LAPORAN AKHIR
Oleh:
Taruna Panca Putra
062030200831
LAPORAN AKHIR
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin,
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
Key Word : Design and Build, Environmental Hygiene, Street Sweeper, Gerbage
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan ramhat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Penggerak Mekanik Mesin
Penyapu Jalan”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga sampai ke
zaman yang penuh dengan kemajuan teknologi seperti saat ini.Tujuan dari
pembuatan Laporan Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
studi di Politeknik Negeri Sriwijaya.
Dalam penyusunan Laporan Akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak hingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan
selesainya Laporan Akhir ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Allah Swt. yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan laporan Tugas Akhir
dengan baik.
2. Terima kasih kepada Orang tuaku tercinta terutama ibuku Anita Heriani, S.Pd.
dan keluarga serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi, dan selalu
mendoakan penulis, sehingga penulis dapat menyelsaikan Laporan Akhir ini
dengan lancar.
3. Bapak Dr. Ing Ahmad Taqwa, M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri
Sriwijaya.
4. Bapak Ir. Sairul Effendi, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik mesin Politeknik
Negeri Sriwijaya.
5. Ibu Fenoria Putri, S.T., M.T., selaku Sekretsris Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya.
6. Bapak Soegeng Witjahjo, S.T., M.T., selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis.
7. Bapak Romi Wilza, S.T., MEng.sc., selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis.
v
8. Teman-teman kelas 6MM, yang selalu memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.
9. Terimakasih Kepada Kakak saya yaitu Yokki Bangkit Satria, S.E. yang telah
banyak membantu dalam membiayai kuliah saya.
10. Teruntuk Fara Herawati S.E terimakasih telah mendukung dan membantu
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir saya serta sangat berperan penting
memberi semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan ada
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.
Semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun
untuk para pembaca.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................... iii
ABSTRACT.................................................................................................. iv
PRAKATA .................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
vii
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 77
5.2 Saran ........................................................................................ 77
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
salah satu tantangan bagi kami dalam merancang sebuah alat yang dapat
mempersingkat waktu serta membantu para petugas kebersihan di lingkungan
politeknik negeri sriwijaya.
Alat yang dibuat ini akan berguna dan berdampak dalam pembersihan
lingkungan disekitar jalan Politeknik Negeri Sriwijaya. Kelebihan alat ini sendiri
menyapu sampah yang ada dijalan dengan jangkauan waktu yang lebih cepat dan
banyak ruang masuk bagi sampah yang tersapu ke dalam bak sampah alat
tersebut.Kami meyakini bahwa alat tersebut bisa membantu petugas kebersihan
dengan waktu yang lebih cepat dan tidak menggunakan tenaga yang lebih banyak,
dengan sistem mekanik tersebut yang hanya menggunakan gear dan ban serta rantai
bergerak dalam penyapuan sampah yang ada dijalan sekitar dan tidak menggunakan
tenaga mesin yang lebih efisien dalam pembersihan lingkungan tersebut.
1. Menghasilkan rancangan alat yang bisa menjadi inovasi baru dalam proses
pembersihan sampah dengan sistem yang lebih sederhana dan efisien
2. Mengetahui kemampuan alat agar bisa nantinya bisa diproduksi secara massa
3
Bab ini berisi tentang poin-poin kesimpulan laporan akhir yang berhasil
dicapai serta beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penyempurnaan alat ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TEORI DASAR
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah ini dihasilakan manusia setiap melakukan aktifitas sehari-
hari. Sampah terbagi menjadi 2 (dua) jenis, antara lain sebagai berikut :
2.2.1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup (alam)
seperti hewan, manusia, tumbuhan, dan benda hasil olahannya yang dapat
mengalamai pembusukan atau pelapukan.
6
7
Gambar 2.2 Kereta Penyapu Jalan Yang Dipatenkan oleh Charles Brooks
tahun 1896
(Goggle, 2023)
9
Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Elektroda mencairkan logam dasar dan membentuk terak las pada waktu yang
bersamaan ujung elektroda mencair dan bercampur dengan bahan yang di las.
Elektroda yang digunakan untuk membuat alat tersebut yaitu elektroda NK 68
E6013 dengan ukuran 2,6 mm.
𝑺
v=𝒕
Keterangan :
v = Kecepatan ( m/s )
t = Waktu
= Kecepatan Sudut (rad/s)
n = Putaran sapu per menit (rpm)
2.7.2 Rumus Mencari Putaran Sprocket / Gear
18
Mulai
Proses Perakitan
Tidak
Modifikasi Baik
? Ya
Kesimpulan
Selesai
18
20
3.2 Perancangan
Perancangan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada
masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Tahap ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu alat
yang dirancang dan dibangun dengan tujuan mendapatkan hasil yang sesuai dengan
rencana pembuatan. Tahapan perancangan dimulai dari menggambar desain alat,
menentukan material yang digunakan, analisa pembebanan, serta perhitungan –
perhitungan yang diperlukan.
