat – alat yang digunakan dalam proses pembuatan rancang bangun alat
penyapu jalan sistem mekanik ini sebagai berikut :
1. Kunci Pass
2. Mesin Gerinda Potong
3. Mesin Bor
4. Mesin Gerinda Amplas
5. Mesin Las
6. Palu
7. Kompresor Angin
Sedangkan bahan yang digunakan untuk pembuatan alat penyapu jalan yaitu :
1. Cat
2. Besi Holo (Galvanis)
3. Besi Pipa (Galvanis)
4. Besi Plat (Galvanis)
5. Bearing
6. Roda Becak
7. Sapu Plastik
8. Rantai Motor
9. Sprocket Motor
10. Baut dan Mur

30
31

4.2 Body Plat


Bahan : Plat galvanis dengan tebal 2mm

Gambar 4.2 Body plat


(Dokumentasi Pribadi,2023)

Tabel 4.2 Body Plat


No Kegiatan
1 Memotong plat galvanis bagian bawah(A) sebanyak 1 buah
dengan ukuran 695x795.
2 Lakukan Pemotongan pada plat galvanis samping(B) kiri dan
kanan sebanyak 2 buah dengan ukuran 730x410
3 Beri lubang di bagian tengah dengan diamter19
4 Sambungkan bagian A dan B menggunakan las dan gerinda.
32

4.3 Pemasangan Plat Atas


Bahan:
1. Plat galvanis dengan tebal 2mm

Gambar 4.3 Pemasangan body plat atas


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tabel 4.3 Pemasangan body plat atas


No Kegiatan
1 Memotong plat galvanis untuk bagian atas(C) dengan ukuran
panjang 695x700cm dengan dipotong menggunkan gerinda
2 Memotong plat galvanis untuk bagian atas(D) pada body
dipotong dengan ukuran 180x 695
3 Pada langkah tersebut plat bawah dan atas disambungkan
menggunkan las dan juga gerinda dalam membantu
penghalusan
4 Dilanjutkan dengan pemasangan kerangka
33

4.4 Pembuatan Kerangka Dorong


Bahan :
1. Besi Hollow galvanis dengan ukuran 60x2,5x2
2. Roda kecil depan

3. Bearing sapu ukuran Ø 4

4. Pipa galvanis Ø 4

Gambar 4.4 Kerangka Dorong


(Dokumentasi Pribadi, 2023)
34

Tabel 4.4 Kerangka Dorong


No Kegiatan
1 Memotong besi hollow(A) dengan ukuran 300X60 sebanyak 2
buah dengan sudut 71.5̊ dibagian kiri

2 Memotong Besi hollow(B) dengan ukuran 1530x60 sebanyak 2


buah dengan memberi sudut 71.5̊ sisi kanan dan kiri dan diberi 2
lubang bearing dan lubang gear tengah

3 Memotong Besi hollow(C) dengan ukuran 200x60 sebanyak 2


buah dengan sudut 71.5̊
4 Memotong Besi hollow(D) dengan ukuran 250x60 sebanyak 2
buah dengan sudut 71.5̊ dan diberi 1 lubang pada bearing sapu
5 Memotong Besi pipa galvanis(E) dengan ukuran 725xØ40
6 Lakukan Pengelasan mulai dari gambar A ke gambar B dengan
menyambungkan kedua sudut yang sudah dipotong menggunakan
gerinda
7 Dilanjutkan dengan pengelesan pada besi hollow gambar B ke
gambar C dengan menyambungan kedua sudut yang sudah
dipotong menggunakan las
8 lalu lakukan pengelsan pada besi hollow dari gambar B ke gambar
C lalu dilakukan pengelsan serta pemberian lubang pada bearing
sapu
9 Yang terakhir penyambungan kerangka bila semua sudah dilas lalu
besi pipa galvanis tersebut dilas di kedua sisi kiri dan kanan dan
diberi ban kecil dengan di las.
35

4.5 Assembly Kerangka dan Body Alat

Gambar 4.5 Assembly kerangka dan body alat


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tabel 4.5 Assembly kerangka dan body alat


No Langkah Kerja
1 Lakukan pengelasan pada besi pipa galvanis(C) dengan
kerangka body sehingga panjang keseluruhan 765
2 Lakukan pengelasan(A) pada body alat dan kerangka
sehingga tersambung dengan kuat
36

4.6 Pembuatan penampung sampah


Bahan:
1. Besi plat galvanis dengan tebal 2mm
2. Besi pipa kecil dengan diameter 19

Gambar 4.6 pembuatan penampung sampah


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Table 4.6 pembuatan penampung sampah


No Langkah Kerja
1 Memotong plat pada gambar(A) menggunakan gerinda dengan
ukuran 795x695
2 Memotong plat pada gambar(B) menggunakan gerinda dengan
ukuran 795x140
3 Memotong plat pada gambar(C) menggunakan gerinda dengan
ukuran 140x695 dan diberi lubang ditengah diamter19
4 Memotong plat pada gambar(D) menggunakan gerinda dengan
ukuran 140x690
5 Sambungkan sisi yang telah dipotong menggunakan las
37

4.7 Assembly penampung sampah dan body


Bahan:
1. Besi hollow kecil 20x20x695
2. Baut ukuran 7

Gambar 4.7 Assembly penampung sampah dan body


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tabel 4.7Assembly penampung sampah dan body


No Kegiatan
1 Memotong besi hollow kecil(A)dengan ukuran 20x695
2 Letakan pengepres gambar(A) pada bagia atas yang diberi 2
lubang dengan diamter 7,5 lalu dilas dengan body atas
38

4.8 Pemasangan Roda Serta Rantai Gear pada Alat Sapu


Bahan Pembuatan dibeli:
1. Gear 15 T 2 pasang
2. Gear 40 T 2 Pasang
3. Velg dan ban ukuran 28x1 ½
4. Bearing 3 pasang
5. As roda dan besi pipa
6. Rantai motor

Gambar 4.8 Pemasangan roda serta rantai gear pada alat sapu
(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tabel 4.8 Pemasangan roda serta rantai gear pada alat sapu
No Kegiatan
1 Lakukan pengelasan pada roda dan gear 40T
2 Lakukan pemasangan pada gear tengah dengan cara di las
pada As ukuran 40T dan 15T
3 Lalu masukan As ke bearing dengan cara di las pada body plat
yang sudah dilubangkan
39

4.9 Assembly pada Roda dan Rantai Gear


Bahan:
A. As pada roda ukuran diameter 28
B. Besi pipa ukuran diamter 30

Gambar 4.9 Assembly pada roda dan rantai gear


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tabel 4.9 Assembly pada roda dan rantai gear


No Kegiatan
1 Pemasangan As pada roda(A) dengan ukuran panjang
76,5cmxdiameter 28 yang difungsikan untuk memasukan roda
ke ban
2 Pasang besi pipa(B) yang berukuran panjang 76,cmx30 agar
bisa memberi ukuran panjang atau pendeknya roda dengan cara
di las pada kerangka body alat
40

4.10 Perakitan Sapu


Bahan:
1. Sapu plastik 24 buah
2. Besi hollow galvanis 9 buah dengan ukuran panjang 65cm tebal 2mm

Gambar 4.10 Perakitan Sapu


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tabel 4.10 Perakitan sapu


No Kegiatan
1 Potong sapu pada bagian atas(A) sehingga menyisakan sapu
saja
2 Siapkan 9 buah besi hollow galvanis dengan ukuran 695X40
3 Potong besi hollow pada bagian tengah sehingga menyisakan
bagia bawah
4 Masukan sapu pada besi hollow yang sudah dipotong
menggunakan gerinda
5 Lalu diberi 2 lubang dengan cara dibor dan dimasuka baut
ukuran 5
41