3.2.1 Perancangan Konsep Produk
Perencangan konsep produk berguna untuk memberikan beberapa solusi
alternatif konsep produk selanjutnya dievaluasi berdasarkan persyaratan teknis,
ekonomis, dan lain-lain. Tahapan ini diawali dengan mengenal dan menganalisis
spesifikasi produk yang telah ada. Hasil analisis spesifikasi produk dilanjutkan
dengan memetakan struktur fungsi komponen sehingga dapat disimpulkan
beberapa varian solusi pemecahan masalah konsep produk. Dalam tahap ini, konsep
rancangan alat penyapu jalan adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan ban, gear dan rantai serta tenaga manusia sebagai penggerak
utamanya.
b. Menggunakan plat, besi pipa, besi hollow dengan bahan galvanis sebagai
rangka-rangkanya.
c. Menggunakan sapu plastik yang dimodifikasi berbentuk segi delapan untuk
menyapu sampah yang berserakan.
3.2.2 Perancangan Bentuk
Perancangan bentuk memerlukan beberapa pertimbangan untuk menentukan
keputusan atau solusi setiap proses perencanaan. Berdasarkan kasus masalah yang
dihadapi yaitu perencanaan produk alat penyapu jalan, pendekatan konsep yang
digunakan adalah pendekatan produk dengan perencenaan simultan atau
perencanaan dengan proses produksi. Konsep perencanaan simultan terdapat tiga
elemen utama yaitu bentuk, fungsi, dan material.
21
untuk bearing dan dilakukan pengelasan pada bagian A,B,C dan D sesuai pada
gambar 3.3.2
Desain tersebut dimodifikasi dengan cara pelekatan pada gear dan roda
sehingga tersambung langsung ke velg ban untuk ukuran 28x1 1/2 sedangkan
untuk gear tengah menggunakan 2 gear dengan ukuran 40T dan 15T,Terakhir gear
sapu menggunakan ukuran 15T
26
Desain model sapu ini dibuat dengan menggunakan sapu plastik dikaenakan
lebih efisien untuk harga dan tak perlu bingung untuk mencari sapu tersebut,sapu
tersebut dibeli dengan sebanyak 24 buah dengan ukuran lebar 2cm dan juga
memodifikasi besi hollow sebanyak 9 buah dengan yang 1 besi hollow ukuran
400x500 dan besi hollow sebanyak 8 buah dengan ukuran 65x2 sehingga sapu
tersebut dimasukan ke besi hollow.
Putaran sapu didapat dari putaran roda saat alat di dorong dan putarannya diteruskan
ke poros sapu melalui dua pasang sprocket dan rantai dengan ukuran sprocket
sebagai berikut :
T1 = T3 = jumlah gigi pada sprocket kecil = 15
T2 = T4 = jumlah gigi pada sprocket besar = 40
N1 = kecepatan putar pada sapu = 90 rpm
Sehingga kecepatan putar pada spreket 2 dapat dihitung dengan persamaan :
N2 = T1 x N1 / K2 = 15 x 90 / 40 = 33,75 rpm
Kemudian kecepatan putar poros roda dapat dihitung dengan persamaan :
N4 = T3 x N3/T4, dimana N3 = N2
Jadi N4 = 15 x 33,75/40 = 12,65 rpm
Sehingga di dapat putara poros roda , N4 = 12,65 rpm
Kecepatan dorong alat dapat dihitung dengan persamaan :
V = R.
Dimana : D = diameter roda = 800 mm, maka R = 400 mm
= kecepatan sudut poros roda
= 2..N4/60 = 2 x 3,14 x 12,65/60 = 1,32 rad/s
Jadi V = 400 x 1,32 = 528 mm/s = 0,528 m/s
Jadi kecepatan dorong sapu jalan supaya bisa terjadi proses penyapuan adalah
0,528 m/s
BAB IV
PEMBAHASAN
30
31
4. Pipa galvanis Ø 4
Gambar 4.8 Pemasangan roda serta rantai gear pada alat sapu
(Dokumentasi Pribadi, 2023)
Tabel 4.8 Pemasangan roda serta rantai gear pada alat sapu
No Kegiatan
1 Lakukan pengelasan pada roda dan gear 40T
2 Lakukan pemasangan pada gear tengah dengan cara di las
pada As ukuran 40T dan 15T
3 Lalu masukan As ke bearing dengan cara di las pada body plat
yang sudah dilubangkan
39
No Kegiatan
1 Memasukan As (A) dengan ukuran 780xdiamter19 ke bearing dan
dilakukan pengelasan pada sisi dalam bearing yang berukuran diamter
20
2 Las bearing(B) kedalam besi hollow sehingga kuat dan tidak goyang dan
pasangka gear sapu dengan cara di las dengan As sapu
3 Lakukan pemasangan fiber(C) plastik dengan ukuran 50x695 dengan
cara dipakui rivet
42
No Penyapu Jalan
1 Gambar 1 memberikan tampak depan ketika sapu sudah dipasang
2 Gambar 2 memberikan pandangan tampak samping ketika gear,rantai
sapu dan as sudah dipasang
3 Gambar 3 memberikan pandangan tampak atas pada body alat
Dalam Pembuatan alat penyapu jalan sistem mekanik ini sangat diperlukan
analisa biaya produksinya. Karena dalam analisa biaya inilah kita dapat mengetahui
biaya-biaya yang diperlukan selama proses produksi. Adapun biaya-biaya produksi
dalam pembuatan ini sebagai berikut :
1. Biaya Komponen Alat
2. Biaya Bahan Material
3. Biaya Sewa Mesin
4. Biaya Penggunaan Listrik
5. Biaya tak terduga
6. Total Biaya Pembuatan Alat
7. Keuntungan
8. Break Even Point (BEP)
9. Harga Jual
Untuk bahan baku yang diperlukan yang dapat dibeli dipasaran sesuai dengan
harga pasar yang dihitung berdasarkan kualitas dan berat material baku maka harus
bisa membeli dengan bahan baku yang semurah mungkin.
4.2.1 Perhitungan Berat Bahan Besi dan Harga yang Ada Dipasar
1. Besi Plat (Galvanis) dengan Ketebalan 2mm
Penggunaan plat pada pembuatan Alat Penyapu Jalan Sistem Mekanik ini
memakai besi plat dengan ukuran ketebalan 2 mm dan seluruh bahan besi plat yang
ada di pasar dengan lebar 1219 mm x 2438 mm.
Besi plat galvanis 1 lembar dengan ukuran tersebut dapat dibeli di pasar dengan
harga (Rp. 500.000 ,-).
Perhitungan berat dari besi plat Galvanis 1 lembar tersebut yaitu dapat
dihitung menggunakan rumus :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
43
44
Dik :
P = 6000 mm
L = 60 mm
T = 25 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(60 mm x 25 mm) - ((60 mm – 2 mm) x(25 mm – 2 mm))] 6000 mm
= [(1.500 mm2) - ((58 mm) x (23 mm)] x 6000 mm
= [(1.500 mm2) – (1.334 mm2)] x 6000 mm
= 166 mm2 x 6000 mm
= 996.000 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 996.000 mm3
m = 7,81 kg
Jadi, besi hollow dengan ukuran ini dengan harga Rp. 200.000,- dan beratnya
yaitu (m = 7,81 kg).
Maka Harga / kg = Rp. 200.000,- : 7,81 = (Rp. 25.608,- / kg)
3. Besi Hollow dengan ukuran 2 mm x 40 mm x 40 mm
Di pasaran besi hollow dengan ukuran ini 1 batang dengan panjang 6 meter
lebar 40 mm tinggi 40 mm dan tebal 2 mm harganya yaitu (Rp. 200.000,-).
Perhitungan berat pada besi hollow ini menggunakan rumus:
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
46
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 6000 mm
L = 40 mm
T = 40 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(40 mm x 40 mm) - ((40 mm – 2 mm) x(40 mm – 2 mm))] 6000 mm
= [( 1.600 mm2) - ((38 mm) x (38 mm)] x 6000 mm
= [(1.600 mm2) – (1.444 mm2)] x 6000 mm
= 156 mm2 x 6000 mm
= 938.000 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 938.000 mm3
m = 7,34 kg
Jadi besi hollow dengan ukuran ini yang seharga Rp. 200.000,- dan beratnya
yaitu (m = 7,34 kg).
Maka Harga / kg = Rp. 200.000,- : 7,34 kg = (Rp. 27.247,- / kg).
4. Besi As dengan Diameter 19 mm dengan Bahan Baja
Besi as ini yang dijual di pasaran dengan diameter 19 mm dan panjang 6 meter
yaitu dengan harga (Rp. 100.000,-).
Perhitungan berat besi 1 batang ini yaitu menggunakan rumus :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
D = Diameter (mm)
P = Panjang (mm)
Dik :
47
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
D = 19 mm
P = 6000 mm
V = 0,25 x π x D2 x P
= 0,25 x 3,14 (19 mm)2 6000 mm
= 0,785 x 361 mm2 x 6000 mm
= 1.700.31 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 1.700.310 mm3
m = 13,3 kg
Jadi besi As dengan ukuran ini seharga Rp. 100.000,- dan beratnya 13,5 kg
Maka Harga / kg = Rp. 100.000,- : 13,3 kg = Rp. 7.518,- / kg.
5. Besi Hollow dengan ukuran 2 mm x 20 mm x 20 mm
Di pasaran besi hollow dengan ukuran ini 1 batang dengan panjang 6 meter
lebar 20 mm tinggi 20 mm dan tebal 2 mm harganya yaitu (Rp. 150.000,-).