4.11 Memasukan Sapu ke As


Bahan:
1. As pada sapu ukuran 780xdiamter19
2. Bearing ukuran 40
3. Fiber pagar tebal 1mm
4. Paku rivet 5mm

Gambar 4.11 Memasukan sapu ke As


(Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tabel 4.11 Memasukan sapu ke As

No Kegiatan
1 Memasukan As (A) dengan ukuran 780xdiamter19 ke bearing dan
dilakukan pengelasan pada sisi dalam bearing yang berukuran diamter
20
2 Las bearing(B) kedalam besi hollow sehingga kuat dan tidak goyang dan
pasangka gear sapu dengan cara di las dengan As sapu
3 Lakukan pemasangan fiber(C) plastik dengan ukuran 50x695 dengan
cara dipakui rivet
42

4.12 Assembly Alat Penyapu Jalan

Gambar 4.12 Assembly Alat penyapu jalan


(Dokumentasi pribadi, 2023)

Table 4.12 Assembly alat penyapu jalan

No Penyapu Jalan
1 Gambar 1 memberikan tampak depan ketika sapu sudah dipasang
2 Gambar 2 memberikan pandangan tampak samping ketika gear,rantai
sapu dan as sudah dipasang
3 Gambar 3 memberikan pandangan tampak atas pada body alat

4 Gambar 4 memberikan pandangan tampak belakang pada penampung


sampah
4.2 Perhitungan Biaya Produksi

Dalam Pembuatan alat penyapu jalan sistem mekanik ini sangat diperlukan
analisa biaya produksinya. Karena dalam analisa biaya inilah kita dapat mengetahui
biaya-biaya yang diperlukan selama proses produksi. Adapun biaya-biaya produksi
dalam pembuatan ini sebagai berikut :
1. Biaya Komponen Alat
2. Biaya Bahan Material
3. Biaya Sewa Mesin
4. Biaya Penggunaan Listrik
5. Biaya tak terduga
6. Total Biaya Pembuatan Alat
7. Keuntungan
8. Break Even Point (BEP)
9. Harga Jual
Untuk bahan baku yang diperlukan yang dapat dibeli dipasaran sesuai dengan
harga pasar yang dihitung berdasarkan kualitas dan berat material baku maka harus
bisa membeli dengan bahan baku yang semurah mungkin.
4.2.1 Perhitungan Berat Bahan Besi dan Harga yang Ada Dipasar
1. Besi Plat (Galvanis) dengan Ketebalan 2mm
Penggunaan plat pada pembuatan Alat Penyapu Jalan Sistem Mekanik ini
memakai besi plat dengan ukuran ketebalan 2 mm dan seluruh bahan besi plat yang
ada di pasar dengan lebar 1219 mm x 2438 mm.
Besi plat galvanis 1 lembar dengan ukuran tersebut dapat dibeli di pasar dengan
harga (Rp. 500.000 ,-).
Perhitungan berat dari besi plat Galvanis 1 lembar tersebut yaitu dapat
dihitung menggunakan rumus :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)

43
44

V = Volume Plat Besi (mm3)


P = Panjang (mm)
L = Lebar (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
L = 1219 mm
P = 2438 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V =SxLxP
= 2 mm x 1219 mm x 2438 mm
= 5.943.844 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 5.943.844 mm3
m = 46.6 kg
Jadi , Berat dari besi plat galvanis 1 lembar dengan ukuran ini yaitu (46.6 kg)
dengan harga Rp. 500.000,-.
Maka Harga / kg = Rp. 500.000,- : 46,6 kg = (Rp. 10.720,- / kg)
2. Besi Hollow dengan Ukuran 2 mm x 60 mm x 25 mm
Di pasaran besi hollow dengan ukuran ini 1 batang dengan panjang 6 meter
lebar 60mm tinggi 25 mm dan tebal 2 mm harganya yaitu (Rp. 200.000,-).
Perhitungan berat pada besi hollow ini menggunakan rumus:
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
45

Dik :
P = 6000 mm
L = 60 mm
T = 25 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(60 mm x 25 mm) - ((60 mm – 2 mm) x(25 mm – 2 mm))] 6000 mm
= [(1.500 mm2) - ((58 mm) x (23 mm)] x 6000 mm
= [(1.500 mm2) – (1.334 mm2)] x 6000 mm
= 166 mm2 x 6000 mm
= 996.000 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 996.000 mm3
m = 7,81 kg
Jadi, besi hollow dengan ukuran ini dengan harga Rp. 200.000,- dan beratnya
yaitu (m = 7,81 kg).
Maka Harga / kg = Rp. 200.000,- : 7,81 = (Rp. 25.608,- / kg)
3. Besi Hollow dengan ukuran 2 mm x 40 mm x 40 mm
Di pasaran besi hollow dengan ukuran ini 1 batang dengan panjang 6 meter
lebar 40 mm tinggi 40 mm dan tebal 2 mm harganya yaitu (Rp. 200.000,-).
Perhitungan berat pada besi hollow ini menggunakan rumus:
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
46

S = Tebal (mm)
Dik :
P = 6000 mm
L = 40 mm
T = 40 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(40 mm x 40 mm) - ((40 mm – 2 mm) x(40 mm – 2 mm))] 6000 mm
= [( 1.600 mm2) - ((38 mm) x (38 mm)] x 6000 mm
= [(1.600 mm2) – (1.444 mm2)] x 6000 mm
= 156 mm2 x 6000 mm
= 938.000 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 938.000 mm3
m = 7,34 kg
Jadi besi hollow dengan ukuran ini yang seharga Rp. 200.000,- dan beratnya
yaitu (m = 7,34 kg).
Maka Harga / kg = Rp. 200.000,- : 7,34 kg = (Rp. 27.247,- / kg).
4. Besi As dengan Diameter 19 mm dengan Bahan Baja
Besi as ini yang dijual di pasaran dengan diameter 19 mm dan panjang 6 meter
yaitu dengan harga (Rp. 100.000,-).
Perhitungan berat besi 1 batang ini yaitu menggunakan rumus :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
D = Diameter (mm)
P = Panjang (mm)
Dik :
47

σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
D = 19 mm
P = 6000 mm
V = 0,25 x π x D2 x P
= 0,25 x 3,14 (19 mm)2 6000 mm
= 0,785 x 361 mm2 x 6000 mm
= 1.700.31 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 1.700.310 mm3
m = 13,3 kg
Jadi besi As dengan ukuran ini seharga Rp. 100.000,- dan beratnya 13,5 kg
Maka Harga / kg = Rp. 100.000,- : 13,3 kg = Rp. 7.518,- / kg.
5. Besi Hollow dengan ukuran 2 mm x 20 mm x 20 mm
Di pasaran besi hollow dengan ukuran ini 1 batang dengan panjang 6 meter
lebar 20 mm tinggi 20 mm dan tebal 2 mm harganya yaitu (Rp. 150.000,-).
Perhitungan berat pada besi hollow ini menggunakan rumus:
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 6000 mm
L = 20 mm
T = 20 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
48