Perhitungan berat pada besi hollow ini menggunakan rumus:
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 6000 mm
L = 20 mm
T = 20 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
48
R = ½ D = 20 mm
r = ½ d = 18 mm
S = 2 mm
Penyelesaian :
m = (3,14 x (20 mm)2 6000 mm x 7,85 x 10 -6 kg/mm3) – (3,14 x (18 mm)2
6000 mm x 7,85 x 10 -6 kg/mm3)
m = (3,14 x 400 mm2 x 6000 x 7,85 x 10 -6 kg/mm3 ) – (3,14 x 324 mm2 6000 mm
x 7,85 x 10 -6 kg/mm3)
m = 59,15 kg – 47,91 kg
m = 11,24 kg
Jadi, berat dari besi pipa galvanis ukuran ini yaitu (m = 11,24 kg) dan
harganya (Rp. 250.000,-) per batang.
Maka Harga / kg = Rp. 250.000,- : 11,24 kg = (Rp. 22.242,- / kg).
Untuk mempermudah pembacaan harga /kg dari bahan tersebut maka dibuat
tabel :
Tabel 4.10 Harga Bahan / kg di Pasaran
No Nama Bagian Ukuran Harga / Batang Harga / kg
1 Besi Plat 2 mm x 1219 mm Rp. 500.000,- Rp. 10.720,-
x 2438 mm
2 Besi Hollow 2 mm x 60 mm x Rp. 200.000,- Rp. 25.608,-
25 mm x 6000 mm
3 Besi Hollow 2 mm x 40 mm x Rp. 200.000,- Rp. 27.247,-
40 mm x 6000 mm
4 Besi Hollow 2 mm x 20 mm x Rp. 150.000,- Rp. 41.900,-
20 mm x 6000 mm
5 Besi As 19 mm x 6000 mm Rp. 100.000,- Rp. 7.518,-
6 Besi Pipa 2 mm x 40 mm x Rp. 250.000,- Rp. 22.242,-
6000 mm
50
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong dan mesin las, dan
waktu yang dipakai untuk mesin las 1 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 90 menit atau 1,5 jam
maka :
A. Biaya Mesin Las
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 25.000,-
B. Biaya Mesin Gerinda
BSM = Tm x B
= 1,5 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 30.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 25.000,- + Rp. 30.000,-
= (Rp. 55.000,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
Pada perhitungan biaya penggunaan listrik ini, menggunakan daya listrik
industri menengah dengan daya 1.300 – 2.200 VA dengan tarif pemakaian Rp.
1.444/kWh dari bulan oktober 2022 sampai sekarang. Tarif listrik per kWh melalui
peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2016 maka
didapat perhitungan biaya sebagai berikut :
A. Mesin Las
Mesin Las ini berdaya 900 watt dan digunakan selama 60 menit atau 1 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
900 watt x 1 jam = 900 Wh = 0.9 kWh
52
Dik :
P = (300 mm x 2) + (1530 mm x 2) + (200 mm x 2) + (200 mm x2) = 4460 mm
L = 60 mm
T = 25 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(60 mm x 25 mm) - ((60 mm – 2 mm) x(25 mm – 2 mm))] 4460 mm
= [(1.500 mm2) - ((58 mm) x (23 mm)] x 4460 mm
= [(1.500 mm2) – (1.334 mm2)] x 4460 mm
= 166 mm2 x 4460 mm
= 740.360 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 740.360 mm3
m = 5,8 kg
Jadi biaya pembelian besi hollow = 5,8 kg x Rp. 25.608,- = Rp. 148.526,-
Berat Besi Pipa :
m = (πR2 x P x σ) – (πr2 x P x σ)
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
P = Panjang (mm)
D = Diameter Luar (mm)
d = Jari - jari Dalam (mm)
S = Tebal (mm)
R = Jari – jari Luar (mm)
r = Jari – jari Dalam (mm)
Dik :
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
P = 725 mm
D = 40 mm
54
d = 36 mm
R = ½ D = 20 mm
r = 1/2d = 18 mm
S = 2 mm
Penyelesaian :
m = (3,14 x (20mm)2 725mm x 7,85 x 10 -6 kg/mm3) – (3,14 x (18mm)2 725mm x
7,85 x 10 -6 kg/mm3)
m = (3,14 x 400mm2 x 725 x 7,85 x 10 -6 kg/mm3) – (3,14 x 324mm2 725mm x 7,85
x 10 -6 kg/mm3)
m = 7,15kg – 5,79kg
m = 1,36 kg
Jadi, biaya pembelian besi pipa = 1,36 kg x 22.242,- = Rp. 30.250,-
Maka total pembuatan kerangka dorong ini yaitu(Rp. 148.526,- + Rp. 30.250,-) =
(Rp. 170 776,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 3 mesin yaitu mesin gerinda potong, mesin las, dan
mesin Bor, waktu yang dipakai untuk mesin las 1 jam dan waktu yang dipakai
untuk mesin gerinda 120 menit atau 2 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
bor 30 menit atau 0,5 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 25.000,-
55
C. Mesin Bor
Mesin Bor ini berdaya 350 watt dan digunakan selama 30 menit atau 0,5 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
350 watt x 0,5 jam = 175 Wh
= 0,175kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 0,175 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 253,-
Biaya total penggunaan listrik = Rp. 1.300,- + Rp. 2.166,- + Rp. 253,-
= (Rp. 3.719,-)
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat komponen ini yaitu
= Rp. 170.776,- + Rp. 75.000,- + Rp. 3.719,-
= (Rp. 249.495,-).