V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P


= [(20 mm x 20 mm) - ((20 mm – 2 mm) x(20 mm – 2 mm))] 6000 mm
= [(400 mm2) - ((18 mm) x (18 mm)] x 6000 mm
= [(400 mm2) – (324 mm2)] x 6000 mm
= 76 mm2 x 6000 mm
= 456.000 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 456.000 mm3
m = 3,58 kg
Jadi, besi hollow dengan ukuran ini yang seharga (Rp. 200.000,-) dan
beratnya yaitu (m = 3,58 kg).
Maka Harga / kg = Rp. 150.000,- : 3,58 kg = (Rp. 41.900,- / kg)
6. Besi Pipa dengan ukuran diameter luar 40 mm dan tebal 2 mm
Besi pipa ini yang dijual dipasaran dengan panjang 6 meter dan diameter luar
40mm dan tebal 2 mm harganya yaitu Rp. 250.000,-.
Perhitungan berat besi ini menggunakan rumus :
m = (πR2 x P x σ) – (πr2 x P x σ)
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
P = Panjang (mm)
D = Diameter Luar (mm)
d = Jari - jari Dalam (mm)
S = Tebal (mm)
R = Jari – jari Luar (mm)
r = Jari – jari Dalam (mm)
Dik :
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
P = 6000 mm
D = 40 mm
d = 36 mm
49

R = ½ D = 20 mm
r = ½ d = 18 mm
S = 2 mm
Penyelesaian :
m = (3,14 x (20 mm)2 6000 mm x 7,85 x 10 -6 kg/mm3) – (3,14 x (18 mm)2
6000 mm x 7,85 x 10 -6 kg/mm3)
m = (3,14 x 400 mm2 x 6000 x 7,85 x 10 -6 kg/mm3 ) – (3,14 x 324 mm2 6000 mm
x 7,85 x 10 -6 kg/mm3)
m = 59,15 kg – 47,91 kg
m = 11,24 kg
Jadi, berat dari besi pipa galvanis ukuran ini yaitu (m = 11,24 kg) dan
harganya (Rp. 250.000,-) per batang.
Maka Harga / kg = Rp. 250.000,- : 11,24 kg = (Rp. 22.242,- / kg).
Untuk mempermudah pembacaan harga /kg dari bahan tersebut maka dibuat
tabel :
Tabel 4.10 Harga Bahan / kg di Pasaran
No Nama Bagian Ukuran Harga / Batang Harga / kg
1 Besi Plat 2 mm x 1219 mm Rp. 500.000,- Rp. 10.720,-
x 2438 mm
2 Besi Hollow 2 mm x 60 mm x Rp. 200.000,- Rp. 25.608,-
25 mm x 6000 mm
3 Besi Hollow 2 mm x 40 mm x Rp. 200.000,- Rp. 27.247,-
40 mm x 6000 mm
4 Besi Hollow 2 mm x 20 mm x Rp. 150.000,- Rp. 41.900,-
20 mm x 6000 mm
5 Besi As 19 mm x 6000 mm Rp. 100.000,- Rp. 7.518,-
6 Besi Pipa 2 mm x 40 mm x Rp. 250.000,- Rp. 22.242,-
6000 mm
50

4.2.2 Biaya Komponen Alat dan Bahan Material


4.2.2.1 Biaya Komponen Alat
1. Body Alat
Body ini dibuat menggunakan bahan besi plat galvanis dengan ketebalan
2mm dan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 di proses pembuatan terdapat 5
komponen yang perlu di las, besi plat yang dibutuhkan untuk membuat 5 komponen
tersebut jika di totalkan berukuran 2 mm x 3030 mm x 3010 mm dan menghitung
biayanya harus menemukan berat terlebih dahulu.
Perhitungan berat dari besi plat Galvanis tersebut dapat dihitung
menggunakan rumus :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
P = Panjang (mm)
L = Lebar (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 695 mm + 730 mm + 730 mm + 695 mm + 180 mm = 3.030 mm
L = 795 mm + 410 mm + 410 mm + 700 mm + 695 mm = 3.010 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V =SxLxP
= 2 mm x 3.030 mm x 3.010 mm
= 9.120.300 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 9.120.300 mm3
m = 71,6 kg
Jadi, biaya pembelian bahan = 71,6 kg x Rp. 10.720,- = (Rp. 767.552,-)
51

Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong dan mesin las, dan
waktu yang dipakai untuk mesin las 1 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 90 menit atau 1,5 jam
maka :
A. Biaya Mesin Las
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 25.000,-
B. Biaya Mesin Gerinda
BSM = Tm x B
= 1,5 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 30.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 25.000,- + Rp. 30.000,-
= (Rp. 55.000,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
Pada perhitungan biaya penggunaan listrik ini, menggunakan daya listrik
industri menengah dengan daya 1.300 – 2.200 VA dengan tarif pemakaian Rp.
1.444/kWh dari bulan oktober 2022 sampai sekarang. Tarif listrik per kWh melalui
peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2016 maka
didapat perhitungan biaya sebagai berikut :
A. Mesin Las
Mesin Las ini berdaya 900 watt dan digunakan selama 60 menit atau 1 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
900 watt x 1 jam = 900 Wh = 0.9 kWh
52

Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :


= 0.9 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 1.300,-
B. Mesin Gerinda
Mesin Gerinda ini berdaya 750 watt dan digunakan selama 90 menit atau 1,5
jam. Maka didapat hasil perhitungan :
750 watt x 1,5jam = 1.125 Wh
= 1,125kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 1,125kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 1.624,-
Biaya total penggunaan listrik = Rp. 1.300,- + Rp. 1.624,- = (Rp. 2.924,-)
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat komponen ini yaitu
= Rp. 767.552,- + Rp. 55.000,- + Rp. 2.924,-
= (Rp. 825.476,-).
2. Kerangka Dorong
Kerangka dorong ini dibuat menggunakan bahan besi hollow dengan ukuran
2 mm x 60 mm x 25 mm panjang yang dibutuhkan 4460 mm dan juga menggunakan
besi pipa ukuran diameter luar 40 mm panjang yang dibutuhkan 725 mm,cara
menemukan berapa biayanya kita harus mencari berat dari bahan tersebut
menggunakan rumus :
Berat besi Holow :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
p = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
53

Dik :
P = (300 mm x 2) + (1530 mm x 2) + (200 mm x 2) + (200 mm x2) = 4460 mm
L = 60 mm
T = 25 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(60 mm x 25 mm) - ((60 mm – 2 mm) x(25 mm – 2 mm))] 4460 mm
= [(1.500 mm2) - ((58 mm) x (23 mm)] x 4460 mm
= [(1.500 mm2) – (1.334 mm2)] x 4460 mm
= 166 mm2 x 4460 mm
= 740.360 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 740.360 mm3
m = 5,8 kg
Jadi biaya pembelian besi hollow = 5,8 kg x Rp. 25.608,- = Rp. 148.526,-
Berat Besi Pipa :
m = (πR2 x P x σ) – (πr2 x P x σ)
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
P = Panjang (mm)
D = Diameter Luar (mm)
d = Jari - jari Dalam (mm)
S = Tebal (mm)
R = Jari – jari Luar (mm)
r = Jari – jari Dalam (mm)
Dik :
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
P = 725 mm
D = 40 mm
54

d = 36 mm
R = ½ D = 20 mm
r = 1/2d = 18 mm
S = 2 mm
Penyelesaian :
m = (3,14 x (20mm)2 725mm x 7,85 x 10 -6 kg/mm3) – (3,14 x (18mm)2 725mm x
7,85 x 10 -6 kg/mm3)
m = (3,14 x 400mm2 x 725 x 7,85 x 10 -6 kg/mm3) – (3,14 x 324mm2 725mm x 7,85
x 10 -6 kg/mm3)
m = 7,15kg – 5,79kg
m = 1,36 kg
Jadi, biaya pembelian besi pipa = 1,36 kg x 22.242,- = Rp. 30.250,-
Maka total pembuatan kerangka dorong ini yaitu(Rp. 148.526,- + Rp. 30.250,-) =
(Rp. 170 776,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 3 mesin yaitu mesin gerinda potong, mesin las, dan
mesin Bor, waktu yang dipakai untuk mesin las 1 jam dan waktu yang dipakai
untuk mesin gerinda 120 menit atau 2 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
bor 30 menit atau 0,5 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 25.000,-
55