3. Wadah Penampung Sampah
Wadah penampung sampah ini terbuat dari bahan besi plat galvanis dengan
ketebalan 2 mm dan total yang butuhkan untuk membuat bagian ini yaitu 2525mm
x 1670 mm dan mencari berat dari besi plat yang digunakan kita harus mencari
berat terlebih dahulu menggunakan rumus :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
P = Panjang (mm)
L = Lebar (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
S = 2 mm
L = 795 mm + 695 mm + 795 mm + 140 mm = 2.525 mm
P = 695 mm + 140 mm + 695 mm + 140 mm = 1.670 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
57
V =SxLxP
= 2 mm x 2.525 mm x 1.670 mm
= 8.433,500 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 8.433,500mm3
m = 66,2kg
Jadi, pembelian besi plat untuk membuat ini yaitu = 66,2 kg x Rp. 10.720,-
= (Rp. 709.664,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong dan mesin las
waktu yang dipakai untuk mesin las 1 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 60 menit atau 1 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 25.000,-
B. Biaya Sewa Mesin Gerinda
BSM = Tm x B
= 1 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 20.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 25.000,- + Rp. 20.000,- +
= (Rp. 45.000,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
58
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
P = Panjang (mm)
L = Lebar (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 690 mm
L = 140 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V =SxLxP
= 2 mm x 140 mm x 690 mm
= 193.200mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 193.200mm3
m = 1,51kg
Jadi, biaya pembelian plat = 1,51 kg x Rp. 10.720,- = Rp. 16.187,-
Berat besi Holow :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 695 mm
60
L = 20 mm
T = 20 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(20 mm x 20 mm) - ((20 mm – 2 mm) x(20 mm – 2 mm))] 695 mm
= [(400 mm) - ((18 mm) x (18 mm)] x 695 mm
= [(400 mm) – (324 mm)] x 695 mm
= 76 mm x 695 mm
= 52.820 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 52.820 mm3
m = 0.41 kg
Jadi, pembelian besi hollow untuk bagian ini = 0,41 kg x Rp. 41.900,-
= Rp. 17.180,-, Maka total biaya pembuatan bagian ini Rp. 16.187,- + Rp. 17.180,-
= (Rp. 33.367,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong, dan mesin las,
waktu yang dipakai untuk mesin las 0,5 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 30 menit atau 0,5 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 0,5 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 12.500,-
61
5. Sapu
Untuk membuat sapu ini sebelumnya kita harus membeli sapu terlebih dahulu
yang banyak dijual di pasaran sebanyak 24 sapu dan harga satu sapu ini yaitu
Rp.15.000,- jadi (Rp. 15.000,- x 24 ) = (Rp. 360.000,-). Selanjutnya kita merakit
bagian rangka dari sapu ini menggunakan bahan besi Hollow ukuran 2 mm x 40
mm x 40 mm panjang yang dibutuhkan 695 mm sebanyak 9 potong dan juga
membutuhkan besi as ukuran diameter 19 mm dengan panjang 780 mm.
Untuk mencari berat dari bahan tersebut kita menggunakan rumus :
Berat besi Holow :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
L = Lebar (mm)
T = Tinggi (mm)
P = Panjang (mm)
S = Tebal (mm)
Dik :
P = 695 mm x 9 = 6.255 mm
L = 40 mm
T = 40 mm
S = 2 mm
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
V = [(L x T) - ((L – S) x(T – S))] x P
= [(40 mm x 40 mm) - ((40 mm – 2 mm) x(40 mm – 2 mm))] 6.255 mm
= [( 1.600 mm2) - ((38 mm) x (38 mm)] x 6.255 mm
= [(1.600 mm2) – (1.444 mm2)] x 6.255 mm
= 156 mm2 x 6.255 mm
= 975.780 mm3
63
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 975.780 mm3
m = 7,66 kg
Jadi, biaya pembelian besi hollow untuk bagian ini = 7,66 kg x Rp. 27.247,-
= Rp. 208.712,-
Selanjutnya mencari perhitungan berat besi as :
m=σxV
Keterangan :
m = Massa (Kg)
σ = Massa Jenis Besi (kg/mm3)
V = Volume Plat Besi (mm3)
D = Diameter (mm)
P = Panjang (mm)
Dik :
σ = 7,85 x 10 -6 kg/mm3
D = 19 mm
P = 780 mm
V = 0,25 x π x D2 x P
= 0,25 x 3,14 (19 mm)2 780 mm
= 0,785 x 361mm2 x 780 mm
= 221.040 mm3
Penyelesaian :
m = 7,85 x 10 -6 kg/mm3 x 221.040 mm3
m = 1,73 kg
Jadi, biaya besi as untuk membuat bagian ini = 1,73 kg x Rp. 7.518,-
= Rp. 13.006,-,
Maka total harga untuk membuat bagian ini yaitu Rp. 208.712,- + Rp. 13.006,- +
Rp. 360.000 = (Rp. 581.718,-).