B. Biaya Sewa Mesin Gerinda


BSM = Tm x B
= 2 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 40.000,-
C. Biaya Sewa Mesin Bor
BSM = Tm x B
= 0,5 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 10.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 25.000,- + Rp. 40.000,- +
Rp. 10.000,- = (Rp. 75.000,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
Pada perhitungan biaya penggunaan listrik ini, menggunakan daya listrik
industri menengah dengan daya 1.300 – 2.200 VA dengan tarif pemakaian Rp.
1.444/kWh dari bulan oktober 2022 sampai sekarang. Tarif listrik per kWh melalui
peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2016 maka
didapat perhitungan biaya sebagai berikut :
A. Mesin Las
Mesin Las ini berdaya 900 watt dan digunakan selama 60 menit atau 1 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
900 watt x 1 jam = 900 Wh = 0.9 kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 0.9 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 1.300,-
B. Mesin Gerinda
Mesin Gerinda ini berdaya 750 watt dan digunakan selama 90 menit atau 1,5
jam. Maka didapat hasil perhitungan :
750 watt x 2 jam = 1.500 Wh
= 1,5kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 1,5kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 2.166,-
56

C. Mesin Bor
Mesin Bor ini berdaya 350 watt dan digunakan selama 30 menit atau 0,5 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
350 watt x 0,5 jam = 175 Wh
= 0,175kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 0,175 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 253,-
Biaya total penggunaan listrik = Rp. 1.300,- + Rp. 2.166,- + Rp. 253,-
= (Rp. 3.719,-)
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat komponen ini yaitu
= Rp. 170.776,- + Rp. 75.000,- + Rp. 3.719,-
= (Rp. 249.495,-).
3. Wadah Penampung Sampah
Wadah penampung sampah ini terbuat dari bahan besi plat galvanis dengan
ketebalan 2 mm dan total yang butuhkan untuk membuat bagian ini yaitu 2525mm
x 1670 mm dan mencari berat dari besi plat yang digunakan kita harus mencari
berat terlebih dahulu menggunakan rumus :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
P = Panjang (mm)
L = Lebar (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
S = 2 mm
L = 795 mm + 695 mm + 795 mm + 140 mm = 2.525 mm
P = 695 mm + 140 mm + 695 mm + 140 mm = 1.670 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
57

V =SxLxP
= 2 mm x 2.525 mm x 1.670 mm
= 8.433,500 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 8.433,500mm3
m = 66,2kg
Jadi, pembelian besi plat untuk membuat ini yaitu = 66,2 kg x Rp. 10.720,-
= (Rp. 709.664,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong dan mesin las
waktu yang dipakai untuk mesin las 1 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 60 menit atau 1 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 25.000,-
B. Biaya Sewa Mesin Gerinda
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 20.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 25.000,- + Rp. 20.000,- +
= (Rp. 45.000,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
58

Pada perhitungan biaya penggunaan listrik ini, menggunakan daya listrik


industri menengah dengan daya 1.300 – 2.200 VA dengan tarif pemakaian Rp.
1.444/kWh dari bulan oktober 2022 sampai sekarang. Tarif listrik per kWh melalui
peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2016 maka
didapat perhitungan biaya sebagai berikut :
A. Mesin Las
Mesin Las ini berdaya 900 watt dan digunakan selama 60 menit atau 1 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
900 watt x 1 jam = 900 Wh = 0.9 kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 0.9 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 1.300,-
B. Mesin Gerinda
Mesin Gerinda ini berdaya 750 watt dan digunakan selama 90 menit atau 1,5
jam. Maka didapat hasil perhitungan :
750 watt x 1 jam = 750 Wh
= 0,75kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 0,75kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 1.083,-
Biaya total penggunaan listrik = Rp. 1.300,- + Rp. 1.083,- = (Rp. 2.383,-)
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat komponen ini yaitu
= Rp. 709.664,- + Rp. 45.000,- + Rp. 2.383,-
= (Rp. 757.047,-).
4. Pengepress Sampah
Untuk membuat bagian ini kita membutuhkan besi plat galvanis ukuran 2 mm
x 140 mm x 690 mm dan besi hollow dengan ukuran 2 mm x 20 mm x 20 mm
dengan panjan yang dibutuhkan 695 mm maka dicari berat terlebih dahulu
menggunakan rumus :
Mencari berat besi plat :
m=σxV
59

Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
P = Panjang (mm)
L = Lebar (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 690 mm
L = 140 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V =SxLxP
= 2 mm x 140 mm x 690 mm
= 193.200mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 193.200mm3
m = 1,51kg
Jadi, biaya pembelian plat = 1,51 kg x Rp. 10.720,- = Rp. 16.187,-
Berat besi Holow :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 695 mm
60

L = 20 mm
T = 20 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(20 mm x 20 mm) - ((20 mm – 2 mm) x(20 mm – 2 mm))] 695 mm
= [(400 mm) - ((18 mm) x (18 mm)] x 695 mm
= [(400 mm) – (324 mm)] x 695 mm
= 76 mm x 695 mm
= 52.820 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 52.820 mm3
m = 0.41 kg
Jadi, pembelian besi hollow untuk bagian ini = 0,41 kg x Rp. 41.900,-
= Rp. 17.180,-, Maka total biaya pembuatan bagian ini Rp. 16.187,- + Rp. 17.180,-
= (Rp. 33.367,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong, dan mesin las,
waktu yang dipakai untuk mesin las 0,5 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 30 menit atau 0,5 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 0,5 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 12.500,-
61

B. Biaya Sewa Mesin Gerinda


BSM = Tm x B
= 0,5 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 10.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 12.500,- + Rp. 10.000,-
= (Rp. 22.500,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
Pada perhitungan biaya penggunaan listrik ini, menggunakan daya listrik
industri menengah dengan daya 1.300 – 2.200 VA dengan tarif pemakaian Rp.
1.444/kWh dari bulan oktober 2022 sampai sekarang. Tarif listrik per kWh melalui
peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2016 maka
didapat perhitungan biaya sebagai berikut :
A. Mesin Las
Mesin Las ini berdaya 900 watt dan digunakan selama 30 menit atau 0,5 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
900 watt x 0,5 jam = 450 Wh = 0,45 kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 0.45 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 650,-
B. Mesin Gerinda
Mesin Gerinda ini berdaya 750 watt dan digunakan selama 30 menit atau 0,5
jam. Maka didapat hasil perhitungan :
750 watt x 0,5 jam = 375 Wh
= 0,375kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 0,375kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 541,-
Biaya total penggunaan listrik = Rp. 650,- + Rp. 541,- = (Rp. 1.191,-)
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat komponen ini yaitu
= Rp. 33.367,- + Rp. 22.500,- + Rp. 1.191,-
= (Rp. 57.058,-).
62

5. Sapu
Untuk membuat sapu ini sebelumnya kita harus membeli sapu terlebih dahulu
yang banyak dijual di pasaran sebanyak 24 sapu dan harga satu sapu ini yaitu
Rp.15.000,- jadi (Rp. 15.000,- x 24 ) = (Rp. 360.000,-). Selanjutnya kita merakit
bagian rangka dari sapu ini menggunakan bahan besi Hollow ukuran 2 mm x 40
mm x 40 mm panjang yang dibutuhkan 695 mm sebanyak 9 potong dan juga
membutuhkan besi as ukuran diameter 19 mm dengan panjang 780 mm.
Untuk mencari berat dari bahan tersebut kita menggunakan rumus :
Berat besi Holow :
m=σxV

Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 695 mm x 9 = 6.255 mm
L = 40 mm
T = 40 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(40 mm x 40 mm) - ((40 mm – 2 mm) x(40 mm – 2 mm))] 6.255 mm
= [( 1.600 mm2) - ((38 mm) x (38 mm)] x 6.255 mm
= [(1.600 mm2) – (1.444 mm2)] x 6.255 mm
= 156 mm2 x 6.255 mm
= 975.780 mm3
63

Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 975.780 mm3
m = 7,66 kg
Jadi, biaya pembelian besi hollow untuk bagian ini = 7,66 kg x Rp. 27.247,-
= Rp. 208.712,-
Selanjutnya mencari perhitungan berat besi as :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
D = Diameter (mm)
P = Panjang (mm)
Dik :
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
D = 19 mm
P = 780 mm
V = 0,25 x π x D2 x P
= 0,25 x 3,14 (19 mm)2 780 mm
= 0,785 x 361mm2 x 780 mm
= 221.040 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 221.040 mm3
m = 1,73 kg
Jadi, biaya besi as untuk membuat bagian ini = 1,73 kg x Rp. 7.518,-
= Rp. 13.006,-,
Maka total harga untuk membuat bagian ini yaitu Rp. 208.712,- + Rp. 13.006,- +
Rp. 360.000 = (Rp. 581.718,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
64

BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong, dan mesin las,
waktu yang dipakai untuk mesin las 3 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 150 menit atau 2,5 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 3 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 75.000,-
B. Biaya Sewa Mesin Gerinda
BSM = Tm x B
= 2,5 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 50.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 75.000,- + Rp. 50.000,-
= (Rp. 125.000,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
Pada perhitungan biaya penggunaan listrik ini, menggunakan daya listrik
industri menengah dengan daya 1.300 – 2.200 VA dengan tarif pemakaian Rp.
1.444/kWh dari bulan oktober 2022 sampai sekarang. Tarif listrik per kWh melalui
peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2016 maka
didapat perhitungan biaya sebagai berikut :
A. Mesin Las
Mesin Las ini berdaya 900 watt dan digunakan selama 180 menit atau 3 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
900 watt x 3 jam = 2.700 Wh = 2,700 kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 2,700 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 3.899,-
65

B. Mesin Gerinda
Mesin Gerinda ini berdaya 750 watt dan digunakan selama 150 menit atau 2,5
jam. Maka didapat hasil perhitungan :
750 watt x 2,5 jam = 1.875 Wh
= 1,875 kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 1,875 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 2.707,-
Biaya total penggunaan listrik = Rp. 3.899,- + Rp. 2.707,- = (Rp. 6.606,-)
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat komponen ini yaitu
= Rp. 581.718,- + Rp. 125.000,- + Rp. 6.606,-
= (Rp. 713.324,-).
4.2.2.2 Bahan Material
1. Amplas
Amplas yang dibutuhkan untuk mengkaluskan permukaan alat sebelum di cat
yaitu 1 roll meteran dengan harga Rp. 10.000,-.
2. Cat
Cat yang digunakan sebanyak 1 kaleng yang 1kg dengan harga Rp. 40.000,-.
3. Thinner
Thinner yang dibutuhkan 1 kaleng 250ml dengan harga Rp. 15.000,-.
4. Roda Becak
Roda Becak diameter 800mm ini dapat dibeli di pasar dengan harga sepasang
termasuk ban luar dan dalam yaitu Rp. 500.000,-.
5. Bearing
Bearing dengan ukuran 40mm ini dapat dibeli dipasar dengan harga satuan
nya Rp.10.000,- dan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini yaitu 3 bearing jadi
total harga Rp. 30.000,-.
6. Rantai Motor
Rantai motor yang dibutuhkan sebanyak 2 dan harga satu dari rantai motor
ini yaitu Rp. 25.000,- dan total harga untuk membeli rantai ini Rp. 50.000,-.
7. Sprocket / Gear
66

Sprocket yang dibutuhkan sebanyak 2 pasang yang berukuran 40T dan 15T,
Harga satu pasang sprocket ini yaitu Rp. 40.000,- dan total harganya adalah Rp.
80.000,-.
8. Roda Kecil
Roda kecil diameter 60mm ini dapat dibeli dipasar dengan harga Rp. 30.000,-
satu pasang.
9. Baut dan Mur
Baut dan mur yang berukuran 7mm dibutuhkan sebanyak 3 dan harga 1
bautnya ini yaitu Rp.1.000,- jadi total untuk membeli baut ini adalah Rp. 3.000,-,
Untuk mempermudah pembacaan dalam biaya tersebut maka dibuat tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.11 Biaya Komponen Alat
No Nama Bagian Jumlah Harga (Rp)
1 Body Alat 1 Rp. 825.476,-
2 Kerangka Dorong 1 Rp. 249.495,-
3 Wadah Penampung Sampah 1 Rp. 757.047,-
4 Pengepress Sampah 1 Rp. 57.058,-
5 Sapu 1 Rp. 713.324,-
Jumlah Rp. 2.602.400,-

Tabel 4.12 Bahan Material


No. Nama Bagian Berat/Ukuran Jumlah Harga
1 Cat 1 kg 1 Rp. 40.000,-
2 Amplas 1 roll 1 Rp. 10.000,-
3 Thinner 250ml 1 Rp. 15.000,-
4 Roda Becak 800mm 2 Rp. 500.000,-
5 Bearing 40mm 3 Rp. 30.000,-
6 Rantai Motor - 2 Rp. 50,000,-
7 Sprocket / Gear - 2 Rp. 80.000,-
8 Roda Kecil 60mm 2 Rp. 30.000,-
67

9 Baut dan Mur 7mm 3 Rp. 3.000,-


Jumlah Rp. 758.000,-
Jadi, total harga biaya komponen alat dan bahan material
= Rp. 2.602.400,-+ Rp. 758.000,-
= (Rp. 3.360.400,-)
4.2.3 Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga diambil dari biaya material dan biaya sewa mesin, jadi
untuk mencari rumus biaya tak terduga adalah :
BT 20% x (TB)
Keterangan :
TB = Total Biaya Komponen Alat dan Bahan Material
Maka :
BT = 20% x (TB)
= 20% x (Rp. 3.360.400,-)
= (Rp. 672.080,-)
4.2.4 Total Biaya Untuk Pembuata Alat
Total biaya untuk membuat alat ini adalah diambil dari seluruh biaya yang
keluar dan untuk mencari nya menggunakan rumus :
BTotal = TB+ BT
Keterangan :
BT = Biaya Tak Terduga
TB = Total Biaya Komponen Alat dan Bahan Material
BTotal = Total Biaya Produksi
BTotal = Rp. 3.360.400,- + Rp. 672.080,-
= Rp. 4.032.480,-
Jadi, total biaya produksi Alat Penyapu Jalan Sistem Mekanik ini yaitu
(Rp.4.032.480,-).
68