Selanjutnya mencari biaya sewa mesin dan listrik yang dipakai untuk
komponen alat ini :
Rumus mencari biaya sewa mesin :
64
BSM = Tm x B
Keterangan :
BSM = Biaya Sewa Mesin (Rupiah)
Tm = Waktu Permesinan (Jam)
B = Sewa Mesin (Rupiah/Jam)
Untuk bagian ini memakai 2 mesin yaitu mesin gerinda potong, dan mesin las,
waktu yang dipakai untuk mesin las 3 jam dan waktu yang dipakai untuk mesin
gerinda 150 menit atau 2,5 jam.
maka :
A. Biaya Sewa Mesin Las
BSM = Tm x B
= 3 jam x Rp. 25.000,- = Rp. 75.000,-
B. Biaya Sewa Mesin Gerinda
BSM = Tm x B
= 2,5 jam x Rp. 20.000,- = Rp. 50.000,-
Maka total biaya sewa mesin untuk alat ini yaitu Rp. 75.000,- + Rp. 50.000,-
= (Rp. 125.000,-).
Selanjutnya mencari biaya listrik :
Biaya Listrik :
Pada perhitungan biaya penggunaan listrik ini, menggunakan daya listrik
industri menengah dengan daya 1.300 – 2.200 VA dengan tarif pemakaian Rp.
1.444/kWh dari bulan oktober 2022 sampai sekarang. Tarif listrik per kWh melalui
peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2016 maka
didapat perhitungan biaya sebagai berikut :
A. Mesin Las
Mesin Las ini berdaya 900 watt dan digunakan selama 180 menit atau 3 jam.
Maka didapat hasil perhitungan :
900 watt x 3 jam = 2.700 Wh = 2,700 kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 2,700 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 3.899,-
65
B. Mesin Gerinda
Mesin Gerinda ini berdaya 750 watt dan digunakan selama 150 menit atau 2,5
jam. Maka didapat hasil perhitungan :
750 watt x 2,5 jam = 1.875 Wh
= 1,875 kWh
Sehingga biaya yang dikeluarkan adalah :
= 1,875 kWh x Rp. 1.444,-
= Rp. 2.707,-
Biaya total penggunaan listrik = Rp. 3.899,- + Rp. 2.707,- = (Rp. 6.606,-)
Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat komponen ini yaitu
= Rp. 581.718,- + Rp. 125.000,- + Rp. 6.606,-
= (Rp. 713.324,-).
4.2.2.2 Bahan Material
1. Amplas
Amplas yang dibutuhkan untuk mengkaluskan permukaan alat sebelum di cat
yaitu 1 roll meteran dengan harga Rp. 10.000,-.
2. Cat
Cat yang digunakan sebanyak 1 kaleng yang 1kg dengan harga Rp. 40.000,-.
3. Thinner
Thinner yang dibutuhkan 1 kaleng 250ml dengan harga Rp. 15.000,-.
4. Roda Becak
Roda Becak diameter 800mm ini dapat dibeli di pasar dengan harga sepasang
termasuk ban luar dan dalam yaitu Rp. 500.000,-.
5. Bearing
Bearing dengan ukuran 40mm ini dapat dibeli dipasar dengan harga satuan
nya Rp.10.000,- dan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini yaitu 3 bearing jadi
total harga Rp. 30.000,-.
6. Rantai Motor
Rantai motor yang dibutuhkan sebanyak 2 dan harga satu dari rantai motor
ini yaitu Rp. 25.000,- dan total harga untuk membeli rantai ini Rp. 50.000,-.
7. Sprocket / Gear
66
Sprocket yang dibutuhkan sebanyak 2 pasang yang berukuran 40T dan 15T,
Harga satu pasang sprocket ini yaitu Rp. 40.000,- dan total harganya adalah Rp.
80.000,-.
8. Roda Kecil
Roda kecil diameter 60mm ini dapat dibeli dipasar dengan harga Rp. 30.000,-
satu pasang.
9. Baut dan Mur
Baut dan mur yang berukuran 7mm dibutuhkan sebanyak 3 dan harga 1
bautnya ini yaitu Rp.1.000,- jadi total untuk membeli baut ini adalah Rp. 3.000,-,
Untuk mempermudah pembacaan dalam biaya tersebut maka dibuat tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.11 Biaya Komponen Alat
No Nama Bagian Jumlah Harga (Rp)
1 Body Alat 1 Rp. 825.476,-
2 Kerangka Dorong 1 Rp. 249.495,-
3 Wadah Penampung Sampah 1 Rp. 757.047,-
4 Pengepress Sampah 1 Rp. 57.058,-
5 Sapu 1 Rp. 713.324,-
Jumlah Rp. 2.602.400,-
4.2.5 Keuntungan
Keuntungan diambil sebesar 20% dari biaya produksi, maka rumus yang
dipakai :
K = 20% x BTotal
Keterangan :
K = Keuntungan
BTotal = Total Biaya Produksi
Maka :
K = 20% x BTotal
= 20% x Rp. 4.032.480,-
= Rp. 806.496,-
4.2.6 Harga Jual Alat
Untuk menghitung harga jual alat Penyapu Jalan Sistem Mekanik ini maka
menggunakan rumus :
HJ = BTotal + K
Keterangan :
BTotal = Total Biaya Produksi
K = Keuntungan
Maka :
HJ = BTotal + K
= Rp. 4.032.480,-+ Rp. 806.496,-
= Rp. 4.838.976,-
Jadi, Harga jual dari alat Penyapu Jalan Sistem Mekanik ini yaitu Rp. 4.838.976,-.
4.3 Perawatan Komponen
Setelah proses rancang bangun alat penyapu jalan selesai dibuat, maka
kegiatan selanjutnya adalah melakukan perawatan pada setiap komponen, agar alat
penyapu jalan ini berjalan dengan baik dan tidak ada kendala saat dipakai.
Meliputi perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintanance) dan
perawatan yang direcanakan (Planned Maintanance), kegiatan perawatan meliputi:
a). Pengoperasian sesuai kemampuan
Untuk pengoperasian pada alat ini hendaknya dijalankan sesuai dengan
kemampuannya. Pada alat penyapu jalan yang kami buat, hanya bisa digunakan
pada jalan yang rata, jika alat digunakan pada jalan yang tidak rata, maka akan
merusak bagian bawah alat tersebut.
b). Membersihkan alat
Setelah selesai pengoperasian, alat penyapu jalan ini harus segera dibersihkan
dengan air dan kain lap yang basah, karena tindakan tersebut untuk mencegah
terjadinya korosi pada bagian kerangka bodi alat.
c). Pelumasan Bagian-bagian pada alat
Bagian alat penyapu jalan yang harus dilumasi yaitu pada bagian bearing yang
ada pada bagian sprocket tengah, sprocket sapu dan sprocket pada roda.
4.3.1 Sapu Penyalur
Pada bagian depan alat, terdapat satu buah sapu penyalur yang berfungsi
untuk menyapu sampah yang berserakan dan dimodifikasi dengan menggunakan
sapu konvensional dan besi hollow, sehingga sapu tersebut berbentuk silinder.
Setelah selesai pengoperasian pada alat penyapu jalan, lakukan pengecekan
terhadap bagian sapu. Jika ada sisa sampah yang menempel atau tersangkut pada
sapu segera dibuang dan bersihkan dengan cara mencuci sapu dengan
menggunakan air yang telah dicampur detergen, lalu bilas dengan air bersih serta
jangan lupa sebelum digunakan kembali pastikan sapu benar benar kering, karena
pemakaian sapu yang basah akan merusak sapu. Penggantian pada sapu setidaknya
dilakukan enam bulan sekali.
69
70
cara menggoyangkan ban ke kiri dan ke kanan. Jika roda terasa oleng atau goyang,
maka bearing sudah rusak dan harus diganti. Penggantian bearing dilakukan
setidaknya 1 sampai 2 tahun sekali.
4.3.5 Baut dan Mur
Mur dan baut roda merupakan komponen yang berperan penting pada alat
penyapu jalan ini. Pada alat penyapu jalan ini, baut dan mur digunakan untuk
mengunci besi as pada roda. Cara merawat mur dan baut ialah melakukan
pembersihan secara berkala dengan cara merendam dan mur dan baut pada minyak
tanah atau bensin, agar kotoran atau karat pada ulir baut dan mur hilang. Setelah
kering, gunakan pelumas oli untuk mencegah timbulnya karat serta hindari
pengencangan baut secara berlebihan.
4.3.6 Bodi dan Kerangka
Bagian bodi dan kerangka pada alat penyapu jalan ini menggunakan besi
dengan bahan galvanis, yang dimana besi dengan bahan galvanis memiliki sifat
material yang awet, tahan karat, kuat, dan harga yang terjangkau sehingga sangat
cocok digunakan untuk dijadikan bodi dan kerangka pada alat penyapu jalan ini.
Mulai dari besi hollow, besi pipa, dan besi plat semuanya menggunakan besi
dengan bahan galvanis dan di cat menggunakan warna kuning.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan kerangka bodi alat
penyapu jalan ini :
a). Tempat yang lembab atau terkena air dapat mempercepat terjadinya korosi pada
bagian rangka alat ini, seperti besi plat, besi hollow, besi pipa, bearing, baut dan
mur.
b). Kotor debu atau kotoran yang didapat setelah alat dioperasikan dan tidak
dibersihkan dalam jangka waktu yang panjang akan merusak komponen pada
rangka alat penyapu jalan ini.