4.2.5 Keuntungan
Keuntungan diambil sebesar 20% dari biaya produksi, maka rumus yang
dipakai :
K = 20% x BTotal
Keterangan :
K = Keuntungan
BTotal = Total Biaya Produksi
Maka :
K = 20% x BTotal
= 20% x Rp. 4.032.480,-
= Rp. 806.496,-
4.2.6 Harga Jual Alat
Untuk menghitung harga jual alat Penyapu Jalan Sistem Mekanik ini maka
menggunakan rumus :
HJ = BTotal + K
Keterangan :
BTotal = Total Biaya Produksi
K = Keuntungan
Maka :
HJ = BTotal + K
= Rp. 4.032.480,-+ Rp. 806.496,-
= Rp. 4.838.976,-
Jadi, Harga jual dari alat Penyapu Jalan Sistem Mekanik ini yaitu Rp. 4.838.976,-.
4.3 Perawatan Komponen
Setelah proses rancang bangun alat penyapu jalan selesai dibuat, maka
kegiatan selanjutnya adalah melakukan perawatan pada setiap komponen, agar alat
penyapu jalan ini berjalan dengan baik dan tidak ada kendala saat dipakai.
Meliputi perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintanance) dan
perawatan yang direcanakan (Planned Maintanance), kegiatan perawatan meliputi:
a). Pengoperasian sesuai kemampuan
Untuk pengoperasian pada alat ini hendaknya dijalankan sesuai dengan
kemampuannya. Pada alat penyapu jalan yang kami buat, hanya bisa digunakan
pada jalan yang rata, jika alat digunakan pada jalan yang tidak rata, maka akan
merusak bagian bawah alat tersebut.
b). Membersihkan alat
Setelah selesai pengoperasian, alat penyapu jalan ini harus segera dibersihkan
dengan air dan kain lap yang basah, karena tindakan tersebut untuk mencegah
terjadinya korosi pada bagian kerangka bodi alat.
c). Pelumasan Bagian-bagian pada alat
Bagian alat penyapu jalan yang harus dilumasi yaitu pada bagian bearing yang
ada pada bagian sprocket tengah, sprocket sapu dan sprocket pada roda.
4.3.1 Sapu Penyalur
Pada bagian depan alat, terdapat satu buah sapu penyalur yang berfungsi
untuk menyapu sampah yang berserakan dan dimodifikasi dengan menggunakan
sapu konvensional dan besi hollow, sehingga sapu tersebut berbentuk silinder.
Setelah selesai pengoperasian pada alat penyapu jalan, lakukan pengecekan
terhadap bagian sapu. Jika ada sisa sampah yang menempel atau tersangkut pada
sapu segera dibuang dan bersihkan dengan cara mencuci sapu dengan
menggunakan air yang telah dicampur detergen, lalu bilas dengan air bersih serta
jangan lupa sebelum digunakan kembali pastikan sapu benar benar kering, karena
pemakaian sapu yang basah akan merusak sapu. Penggantian pada sapu setidaknya
dilakukan enam bulan sekali.

69
70

4.3.2 Velg dan Ban


Velg dan ban merupakan salah satu bagian pada alat penyapu jalan ini yang
berfungsi untuk membantu dalam memudahkan alat ini untuk bergerak ke berbagai
arah. Velg merupakan komponen yang paling mudah kotor dan mengalami
kerusakan. Velg yang tidak dirawat dengan baik tentu saja akan mempercepat masa
pemakaiannya. Cara merawat velg pada alat penyapu jalan ini ialah dengan cara
dicuci atau dibersihkan secara menyeluruh, terutama ketika terkena air hujan atau
saat melewati genangan air. Karena velg yang sering dirawat akan terhindar dari
korosi yang dapat mempercepat kerusakan pada velg.
Hal yang juga perlu diperhatikan lagi adalah tekanan udara pada ban. Jika
tekanan udara pada ban semakin kecil, maka semakain besar peluang kerusakan
pada velg akibat seringnya terkena benturan. Oleh karena itu, pastikan tekanan
udara pada ban tetap ideal, tidak terlalu kecil ataupun teralalu besar.
4.3.3 Sprocket dan Rantai
Rantai dan sprocket adalah bagian penting pada alat penyapu jalan ini.
Rantai dan sprocket berfungsi sebagai penggerak roda dan juga sebagai penggerak
pada sapu penyalur. Pada alat yang kami buat, terdapat 4 buah sprocket dan 2
rantai.
Cara merawat sprocket dan rantai pada alat penyapu jalan ini ialah
melakukan pembersihan dengan cara mencuci sampai bersih lalu keringkan, setelah
itu lakukan pelumasan pada rantai agar sambungan mata rantai tidak kering dan
cepat aus.
4.3.4 Bantalan (Bearing)
Bearing merupakan salah satu komponen yang memegang peranan cukup
penting, karena fungsi bearing pada alat penyapu jalan ini adalah untuk menumpu
sebuah poros agar dapat berputar dengan halus tanpa mengalami gesekan yang
berlebihan. Perawatan dan pengecekan pada bearing sangat diperlukan guna untuk
menjaga agar komponen tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.
Salah satu bentuk utama perawatan pada bearing adalah melakukan
pelumasan dengan menggunakan gease pada bearing. Selain itu juga, cara merawat
bearing pada roda alat penyapu jalan ini adalah melakukan pemeriksaan dengan
71

cara menggoyangkan ban ke kiri dan ke kanan. Jika roda terasa oleng atau goyang,
maka bearing sudah rusak dan harus diganti. Penggantian bearing dilakukan
setidaknya 1 sampai 2 tahun sekali.
4.3.5 Baut dan Mur
Mur dan baut roda merupakan komponen yang berperan penting pada alat
penyapu jalan ini. Pada alat penyapu jalan ini, baut dan mur digunakan untuk
mengunci besi as pada roda. Cara merawat mur dan baut ialah melakukan
pembersihan secara berkala dengan cara merendam dan mur dan baut pada minyak
tanah atau bensin, agar kotoran atau karat pada ulir baut dan mur hilang. Setelah
kering, gunakan pelumas oli untuk mencegah timbulnya karat serta hindari
pengencangan baut secara berlebihan.
4.3.6 Bodi dan Kerangka
Bagian bodi dan kerangka pada alat penyapu jalan ini menggunakan besi
dengan bahan galvanis, yang dimana besi dengan bahan galvanis memiliki sifat
material yang awet, tahan karat, kuat, dan harga yang terjangkau sehingga sangat
cocok digunakan untuk dijadikan bodi dan kerangka pada alat penyapu jalan ini.
Mulai dari besi hollow, besi pipa, dan besi plat semuanya menggunakan besi
dengan bahan galvanis dan di cat menggunakan warna kuning.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan kerangka bodi alat
penyapu jalan ini :
a). Tempat yang lembab atau terkena air dapat mempercepat terjadinya korosi pada
bagian rangka alat ini, seperti besi plat, besi hollow, besi pipa, bearing, baut dan
mur.
b). Kotor debu atau kotoran yang didapat setelah alat dioperasikan dan tidak
dibersihkan dalam jangka waktu yang panjang akan merusak komponen pada
rangka alat penyapu jalan ini.
Karena bodi dan kerangka pada alat penyapu jalan ini menggunakan besi,
maka perawatan harus dilakukan agar besi tidak mudah berkarat. Dengan cara
menyimpan dan menempatkan alat di tempat yang tepat setelah menggunakan alat,
hindari alat dari paparan hujan dan panas terus-terusan, maka akan terhindar dari
korosi pada bodi. Jika bagian bodi mengalami korosi dan cat sudah mengelupas
72

atau memudar, segera lakukan pengecatan ulang. Jangan lupa membersihkan bodi
dengan lap basah agar terlihat bersih dan elegan. Selain itu juga, jika sambungan
las pada bodi dan kerangka lepas, lakukan pengelasan ulang setelah itu lakukan
pengolesan dempul besi pada bagian yang di las dan lakukan pengecatan ulang.
4.3.7 Tempat Penampung Sampah
Pada alat penyapu jalan ini, dilengkapi dengan tempat penampungan
sampah yang berada dibagian belakang sapu. Tempat penampungan sampah ini
juga bisa dilepas dan dilengkapi dengan alat untuk mengepress sampah sewaktu-
waktu sampah penuh.
Cara merawat tempat penampungan sampah pada alat penyapu jalan ini
ialah melakukan pembersihan secara berkala, dengan cara mencuci tempat
penampungan sampah untuk menghilangkan sisa kotoran yang menempel pada
tempat penampungan sampah. Pembersihan pada tempat penampungan sampah
dilakukan satu minggu sekali. Selain itu juga, jika sambungan las pada tempat
penampungan sampah sudah lepas, lakukan pengelasan ulang setelah itu lakukan
pengolesan dempul besi pada bagian yang di las dan lakukan pengecatan ulang pada
bagian yang di las.

4.3.8 Perbaikan Komponen


Perbaikan komponen dari suatu alat merupakan pilihan terakhir yang kita
lakukan apabila perawatan telah kita lakukan dengan baik dan teratur secara terus
menerus, tetapi alat masih mengalami kerusakan. Perbaikan komponen-komponen
tersebut dilakukan dengan cara memperbaiki komponen pada bagian alat atau jika
memang tidak bisa diperbaiki lagi, maka dilakukan penggantian pada komponen
alat.
Dilihat dari bentuk kerusakannya, maka jenis kerusakan dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
73

4.3.9 Kerusakan Yang Dapat Diperbaiki


Kerusakan yang dimaksud yaitu, apabila salah satu komponen mesin
mengalami kerusakan, dan kerusakan tersebut tidak terlalu parah dan masih bisa
diperbaiki.
Contoh kerusakan yang masih bisa diperbaiki pada alat penyapu jalan ini :
1. Bearing yang mengalami kehausan bisa diperbaiki dengan cara melakukan
pembersihan secara berkala dengan cara diberi pelumasan (grease) agar tidak
terjadinya kehausan kembali.
2. Baut yang kendur, dapat diperbaiki dengan cara mengencangkan baut tersebut
dengan menggunakan kunci pas atau ring.
3. Rantai yang lepas dari sprocket dapat diperbaiki dengan memasukan kembali
rantai ke gigi pada sprocket.
4. Lepasnya las sambungan pada kerangka bodi dapat diperbaiki dengan
melakukan pengelasan kembali, lalu kasih dempul pada bagian yang di las,
setelah itu lakukan pengecatan ulang pada bagian tersebut.
4.3.10 Kerusakan Yang Tidak Dapat Diperbaiki
Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki yaitu apabila salah satu komponen
pada alat mengalami kerusakan, dan kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi.
Maka, sebaiknya dilakukan penggantian komponen yang baru.
Contoh penggantian komponen yang dilakukan pada komponen alat
penyapu jalan ini adalah :
1. Penggantian pada sapu penyalur
Sapu penyalur merupakan bagian yang sangat penting pada alat penyapu jalan
ini. Sapu penyalur yang ada di alat ini merupakan modifikasi dari sapu ijuk plastik
yang dimasukkan ke dalam besi hollow dan dikunci dengan menggunakan baut
roofing, sehingga membentuk delapan sisi yang dimana satu sisi terdapat tiga sapu
ijuk plastik.
Perawatan pada sapu memang harus dilakukan secara berkala. Akan tetapi jika
sapu dipakai secara terus menerus, maka kerusakan pada sapu mungkin terjadi,
sperti bulu sapu yang mekar dan mengeras serta kerontokan pada bulu sapu. Hal ini
dapat membuat kinerja sapu menjadi tidak maksimal dan harus diganti dengan yang
74

baru. Adapun langkah-langkah penggantian sapu pada alat penyapu jalan ini
sebagai berikut :
a). Siapkan sapu plastik yang baru dan lepaskan gagang pada sapu.
b). Potong bagian plastik tempat masuknya gagang sapu dengan menggunakan
gerinda potong hingga menyisakan bulu dan tinggi plastik 2 cm.
c). Lepaskan baut roofing yang mengunci sapu pada bagian alat penyapu jalan
dengan menggunakan bor dengan mata bor roofing.
d). Keluarkan sapu dari dalam besi hollow dan masukkan sapu yang baru kedalam
besi hollow.
e). Kunci sapu dengan menggunakan baut roofing dengan menggunakan mesin bor
dengan mata bor roofing.
f). Sapu sudah siap untuk digunakan kembali.

4.4 Jadwal Perawatan


Perawatan pada alat penyapu jalan ini perlu diperhatikan agar alat tetap
beroperasi dengan lancar tanpa ada kendala. Pemeriksaan awal adalah pemeriksaan
setelah alat selesai dibuat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dapat dilihat pada tabel
dibwah ini :

Tabel 4.1 Jadwal Perawatan Alat penyapu Jalan

Waktu (Durasi)

No Bagian- Alat dan bahan


bagian yang Preventive Maintanance yang digunakan
akan
dilakukan
1Bln 3Bln 6Bln 9Bln 12Bln
perawatan
-Air bersih
-Detergen
1 Sapu P/L P/L X P/L X
penyalur -Majun
-Mesin bor
75

-Air bersih
2 Velg dan L P/L P/L/S P/L P/L/S
-Majun
ban
-Cat semprot
-Pompa ban
-Minyak tanah
-Sikat gigi
3 Sprocket L L/P/O L/P/O L/P/O L/P/O
dan rantai -Kuas
-Kit chain lube
-Kuas
4 Bantalan L P/O P/O P/O P/O
pembersih
(bearing)
- Grease

-Sikat
pembersih
5 Baut dan L L/P/O L/P/O L/P/O L/P/O -Minyak tanah
mur -Pelumas cairan
penetran
-Air Bersih
-Detergen
6 Kerangka L/P L/P L/P/S L/P L/P/S
dan bodi -Kain lap basah
-Cat semprot
-Air bersih
Tempat
-Sikat
7 Penampung P L/P L/P L/P L/P
an sampah -Kain lap basah

Keterangan : P = Pembersihan, O = Pelumasan, X = Penggantian


L = Pemeriksaan, S = Pengecatan.
76

Tabel 4.2 Ceklist Perawatan Harian

Ceklist Perawatan Harian Alat Penyapu Jalan


No Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B TB B TB B TB B TB B TB B TB B TB B TB B TB B TB
1 Cek kondisi
sapu
2 Cek kondisi
velg dan ban
3 Cek kondisi
sprocket dan
rantai
4 Ceak kondisi
bearing
5 Cek kondisi
baut dan mur
6 Cek kondisi
kerangka
body
7 Cek kondisi
tempat
penampung
sampah
Keterangan : B = BAIK
TB = TIDAK BAIK
77