Karena bodi dan kerangka pada alat penyapu jalan ini menggunakan besi,
maka perawatan harus dilakukan agar besi tidak mudah berkarat. Dengan cara
menyimpan dan menempatkan alat di tempat yang tepat setelah menggunakan alat,
hindari alat dari paparan hujan dan panas terus-terusan, maka akan terhindar dari
korosi pada bodi. Jika bagian bodi mengalami korosi dan cat sudah mengelupas
72
atau memudar, segera lakukan pengecatan ulang. Jangan lupa membersihkan bodi
dengan lap basah agar terlihat bersih dan elegan. Selain itu juga, jika sambungan
las pada bodi dan kerangka lepas, lakukan pengelasan ulang setelah itu lakukan
pengolesan dempul besi pada bagian yang di las dan lakukan pengecatan ulang.
4.3.7 Tempat Penampung Sampah
Pada alat penyapu jalan ini, dilengkapi dengan tempat penampungan
sampah yang berada dibagian belakang sapu. Tempat penampungan sampah ini
juga bisa dilepas dan dilengkapi dengan alat untuk mengepress sampah sewaktu-
waktu sampah penuh.
Cara merawat tempat penampungan sampah pada alat penyapu jalan ini
ialah melakukan pembersihan secara berkala, dengan cara mencuci tempat
penampungan sampah untuk menghilangkan sisa kotoran yang menempel pada
tempat penampungan sampah. Pembersihan pada tempat penampungan sampah
dilakukan satu minggu sekali. Selain itu juga, jika sambungan las pada tempat
penampungan sampah sudah lepas, lakukan pengelasan ulang setelah itu lakukan
pengolesan dempul besi pada bagian yang di las dan lakukan pengecatan ulang pada
bagian yang di las.
baru. Adapun langkah-langkah penggantian sapu pada alat penyapu jalan ini
sebagai berikut :
a). Siapkan sapu plastik yang baru dan lepaskan gagang pada sapu.
b). Potong bagian plastik tempat masuknya gagang sapu dengan menggunakan
gerinda potong hingga menyisakan bulu dan tinggi plastik 2 cm.
c). Lepaskan baut roofing yang mengunci sapu pada bagian alat penyapu jalan
dengan menggunakan bor dengan mata bor roofing.
d). Keluarkan sapu dari dalam besi hollow dan masukkan sapu yang baru kedalam
besi hollow.
e). Kunci sapu dengan menggunakan baut roofing dengan menggunakan mesin bor
dengan mata bor roofing.
f). Sapu sudah siap untuk digunakan kembali.
Waktu (Durasi)
-Air bersih
2 Velg dan L P/L P/L/S P/L P/L/S
-Majun
ban
-Cat semprot
-Pompa ban
-Minyak tanah
-Sikat gigi
3 Sprocket L L/P/O L/P/O L/P/O L/P/O
dan rantai -Kuas
-Kit chain lube
-Kuas
4 Bantalan L P/O P/O P/O P/O
pembersih
(bearing)
- Grease
-Sikat
pembersih
5 Baut dan L L/P/O L/P/O L/P/O L/P/O -Minyak tanah
mur -Pelumas cairan
penetran
-Air Bersih
-Detergen
6 Kerangka L/P L/P L/P/S L/P L/P/S
dan bodi -Kain lap basah
-Cat semprot
-Air bersih
Tempat
-Sikat
7 Penampung P L/P L/P L/P L/P
an sampah -Kain lap basah
Jadi, batas berat sampah yang bisa di sapu adalah 250 gram.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Konsep alat penyapu jalan merupakan sapu yang berputar dimana putarannya
didapat dari putaran roda pada saat didorong sehingga putaran roda diteruskan
ke poros sapu melalui dua pasang sprocket maka terjadi proses penyapuan dan
kotorannya ditampung masuk ke dalam body penampung
2. kecepatan yang dibutuhkan untuk mendorong sapu tersebut, yaitu 0,528m/s.
3. Putaran sapu yang diperlukan agar alat penyapu jalan ini bisa menyapu dengan
bersih yaitu 96 rpm.
4. Alat bisa berfungsi dengan baik mampu menyapu sampah ringan maupun yang
berat
5.2 Saran
1. Karena alat ini masih menggunakan tenaga manusia, diharapkan agar alat
penyapu jalan ini bisa dikembangkan lagi dengan menggunakan mesin.
2. Diharapkan ada penambahan sapu pengarah pada bagian kiri dan kanan pada
sapu penyalur untuk lebih memudahkan mengarahkan sampah yang tidak
terjangkau oleh sapu penyalur termasuk sampah yang ada di sudut-sudut dinding
atau tembok.
80
DAFTAR PUSTAKA