4.5 Pengujian Alat


4.5.1 Pengujian Kecepatan Putaran Sapu
Putaran minimal dan maksimal dari sapu ini agar bersih dan didapat dari hasil
pengujian secara mandiri yang dilakukan sebanyak 5 kali percobaan yaitu :
1. Percobaan menggunakan 1 kali percepatan yang dimana putaran dari sapu ini
hanya mencapai 48 rpm dengan kecepatan 0,8 m/s. Sampahnya masih sangat
banyak yang tertinggal dan bisa dikatakan dari dua puluh sampah yang di uji
coba hanya di dapat 6 sampah yang tersapu.
2. Percobaan menambah kecepatan agar putaran sapu lebih tinggi dan di dapat
putaran sapu ini mencapai 60 rpm dengan kecepatan 1 m/s. Hasil pengujian
kedua, sampah yang tersapu juga belum cukup maksimal dari dua puluh sampah
yang di uji coba hanya tersapu sekitar 10 sampah yang tersapu.
3. Percobaan menambah kecepatan lagi dari 1 m/s menjadi 1,2 m/s dan di dapat
hasil putaran sapu mencapai 72 rpm. Hasil pengujian ketiga, sampah yang
tersapu cukup bersih tetapi masih ada yang tersisa. Dari dua puluh sampah yang
di uji coba, sampah yang tersapu sekitar 14.
4. Percobaan menambah kecepatan putaran menggunakan 2 kali percepatan dan
hasil yang didapat cukup maksimal, hanya menggunakan kecepatan 0,5 m/s hasil
putaran sapu mencapai 96 rpm. Hasil percobaan keempat dari dua puluh sampah
yang di uji coba, semuanya tersapu bersih.
5. Percobaan menambah kecepatan maksimal tenaga manusia saat berjalan.
Maksimal dari tenaga manusia yang digunakan untuk mendorong alat penyapu
jalan ini adalah 1,9 m/s dan putaran sapu nya mencapai 365 rpm. Hasil dari
percobaan kelima, sampah yang di sapu masih tetap bersih semua sampah
tersapu tetapi batas rata-rata tenaga manusia hanya mencapai 1,9 m/s saat
mendorong sapu ini.
Untuk memudahkan pembacaan pada hasil pengujian ini maka dibuat tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.5 Pengujian Kecepata Putaran Sapu
No Kecepatan (m/s) Putaran Sampah Sampah
(rpm) Awal Akhir
78

1 0,8 m/s 48 rpm 20 sampah 6


2 1 m/s 60 rpm 20 sampah 10
3 1,2 m/s 72 rpm 20 sampah 14
4 0,5 m/s 96 rpm 20 sampah 20
5 1,9 m/s 360 rpm 20 sampah 20
Jadi, Minimal kecepatan putaran = 96 rpm dan Maksimal kecepatan putaran
= 360 rpm.

4.5.2 Volume Sampah Yang Bisa Ditampung


Tempat penampung sampah pada alat penyapu jalan ini memiliki ukuran
panjang 795 mm, lebar 695 mm, dan tinggi 140 mm dengan tebal plat 2 mm.
Untuk mencari volume sampah yang bisa ditampung oleh wadah
penampung sampah, dapat di cari dengan menggunakan rumus :
P×L×T-S
Keterangan :
P = Panjang (mm)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
S = Tebal plat
Dik :
P = 795 mm
L = 695 mm
T = 140 mm
S = 2 mm
Penyelesaian :
V=P×L×T–S
= (795 – 4) × (69 – 2 ) × (140 – 2 )
= 791 × 693 × 138
= 75.646.494 mm3.
Jadi, volume sampah yang bisa ditampung oleh tempat penampung sampah adalah
75.646.494 mm3.
79

Gambar 4.12 Kapasitas Sampah Yang Bisa Ditampung


4.5.3 Berat Maksimal Massa Sampah Yang Bisa Tersapu
Dari pengujian ini, kecepatan yang digunakan rata yaitu, 0,5 m/s dan
kecepatan putaran sapu 96 rpm. Maka bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Massa sampah yang bisa tersapu

No Kecepatan (m/s) Massa (gram) Hasil


1 0,5 m/s 50 gram Tersapu
2 0,5 m/s 100 gram Tersapu
3 0,5 m/s 150 gram Tersapu
4 0,5 m/s 250 gram Tersapu
5 0,5 m/s 300 gram Tidak tersapu

Jadi, batas berat sampah yang bisa di sapu adalah 250 gram.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Konsep alat penyapu jalan merupakan sapu yang berputar dimana putarannya
didapat dari putaran roda pada saat didorong sehingga putaran roda diteruskan
ke poros sapu melalui dua pasang sprocket maka terjadi proses penyapuan dan
kotorannya ditampung masuk ke dalam body penampung
2. kecepatan yang dibutuhkan untuk mendorong sapu tersebut, yaitu 0,528m/s.
3. Putaran sapu yang diperlukan agar alat penyapu jalan ini bisa menyapu dengan
bersih yaitu 96 rpm.
4. Alat bisa berfungsi dengan baik mampu menyapu sampah ringan maupun yang
berat

5.2 Saran
1. Karena alat ini masih menggunakan tenaga manusia, diharapkan agar alat
penyapu jalan ini bisa dikembangkan lagi dengan menggunakan mesin.
2. Diharapkan ada penambahan sapu pengarah pada bagian kiri dan kanan pada
sapu penyalur untuk lebih memudahkan mengarahkan sampah yang tidak
terjangkau oleh sapu penyalur termasuk sampah yang ada di sudut-sudut dinding
atau tembok.

80
DAFTAR PUSTAKA

Berita.99.co, 2020. “Cara Menghitung Berat Jenis Besi” , https://berita.99.co/cara-


menghitung-berat-jenis-besi/, Diakses 27 juli pukul 21:04

Histeel.co.id, 2022. “Ukuran dan Berat Besi Hollow Hitam” ,


https://histeel.co.id/ukuran-dan-berat-besi-hollow-hitam/, Diakses 27 Juli
pukul 21:25
Kompas.com, 2008. “ Pengertian Sampah Organik, Jenis dan Contohnya”,
https://www.kompas.com/skola/read/2023/03/13/200000069/sampah-
organik--pengertian-jenis-contoh-dan-dampaknya?page=all, Diakses 24 juni
2023 Diakses 24 juni 2023 pukul 20:17
LancangKuning, 2021. “ Perbedaan Bahan dan Komponen”,
https://lancangkuning.com/post/34680/perbedaan-bahan-dan-
komponen.html, Diakses 25 juni pukul 20:01
Mediacenter.Serdangbedagaikab, 2018 “Sapu Lidi Dari Pelepah Sawit”,
https://mediacenter.serdangbedagaikab.go.id/2022/09/22/mencari-sapu-lidi-
dari-pelepah-sawit-solusi-tambah-keuangan-keluarga/, Diakses 25 Juni 2023
pukul 19:25
Platbesiblog.wordpress, 2016. “Cara Menghitung Berat Plat Besi” ,
https://platbesiblog.wordpress.com/2016/03/17/cara-menghitung-berat-plat-
besi/, Diakses 27 juli pukul 21:52
Pressman, 2009. “Pengertian Perancangan dan Rancang Bangun” ,
https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1512490417, Diakses pada 24
juni pukul 19:30
RimbaKita, 2019. “ Sampah Anorganik” https://rimbakita.com/sampah-anorganik/,
Diakses 24 juni 2023 pukul 20:30
Ruparupa.com, 2019. “Perbedaan Sapu Ijuk dan Jenis Lainnya”,
https://www.ruparupa.com/blog/perbedaan-sapu-ijuk-dan-jenis-lainnya/,
Diakses 25 Juni 2023 pukul 19:33
Soetam Rizky, 2001. “Pengertian Perancangan dan Bagun Sistem”
https://media.neliti.com/media/publications/337375-rancang-bangun-sistem-
informasi-penyewaa-9d89d8d2.pdf, Diakses pada 24 juni 2023 pukul 19:20.
Vacuumcleanerhistory, 2023. “Sejarah Penyapu Jalan Di Manchester Tahun 1984”,
http://www.vacuumcleanerhistory.com/vacuum-cleanerdevelopment/history-
of-street-sweeper/, Diakses 24 juni pukul 20:10
Vicky W. 2017. Rancang Bangun Sistem Penggerak Mekanik Mesin Penyapu Jalan
Pada Bidang Datar. Skripsi. “Tidak Diterbitkan”. Jurusan Teknik Mesin.
Politeknik Negeri Padang: Padang.
Worldsweeper, 2005. “Sejarah Penyapu Jalan Tahun 1896”,
https://www.worldsweeper.com/History/BrooksSweeper.html, Diakses pada
24 juni 2023 pukul 20:23

Anda mungkin juga menyukai